HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN PAING, 15 MARET 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 203 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
’’PAMELASTIAN’’ DI KUTA
Punia Upacara di Besakih TERKAIT upacara Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Bali Post membuka dompet punia. Bagi krama Bali yang ingin mapunia dapat menghubungi Sekretariat Bali Post di Jalan Kepundung 67 A telepon (0361) 225764 atau Bagian Keuangan Bali TV di Jalan Keboiwa 63 A Denpasar (0362) 427372. Semoga kita selalu ada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
DANA PUNIA Dirjen Hindu Civitas Akademika Universitas Hindu Indonesia, (Unhi) Denpasar OTO TRIDEE I Putu Abdi Anom I.N. Sudiawan, Klungkung A.A. Sg. Karmaningsih, Keluarga Kepundung No. 5 NN Ni Luh Okawati, S.Pd., Jl. Raya Sesetan Gg. Ikan Kakap 2B Dps Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya
1 ekor kerbau 1 ekor kerbau Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp Rp
250.000 200.000
Rp Rp Rp Rp
50.000 2.000.000 73.495.000 75.495.000
Renungan Nyepi
Kesempatan Buana Agung Bernapas Setelah melakukan penyucian buana agung dan buana alit pada saat melasti dan tawur kesanga, umat Hindu selanjutnya memasuki Tahun Baru Saka 1932, merayakan hari raya Nyepi dengan melaksanakan catur brata penyepian, Selasa (16/3) besok. Apa sesungguhnya hakikat Nyepi?
Bali Post/ian
PANTAI KUTA - Ribuan orang, Minggu (14/3) kemarin memadati Pantai Kuta serangkaian prosesi ‘’pamelastian’’. Di tengah kekhusyukan umat Hindu melakukan ‘’pamelastian’’, puluhan wisman juga asyik berjemur dengan pakaian seadanya.
Lamban Tangani Kasus Century
Terorisme Joko Sulistyo Tertangkap di Aceh
Istrinya Keponakan Amrozy ZAINUDIN alias Joko Sulistyo (32), satu dari 31 orang yang tertangkap di Aceh. Ia warga Dukuh Jebol Desa Donohudan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jateng. Setahun lalu ia menikahi keponakan terpidana mati bom Bali, Amrozy. Kepala Pedukuhan Jebol, Sumiatno, Minggu (14/3) kemarin mengatakan, Joko pada tahun 2009 menikahi Auli Syahidah (20) berasal dari Lamongan, Jawa Timur, yang juga salah seorang keponakan Amrozy. ‘’Saya diundang saat pernikahan Joko. Istrinya Joko yang namanya tak dikenali oleh warga kami adalah anak kakak kandung Amrozy,’’ katanya. Sekitar setengah bulan lalu, katanya, Joko tanpa pamit Parinem pergi mencari
pekerjaan di Kalimantan. Sejak pernikahan itu, katanya, Joko belum pernah mendaftarkan Auli sebagai warga setempat kepada pemerintah desa setempat. Ia menjelaskan, rumah Joko selama beberapa waktu pascabom Bali, sering diintai puluhan polisi hingga beberapa hari. Ketika itu, polisi mencari orang bernama Abdulgani. Abdulgani yang buron ketika itu adalah kakak ipar Joko. Dia menikah dengan Ningsih, kakak kandung Joko. Kini dia sudah ditahan polisi. Seorang tetangga Joko, Mul Suparmi, menyebut istri Joko sebagai orang yang tertutup sehingga warga setempat hingga saat ini tidak mengetahui namanya. ‘’Istri Joko jarang keluar rumah. Warga terdekat rumahnya
PENGAMAT agama dan budaya Ida Bagus Gde Agastia dalam bukunya berjudul ‘’Panca Bali Krama’’ mengatakan setelah melakukan penyucian buana melalui tawur kKesanga, selanjutnya umat Hindu memasuki Tahun Baru Saka. Perayaan Tahun Baru Saka itu dengan melaksanakan brata penyepian. Artinya, kata Ketua I Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (periode 1991-2001) ini, mengawali langkah memasuki kehidupan yang baru, umat Hindu melaksanakan ajaran agamanya yang terpenting yakni tapa, brata, yoga dan samadhi. Ajaran tersebut pada intinya berisi pengendalian diri dan pemusatan diri kepada Sang Pencipta, Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal.19 Tujuan Tertinggi
