Edisi 19 Agustus 2010 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

KAMIS WAGE, 19 AGUSTUS 2010

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

RI Protes Malaysia Jakarta (Bali Post) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) telah mengirim nota diplomatik memprotes atas pelanggaran perbatasan ke perairan Indonesia oleh nelayan dan petugas keamanan Malaysia. ‘’Kami telah mengonfirmasi berdasarkan koordinat bahwa kejadian terjadi di perairan Indonesia. Dengan ini, Kemlu melayangkan nota diplomatik ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada jam 11 (pukul 11.00 WIB - red),’’ kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam konferensi pers di Kemlu,

Rabu (18/8) kemarin. Insiden yang terjadi pada 13 Agustus ketika polisi laut Malaysia mencegat dan menahan tiga petugas dari Kementerian Kelautan dan Perairan (KKP) Provinsi Kepulauan Riau yang menangkap kapal nelayan

Malaysia menangkap ikan di perairan Indonesia, kemudian mengawal kapal berawak tujuh nelayan menuju pelabuhan di Batam. ‘’Nota diplomatik ini merupakan sikap Indonesia mengecam kepada pemerintah Malaysia karena

bertentangan dengan hukum internasional yang berlaku,’’ katanya menegaskan. Protes ini, lanjutnya, tidak hanya mengenai menyeberangi perbatasan tanpa izin, juga mengkritisi penahanan petugas Indonesia oleh polisi Malaysia. Ia memaparkan diplomasi perbatasan terus dilancarkan oleh Kemlu tanpa henti. Salah satunya mengenai perbatasan laut di utara Pulau Bintan. Namun, lanjutnya, dari segi

substansi Indonesia di posisi yang kuat karena pada 2008 Mahkamah Internasional menganggap peta laut tahun 1979 — selama ini menjadi acuan Malaysia — tidak sah. Selain mengirim nota diplomatik, Menlu Marty juga mengutarakan protes secara langsung dengan menelepon Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Sri Anifah Aman perihal pelanggaran perbatasan tersebut. (ant)

Kasus ’’Barter’’ Tahanan

Lemah, Diplomasi Indonesia Jakarta (Bali Post) Ketua DPR-RI Marzuki Alie mengatakan ‘’barter’’ pembebasan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan tujuh nelayan Malaysia, membuktikan masih lemahnya diplomasi Indonesia. Semestinya ‘’barter’’ tahanan tak bisa dilakukan kare-na sudah menyangkut pelanggaran hukum. ‘’Jadi,

Bali Post/ade

Marty Natalegawa

jalan keluarnya adalah melalui klarifikasi bukan diplomasi barter,’’ kata Marzuki, Rabu (18/8) kemarin. Oleh karena itu, Marzuki meminta agar pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan KKP berunding dengan pihak Malaysia, sehingga dapat diketahui siapa

yang sebenarnya telah melakukan pelanggaran hukum. Selain itu, mantan Sekjen DPP Partai Demokrat ini juga mendesak pemerintah segera menuntaskan perjanjian batas laut antarkedua negara, sehingga tidak menimbulkan sengketa baru yang memicu disharmonisasi kedua negara. Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai bahwa barter pembebasan tiga petugas KKP dengan tujuh nelayan Malaysia sangat memalukan bagi bangsa Indonesia, karena sebagai bangsa yang besar Indonesia telah dilecehkan oleh pemerintah Malaysia. Ini harus disikapi dengan tegas karena menyangkut pelanggaran hukum serta kedaulatan bangsa dan negara. Kalau begini caranya, pemerintahan SBY makin tidak jelas dan rakyat harus menuntut Presiden memberikan penjelasan. Anggota Komisi I DPR Lily Wahid mengungkapkan akan memanggil ketiga petugas KKP yang sempat ditahan di Malaysia untuk mem-

inta penjelasan dan juga klarifikasi atas kejadian itu. Hal ini diperlukan karena penjelasan yang diberikan ketiganya tidak konsisten. Karena awalnya mereka bertiga mengatakan masih berada di wilayah perairan Indonesia. ‘’Tetapi, begitu kemarin mereka tiba di Tanah Air, mereka bisa mengatakan GPS-nya rusak,’’ tuturnya. Anggota Komisi I lainnya, Ahmad Muzani, menambahkan Komisi I juga akan memanggil Kementerian Luar Negeri yang dinilai lemah dalam melakukan diplomasi. Menurutnya, diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah seharusnya diperkuat dengan argumen yang sesuai dengan fakta di lapangan, yaitu lima kapal laut nelayan Malaysia telah mencuri ikan. Mereka memasuki wilayah Indonesia tanpa izin, serta aparat Kepolisian Malaysia menembaki dan menangkap petugas KKP Indonesia. Hal. 19 Batas Teritorial

