Edisi 01 Oktober 2010 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

JUMAT PAING, 1 OKTOBER 2010

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 45 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Kasus Pembunuhan Mahasiswi Stikes

Cahyani Sempat Gigit Tangan Tersangka Tersangka pembunuhan mahasiswi Stikes Bali, Dewa Ayu Agung Diah Cahyani, sudah terungkap. Eksekutornya adalah Wayan Budi alias Panjul. Ia adalah warga Banjar Buahan, Payangan, Gianyar. Selain Panjul ada satu lagi pelaku yang menadah hasil perampokan. Tersangkanya adalah Sugeng Hariyanto asal Probolinggo, Jawa Timur. Bagaimana Panjul melakukan aksinya? Berikut penjelasan Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Hadiatmoko, Kamis (30/9) kemarin.

TERSANGKA I Wayan Budi (Panjul) tidak diperlihatkan secara utuh oleh polisi. Residivis curamor itu memakai penutup ‘’topi topeng’’. Sama seperti ‘’topeng’’ yang biasa digunakan polisi ketika mengawal tersangka teroris. Selain wartawan, hadir pula kedua orangtua serta kerabat Cahyani. Kasus pembunuhan terhadap gadis cantik ini murni perampokan. Sebelum menghabisi korban, Panjul sempat sembunyi di atas plafon kamar korban. Satu jam menunggu di atas plafon Cahyani juga belum tidur. Sampai-sampai Panjul tak kuat lagi menahan kencingnya. Ia pun membuka baju dan celananya

barang-barang korban, aksinya pun tepergok oleh mahasiswi yang baru kuliah satu hari itu. Untuk mencegah korban berteriak, tersangka pun terpaksa

1 Panjul sembunyi di atas plafon kamar korban.

Tersangka 2 membekap mulut korban dan sempatmenggigit tangan tersangka.

untuk penyerap air seninya, sehingga tidak sampai membasahi plafon. Kesempatan turun akhirnya tiba juga. Tepat pukul 04.00 wita, korban ke kamar mandi untuk buang air. Panjul pun turun. Namun belum sempat mengambil

membekap mulut korban. Sempat terjadi perlawanan dari korban. Cahyani pun menggigit lengan tersangka. Saat bersamaan tersangka mengambil pisau dan langsung menusukkan ke tubuh korban. Tusukan pertama mengenai bagian pinggir dada korban. Bahkan, tusukan itu diulangi beberapa kali hingga teridentifikasi jumlahnya ada sembilan tusukan. Korban pun akhirnya tewas bersimbah darah. Hal. 23 Mengambil Celana 3

Korban pun akhirnya tewas bersimbah darah dengan pisau tertancap di lehernya.

grafis/ de wiryawan

Panjul Pernah Larikan Uang dan Motor Majikan Bali Post/eka

PEMBUNUH - Wayan Budi alias Panjul (kiri depan), tersangka pembunuh Diah Cahyani, dan Sugeng Hariyanto, penadah barang bukti.

OPSI Soal Hendarman

Mahfud Sempat Ditelepon SBY Denpasar (Bali Post) Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ketidaksahan Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung menuai banyak kontroversi. Bahkan, Presiden pun sempat menelepon pascakeputusan tersebut. Ketua MK Mahfud MD memaparkan secara panjang lebar seputar kontroversi legalitas jabatan Jaksa Agung Hendarman Supandji ketika masimakrama ke Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Kamis (30/9) kemarin. Mahfud MD mengatakan bahwa undang-undang yang mengatur soal jabatan jaksa agung memang tidak jelas. Apakah masa jabatan seorang jaksa agung berakhir karena usia atau berakhir karena periode. Semuanya tidak jelas sehingga ada tafsir bahwa masa jabatan jaksa agung berakhir tergantung pada presiden. Jadi dalam kasus ini Presiden tidak salah, karena aturannya juga tidak secara eksplisit mengaturnya. Hal. 23 Tidak Jelas

Bali Post/edi

Mahfud MD

KOTA

2

ATAS desakan berbagai komponen, jalan layang yang dirancang dibangun di bundaran Simpang Siur untuk mengatasi kemacetan dari arah bandara menuju Sunset Road dibatalkan. Kedua ruas jalan, baik dari Sanur ke arah bandara maupun dari arah bandara menuju Sunset Road kini dirancang dibangun jalan bawah tanah (underpass). Dengan dibatalkan jalan layang (flyover) di kawasan tersebut, kekhawatiran Pemkab Badung mengenai digesernya Patung Dewa Ruci tak terjadi. Terus, apa ada jaminan rencana ini jalan terus?

