Edisi 11 Mei 2010 | Balipost.com

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA WAGE, 11 MEI 2010

20 HALAMAN SEJAK 1948

NOMOR 257 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Susno Ditangkap Jakarta (Bali Post) Untuk kedua kalinya Susno Duadji, mantan Kabareskrim Mabes Polri, ditangkap. Pertama ia ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta ketika hendak ke Singapura. Kedua, ia ditangkap ketika menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Senin (10/5) kemarin. Pada awalnya ia diperiksa sebagai saksi kasus arwana, namun ditingkatkan menjadi tersangka dan langsung ditangkap. Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Edward Aritonang mengatakan bahwa status Susno telah menjadi tersangka setelah sebelumnya diperiksa sebagai saksi. ‘’Setelah dievaluasi baik keterangan Pak Susno maupun saksi yang diperiksa sebelumnya, penyidik memutuskan menjadikan Susno sebagai tersangka,’’ katanya. Namun, Aritonang membantah bahwa penyidik telah melakukan penahanan tetapi melakukan penangkapan.

‘’Dengan status telah tertangkap, maka Susno tidak bisa pulang dan harus menjalani pemeriksaan di Mabes Polri selama 24 jam,’’ katanya. Setelah pemeriksaan pada saat masa penangkapan itu, penyidik baru bisa menentukan apakah Susno ditahan atau tidak. Malam ini (semalam), menurut Aritonang, Susno istirahat di Mabes Polri sambil menunggu hasil evaluasi penyidik. Dari keterangan saksi dan alat bukti yang

ada, penyidik telah menemukan ada unsur pidana kasus arwana yaitu penyuapan. Terhadap penangkapan itu, ia mempersilakan tim pengacara Susno mengajukan upaya praperadilan baik terhadap penetapan tersangka maupun penangkapannya. Ditahan Pengacara Susno, Muhammad Assegaf, menyatakan Susno Duadji ditahan Mabes Polri, Senin sore kemarin sekitar pukul 17.00

WIB setelah dijadikan tersangka dugaan suap kasus arwana. Ia mengaku heran dengan penetapan Susno sebagai tersangka, karena dia diperiksa sebagai saksi dan pemeriksaan dinyatakan selesai. Menurutnya, setelah menandatangani berita acara pemeriksaan sebagai saksi, maka Susno langsung disodori surat penangkapan sebagai tersangka dan ditahan. Hal.19 Tidak Ditahan

OPSI

Bali Post/ade

SUSNO DIPERIKSA - Mantan Kabaresrim Komisaris Jenderal Susno Duadji (tengah) tiba di Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus arwana, Senin (10/5) kemarin.

Kasus Arwana

Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Member of UN Secretary General High Level Advisory Group on Climate Change George Soros di Kantor Presiden, Senin (10/5) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Soros meminta komitmen SBY dalam perubahan iklim. ‘’Saya rasa dalam kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia dapat memberikan kontribusi yang sangat penting untuk membuat suhu dunia tetap stabil,’’ kata Soros usai diterima Presiden Yudhoyono. Pialang pasar modal dari Amerika Serikat itu mengatakan, kunjungannya menemui Presiden Yudhoyono untuk mencari masukan apa yang bisa dilakukan dunia internasional terhadap target dan komitmen yang Indonesia. Hal.19 Perubahan Iklim

KOTA

Susno Diduga Terima Suap Rp 500 Juta Jakarta (Bali Post) Dugaan bahwa Susno telah menerima suap makin mengemuka. ‘’Penyidik menduga mantan Kabareskrim Polri itu menerima suap Rp 500 juta dari Sjahril Djohan dalam kasus arwana di Pekanbaru yang terjadi tahun 2008,’’ kata pengacara Susno, Hendry Yosodiningrat, Senin (10/5) kemarin. Usai mendampingi pemeriksaan Susno di Mabes Polri Senin sore kemarin, Henry mengatakan bahwa penyidik

mengaku telah memiliki bukti yang cukup untuk menjadikan Susno sebagai tersangka atas aliran dana suap itu. Namun, tim pengacara meragukan alasan penetapan Susno sebagai tersangka karena dugaan suap itu hanya berdasarkan keterangan saksi saja. ‘’Ada empat saksi yang sudah dimintai keterangan dan ini masih prematur untuk kasus ini,’’ katanya. Lagi pula, menurutnya, penetapan Susno sebagai tersang-

