Edisi 14 April 2010 | Balipost.com

Page 1

Bali Post

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Pengemban Pengamal Pancasila

RABU PAING, 14 APRIL 2010

20 HALAMAN NOMOR 230 TAHUN KE 62

SEJAK 1948

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Merpati Tergelincir

Dana Punia Pembaca ”Bali Post’’ Diserahkan Denpasar (Bali Post) Dana punia dari krama Bali yang dikumpulkan Bali Post, Selasa (13/4) kemarin diserahkan kepada Manggala Karya Batara Turun Kabeh, I Wayan Gunatra. Jumlah punia yang diserahkan untuk tahap kedua ini sebanyak Rp 105 juta. Sebelumnya pada 20 Maret 2010 (BP, 21/3) dana punia umat diserahkan sebanyak Rp 100 juta. Jadi total punia yang sudah diserahkan kepada panitia karya sebanyak Rp 205 juta. Sementara wewalungan berupa kerbau, kambing, bebek, babi dan beras juga telah diserahkan pada 22 Maret 2010. I Wayan Gunatra usai menerima dana punia tersebut mengucapkan banyak terima kasih atas bakti yang ditunjukkan krama Bali dalam mendukung Karya Ida Batara Turun Kabeh yang upacara puncaknya pada 29 Maret 2010. Hal.19 Sisa Saldo Bali Post/rtr

TERGELINCIR - Pesawat Merpati tergelincir sesaat setelah mendarat di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Selasa (13/4) kemarin. Seluruh penumpang yang berjumlah 103 orang selamat dalam kejadian naas itu.

”Markus’’ SJ Diperiksa Ditanya Gayus, Banyak Diam

Bali Post/eka

DANA PUNIA - Manggala Karya Ida Batara Turun Kabeh ring Pura Besakih, I Wayan Gunatra, menerima dana punia pembaca Bali Post sebanyak Rp 105 juta. Dana punia tahap kedua ini (sebelumnya sudah diserahkan Rp 100 juta) diserahkan Redaktur Pelaksana Bali Post Nyoman Wirata.

Jakarta (Bali Post) Sjahril Djohan seminggu ini menjadi perbincangan pasca Susno Duadji mengungkap inisial SJ. Susno di hadapan anggota Komisi III DPR menyebut ada markus di Polri. Pertama dia menyebut Mr. X dan berikutnya menyebut inisial SJ. Sehari setelah itu, akhirnya banyak yang menyebutkan bahwa SJ itu adalah Sjahril Djohan. Polisi pun mengarahkan penyelidikan ke Sjahril Djohan, mantan pegawai Deplu yang dipecat karena terbukti memalsukan ijazah. Setelah dilakukan komunikasi dengan polisi, akhirnya SJ yang diduga menjadi makelar kasus di kepolisian mulai dimintai keterangan oleh tim penyidik independen di gedung utama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4) sore kemarin. ‘’Pemeriksaan kesehatan telah selesai dan istirahat telah cukup sehingga pemeriksaan oleh penyidik bisa dimulai,’’ kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri Kombes Pol. Zaenuri Lubis. Lubis mengatakan, pemer-

Punia Upacara di Besakih TERKAIT upacara Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Bali Post membuka dompet punia. Bagi krama Bali yang ingin mapunia dapat menghubungi Sekretariat Bali Post di Jalan Kepundung 67 A telepon (0361) 225764 atau Bagian Keuangan Bali TV di Jalan Keboiwa 63 A Denpasar (0361) 427372. Semoga kita selalu ada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.

