HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU PAING, 9 JANUARI 2010
Dibantah Terkait Kesaksian adilan Negeri Jakarta Selatan. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Edward Aritonang, Jumat (8/1) kemarin membantah penarikan fasilitas itu karena kesaksian Susno pada sidang Antasari. ‘’Penarikan kendaraan dinas itu terkait serah terima jabatan,’’ kata Edward. Edward menuturkan, penarikan mobil dinas itu berhubungan dengan jabatan Susno yang diserahterimakan kepada Komjen Pol. Ito Sumardi sebagai Kabareskrim Polri yang baru. ‘’Jadi, kalau ada penarikan dan sebagainya kan dalam rangkaian serah terima jabatan,’’ ujar Kadivhumas.
Edward menyatakan kebetulan penarikan kendaraan dinas Kabareskrim baru bisa dilakukan saat ini, jadi tidak ada indikasi terkait dengan dugaan pelanggaran Susno. Sebelumnya, Kamis (7/1) malam, Polri menarik mobil dinas dan ajudan yang mengawal Susno setelah jenderal bintang tiga itu menjadi saksi pada persidangan Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hal. 19 Kosongkan Rumah
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Bali Post/dok
Bambang Hendarso Danuri
Jakarta (Bali Post) Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri memerintahkan laporan hasil pemeriksaan terhadap mantan Kepala Bareskrim Komjen Pol. Susno Duadji harus selesai pekan depan. ‘’Minggu depan harus sudah diputuskan,’’ katanya, Jumat (8/1) kemarin. Kapolri mengatakan sudah memerintahkan Wakil Kapolri (Wakapolri) Komjen Pol. Yusuf Manggabarani untuk menindaklanjuti dan mengawasi kinerja tim pemeriksaan Susno terkait dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik. Polri membentuk tim pemeriksaan Susno yang terdiri atas Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum), Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) dan Divisi Pembinaan Hukum (Divbinkum). Hal. 19 Bintang Empat
Soal UN
KPK Biarkan Anggodo Melenggang
perkuat bahwa ujian nasional itu harus dilaksanakan. Tetapi itu pun harus melalui proses hukum dengan mengajukan peninjauan kembali (PK) kepada MA, agar keputusan tentang UN bisa diubah. ‘’Jangan dipaksakan untuk mengadakan UN setelah dikeluarkannya keputusan tetap atau final oleh MA. Pemerintah harus memberikan contoh kepada rakyat untuk menghormati hukum. Pemerintah tidak bisa serta merta mengadakan UN. Sebaiknya, pemerintah jangan melanggar keputusan MA tersebut,’’ kata politisi Partai Golkar ini. Hal. 19 Harus Dibenahi
Jakarta (Bali Post) Setelah sempat mangkir, akhirnya Anggodo Widjojo memenuhi panggilan KPK. Ia dipanggil untuk dimintai keterangan terkait sejumlah tindak pidana korupsi yang diduga direncanakan dan dilakukannya. Namun, tim penyelidik KPK tidak menahan Anggodo, melainkan membiarkannya bebas melenggang setelah diperiksa selama 10 jam.
LENSA Bali Post/ade
DIPERIKSA KPK - Anggodo Widjojo memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (8/1) kemarin untuk diperiksa terkait rekaman dugaan kriminalisasi KPK yang diputar pada sidang Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Anggodo diduga melakukan upaya penyuapan terhadap pimpinan KPK dan menghalang-halangi penyelidikan kasus KPK.
Swiss Sita Aset Buronan Century Bali Post/ant
PERANG SUKU - Sejumlah pasukan dan panglima perang melakukan tradisi ritual adat sebelum aksi saling serang yang didahului dengan petunjuk maupun isyarat dari tokoh atau panglima perang (waemum) di kawasan Timika, Papua, Jumat (8/1) kemarin. Tradisi perang antarsuku di kawasan itu hingga kini masih berlangsung, sementara aparat keamanan berusaha untuk berjagajaga agar perang itu tidak meluas.
KOTA
2
TIDAK ditanggungnya pasien HIV/AIDS dalam program JKBM membuat Forum Peduli AIDS angkat bicara. Sejumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dokter, pendamping dan konselor bidang penanggulangan AIDS di Bali berencana meminta Gubernur merevisi program JKBM yang mengecualikan HIV/AIDS dalam fasilitas kesehatan gratis tersebut. Kenapa mereka menilai ada diskriminasi?
