HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS PON, 9 JULI 2009
Yudhoyono:
Tak Puas, Gugat Jakarta (Bali Post) Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempersilakan kepada pihak yang tidak puas dengan pelaksanaan pemilu presiden untuk melakukan gugatan hukum sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam ketentuan perundangan. SBY meminta agar semua pihak berhati-hati mengeluarkan pendapatnya untuk tidak menyudutkan pihak lain. ‘’Mesti lebih hati-hati mengatakan pemilu tidak transparan, kalau ada dugaan masalah, ada mekanismenya,’’ kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7) kemarin. Selain itu, SBY juga meningatkan kepada semua pihak agar berhati-hati menyebut
pilpres kali ini tidak demokratis dan tidak transparan. ‘’Itu justru bisa mencederai demokrasi,’’ ujarnya. Sementara itu, cawapres Prabowo mengecam pelaksanaan quick count dan exit poll yang dipublikasikan ke masyarakat. Menurutnya, hasil quick count tidak valid dan tidak bisa dijadikan acuan hasil pilpres. ‘’Hasil quick count itu tidak valid,’’ kata Prabowo. Sementara itu, capres Jusuf Kalla tampak lebih tenang dalam menyikapi hasil pilpres. Meski raut wajahnya kecewa, calon presiden nomor urut 3 dari Partai Golkar ini mengatakan menghargai hasil perhitungan cepat quick count. Hal. 19 Pantau Langsung
PENTAS PKB Sanghyang Jaran Mendebarkan RABU (8/7) malam, pengunjung PKB XXXI sangat beruntung karena mendapat suguhan seni yang unik dan langka sekaligus mendebarkan. Saat itu, mereka berkesempatan menyaksikan kesenian sakral Sanghyang Jaran dari Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung. Suasana religius-magis terasa sangat kental menyelimuti areal Taman Budaya Bali begitu Sanghyang Jaran masolah di panggung terbuka di depan Gedung Kriya. Lazimnya tarian sakral di Bali, Sanghyang Jaran juga diwarnai dengan peristiwa karauhan (trance - red) sejumlah pragina pendukungnya di akhir pergelaran. Di atas panggung dengan penataan lighting yang sengaja di-setting temaram, tampak dua orang pria dewasa menunggang kuda-kudaan berwarna putih dan merah yang terbuat dari kayu. Tanpa perasaan takut, kedua pemuda itu menerobos kobaran api yang membubung tinggi. Berputar-putar di dalamnya sambil menari. Bahkan, bara api itu dimasukkan ke dalam mulut lantas disemburkan sehingga serpihan-serpihan bara beterbangan ke udara. Begitu kobaran api itu padam dan tinggal menyisakan bara panas, kedua pemuda tak segan-segan berguling-guling di atasnya. Anehnya, bagian tubuh kedua pria itu tidak terbakar sama sekali. Begitu pula dengan kain yang mereka gunakan juga tidak terbakar sama sekali, padahal api jelas-jelas menjilati kain tersebut. Dari segi ide cerita, Sanghyang Jaran ini sejatinya sangat sederhana. Baik dari segi gerak tari maupun kostum yang dikenakan para penari. Cerita dibuka dengan penampilan penari joged bumbung yang dipadukan dengan gegenjekan. Penampilan dua kesenian itu merupakan simbolisasi bahwa Suda dan Kapisuda (dua tokoh sentral dalam pergelaran Sanghyang Jaran-red) di masa mudanya sangat suka menghibur diri dengan menonton berbagai jenis kesenian. Memasuki masa dewasa, Suda dan Kapisuda yang merupakan saudara kandung bertekad mendalami ilmu kerohanian dengan bertapa di tengah hutan belantara. Begitu teguh tapa semadi yang mereka lakukan, bidadari cantik jelita pun tak kuasa menggoyahkannya. Bahkan, Dewa Siwa dalam wujud Durga juga tak kuasa menggoyahkan keteguhan tapa kedua pria bersaudara kandung itu. Akhirnya, Dewa Siwa menganugerahi kedua pria itu dengan ajian Sanghyang Jaran yang membuat mereka kebal alias tidak terbakar oleh api. (ian)
KOTA
4
ROMBONGAN Bupati Buleleng yang sedang melakukan konvoi mobil untuk memantau pelaksanaan pilpres Rabu (8/7) kemarin, memakan korban. Salah satu mobil dalam iring-iringan konvoi itu menabrak motor di perempatan Jalan Sutomo-DiponegoroPramuka-Ahmad Yani, Singaraja. Kecelakaan itu menyebabkan pengendara motor, Kadek Dewi Lilis Suryani (32), warga Kampung Bugis, sekarat dan hingga kemarin, masih dirawat di RS Kertha Usada Singaraja.
