Edisi 18 Juli 2010 | Balipost.com

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

CMYK

Bali Post

20 HALAMAN SEJAK 1948

NOMOR 321 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU

PAING, 18 JULI 2010

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Lorenzo Pole, Rossi Kelima

BPM/afp

TONGKAT- Valentino Rossi memakai tongkat dan terpaksa dipapah saat menaiki kendaraannya.

Sachsenring Untuk kali pertama Valentino Rossi turun lagi di MotoGP Jerman setelah mengalami kecelakaan di Italia. Hasilnya, tidak mengecewakan di kualifikasi GP Jerman dengan merebut posisi kelima. Sedangkan posisi terdepan jadi milik Jorge Lorenzo. Melakoni kualifikasi di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (17/7) kemarin, Rossi mencatat waktu terbaik 1 menit 22,395 detik. Catatan ini berselisih 0,5 detik lebih dibanding torehan Lorenzo. Hasil ini cukup bagus buat Rossi mengingat ini adalah kali pertama ia turun ke lintasan dalam sebuah GP usai cedera patah kaki setelah jatuh dari motor di latihan MotoGP Italia enam pekan lalu. Pada kesempatan yang sama Lorenzo mencetak waktu terbaik 1 menit 21,817 detik. Dengan membukukan waktu tersebut, Lorenzo akan start dari posisi terdepan saat lomba, Minggu (18/7) ini. Pembalap Ducati Casey Stoner akan start kedua dengan catatan waktu 1 menit 21,841 detik. Di belakangnya, ada Dani Pedrosa (Honda) yang membukukan waktu terbaik 1 menit 21,948 detik. Melengkapi posisi start di dua baris terdepan adalah Andrea Dovizioso (Honda) yang duduk di posisi keempat serta Hector Barbera yang memperkuat Ducati Aspar di posisi keenam. Hal.19 Hasil Selengkapnya

Mabes Polri Mengecewakan Soal Rekening ”Gendut’’ Jakarta (Bali Post) Penjelasan Mabes Polri soal isu rekening ‘’gendut’’ mencurigakan milik perwira tingginya sangat mengecewakan. Revisi UU PPATK agar dapat ikut melakukan penyelidikan awal sudah sangat penting dilakukan.

FAKTA Bawa 2 Kg SS

Dua Pemain Bola Nigeria Ditangkap Denpasar (Bali Post) Tim gabungan Polda Bali dan petugas Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Tuban menangkap dua turis berkebangsaan Nigeria, Maikel Onuorah dan Austine Uchenna Bosa alias Lala, Jumat (16/7) lalu. Kedua pria yang mengaku sebagai pemain bola Nigeria itu diduga terlibat bisnis narkoba internasional dan diringkus polisi di sebuah kompleks pertokoan Karawaci, Jakarta. Petugas menyita barang bukti berupa 2 kilogram sabu-sabu (SS) senilai Rp 4 miliar. Penangkapan dua warga Nigeria tersebut merupakan pengembangan kasus 2,5 kg heroin yang disita petugas Bea Cekai Ngurah Rai dari tangan tersangka Carolina Sarmiento Bautista (41), Senin (12/7) lalu pukul 23.30 wita. Wanita asal Filipina itu terbukti menyelundupkan narkoba ke Bali dari Malaysia. Dugaan Carolina terlibat bisnis obat terlarang antar-negara, menjadi kenyataan menyusul keberhasilan petugas Bea Cukai Ngurah Rai meringkus Fulache Beverly Adtoon pada hari yang sama. Hal.19 Imbalan Upah

