HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN KLIWON, 12 APRIL 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 228 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Ronaldo Dipermalukan Madrid Lionel Messi makin bersinar. Gol indahnya mengantar Barcelona meraih kemenangan 2-0 atas Real Madrid dalam laga el clasico yang ditunggu-tunggu pencinta sepak bola dunia, di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (11/4) dini hari kemarin. Hasil ini membawa Barca memimpin klasemen sementara La Liga Spanyol. Barcelona sekarang unggul tiga poin atas Madrid yang harus turun ke peringkat kedua. Pasukan Josep Guardiola memiliki 80 poin, sedangkan lawannya yang dipoles Manuel Pellegrini mengantongi nilai 77. Hal.19 Tujuh Pertandingan
Bali Post/rtr
Cristiano Ronaldo
Terlibat Markus
SJ Sudah Diperiksa
Punia Upacara di Besakih TERKAIT upacara Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Bali Post membuka dompet punia. Bagi krama Bali yang ingin mapunia dapat menghubungi Sekretariat Bali Post di Jalan Kepundung 67 A telepon (0361) 225764 atau Bagian Keuangan Bali TV di Jalan Keboiwa 63 A Denpasar (0361) 427372. Semoga kita selalu ada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
DANA PUNIA Warmadewi Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya
Rp Rp Rp Rp
100.000 100.000 204.895.800 204.995.800
KOTA
2
MASIH tingginya kasus digigit anjing di Bali, membuat kebutuhan vaksin antirabies (VAR) juga tinggi. Sebanyak 2.000 vial VAR habis hanya dalam tempo enam hari. Sekretaris Tim Penanganan Rabies RS Sanglah dr. Ken Wirasandhi, MARS. sempat mengatakan jumlah 2.000 vial diperkirakan habis sekitar satu minggu jika kasus digigit anjing masih tinggi.
KABUPATEN
4
MENJELANG pemilihan bupati, sekitar Rp 300 juta uang rakyat diperuntukkan untuk pelesir bendesa adat se-Kabupaten Tabanan. Selain bendesa adat juga disertai pengurus PHDI dan tokoh masyarakat. Rombongan ini dipimpin langsung Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama didampingi DPRD dan Sekda Tabanan. Lalu apa manfaatnya bagi rakyat?
EKONOMI
16
KETUA Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menduga, setidaknya ada sekitar 10-20 persen pengusaha kelas kakap yang berurusan dengan makelar kasus (markus) pajak. Namun, Sofyan juga tak memungkiri, beberapa pengusaha nakal melakukan suap. Tetapi juga tidak sedikit pengusaha yang diperas pegawai pajak.
Bali Post/ant
SARUNG- Satu dari enam orang tersangka diduga teroris yang wajahnya ditutup dengan sarung dibawa keluar Mapoltabes Medan dengan mobil olah TKP, Minggu (11/4) kemarin. Tersangka dibawa ke RS Bhayangkara di Mako Satuan Brimob Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan karena sakit.
Enam Tersangka Teroris Ditangkap, Dua Kabur Medan (Bali Post) Jajaran kepolisian di Sumatera Utara menangkap enam tersangka teroris, Minggu (11/4) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kapolda Sumut Irjen Pol. Oegroseno menjelaskan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan petugas Satuan Samapta Poltabes Medan yang melakukan patroli terhadap sebuah mobil jenis Kijang warna silver yang melintas di Jalan Sisingamangaraja Medan. Ketika diberhentikan, penumpang kendaraan tersebut yang berjumlah delapan orang melarikan diri. Namun, salah satunya berhasil ditangkap. Melihat larinya penumpang mobil yang mencurigakan itu, petugas Satuan Samapta Poltabes Medan melakukan pengejaran dan berhasil menangkap dua orang lagi.
