HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA UMANIS, 2 FEBRUARI 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 163 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Banjir di Celukan Bawang
Seorang Balita Tewas Singaraja (Bali Post) Hujan deras yang melanda wilayah Buleleng bagian barat, Minggu (31/1) sore hingga malam hari, menyebabkan sejumlah desa di wilayah tersebut tergenang air dan lumpur. Peristiwa itu menyebabkan seorang bocah tewas dan sejumlah warga dilaporkan luka-luka. Moh Daniel Fahusa (2), warga Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang itu tenggelam di septic tank yang berada di sekitar rumahnya. Bocah itu sempat dilarikan ke
rumah sakit namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Kapolsektif Grokgak AKP I Nyoman Kartika seizin Kapolres Buleleng AKP Istiyono mengatakan pada Minggu sore itu memang terjadi hujan lebat dan banjir di Desa Celukan Bawang. Air di daerah itu menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa. Pada saat itu, si bocah bermain dengan pamannya, Munawar, di dalam kamar. Saat Munawar pergi untuk mandi, tanpa diketahui bocah itu berjalan keluar rumah untuk
melihat air yang tergenang di halaman. Bocah itu diperkirakan turun ke halaman dan terperosok ke lubang septic tank. Akibat genangan air yang cukup tinggi, lubang septic tank itu memang tidak kelihatan. Saat Munawar selesai mandi, ia kaget karena keponakannya itu tidak ada di kamar. Setelah sempat dicari ke sejumlah tempat, akhirnya diketahui bahwa bocah itu tenggelam di dalam lubang yang dipenuhi air. Selain korban meninggal,
juga dilaporkan banyak warga menderita luka-luka akibat terjatuh di jalan raya. Warga terjatuh karena jalan-jalan yang dilalui warga tergenang lumpur yang membuat jalan itu menjadi licin. Tanah Longsor Hujan lebat di wilayah Buleleng bagian barat itu juga menyebabkan tanah longsor di Dusun Kembang Udaya, Desa Tinga-tinga, Kecamatan Gwrokgak. Tanah longsor itu menyebabkan kebun jagung milik Nyoman Dasta tertim-
bun. Selain itu, longsoran tanah tersebut juga menimbun tiga ekor sapi milik Dasta dan dua ekor sapi milik Takil di Celukan Bawang. Warga yang mengetahui sapi milik Dasta tertimbun longsoran tanah, beramai-ramai melakukan penggalian. Hal yang sama juga dilakukan untuk sapi milik Takil. Atas upaya warga, sapi milik Dasta bisa dievakuasi dengan kondisi masih hidup, namun sapi milik Takil ditemukan sudah mati. (kmb15)
Bali Post/ole
LONGSOR- Kebun seorang warga di Dusun Kembang Udaya, Desa Tinga-tinga, Kecamatan Grokgak, dipenuhi batu pascalongsor, Minggu malam.
Mantan Jenderal Bertemu
FAKTA Istana Presiden Ditembaki, 16 Tewas Mogadishu Kelompok gerilyawan Al Shebaab menembakkan bom-bom mortir ke istana presiden di ibu kota Somalia, Mogadishu, Minggu (31/1) malam, yang memicu serangan balasan pasukan yang menewaskan sedikitnya 16 orang, kata para pejabat medis dan penduduk Senin (1/2) kemarin. Para gerilyawan dari kelompok garis keras Al Shebaab secara rutin menembaki istana Villa Somalia di puncak bukit dari bagian-bagian lain Mogadishu. Penduduk dan para pejabat medis mengatakan beberapa bom menghantam Suqa Holaha atau pasar ternak di distrik utara. ‘’Paling tidak 16 orang tewas dan 71 lainnya cedera di empat distrik Mogadishu,’’ kata Ali Yasin Gedi, wakil ketua Organisasi Hak Asasi Manusia dan Perdamaian Elman, kepada Reuters. (ant/rtr/afp)
Bentuk Tim Penyelamatan Bangsa Jakarta (Bali Post) Perwakilan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri menyatakan pertemuan sejumlah mantan perwira tinggi TNI-AD bersama beberapa tokoh nasional lainnya di Kantor PP Muhammadiyah, Senin (1/2) siang kemarin, tidak membahas isu pemakzulan Presiden Yud-
hoyono dan Wapres Boediono. Ia mengatakan, pertemuan tersebut secara umum hanya merupakan forum sumbang saran dan keprihatinan atas berbagai persoalan kebangsaan yang mencuat akhir-akhir ini. ‘’Ini pertemuan antarperorangan dari komponen organisasi, termasuk purnawirawan TNI, kemudian PP Muhammadiyah,
NU, SOKSI, dan sebagainya. Apa yang dibahas, ya... masalah keprihatinan bangsa,’’ kata Kiki usai pertemuan. Meski begitu, lanjut Kiki, ada kesamaan pandangan dari para peserta pertemuan agar jangan sampai isu pemakzulan tersebut bisa berimbas pada perpecahan bangsa. Ia mengatakan, semua
yang terlibat dalam pertemuan melihat adanya skenario yang berkembang bahwa bisa terjadi pemakzulan. ‘’Kalau hanya pemakzulan itu kan masih dalam parlementer. Tetapi kalau sampai ada gerakan seperti itu yang di luar konstitusi, itu yang lebih bahaya,’’ tutur Kiki. Hal. 19 Kelompok Sparatis
KOTA
KABUPATEN
4
DPRD Klungkung gagal mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi Peraturan Daerah (Perda) APBD Klungkung 2010, Senin (1/2) kemarin. Ini merupakan kegagalan kedua pengesahan Perda APBD setelah sebelumnya sempat ditunda dari jadwal penetapan Kamis (28/1) lalu. Tidak jelas penyebab penundaan pengesahan APBD tersebut. Kapan pembangunan untuk rakyat bisa jalan?
