HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS PON, 15 APRIL 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 231 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Tanjung Priok Berdarah
Punia Upacara di Besakih TERKAIT upacara Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Bali Post membuka dompet punia. Bagi krama Bali yang ingin mapunia dapat menghubungi Sekretariat Bali Post di Jalan Kepundung 67 A telepon (0361) 225764 atau Bagian Keuangan Bali TV di Jalan Keboiwa 63 A Denpasar (0361) 427372. Semoga kita selalu ada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
DANA PUNIA Putra Marutayani Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya
Rp 50.000 Rp 25.000 Rp 75.000 Rp 205.925.800 Rp 206.000.800
Bali Post/ade
RUSUH - Mobil polisi dibakar saat kerusuhan yang terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/4) kemarin. Sementara itu seorang polisi membantu rekannya yang mengalami luka-luka dan ribuan warga Koja melempari aparat.
Satpol PP Vs Warga
DANA PUNIA ULUN DANU BATUR Putra Ibu Hetty, Jl. Hang Tuah III Marutayani Jumlah penerimaan hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Mobil Polisi Dibakar,130 Luka-luka
70.000 50.000 25.000 145.000 51.780.000 51.925.000
Jakarta (Bali Post) Ribuan warga Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara terlibat insiden kerusuhan dengan petugas Satpol PP. Dalam kerusuhan itu 130 lebih orang luka-luka, termasuk anggota Satpol PP dan polisi. Pemicu peristiwa ini berawal dari rencana penertiban bangunan dan makam Mbah Priok, Rabu (14/ 4) kemarin pukul 08.00 WIB. Kerusuhan menjadi brutal setelah terdapat korban luka dari kedua belah pihak yang berseteru itu. Warga membawa batu dan berbagai senjata tajam, sedangkan petugas Satpol PP mengandalkan alat pen-
FAKTA
Bali Post/afp
GEMPA - Petugas darurat mencari korban di antara puing-puing bangunan ambruk pascagempa bumi kuat di kawasan Kabupaten Yushu, Cina Barat, Rabu (14/4) kemarin.
Gempa Guncang Cina Barat
400 Tewas, 10.000 Cedera Beijing Rentetan gempa bumi kuat bergetar di kawasan Cina Barat, Rabu (14/4) kemarin. Musibah ini menelan 400 korban jiwa dan mencederai lebih dari 10.000 orang, setelah rumah-rumah warga yang terbuat dari tanah dan kayu ambruk. Masih banyak orang diperkirakan tertimbun di bawah puing. Getaran terkuat dicatat oleh Survei Geologi AS (USGS) dengan kekuatan 6,9 skala Richter (SR). Pascagempa, banyak warga panik dan berdarah akibat cedera. Mereka memenuhi jalanan kota-kota kecil Provinsi Qinghai, tempat sebagian besar rumah rata dengan tanah. Polisi paramilisi menggunakan sekop untuk menggali di bawah reruntuhan rumah, seperti ditayangkan televisi nasional. Petugas mengatakan, alat berat seperti ekskavator tak bisa digunakan dan sebagian besar jalan menuju bandara terdekat mengalami kerusakan. Perlatan bantuan dan petugas darurat akan melewati perjalanan sulit sebelum mencapai TKP. ‘’Kabel-kabel telepon putus, angin berembus kencang dan gempa susulan juga membuat tim sulit melakukan upaya penyelamatan,’’ papar Wu Yong, kepala militer lokal. Hal. 19 Terjadi Banjir
KOTA
2
SETELAH kasus rabies, kini kasus demam berdarah dengue (DBD) termasuk kejadian luar biasa (KLB). Dengan adanya KLB tersebut, kini secara nasional Bali mendapat predikat baru sebagai daerah merah. Lonjakan kasus DBD itu menyebabkan Bali berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta. Terus, apa yang mesti dilakukan pejabat?
