Edisi 13 Juli 2010 | Balipost.com

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA PAING, 13 JULI 2010

20 HALAMAN SEJAK 1948

NOMOR 316 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Spanyol Menang, Belanda Tambah Rekor Johannesburg Spanyol mengikuti jejak Prancis yang mampu menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Tim Matador untuk pertama kali mencapai final dan langsung menjadi juara di turnamen empat tahunan ini. Sebaliknya Belanda menambah rekornya sebagai runner-up menjadi tiga kali setelah gagal menjadi juara pada 1974 dan 1978 setelah ditundukkan Jerman dan Argentina di partai puncak. ‘’Pertandingan ini sulit tetapi kami memiliki tim yang fantastis. Kita bisa mencetak satu atau dua gol lagi. Tetapi hasil ini layak dan ini hari yang membahagiakan bagi kami,’’ jelas pelatih Spanyol Vicente del Bosque. Sebuah gol Andres Iniesta sesaat sebelum akhir perpanjangan waktu memberi kemenangan Spanyol 1-0 atas Belanda di final Piala Dunia, Senin (12/7) kemarin.

Petandingan sepertinya akan diakhiri dengan adu penalti setelah skor tetap imbang 00 di waktu normal dan waktu perpanjangan tinggal 4 menit. Iniesta menerima umpan Cesc Fabregas dan meneruskannya ke gawang Belanda yang dikawal Maarten Stekelenburg pada menit ke-116. Pemain Belanda terkejut dan menyangka Iniesta offside, sementara pemain Barcelona itu merayakan golnya di pojok lapangan Stadion Soccer City. Hal sebaliknya dilontarkan pelatih Belanda Bert van Marwijk. ‘’Sangat menyedihkan. Tinggal 3 atau 4 menit dan anda harus menelan kekalahan. Saya masih berpikir bahwa meski dengan 10 pemain, kita masih mampu untuk melakukan adu penalti,’’ kata van Marwijk. Kedua tim sama-sama mencetak banyak peluang, terutama Arjen Robben, yang dua tembakannya berhasil dimentahkan kiper Spanyol

Iker Cassilas. Sementara penyerang David Villa (Spanyol) dan Wesley Sneijder (Belanda) samasama memburu trofi Golden Shoes setelah mengoleksi 5 gol sama seperti Thiomas Mueller (Jerman) dan Diego Forlan (Uruguay). Trofi tersebut akhirnya jatuh ke tangan Mueller yang unggul dengan 3 assist dibandingkan Villa dan Sneijder yang gagal mencetak gol di partai puncak, hanya menghasilkan 1 assist. Mueller juga menerima gelar Pemain Muda Terbaik berkat kontribusinya, sehingga Jerman mampu melangkah hingga merebut peringkat ketiga. Trofi Golden Ball atau trofi Pemain Terbaik jatuh ke tangan Diego Forlan. Selain trofi Piala Dunia, Spanyol juga merebut penghargaan lainnya yakni Golden Glove lewat permainan menawan Casillas. Hal.19 Penutupan

Bali Post/afp

PIALA DUNIA - Para pemain Spanyol tiba di Bandara Barajas, Madrid. Tim Spanyol berhasil membawa pulang piala setelah mengalahkan Belanda pada final Piala Dunia, Senin (12/7) pagi kemarin.

Winasa Kembali Bersaksi

Akui Teken Kontrak, Tolak Ketahui Isinya

FAKTA Terbukti Terima Suap

Tiga MantanAnggota DPR Divonis Empat Tahun Jakarta (Bali Post) Tiga anggota DPR periode 2004-2009 divonis empat tahun penjara. Mereka itu mantan anggota Komisi IV; Fachri Andi Leluasa, Hilman Indra dan Azwar Chesputra. Ketiga terdakwa itu dinyatakan melakukan tindak pidana korupsi terkait suap alih fungsi hutan lindung menjadi kawasan bisnis komersial. Putusan ini disampaikan majelis hakim yang diketuai Djufriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/7) kemarin. Hal.19 Bayar Denda

