HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS KLIWON, 11 FEBRUARI 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Pansus Fokuskan Sebelas Pemilik Rekening Misterius
George Soros Bertemu Boediono
’’Bailout’’Tak
Perlu Dilakukan Jakarta (Bali Post) George Soros sering menjadi inspirasi bagi investor. Telaahannya sering dijadikan acuan oleh kalangan pebisnis. Hal itu pulalah yang menjadi harapan Wapres Boediono ketika bertemu pendiri Open Society Institute dan filantropis, Rabu kemarin. Bali Post/edi
WISATAWAN ASING - Para pemedek termasuk wisatawan asing mengikuti prosesi persembahyangan saat pujawali di Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Rabu kemarin.
‘’Pujawali’’ di Pura Penataran Ped
’’Masineb’’ Senin Semarapura (Bali Post) Puncak pujawali di Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung berlangsung Rabu (10/2) kemarin. Ribuan umat Hindu pedek tangkil pada pujawali tersebut. Upcara pujawali ini diawali dengan prosesi melasti. Pujawali jelih tersebut menggunakan tingkatan upakara bebangkit pregembal. Umat Hindu yang pedek tangkil mengawali persembahyangan di Pura Segara, dilanjutkan dengan Pura Taman, Pura Ratu Gde, dan terakhir di Pura Penataran Ped. Hal. 19 Dewa Mahadewa
FAKTA Kurir Noordin M. Top Diancam Hukuman Mati Jakarta (Bali Post) Terdakwa Amir Abdillah alias Jali alias Awan alias Fery alias Ahmad Feri Rhamdani terancam hukuman mati. Ia didakwa terlibat kasus rencana pengeboman kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat. Terdakwa berperan sebagai kurir pengantar bahan peledak sekaligus sopir dari gembong teroris Noordin M. Top dalam memantau situasi sebelum melakukan aksi pengeboman yang urung dilaksanakan itu. Demikian dakwaan yang disampaikan JPU Totok Bambang dalam sidang perkara tersebut yang berlangsung di PN Jakarta Selatan, Rabu (10/2) kemarin. Pemantauan situasi ini, lanjut dia, dilakukan satu bulan sebelum pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada 17 Juli 2009 lalu. Bersama Saefudin Zuhri dan Noordin M. Top, terdakwa Amir Abdillah berputar-putar di sekitar daerah Cikeas. ‘’Hal ini dilakukan pada 28 Juni 2008,’’ ungkap jaksa. Selain perannya itu, tambah Totok Bambang, terdakwa juga merupakan orang yang mengontrak rumah di Perumahan Puri Nusapala Blok D Nomor 12 Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Rumah ini digunakan untuk melakukan pesiapan sekaligus perakitan bom bagi kediaman SBY. Dipilihnya target Presiden SBY, karena kelompok ini menganggap SBY sebagai orang yang menyetujui hukuman mati bagi pelaku peledakan bom Bali. Hal. 19 Bongkar Markas
LENSA
Soros dikenal juga sebagai spekulan yang menyimpan dan menjual mata uang. Pada 1982, dalam waktu singkat Soros berhasil meraup keuntungan 1,2 miliar dolar AS dalam perdagangan mata uang poundsterling, hingga mendapat julukan ‘’Pria Yang Menghancurkan Poundsterling’’ (The Man Who Broke the Pound). Soros juga dianggap bertanggung jawab terhadap krisis yang melanda Asia pada 1997. Terkait dengan kebijakan Indonesia khususnya dalam bailout, George Soros menyatakan kebijakan bailout secara umum tidak perlu dilakukan, jika peraturan yang ditetapkan bisa dilaksanakan dengan baik. ‘’Jika aturan perbankan dijalankan dengan baik, maka tidak perlu bailout,’’ kata Soros usai bertemu Boediono. Soros menambahkan perkembangan perekonomian sangat ditentukan oleh pasar keuangan global. Pasar keuangan di mana saja, menurutnya, tetap punya potensi untuk menimbulkan krisis. ‘’Jika regulasi itu dilaksanakan maka perbankan akan solid,’’ tuturnya. Meski demikian, Soros mengapresiasi secara keseluruhan kepada Indonesia yang telah berhasil melewati masa krisis finansial global yang relatif berbahaya dibandingkan uang yang harus digunakan dalam proses itu. Hal. 19 Kondisi Krisis
Ferry Wibisono Akui Bersalah
Bali Post/ant
JAWAB PERTANYAAN - George Soros ketika menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai bertemu Wapres Boediono, di Jakarta, Rabu (10/2) kemarin.