KABUPATEN
4
PELAYANAN pasien pengguna Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) terlihat kacau di RSUD Karangasem. Mereka belum mengetahui program itu, bahkan justru pasien miskin ini diarahkan berobat ke kamar kelas II oleh petugas RSUD Karangasem. Tidak seriuskah pemerintah melaksanakan program ini?
Jakarta (Bali Post) Komjen Pol. Susno Duadji mempertanyakan rencana pimpinan Polri memberlakukan sidang kode etik terhadap dirinya terkait kehadiran sebagai saksi pada sidang Antasari Azhar. ‘’Masak mau kasih (sidang) kode etik kepada anggota yang memenuhi undang-undang,’’ kata Susno, Jumat (8/1) kemarin. Susno menuturkan, pihaknya bersedia menjadi saksi sebagai pribadi karena melaksanakan perintah undang-undang. Hal. 19 Tak Dilarang
Diperiksa 10 Jam
Pemerintah Lecehkan Hukum Jakarta (Bali Post) DPR-RI menyesalkan sikap pemerintah yang telah melecehkan hukum. Pasalnya, lembaga eksekutif itu tidak lagi menghormati putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang menolak pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Seharusnya pemerintah memberikan contoh untuk menghormati keputusan tetap yang dikeluarkan peradilan tertinggi di Indonesia ini. Penegasan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsudin, Jumat (8/1) kemarin. Pemerintah hanya dapat melaksanakan UN, lanjutnya, kalau menemukan bukti baru (novum) yang mem-
NOMOR 139 TAHUN KE 62
Susno Duadji Periksa Susno, Izin Kapolri Bentuk Tim Minta Melalui SMS
Fasilitas Susno ’’Dipreteli’’ Jakarta (Bali Post) Nasib Komjen Pol. Susno Duadji makin terpojok. Setelah dicopot dari jabatan Kabareskrim terkait kasus kriminalisasi KPK, kini berbagai fasilitas yang selama ini dinikmatinya ‘’dipreteli’’. Seperti mobil, sopir dan ajudan sudah tak lagi ‘’dimiliki’’ Susno sejak Kamis (7/1) malam. Banyak yang menduga penarikan mobil dinas dan ajudan yang mengawal Susno ini, setelah jenderal bintang tiga itu menjadi saksi meringankan pada persidangan Antasari Azhar di Peng-
20 HALAMAN SEJAK 1948
Jakarta (Bali Post) Aset Bank Century yang berada di Dresdner Bank of Swizzerland senilai 220 juta dolar AS (setara dengan Rp 2 triliun) telah disita pengadilan setempat. Aset tersebut atas nama mantan petinggi Bank Cenyury yakni Hesyam Al Waraq dan Rafat Ali Rizvi. ‘’Ada yang ditemukan milik buron Hesyam dan Rafat. Berkaitan barang bukti juga sudah disita,’’ kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung Didiek Darmanto, Jumat (8/ 1) kemarin.