DANA PUNIA PMS Cargo Ibu Desak Indira Laksmi Wayan Karya Wayan Badung Surya Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

500.000 200.000 100.000 50.000 50.000 900.000 205.025.800 205.925.800

iksaan penyidik bisa dilakukan setelah kondisi Sjahril dinyatakan sehat oleh dokter. Tentang negara yang selama ini menjadi tempat persembunyian Sjaril, Lubis mengaku belum tahu. ‘’Yang pasti, dia datang dari Singapura hari ini. Hanya itu yang saya tahu,’’ katanya. Sebelumnya, ada informasi yang menyebutkan bahwa Sjahril terbang dari Australia ke Indonesia dengan transit terlebih dulu di Singapura. Namun, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol. Ito Sumardi dari Australia mengaku tidak tahu-menahu soal Sjahril. ‘’Saya sudah dua hari di Australia. Saya tidak tahu soal Sjahril,’’ katanya lewat telepon seluler.

Banyak Diam Pelaksana Tugas Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Zulkarnaen mengatakan, Polri berusaha meminta keterangan dari Sjahril Djohan terkait dengan dugaan kasus mafia pajak yang melibatkan mantan staf Ditjen Pajak Gayus Tambunan. ‘’Tetapi, belum banyak keterangan yang didapat dari Sjahril. Dia masih banyak diam,’’ katanya. Ia mengatakan, penyidik harus hati-hati untuk mengorek keterangan dari Sjahril karena namanya belum pernah muncul dari pengakuan para tersangka kasus Gayus yang kini ditahan. Ia mengatakan, Sjahril pulang ke Indonesia atas ini-

siatif sendiri untuk mengklarifikasi tuduhan sebagai mafia kasus di Polri. ‘’Tim Polri memang telah menunggu di Singapura sejak tiga hari tetapi hanya membayangi Sjahril saja dan tidak melakukan tindakan hukum,’’ ujarnya. Menurutnya, Sjahril sebelumnya berada di Australia dan transit di Singapura untuk cek kesehatan sebelum pulang ke Indonesia. ‘’Dia terbang dari Pert, Australia lalu ke Singapura dan baru ke Indonesia,’’ katanya. Ia mengatakan, penyidik Polri sangat mengharapkan keterangan Sjahril untuk mendapatkan keterangan soal mafia hukum. (kmb3/kmb4/ant) SALAH MENYEBERANG - Petugas Satpol PP menghukum push-up seorang pejalan kaki yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/4) kemarin. Pejalan kaki tersebut dihukum karena menyeberang tidak pada tempat yang telah ditentukan.

DANA PUNIA ULUN DANU BATUR PMS Cargo Ibu Desak Indira Laksmi Wayan Karya Rama & Sathya, Dps Wayan Badung Surya Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

500.000 200.000 100.000 100.000 50.000 50.000 1.000.000 50.780.000 51.780.000

KOTA

2

DUNIA pendidikan di Denpasar kembali tersentak. Kasus pemerkosaan berturutturut yang dialami dua orang siswi SD di Denpasar selama satu bulan terakhir ini membuat orangtua siswa resah. Apalagi, pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur itu hingga kini belum terlacak. Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun mengingatkan agar pengawasan terhadap anak-anak sekolah wajib diperketat. Apa yang mesti dilakukan?

KABUPATEN

Bali Post/ade

Berencana ke Singapura

Susno Bantah untuk Temui SJ Jakarta (Bali Post) Komjen Pol. Susno Duadji membantah kepergiannya ke Singapura untuk bertemu Sjahril Djohan (SJ). Keberangkatannya ke negeri tersebut hanya untuk berobat. Ada pihak tertentu yang sengaja mengembuskan isu itu dengan tujuan untuk mendiskreditkan mantan Kabareskrim Polri tersebut. Pernyataan ini disampaikan anggota tim penasihat hukum Susno, Zul Armain Aziz, Selasa (13/4) kemarin. Menurut Zul, tujuan serupa juga sengaja diembuskan pi-

4

STATUS sebagai kabupaten bebas rabies ternyata tak lagi disandang Kabupatan Klungkung. Pasalnya, setelah beberapa lama dikelilingi kabupaten terserang rabies seperti Gianyar, Bangli, dan Karangasem, rabies kini positif di bumi serombotan. Bahkan, kejadiannya sejak dua minggu lalu. Apa yang harus dilakukan?

