Bali Post
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
JUMAT WAGE, 3 SEPTEMBER 2010
Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 18 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Kasus 13 Kader PDI-P Tersangka Suap
PDI-P Nilai KPK Ceroboh Jakarta (Bali Post) Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mempertanyakan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak menyentuh pemberi suap dalam pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia tahun 2004. Demikian pernyataan Fraksi PDI-P DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (2/9) kemarin, yang disampaikan Ketua Fraksi Tjahjo Kumolo didampingi Gayus Lumbuun, Trimedya Panjaitan dan M. Nurdin. Tjahjo mengemukakan, PDI Perjuangan sangat kaget dan sedih atas langkah KPK menetapkan 13 dari 26 politisi sebagai tersangka dalam kasus suap. Untuk mencari tahu apa
landasan KPK maka dibentuk tim dan akan mendatangi KPK untuk mengklarifikasi langkah KPK itu. ‘’Kami merasa sedih dan tanpa merasa mengintervensi KPK, PDI-P besok
mengirim tim hukum Trimedya Panjaitan, Gayus Lumbuun dan M. Nurdin mendatangi KPK. Mendatangi KPK bukan untuk intervensi, tetapi menanyakan,’’ ujar Tjahjo.
Trimedya mengakui PDI Perjuangan kaget dan terkejut penetapan 26 tersangka oleh KPK, apalagi ada 13 anggota Fraksi PDI-P periode 19992004 di dalamnya. ‘’Kami akan menanyakan perihal penetapan itu. Apa KPK sudah yakin dalam proses hukum mereka akan bersalah,’’ kata Trimedya. PDI Perjuangan khawatir KPK sedang meningkatkan citra. Kenapa pada kasus sebelumnya tidak ‘’sapu bersih’’ sep-
erti kemarin. Pada kasus Century terlihat tidak kerja keras, beda dengan kasus ini. M. Nurdin menyebut, PDIP tidak niat mengintervensi tetapi wajar menanyakan bagaimana mereka jadi tersangka. ‘’Penerima dan pemberi sama di depan hukum. Sudah sejauh mana dengan status pemberi,’’ kata anggota Komisi III itu. Hal. 23 KPK Ceroboh
Susno Bantah Terima Suap Rp 500 Juta
OPSI
Jakarta (Bali Post) Komjen Pol. Susno Duadji, mantan Kabareskrim Polri, menuding mantan Wakapolri Komjen (Purn) Makbul Padmanagara memiliki 50 persen saham PT Salma Arowana Lestari (SAL) yang menyeret sejumlah tersangka, termasuk dirinya. ‘’Saya mengetahui Makbul memiliki 50 persen saham PT SAL dari terdakwa Sjahril Djohan,’’ katanya saat menjadi saksi dalam persidangan dugaan gratifikasi dan suap PT SAL dengan terdakwa Sjahril Djohan, di
PN Jaksel, Kamis (2/9) kemarin. Susno juga membantah jika dirinya menerima uang sebesar Rp 500 juta yang diantarkan oleh Sjahril Djohan dengan menggunakan tas warna cokelat ke rumahnya. ‘’Demi Allah, saya tidak pernah menerima,’’ katanya. Uang Rp 500 juta tersebut dimaksudkan pelicin agar kasus dugaan penggelapan modal usaha penangkaran ikan arwana dan modal indukan ikan arwana pada 10 Maret 2008 segera ditindaklanjuti
karena sebelumnya dinilai penanganan kasus itu terkesan lamban. Susno Duadji juga menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah meminta imbalan dalam penanganan kasus. ‘’Demi Allah, saya tidak pernah membicarakan sesuatu terkait kasus itu,’’ katanya. Saat dikonfrontasi oleh majelis hakim, Sjahril Djohan membantah semua keterangan yang disampaikan oleh saksi Susno Duadji. Hal. 23 Saham PT SAL
Bali Post/edi
BANTUAN - Wagub Puspayoga menyerahkan bantuan kepada Adib Maimun, Ketua Yappa Denpasar, disaksikan Satria Naradha.