saja tidak kenal namanya,’’ katanya. Joko Sulistyo, salah satu di antara 31 tersangka teroris yang ditangkap oleh petugas di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, NAD. Empat di antara 31 tersangka itu tewas saat baku tembak dengan petugas. Pasrah Istri Zainudin, Aulia Syahidah (20), mengaku pasrah jika suaminya itu memang salah satu tersangka teroris yang tertangkap di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). ‘’Saya tidak pernah tanya ke mana pergi suami saya. Kontak terakhir tanggal 3 Maret 2010, setelah itu tidak tahu lagi,’’ katanya, Minggu kemarin. Ia mengaku selalu tidak ingin membebani suaminya
sehingga tidak pernah ikut campur dengan kesibukan Joko, termasuk menanyakan kepergiannya. Ia juga mengaku berasal dari Lamongan, Jawa Timur dan sebagai keponakan salah satu terpidana mati bom Bali, Amrozy. Ia mengatakan, Zainudin sebagai nama lain Joko diperoleh saat dia tinggal di Filipina. Selama empat tahun Joko tinggal di Filipina, Thailand, dan Malaysia. ‘’Zainudin nama panggilan suami saya saat tinggal Filipina. Dia kembali ke Indonesia tahun 2008,’’ katanya. Ia mengaku berkenalan dengan Joko selama sekitar dua minggu dan selanjutnya menikah pada bulan Januari 2009. Hal.19 Empat Bulan
Lagi, Jenazah Teroris Dibawa ke RS Polri
Tidak Terbit Berkaitan dengan hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932, Bali Post pada Selasa (16/3) dan Rabu (17/3) tidak terbit. Bali Post kembali terbit seperti biasa mulai Kamis (18/3). Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
Bali Post/rtr
DITANGKAP - Salah seorang teroris dari delapan orang yang ditangkap setelah baku tembak dengan Brimob di depan Polsek Leupung, Aceh Besar, Jumat (12/3) lalu.
Jakarta (Bali Post) Dua jenazah yang diduga teroris diterbangkan dari Provinsi Aceh untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (14/3) kemarin. Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Pol. Ito Sumardi mengakui hal itu. ‘’Rencananya kedua jenazah tersebut akan dititipkan di RS Polri Kramat jadi,’’ jelasnya. Terkait dengan rencana itu, penjagaan di Rumah Sakit Polri masih tampak ketat, di mana masih tersisa satu jenazah pengawal Dulmatin, Hasan Nour, yang hingga kini masih berada di ruang jenazah rumah sakit tersebut. Selain penjagaan dari para personel kepolisian, baik yang berpakaian dinas maupun sipil, tampak pula garis polisi masih membentang hingga sekitar 10 meter dari ruang jenazah. Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Anceng Kurnia dan Ura Sudarma merupakan tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan aparat kepolisian di Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Anceng Kurnia alias Jaja/Umar Yusuf diketahui berasal dari Lampung, sedangkan Ura Sudarma
alias Muttaqin diketahui berasal dari Bandung, Jawa Barat. Kedua orang tersebut telah lama diburu pihak kepolisian. Selain dua orang tersebut, terdapat delapan orang lainnya yang ditangkap yaitu Mahfud, Badru, Yunus alias Ambon, Gema alias Chaidir, Taufik, Hendra Ali, Ibnu Sina, dan Abu Baro. Pakaian Lusuh Terkait dengan delapan orang yang ditangkap, sumber di Aceh menyebutkan, sebelum baku tembak dengan aparat mereka sempat berputar-putar di bundaran Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Warga setempat M. Daud mengatakan, kesepuluh orang itu (dua akhirnya tewas saat baku tembak) sempat terlihat berputar-putar di bundaran Lambaro sebelum naik mobil penumpang jenis L-300 sekitar pukul 08.00 WIB. Lelaki yang sebagian berjenggot dan berpakaian lusuh seperti orang baru dari sawah karena sebagian celananya basah itu sempat menjadi perhatian warga, terutama para pedagang yang berjualan di pinggir jalan simpang Lambaro tersebut. Hal.19 Mengaku Kaget
Lagi, Bachtiar Chamsyah Jadi Tersangka