20 HALAMAN NOMOR 3 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Pesawat Malaysia Lima Kali Melanggar Kotabaru (Bali Post) Komandan Gugus Tempur Laut Timur Laksamana Pertama Widodo menyatakan, sejak Januari sampai Agustus 2010 telah lima kali pesawat negara Malaysia masuk wilayah Indonesia. ‘’Jadi fexling-nya empat kali rotari dan wing-nya satu kali dengan helikopter masuk ke wilayah Indonesia sampai empat tikel main,’’ kata Widodo dalam kunjungannya bersama KRI Slamet Riyadi ke Kotabaru, Kalsel, Rabu (18/8) kemarin. Dia menjelaskan, pesawat Malaysia tersebut hanya melintas saja di atas perairan wilayah Indonesia. Mereka itu langsung ditegur oleh Komandan Gugus Tempur Laut Timur (Dangguspurlatim), namun tidak dijawab. ‘’Seperti biasa, setelah itu keluar,’’ ujarnya. Dia menyatakan telah membuat nota protes tentang pelanggaran tersebut. ‘’Jadi setiap pelanggaran yang dilakukan

Malaysia selalu kita buat laporannya untuk diserahkan ke Markas Besar TNI untuk disampaikan ke Kementerian Luar Negeri,’’ katanya. Dari Kementerian Luar Negeri itu, kata Widodo, diteruskan ke Malaysia untuk nota deplomatik dan ditembuskan ke PBB. Dia juga menjelaskan, sejak JanuariAgustus tidak ada lagi pelanggaran kapal Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia bagian timur. Wilayah perairan Indonesia timur tersebut relatif aman. Dalam kesempatan tersebut, Widodo mengatakan kepada Pemkab Kotabaru bahwa Komando Gugus Tempur Laut Timur selalu ada untuk menjaga mereka. Pihaknya juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama ekonomi yang berkaitan dengan kelautan. ‘’Untuk keamanan itu bagian kami, dan untuk itu pula kami hadir di sini,’’ katanya. (ant)

Malaysia Vonis Hukuman Gantung Dua Warga Aceh Banda Aceh (Bali Post) Dua warga Indonesia asal Aceh berinisial BS dan TI divonis hukuman gantung di Malaysia karena terlibat peredaran narkotika. Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras Aceh Asiah Uzia, Rabu (18/ 8) kemarin menyatakan, berita itu diketahui dari isi surat yang ditandatangani BS dan dikirim ke Kontras Aceh, Rabu kemarin. Surat tersebut stempel Jabatan Penjara Malaysia, Pokok Sena, Kedah. ‘’Dari surat itu diketahui bahwa BS dan TI telah divonis hukuman gantung sampai mati oleh Mahkamah Agung Malaysia. Namun, saya belum mengetahui kapan mereka akan dieksekusi,’’ katanya. Ia mengatakan, dalam surat tersebut, BS dan TI memberitahukan bahwa mereka sebelumnya ditahan di penjara Kajang, kemudian dipindahkan ke penjara Pokok Sena, Kedah. ‘’Tidak disebutkan apakah pemindahan penjara tersebut berkaitan

dengan vonis yang mereka terima atau tidak. Kami sedang berusaha mencari informasi tentang keduanya,’’ sebut Asiah. Ia mengatakan, Mahkamah Agung Malaysia merupakan pengadilan terakhir, sehingga setiap putusan dikeluarkan lembaga tersebut memiliki kekuatan hukum tetap. Menurut Asiah, jalan satu-satunya agar hukuman gantung dapat dikurangi adalah dengan cara memohon ampun dari pemerintah Indonesia kepada Kerajaan Malaysia, baik secara lisan atau tulisan. Ia menyebutkan, dalam suratnya, BS dan TI mengharapkan Gubernur Aceh dapat mengunjungi mereka di penjara Pokok Sena sekaligus mengajukan permohonan ampun kepada Kerajaan Malaysia agar hukuman keduanya diringankan menjadi kurungan badan. ‘’Kami akan memastikan adanya upaya kongkret pemerintah Aceh dalam mengajukan permohonan ampun,’’ kata Asiah Uzia. (ant)

SBY Tolak Perpanjang Masa Jabatan Presiden

SASARAN Haposan Sebut Susno Minta Bagian Rp 3,5 M Jakarta (Bali Post) Saksi Haposan Hutagalung mengungkapkan Komisaris Jenderal (Komjen) Susno Duadji sempat meminta bagian uang siluman milik Gayus Tambunan sebesar Rp 28 miliar. Bagian yang diminta sebanyak Rp 3,5 miliar. ‘’Saya dikenalkan Sjahril Djohan (terdakwa) ke Pak Susno. Sjahril bilang Pak Susno minta Rp 3,5 miliar, lalu saya berikan drafnya,’’ kata Haposan saat bersaksi untuk AKP Sri Sumartini, Rabu (18/8) kemarin. Hal. 19 Dibagi-bagi

Bali Post/ant

HUT MPR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono dan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari (tengah) menghadiri peringatan HUT ke-65 MPR dan Hari Konstitusi, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/8) kemarin. Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, dan anggota DPR/DPD/MPR.

Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan tidak akan maju lagi sebagai calon presiden untuk periode ketiga kali pada tahun 2014. Presiden menyatakan akan konsisten menjalankan amanat UUD 1945 yang membatasi masa jabatan presiden hanya berlaku untuk dua periode masa jabatan. ‘’Saya akan konsisten. Yang saya pikirkan, terus melaksanakan pengabdian saya sampai 20 Oktober 2014,’’ kata Presiden Yudhoyono saat menyampaikan sambutannya pada Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR, Jakarta, Rabu (18/8) kemarin. Kepala Negara mengingatkan semua pihak bisa belajar dari pengalaman masa lalu, di mana masa jabatan seorang presiden terjadi hingga sampai enam kali meskipun dipilih melalui pemilihan umum. Ternyata, dengan kekuasaan yang begitu lama itu menimbulkan permasalahan dan tidak bagus bagi kehidupan sebuah negara. Terjadi power

tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely. ‘’Maksudnya adalah makin besar kekuasaan, godaannya akan makin besar untuk melakukan penyalahgunaan,’’ paparnya. Dalam berpolitik, Presiden mengingatkan agar jangan bersiasat untuk kepentingan pribadi dengan mengubah konstitusi. Karena politik juga mengenal etika. ‘’Apakah etis seorang pejabat yang masa jabatannya sudah mau berakhir, dikasih saluran barangkali, entah itu istri, anak, atau siapa pun, meskipun mungkin, tetapi tolong ditimbang-timbang kepatutan dan etikanya,’’ ujarnya. Isu tersebut, menurut Presiden Yudhoyono, merupakan isu panas yang bisa meluas menjadi masalah besar bila tidak mendapat penjelasan secara memadai. Penjelasan khusus diberikan supaya tidak ‘’masuk angin’’, menurut Presiden, karena negara kita ini kadang-kadang kreatif memutar-mutar sesuatu yang sebetulnya tidak seperti itu. Hal. 19 Fraksi ABRI

CIMB Niaga Medan Dirampok Bali Post/ant

HAPOSAN HUTAGALUNG - Pengacara terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan, Haposan Hutagalung, memberikan kesaksian pada sidang dengan terdakwa Ajun Komisaris Polisi Sri Sumartini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/8) kemarin.

KOTA

2

PROGRAM bedah rumah yang dicanangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika sejak 2009 sebenarnya sangat baik untuk membantu warga tak mampu memiliki rumah layak huni. Namun dengan sistem proyek, rumah yang dianggarkan Rp 26 juta per unit tak sepenuhnya untuk bedah rumah. Ada kemungkinan pemenang tender mensubkan pengerjaan proyek. Buktinya, ada warga mengeluhkan, karena rumah dibuat asal jadi dan diperkirakan habiskan hanya Rp 15 juta. Apa langkah mengatasinya?

Satu Polisi Tewas Ditembak, Dua Satpam Luka Serius Medan (Bali Post) Satu anggota Brimob Polda Sumut Brigadir A. Simanjuntak (26) tewas di tempat kejadian dan dua orang Satpam Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara Medan, Fahmi dan Torang, mengalami luka serius saat terjadinya perampokan, Rabu (18/8) siang kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Kapolda Sumut Irjen Pol. Oegroseno mengatakan, aksi perampokan sangat sadis dan dilakukan oleh sekelompok orang yang profesional. Perampok itu diduga berhasil membawa uang ratusan juta rupiah. ‘’Aksi perampokan dilakukan belasan orang dengan menggunakan senja-

ta laras panjang dan senjata api,’’ kata mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu. Menurutnya, aksi perampokan tersebut dilakukan secara terencana dan rapi. Selain itu, pelaku perampokan diduga orang-orang lama yang sudah biasa melakukan kejahatan di perbankan. Ia mengatakan telah mengumpulkan keterangan dan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. ‘’Tim dari Polda Sumut telah dibentuk untuk memburu pelaku perampokan tersebut,’’ ujarnya. Ia juga menjelaskan, para pelaku perampokan itu telah terekam melalui kamera pengaman atau CCTV, seh-

ingga petugas sudah mulai bekerja mencari mereka yang melakukan kejahatan tersebut. ‘’Kita berharap pelaku itu dapat secepatnya ditangkap,’’ tegasnya. Ketika ditanya jumlah kerugian uang akibat perampokan itu, Oegroseno belum bersedia menjelaskannya dan nilainya masih terus didata. ‘’Pelaku perampokan itu tidak hanya membawa uang tetapi juga menewaskan anggota Brimob Polda Sumut yang bertugas menjaga keamanan di Bank CIMB Niaga,’’ kata mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu. Hal. 19 Berlangsung Cepat

Bali Post/ant

SATU TEWAS - Kantor Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara Medan dipasangi garis polisi setelah kasus perampokan yang menewaskan satu anggota Brimob, Rabu (18/8) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.