TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp.60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
MINGGU UMANIS, 19 DESEMBER 2010
20 HALAMAN NOMOR 121 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Indonesia Vs Filipina
Waspadai Provokasi Del Rosario
Christian Gonzales
INDONESIA boleh dibilang tinggal selangkah lagi lolos ke final usai menang 1-0 di laga pertama Kamis (16/12) lalu. Hasil imbang di semifinal ke-2 malam nanti sudah cukup bagi tim Merah Putih untuk menyingkirkan Filipina. Meski kembali bermain di GBK, namun misi itu tidaklah mudah k a r e n a Filipina dinilai punya pertahanan kuat serta dihuni banyak pemain naturalisasi. Di leg I, meski banyak ditekan, sesekali mampu menyengat lewat serangan balik dan eksekusi bola mati.
Gol Indonesia yang tercipta melalui tandukan Cristian Gonzales pun merupakan kesalahan yang dilakukan oleh kiper Neil Etheridge. Kiper ketiga Fulham tersebut salah mengantisipasi umpan lambung kapten Firman Utina dan gagal menangkap bola sehingga bola dengan mudah disundul Gonzales ke dalam gawang. Serangan balik yang digalang Philip Younghusband kerap menyulitkan timnas terutama dua bek sentral yakni Hamka Hamzah dan Maman Abdurrahman. Tinggi tubuh dan tembakan jarak jauh merupakan andalan pemain keturunan Inggris tersebut. Di pertandingan pertama kedua bek timnas berhasil mematikan ancaman dari umpan-umpan lambung. Firman Uti-
ma dan Irfan Bachdim yang mengalami sedikit cedera dikabarkan akan dapat diturunkan demikian pula M. Nasuha yang menderita robek di kepalanya. Satu lagi yang patut diwaspadai oleh Indonesia adalah Filipina punya seorang Del Rosario. Sebagai palang pintu andalan Simon McMenemy, Del Rosario tak hanya piawai mengawal pertahanan namun juga memainkan emosi lawannya. Meski berposisi sebagai bek tengah, Anton del Rosario patut diwaspadai oleh para pemain Indonesia di semifinal leg II malam ini. Sebab pemain berdarah Amerika Serikat ini dikenal sebagai “provokator”. Contohnya adalah Oktovianus Maniani dan Cristian Gonzales yang sempat tersulut amarahnya akibat provokasi pe-
Gonzales, sang Motivator CHRISTIAN Gonzales menjadi striker utama Timnas PSSI di Piala AFF adalah fenomena baru di tubuh Persib usai masa keemasan “Si Bima” Robby Darwis. Meski baru empat kali merumput bersama Timnas PSSI, striker naturalisasi asal Uruguay itu tetap menjadi cata-
tan tersendiri sebagai pemain Persib yang berkibar di Timnas PSSI. Pemain berkostum nomor 99 di Persib itu tetap menempati posisi teratas sebagai buah bibir publik sepak bola di tanah air bersama gelandang naturalisasi Irfan Bachdim. “Ini yang bisa saya
sepakbola 28 tahun itu. Di babak pertama Okto yang jadi “korban”, di babak kedua Gonzales pun sempat beradu mulut dengan Del Rosario. Hal ini kemudian yang jadi sorotan tersendiri oleh Alfred Riedl dan juga Wolfgang Pikal pada anak asuhnya, terutama pada Gonzales dan Okto yang sudah terkena kartu kuning. Bukan tak mungkin provokasi Del Rosario bisa membuat Gonzales dan rekan lainnya jadi “panas”. “Del Rosario itu sama-sama berdarah Amerika seperti Gonzales, jadi agak panas. Saya dan Riedl sudah ingatkan Gonzales untuk membuang gengsinya sedikit dan tak terpancing emosinya lagi,” tegas Pikal usai jumpa pers di Hotel Sultan, Sabtu (18/12) kemarin.
