Edisi 16 Februari 2010 | Balipost.com

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA KLIWON, 16 FEBRUARI 2010

20 HALAMAN SEJAK 1948

NOMOR 177 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Oblong Tak Mau Satu Blok dengan Susrama

Susrama Divonis Seumur Hidup

Bangli (Bali Post) Rutan Bangli, Senin (15/2) sore kemarin dipadati warga. Pasalnya tiga terdakwa — Nyoman Susrama, Komang Gede, S.T. dan Gus Oblong — langsung diboyong ke rutan setempat setelah PN Denpasar memutuskan mereka bersalah. Komang Gede, S.T. dan Susrama diturunkan lebih awal dan langsung dijebloskan ke blok A. Sedangkan Gus Oblong ditahan di blok C sesuai permintaan keluarganya. Sementara itu, puluhan

Denpasar (Bali Post) Nyoman Susrama, Senin (15/2) kemarin divonis hukuman seumur hidup atas kasus pembunuhan A.A. Prabangsa. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU yang menuntutnya dengan hukuman mati. Atas keputusan majelis hakim yang dibacakan Djumain, S.H., Susrama langsung menyatakan banding, sementara jaksa pikir-pikir. Kata Djumain, Susrama terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan secara berencana, sebagaim-

keluarga terdakwa berjubel di depan ruang masuk Rutan Bangli. Di antaranya istri Susrama, Hening Puspita Rini, yang datang dengan mengendarai Nissan X-Trail warna silver DK 1700 XX. Di antara kerumunan warga, banyak yang menggunakan T-shirt warna putih. Di depannya terpampang foto Prabangsa. Di bawah foto Prabangsa itu terdapat tulisan ‘’Pelakunya Belum Tersentuh’’. Sementara di bagian belakang baju tersebut terpampang foto Susrama dan terdakwa lainnya

KOTA

dengan tulisan ‘’Korban Aniaya’’. Kepala Rutan Bangli Mohamad Rodi menjelaskan bahwa ketiganya masih berstatus titipan. Dua orang masing-masing Susrama dan Komang Gede, S.T. ditempatkan pada blok A untuk mempermudah pengawasan. Sedangkan Gus Oblong ditahan di blok C sesuai permintaan keluarganya. Penahanan di Rutan Bangli dilakukan atas dasar penunjukan Polda Bali. Di samping TKP pembunuhan terjadi di Bangli. (kmb17)

Bali Post/kmb

I Nyoman Susrama

Gunakan KTP Palsu

SUBAK di Bali makin tak berdaya berhadapan dengan kepentingan pariwisata. Ketidakberdayaan petani tampak dari kasus penutupan air irigasi untuk kepentingan rafting di Sungai Ayung. Untuk itu, rumusan hasil seminar revitalisasi sektor pertanian di Bali merekomendasikan agar dibentuk komisi irigasi dan dewan sumber daya air. Mampukah komisi menolong nasib petani?

Jakarta (Bali Post) Anggota Pansus Century Bambang Soesatyo mengakui kesulitan melacak dan membuktikan adanya aliran dana bailout Century ke partai politik tertentu. Kebanyakan pengambilan cash dengan KTP palsu, sehingga membingungkan dan sulit dilacak. ‘’Ini gerombolan canggih, sehingga bisa menghapus jejak,’’ kata Bambang di sela-sela rapat tertutup Pansus Angket Century dengan PPATK, Senin (15/2) kemarin.

4

PENGELOLAAN pariwisata di Kabupaten Klungkung dinilai sebatas wacana. Tidak ada realisasi secara kongkret. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Nengah Wijana pun kecipratan tudingan miring. Dia dinilai hanya mengumbar wacana dan hanya bisa memungut retribusi pariwisata, tetapi tidak memiliki kreativitas sebagaimana dibutuhkan kepariwisataan.

OLAH RAGA

11

TIM Wilayah Timur memenangkan pertandingan All Star NBA dengan keunggulan dua poin. Pertandingan di Dallas itu diwarnai dengan pemecahan rekor jumlah penonton yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan NBA.

Bali Post/ant

COCOKKAN LAPORAN - Wakil Ketua Pansus Angket Century Mahfudz Siddiq (kanan) berbincang dengan Ketua PPATK Yunus Husein dalam pertemuan antara Pansus Angket Century di gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (15/2) kemarin. Pertemuan tersebut bertujuan mencocokkan laporan hasil kunjungan Pansus Angket Century ke beberapa daerah pada Jumat (12/2) dengan data PPATK.