NOMOR 318 TAHUN KE 61 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 90.000 ECERAN Rp 3.500
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Pilpres Satu Putaran SBY Menang Telak Jakarta (Bali Post) Hasil penghitungan sementara KPU, Rabu (8/7) kemarin, menunjukkan perolehan suara pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) memimpin dibandingkan calon lainnya yaitu 60,72 persen. Sementara itu perolehan suara pasangan Megawati SoekarnoputriPrabowo Subianto, seperti yang dilansir KPU, mencapai 29,67 persen dan JK-Wiranto 9,62 persen. Anggota KPU Abdul Aziz mengatakan hasil penghitungan cepat ini dihimpun dari sekitar 100 ribu TPS atau sekitar 22 persen dari total jumlah TPS di Indonesia. ‘’Hasil penghitungan ini sifatnya sementara dan tidak dapat dijadikan referensi,’’ katanya saat menerangkan hasil peng-
Golkar Bali Tak Solid PEMILU presiden (pilpres) 2009 menyajikan bayangan kehancuran tingkat kesolidan kader Golkar di Bali. Partai Golkar yang berada di urutan kedua pada pemilu legislatif di Bali — juga di tingkat nasional — tak mampu merepresentasikan kekuatan dukungannya dalam pertarungan pilpres. Paket yang diusung Partai Golkar dan Hanura, JK-Wiranto, benarbenar terpuruk dengan raihan suara rata-rata hanya 5,12 % suara. Persentase dukungan ini terpaut jauh dari akumulasi kekuatan Golkar berdasarkan hasil pemilu legislatif di Bali. Pada pemilu legislatif 2009, Golkar meraih 16,76% suara, sedangkan Partai Hanura meraih 4,60% dukungan. Total dukungan awal JK-Wiranto di Bali mencapai 21,36%. Jika modal awal ini dikorelasikan dengan hasil sementara pilpres di Bali, kuat indikasi terjadi migrasi dukungan terhadap JK-Wiranto ke kubu rivalnya. Total penurunan sekitar 18,24%. Terpuruknya dukungan kepada JK-Wiranto di Bali dimungkinkan oleh konflik internal Partai Golkar yang dipicu oleh pembekuan pengurus DPD Golkar Bali. Hal. 19 Golkar Digerogoti
hitungan sementara KPU yang dihimpun dari tempat pemungutan suara melalui pesan singkat ini. Selain KPU, sejumlah lembaga survei juga mengunggulkan SBY meraih suara di atas 60 persen. Atas hasil tersebut sejumlah pengamat menyatakan pilpres 2009 ini akan ber-
langsung satu kali putaran. Namun, Ketua Tim Kampanye Capres/Cawapres Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) tingkat nasional, Fahmi Idris, mengatakan optimis pemilihan presiden (pilpres) 2009 berlangsung dua putran. ‘’Kami optimis pilpres 2009 dua putaran,’’ kata Fahmi. Selain itu, tim Mega-Prabowo masih optimistis pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) 2009 akan berlangsung dalam dua putaran. Anggota Tim Pemenangan Pasangan Megawati-Prabowo, Aria Bima, Rabu kemarin mengatakan meski hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei telah menghasilkan pemenang pemilu, tim ini masih optimis pasangan Mega-Prabowo bersaing dalam putaran kedua.
