Edisi 09 Januari 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 90.000 ECERAN Rp 3.500

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU PAING, 9 JANUARI 2011

20 HALAMAN NOMOR 141 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Jagat Bali

Dari Pura Silayukti Membangun Bali Pura Silayukti di Desa Pakraman Padangbai, dulu namanya cukup Desa Padang. Lokasi ini diyakini merupakan tempat Mpu Kuturan menggelar yoga samadhi, tepatnya goa tebing di utara Pura Silayukti. Goa ini kini dipakai tempat bersembahyang oleh umat.

DARI berbagai buku disebutkan samadhi Mpu Kuturan di Pura Silayukti itulah memperoleh inspirasi bagaimana membangun tananan sosial religius masyarakat Bali. Pada zaman itu, masyarakat Bali terkelompok menjadi penganut tak kurang tujuh sekte yang kerap saling berbeda pandangan. Melihat kondisi sosial masyarakat seperti itu, raja mengundang Mpu Kuturan guna menata kehidupan sosial religius masyarakat Bali. Oleh semua kelompok sekte, Mpu

Kuturan dipercaya sebagai pakira-kira Ijero makabehan atau penasihat semua golongan. Dari tujuh kelompok masyarakat, oleh Mpu Kuturan kemudian dipersempit menjadi tiga kelompok. Diadakanlah pasamuan (musyawarah) tiga kelompok masyarakat di pura yang kini disebut Pura Samuantiga, Gianyar. Dari pasamuan itu, akhirnya diputuskan bahwa di tiap desa pakraman mesti memiliki pura kahyangan tiga yakni Pura Puseh, Desa, dan Dalem.

Di sana dipuja Dewa Tri Murti dengan sinar suci sebagai pencipta, pemelihara, dan palebur (pamralina). Sementara, di tiap rumah tangga diwajibkan dibangun sanggah kamulan atau sanggah rong tiga. Keputusan itu dipatuhi masyarakat Bali dan akhirnya Bali ajeg sampai kini. Kini, setelah lebih dari 1.000 tahun Mpu Kuturan menata tananan sosial religius mayarakat Bali, tampaknya diperlukan pendalaman dan perenungan kembali, tentang masa

depan Bali. Sejauh mana Tri Hita Karana sudah dilaksanakan dengan tepat, dalam rangka tetap mengajegkan Bali dengan masyarakatnya. Sejumlah palebahan pura di Bali kian dirangsek pembangunan yang bersifat profan atau komersial seperti hotel. Tak terkecuali Pura Silayukti, di sebelah baratnya di perbukitan yang lokasinya lebih tinggi dari pura juga kian banyak dibangun hotel, vila dan restoran. Hal.19 Dampak Pariwisata

BPM/bud

PURA - Pura Silayukti, Karangasem menjadi incaran pemedek.

LANUD WISNU - Lanud Wisnu di Gerokgak, Buleleng adalah perintis transportasi udara di Bali Utara. Di dekat lanud inilah akan dibangun bandara internasional baru. BPM/dok

Bali Dapat Jatah Bandara Internasional Baru Jakarta (Bali Post) Kementerian Perhubungan sedang mengkaji untuk membangun bandara internasional baru di dua lokasi, yaitu Jakarta dan Bali. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan bandara yang sudah ada alias eksisting. Jatah proyek itu diungkapkan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam seminar ‘’Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia 2011'’ di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (8/1) kemarin. “Yang sekarang paling maju kan studi tentang multiple airport, jadi satu kota ada banyak airport. Contohnya seperti di New York ada tiga bandara. Nah, kita ingin kembangkan itu di Jakarta. Sedang dikaji antara yang eksisting di Jakarta,” ujarnya. Menurutnya, selain di Jakarta, pemerintah juga se-

dang mengkaji pembangunan bandara internasional baru di Pulau Dewata. Selain mengoptimalkan bandara internasional yang beroperasi saat ini yakni Bandara Ngurah Rai. “Lalu untuk di Bali sepertinya akan ada bandara baru, tetapi lokasinya akan dicari. Jadi, ada optimalisasi Ngurah Rai, dan bangun bandara baru,” ujarnya. Untuk pembangunannya, menurut Bambang, pemerintah akan menggandeng pihak swasta melalui kerja sama Public Private Partnership (PPP). Selain untuk pemban-