hak tertentu mengenai rumor kedekatan hubungan Susno dengan SJ yang seperti kakakadik. Nama SJ sendiri beredar bukan dari Susno. Kliennya ini hanya menyebutkan makelar kasus (markus) itu berinisial MP dan Mr. X., sedangkan inisial SJ itu dibeberkan DPR. ‘’Pak Susno hanya menyebut Mr. X. Mr. X itu bisa SJ atau siapa pun. Tetapi rencana klien saya ke Singapura itu untuk check up sekaligus periksa mata, bukan untuk menemui SJ,’’ katanya. Susno Duadji, imbuh Zul,

juga sudah siap dikonfrontasi dengan Sjahril Djohan. Kliennya pun siap mempertanggungjawabkan pernyataannya itu. Pihaknya juga tidak mau polemik ini makin lama makin meruncing. Kendati demikian, Susno menyerahkan sepenuhnya masalah itu kepada pihak penyidik atas rencana mengonfrontasi itu. ‘’Seharusnya Mabes juga meminta keterangan ke Pak Susno, agar masalah ini clear. Pak Susno juga berani bertanggung jawab dengan apa yang telah diutarakannya kepada publik,’’ ujarnya.

Pihak Susno juga menyesalkan sikap Mabes Polri yang masih menahan paspornya. Hingga kini paspornya juga belum dikembalikan. Atas tindakan institusi penegak hukum itu, tim penasihat hukum akan merundingkan kemungkinan untuk menempuh jalur perlawanan hukum. ‘’Itu akan kami rundingkan. Tentunya setelah kesehatan beliau (Susno-red) membaik. Tindakan itu sudah sewenang-wenang,’’ ujarnya. Hal.19 Sembunyikan Dokumen

Paskah Diancam Dipidanakan

Bali Post/ant

Paskah Suzetta

Jakarta (Bali Post) Mantan Meneg Bappenas/ Kepala PPN Paskah Suzetta terancam hukuman pidana, jika terbukti berbohong dan memberikan keterangan palsu. Hal ini terungkap saat dirinya dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan suap Rp 24 miliar terhadap puluhan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Ancaman mempidanakan Paskah Suzetta ini disampaikan langsung majelis hakim yang diketuai Nanik Indrawati dalam sidang dengan terdakwa Hamka, Selasa (13/4) kemarin. Di hadapan majelis hakim tersebut, Paskah menyangkal telah menerima cek

perjalanan (traveler cheque) senilai Rp 600 juta, yang selanjutnya sebagian uang itu dipakai untuk membeli mobil baru berupa Honda CRV. ‘’Saya mau mengklarifikasi, yang mulia. Pembelian mobil Honda CRV tidak memakai TC (traveler chequered). Pembelian Honda CRV itu hasil penjualan mobil anak saya, Suzuki Escudo. Lalu, ditambah lagi dari tabungan anak saya serta sumbangan dari kakaknya,’’ kata politisi senior Partai Golkar ini di persidangan. Mendengar pernyataan tersebut, Nunik mengingatkan Paskah. ‘’Kalau memberikan keterangan palsu, ingat

ya, ada ancaman pidananya selama tujuh tahun,’’ katanya. Paskah pun tetap ngotot dengan pernyataan sebelumnya, bahwa dirinya sama sekali tidak menerima 12 lembar cek perjalanan yang totalnya bernilai Rp 600 juta itu. ‘’Saya berani menanggung risikonya dengan pernyataan saya ini, yang mulia. Saya tidak berbohong,’’ ujar Paskah yang langsung dibalas gelengan kepala oleh terdakwa Hamka Yamdhu itu. Dalam persidangan sebelumnya, pegawai PT Inti Karya Megah yang merupakan agen penjualan mobil Honda, Min Hui, menuturkan Paskah Suzetta pernah

membeli sebuah mobil Honda CRV warna cokelat. Dalam transaksi jual-beli itu, pembayaran dilakukan dengan dua cara yakni dengan tunai dan sebagian menggunakan cek perjalanan. Ada lima lembar cek perjalanan untuk menebus mobil seharga Rp 260 juta itu. Tiap cek bernilai Rp 50 juta. Selain Min Hui, ada dua saksi lain yang ikut mendukung kesaksian itu. mereka adalah pegawai diler mobil tersebut yakni Sumidi dan mantan sekretaris Paskah di PT Sukup Mulya Sejahtera, Sumarsih. Hal.19 Tak Akui