KABUPATEN

4

BOROK mutasi perdana Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti belum lama ini, mulai terkuak. Kepala BKD setempat Ketut Bugir, yang mewakili pihak eksekutif hanya bisa pasrah menerima “siksaan” dewan saat memberi jawaban soal mutasi tersebut, Kamis (30/9) kemarin. Ada apa di balik mutasi yang mendadak itu?

TERSANGKA pembunuhan mahasiswi Stikes Dewa Ayu Diah Cahyani, Wayan Budi alias Panjul, rupanya juga mempunyai kisah perjalanan aksi kriminalitas di wilayah Payangan, Gianyar. Bahkan, Kapolsek Payangan AKP Dewa Rai telah mema-

sukkan Panjul dalam daftar pencarian orang (DPO). Panjul bertatus DPO sejak empat bulan lalu. Status DPO disandangnya karena telah melarikan uang serta sepeda motor milik majikannya. Panjul yang telah beristri dan mempunyai anak

ini, sempat bekerja sebagai karyawan di Toko Dewi di Banjar Badung, Melinggih, Payangan. Waktu itu, Panjul oleh majikannya, Gusti Ayu Roni, diberikan kepercayaan untuk membayar rekening listrik. Hal. 23 Bayar Listrik

Pelaku Bawa Surat Jihad Jakarta (Bali Post) Pelaku peledakan di Kalimalang, Bekasi ternyata tak hanya bawa bom rakitan. Ia juga bawa surat jihad. ‘’Polri menemukan barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) di antaranya adalah pesan yang ditulis dengan spidol hitam,’’ kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol. Iskandar Hasan, Kamis (30/9) kemarin. Isi surat tersebut adalah ‘’Ini adalah balasan untuk kalian sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum, menghukum mati dan menahan mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini. Bom syahid ini adalah untuk kalian semua orang-orang kafir, kalian akan kami kejar walaupun kalian lari ke awan, kematian itu pasti, mujahidin masih hidup di Indonesia’’. Bom tersebut, ujar Iskandar Hasan, dibawa oleh pelaku dengan membawa sepeda onthel dan meledak setelah menabrak trotoar. ‘’Sebelumnya, pelaku sempat melintas di depan anggota Polri yang bertugas mengatur lalu lintas yakni AKP Herry, kemudian oleh anggota disuruh melewatkan sepedanya ke atas trotoar, kemudian sepedanya menabrak pembatas jalan dan bom meledak,’’ kata Iskandar. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Timur Pradopo usai menjenguk di RS Polri Kramat Jati, Jakarta menjelaskan, kronologi kejadian berawal dari Ahmad yang menuntun sepedanya melawan arus di jalan raya Kalimalang. Hal. 23 Melarikan Diri

Bali Post/eka

HISTERIS - Dewa Gede Suparta, ayah korban (kiri), sedang menenangkan istrinya yang menangis histeris.

Ibu Korban Histeris ANAK adalah segala-galanya bagi sang ibu. Kesedihan anak juga kesedihan bagi sang ibu. Itu pula yang dirasakan ibu Dewa Ayu Agung Diah Cahyani. Ketika dipertemukan dengan tersangka, dia langsung histeris. Dia menangis sejadi-jadinya. Perasaan sedih dan marah ditumpahkannya. Demikian juga Dewa Gede Suparta, ayah korban, dan kerabatnya juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Mereka pun berlinang air mata. Usai Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Hadiatmoko memberikan keterangan pers di hadapan awak media, salah satu keluarga korban sempat mengamuk dan hendak memukul korban. Namun, aparat kepolisian berhasil menenangkan mereka. Sementara dua tersangka yakni

Wayan Budi alias Panjul dan Sugeng Hariyanto dengan cepat diamankan ke luar gedung. Terkait keberhasilan tim gabungan Poltabes Denpasar dan Polsek Densel menangkap kedua tersangka, Dewa Suparta sangat memberikan apresiasi. Ia mengaku sejak putri kesayangannya ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya, Jalan Ida Bagus Oka Gang Rencong No. 10 Denpasar, terus berdoa agar pelakunya segera ditangkap. ‘’Saya sangat berterima kasih kepada aparat kepolisian yang sudah berhasil menangkap pelaku,’’ kata Dewa Suparta berkaca-kaca. Namun, katanya, masih ada sedikit pertanyaan apakah hanya mereka berdua yang terlibat? Hal. 23 Belum Dijawab