Ketut Sudiharsa Didakwa Terindikasi ’’Markus’’ Jakarta (Bali Post) Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) nonaktif, I Ketut Sudiharsa, tidak mau disalahkan atas perannya untuk melindungi Anggoro Widjojo. Bahkan, ia menuding Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai, ikut berperan dan menyetujui memberikan perlindungan kepada kakak kandung dari Anggodo Widjojo, tersangka kasus dugaan percobaan penyuapan dan upaya merintangi penyidikan yang dilakukan KPK itu. Pernyataan ini disampaikan Ketut Sudiharsa kepada wartawan sebelum menjalni pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/2) kemarin. Tidak hanya nama Anggoro yang akan diberikan perlindungan, ada pula nama Ary Muladi, Putranefo A. Prayugo, Aryono, dan Joni Liando. ‘’Lima nama itu yang saya rekomendasikan untuk mendapat perlindungan dari LPSK,’’ imbuh dia. Ketut Sudiharsa sempat memberikan surat dakwaan terhadap dirinya dan rekannya, Myra Diarsih,
kepada wartawan. Surat dakwaan itu disusun Tim Penemu Fakta yang ditandatangani Shindu Krishno dan Teguh Soedarsono. Di dalam isi surat dakwaan itu, menyebutkan Wakil Ketua LPSK I Ketut Sudiharsa dan anggota LPSK Myra Diarsi terindikasi terlibat dalam aktivitas makelar kasus (markus) dalam penanganan kasus Anggoro Widjojo. Sejumlah fakta yang tertulis menyebutkan data yang menjadi bukti dan alasan pencopotan Ketut dan Myra dalam paripurna LPSK. Mereka terindikasi melayani permohonan perlindungan terhadap lima orang yang tengah menjadi target KPK dalam kasus korupsi yakni Anggoro Widjojo, Ari Muladi, Putranefo, Aryonno, dan Joni Liando. Keduanya melayani permohonan perlindungan kepada Anggoro dkk. secara berlebihan. Hal. 19 Blangko Kosong
Bali Post/dok
Ketut Sudiharsa
Danamon Bantah Karyawannya Ditangkap Bali Post/ap
JATUH - Sebuah helikopter jatuh di lapangan klub berkuda di Sao Paulo, Brasil, Rabu kemarin. Pada kecelakaan itu, pilot tewas di tempat, sementara penumpangnya yang juga seorang kamerawan televisi mengalami luka serius.
4
SETELAH terkatung-katung dalam dua periode Dewan atau sekitar sepuluh tahun, ranperda RTRW Tabanan kembali digodok. Bukan hanya dibahas seperti periode sebelumnya, sesuai aturan pusat, ranperda ini harus disahkan sebelum Juni mendatang. Dalam penggodokan ini lingkungan Batukaru Penebel dijadikan pertanian abadi.
Jakarta (Bali Post) Panitia Angket Kasus Bank Century DPR RI memfokuskan pendalaman pengusutan terhadap sebelas profil nasabah Bank Century yang misterius. “Kami mencurigai sebelas pemilik rekening yang misterius di Bank Century karena melakukan transaksi yang sangat intensif dan transaksi dalam jumlah sangat besar,” kata anggota Panitia Angket Kasus Bank Century Hendrawan Supratikno, Rabu (10/2) kemarin. Dikatakannya, kecurigaan lainnya karena sebelas pemilik rekening itu terkesan disembunyikan oleh manajemen Bank Century, karena tidak dilaporkan dalam rekap nasabah, baik ke Bank Indonesia (BI) maupun ke Bareskrim Polri. Pemilik sebelas rekening misterius tersebut, kata dia, adalah perorangan, antara lain, berinisial JH, DS, dan MT serta badan hukum yakni PT AJP. “Kami meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transkasi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri lebih dalam profil nasabah pemilik sebelas rekening tersebut,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. Panitia angket masih menunggu hasil penelurusan BPK dalam beberapa hari ini sebelum membuat kesimpulan akhir fraksi-fraksi pada pekan depan. Anggota Panitia Angket Kasus Bank Century dari Fraksi PKS, Andi Rahmat, menambahkan transaksi dari sebelas pemilik rekening tersebut sangat intensif bisa mencapai puluhan kali dalam waktu satu bulan serta transaksinya dalam jumlah sangat besar mencapai Rp 1,9 triliun. “Ini jumlah yang sangat besar tetapi tidak terdeteksi BI dan Polri karena tidak dilaporkan oleh Bank Century,” katanya. Dikatakannya, panitia angket meminta pada BPK untuk segera meneseluri profilnya dan memberikan data tersebut secepatnya, agar panitia angket bisa membuat konstruksi kasus Bank Century makin detil. Hal. 19 Pemilik Rekening
Istimewakan Wisnu Subroto
Kasus Pembobolan ATM
KABUPATEN
NOMOR 172 TAHUN KE 62
Bali Post/ant
PEMBOBOL ATM - Kapolresta Pasuruan, AKBP Syahardiantono, menginterogasi para tersangka sindikat pembobol ATM, di Mapolresta Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (10/2) kemarin. Polresta Pasuruan meringkus tiga tersangka sindikat pembobol ATM berikut barang bukti peralatan yang digunakan berupa kartu ATM dan gergaji kecil.