ka tidak logis karena dia sendiri yang sebenarnya membongkar kasus ini. Terkait dengan penahanan itu, kata Henry, tim pengacara telah menyiapkan tuntutan praperadilan karena ada sejumlah keterangan yang tidak sinkron. Menurut Henry, ada saksi yang menyatakan saat Susno menerima amplop cokelat dari Sjahril Djohan, Susno sedang memakai sarung dan menggendong cucu, padahal saat menerima Sjahr-

il Djohan, Susno memakai pakaian rapi layaknya menerima tamu. Kasus arwana melibatkan pengusaha Indonesia dan pengusaha Singapura di Pekanbaru. Dalam hubungan bisnis ini dua pengusaha saling lapor ke polisi karena terjadi wanprestasi sehingga Bareskrim Mabes Polri menduga adanya penggelapan dalam kasus tersebut. Hal.19 Aliran Dana

Mantan Meneg BUMN Diperiksa Empat Jam

3

AKSI perampokan makin marak terjadi di Denpasar. Bahkan para perampok beraksi di siang bolong menggunakan cadar serta mengancam korban dengan linggis. Harta benda korban pun berhasil dikuras habis dalam hitungan menit. Ada apa dengan keamanan daerah ini?

Tidak Terbit Terkait hari raya Galungan pada Rabu (12/5) dan hari Kenaikan Yesus Kristus, Kamis (13/5), yang merupakan hari libur nasional, maka Bali Post pada hari tersebut tidak terbit. Bali Post terbit kembali seperti biasa mulai Jumat (14/5). Untuk itu, kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit Bali Post/ade

Laksamana Sukardi

Jakarta (Bali Post) Setelah sempat mangkir, akhirnya mantan Meneg BUMN Laksamana Sukardi memenuhi panggilan tim penyidik KPK. Pemanggilannya ini terkait kasus dugaan korupsi proyek Computer Information System (CIS) yang merupakan bagian dari Rencana Induk Sistem Informasi (RIS)) PT PLN (Persero) yang merugikan negara Rp 45 miliar. Laks yang merupakan menteri era Presiden Megawati Soekarnoputri itu tiba di gedung KPK, Jakarta, Se-

nin (10/5) kemarin, didampingi tim penasihat hukumnya. Ia mengaku diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka mantan Dirut PLN Eddie Widiono. Usai menjalani pemeriksaan selama empat jam, Laks mengungkapkan, dirinya sebatas menjelaskan kebijakan dan proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait pengadaan alat di salah satu perusahaan milik negara itu. Hal.19 Tidak Perlu

Massa Sukarno Kepung Kantor Bupati

Pilkada Tabanan

KPUD Sahkan Eka-Jaya Tabanan (Bali Post) KPUD Tabanan tidak terpengaruh dengan aksi massa dari kubu Sukarno. Siding pleno jalan terus. Senin (10/5) sore kemarin langsung dilakukan sidang pleno setelah adanya hasil rekapitulasi PPK Baturiti dengan pencoblosan ulang di TPS 5 Banjar Temacun, Mekarsari, Baturiti. Pencoblosan ulang di TPS Temacun dihadiri 313 pemilih dari total 457. Ada 144 orang yang memilih tidak datang ke TPS. Hasil pencoblosan ulang Eka-Jaya menang mutlak dengan meraih 308 suara, Sukarno hanya tiga suara dan WM tidak meraih satu suara pun. KPUD Tabanan akhirnnya mengesahkan kemenangan bagi Eka-Jaya melalui rapat pleno hasil pilkada di KPUD Tabanan, Senin malam kemrin. Hal.19 Hak Pilih

Sri Mulyani Tegur DPR Jakarta (Bali Post) Jika sebelumnya diam, kini Menteri Keuangan Sri Mulyani berani menegur anggota DPR perihal kehadirannya yang kerap dipersoalkan sejumlah fraksi di DPR. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung MPR/DPR, Senin (10/5) kemarin, anggota F-PDI Perjuangan kembali melakukan aksi walk out terhadap kehadiran Sri Mulyani sebagai wakil pemerintah. Kehadiran Sri Mulyani kembali menjadi perdebatan di raker DPR, hujan interupsi kembali terjadi hingga akhirnya anggota F-PDI Perjuangan walk out. Mendapat perlakuan tersebut, Sri Mulyani yang segera mundur dari kabinet dan mengisi jabatan baru sebagai Direksi Pelaksana Bank Dunia mengungkapkan unek-uneknya. Dia meminta DPR segera memberikan kepastian terhadap kehadirannya di tiap rapat kerja DPR dan segera menyelesaikannya secara internal. Secara kelembagaan ini tidak bisa dibiarkan. ‘’Saya hadir di sini bukan untuk main-main, tetapi berdasarkan undangan,’’ tegasnya. Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, kehadirannya di ruang rapat adalah bentuk pemenuhan kewajibannya terhadap undangan DPR terkait pembahasan RAK/KL. Sebaiknya, kata Sri Mulyani, DPR menyelesaikan secara internal lebih dahulu daripada harus melaksanakan rapat. Hal.19 Undangan Resmi