Pelaku Bom Bersepeda

Ingin Balas Dendam Jakarta (Bali Post) Ahmad bin Abu Ali adalah pelaku dan korban ledakan bom di Jalan Kalimalang depan Pasar Sumber Artha, Bekasi, Kamis (30/9) kemarin pukul 08.00 WIB. Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Pol. Imam Sugianto menyatakan ledakan itu melukai satu orang korban yang diduga sebagai pembawa bahan peledak tersebut dengan sepeda. Ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Bekasi Kota Komisaris Polisi Ade Ary Syam menuturkan, penyidik menduga ledakan bom rakitan itu mengandung karbit, mesiu serta paku berukuran 5 cm dan 7 cm. Kronologi kejadian, pelaku menggunakan sepeda onthel membawa barang yang

diduga bahan peledak, mendadak meledak saat sedang dalam perjalanan. Pelaku mengalami luka bakar pada bagian wajah dan leher. Anggota Laboratorium dan Forensik Mabes Polri langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Sementara itu, barang bukti yang disita berupa tali rapia, paku dan sisa bahan peledak seperti serbuk mesiu, paralon, pecahan wadah nasi, tas warna hitam, korek api dan botol, uang tunai Rp 3.000, sepeda onthel dan dua bungkusan terikat, serta pesan tertulis. Hal. 23 Bahan Peledak

Bali Post/ant

BARANG BUKTI - Petugas menunjukkan barang bukti berupa sepeda milik pelaku peledakan bom rakitan Kalimalang di kantor Polres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/9) kemarin.

’’

Ini adalah balasan untuk kalian sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum, menghukum mati dan menahan mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini. Bom syahid ini adalah untuk kalian semua orang-orang kafir, kalian akan kami kejar walaupun kalian lari ke awan, kematian itu pasti, mujahidin masih hidup di Indonesia

’’

Bali Post/ade

LEDAKAN - Sejumlah petugas Puslabfor melakukan penyelidikan tempat kejadian meledaknya bom di halte bus Pasar Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi.

Mapolres Diserang Warga

Kondisi Briptu Komang Tranta Membaik Lombok Barat (Bali Post) Penyerangan massa ke Mapolres Lombok Barat menyebabkan sejumlah orang luka-luka. Satu di antaranya adalah Briptu Komang Tranta. Ia terkena anak panah di punggung kiri. Kapolres Lombok Barat AKBP Agus Suprianto mengatakan kondisi Briptu I Komang Tranta yang terkena anak panah di punggung kiri mulai membaik. ‘’Saya sudah menjenguknya, kondisi kesehatan anggota polisi dari Polres Lombok Barat itu mulai membaik,’’ kata Kapolres, Kamis (30/9) kemarin. Menurutnya, Briptu I Ko-

mang Tranta terkena anak panah ketika warga mulai menyerang Mapolres Lombok Barat dengan menggunakan batu dan bom molotov, meski tidak sempat menimbulkan kebakaran. ‘’Ada juga anak panah yang terbuat dari jarijari sepeda berbentuk tajam yang dilesatkan menggunakan ketapel,’’ katanya. Kapolres mengatakan barang-barang bukti itu sudah disita dan diserahkan ke Polda NTB, sekaligus 15 unit kendaraan lengkap dengan berita acaranya. Aparat kepolisian saat melakukan pembersihan di Mapolres Lombok Barat pada Kamis pagi kemarin me-

nemukan lebih dari sepuluh anak panah yang diduga menggandung racun. Sebelumnya ratusan orang warga Desa Pelangan, Sekotong, Rabu (29/9) pukul 20.00 wita ‘’menyerang’’ Mapolres Lombok Barat. Mereka menuntut pembebasan dua orang rekannya yang ditangkap yang diduga terkait kasus pembunuhan. Aparat kepolisian akhirnya membubarkan paksa massa dengan tembakan peringatan sekitar pukul 22.30 wita. Polisi menahan enam orang yang diduga sebagai provokator aksi tersebut. Hal. 23 Rapat Koordinasi

Bali Post/ant

AMANKAN DEMONSTRAN - Beberapa petugas kepolisian mengamankan seorang pengunjuk rasa ketika berlangsungnya aksi protes di depan Mapolres Lombok Barat, NTB, Rabu (29/9) malam.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.