“Dari pengamatan yang saya lihat, sejak babak kualifikasi hingga semifinal kemarin, Del Rosario mem a n g suka
memprovokasi lawan. Jadi para pemain harus hati-hati,” pinta Pikal. Ia meminta Cristian Gonzales dkk. waspada karena Filipina akan bermain ngotot demi meraih kemenangan. Hal.19 Tak Gugup
Philip Younghusband
Filipina Janji Tampil Menyerang
persembahkan bagi negara,” kata Christian Gonzales. Ibarat sebuah pecarian, Gonzales melengkapi karier sepak bolanya di Indonesia dengan prestasi di lapangan hijau. Hal.19 Langsung Berkibar
PELATIH Filipina, Simon McMenemy, menyatakan timnya akan bermain terbuka serta menyerang saat melawan Indonesia pada semifinal kedua Piala AFF 2010, Minggu (19/12) ini. Simon berharap bisa memetik kemenangan pada
pertandingan nanti. “The Azkals” dipaksa menyerah 0-1 dari Indonesia pada semifinal pertama, Kamis (16/1) lalu. Meskipun kalah, Filipina masih tetap memiliki peluang untuk lolos ke final. Karena itu, McMenemy mematok kemenangan pada pertandingan nanti.
“Kondisi pemain bagus karena tidak ada yang cedera. Tidak ada perubahan khusus dalam strategi,” ujar McMenemy kepada wartawan, Sabtu (18/12) kemarin. “Yang penting bermain baik dan akan mencoba melakukan perubahan formasi dengan sedi-
kit mendorong tim untuk bermain menyerang. Namun, kami akan tetap bermain rapat dan tidak membuka ruang. Sebab, Indonesia berbahaya dalam serangan balik,” lanjut pelatih asal Inggris itu. Hal.19 Tanpa Rotasi
Kuningan di Bromo PERSEMBAHYANGAN hari raya Kuningan dipusatkan di Pura Gunung Bromo, Jatim, Sabtu (18/12) kemarin. Perayaan Kuningan di Bromo berlangsung khidmat di tengah ancaman kepulan asap Gunung Bromo yang masih aktif. Sementara bertepatan dengan rerahinan Kuningan kemarin, dilangsungkan pujawali alit di Pura Dalem Sakenan, Denpasar. Kendati piodalan alit, pemedek memadati Pura Sakenan ngaturan bhakti . Umat yang pedek tangkil berasal dari berbagai daerah di Bali. Umat sudah tampak hadir
sejak pagi dengan menaiki kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Sebelum memasuki areal pura, para pemedek mesti memarkir kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan. Selanjutnya, pemedek berjalan kaki sekitar beberapa puluh meter. Dalam pujawali alit tersebut dihaturkan upakara pregembal medulur guru piduka. Hanya, tidak ngelungang pelawatan Ida Batara. Pujawali dilangsungkan sekitar pukul 10.00 dan siang itu langsung masineb. Hal.19 Caru Ayam ”Brumbun”
BPM/ant
KUNINGAN - Umat Hindu Suku Tengger melaksanakan upacara Kuningan di Pura Luhur Poten, Gunung Bromo, Sabtu (18/12) kemarin. Upacara berlangsung di bawah ancaman kepulan asap Bromo.