KABUPATEN
5
DPRD Buleleng akhirnya menolak mentahmentah tiga paket calon direktur (cadir) PD Pasar yang sebelumnya disodorkan Bupati Bagiada untuk dipilih. Dalam rapat Rabu (14/ 4) kemarin, DPRD memutuskan untuk mengembalikan SK Bupati Buleleng kepada pihak eksekutif karena tidak dilengkapi dengan lampiran administrasi calon direktur yang lolos seleksi.
angkal (tameng) dan pentungan. Karena warga makin kalap akhirnya didatangkan polisi, namun tak mampu meredam kerusuhan itu. Bahkan sejumlah polisi mengalami luka-luka terkenal lemparan batu. Kepala Bidang Informasi Publik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, korban akibat kerusuhan penertiban lahan makam Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad hingga Rabu kemarin pukul 19.30 WIB sebanyak 130 orang. Hal. 19 Minta Maaf
Sjahril Djohan Ditahan Susno Siap Dipertemukan Jakarta (Bali Post) Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, Sjahril Djohan (SJ) ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dan pencucian uang. Setelah menjadi tersangka, Mabes Polri langsung menahan Sjahril. ‘’Penyidik sudah punya alat bukti untuk menahan yang bersangkutan,’’ kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Edward Aritonang, Rabu (14/4) kemarin. Penahanan Sjahril diduga kuat terkait tindak pidana penyuapan yang dilakukan Sjahril dalam perkara Gayus Tambunan. Bukti itu berupa keterangan saksi dan rekaman pembicaraan. Terhadap SJ, penyidik telah mengumpulkan alat bukti yang cukup, saksi maupun alat petunjuk. Dengan demikian, ditanya apakah pemberi suap adalah Sjahril, ia mengatakan bisa
saja arah pemeriksaannya ke situ. Namun, ia mengelak saat didesak siapa yang disuap oleh Sjahril. ‘’Saya belum bisa sebutkan nama,’’ tepisnya. Edward mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Sjahril juga menyebutkan banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini. Masih banyak nama yang disebutkan yang tahu tentang permasalahan ini. Namanama itu akan dipanggil, baik
sebagai saksi atau tersangka untuk kepentingan penyidikan. Hingga kini, total tersangka dalam praktik markus berjumlah delapan orang. Tujuh tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya adalah Gayus, Andi Kosasih, Alif Kuntjoro, Haposan Hutagalung, Lambertus, Kompol Arafat, dan AKP Sri Sumartini. Kuasa hukum Sjahril Djo-
han, Hotma Sitompul, mengakui kliennya terlibat dalam perkara Gayus. Soal peran kliennya itu yang dituduhkan sebagai markus perkara Gayus Tambunan oleh mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji, Hotma enggan mengungkapnya. ‘’Silakan semuanya menilai, kalau ada yang bilang klien saya bermain markus, orang itu punya peranan enggak. Kalau orang dibilang markus, orang itu sebagai pejabat ada peranan enggak? Silakan tanyakan ke dia,’’ kata Hotma. Hal. 19 Lebih Besar
Kasus PLN
KPK Tetapkan Tersangka Baru Jakarta (Bali Post) Setelah mantan Dirut PT PLN (Persero) Eddie Widiono, kini giliran General Manager (GM) PLN Lampung Budi Harsono (BH) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Rencana Induk Sistem Informasi/Customer Information System (RISI/CIS). Dalam kasus ini,
negara dirugikan hingga mencapai Rp 40 miliar. Penetapan status tersangka bagi Budi Harsono itu disampaikan Karo Humas KPK Johan Budi SP, Rabu (14/4) kemarin. Peningkatan status pemeriksaan tersebut, setelah tim penyidik KPK menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan sang-
