HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
RABU UMANIS, 4 NOVEMBER 2009
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 78 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Relawan Bali Mandara pun Ikut Berbisnis Ketut Sudiharsa
Bantah Terima Hadiah
Tak Menolak Diberi Proyek oleh Mangku Pastika Denpasar (Bali Post) Tidak hanya Gubernur Bali yang mengusulkan membentuk BUMD PT Bali Mandara, para relawan pemenangan Mangku PastikaPuspayoga pun ingin membangun usaha. Rencananya mereka membentuk PT Konsorsium Investasi Bali. Mereka bergerak di macam-
FAKTA Rekaman Rekayasa
Selain SBY, Muncul Juga Nama Ketut
Jakarta (Bali Post) Rekaman dugaan rekayasa kriminalisasi terhadap dua wakil ketua KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah, akhirnya diperdengarkan secara terbuka di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (3/11) kemarin. Sejumlah tokoh hadir di dalam pemeriksaan persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum itu. Rekaman itu berdurasi 4,5 jam. Rekaman itu mencakup percakapan Masaro dan Anggodo, percakapan antara Anggoro ke Ari soal rincian uang, soal bantuan kejaksaan, pencatutan nama RI-1, meminta bantuan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), menyusun strategi dari suap ke pemerasan, laporan ancaman ke MH, penghitungan fee pihak terkait, dan bahkan ada ancaman pembunuhan. Saat rekaman diperdengarkan, muncul sejumlah nama penegak hukum dari unsur kepolisian dan kejaksaan. Bahkan, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut disebut-sebut dalam pembicaraan di rekaman itu. Tetapi mereka yang berbicara berkali-kali dengan Anggodo Widjojo adalah Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga dan mantan Jamintel Kejaksaan Agung Wisnu Subroto. Bos serta Direksi PT Masaro Radiocom Anggoro Widjojo dan Putranevo juga ikut terekam dalam pembicaraan itu. Nama lain yang disebutkan dalam pembicaraan itu yakni Kabareskrim Polri Komjen Pol. Susno Duadji. Sedangkan lainnya adalah Ary Muladi, Edi Sumarsono, Juliana, Bonaran Situmeang dan lainnya. Tetapi yang cukup menarik perhatian yakni Parman, seorang penyidik Polri, saat percakapan antara Anggodo dengan seorang yang bernama Kosasih, yang diduga penasihat hukum. Bahkan, sempat terungkap pembicaraan penyiapan dana untuk aksi ini. Anggodo juga sempat berbicara dengan orang bernama Ketut dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pembicaraan mereka cukup intens dan sempat mengatur perlindungan bagi Anggodo, Anggoro dan sejumlah orang lainnya. Dari isi seluruh rekaman itu, jelas sekali adanya dugaan rencana besar (grand design) untuk mengkriminalisasikan dua pimpinan nonaktif KPK tersebut. Upaya ini disusun sangat rapi dengan melibatkan sejumlah pihak dan seorang penyandang dana. Dana yang disiapkan untuk dikeluarkannya pun mencapai puluhan miliar. Tujuan akhir dari upaya ini adalah memperlemah dan menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK. Hal.19 Bukti Awal
”SIMPATI ANDA’’ GEMPA SUMBAR ATAS permintaan para pembaca dan atas kepedulian krama Bali pada saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa di Padang, Bali Post menerima sumbangan ”Simpati Anda untuk Gempa Padang’’. Sumbangan dapat dibawa langsung ke Sekretariat Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar atau dikirim ke BCA Cabang Denpasar dengan nomor rekening 040-3555000. Blangko setoran mohon dikirim ke sekretariat redaksi dengan nomor faximile (0361) 227418. Terima kasih atas sumbangsih Anda, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/TuhanYang Maha Esa selalu melindungi kita bersama.