Jayapura (Bali Post) Korban pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang tergelincir saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, kini dirawat intensif di RS Angkatan Laut dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Kepala Bandara Rendani, Bambang Noro, Selasa (13/4) kemarin mengatakan, seluruh korban pesawat Merpati jenis Boeing 737-300 yang kini dirawat di rumah sakit berjumlah 74 orang, dan semuanya mengalami luka ringan hingga berat. ‘’Semuanya kini dalam perawatan intensif,’’ katanya. Hal.19 Enam Awak

Susno Berencana Lapor Presiden Jakarta (Bali Post) Ari Yusuf Amir, pengacara Komjen Pol. Susno Duadji, mengatakan kliennya membutuhkan istirahat selama beberapa saat karena kondisi fisiknya menurun. ‘’Tadi saja tekanan darahnya naik. Beliau juga kelelahan sehingga perlu istirahat,’’ kata Ari, Selasa (13/4) kemarin. Ia mengatakan, mantan Kabareskrim Polri itu telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter. ‘’Tadi sudah ada dokter yang mengecek kesehatan di rumahnya,’’ katanya. Menurutnya, tim pengacara hingga kini belum bertemu dengan Susno untuk membicarakan langkah selanjutnya terkait dengan penangkapan kliennya oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri. Ia mengatakan, sejumlah tindakan yang akan dikonsultasikan dengan Susno antara lain melaporkan kejadian itu ke Komnas Hak Asasi Manusia, DPR dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ‘’Kami akan mempertimbangkan untuk melaporkan penangkapan itu secara pidana terkait dengan perbuatan tidak menyenangkan,’’ katanya. Susno ditangkap Divpropam Polri, Senin (12/4) sore di Bandara Soekarno-Hatta karena akan pergi ke Singapura untuk berobat. Divpropam Polri menangkapnya karena tindakan Susno itu melanggar disiplin, sebab pergi ke luar negeri tanpa izin dari pimpinan. Susno pun diperiksa oleh Divpropam hingga Senin malam. Hal.19 Langgar Disiplin

SJ Dikabarkan Dekat dengan Susno Duadji PEMERIKSAAN Sjahril Djohan (SJ) masih sebagai saksi terkait tuduhan dirinya sebagai makelar kasus dalam perkara pajak Gayus Halomoan Tambunan maupun kasus PT Salmah Arowana Lestari di Pekanbaru, Riau. Anggota Kompolnas Roni Lihawa menjelaskan dalam pemeriksaan Sjahril dikonfrontasi dengan para tersangka perkara Gayus. Sjahril Djohan dikonfrontasi dengan para tersangka Gayus Tambunan, pengacara Haposan Hutagalung, Kompol Arafat, AKP Sri Sumartini, dan terperiksa di Divisi Propam Mabes Polri Brigjen (Pol) Edmond Ilyas. Ronny mengatakan sebelumnya Sjahril berada di Australia untuk menemui anaknya yang bersekolah. Setelah itu Syahril transit ke Singapura sebelum akhirnya pulang ke Indonesia. Sjahril, pria kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1945 mengawali kariernya sebagai Satgas Suslu Laksus Kopkamtib Bidang Luar Negeri tahun 1971-1973. Kemudian menjabat sebagai Kepala Seksi II Direktorat Investigasi Khusus Dirjen Hubungan Ekonomi Luar Negeri Deplu. Hingga 1980 dia menjadi Sekretaris pada Kepala Seksi Ekonomi di Kedutaan Indonesia di Swiss. Hal.19 Jaksa Agung


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.