Menurutnya, akibat penyitaan aset tersebut ada pihak yang menyatakan keberatan. ‘’Ada komplain dari Tarqim, saya kurang tahu itu nama apa,’’ ujar Didiek. Meski demikian, pengadilan Swiss tetap memberikan lampu hijau kepada pemerintah RI untuk menarik dana tersebut. Tetapi, kasus korupsi kedua buron itu harus diadili secara inabsensia terlebih dahulu. Kasusnya ini dapat disatukan dengan perkara pencucian uang. Diungkapkan, hingga kini
kejaksaan masih menunggu pelimpahan berkas pencucian uang dari Mabes Polri. Setelah diterima berkasnya, segera dilimpahkan ke pengadilan untuk secepatnya bisa diadili. ‘’Kami hanya tinggal menunggu berkas penyidikan dari Mabes Polri,’’ ujarnya. Selain menunggu berkas, kata Didiek, kejaksaan segera melakukan koordinasi dengan BPK terkait kepastian kerugian keuangan negara yang ditimbulkan atas tindakan dua buronan
tersebut. Sebelumnya, tim pemburu aset Bank Century telah meminta bantuan kepada otoritas perbankan Swiss untuk mencairkan aset berupa cash collateral, terkait surat berharga dengan mekanisme Assets Management Agreement (AMA) antara PT Bank Century dengan Telltop Holding Limited sebesar 220 juta dolar AS. Dana itu disembunyikan di Dresdner Bank Switzerland. Hal. 19 Nama Tersangka
Betisnya Tak Berat Lagi Saat Bangun Tidur MENURUT Nyonya Ni Ketut Wiriani, sejak enam bulan belakangan ini punggung dan kakinya sering mengalami sakit. Namun, kerena ia berprofesi sebagai karyawati sebuah apotek, di Singaraja, Provinsi Bali, tentu tak susah bagi wanita 36 tahun ini untuk mendapatkan obat. Maka, ibu dua orang anak ini pun menggunakan kapsul penghilang rasa sakit serta obat gosok untuk mengatasi keluhannya itu. Namun, sejak sekitar satu setengah bulan sebelum wawancara ini berlangsung, ia meninggalkan obat kapsul itu dan beralih ke Zena-600. Apa itu? Sebagaimana telah
banyak diketahui tidak lagi,” jawabnya saat masyarakat, Zena-600 adalah ditemui pada pekan kedua Juni 2009 yang sari bubuk kalalu. cang hijau yang Agaknya yang telah dicampur dialami Nyonya Ni dengan sari buKetut Wiriani adbuk kedelai. Dan alah gejala remapenduduk Jalan tik atau asam urat. Pulau Obi, KeluDi Indonesia, jenis rahan Kubu Jati, rematik yang palSingaraja, Kabuing banyak menypaten Buleleng, erang adalah penProvinsi Bali, ini yakit asam urat. mengaku rutin dua kali dalam se- Ni Ketut Wiriani Di sini, problem utamanya adalah hari mengonsumsi makanan kesehatan terse- terganggunya fungsi sendi. but. Hasilnya? “Sudah Dr. Iskandar Junaidi, pengaberkurang. Dulu, betis tera- rang buku Rematik & Asam sa berat dibawa berjalan saat Urat, mengatakan, hingga saya bangun tidur. Sekarang saat ini tak ada obat buat
menyembuhkan penyakit rematik dan asam urat, kecuali rematik dan asam urat yang diakibatkan oleh infeksi. Menurutnya, obat hanya bisa mengatasi gejala penyakit itu. Karena itu, yang perlu dilakukan adalah menekan gejala itu. Untuk itu, salah satunya dibutuhkan terapi herbal. Nah, bahan nabati yang digunakan dalam terapi herbal itu bisa bermacam-macam. Mengonsumsi susu bubuk kacang hijau dan kedelai, yang kaya akan protein, lemak tak jenuh, isoflavon, asam amino, vitamin, dan mineral, adalah Hal. 19 Untuk Informasi
Anggodo, adik tersangka sekaligus buron korupsi Anggoro Widjojo, itu tiba di gedung KPK, Jumat (8/10) kemarin. Ia datang didampingi penasihat hukum Bonaran Situmeang. Meski baru menjalani pemeriksaan pukul 10.00 WIB, ia sudah berada di ruang pemeriksaan pukul 08.50 WIB. ‘’Saya penuhi dahulu panggilannya ya,’’ selorohnya ketika dimintai tanggapannya atas pemeriksaannya itu. Tepat pukul 19.30 WIB, Anggodo keluar dari gedung KPK. Tetapi, ia ingkar dari janjinya untuk memberikan keterangan terkait pemeriksaannya itu. Justru Anggodo
berusaha menerobos kepungan wartawan untuk masuk ke mobil mewahnya, setelah diteriaki ‘’Tahan-tahan-tahan’’ oleh puluhan mahasiswa yang sejak pagi menunggu pemeriksaannya tersebut. Pernyataan hanya datang dari pengacaranya, Bonaran Situmeang. Menurutnya, pemeriksaan kliennya tidak menyinggung soal isi rekaman yang pernah diputar di sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Tetapi soal materi pemeriksaan, wartawan diminta menanyakan langsung kepada tim penyelidik KPK. Hal. 19 Sebagai Saksi