Jakarta (Bali Post PT Bank Danamon menegaskan bahwa tidak ada karyawannya yang terlibat dalam kasus pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). “Setelah melakukan pengecekan data internal dapat kami jelaskan bahwa ternyata Andri Setiawan yang dimaksud dalam liputan media tidak pernah bekerja di Danamon, baik secara langsung ataupun melalui perusahaan outsource,” kata Kepala Public Affairs Bank Danamon, Zsa Zsa Yusharyahya, di Jakarta, Rabu (10/2) kemarin. Zsa Zsa juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan konfirmasi dan pengecekan ke penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim)
Polri untuk mendapatkan informasi terkait pemberitaan media massa yang menyebut Andri Setiawan sebagai karyawan Danamon. Setelah dicek ke Bareskrim, lanjutnya, tidak ada Manajer Danamon yang bernama Andre Setiawan ataupun Andri Setiawan yang ditangkap polisi. Dalam pemberitaan sebelumnya Zsa Zsa menyebutkan bahwa Andri Setiawan yang disebutkan bukan karyawan Danamon, tetapi karyawan outsource dari PT Bangun Daya Insani. Andri ditangkap pihak kepolisian terkait pembobolan rekening nasabah via ATM alias skimming. Hal. 19 Pembobolan Rekening
Jakarta (Bali Post) Direktur Penuntutan KPK Ferry Wibisono mengaku telah berbuat salah lantaran mengantar mantan Jamintel Kejaksaan Agung Wisnu Subroto keluar lewat pintu khusus gedung KPK. Ferry juga mengaku tak menyadari bahwa perlakuan istimewanya itu tidak diperkenankan kode etik. Demikian keterangan yang disampaikan Wakil Ketua KPK Haryono Umar kepada wartawan, menyusul tudingan telah terjadi pelanggaran kode etik KPK yang dilakukan Ferry Wibisono. “Waktu itu, dia (Ferry-red) mengaku tak sadar bahwa tidak diperkenankan mengantar saksi lewat pintu samping,” kata Haryono di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/2) kemarin. Haryono menjelaskan Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK saat ini tengah menyelidiki kode etik yang telah dilangggar Ferry, karena membantu Wisnu untuk menghindar dari wartawan usai menjalani pemeriksaan kasus tersangka Anggodo Widjojo, Kamis (4/2) lalu. “Kami masih menunggu hasil telaah pengawas internal.” Dalam kronologis yang disampaikan Ferry, disebutkan bahwa mantan Jamintel Wisnu Subroto trauma dengan pemberitaan media massa. Atas dasar ini, Wisnu meminta Ferry untuk membawanya keluar dari gedung KPK tanpa harus bertemu dengan wartawan. Atas permintaan itulah, Ferry mengajaknya melewati pintu khusus yang berada samping gedung. “Ke depan ini tak akan ada lagi. Kami harapkan dalam rangka penyidikan semua diperlakukan sama,” kata Haryono. Menjawab pertanyaan kemungkinan Ferry akan dikembalikan ke institusi kejaksaan, Haryono menjelaskan hingga saat ini KPK belum melakukan pembahasan yang terkait sebelum menerima hasil telaah dan kesimpulan dari bidang pengawasan internal. Tetapi masyarakat diminta untuk menunggu hingga tim internal selesai membahas masalah itu. ‘’Tunggu saja perkembangannya,’’ imbuhnya. Hal. 19 Pintu Khusus