JAGAT BALI
Tirtha Pingit di Pura Lempuyang PURA Lempuyang Luhur di puncak Gunung Lempuyang, Kecamatan Abang, Karangasem, merupakan pura sad kahyangan. Pura di arah timur Pulau Bali ini diyakini pelinggih Ida Batara Hyang Gni Jaya atau Sang Hyang Iswara. Di jeroan pura di puncak gunung dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (DPL) ini juga tumbuh pohon bambu. Pohon bambu ini dipercaya sebagai pelinggih Ida Bhatara Tirtha. Tirtha ini disebut tirtha pingit. Karena merupakan tirtha pingit, pohon bambu disucikan atau tak ada yang berani menebang sembarangan, kecuali pamangku setempat. Di mana saat ada umat nuwur tirtha, pamangku pamucuk yakni Jero Mangku Gede Wangi nguningang maksud dan tujuan umat serta mohon perkenan ida bhatara katuwur. Saat itu, barulah satu batang pohon bambu dipotong, tirtha atau air suci yang terdapat di dalamnya di-linggih-kan di dalam tempat tirtha yang sudah disediakan. Hal.19 Pohon Bambu
Arsyad Mundur dengan Dua Syarat Jakarta (Bali Post) Berita mundurnya Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsyad Sanusi, semakin membingungkan. Terakhir, ia mengaku mundur karena sudah menjalani masa pensiun, tak terkait kasus suap. Namun, Arsyad Sanusi kepada pers, Sabtu (18/12) kemarin, resmi akan mundur dengan dua syarat. Pertama, jika memang terbukti bersalah melanggar kode etik hakim MK. Kedua, jika benar anaknya Neshawati menerima uang Rp 20 juta dari calon bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud. Namun, Ketua MK Mahfud MD mengatakan Arsyad merasa malu karena putrinya dikaitkan dengan kasus ini. Terlebih pertemuan tersebut dilakukan di rumah dinas Arsyad.
“Sekarang dengan adanya kasus Nesha (Neshawati) dia merasa terpukul karena anaknya bertemu Dirwan Mahmud tanpa sepengetahuan Arsyad di rumah dinasnya sebagai hakim,” ujar Ketua Mahfud. Menurut Mahfud, hingga kini Arsyad belum membuat surat pengunduran diri. Tetapi sejak Oktober lalu, Arsyad sudah melapor kepada dirinya untuk
mengajukan pensiun karena masa pensiunnya akan habis per April 2011 mendatang. “Kepada saya, dia hanya minta agar segera diperiksa oleh Majelis Kehormatan Hakim (MKH). Menurut peraturan perundang-undangan MKH hanya bisa dibentuk atas rekomendasi Panel Etik,” terang Mahfud. Hal.19 Tanpa Indikasi
Kuliner Khas Serangan
Dari Bulung Boni hingga Krupuk Klejat Ketika piodalan di Pura Dalem Sakenan, di Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, kuliner khas masyarakat Desa Adat Serangan umumnya mudah ditemukan. Di sepanjang jalan menuju Pura Dalem Sakenan, para pedagang setempat menjual berbagai BPM/bud
TIRTHA PINGIT - Thirta pingit di pohon bambu di jeroan Pura Lempuyang Luhur, tak boleh diutak-atik.
makanan atau penganan dari hasil laut. Apa saja kuliner khas itu?
YANG paling terkenal adalah rumput laut atau bulung. Rumput laut yang direbus, kemudian dicampur dengan bumbu khusus yang terbuat dari jahe, terasi, jeruk lemo, kuah pindang, dan nyuh metunu parut, memang memiliki cita rasa yang khas. Makanan jenis ini umumnya digemari masyarakat. Bulung urap tersebut juga enak disantap bersama ketupat dan kacang merah goreng, klejat dan krupuk kulit ikan. Di antara beberapa jenis bulung, ada yang dinamakan bulung boni. Bulung ini mirip buah boni yang masih muda. Warnanya hijau cerah. Bulung
boni kata sejumlah pedagang di Serangan dihubungi, Sabtu (18/12) kemarin, tumbuh secara musiman. ‘’Saat ini sudah musim bulung boni. Tapi, belum tumbuh maksimal. Masih pendek-pendek. Bulung ini umumnya tumbuh di perairan yang sedikit dalam,’’ kata seorang pedagang bulung. Kata mereka, bulung jenis ini banyak yang menyukainya, karena memiliki cita rasa yang khas. Sebagai daerah nelayan, di Serangan banyak pedagang ikan bakar. Mereka menjajakan ikan bakar kepada masyarakat dan pemedek. Hal.19 Ikan Tongkol
BPM/dok
BULUNG - Penjual bulung dan klejat di Pura Sakenan.