Bali Post
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Pengemban Pengamal Pancasila
RABU PAING, 1 SEPTEMBER 2010
20 HALAMAN NOMOR 16 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Di Jimbaran
Ibu Bersama Anaknya Gantung Diri Denpasar (Bali Post) Nasib keluarga Wayan Witawan (42) benar-benar malang. Warga yang tinggal di Jimbaran itu kehilangan istri Kadek Aryani (39) dan anak bungsunya, Ketut Teguh Ariguna (2). Tragisnya, kedua korban meninggalkan Witawan dengan jalan gantung diri, Selasa (31/8) kemarin. Aryani diduga nekat menghabisi hidup dengan jalan pintas lantaran punya utang Rp 150 juta.
Informasi di TKP, jenazah Aryani dan Ariguna pertama kali ditemukan oleh Gede Komang Titan Brilianata (12). Saksi yang tak lain anak pertama pasangan Witawan-Aryani itu baru pulang dari sekolah sekitar pukul 12.00. Ia kaget ketika hendak masuk rumah, lantaran ada dua orang tergantung. Setelah diamati, ternyata yang tergantung itu adalah ibu dan adiknya yang baru berusia 2 tahun. Leher Aryani dijerat selen-
dang warga merah. Aryani yang bekerja sebagai karyawan biro jasa itu masih mengenakan celana warna merah dan kaos hijau muda, seragam kerjanya. Gede Titan yang kebingungan melihat kedua mayat orang yang dicintainya, langsung melaporkan pada ayahnya, Wayan Witawan. ‘’Saat itu, saksi baru datang dari sekolah. Tiba-tiba dia terkejut melihat ibu dan adiknya tewas tergantung,’’ tegas Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Gede
Ardana. Kapolsek Kuta Selatan AKP Nanang Prihasmoko menduga Aryani bunuh diri lantaran terlilit utang. Merasa tidak kuat menanggung beban, korban pun memutuskan mengakhiri hidup bersama si bungsu dengan jalan gantung diri. ‘’Melihat fakta di TKP, saya kira dia menggantung anaknya terlebih dulu. Lantas, korban nekat gantung diri,’’ kata Kapolsek Nanang. AKP Nanang juga menyebut-
kan hasil analisis awal, kasus ini murni bunuh diri. Informasi yang diperoleh polisi, diketahui jika Aryani memiliki utang sebesar Rp 150 juta di bank. Rumahnya di Jimbaran itu pun dijadikan agunan di bank. Nanang juga menyatakan jenazah kedua korban tidak dibawa ke RS Sanglah untuk diotopsi. Pihak keluarga memutuskan membawa langsung ke rumah duka sebelum dikuburkan. (jep)
PERJALANANNYA KE CIPINANG 3 November 2009 Polri periksa Anggodo terkait rekaman pembicaraannya dengan sejumlah petinggi Polri dan Kejaksaan Agung. 4 November 2009 Tim Delapan bertemu Kapolri di kantor Wantimpres dan merekomendasikan tiga hal, yaitu penangguhan penahanan Bibit dan Chandra, pembebastugasan Susno dan penahanan Anggodo Widjojo. 4 November 2009 Anggodo Widjojo diperiksa tim Mabes Polri, namun tak ditahan.
FAKTA
5 November 2009 Anggodo Widjojo didampingi 12 orang pengacara memenuhi undangan klarifikasi Tim Delapan di kantor Dewan Pertimbangan Presiden.
Di Tabanan
”Suspect’’Rabies, Siswa SD Meninggal Tabanan (Bali Post) I Kadek Agus Adi Windu Mandana (8), siswa kelas II SD di Selemadega, Tabanan, Selasa (31/8) kemarin meninggal di BRSU Tabanan. Bocah asal Banjar Marga Telu, Desa Angkah, Selemadeg Barat itu meninggal dengan riwayat suspect rabies. Kadek Agus merupakan korban ke-17 karena suspect rabies di Tabanan. Hal. 19 Keluhan Demam
SOLUSI SBY Segera Ganti Jaksa Agung
Bali Post/ade
USAI - Anggodo bersama pengacaranya usai sidang di Pengadilan Tipikor, Selasa (31/8) kemarin.