MAFIA PERADILAN Milana Angraini, istri terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan, hadir untuk pertama kalinya dalam sidang lanjutan terdakwa mantan Kepala Pengadilan Negeri Tangerang Muhtadi Asnun, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (2/9) kemarin. Milana menjadi saksi seputar kasus suap yang diberikan suaminya, Gayus, kepada Asnun.
Buka Puasa Bersama di Yappa
Jaga Kebhinekaan, Jaga Bali dan NKRI Denpasar (Bali Post) Membangun kebersamaan untuk mempererat persatuan serta menjaga keutuhan NKRI, merupakan tugas semua komponen bangsa. Kebhinekaan dan keragaman yang tercipta di Bali diharapkan terus terjaga dan terpelihara sehingga tercipta Bali yang damai. Harapan itu dilontarkan Wagub AAN Puspayoga saat menghadiri buka puasa bersama antara Kelompok Media Bali Post (KMB) dengan anak-anak dan pengurus Yayasan Penyantun dan Pendidikan Anak Yatim Piatu (Yappa) Panti Asuhan (PA) K.H. Mas Manshur, Denpasar, Kamis (2/9) kemarin. Wagub Puspayoga menyambut gembira acara buka puasa bersama yang digelar KMB. Ini merupakan ajang untuk mempererat persatuan dan membangun kebersamaan. Hal. 23 Sangat Berarti
KOTA
2
GABUNGAN organisasi masyarakat (ormas) pemuda menggelar aksi unjuk rasa terkait konflik Indonesia-Malaysia yang makin memanas belakangan ini di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Kamis (2/9) kemarin. Komponen pemuda yang menamakan dirinya Pemuda Bali Bersatu (PBB) itu menuntut agar pemerintah Indonesia mengambil langkah diplomasi yang lebih keras untuk melawan arogansi Malaysia. Apa saja langkah perlu diambil?
NUSANTARA
SBY Kecewa Penanganan Insiden Buol Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan kekecewaan terhadap pola penanganan masalah, sehingga terjadi kerusuhan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. ‘’Kejadian seperti ini sebenarnya bisa dicegah kalau semua perangkat yang ada di daerah bekerja dengan
baik,’’ kata Presiden saat membuka sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/9) siang kemarin. Kepala Negara menyatakan bila permasalahan dapat dikelola dan diselesaikan dengan baik maka jumlah korban maupun bentrokan yang terjadi bisa dicegah. ‘’Saya akan meminta pertanggungjawaban Gubernur dan Bupati. Saya
juga akan meminta pertanggungjawaban kepolisian, saya akan bertanya apa yang dilaksanakan TNI di daerah untuk mengatasi masalah ini,’’ kata Kepala Negara. Hal. 23 Beri Penjelasan
Kapolri Pastikan Tujuh Tewas........ Hal. 20
23
TERSANGKA kasus penyerangan di Yayayan Dwijendra Denpasar, Nyoman Tirtayasa, mengaku sendirian memukul korban. Namun Kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo Asmoro, S.IK. meyakini tersangka kasus penganiayaan yang menimpa dua satpam Yayasan Dwijendra bakal bertambah. Penyidik tengah mendalami dan mengembangkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Nyoman Tirtayasa. Upaya apaya yang tengah dilakukan polisi untuk mengungkap lebih dalam lagi kasus tersebut?
Bali Post/ant
DISIAGAKAN - Sebuah mobil Baracuda milik Satuan Brimobda Sulawesi Tengah disiagakan di Leok Buol, Sulawesi Tengah, Kamis (2/9) kemarin. Hingga saat ini, sejumlah petugas dari Polda Sulteng masih disiagakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya lagi bentrokan antara polisi dan warga, yang hingga saat ini telah menelan tujuh korban tewas tertembak.