Jakarta (Bali Post) Tesnimoni mantan Kabareskrim Susno Duadji terkait kasus Century mendapat tanggapan dari Kabareskrim Komjen Pol. Ito Sumardi. Ia menegaskan penyelidikan kasus Bank Century yang dilakukan kepolisian hanya terkait kasus yang melibatkan nasabah reksadana Antaboga Bank Century.
Bachtiar Chamsyah Jadi Tersangka Bali Post/afp
PINGSAN - Seorang tentara AS jatuh pingsan ketika upacara menjelang latihan militer gabungan dengan sandi Cobra Gold 2010 di U-Tapao Airport, Kamboja, Senin (1/2) kemarin. Sekitar 14.000 tentara berasal dari enam negara; Korea Selatan, Indonesia, Thailand, Amerika Serikat, Singapura dan Jepang terlibat dalam latihan yang akan berlangsung hingga 11 Februari mendatang.
Istri Noordin M. Top Bersaksi
Pulang, Langsung Dinikahkan
2
PEMIMPIN mendatang mesti mampu menggerakkan partisipasi atau peran serta semua komponen pemerintah, pengusaha, akademisi dan masyarakat — untuk membangun dan melindungi pertanian Bali. ‘’Semua komponen mesti menyamakan persepsi untuk membangun dan melindungi pertanian dan petani Bali,’’ ujar Guru Besar Unud Prof. Dr. Dewa Ngurah Suprapta, Senin (1/2) kemarin. Terus, bagaimana komitmen pemimpin sekarang ini?
Ito Bantah Susno Duadji ‘’Jadi harus dipisahkan, tidak ada kaitannya dengan bailout. Ini kasus Antaboga, di mana dibuat pertanggungjawaban fiktif yang dititipkan uang sebesar Rp 24 miliar kepada seorang pengusaha bengkel, dan juga seorang sopir,’’ kata Ito usai menjadi pembicara pada diskusi di Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD, Senin (1/2) kemarin. Ito mengatakan, dalam penyelidikan kasus Bank Century, Polri membedakan antara kasus Century yang dilakukan sebelum bailout dengan kasus Century setelah bailout. Kasus di Bank Century sebelum bailout murni ditangani oleh kepolisian. Seperti masalah penipuan, penggelapan dana nasabah, termasuk money laundering di reksadana Antaboga. Hal. 19 Harus Dipisahkan
Kader PDI-P Jadi Rebutan SUHU politik di Tabanan menjelang pilkada 4 Mei mendatang benar-benar panas dan pelik. Tarik-menarik terjadi dalam penentuan paket cabup/cawabup. Berawal dari turunnya paket PDI-P jilid I mengusung Sukaja-Eka Wiryastuti yang mengundang reaksi. Akibatnya paket jilid I pun dianulir. DPP PDI-P akhirnya menurunkan paket jilid II Eka Wiryastuti-Sanjaya. Merasa diperlakukan tak adil, Sukaja melakukan pelawanan. Peluang itu rupanya dilirik Partai Golkar. Golkar Tabanan mulai mendekati Sukaja, padahal sebelumnya sudah mantap berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung satu paket AA Ngurah Mahendra-Oka Mahendra (MM). Dengan alasan memperhatikan hasil survei, Golkar berupaya menggandeng Sukaja yang sudah didepak dari paket PDI-P. Informasinya, kini Golkar resmi mengusung Sukaja untuk tampil pada pilkada nanti sebagai cabup dan masih menimang-nimang kader Golkar untuk menjadi cawabup. Dampaknya, paket koalisi MM jadi goyah. Namun, nampaknya paket ini bisa saja tetap maju walau hanya diusung Demkorat berkoalisi dengan Hanura. Rupanya AA Mahendra patah arang. Informasinya ia telah mundur dari perhelatan pilkada. Kondisi ini makin membuat panas-dingin politisi di Tabanan. Paket MM yang sudah punya nama akhirnya tinggal bacawabupnya saja yakni Oka Mahendra yang kini dengan induk organisasinya, Partai Demokrat, mencari pengganti AA Mahendra. Informasinya, lagi-lagi kader PDI-P yang dilirik untuk bisa menyaingi Eka dan Sukaja. Informasi yang berhasil dikumpulkan, semalam di hotel di kawasn Tanah Lot ada pertemuan untuk merombak paket MM menjadi paket WM yakni Wirasana yang kini Wakil Bupati Tabanan dengan Oka Mahendra. Perkembangan baru itu boleh jadi membuat PDI-P berbusung dada. Sebab, kadernya laku di mana-mana dan jadi rebutan untuk merebut poisisi Tabanan-1. Siapa pun yang kalah nantinya, pemenangnya tetap kader PDI-P. Wah enaknya! (pur)
Terkait Testimoni
Arina Rahma