Anggodo Divonis Minta Malaysia Empat Tahun SBY Bersungguh-sungguh Selesaikan Sengketa
2
SISWA putus sekolah alias drop out masih menghantui ratusan ribu siswa di Bali dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK. Berdasarkan data di Disdikpora Bali, saat ini di seluruh Bali tercatat 129.848 orang anak usia sekolah (usia 6-18 tahun) berasal dari keluarga miskin. Anak usia sekolah dari keluarga miskin inilah yang terancam hengkang dari bangku sekolah sebelum mengantongi ijazah yang diidam-idamkan lantaran ketiadaan biaya pendidikan. Terus, apa yang dilakukan pemerintah?
KABUPATEN
14 Januari 2010 Anggodo kembali diperiksa KPK. Pukul 16.00 WIB, penyidik KPK mengabarkan status Anggodo resmi tersangka. Pukul 19.00, Anggodo digiring mobil tahanan yang membawanya ke Rutan Cipinang.
grafis/de wiryawan
Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan semua pihak agar menahan diri, dan tidak melakukan manuver-manuver bersifat politis yang dapat merusak etika pergantian tiga pimpinan di kepolisian, kejaksaan maupun TNI. ‘’Saya tidak berharap ada manuver-manuver politik dari pihak mana pun yang bisa mencederai nilai dan etika yang harus bersama-sama dijunjung tinggi. Saya tidak ingin ada keretakan atau konflik internal karena pemilihan atau pengangkatan pejabat baru, utamanya Kapolri dan Jaksa Agung,’’ kata Presiden dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Kabinet bidang Polhukam, di Kantor Presiden, Selasa (31/8) kemarin. Hal. 19 Posisi Puncak
KOTA
8 Januari 2010 Anggodo memenuhi panggilan KPK dan diperiksa selama 10 jam.
Didenda Rp 150 Juta
Jakarta (Bali Post) Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis Anggodo Widjojo empat tahun penjara. ‘’Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi,’’ kata ketua majelis hakim Tipikor Tjokorda Rai Suamba, Selasa (31/8) kemarin. Selain dihukum empat tahun penjara, majelis menetapkan Anggodo membayar denda Rp 150 juta dan subsider tiga bulan kurungan. Majelis menyebutkan bahwa terdakwa hanya melanggar Pasal 15 jo Pasal 5 ayat (1) huruf a
Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Menurut majelis, yang memberatkan terdakwa yakni memberikan uang ke Ary Mu-
ladi dan Edy Sumarsono yang merupakan upaya menghambat pemberantasan korupsi. Sedangkan unsur yang meringankan yakni terdakwa berlaku sopan selama di pengadilan. Hal. 19 Tak Terbukti EKSEKUSI VONIS Artis Andi Soraya dijemput paksa untuk hadir di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/ 8/) kemarin, menindaklanjuti keputusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menguatkan vonis tiga bulan penjara PN Jakarta Selatan kepadanya atas kasus penganiayaan terhadap Sri Sukaesih. Kasus pelemparan gelas terhadap Sri oleh Andi terjadi pada 22 November 2007.
5
WARGA Nusa Penida rupanya tak pernah putus dirundung persoalan. Bukan semata kesulitan menghadapi kondisi alam yang cenderung keras, juga menghadapi program pemerintah. Saat warga lain sudah bisa memanfaatkan kompor dan tabung elpiji 3 kilogram — malah beberapa di antaranya sudah ada yang meledak — warga Nusa Penida justru belum kebagian. Dibawa ke mana?