Untuk memudahkan pengejaran, petugas Satuan Samapta Poltabes Medan menitipkan ketiga tersangka itu untuk ditahan di Mapolsekta Medan Kota. Dalam pengejaran itu, petugas berhasil menangkap satu lagi tersangka di sebuah warung dan seorang lagi di sebuah masjid di kawasan Jalan
Sisingamangaraja Medan karena berpura-pura melaksanakan salat. ‘’Setelah dikembangkan dan dibantu masyarakat, petugas juga berhasil menangkap satu lagi tersangka,’’ kata Kapolda. Kapolda menambahkan, pihaknya masih melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap dua tersangka
lain yang belum berhasil ditangkap. Ia menyebutkan, setelah dibawa dan diperiksa di Mapoltabes Medan, pihaknya menemukan peta Sumut dan Aceh yang dimiliki enam tersangka itu. ‘’Namun kami tidak menemukan senjata api,’’ katanya. Hal.19 Bekas Tembakan
Susno Belum Puas
Masih Ada yang Lebih Besar Jakarta (Bali Post) Rupanya Susno Duadji belum puas dengan hasil kerja polisi yang hanya menangkap Gayus dan Bahasyim. Menurut mantan Kabareskrim ini, ada kasus pajak yang jauh lebih besar dari Gayus dan Bahasyim. Seperti diketahui, Gayus tersangkut kasus pencucian uang Rp 24 miliar dan Bahasyim Rp 66 miliar. Untuk mengungkap kasus yang lebih besar dari itu, Susno pun menyatakan siap mem-
berikan informasi. Setelah kasus Gayus dan Bahasyim masih ada kasus mafia di tubuh Polri yang lebih besar jumlah kerugiannya. ‘’Pokoknya kerugian negara makin meningkat jumlahnya dibandingkan dua kasus tersebut. Saya akan bongkar kasus-kasus lain tersebut, tetapi tunggu kasus sekarang selesai dululah,’’ katanya. Ditanya mengenai cara membersihkan institusi Polri dari mafia, Susno menjawab,
kuncinya ada pada pimpinan kepolisian. ‘’Pimpinan harus berani membersihkan dirinya dan keluarganya dari keterlibatan semua proyek dan perkara-perkara hukum yang ditangani kepolisian,’’ katanya. Terkait upaya memperbaiki citra kepolisian, Susno mengatakan, perlunya peningkatan gaji anggota Polri disertai pengawasan dan penindakan yang tegas bagi mereka yang melanggar kode etik polisi. ‘’Dengan gaji yang kecil, maka
setiap anggota polisi dihadapkan pada pilihan mencari usaha lain yang halal atau terlibat markus,’’ katanya. Selain itu, pemimpin Polri harus berani membersihkan dirinya dan keluarganya dari segala bentuk suap dan gratifikasi lainnya. ‘’Begitu menjadi pemimpin segera umumkan kepada keluarganya untuk tidak terlibat dalam segala macam proyek dan kasus yang ditangani kepolisian,’’ katanya. (kmb4/ant)
Diskusi ”Bali Post’’ (1)
Denpasar Makin Dijepit Di era otonomi, daerah tidak lagi dipandang dari sudut kekuasaan dan hukum semata, tetapi lebih dari aspek ekonomi dan pelayanan. Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali memikul beban cukup berat. Terkait dengan perosalan kota ini, Bali Post mengadakan diskusi terbatas ‘’Memberdayakan Potensi Kota Denpasar dengan Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat’’. Berikut hasil diskusi yang dirangkum Wirya dan Asmara dalam dua tulisan mulai hari ini.
DISKUSI yang berlangsung di Rumah Makan Sari Warta Boga dihadiri Prof. Dr. Gede Sri Darma, S.T., M.M., Rektor Undiknas University, Bappeda Kota Denpasar yang diwakili I.B. Anom Suniem, pengusaha Nyoman Mudita dan A.A. Ngurah Yuliartha dari PD Pasar Kota Denpasar. Sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat perdagangan, Kota Denpasar harus maju dan rakyatnya sejahtera. ‘’Untuk mencapai sasaran ini masih perlu perjuangan dan kerja keras,’’ papar I.B. Anom Suniem. Dia mengakui untuk memberdayaan potensi ekonomi, Kota Denpasar menghadapi lambatnya pembangunan infrastruktur
dan adanya eksodus membuat Denpasar makin semrawut. Pembangunan infrastruktur masih jauh tertinggal. Selain terhambat dana, juga karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat tidak memihak pembangunan daerah. Mestinya, lanjutnya, pemerintah pusat menempatkan daerah sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Kenyataannya sekarang pemerintah pusat sepertinya tidak pernah serius menopang ekonomi daerah. ‘’Infrastruktur seperti jalan, listrik di Bali (Denpasar) kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah,’’ ujarnya. Tertinggalnya pembangunan infrastruktur ini, tambah Sri Darma, berdampak
pada terganggunya distribusi barang dan jasa. Akibat lanjutannya, harga barang maupun jasa akan melambung dan inflasi dipastikan akan naik juga. Menurut Sri Darma, persoalan kota bukan hanya di Denpasar, di mana-mana kota menghadapi masalah yang kompleks. Mulai dari persoalan ekonomi, budaya, politik maupun hukum. Meski menghadapi beban yang cukup berat, Sri Darma melihat ekonomi Denpasar tumbuh cukup baik. Itu pula yang menjadikan Denpasar banyak diserbu urban. Menurut data yang disampaikan Suniem perbandingannya 55 penduduk urban, 45 penduduk lokal. ‘’Jika tidak diwaspadai, potensi ekonomi lokal akan dikuasai orang luar,
I.B. Anom Suniem
Prof. Dr. Gede Sri Darma
termasuk orang asing. Di Undiknas University, ada sejumlah mahasiswa asing yang mempelajari perilaku masyarakat Bali, termasuk bagaimana dia membelanjakan uangnya,’’ kata Sri Darma.