Diduga Terima Dana Century

KPK Usut Politisi PDI-P Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengusut dan menelusuri data yang menyebutkan politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Emir Moeis sebagai salah satu pihak yang diduga menerima dana Bank Century. ‘’Tentu hal itu akan ditelusuri. Intinya bagaimana mengungkap kasus ini, apa ada tindak pidana korupsi atau tidak,’’ kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Senin (15/2) kemarin. Johan membenarkan KPK telah menerima sejumlah

data, baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait kasus Bank Century. Johan menegaskan, data PPATK yang diterima oleh KPK berbeda dengan data yang diterima oleh kepolisian. ‘’Yang diberikan ke KPK diduga ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi,’’ kata Johan. Johan menjelaskan, dugaan tindak pidana dan fase kejadian dalam kasus Bank Century sangat beragam. Oleh karena

itu, KPK harus benar-benar mendapat kejelasan tentang keberadaan peran politisi PDIP itu. Membantah Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Gayus Lumbuun mengatakan anggota Fraksi PDI Perjuangan Emir Moeis tidak terlibat aliran dana dari Bank Century dan sudah menjadi nasabah resmi Bank Century sejak 2004. Hal.19 Tidak Menemukan

18

PENYAKIT jantung tidak pandang bulu mengintai orang dari berbagai kalangan usia. Faktor berat badan, tekanan darah tinggi, merokok, dan malas berolahraga adalah pemicunya. Kendati merupakan penyakit mematikan, tampaknya banyak orang yang tidak mempedulikan pentingnya menjaga kesehatan untuk menghindari terkena risiko penyakit jantung. Bahkan, berdasarkan data American Heart Association, sebanyak 59% warga Amerika malas berolahraga yang dapat meningkatkan kemampuan bernapas sekaligus menjaga kestabilan jantung.

LENSA

Jakarta (Bali Post) Empat nasabah eks Bank Century kini difokuskan untuk diperiksa oleh Pansus. Sebab, rekening keempat nasabah tersebut dinilai mencurigakan. Demikian terungkap ketika mereka melakukan investigasi di kantor pusat Bank Mutiara (dahulu Bank Century), Senin (15/2) kemarin. Keempat nasabah itu adalah Liana Puspasa, warga Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yang memiliki rekening senilai Rp 2,4 miliar; Kasena Pandi, warga Bintaro Jakarta Selatan, yang memiliki rekening Rp 2 miliar; M Linus, warga Pisangan Ciputat Tangerang (Rp 1,3 miliar) dan

Muhanmmad Nizar, warga Rempoa Ciputat Tangerang (Rp 1,4 miliar). Terhadap keempat nasabah tersebut, Tim Investigasi Panitia Angket Kasus Bank Century mengajukan sejumlah pertanyaan seputar dana dalam rekening yang mereka miliki di Bank Century. Tim Investigasi Panitia Angket yang hadir di Bank Mutiara yakni Idrus Marham, Maruarar Sirait, Anas Urbaningrum, Azis Syamsudin, dan Eva Kusuma Sundari. Tim menanyakan sumber dana dalam rekening mereka dan mengalir ke mana. Dalam pemeriksaaan tersebut, keempat nasabah men-

gaku dana dalam rekening mereka adalah milik mereka sendiri. Pada saat anggota Tim Panitia Angket mengjukan berbagai pertanyaan, salah seorang nasabah Kasenda Pandi keluar ruangan dari pintu khusus setelah menerima telepon melalui telepon seluler. Pintu khusus tersebut menarik perhatian seorang anggota Tim Panitia Angket Maruarar Sirait yang kemudian bertanya kepada pegawai dan satpam bank. Dari pertanyaan-pertanyaan Maruarar, diketahui pintu yang memiliki nomor pin untuk membukanya itu sangat jarang digunakan oleh pa-

Bali Post/ist

Emir Moeis

gawai, apalagi oleh nasabah. Sebelumnya, Pansus mengunjungi Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin Jakarta, Jumat (12/2). Saat itu ditemukan empat rekening yang sangat mencurigkaan dan diduga fiktif. Apalagi ketika ditelusuri ke alamat yang tercantum dalam rekening, ada yang tidak cocok antara nama dan alamat serta ada yang tidak berada di alamat tersebut. Namun, ketika Tim Panitia Angket mengunjungi Bank Mutiara dan meminta kepada direksi bank tersebut untuk mendatangkan keempat pemilik rekening mencurigakan itu, mereka hadir semua. (kmb4/ant)

Pengacara Anggodo Tolak Diperiksa KPK

Bali Post/ant

KORUPSI - Bupati (nonaktif) Natuna Daeng Rusnadi (kiri) dan mantan Ketua DPRD Kepulauan Natuna Hamid Rizal mendengarkan tuntutan atas kasus korupsi APBD di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (15/2) kemarin. Daeng Rusnadi dituntut lima tahun penjara, sedangkan Hamid Rizal dituntut empat tahun penjara.