Bali Post/ant
Massa Serbu Kantor Yayasan Dwijendra
Dua Satpam Dihajar, Danramil Ditantang Denpasar (Bali Post) Suasana di kantor Yayasan Dwijendra Denpasar di Jalan Kamboja, Kreneng, Selasa (31/ 8) kemarin, mendadak tegang. Puluhan orang dari salah satu organisasi massa di Bali mendatangi Yayasan Dwijendra untuk mencari Nyoman Suwita. Akibat terjadi salah paham, dua satpam masing-masing Nyoman Gede Antara (29) dan Made Gede Dirgayusa (34) langsung dihajar. Danramil 1661 Dentim Kapten Joko Raharjo bersama dua anggota TNI-AD yang hendak melerai keributan, justru ditantang berkelahi. Kapolda Bali Irjen Pol. Hadiatmoko langsung memerin-
tahkan anggotanya segera menangkap para pelaku. Sementara pihak sekolah (Yayasan Dwijendra) minta perlindungan ke Mapolda Bali. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gde Sugianyar juga menyayangkan sikap para pelaku yang justru menyelesaikan masalah dengan cara berbuat onar di lingkungan sekolah. Penyidik Polsek Dentim masih memeriksa korban dan saksi-saksi. ‘’Pak Kapolda tadi memberi perintah agar pelaku cepat ditangkap. Pihak sekolah juga minta perlindungan ke Polda Bali,’’ tegasnya. Informasi di lapangan, massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu datang ke TKP
sekitar pukul 12.00 wita. Semula mereka bermaksud mencari guru olahraga Nyoman Suwita. Saat hendak masuk ke sekolah Dwijendra, satpam SMA Dwijendra memberi tahu kalau yang dicari sedang tidak ada di tempat. Para pelaku diduga mamaksa masuk, namun kembali dilarang oleh satpam. Tidak terima dengan larangan itu, akhirnya satpam Dede Antara dan Gede Dirgayusa dihajar. Bibir Gede Antara yang kena pukulan telak mengalami luka serius dan harus dijahit delapan, bahkan gigi depannya tanggal satu. Korban Dirgayusa mendapat pukulan di bagian dada dan rahang.
Danramil Kapten Joko Raharjo bersama dua anggota TNI-AD yang melihat ada keributan langsung datang ke TKP. Perwira TNI-AD itu hendak melerai keributan. Sayang, niat baik Danramil Joko justru disambut terbalik. Salah satu pelaku menendang sepeda motor milik anggota TNI tersebut, bahkan melontarkan kata-kata bernada menantang. ‘’Kamu bukan siapa-siapa, copot bajumu kalau berani. Kamu punya jenderal, saya juga punya jenderal,’’ kata anggota Koramil Serma Beny Ratu menirukan laporan dari anak buahnya yang ikut Danramil di lokasi. Serma Beny Ratu menyata-
kan, Danramil Joko tetap tenang dan tidak meladeni ucapan para pelaku karena sedang melaksanakan puasa. Hanya, perwira TNI-AD itu dengan nada tegas minta kepada para pelaku agar segera datang ke Koramil dan minta maaf. Massa yang menantang petugas dinilai sudah melecehkan institusi. ‘’Tujuan kami baik, membantu agar tidak terjadi korban keributan. Eh... malah ditantang. Saya beri waktu, kalau mereka tidak datang minta maaf, anggota TNI-AD akan mencari mereka. Ini sudah pelecehan terhadap institusi,’’ ucapnya kesal. Hal. 19 Membuat Keonaran
Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak masyarakat untuk memandang dan menyelesaikan masalah dengan Malaysia secara rasional namun tetap tegas. Selain bertindak secara rasional, Presiden juga mengatakan Indonesia akan mendorong Malaysia untuk menyelesaikan perundingan mengenai batas wilayah sambil memelihara hubungan yang ada saat ini. ‘’Saya juga ingin mendorong agar Malaysia lebih sungguhsungguh untuk menyelesaikan perundingan batas wilayah maritim seraya memelihara hubungan baik yang memberi manfaat,’’ katanya, Selasa (31/8) kemarin. Kepala Negara mengatakan meski pemerintah sudah memberikan respons dan penjelasan melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menkopolhukam Djoko Suyanto, namun masih menjadi wacana di dalam negeri terkait penanganan masalah tersebut. Karena itu, Kepala Negara berencana memberikan penjelasan mengenai masalah tersebut pada Rabu (1/9) saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan jajaran TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap. Hal. 19 Tidak Lunak