Edisi 13 Oktober 2010 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

RABU WAGE, 13 OKTOBER 2010

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 57 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Kasus Indomie

Taiwan Membantah, RI Takkan Diam Jakarta (Bali Post) Taiwan melalui wakil ketua kantor dagangnya di Jakarta (TETO), Chen Win-Ping, membantah larangan beredarnya Indomie di Taiwan merupakan korban persaingan dagang tidak sehat. Hal ini diungkapkannya menanggapi pemberitaan media-media di Indonesia yang menyebutkan bahwa penarikan produk Indomie dari pasar Taiwan setelah otoritas negara itu menemukan kandungan bahan pengawet di atas standar dilatarbelakangi oleh persaingan dagang tidak sehat. ‘’Hal itu tidak benar. Petugas kesehatan kami sebenarnya telah menemukan adanya kandungan bahan pengawet di atas standar nasional dalam Indomie sejak Mei lalu,’’ ujar Chen di Jakarta, Selasa (12/10) kemarin. Dia menjelaskan, setelah penemuan pertama itu, pihaknya sudah melapor ke Kementerian Perindustrian Indonesia untuk menindaklanjuti kasus ini. Otoritas di Taiwan, menurutnya, juga sudah menghubungi PT Indofood sebagai produsen Indomie

untuk mengurangi kandungan bahan pengawet Methyl P-Hydroxybenzoate hingga memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah Taiwan. ‘’Namun setelah kami adakan razia lagi minggu lalu, kami masih menemukan kandungan bahan pengawet yang berada di atas standar nasional. Maka dari itu kami telah meminta semua pemilik swalayan atau toko untuk sementara memindahkan produk Indomie dari rak penjualan,’’ kata Chen. Hal.19 Bahan Pengawet

Bahayanya Pengawet PENGAWET makanan merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian bahan pengawet tersebut, diharapkan makanan tetap terpelihara kesegarannya. Pengawet yang tidak diizinkan namun kemungkinan dipergunakan seperti formalin dan boraks pada makanan tertentu sangatlah berbahaya. Hal.19 Gangguan Otak

Bali Post/ade

BAKAR - Sejumlah aktivis Bendera membakar produk Indomie di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (12/10) kemarin.

Sewindu Bom Bali

Masih Sisakan Kepedihan

FAKTA Sjahril Djohan

Divonis 18 Bulan Jakarta (Bali Post) Sjahril Djohan, terdakwa kasus suap terhadap Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji, diganjar hukuman 18 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/10) kemarin. ‘’Menyatakan terdakwa terbukti secara sah melakukan tindak pidana secara bersama-sama, menjatuhkan pidana satu tahun enam bulan penjara,’’ kata ketua majelis hakim Sudarwin, Selasa kemarin. Sjahril Djohan juga diharuskan membayar denda Rp 50 juta dan jika tidak dibayar digantikan dengan kurungan selama empat bulan. Majelis hakim menyebutkan bahwa terdakwa bersalah sesuai dakwaan kesatu subsider yakni Pasal 13 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Hal.19 Berantas Korupsi

Bali Post/eka

BOM BALI - Kerabat korban bom Bali melakukan tabur bunga di Ground Zero, Selasa (12/10) kemarin.

Kasus KA, Enam Winasa Tersangka Kasus Pencucian Uang Orang Diperiksa Temuan PPATK dan Mabes Polri Denpasar (Bali Post) Bupati Jembrana Prof. I Gede Winasa rupanya tidak hanya jadi tersangka kasus pabrik kompos, ia juga tersangka kasus pencucian uang. Kasus baru ini merupakan temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Mabes Polri. Demikian disampaikan Kasat IV Tipikor Dit. Reskrim Polda Bali AKBP Komang Suwirya, Selasa (12/10) kemarin. Kata Suwirya, Polda Bali mendapat pelimpahan kasus dari Mabes Polri dan kini kasusnya ditangani Dit. Reskrim Polda Bali. ‘’Ini temuan PPATK dan Mabes Polri. Ditemukan ada aliran dana liar Rp 850 juta,’’ katanya. Kasat Komang Suwirya saat mendampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gde Sugianyar mengatakan, kronologi temuan adanya indikasi pencucian uang itu bermula dari temuan PPATK. Temuan itu selanjutnya diterus-

kan ke Mabes Polri. Dari Mabes Polri kemudian dilimpahkan ke Polda Bali. Ia juga mengatakan, dalam kasus pencucian uang ini Winasa telah ditetapkan sebagai tersangka. Akan tetapi, penyidik Tipikor Polda Bali masih mendalami kasusnya. Untuk itu sejumlah saksi yang merupakan pejabat di Jembrana bakal diperiksa penyidik. Aliran dana liar yang ditemukan PPATK dan Mabes Polri ini berlangsung pada 2008. Laporan polisinya No. 694/XI/2008/Siaga, tertanggal 25 November 2008 tentang tindak pidana pencucian uang. Adapun saksi yang bakal diperiksa di antaranya Reni Arleni selaku Bendahara Pengeluaran Setda Pemkab Jembrana, Putu Dian Damayana sebagai Kasubag Keuangan Perusda, yang sebelumnya menjabat bendahara. Sedangkan satu saksi lainnya I Gede Putu Wardana M.Si., Kasubag Pemerintahan Umum Kabupat-

en Jembrana. ‘’Dua saksi akan diperiksa besok (hari ini - red). Sedangkan satunya lagi diperiksa lusa (Kamis - red),’’ terangnya. Dua saksi yang diperiksa Rabu ini yakni Reni Arleni dan Dian Damayana. Sementara saksi Putu Wardana rencananya diperiksa Kamis (14/10). AKBP Komang Suwirya tidak berani memastikan apakah ketiga saksi itu bakal memenuhi panggilan. Ditanya kapan pemanggilan Winasa terkait kasus pencucian uang ini? AKBP Komang Suwirya mengaku akan menyesuaikan jadwalnya. Sebab, pemanggilan Winasa terkait kasus pabrik kompos juga yang bersangkutan tidak hadir. Alasannya, dia ada kegiatan di Unair sebagai pembicara. Akan tetapi, dia berjanji akan datang pada 19 Oktober 2010 nanti. ‘’Inilah yang nanti kami sesuaikan. Kami akan atur jadwalnya,’’ kata Suwirya. (kmb21)