Jakarta (Bali Post) Istri Noordin M. Top, Arina Rahma, dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara terorisme di PN Jakarta Selatan, Senin (1/2) kemarin. Kesaksiannya ini terkait dengan kasus terdakwa Saefudin Zuhri alias Tsabit alias Sugeng alias Abu Lubaba. Dalam kesaksiannya tersebut, Arina menyatakan tidak mengetahui peran suaminya itu dalam aksi pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia. Bahkan, Bali Post/ade dirinya tidak
pernah mengenal sosok suaminya. Perkenalan denga Noordin melalui ayahnya, tersangka Baharudin Latif alias Baridin. Hal itu berlangsung pada akhir 2005. Saat itu, ketika dia belajar di Mahad Ali Bin Abi Tholib Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta. Selanjutnya, ungkapnya, tiba-tiba dihubungi sang ayah, Baharudin Latif alias Baridin. Arina kemudian pulang ke rumah saat itu juga. Arina yang kelahiran Cilacap, 18 Mei 1984 itu pun menuruti permintaan ayahnya. Pernikahannya dilakukan setelah magrib. Baridin memberitahukan padanya bahwa calon suaminya itu bernama
Ade Abdul Halim yang sebenarnya adalah Noordin M. Top yang berasal dari Sulawesi Selatan. Setelah menikah, kata Arina, Noordin sempat menginap di rumah orangtuanya selama dua minggu. Selama itu, Noordin tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga rumahnya. Suaminya juga sering pergi. Bahkan, kepergiannya itu bisa sampai berbulan-bulan dan tidak bisa dipastikan kepergiannya ke mana. Ketika JPU menunjukkan foto Noordin M. Top, Arina mengakui foto itu mirip dengan suaminya, Ade Abdul Halim. Hal. 19 Pondok Pesantren
Kasus Tersangka Anggodo
KPK Periksa Ketut dan Myra Jakarta (Bali Post) Dua anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), I Ketut Sudiharsa dan Myra Diarsih, diperiksa KPK. Pemeriksaan mereka terkait kasus dugaan percobaan penyuapan dan upaya penghalangan penyidikan dengan tersangka Anggodo Widjojo. Keduanya dimintai keterangan lebih dari lima jam dalam status masih sebagai saksi. Ketut Sudiharsa dan Myra Diarsih tiba di gedung KPK, Senin (1/2) kemarin, secara bersamaan. Mereka didampingi beberapa staf dari LPSK. Tetapi keduanya menolak berkomentar saat ditanya wartawan mengenai pemanggilannya tersebut. Begitu pula soal posisi mereka yang terancam dipecat sebagai wakil ketua dan
anggota lembaga itu. Usai menjalani pemeriksaan, Wakil Ketua LPSK Ketut Sudiharsa mengaku dicecar soal peran dirinya saat proses permintaan perlindungan kepada buronan KPK yakni Anggoro Widjojo. Dirinya telah menjelaskan semuanya secara rinci kepada tim penyidik yang memeriksanya. ‘’Hanya tugas pokok saja,’’ ujarnya singkat dan langsung memasuki mobil dan meninggalkan para awak media. Sementara anggota LPSK Myra Diarsih tetap bersikap diam. Ia terus berjalan menjauhi wartawan yang berusaha meminta keterangannya. Myra tetap mengunci bibirnya hingga masuk dalam mobilnya. Hal. 19 Diputar di MK
Bali Post/sep
I Ketut Sudiharsa
Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah (BC) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan mesin jahit dan impor sapi di Departemen Sosial pada 2004 dan 2006. ‘’Tersangka adalah BC, yang bersangkutan adalah mantan Menteri Sosial,’’ kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Senin (1/2) kemarin. Johan mengatakan, penetapan tersangka itu bersamaan dengan peningkatan kasus itu ke tahap penyidikan. Bachtiar diduga mengetahui proses pengadaan mesin jahit dan impor sapi yang awalnya akan disalurkan kepada fakir miskin. KPK menganggap telah terjadi penunjukan rekanan secara langsung dan penggelembungan harga dalam proyek itu, sehingga mengakibatkan kerugian negara. ‘’Sampai saat ini, kerugian negara masih didalami,’’ kata Johan. Perhitungan awal menunjukkan kasus pengadaan mesin jahit pada 2004 senilai Rp 51 miliar itu telah merugikan negara sekitar Rp 24 miliar. Sedangkan proyek impor sapi senilai Rp 19 miliar diduga merugikan negara sekira Rp 3,6 miliar. (kmb3)