BPM/ist

Adjie Notonegoro

Adjie Pernah Bayar dengan Dolar Palsu Jakarta (Bali Post) Perancang busana Adjie Notonegoro ditahan di Rutan Cipinang atas kasus penipuan. Untuk melunasi utangnya, Adjie ternyata pernah membayar dengan dolar palsu. “Saya juga pernah dikasi uang 50 ribu dolar Singapura palsu,” ujar Melvin Sabtu (17/7) kemarin. Adjie menggelapkan uang hasil penjualan berlian milik Melvin sebesar Rp 960 juta. Selama tujuh tahun bekerja bareng Adjie, pria tersebut selalu membayar setiap tagihan datang. Namun kemudian pembayaran tersendat bahkan Adjie pernah memberinya cek kosong. “Utang awalnya Rp 2,9 miliar. Namun karena ada barang yang sudah dikembalikan, sisanya sekarang Rp 960 juta. Saya tahu mas Adjie disainer top. Bisnis ini kan bisnis kepercayaan,” jelas Melvin. Melvin kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib. Paman dari perancang dan presenter Ivan Gunawan itu dikenai pasal penggelapan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Seiring berkembangnya penyelidikan atas laporan Melvin, Adjie pun ditahan. (kmb)

“Harus ada perluasan UU PPATK agar dapat ikut melakukan penyelidikan awal,” kata mantan Ketua KIPP, Mulyana W. Kusumah, usai diskusi di Jaksel, Sabtu (17/7) kemarin. Sebelumnya, Mabes Polri menjelaskan kepada publik soal isu rekening mencurigakan. Sayangnya, penjelasan yang sudah sangat ditunggutunggu itu jauh dari kata terbuka. Polri berdalih karena ada aturan UU yang membuat mereka tidak bisa terbuka. Meski ada aturan tersebut, Mulyana berharap setidaknya Polri dapat sedikit lebih terbuka mengenai terpaan isu itu. Mulyana juga menyayangkan kenapa bukan Kapolri yang memberikan penjelasan kepada publik. Kadiv Humas Mabes Polri Ir-

jen Pol. Edward Aritonang yang didapuk sebagai pembicara. “Seharusnya, jika ada informasi yang penting mengenai internal kepolisian, sudah seharusnya Kapolri yang berbicara,” terang Mulyana seraya mengatakan apa yang disampaikan kemarin itu mengecewakan. Beri Waktu Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri untuk tidak takut pada penilaian publik terkait dugaan rekening mencurigakan sejumlah jenderal dan perwira. Jika memang ada sesuatu, tidak perlu ditutup-tutupi. “Polri jangan takut dengan opini publik. Kalau tidak ada katakan tidak ada, kalau ada katakan ada, itu hak publik,”

tutur anggota Kompolnas Novel Ali, Sabtu kemarin. Beberapa pihak kecewa lantaran Mabes Polri tidak menyebut nama perwira polisi yang diselidiki dan tidak membeberkan secara rinci

kekayaan mereka dalam jumpa pers, Jumat (16/7) lalu. Terhadap hal ini, Novel menilainya sebagai bentuk kehati-hatian Polri. “Polisi mempunyai hak untuk melakukan penyelidikan. Kalau diberitakan semua mungkin bisa berakibat menghilangkan barang bukti. Lebih baik lambat, tetapi penyidikan berjalan. Daripada

Bentuk Tim Independen PENGAMAT politik Prof. Rubijanto Misman memandang perlu pembentukan tim independen terkait dengan rekening ‘’gendut” perwira Kepolisian Republik Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus secepatnya mengambil langkah-langkah terkait dengan rekening ‘’gendut’’ tersebut. Misalnya, membentuk tim independen seperti ketika menyelesaikan kasus Bibit-Candra dengan pembentukan Tim Delapan, katanya kepada wartawan, Sabtu (17/ 7) kemarin. Menurut dia, pembentukan tim independen ini sebagai antisipasi agar kasus rekening ‘’gendut” tersebut tidak semakin berkembang sebagai isu yang tak sedap. Hal.19 Harus Bersih

tergesa-gesa tapi salah,” ujarnya. Meskipun lebih setuju jika dibuka semua, namun Novel meyakini Polri menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya ke publik. “Saya lebih setuju kalau dibuka, supaya ketidakpercayaan masyarakat bisa berkurang. Saya beri waktu kepada Polri untuk melakukan penyelidikan,” ucapnya. “Kalau sesuai fakta baru dibuka ke publik, ada waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat? Ketika semua fakta ada di tangan. Jangan sampai mencemarkan nama baik,” imbuh Novel.