BPK Temukan 10.113 Kasus Bali Post/ade

SIDANG - Sjahril Djohan keluar dari ruang sidang, Selasa (12/10) kemarin.

KOTA

3

KAMPUS Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, kini kembali menjadi bidikan para penjahat. Buktinya, gedung perkuliahan I A Fakultas Ekonomi Unud, Senin (11/10) pagi, diketahui dibobol maling. Garong berhasil masuk ke gedung dan menggondol sembilan buah laptop beserta charger-nya. Pihak Unud pun mengaku mengalami kerugian material hingga puluhan juta. Bagaimana sistem pengamanan kampus?

KABUPATEN

5

DPRD Tabanan siap mengerahkan massa menyusul berbagai dugaan korupsi di kabupaten lumbung beras Bali ini tidak ditindaklanjuti Kajari Tabanan. Sikap diam dan kinerja rendah membuat anggota DPRD setempat geram. Ada apa di balik diam Kajari?

TRAGEDI bom Bali I delapan tahun silam masih menyisakan luka yang mendalam bagi para keluarga korban. Takako Suzuki, orangtua salah satu korban, saat menghadiri peringatan tragedi kemanusiaan di Kantor Konsulat Australia, Denpasar, Selasa (12/10) kemarin, mengaku sangat marah. Ia marah dan sedih karena menimpa anak dan menantunya yang sedang merayakan bulan madu di Pulau Dewata. ‘’Saya masih sangat marah atas kejadian itu. Padahal, kedatangan anak dan menantu saya ke Bali bermaksud menikmati kedamaian dan keindahan alam Bali, malah menjadi korban bom,’’ ungkap Takako sembari meneteskan air mata. Namun, Takako juga menyatakan bersyukur karena para teroris yang telah membubarkan impian anak/menantunya — Keo Kosuke Suzuki dan Yoka Suzuki — telah ditangkap. Hal.19 Sangat Menyedihkan

Nilainya Rp 26,12 Triliun Jakarta (Bali Post) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan 10.113 kasus senilai Rp 26,12 triliun dari 528 objek pemeriksaan pada semester I-2010. ‘’Total temuan dari 528 objek yang diperiksa sebanyak 10.113 kasus senilai Rp 26,12 triliun,’’ kata Ketua BPK Hadi Poernomo ketika menyerahkan hasil pemeriksaan semester I tahun anggaran 2010 kepada DPR dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (12/10) kemarin. Hadi Poernomo menjelaskan, di antara temuan tersebut, terdapat temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mengindikasikan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan sebanyak 3.289 kasus dengan nilai Rp 9,55 triliun. ‘’Adapun senilai Rp 93,01 miliar di antaranya telah ditindaklan-

juti dengan penyetoran ke kas negara/daerah selama proses pemeriksaan,’’ kata Hadi. Penegak Hukum Hadi Poernomo juga menjelaskan, BPK menyerahkan 29 kasus senilai Rp 184 miliar dan 8,83 juta dolar AS yang terindikasi tindak pidana kepada pihak penegak hukum. ‘’Selama semester I-2010, hasil pemeriksaan BPK yang memuat indikasi tindak pidana telah disampaikan kepada instansi yang berwenang sebanyak 29 kasus,’’ katanya. Ia merinci, 29 kasus itu terdiri atas satu kasus senilai Rp 7,96 miliar disampaikan kepada kepolisian, sebanyak 12 kasus senilai Rp 79,82 miliar dan 8,83 juta dolar AS kepada kejaksaan. Lainnya sebanyak 16 kasus se-

nilai Rp 96,21 miliar diserahkan kepada KPK. Hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan bahwa mulai 2005 hingga akhir semester I TA 2010 terdapat 49.238 rekomendasi senilai Rp 834,15 triliun dan sejumlah valas belum ditindaklanjuti. Selain itu, terdapat 32.131 rekomendasi senilai Rp 834,15 triliun dan sejumlah valas telah ditindaklanjuti namun belum sesuai dengan rekomendasi atau masih dalam proses tindak lanjut. ‘’Atas temuan yang belum ditindaklanjuti dan yang tindak lanjutnya belum sesuai rekomendasi, kami berharap agar DPR terus mendorong auditee sesuai dengan kewenangannya agar menindaklanjuti rekomendasi BPK,’’ kata Hadi. (kmb/ant)

Jakarta (Bali Post) Polisi saat ini telah memeriksa enam orang saksi terkait kasus kebakaran gerbong kereta api (KA) di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. ‘’Enam orang saksi yang diperiksa adalah Maman Tukidjo, Adji Husaini, Agus, Andang, Supendi dan Mulyana. Semuanya adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI),’’ kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Selasa (12/10) kemarin. Hal.19 Rusak Parah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.