SUMBANGAN MASUK Karyawan/ti Mirage Resort (Club Mirage Thalasso - Grand Mirage) Rp 8.970.000 Sukiswati Sudara Rp 500.000 Jumlah yang diterima hari Ini Rp 9.470.000 Jumlah muat sebelumnya Rp 240.362.622 Jumlah seluruhnya Rp 249.832.622
macam bidang, baik bidang keuangan, perhotelan maupun agrowisata. Salah seorang tim pemenangan Pastika-Puspayoga, Nyoman Baskara, Selasa (3/11) kemarin menjelaskan, saat ini telah membentuk Koperasi Sinergi Investasi Bali (Sibali). Para relawan yang berjumlah leb-
ih dari 80 orang itu kini tengah mematangkan cita-cita besar mendirikan Bali & Corporated dalam bentuk PT Konsorsium Investasi Bali yang bergerak di sejumlah bidang usaha sesuai dengan kompetensi dari para relawan. Hal.19 Lima Bulan
Bali Post/eka
Nyoman Baskara
Ditangguhkan, Penahanan Bibit-Chandra Jakarta (Bali Post) Mabes Polri menangguhkan penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah. Kepolisian membantah hal itu dilakukan karena tekanan publik. ‘’Demi kepentingan lebih besar maka Kapolri menangguhkan penahanan mereka. Bukan karena tekanan,’’ ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna, Selasa (3/11) malam kemarin. Nanan mengatakan Bibit dan Chandra belum dibebaskan. Karena hingga kini kasusnya belum diputus oleh pengadilan. ‘’Kalau dibebaskan itu harus ada putusan dari pengadilan sehingga ada kekuatan hukum tetap,’’ kata Nanan. Keputusan penangguhan ini tidak akan memengaruhi proses hukum yang sudah berjalan. ‘’Jadi, proses hukum dilanjutkan dan sekarang berkas sudah ada di kejaksaan,’’ ujar Nanan. Mabes Polri Anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Todung Mulya Lubis semalam juga berada di Bareskim Mabes Polri. Todung mengatakan, Bibit dan Chandra telah ditangguhkan penahanannya. Kepastian itu, katanya, disampaikan langsung Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Ketika dia memberikan penjelasan soal itu, Todung bersama Ketua Tim Adnan
Buyung Nasution hendak menuju Bareskrim untuk menjenguk Bibit dan Chandra. Perihal nasib Bibit dan Chandra itu juga dibenarkan Ketua Tim Adnan Buyung Nasution. ‘’Sejak sore tadi sudah ada di Mabes Polri,’’ kata Buyung. Terkait munculnya nama Ketut dalam rekaman itu, LPSK segera menggelar rapat komisioner untuk menyikapi isi rekaman tersebut. ‘’Kami akan klarifikasi dalam rangka yang bersangkutan melakukan hubungan telepon dengan Anggodo,’’ kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai. Menurut Abdul Haris, klarifikasi terhadap Ketut Sudiharsa akan dilakukan dalam rapat resmi komisioner LPSK. Sebelum menggelar rapat, LPSK akan berusaha mendapatkan transkrip rekaman pembicaraan yang diungkap di MK tersebut. (kmb1/kmb3)
Bagian kedua rekaman pembicaraan kedua orang itu mengungkap rencana pertemuan dengan seorang berinisial SD. Sementara itu, bagian ketiga masih menyebutkan rencana pertemuan dengan seorang bernama Susno. Berikut petikan rekaman pembicaraan tersebut:
Bali Post/ant
REKAMAN - Anggodo Widjojo tiba di gedung Bareskrim Polri, Selasa (3/11) malam kemarin. Ia dijemput polisi terkait isi rekaman rekayasa kasus Bibit-Chandra.
Anggodo Dijemput Polisi Jakarta (Bali Post) Mabes Polri menjemput Anggodo Widjojo, semalam. Hal itu menyusul terbukanya rekaman yang diduga berisi rekayasa kasus Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Anggodo dijemput polisi usai melakukan wawancara dengan salah satu televisi swasta. Anggodo tiba di Bareskim Mabes Polri pukul 21.20 WIB. Mengenai hal itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Nanan Sukarna membenarkan. Anggodo diperiksa terkait rekaman yang diputar di MK. ‘’Anggodo akan kita periksa. Kita mintai keterangan apa betul (rekaman itu),’’ kata Nanan. Menurutnya, apabila rekaman rekayasa itu benar, maka sangat menyinggung institusi kepolisian, kejaksaan dan KPK. Apabila ada oknum yang terbukti bersalah, Nanan berjanji akan ditindak tegas. (kmb1/kmb3)
Membedah APBN 2010 (2)
Subsidi, Realitas yang Menjanjikan Subsidi merupakan salah satu komponen belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010. Bagaimana subsidi mampu memberikan kontribusi yang signifikan serta menjanjikan peningkatan kesejahteraan rakyat? Berikut pendapat anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDI Perjuangan) DPR-RI Dr. Ir. Wayan Koster, M.M.