kaan bagi GM PLN Lampung itu. Kata Budi, ditetapkannya BH sebagai tersangka, setelah KPK mengembangkan proses penyidikan kasus dugaan korupsi proyek CMS di Jawa Timur. Dari hasil pengembangan itu pula, tim penyidik KPK juga telah menetapkan mantan Dirut PLN Eddie
Widiono sebagai tersangka sejak 24 Februari lalu. Kasusnya masih dalam pemberkasan. Baik Eddie Widiono maupun Budi Harsono samasama disangkakan melanggar UU Nomor 31/1999 jo UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo KUHP. Hal. 19 Pengembangan Penyidikan
Rawan Bermasalah
20 Rekening Pegawai Pajak Diperiksa PPATK Jakarta (Bali Post) Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Hekinus Manao meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa 20 rekening terkait dengan kasus mafia pajak. ‘’Kami mengajukan permintaan di luar yang dikirimkan PPATK, dan kami sudah mengirim daftar ke sana sekitar 20 orang, terkait masalah yang terjadi sekarang,’’ ujarnya, Rabu (14/ 4) kemarin. Ia mengatakan, semua rekening itu dimiliki pegawai dari Ditjen Pajak karena mereka terkait dengan Gayus Tam-
bunan. ‘’Kami ajukan karena (mereka) relatif rawan atas kejadian kemarin,’’ ujarnya. Saat ini, Hekinus mengatakan, Kemenkeu masih menindaklanjuti data yang diungkapkan PPATK kepada media terkait adanya 25 rekening mencurigakan kepada pegawai Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai, karena secara resmi belum menerima data tersebut. ‘’Kami agak sukar mengidentifikasi persis, karena laporan yang kami terima dari PPATK sebelumnya tidak sama (match) dengan apa yang rekan-rekan media kemukakan, karena kami menerima ada 26
laporan analisis transaksi yang kami terima belum lama ini,’’ ujarnya. Menurutnya, 26 rekening tersebut tidak sepenuhnya baru karena merupakan pengulangan dari laporan yang telah diterima sebelumnya dan tidak sepenuhnya merupakan rekening yang mencurigakan. ‘’Kami sendiri masih mempelajari dan berdiskusi dengan teman-teman PPATK, apa kriteria transaksi mencurigakan karena terus terang saja kami mempunyai pendapat berbeda, mungkin di sana analisisnya punya pertimbangan yang berbeda namun kami menemu-
kan ada yang menurut kami biasa-biasa saja,’’ ujarnya. Ditjen Pajak Mochamad Tjiptardjo juga mengakui belum menindaklanjuti laporan dari PPATK karena masih menunggu laporan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Ketua PPATK Yunus Husein sebelumnya mengatakan pihaknya sejak periode 2005-2010 telah melaporkan kepada aparat hukum yang berwenang 25 rekening dan aliran dana yang mencurigakan. ‘’Terkait dengan pegawai pajak 15 dan pegawai bea cukai 10,’’ katanya. (kmb1/ant)
SJ-Susno Segera Dikonfrontasi Jakarta (Bali Post) Sjahrir Djohan (SJ) kembali menjalani pemeriksaan lanjutan di Mabes Polri, Rabu (14/4) siang kemarin. ‘’Pemeriksaan terkait jaringan makelar kasus yang ingin kita ungkap,’’ kata Plt. Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Komisaris Besar Zulkarnain Lubis. Zulkarnain mengatakan, sebelumnya SJ menjalani pemeriksaan di Mabes Polri sejak Selasa (13/4) siang hingga Rabu (14/4) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dengan 15 pertanyaan. Ia menyatakan penyidik akan mengembangkan dugaan adanya aliran dana dari SJ kepada beberapa penyidik Mabes Polri terkait dengan proyek PT Salmah Arowana Lestari. Terkait dugaan adanya aliran dana ke penyidik kepolisian dari SJ, Zulkarnain menjelaskan, berdasarkan keterangan penyidik memang ada janji untuk memberikan uang kepada oknum polisi itu. Hal. 19 Sebagai Penghubung