KPK Tahan Pejabat PLN

Negara (Bali Post) Bupati Jembrana I Gede Winasa untuk kali kedua hadir sebagai saksi kasus korupsi pabrik kompos di PN Negara, Senin (12/7) kemarin. Terdakwanya Direktur CV Puri Bening Agung Permadi. Dalam keterangannya, Bupati Winasa mengaku telah menandatangani seluruh dokumen dari kontrak pengadaan hingga pencairan dana hibah untuk Perusda yang sebelumnya sudah melalui proses pengkajian dari Ekbangsos Pemkab Jembrana. Begitu halnya dengan panjar-panjar yang disodorkan PULH juga ditekennya yang menurutnya sebagai tanda untuk mengetahui. Proses penandatanganan itu dilakukannya hanya

untuk administrasi kontrak. ‘’Kalau isinya saya tidak tahu, saya hanya meneken untuk mengetahui dan semua proyek harus begitu di Jembrana. Bayangkan satu tahun bisa ada 200 proyek bagaimana saya bisa ingat,’’ tandasnya. Winasa mengaku tidak tahu-menahu mengenai hal detail termasuk mesin, harga, kegunaan anggaran serta panjar-panjar yang ditekennya. Di hadapan majelis hakim yang diketuai hakim Gede Suarsana, Winasa menjelaskan bahwa administrasi kontrak yang ditekennya itu hanya untuk mengetahui bahwa proyek itu ada. Hal.19 Tidak Tahu

Terkait Pilkada Jembrana

Saksi Tak Mau Sebut Nama Negara (Bali Post) Saksi ahli dari BPKP Bali Rete Martinus kembali dihadirkan dalam sidang kasus dugaan korupsi pabrik kompos. Dalam keterangan di persidangan Senin (12/7) kemarin, Martinus memaparkan bahwa siapa pun yang menandatangani atau mengesahkan

dokumen pengeluaran uang dari APBD, ikut bertanggung jawab. ‘’Siapa pun yang menandatangani dokumen pengeluaran APBD, termasuk semua tanda tangan yang ada di kontrak, harus bertanggung jawab,’’ ujarnya. Hal.19 Surat Bukti

Bali Post/sur

SAKSI - Bupati Jembrana I Gede Winasa memberi keterangan sebagai saksi dalam sidang korupsi pabrik kompos dengan terdakwa Direktur CV Puri Bening, Agung Permadi.

Ruang Pengambilan Keputusan Saat Gawat

Jakarta (Bali Post) KPK menetapkan General Manager (GM) PT PLN Lampung Budi Harsono (BH) sebagai tersangka dan menahannya di LP Cipinang. Kasus itu merupakan pengembangan kasus dugaan korupsi pada proyek Rencana Induk Sistem Informasi (RISI) atau Customer Information System (CIS) yang sebelumnya telah menyeret mantan Dirut PT PLN Eddie Widiono sebagai tersangka. Perihal penetapan status tahanan terhadap tersangka Budi Harsono itu, dibenarkan Karo Humas KPK Johan Budi SP, Senin (12/7) kemarin. Terhitung mulai hari ini (kamerin - red) resmi tersangka BH ditahan tim penyidik KPK selama 20 hari ke depan. Hal.19 Delapan Jam

Bali Post/ant

SITUATION ROOM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2 kanan) dan Wapres Boediono meninjau kesiapan dan mencoba sejumlah fasilitas yang tersedia di ‘’Situation Room’’ bersama sejumlah menteri KIB, Senin (12/7) kemarin.

Jakarta (Bali Post) Untuk pertama kalinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II mengadakan rapat paripurna kabinet di ruang berteknologi canggih. Ruangan yang dinamakan Situation Room itu terletak di lantai dasar Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan dan diresmikan oleh Presiden Yudhoyono, Senin (12/7) kemarin. Ruangan teknologi canggih milik Presiden ini bisa digunakan memantau keadaan seluruh wilayah di Indonesia sekalipun Presiden tengah berada di luar negeri. Hal.19 Situasi Sulit

Jafar Hafsah Siap Pimpin HKTI Bali Post/ant

DITAHAN KPK - Tersangka Budi Harsono ditahan setelah diperiksa KPK, Senin (12/7) kemarin.

KABUPATEN

4

PENDIDIKAN memegang peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sayang sosialisasi itu tidak sampai ke masyarakat, meski anggaran pendidikan sudah ditambah, lulusan SD di Buleleng enggan melanjutkan ke SMP. Alasan ekonomi menyebabkan mereka memilih menjadi pembantu rumah tangga (PRT) dan buka warung. Program pendidikan sembilan tahun di Buleleng terancam gagal?

KENDATI kegiatannya begitu padat, namun hal tersebut tidak menyurutkan niat Mohammad Jafar Hafsah untuk maju sebagai calon ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-7 HKTI yang diberlangsung di Bali, 12 hingga 15 Juli 2010. Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI itu, majunya dirinya sebagai kandidat ketua umum HKTI adalah keseriusannya terhadap kemajuan petani dan pertanian di Indonesia. “Saya bukan orang baru di HKTI, sejak 25 tahun ikut membangun HKTI. Jadi kinilah saatnya untuk memimpin HKTI. Apalagi dukungan pengurus-pengurus daerah serta para senior

meminta saya untuk memimpin HKTI,’’ ujar Jafar, Senin (12/7) kemarin. Seperti diketahui, pada saat MJH — panggilan M Jafar Hafsah — mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum HKTI di Jakarta belum lama ini, beberapa tokoh HKTI hadir seperti mantan Ketua Umum HKTI Dr. Ir. Siswono Yudohusodo, mantan Menteri Pertanian Prof. Dr. Ir. Soleh Solahudin, pendiri HKTI Heru Soeprato, Ketua DPR-RI Marzuki Alie, Ketua Dewan Petani Ferry Juliantono, serta beberapa pengurus HKTI daerah. Mereka semua mendukung penuh kepada Jafar Hafsah untuk memimpin HKTI. Hal.19 Figur Profesional