Oleh Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. PEMBERIAN subsidi merupakan kelanjutan strategi pembangunan yang mencakup tiga aspek. Pertama, peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth budget). Kedua, perluasan kesempatan kerja (pro-job budget). Ketiga, mempercepat penanggulangan kemiskinan (pro-poor budget). Subsidi merupakan kebijakan yang dinilai efektif dalam meringankan beban rakyat. Secara umum, kebijakan subsidi mencakup dua jenis yaitu subsidi energi dan subsidi non-energi. Subsidi
energi terdiri atas: (1) subsidi bahan bakar minyak (BBM), (2) gas alam cair (LPG), dan (3) bahan bakar nabati (BBN). Sedangkan subsidi non-energi cakupannya lebih beragam yaitu terdiri atas: (1) subsidi pangan, (2) subsidi pupuk, (3) subsidi benih, (4) subsidi untuk public service obligation (PSO), (5) subsidi bunga kredit program, dan subsidi pajak ditanggung pemerintah (DTP). Subsidi BBM adalah subsidi yang diberikan kepada masyarakat yang menggunakan premium, minyak tanah, dan minyak solar. Hal.19 Beban Rakyat
”Tiang” pun Ikut Minum Zena-600 KETIKA pewawancara bertanya siapa yang meminum Zena-600 di sini, lelaki bernama I Nyoman Topi ini menjawab, “Tiang.” Lho? Si pewawancara yang notabene bukanlah orang Bali itu tentu saja terbengong-bengong: Tiang kok bisa minum? Setelah dibantu oleh seorang translator sukerala, barulah sang pewawancara mafhum bahwa dalam bahasa Bali ‘tiang’ itu artinya ‘saya’. Jadi, yang meminum sari bubuk kacang hijau yang sudah dicampur dengan bubuk kedelai tersebut ternyata adalah I Nyoman Topi sendiri. Dan saat ditemui itu, pekan kedua Juni 2009 yang lalu, sudah
Jakarta (Bali Post) Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Ketut Sudiharsa (KS) terungkap melakukan pembicaraan dengan Anggodo (AGD), adik Anggoro Widjojo. Pembicaraan Anggodo dan Ketut Sudiharsa terungkap dalam rekaman pembicaraan hasil sadapan KPK yang diputar di sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (3/11) kemarin. ‘’Benar, itu saya,’’ kata Ketut. Menurut Ketut, pembicaraannya dengan Anggodo hanya sebatas hubungan kerja terkait permohonan Anggodo untuk mengurus perlindungan terhadap Anggoro Widjojo. Namun, Ketut tidak menjelaskan kenapa dia takut disadap dalam pembicaraan itu. Berikut petikan pembicaraan tersebut: AGD : Perintah, pak KS : Takutnya kita disadap nih, pak. Lebih baik, saya mau bapak buat telepon baru, nanti saya kasih nomor telepon baru. AGD : Bapak telepon saya. Ini saya punya kan sudah baru. KS : Oke AGD : Saya perlu menghadap kapan? Besok? KS : Harusnya besok, bersama semua yang kemarin. AGD : Gitu ya? KS : Ya, untuk tanda tangan perjanjian. AGD : Oh... gitu KS : Tapi kita ganti nomor baru aja, pak. Sampai di sini, nanti besok sama-sama baru. Bapak baru, saya baru. AGD : Ya. Besok semua itu pak yang datang? KS : Ya. Untuk tanda tangan AGD : Bapak besok telepon saya ya? KS : Oke
dua bulan lebih lelaki 79 ucapnya. Dengan Zena-600 tahun ini mengonsumsi itu? “Sekarang sehabis banproduk tersebut, rutin setiap gun pagi saya sudah bisa jalan-jalan,” hari. Untuk apa? jawabnya man“Sudah dua tahun tap. Jalan-jalan badan saya lemas untuk apa? “Menterus, tidak bercarikan makanan gairah,” ujar ayah untuk kambing sebelas orang saya, karena anak yang sudah sekarang saya mepunya delapan melihara enam belas cucu ini. Seekor kambing,” belumnya, menukata penduduk Kerut mantan sopir lurahan Pendem, bus Padang BaiKecamatan JemGilimanuk ini, I Nyoman Topi brana, Kabupaten sudah beberapa kali ia berobat ke dokter dan Jembrana, Provinsi Bali, ini. Kesehatan prima tentu tak sudah banyak sekali ia minum jamu gendong. “Tapi lepas dari gaya hidup serta hasilnya tidak memuaskan,” makanan yang dikonsumsi.
Dan mengonsumsi sari bubuk kacang hijau dan kedelai secara rutin adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi. Vitamin B1, yang dikandung biji kacang hijau dan biji kedelai, dikenal sebagai vitamin semangat. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan penurunan kerja saraf sehingga seseorang akan mudah lelah. Sebagai koenzim, vitamin B1 dapat membantu reaksi metabolisme energi di dalam sistem saraf pusat dan otot sehingga orang yang kebutuhan vitamin B1-nya terpenuhi akan selalu berstamina tinggi. Hal. 19 Untuk Informasi
AGD : Rencana saya, besok saya jam delapan saya kan ke beliau. KS : Ke kantor. Nah kalau memang itu, saya bisa menghadap bersamaan. Itu kalau bapak bisa itu bapak telepon saja saya, saya langsung ke kantor. AGD : Nanti saya laporkan bahwa untuk adik saya itu kurang BAP-nya pak. KS : Ndak usah. O... ya, bukan BAP saja. Perlu BAP dan menandatangani surat pernyataan. Dulu saya sudah bilang pada pak Susno. AGD : Ya pak. KS : Nah saya kan ngomong, tapi ternyata... AGD : Besok pagi saya lapor kurang BAP sama pern yatan adik saya. KS : Pernyataannya. Syaratnya nanti kalau dibu ka oleh imigrasi bawa dulu ke Jakarta, dilind ungi oleh polisi secara sementara baru nanti ditemukan supaya datang ke tempat persem bunyian. Di sana kita bicara kemudian lang sung pernyataan ditandatangani. Tapi saya rapatkan lagi untuk dikeluarkan surat yang sama seperti yang lain-lain. AGD : Kalau perlu dari bapak, satu orang ikut ke luar negeri boleh to pak? KS : Bolah aja. AGD : Nanti saya besok saya tanya bapak. KS : Boleh AGD : Nanti besok saya lapor ke bapak, ya. KS : Oke AGD : Terus kalau mungkin besok siang atau kapan kita makan. KS : Oke Hal.19 Bernama Susno