diri atas empat kecamatan memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk justru lebih banyak terjadi di Denpasar Barat. Hal ini juga akan berdampak pada pertumbuhan di sektor ekonominya. Hal.19 Persaingan Kerja
Berebut Kue Sri Darma menilai pemetaan Denpasar yang ter-
Jakarta (Bali Post) Meski belum diumumkan secara resmi, ternyata makelar kasus (markus) berinisial SJ sudah ada di Indonesia. Bahkan, mantan pegawai Deplu itu sudah dimintai keterangan oleh tim penyelidik Mabes Polri sebagai saksi atas dugaan praktik markus di institusi penegak hukum tersebut. ‘’SJ saat ini sudah ada di Jakarta. Dia sudah di-BAP (berita acara pemeriksaan atau dimintai keterangan-red). Informasi ini saya dapat langsung dari Kabareskrim Polri (Komjen Pol. Ito Sumardi),’’ kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Ronny Lihawa kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/4) kemarin. Namun, lanjut Ronny, dirinya belum mengetahui status SJ, apakah masih saksi atau sudah tersangka. Namun yang sangat disesalkan, hingga kini Polri belum meminta keterangan mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Susno Duadji. Pasalnya, kasus ini muncul darinya yang mengungkapkan SJ adalah markus yang kerap berhubungan dengan MP. Pemeriksaan itu pun dimaksudkan untuk memperkuat dugaan dari praktik markus itu. ‘’Kan dia (Susno Duadji-red) yang menuduh SJ dan MP terlibat markus. Mestinya polisi mendapatkan laporan Pak Susno, agar penyidik tahu Susno bilang ini-itu secara spesifik. Tidak mungkin seseorang bisa jadi tersangka, sebelum adanya pihak yang melaporkannya,’’ jelas Ronny. Hal.19 Cukup Positif
Istri Mantan Wakapolri Dicekal Jakarta (Bali Post) Ditjen Imigrasi Depkum dan HAM telah menindaklanjuti permintaan KPK untuk mencegah pengusaha Nunun Nurbaeti Daradjatun pergi ke luar negeri. Surat pencegahan itu telah disebarluaskan ke seluruh kantor Imigrasi yang ada di Indonesia. Demikian kata Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian Ditjen Imigrasi Muchdor, Minggu (11/4) kemarin. Menurutnya, surat permohonan pencegahan terhadap istri mantan Wakapolri Komjen Pol. Adang Daradjatun itu dilayangkan KPK pada akhir pekan lalu. Sebagai pihak yang berwenang, permintaan ini segera ditindaklanjuti Imigrasi. ‘’Sudah langsung diteruskan ke kantor Imigrasi yang ada. Yang bersangkutan (Nunun Nurbaeti Daradjatun - red) tidak kami perkenankan pergi ke luar negeri,’’ tutur Muchdor. Karo Humas KPK Johan Budi SP membenarkan pihaknya telah melayangkan surat pencekalan bagi Nunun Nurbaeti kepada Imigrasi. Hal ini dikeluarkan agar Nunun bisa dihadirkan tim JPU dalam pemeriksaan perkara dugaan suap Rp 24 miliar bagi puluhan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Suap itu diduga untuk pemenangan Miranda Swaray Goeltom untuk menduduki kursi Deputi Senior Gubernur BI periode 2005-2009. ‘’Yang bersangkutan harus dihadirkan ke Pengadilan Tipikor sebagai saksi untuk diperiksa keterangannya atas perkara dugaan suap kepada sejumlah anggota DPR terkait pemilihan deputi gubernur senior BI pada Juni 2004,’’ jelas Johan. Hal.19 Kasus Suap