Jakarta (Bali Post) Bonaran Situmeang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangannya oleh KPK. Pemeriksaannya ini terkait dugaan keterlibatannya membantu tersangka Anggodo Widjojo dalam kasus percobaan penyuapan. Namun, ia hanya 10 menit berada di ruangan pemeriksaan. Ia langsung meninggalkan gedung KPK, karena menolak diperiksa tim penyidik. Penasihat hukum Anggodo Widjojo itu tiba di Gedung KPK, Senin (15/2) kemarin pukul 11.45 wita. Ia datang bersama pengacara yang juga merupakan anggota Peradi, Djonggi Simorangkir. Tak lama kemudian, pukul 12.00 WIB mereka keluar lagi dari Gedung KPK. Wajahnya terlihat tegang dan sedikit emosional. Sebelum memasuki mobilnya, Bonaran sempat men-

jelaskan alasannya begitu cepat meninggalkan ruang penyidikan. Diungkapkan, kedatangan dirinya untuk menjalani pemeriksaan kasus Anggodo. Ia pun langsung menolak untuk diperiksa. Pasalnya, KPK tidak dapat memeriksa dirinya, karena dalam kasus itu bertindak sebagai penasihat hukum Anggodo. ‘’Saya menolak diperiksa, karena sebagai advokat harus mematuhi kode etik yang mewajibkan saya merahasiakan segala sesuatu mengenai klien saya,’’ ujarnya. Ia pun berencana meminta perlindungan dari organisasinya yakni Peradi. Ia beralasan, sesuai UU, advokat tidak memperbolehkan memberi keterangan terkait kasus klien yang ditanganinya. Begitu juga yang ada dalam KUHAP. Hal.19 Beri Kesaksian

Meski kesulian melacak dan belum dapat membuktikan, Bambang meyakini pada saatnya upaya Pansus mengusut dan mengungkap aliran dana bailout Bank Century akan terwujud. ‘’Kejahatan tidak ada yang sempurna,’’ kata anggota Fraksi Partai Golkar ini. Dalam pertemuan tertutup dengan PPATK, Bambang mengatakan banyak temuan PPATK yang menguatkan adanya pencairan dana menyimpang. Modus pencairan yang menyim-

pang itu sudah terungkap antara lain penggunaan KTP palsu, rekening fiktif, dan rekening yang dikloning. Sementara itu, anggota Pansus Angket Century dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul terlihat puas dengan hasil rapat tertutup yang tidak bisa membuktikan adanya aliran dana bailout Bank Century yang mengalir ke Tim Sukses SBY-Boediono maupun ke Partai Demokrat. Hal.19 Aliran Dana

BPK Serahkan 129 Dokumen

Pansus Fokus Periksa Empat Nasabah KESEHATAN

gacu pada keterangan salah seorang saksi mahkota (terdakwa dalam berkas terpisah) yakni terdakwa IB Made Adnyana Narbawa alias Gus Oblong, pembunuhan tersebut sudah bisa terkuak. Di dalam sidang, Oblong membenarkan kasus pembunuhan tersebut terjadi di rumah terdakwa di Banjar Petak, Bebalang, Bangli, pada 11 Februari 2009. Saksi menyebutkan, pembunuhan tersebut diperintahkan langsung oleh terdakwa. Hal.19 Tidak Menyuruh

Rapat Pansus-PPATK

2

KABUPATEN

ana yang didakwakan jaksa penuntut umum (JPU) Abraham Cholis, S.H. dkk. Vonis majelis hakim sekaligus mematahkan alibi-alibi yang selama ini diungkapkan terdakwa dalam persidangan. Termasuk sikap sejumlah saksi mahkota, yang kompak mencabut keterangan di BAP. Majelis hakim juga menyatakan meragukan keterangan sejumlah saksi meringankan yang diajukan tim penasihat hukum (PH) terdakwa. Salah satunya saksi Sugito, mertua terdakwa. Men-

Bali Post/ade

Bonaran Situmeang

Jakarta (Bali Post) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan 129 dokumen/folder kertas kerja pemeriksaan (KKP) atas kasus Bank Century kepada Panitia Angket DPR untuk disalin dengan cara meng-copy-nya. Plt. Kepala Bagian Publikasi dan Layanan Informasi Biro Humas dan Luar Negeri BPK Acep Mulyadi, Senin (15/2) kemarin menyebutkkan, 129 dokumen sesuai permintaan Panitia Angket itu tediri atas 73 dokumen Komite Kebijakan Sistem Keuangan (KSSK), 37 dokumen Bank Indonesia (BI), dan 19 dokumen Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). BPK menyerahkan 129 folder dari 196 folder KKP untuk disalin oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai permintaan Panitia Angket. BPK menunjuk anggota BPK Hasan Bisri untuk pendampingan penyalinan dokumen, sedangkan penanggung jawab dari Panitia Angket adalah Wakil Ketua Panitia Angket Gayus Lumbuun. Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyalin/ meng-copy KKP dalam pemeriksaan investigasi BPK atas kasus Bank Century di Kantor Pusat BPK, Jakarta pada Kamis (11/2). Selanjutnya panitera menyerahkan salinan KKP tersebut ke Panitia Hak Angket DPR. (kmb3/ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.