gunan, kerja sama dengan pihak swasta ini juga akan melibatkan pengelolaan bandara tersebut. “Otoritas bandara tidak dikerjasamakan. Tetapi kalau pengelolaan bandara dimungkinan. Apalagi bandara baru. Tetapi nanti akan dilihat mana yang memungkinkan dikerjasamakan dengan pihak swasta,” ujarnya. Terminal Baru Sementara itu, PT Angkasa Pura I (Perseroan) siap melakukan tender pembangunan tahap I terminal baru, Bandara

Ngurah Rai, Bali. Anggaran yang disiapkan untuk tahap I mencapai Rp 227,698 miliar. “Saat ini sedang tahap prakualifikasi untuk seluruhnya,” ungkap Direktur Utama AP I Tommy Soetomo. Total investasi dalam pembangunan terminal baru seluas 129 ribu m2 ini sebesar Rp Rp 1,944 triliun. Proyek terbagi menjadi empat tahap, dan akan selesai dikerjakan pada akhir 2013. Menurut Deputi Direktur Perencanaan AP I, Yuda Prana Sugarda, pengerjaan tahap I menelan dana Rp 227,698 miliar. Di dalamnya terdapat pengerjaan akses jalan, pembangunan jaringan dan beberapa bangunan pengganti. Sedangkan tahap II menelan dana

Rp 344,43 miliar. Untuk tahap III dan IV masing-masing Rp 1,198 triliun dan Rp 100 miliar. Sebanyak Rp 1,2 triliun bersumber dari dana BUMN perbankan ditambah Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Setidaknya ada tiga bank yang terlibat yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Sisa dana guna keperluan perluasan Bandara Ngurah Rai, PT AP I akan mengambil dari kas internal Rp 744 miliar. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin pernah menyampaikan, terminal baru di AP I juga akan dibangun akses jalan keluar dari bandara. Hal.19 Akses Keluar

Paling Pas di Gerokgak Nekat Lantik Staf di LP Cipinang ANGIN segar datang dari Jakarta bahwa Bali akan mendapat jatah pembangunan bandara internasional baru. Di mana lokasinya? Pasti ini menjadi incaran para calo. Banyak pihak menilai bandara baru ini paling pas di Gerokgak, Buleleng. Bahkan, Pemkab Buleleng pernah mengungkapkan rencana membangun fasilitas bandara internasional yang kedua setelah Bandara Internasional Ngurah Rai, berlokasi di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali Utara, tepatnya di Gerogak, Desa Pemuteran. Di lokasi ini tersedia tanah negara sekitar 400 hektar bekas dikelola PT Margarana untuk dibebaskan. Para perbekel di Gerokgak pun mendukung program ini. Bahkan, Bupati Bagiada masih mencari lokasi yang baik. Bagiada juga bersama tim sempat ke Turki untuk menjajaki investor bandara ini. Lanud Wisnu yang ada di kawasan itu tetap dipelihara untuk mendukung sekolah penerbangan. Hal.19 Perlu Seribu Hektar

Jefferson Segera Dinonaktifkan Jakarta (Bali Post)Setelah dikritik habishabisan, Wali Kota Tomohon, Jefferson Soleiman Montesqieu Rumajar, nekat melantik jajarannya di LP Cipinang. Jefferson juga menyerahkan tugasnya kepada Wakil Wali Kota Jimmy Erman yang akan menjadi pelaksana tugas (plt). “Ya, mereka syukuran dan ada penyerahan tugas ke Plt. Wakil Wali Kota,” kata Kalapas LP Cipinang, Edi Kurniadi, Sabtu (8/1) kemarin. Pelantikan dan penyerahan tugas digelar di aula LP Cipinang pukul 10.00 WIB. Hal.19 Izin KPK

BPM/ant

LANTIK - Wali Kota Tomohon, Jefferson, (kanan) saat dilantik bersama Wakil Wali Kota.

