HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN PON, 21 DESEMBER 2009
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Presiden ’’Briefing’’ Boediono
Bali Post/puj
UPACARA - Sebagai rangkaian upacara Danu Kertih, Minggu (20/12) kemarin dilaksanakan upacara nyenuk, makebat daun dan rsi bojana.
Upacara Danu Kertih di Batur
Nyenuk dan Rsi Bojana Bangli (Bali Post) Rangkaian upacara Danu Kertih di Pura Ulun Danu Batur, Minggu (20/12) kemarin, digelar upacara nyenuk, makebat daun dan rsi bojana. Prosesi upacara ini dilakukan di bawah guyuran hujan. Prosesi nyenuk dan makebat daun di-puput Ida Pedanda Putra Jelantik dari Griya Bukit Bangli dan Ida Pedanda Buda Jelantik dari Griya Nongan, Karangasem. Dalam prosesi nyenuk dan makebat daun juga dilaksanakan upacara rsi bojana. Upacara ini bermakna ungkapan terima kasih dari umat kepada sulinggih yang telah muput karya hingga puncak Karya Danu Kertih 16 Desember lalu. Sebanyak 18 sulinggih hadir dalam upacara rsi bojana itu. Linggih Dane Jero Gede Alitan Pura Batur mengatakan setelah puncak karya dilaksanakan dengan sukses, prosesi upacara terus berlanjut dengan bhakti panganyar. Selain itu dalam upacara ritual rsi bojana, pihaknya nuur seluruh sulinggih yang ikut muput hingga Karya Danu Kertih berjalan lancar dan sukses. Rangkaian upacara Danu Kertih ini berakhir 25 Desember mendatang. (kmb17)
‘’Dana Punia’’ Upacara di Gunung Batur Cahya Winata Made Sudiana Mahendra NN-0416 Kadek Wirtawan D Ole-Ajus I Gede Agus Suarta I Gede Hardi R I Made Sudarsa AA Gede Raka Yuda Staf Bali International Lounge Airport Brahman IGAN Putri Suparthini Gateway College Bali Lucan Tansil I Gusti Gede Putu I Wayan Sutarta Liem Phik Siang, Toko Matahari Imam Bonjol 81 Singaraja I Gede Budhi Astawa I Ketut Darmana Ni Nengah Siki
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100.000 200.000 500.000 250.000 25.000 50.000 50.000 100.000 20.000 820.000 50.000 100.000 550.000 800.000 200.000 100.000
Rp Rp Rp Rp
100.000 100.000 100.000 100.000
Jumlah yang diterima hari ini Jumlah muat sebelumnya Jumlah seluruhnya
Rp 4.315.000 Rp 87.699.333 Rp 92.014.333
Dana Punia Batur akan ditutup Kamis, 24 Desember 2009
LENSA
Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Jakarta, Minggu (20/12) pagi kemarin, seusai menyelesaikan lawatan delapan harinya ke sejumlah negara di Eropa. Pesawat Kepresidenan yang membawa rombongan Kepala Negara mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.55 WIB. Sejumlah pejabat negara tampak menyambut kedatangan Presiden Yudhoyono beserta rombongan. Mereka itu antara lain Wakil Presiden Boediono beserta Ibu Herawati Boediono, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Menpora Andi Mallarangeng, Menko Polhukan Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Setibanya di Jakarta, Presiden melakukan briefing dengan Wakil Presiden dan sejumlah menteri selama lebih kurang 30 menit di Ruang Tunggu VVIP Bandara Halim Perdanakusuma. Dalam briefing itu Presiden Yudhoyono memberikan penjelasan mengenai tindak lanjut dari diplomasi Indonesia untuk kerja sama bilateral utamanya dengan Uni Eropa, Prancis dan Jerman. Selain itu, tindak lanjut dari agenda multilateral hasil pertemuan perubahan iklim di Kopenhagen. Kepala Negara melakukan lawatan ke Eropa pada 13-20 Desember 2009, dan berkunjung ke Belgia, Prancis, Jerman serta Denmark. Dalam lawatan itu, Kepala Negara antara lain didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Mohammad serta Menteri Perindustrian MS Hidayat. (ant)
Presiden soal Century