‘’Kalau dengan persentase tingkat kesalahan perhitungan sekitar lima persen, masih ada kemungkinan kandidat yang tidak memperoleh suara lebih dari 50 persen,’’ katanya. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan hasil penghitungan cepat sementara versi KPU diterima KPU Pusat dari seluruh Indonesia pada malam itu juga. Hafiz mengatakan KPU tidak menggunakan hasil hitung cepat atau quick count, melainkan akan menggunakan perhitungan elektronik dari setiap wilayah di Indonesia yang melaksanakan pilpres. KPU tidak menggunakan quick count. ‘’Nanti hasilnya akan ribet dan membuat keributan di kalangan masyarakat,’’ ujarnya. (kmb4/son/udi)
Perolehan Suara Sementara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 Kabupaten/ Kota
%
%
%
51.892
59.448
5.087
Badung
102.363
107.280
15.883
Tabanan
166.579
97.240
8.704
Jembrana
60.039
79.310
9.157
Buleleng
170.228
121.362
16.770
Karangasem
109.851
93.048
15.988
Klungkung
51.105
36.302
3.679
Bangli
63.686
40.524
4.342
Gianyar
141.507
100.575
9.652
Total
917.250
Denpasar
52,67
735.089
42,21
89.262
5,12
SBY-Boediono Kuasai Tiga Kabupaten di Bali SBY-BOEDIONO berhasil menunjukkan kekuasaannya di tiga kabupaten/kota di Bali. Dari sembilan kabupaten/kota, capres-cawapres yang dijagokan Partai Demokrat ini unggul di Denpasar, Badung dan Jembrana. Fakta ini sesuai dengan deskripsi hasil jajak pendapat Bali Post yang memposisikan ketiga wilayah ini se-
bagai daerah abu-abu. Selain dikarenakan mobilitas penduduk tinggi, juga terjadi riakriak politik sisa pilkada, terutama di Jembrana. Di Badung, berdasarkan rekapitulasi sementara KPUD Bali, SBY-Boediono mendulang 73.590 suara (50%). Sementara rivalnya, Mega-Prabowo, meraih
62.742 suara (43%), sedangkan JK-Wiranto meraih 5.346 (3%). Secara anatomi kekuasaan, Badung merupakan wilayah basis Golkar jika dilihat dari pemenang pilbup. Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung merupakan paket yang dijagokan Golkar. Hal. 19 Jadi Pemenang
2
PASANGAN SBY-Boediono mengungguli perolehan suara sementara pilpres di Badung. SBY-Boediono unggul dengan total 107.589 suara, disusul pasangan Mega-Pro dengan 104.501 suara. Sementara JK-Win yang berada di posisi ketiga hanya mampu meraup 15.986 suara. Meski demikian, jika dilihat perolehan per kecamatan, SBY-Boediono dan Mega-Pro sama-sama unggul di tiga kecamatan
KABUPATEN
Bali Post
20 HALAMAN SEJAK 1948
Bali Post/ant
TPS DI BUS - Warga mencontreng surat suara di bilik suara yang terdapat di dalam bus, di TPS 35 Nayu Timur, Jateng, Rabu (8/7) kemarin. Beragam cara dilakukan KPPS untuk menarik masyarakat agar mau datang ke TPS.
Pilpres di Buleleng Diwarnai Keributan
Dua Rumah Rusak, Dua Pemuda Diamankan Singaraja (Bali Post) Keributan antardusun mewarnai pelaksanaan pilpres di Buleleng, Rabu (8/7) kemarin. Warga dari Dusun Corot dan Dusun Lebah di Desa Dencarik Kecamatan Banjar terlibat aksi saling lempar batu yang menyebabkan dua rumah dan satu sepeda motor rusak. Selain itu, dua pemuda diamankan di Polres Buleleng. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 wita. Keributan
bermula ketika dua pemuda masing-masing dari Dusun Corot dan Dusun Lebah terlibat aksi saling menantang berkelahi. Setelah sempat saling tantang, keduanya kemudian pulang ke dusun masingmasing untuk memanggil teman-teman mereka. Masingmasing dari teman mereka pun terprovokasi sehingga terjadi aksi saling lempar batu antarwarga dua dusun tersebut.