Jakarta (Bali Post) Tren politik di tahun 2011 dinilai akan makin panas. Pasalnya, manajemen konflik masih menjadi alat bagi partai politik untuk kepentingan politik dan kekuasan masing-masing. Itu kenyataan objektif. Dari situasi biasa ke situasi lebih parah dan serius. Itu memang kondisi alamiah, warisan, bawaan atau kondisi saat ini. ‘’Yang penting saat ini manajemen konflik masih dipakai,’’ kata pengamat politik Sukardi Rinakit di Jakarta, Sabtu (8/1) kemarin. Menurut Sukardi, masalah yang tidak selesai dan tuntas di tahun 2010 akan menjadi amunisi bagi tiap parpol untuk saling menyerang. Sejumlah masalah yang menjadi potensi konflik itu adalah kasus Bank Century yang dikaitkan dengan Partai Demokrat, kasus pajak Gayus Tambunan yang dikaitkan dengan Partai Golkar, kasus Pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Goeltom yang dikaitkan dengan PDI Perjuangan dan kasus Misbakhun yang dikaitkan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Belum lagi, persoalan RUU tentang Keistimewaan Yogyakarta yang akan dimanfaatkan untuk menyerang Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Konflik selalu akan terjadi karena para anggota Setgab tidak pernah berbicara platform, tetapi malah sibuk dengan orientasi kekuasaan masingmasing. Orientasi bukan untuk mengabdi kepada rakyat, tetapi untuk berkuasa demi kepentingan politik dan kekuasaan sendiri-sendiri. ‘’Karena itu, wajar sekarang muncul wacana-wacana capres. Semua itu bagian dari manajemen konflik,’’ terangnya. Hal.19 Mengelola Konflik

Pengaruhi Citra Pariwisata Badung

Banjir di Denpasar

Hilangnya Telajakan dan Drainase Persoalan perkotaan yang kini menjadi masalah utama, selain sampah adalah bencana banjir. Dulu, Bali dikenal derah bebas banjir, sejak beberapa tahun belakangan justru menjadi langganan banjir hingga menelan korban.

FAKTA Kasus Gayus Jadi Konflik Parpol

BPM/dok

HILANG - Telajakan rumah di Bali kini menghilang.

ADA sesuatu yang hilang di Bali saat ini. Coba saja lihat di pinggir jalan, nyaris semua telajakan yang dulunya diisi pohon penghijauan hilang semua. Jika lahannya masih ada, tanamannya yang hilang diganti dengan beton. Budaya praktis yang melanda warga Bali juga menjadi pemicu. Warga lebih banyak mempaving natah rumahnya dengan dasar beton ketimbang memakaia grassblock. Hilanglah resapan air yang sebenarnya sangat berperan di musim hujan. Air dengan kecepatan tinggi mengalir ke lokasi yang rendah dan bertemu di sebuah titik yang macet akibat sam-

pah dan jadilah banjir. Kota Denpasar juga tak bisa aman dari terjangan banjir. Terlebih, kota yang dengan luas 12.778 hektar ini berada di dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 0-75 meter di atas permukaan laut dan kemiringan 0-5 persen. Ini artinya, Kota Denpasar menjadi salah satu daerah yang rentan akan terkena banjir bila pemanfaatan ruangnya tidak terkontrol dengan baik. Ancaman bencana banjir bagi warga Kota Denpasar dalam beberapa tahun terakhir ini bukan lagi hanya sebuah bayang-bayang. Hal.19 Langganan Banjir

DI Kabupaten Badung, sejumlah banjir juga dikeluhkan wisatawan titik di kawasan Kuta, hampir men- yang sedang menikmati liburannya jadi langganan banjir setiap musim di kawasan setempat. hujan tiba. Misalnya di Jalan Hal.19 Legian, Jalan Sri Rama, Jalan Dewi Daerah Hilir Sartika, Jalan Wana Segara, dan Sunset Road. Banjir di kawasan strategis itu sangat meresahkan karena berdampak pada aktivitas masyarakat dan wisatawan. Lalu lintas yang memang sudah krodit, menjadi makin krodit jika banjir BPM/dok sudah menyerang. Tidak hanya BANJIR - Banjir di kawasan Kuta merusak masyarakat lokal, pariwisata.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.