Dulu Proyek Sapi, Kini Pengadaan Sarung Jakarta (Bali Post) Mantan Mensos Bachtiar Chamsyah makin sulit lolos dari jerat hukum. Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sapi impor dan mesin jahit, kini politisi senior PPP itu juga telah ditetapkan status serupa terkait proyek pengadaan sarung pada 20042006 di departemen yang pernah dipimpinnya tersebut. Hal itu dibenarkan Karo Humas KPK Johan Budi SP, Minggu (14/3) kemarin. Diakuinya, penetapan status itu dikeluarkan KPK sejak pekan lalu. Semua ini muncul dari hasil pengembangan penyelidikan atas dua kasus terdahulu yang telah menjerat Ketua Majelis Pertimbangan
PPP tersebut. ‘’KPK selanjutnya meningkatkan status pemeriksaannya dari penyelidikan ke tingkat penyidikan. Setelah itu barulah ditetapkan tersangkanya yakni BC (Bachtiar Chamsyah - red). Nilai kerugian negara dalam kasus ini masih dalam penghitungan,’’ jelasnya. Ketika ditanya kasus baru tersangka Bachtiar Chamsyah ini nantinya akan disatukan dengan dua kasus terdahulu untuk dituntaskan di Pengadilan Tipikor, Johan mengaku belum mengetahuinya. Dirinya pun tidak mau berandai-andai. Alasannya, semua itu masih dalam pemberkasan dan sepenuhnya menjadi kewenangan tim
penyidik. Saat disinggung status putra pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Iken Nasution, yang menjadi rekanan Depsos dalam proyek pengadaan sapi impor dan mesin jahit, Johan menyatakan yang bersangkutan masih sebagai saksi. Begitu pula dengan mantan staf khusus Mensos, Sigid Haryo Wibisono — terdakwa kasus pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen yang telah divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim hakim PN Jakarta Selatan. Semuanya masih dalam pengembangan tim penyidik. Pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu pasti
takkan lolos, kalau nanti ditemukan bukti kuat untuk menjerat mereka secara hukum. ‘’Makanya, KPK segera melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi yang diduga mengetahui dan terkait kasus tersebut, termasuk para pejabat serta mantan pejabat Depsos serta para rekanan,’’ imbuh Johan. Dalam pengadaan sapi potong Depsos, proyek ini merupakan bagian dari program bantuan sosial fakir miskin yang dilaksanakan 2004. Proyek itu menggunakan APBN 2004. Ternyata mekanismenya dilakukan dengan penunjukan langsung tanpa tender. Hal.19 Secara Sepihak
DPR Ancam KPK Jakarta (Bali Post) Lambannya kinerja KPK dalam menangani kasus Bank Century, ternyata bisa berakibat buruk bagi institusi penegak hukum tersebut. Pasalnya, DPR sudah bersiap-siap untuk memotong anggarannya. ‘’Kinerjanya lamban dan buruk, buat apa negara masih memberikan anggaran yang besar bagi KPK,’’ kata anggota Komisi III DPR Natsir Djamil, Minggu (14/3) kemarin. Diungkapkannya, pemotongan ini didasari pertimbangan pemberian anggaran besar tidak membuat KPK efektif. Justru dengan anggaran yang besar itu sepertinya terbuang sia-sia. Hal ini bisa dilihat dari kinerjanya dalam menyelidiki kasus dugan penyelewengan dana talangan (bailout) Bank Century senilai Rp 6,7 triliun yang juga belum tuntas, meski telah ditangani sejak pertengahan tahun lalu. Rencana opsi pemotongan anggaran KPK itu, jelas politisi dari F-PKS ini, segera dibahas Komisi Hukum dan diharapkan secepatnya ada keputusan untuk diteruskan kepada Panitia Anggaran (Panggar) DPR. Tindakan serupa juga akan dilakukan lembaga serupa yang tidak sungguh-sungguh serta se-
rius menangani kasus dugaan korupsi yang diduga merugikan negara sangat besar itu. Ditambahkan, DPR hingga kini belum melihat kesungguhan KPK dalam melaksanakan kesimpulan dan rekomendasi Pansus Hak Angket DPR terhadap skandal Bank Century yang sudah diputuskan dalam sidang paripurna DPR, beberapa waktu lalu. Bahkan, dirinya mendengar kabar bahwa KPK akan menyerahkan kasus itu kepada Kejaksaan Agung. Padahal, Kejaksaan Agung jelas-jelas mengatakan bahwa tidak ada dugaan korupsi dalam kasus Bank Century. Kemungkinan atas rencana penyerahan kasus Century kepada kejaksaan juga akan ikut dibahas Komisi III DPR. Hal.19 Pengurangan Anggaran