Akibat kejadian itu, dua buah rumah masing-masing milik Ida Bagus Sutawan dan Ida Bagus Putra mengalami rusak berat. Selain itu, sebuah sepeda motor milik warga juga mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu. Sementara itu, polisi sudah mengamankan dua pemuda yang diduga sebagai pemicu dari keributan tersebut. Kapolres Buleleng AKBP Istiyono menyatakan keribu-
tan antardusun itu disebabkan karena adanya provokasi dari dua pemuda yang saling tantang untuk berkelahi. Provokasi itu kemudian menyebabkan terjadinya aksi lempar batu. ‘’Untuk sementara, kami sudah amankan dua pemuda di Polres Buleleng,’’ katanya tanpa merinci nama dari kedua pemuda yang diamankan tersebut. Hal. 19 Masih Tegang
Bali Post/ant
CONTRENG - Megawati, Jusuf Kalla dan SBY usai nyontreng pilpres, Rabu (8/7) kemarin.
Prabowo Kalah di Cendana Jakarta (Bali Post) Pasangan SBY-Boediono unggul di Cendana. Di TPS 01 yang biasa digunakan keluarga besar mendiang mantan Presiden Soeharto itu, duet capres-cawapres nomor urut 2 tersebut menang telak dengan 210 suara. Disusul kemudian pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (54 suara) dan Megawati-Prabowo (43 suara), sedangkan tidak sah (19 suara). Di TPS yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/7) kemarin, terlihat Titiek Soeharto memberikan suaranya. Ketika ditanya wartawan soal pilihannya, mantan istri Prabowo Subianto itu tidak menjawab. Ia hanya tersenyum. ‘’Rahasia dong,’’ selorohnya dibarengi derai tawa kecil. Di TPS 01 ini selain Titiek, sejumlah anggota keluarga Cendana juga tampak menyalurkan hak pilihnya. Di antaranya Tommy Soeharto, Halimah Agustin Kamil (mantan istri Bambang Trihatmodjo) dan dua anaknya, Panji Trihatmodjo dan Gendis Trihatmojo. Sedangkan Mbak Tutut, Mamiek Soeharto, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Tommy Soeharto dan sejumlah cucu Soeharto menyalurkan suaranya di TPS 02. Hal. 19 Suara Mayoritas
JK-Win Kalah di TPS Sendiri Jakarta (Bali Post) Rupanya jebloknya suara untuk pasangan JK-Wiranto tak hanya terjadi di hampir seluruh provinsi, juga terjadi TPS-nya, TPS 19 Menteng, Jakarta Pusat. Di TPS ini, Jusuf Kalla dan keluarga melakukan pencontrengan. Perolehan suara capres dan cawapres dari Partai GolkarPartai Hanura ini berada jauh di bawah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Di TPS JK, jumlah pemilih dalam DPT mencapai 691, namun hanya 366 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Pasangan SBY-Boediono mendapatkan suara 219, JK-Wiranto mendapatkan 105 suara, Megawati-Prabowo mendapat 40 suara dan sebanyak dua suara tidak sah. Kegagalan JK unggul di TPS sendiri, diikuti pendampingnya cawapres Wiranto. Perolehan suara SBY-Boediono juga berjaya di TPS Wiranto, TPS 14, Bambu Apus, Jakarta Timur. Selisih suara pasangan ini sebanyak 43 suara yaitu urutan pertama SBY-Boediono 205 suara, kedua JK-Wiranto 162 suara dan terakhir Mega-Prabowo sebanyak 30 suara. Hal. 19 Menang Tipis