Wapres Tak Perlu Nonaktif Jakarta (Bali Post) Pansus Bank Century tak perlu mengajukan imbauan penonaktifan jabatan Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani. Pasalnya, selain tak mengganggu kinerjanya di pemerintahan, pemeriksaan Pansus terhadap keduanya juga tak memiliki kolerasi dengan tendensi melecehkan lambang negara. ‘’Sebaiknya Pansus bekerja saja, tak perlu meminta Boediono dan Sri Mulyani nonaktif,’’ kata pengamat hukum tata negara UI Irman Putra Sidin, Minggu (20/12) kemarin. Terkait hal itu, Presiden Yudhoyono juga menyatakan tak perlu ada penonaktifan dan pengunduran diri. Alasannya, keduanya bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dijelaskan Sidin, tak ada hubungan antara rencana pemeriksaan Pansus terhadap Sri Mulyani dan Boediono dengan penghinaan terhadap lambang negara. Justru apa yang akan terjadi adalah contoh supremasi hukum di negara Indonesia, setiap orang apa pun jabatan dan kedudukan adalah sama di hadapan hukum. ‘’Kalau nanti hasil kerja Pansus menyimpulkan keduanya terbukti bersalah, itu persoalan lain. Biarkan proses hukum yang berjalan,’’ tambah Irman. Hal. 19 Terlalu Berlebihan
Kasus Century
Ada Upaya Tukar Guling dengan Tunggakan Pajak Bali Post/ant
TIBA DI TANAH AIR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Wakil Presiden Boediono ketika tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (20/12) kemarin. Kepala Negara dan rombongan tiba kembali di Tanah Air setelah menyelesaikan lawatan delapan harinya ke sejumlah negara Eropa, termasuk menghadiri konferensi perubahan iklim PBB di Kopenhagen, Denmark.
Kasus Curi Semangka dan Kakao
Dibahas dalam Rapat Menkum Padang (Bali Post) Putusan pengadilan terkait perkara mencuri kakao, semangka dan mencuri susu menjadi perhatian Menkum dan HAM Patrialis Akbar. Ia berjanji akan membawa penanganan perkara yang berbau kemanusiaan seperti kasus pencuri kakao Ny. Minah ke rapat Menkum HAM pekan depan. ‘’Kita akan bicarakan (penanganan kasus kemanusiaan) dengan Kapolri dan Jaksa Agung pada rapat Menkum HAM pekan depan,’’ katanya saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah LP di Sumatera Barat, Minggu (20/ 12) kemarin. Seperti diketahui, sejumlah kasus kemanusiaan mengundang perhatian publik dari kasus pencuri kakao Ny. Minah yang divonis 1,5 bulan, dan pencuri semangka yang divonis dua bulan 10 hari.
Atau Ny. Nurlaela yang harus mendekam dalam tahanan selama empat bulan karena mencuri dua kaleng susu ukuran sedang. Ia mengatakan, pembahasan tersebut tidak lain untuk menyamakan persepsi atau operasionalisasi penanganan perkara yang harus mengedepankan kemanusiaan. Dikatakan, jangan sampai penanganan perkara yang berbau kemanusiaan itu ujung-ujungnya masuk penjara. ‘’Setidaknya bisa diselesaikan dahulu melalui mediasi,’’ katanya. Kata dia, bisa saja penanganan kasus kemanusiaan itu cukup ditahan selama satu minggu sebagai shock therapy. ‘’Penahanan satu minggu untuk pelaku pidana (tindak pidana ringan seperti mencuri untuk kebutuhan), sebagai hukuman untuk tidak mengulangi lagi perbuatan-
Patrialis Akbar nya,’’ katanya. Karena itu, ia mengharapkan polisi dan kejaksaan untuk memilahmilah mana kasus yang layak tetap maju ke pengadilan atau tidak. ‘’Jaksa sendiri sebenarnya punya wewenang dalam penuntutan, maka setidakn-
Bali Post/dok
ya bisa memberikan tuntutan terlalu besar-besar,’’ katanya. Ia juga menambahkan, tentunya kita harus memerangi kejahatan yang berdampak untuk orang lain atau orang banyak. ‘’Tapi harus dipertimbangkan juga (unsur kemanusiaannya),’’ katanya. (ant)
Mengganti Kopi dengan Zena-600
Bali Post/ant
KEBAYA - Ibu-ibu mengenakan kebaya saat mengikuti senam aerobik untuk memperingati Hari Ibu di Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur, Minggu (20/12) kemarin. Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta.