Polri, menurut Novel, harus bisa menunjukkan iktikad baik. “Kalau memang ada faktanya, dibuka. Yang penting janji itu bisa dipertangungjawabkan,” ucapnya. Di sisi lain, Novel berharap, masyarakat jangan terburu-buru untuk tidak percaya dan apriori terhadap Polri. Masyarakat juga harus memberikan Polri kesempatan untuk membuktikan. Untuk menghilangkan keraguan publik, informasi-informasi gelap harus dibuat terang. ‘’Polri jangan lama-lama. Kalau ada bukti, segera ungkapkan,’’ tandasnya. (kmb3/kmb4)

Topan Conson Menuju Vietnam Beijing Topan Conson hingga Sabtu (17/7) kemarin, masih menyerang Cina dan segera menuju Vietnam. Papan-papan reklame jatuh menewaskan sedikitnya dua orang di pulau Cina Selatan Hainan, ketika topan Conson melewati seluruh pulau dalam perjalanan menuju Vietnam Utara. Angin kuat dan hujan lebat memutus aliran listrik di sebagian Sanya, kota resor di ujung selatan dari Hainan, setelah topan pertama menghantam Cina. Seorang penjaga keamanan terkubur ketika sebuah papan iklan roboh dekat Sanya. Seorang pengendara sepeda motor tewas pada saat dia ditimpa oleh papan reklame lain yang roboh, kata kantor berita China, Xinhua. Hal.19 Ungsikan Warga

BPM/afp

FILM- Kondisi ini bukan akibat topan Conson tetapi bagian adegan shooting film action di Chicago.

Bangun Dulu, Izin Belakangan

Denpasar Diserbu Minimarket hingga ke Desa

Pemkot Perlu Konsisten Proteksi Pasar Tradisional Munculnya pasar modern termasuk minimarket di Denpasar sejatinya tidak bisa dilepaskan dari perkembangan kota itu sendiri. Arus urbanisasi yang begitu besar ke kota yang memiliki luas wilayah 127,98 kilometer persegi ini tidak bisa dipungkiri berdampak luas pada perkembangan di segala sektor. Tak terkecuali, perkembangan pasar modern sebagai salah satu fenomena yang dialami sebuah kota yang terus berkembang. Seperti apa Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyikapi menjamurnya pasar modern?

SEJAK beberapa tahun belakangan ini, di sejumlah ruas jalan protokol di Denpasar, tidak lagi sulit untuk menemukan berdirinya minimarket. Baik yang dikelola secara individu, berjaringan, serta pola pengelolaan lainnya. Bahkan, untuk satu merek minimarket, bisa mendirikan ratusan outlet di seantero Denpasar. Melihat perkembangan minimarket yang marak tersebut, banyak pihak akhirnya mengkhawatirkan keberadaan pasar tradisional, serta pelaku usaha kecil dan menengah di Denpasar sendiri. Seperti para pemilik warung kelontong yang merasa disaingi dengan hadirnya minimarket berjaringan di sebelahnya. Hal.19 Penataan Pasar Modern

BPM/edi

SEGEL- Aparat saat menyegel minimarket tanpa izin.

TAK ada bedanya dengan daerah lain di Bali, kehadiran swalayan/minimarket di Kabupaten Klungkung juga seperti jamur di musim hujan. Dalam setahun, sejumlah minimarket bertumbuh, baik pengembangan dari minimarket yang sudah ada sebelumnya maupun yang baru. Sayangnya, Pemkab Klungkung tidak sejak awal menatanya dengan baik, terutama dalam proses mengeluarkan izin. Akibatnya, keberadaan minimarket berjejal dalam satu kawasan. Malah berdampingan sangat dekat dengan pasar tradisional yang tentunya mematikan pedagang di pasar itu. Tak hanya itu, kehadiran minimarket itu juga cenderung sesuka hati. Sebagian besar nyelonong begitu saja membangun tanpa lebih dahulu mengurus berbagai keperluan izin. Itu terbukti dari seringnya Satpol PP Pemkab Klungkung mengambil tindakan/penertiban. Tak jarang Satpol PP bertindak tegas menghentikan sementara proses pengerjaan minimarket. Hal.19 Tetap Berlanjut


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.