Omzet Rp 200 Juta per Hari
’’Ratu Togel’’ di Buleleng Ditangkap Singaraja (Bali Post) Luh Mas, warga Desa Lokapaksa, Seririt, yang disebut sebagai ‘’ratu togel’’ di wilayah Bali Utara, Kamis (2/ 9) malam kemarin ditangkap. Omzet Luh Mas setiap penarikan mencapai Rp 200 juta. Penangkapan Luh Mas ini cukup dramatis, karena aparat kepolisian dihadang preman yang menjaga rumahnya. Kasat Reserse Kriminal Polres Buleleng AKP Dewa Made Adnyana menjelaskan,
penangkapan berlangsung di rumah tersangka dan sudah dilakukan pemeriksaan singkat. Kapolres Buleleng AKBP M. Yudi Hartanto mengatakan, sejak beberapa waktu lalu menetapkan Luh Mas sebagai target operasi, karena kiprahnya dalam perjudian togel disebut sebagi bandar. ‘’Dalam satu hari omzet tersangka mencapai Rp 200 juta dan dua kali libur dalam waktu satu minggu. Ada uang sejumlah Rp 4,9 juta yang berhasil kami sita
beserta sejumlah rekapan togel lainnya,’’ ujar Yudi. Menurutnya, penangkapan tersebut berdasarkan informasi dari warga dan hasil penyelidikan anggota kepolisian terhadap kebenaran hal tersebut. Dikatakan, Luh Mas sudah tercatat tiga kali mengalami penangkapan dengan kasus yang sama. Menurut Yudi, dia belum lama keluar dari tahanan hingga akhirnya tertangkap kembali. Dikonfirmasi terkait dengan seorang putra Luh
Mas yang menjadi anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Kapolres Yudi mengaku tidak ada hubungan dengan jeratan pasal yang akan dikenakan terhadap tersangka. Menurut Yudi, siapa pun yang terlibat dalam jaringan ‘’Ratu Togel’’ tersebut, tetap akan dikenakan sanksi hukum yang sesuai dengan perbuatannya. Selain menyita uang tunai, kepolisian juga mengamankan sejumlah kalkulator serta tumpukan lembar rekapan yang baru
saja disetorkan oleh jaringan tersangka. ‘’Dia bukan saja beroprasi di kawasan Buleleng, tetapi jaringannya juga banyak terdapat di luar kawasan kabupaten ini. Kasusnya masih terus kami dalami sesuai tahapan penyelidikan lebih lanjut,’’ paparnya. Kasat Reskrim Dewa Adnyana mengatakan, pada saat proses penangkapan sempat mendapat penghadangan dari sejumlah preman yang berjaga-jaga di rumah Luh Mas. (ole/ant)
Bali Post/ade
TERSANGKA - Komjen Pol. Susno Duadji menyalami tersangka Sjahril Djohan, Kamis (2/9) kemarin saat sidang kasus suap PT SAL.
KPK Sita Jaguar Gubernur Sumut Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil Jaguar milik Gubernur Sumatera Utara (Sumut) karena diduga dibeli dari dana APBN Kabupaten Langkat. Humas KPK Priharsyah di Jakarta, Kamis (2/9) kemarin, mengatakan surat penyitaan mobil tersebut sudah lama dilayangkan penyidik KPK, namun baru saat ini diizinkan keluarga Gubernur Sumut Syamsul Arifin untuk diambil. Mobil Jaguar biru muda metalik yang disita tersebut atas nama Beby Arbiyana yang merupakan anak dari Syamsul Arifin. KPK telah menetapkan
Gubernur Sumut tersebut sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi APBD Langkat tahun anggaran 2000-2007. Penetapan tersangka sudah dilakukan sejak April 2010. Kerugian negara dari dugaan kasus korupsi ini mencapai Rp 31 miliar. Sedangkan pasal yang disangkakan pada Gubernur Sumut ini adalah Pasal 2 ayat 1, dan atau pasal 3, dan atau pasal 8 Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 direvisi menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Hal. 23 Sudah Dicekal