SELAIN doyan merokok, bujangan 25 tahun ini sangat doyan minum kopi. Mau tahu seberapa doyan ia terhadap seduhan hitam yang beraroma menawan itu? “Dalam sehari saya minum kopi tiga sampai empat kali. Dan itu sudah berlangsung sejak saya masih di SMA,” ujar mahasiswa Jurusan Sastra Daerah IKIP Denpasar, Bali, ini. Namun, kebiasaan ngopi dan merokoknya itu ternyata lalu berbuah buruk. Pegawai sebuah perusahaan swasta yang punya nama I Made Mulyawan ini mengaku sudah lama kena serangan sesak napas. Walaupun sudah beberapa kali berobat secara
NOMOR 122 TAHUN KE 62
medis, penduduk Desa Soban- “Sekarang napas saya sudah gan, Kecamatan Mengwi, mulai ringa,” ujarnya pada peKabupaten Badung, Provinsi kan kedua Juni 2009 yang lalu. “Selain itu, sekarang Bali, ini mengaku posisi kopi sudah tak mendapat hasil bisa digantikan oleh yang memuaskan. Zena-600,” lanjutSecara kebetulan, nya. sebulan sebelum Untuk menentuwawancara ini berkan apakah sesak langsung, ada yang napas yang diderita mengenalkan ZenaI Made Mulyawan 600 kepadanya. ini tergolong penyaMaka, ia pun menkit keturunan atau gonsumsi sari butidak, tentu dibutubuk kacang hijau yang sudah di- I Made Mulyawan hkan data pendukung. Sayangnya, itu mixed dengan sari bubuk kedelai tersebut secara tak sempat kami tanyakan. rutin dua kali dalam sehari. Tapi, sebagian dari penyakit Hasilnya ternyata ada. itu termasuk penyakit ketu-
runan. Bila tergolong penyakit keturunan, sesak napasnya itu disebut penyakit intermiten. Artinya, kemunculan dari penyakit itu hanya sebentar-sebentar. Sekitar 30-50% risiko perkembangan asma disebabkan oleh faktor keturunan. Pemicunya adalah kontak tubuh dengan sesuatu yang dapat membuat penderitanya mengalami alergi. Tungau, debu, udara dingin, serbuk sari, bulu binatang, asap rokok, makanan tertentu, obat-obatan tertentu, bahkan jenis olahraga tertentu dapat menjadi pemicunya. Hal. 19 Untuk Informasi
Jakarta (Bali Post) Pengamat politik dan ekonomi Rizal Ramli menduga ada upaya untuk menjadikan pengusutan skandal bailout Bank Century menjadi ajang tukar guling kasus tunggakan pajak. Hal ini patut dipertanyakan, karena sikap Depkeu yang membeberkan tunggakan pajak beberapa perusahaan yang dimiliki Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Demikian diungkapkan dalam diskusi, Minggu (20/12) kemarin. Mantan Menko Perekonomian ini juga menduga sikap Depkeu bisa jadi adalah bagian dari skenario untuk mempertegas adanya perseteruan pribadi antara Menkeu Sri Mulyani dan Partai Golkar yang mengakibatkan jatuhnya kredibilitas Pansus Bank Century di mata masyarakat. ‘’Aneh saja, mengapa baru sekarang tunggakan pajak (Aburizal) Bakrie dibeberkan? Ini pertanyaan besar, apa mau tukar guling kasus?’’ ungkapnya. Rizal berpendapat, laporan audit BPK sudah layak dijadikan dasar untuk membawa kasus Bank Century ke pengadilan (courtable). Pasalnya, hasil audit sudah melaporkan adanya kerugian negara. Hal. 19 Sudah Mengerti