MA Perberat Hukuman Mantan Pemilik Century

Bali Post/ant

SOROS - Presiden Yudhoyono menerima Member of the United Nations Secretary General High Level Advisory Group on Climate Change yang juga Tokoh Keuangan Dunia, George Soros, Senin kemarin.

George Soros Puji Keberanian SBY

Bali Post/ant

DAMPINGI PRESIDEN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum nenerima George Soros, Senin (10/5) kemarin.

Pegawai Kabur

Bali Post/upi

PILKADA - Massa Sukarno berorasi di depan Kantor Bupati Tabanan, Senin (10/5) kemarin. Mereka meminta pilkada ulang di Tabanan.

Tabanan (Bali Post) Pendukung dan simpatisan paket Sukarno (SukajaIGN Anom) kembali melakukan aksi massa. Kali ini mereka mengepung KPUD Tabanan dan kantor Bupati Tabanan. Sejak pagi Senin (10/5) kemarin puluhan polisi berjaga-jaga di depan kantor Bupati Tabanan tempat N. Adi Wiryatama berkantor. Puluhan personel bersenjata lengkap siaga. Suasana pun menjadi mencekam. Sejak pagi, para pegawai langsung kabur, sehingga ketika massa datang dengan seperangkat baleganjur, kantor Bupati Tabanan sudah len-

gang. Kantor KPUD juga dijaga polisi. Bahkan, jalan menuju KPUD juga dipasang kawat berduri berlapis-lapis. Sama seperti tuntutan sebelumnya, massa meminta dilakukan pemungutan suara ulang karena segudang kecurangan. Selain itu, massa Sukarno menyampaikan ketidakpercayaannya terhadap KPUD dan Panwaslu Tabanan yang dinilai tidak netral sebagai penyelenggara pemilu. Massa bergerak dari Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta. Hal.19 Aparat Kepolisian

Jakarta (Bali Post) Mahkamah Agung (MA) memperberat hukuman mantan pemilik Bank Century Robert Tantular menjadi sembilan tahun penjara dan diharuskan membayar denda Rp 100 miliar subsider delapan bulan kurungan. Hal ini menyusul putusan kasasi yang menolak permohonan terdakwa perkara kejahatan perbankan tersebut. Vonis ini ditetapkan ketua majelis hakim kasasi yang diketuai Mansyur Kartayasa dengan hakim anggota Imam Haryadi dan Zyahruddin Utama. ‘’Dengan putusan ini, berarti majelis menolak permohonan kasasi terdakwa Robert Tantular. Sebaliknya, menerima permohonan kasasi yang diajukan kejaksaan,’’ kata Manyur kepada wartawan saat ditemui di gedung MA, Jakarta, Senin (10/5) kemarin. Diungkapkan, putusan kasasi ini jauh berbeda denga putusan dari pengadilan sebelumnya. Majelis kasasi justru menyatakan terdakwa Robert Tantular bersalah atas tiga dakwaan sekaligus. Dakwaan penuntut umum yang berlapis itu, seluruhnya dikabulkan majelis hakim kasasi. Dakwaan pertama, Robert dinilai terbukti bersalah. Pertimbangannya, selaku pemilik saham mayoritas, Robert Tantular telah memindahbukukan deposito valas pemilik PT Sampoerna Lancar Bestari dari Surabaya ke Jakarta tanpa prosedur yang benar. Nilainya mencapai 18 juta dolar AS. Perbuatan ini dilakukannya bersama sang istri, Dewi Tantular, serta pegawai Bank Century yakni Michael Tjun, Cecep dan Tan I Pun. Sementara dakwaan kedua juga dinyatakan terbukti dan Robert dinyatakan bersalah. Alasannya, terdakwa telah memberikan kredit tanpa prosedur ke PT Aksen Investindo dan PT Widodo Wadah Rejeki. Pemberian kredit itu atas perintah Robert Tantular bersama Hermanus Hasan Muslim, Direktur PT Bank Century, dan dua karyawannya yakni Linda dan Joko Indarto. Hal.19 Kegiatan Operasional


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.