Pemprov Abaikan Surat Depdagri

Bali Post/ist

DEKLARASI - Jafar Hafsah (tengah), Marzuki Alie dan Siswono Yudohusodo saat deklarasi.

Denpasar (Bali Post) Permintaan Sekjen Depdagri sesuai suratnya bernomor 270/2763/SJ agar Gubernur Bali memfasilitasi menyelesaikan permasalahan Pilkada Jembrana, rupanya takkan mendapat tanggapan. Karo Tata Pemerintahan Setda Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, Senin (12/7) kemarin menegaskan, Gubernur tak perlu turun tangan untuk memfasilitasi Pilkada Jembrana, sebab pilkda merupakan domain KPU. ‘’Kalau surat imbauan atau saran datang dari KPU/KPUD tentu akan kami sikapi,’’ katanya. Menurutnya, kalau memang ada kebuntuan dalam Pilkada Jembrana, semestinya KPUD-lah yang bersurat ke Gubernur Bali untuk turun tangan menyelesaikan masalah daerah tersebut. Oleh karena itu, ia memandang Gubernur Bali tak perlu turun tangan ke Jembrana hanya lantaran adanya surat Sekjen Depdagri. Jangan Ditanggapi Anggota KPU Pusat IGP Arta menilai surat Sekjen Depdagri Diah Anggraeni sebagai bentuk intervensi Depdagri terhadap pelaksanaan Pilkada Jembrana. Karena penyelenggaraan pilkada di Jembrana adalah kewenangan penuh KPUD Jembrana. Surat Sekjen Depdagri itu sangat aneh dan jang-

gal karena yang biasanya ditunjuk rapat oleh Mendagri dengan KPU berkaitan masalah pilkada adalah Dirjen Otda atau Dirjen Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Depdagri. Karena itu, KPU Pusat minta KPUD Jembrana sebagai pelaksana pilkada di wilayahnya tak perlu terpengaruh oleh surat semacam itu karena kewenangan penuh penyelenggaraan pilkada di tangan KPUD Jembrana. Ia juga berharap Gubernur Bali hati-hati merespons surat semacam ini dan tak perlu melibatkan diri kalau tak diminta oleh KPU. Arta mengingatkan KPUD Jembrana agar mengabaikan surat Sekjen Depdagri itu. ‘’Lanjutkan terus tahapan Pilkada Jembrana,’’ tegasnya didampingi Ketua KPUD Bali Lanang Putra Perbawa. Hal.19 Melanggar Hukum

Terima Suap untuk Cuci Darah Jakarta (Bali Post) Setelah menjalani persidangan beberapa kali, akhirnya hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Ibrahim mengakui telah menerima suap dari penasihat hukum PT Sabar Ganda (SG) Adner Sirait. Uang Rp 300 juta itu terpaksa diterimanya untuk biaya berobat dan cuci darah akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya sejak lama. Pernyataan ini disampaikan terdakwa Ibrahim di hadapan majelis hakim yang diketuai Djufriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/7) kemarin. Ibrahim diperiksa sebagai terdakwa perkara dugaan suap terkait penanganan perkara sengketa lahan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam keterangannya, terdakwa Ibrahim mengatakan kondisi sakitnya ini yang membuat dirinya berbuat di luar akal sehat. Ia pun terpaksa menerima suap untuk membiayai pengobatan sakit gagal ginjalnya. Padahal, hal ini dilarang dan melanggar kode etik sebagai hakim. ‘’Saya tahu ini (suap) tidak boleh. Tetapi, karena kondisi saya sakit, banyak perbuatan saya di luar kontrol, tidak lagi seperti orang normal,’’ ujarnya. Keterpaksaannya menerima suap, jelas Ibrahim, juga disebabkan gaji yang didapatnya sebagai hakim sebesar Rp 16 juta per bulan tidak cukup membiayai pengobatannya. Gaji itu sama sekali tidak cukup untuk membiayai pengobatan cuci darah dua kali seminggu. Belum lagi untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Hal.19 Ditanggung Negara


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 13 Juli 2010 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu