Bali Post
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA UMANIS, 22 JUNI 2010
Afsel Habis-habisan Bloemfontein Dua kesebelasan yang akan bertanding di Stadion Free State malam nanti, yakni Afrika Selatan (Afsel) melawan Prancis. Keduanya merupakan tim yang mempunyai masalah serius dengan kondisinya masing-masing. Afrika Selatan harus berjuang keras agar bisa lolos menuju babak 16 besar demi menghindari tuan rumah pertama dalam Piala Dunia yang gagal melaju ke babak kedua. Tuan rumah harus menang dengan jumlah gol yang besar agar bisa lolos. Sedangkan Prancis kini sedang ditimpa
masalah mental setelah satu pemain bintangnya, Nicolas Anelka, dikeluarkan dari tim. Pemain klub Chelsea itu mengritik pelatih, menolak meminta maaf dan memilih mundur dari tim nasional. Hanya kemenangan dengan jumlah gol yang besar yang akan mampu memenuhi ambisi tim tuan rumah untuk lolos. Ini juga tergantung dari hasil pertandingan antara Meksiko dan Uruguay yang bertanding di waktu yang sama di Stadion Royal Bofakeng. Hasil imbang yang didapatkan antara dua kesebelasan terakhir ini akan membahayakan perolehan tuan rumah mau-
pun Prancis. Afrika Selatan bermain seri 1-1 melawan Meksiko pada partai pembuka dan kemudian kalah telak 0-3 dari Uruguay pada pertandingan kedua. Hasil ini membuat kansnya untuk lolos putaran kedua menjadi sangat tipis. Kendati demikian, mereka berjanji akan bermain fokus dan habishabisan. Sementara Prancis tentu akan bertanding dengan tujuan memperoleh kemenangan. Mereka juga berharapp lolos putaran kedua. Hal.19 Tuan Rumah
GOL INDAH RONALDO
20 HALAMAN NOMOR 296 TAHUN KE 62
SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Swiss Kalah 1-0
Portugal Hancurkan Wakil Asia Johannesburg Portugal, Senin (21/6) malam kemarin tanpa ampun menghancurkan Korea Utara 7-0. Hasil ini memulihkan kebanggaan Eropa sebagai kekuatan sepak bola, dan menggagalkan kesempatan negara Asia itu untuk maju ke babak berikutnya. Korea Utara kembali ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak mereka mengejutkan dunia di Inggris 44 tahun lalu. Tetapi cerita itu tidak terulang ketika Korea Ut-
ara unggul tiga gol atas Portugal dalam perempatfinal Piala Dunia 1966, sebelum Eusebio mencetak empat gol untuk membuat tim Eropa itu unggul 5-3 dalam suatu pertandingan terbaik sepanjang zaman. Generasi modern Portugal menjalankan tugasnya lebih mudah. Dengan disaksikan oleh Eusebio di Cape Town, Portugal mengoyak-oyak barisan pertahanan Korea Utara. Cristiano Ronaldo dinyatakan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut dan
mencetak gol keenam. Korea Utara tidak mengumpulkan angka satu pun setelah dua pertandingan dan secara efektif tersingkir dari turnamen tersebut, meskipun mereka masih mempunyai satu pertandingan. Swiss Kalah Sementara itu, Cili menegaskan kembali dominasi Amerika Selatan di Piala Dunia 2010. Hal.19 Masih Berpeluang
Jadwal Pertandingan Grup
A Grup
B
Selasa (22/6) Meksiko vs Uruguay Selasa (22/6) Prancis vs Afsel
Rabu (23/6) Nigeria vs Korsel Rabu (23/6) Yunani vs Argentina
(Rustenburg) pkl. 22.00 Wita (Bloemfontein)pkl. 22.00 Wita
(Durban)
pkl. 02.30 Wita
(Polokwane)
pkl.02.30 Wita
Bali Post/afp
LESAKKAN GOL - Pada menit ke-87 Ronaldo berhasil melesakkan bola ke gawang Korea Utara. Sebelum memasukkan bola, ia memainkan bola di punggung dan dengan tenang mengontrol bola kembali lalu menendang sehingga menggetarkan gawang yang dijaga Myong-Guk, Senin (21/6) kemarin.
Kasus Kriminalisasi KPK
Bibit Tunjukkan Bukti Baru Jakarta (Bali Post) Rupanya Bibit-Chandra telah siap menghadapi sidang pengadilan. Mereka telah mempersiapkan berbagai bukti baru untuk membantah tuduhan menerima suap.
FAKTA Pemprov Bali Belum Tindak Lanjuti 41 Saran BPK HASIL pemeriksaan BPK RI terhadap laporan keuangan Pemprov Bali tahun 2009 adalah wajar dengan perkecualian (WDP). Opini BPK ini lebih baik dibandingkan tahun 2008. Ketika itu BPK memberi penilaian disclaimer (tak dapat dinilai). Pada temuan kali ini, 41 rekomendasi belum ditindaklanjuti dengan nilai Rp 65,9 miliar. Secara keseluruhan ada 290 saran telah selesai ditindaklanjuti dan 51 saran telah ditindaklanjuti tetapi belum sesuai, yakni temuan kerugian daerah Rp 17,6 miliar dan temuan administrasi Rp 178,4 miliar. Demikian disampaikan anggota VI BPK RI Dr. H. Rizal Djalil pada penyerahan hasil BPK-RI pada sidang paripurna DPRD Bali, Senin (21/6) kemarin. Seusai sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bali IGB Alit Putra, Rizal Djalil mengatakan perkecualian atas kewajaran tersebut salah satunya disebabkan kelemahan manajemen aset. ‘’Saya kira ini masalah klasik yang tak hanya ditemukan di Provinsi Bali juga di daerah lain,’’ katanya. Oleh karena itu, ia berharap Gubernur Bali untuk menindaklanjuti kelemahan tersebut. Soal aset yang belum ada sertifikatnya segera disertifikatkan. Begitu pula aset yang belum dibukukan segera dilengkapi administrasi. Hal.19 Tak Sesuai
KOTA
2
SEJUMLAH ruang publik dan juga fasilitas umum di Denpasar mulai dijamah para pelaku corat-coret (fandalisme). Kondisi ini mengundang keprihatinkan sejumlah kalangan. Pasalnya, penataan Kota Denpasar yang mengarah pada penampilan yang bersih dan rapi, akhirnya ternoda dengan fandalisme ini. Karena itu, instansi terkait diminta untuk segera melakukan tindakan terhadap para pelaku aksi coratcoret ini. Terus, kenapa petugas sulit menangkap pelakunya?
KABUPATEN
5
BUPATI Winasa siap dihadirkan dalam persidangan dugaan korupsi pabrik kompos. Namun bilamana dirinya menjadi tersangka hingga diseret ke meja hijau, semestinya para anggota DPRD yang mengesahkan anggaran hibah ikut terseret. Hibah itu kan cair karena persetujuan DPRD juga. Cari kambing hitam?
Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto menunjukkan bukti baru terkait keberadaan dirinya di Peru pada hari yang sama dengan tuduhan bahwa dirinya menerima suap di Mall Bellagio, Jakarta Selatan. ‘’Banyak hal yang dituduhkan kepada kami (Bibit-Chandra) adalah tidak benar,’’ kata Bibit, Senin (21/6) kemarin. Bibit dalam kesempatan tersebut menunjukkan foto bahwa dirinya berada di Peru dengan sejumlah delegasi dari negara lain pada tanggal yang dimaksud dengan bukti tanggal yang tercatat dalam spanduk yang menjadi latar belakang foto tersebut.
Pengacara Bibit-Chandra, Taufik Basari, mengemukakan bukti baru berupa foto itu jelasjelas membuktikan bahwa Bibit berada di luar negeri pada saat dia dituduh menerima suap di Bellagio. Taufik juga mengemukakan, bagi pihakpihak yang menyangsikan foto itu bisa mengecek ke berbagai orang yang wajahnya terdapat dalam foto itu yang merupakan delegasi dari berbagai negara. Catatan CDR Pengacara Bibit-Chandra, Taufik Basari, mengatakan Wakil Ketua KPK Chandra M. Hamzah tidak berada di tempat sebagaimana yang dise-
butkan dalam tuduhan menerima suap. ‘’Pak Chandra sama sekali tidak berada di Mall Pasar Festival pada tanggal yang dituduhkan,’’ kata Taufik, Senin kemarin. Taufik memaparkan, memiliki catatan Call Data Recorded (CDR) yang membuktikan bahwa Chandra tidak berada di Pasar Festival untuk menerima suap seperti yang terdapat dalam kronologi yang dibuat Anggodo dan Ari Muladi. Ia menuturkan, CDR adalah catatan data dari ponsel yang bisa melacak keberadaan seseorang di suatu tempat bila dirinya menggunakan ponsel tersebut. ‘’Saat
kita sedang berada di suatu wilayah dan menggunakan telepon, maka CDR atau catatan keberadaan kita akan ditangkap melalui menara BTS (Base Transceiving System),’’ katanya. Taufik memaparkan, pada tanggal yang dituduhkan bahwa Chandra ada di Pasar Festival untuk menerima suap, maka data CDR menunjukkan keberadaan Chandra sempat ditangkap BTS di Menara Jamsostek dan Menara Rajawali, tetapi sama sekali tidak ditangkap di Pasar Festival. Hal.19 Penyerahan Uang
KPK Beberkan Penyuapan Hakim Ibrahim Jakarta (Bali Post) KPK tidak sembarangan dalam menangkap target yang diduga menjadi pelaku tindak pidana korupsi. Sebelum menangkap targetnya, ternyata harus melakukan penyelidikan. Setelah informasi itu dianggap meyakinkan, barulah aparat institusi pemberantasan korupsi itu menangkap orang yang diduga terlibat kasus pidana korupsi. Hal ini terungkap dalam kesaksian dua penyelidik KPK, Tesa Mahardika dan HN Christian, dalam perkara terdakwa Ibrahim di Pengadilan Tipikor, Senin (21/6) kemarin. Kedua pegawai KPK ini sengaja dihadirkan JPU Suwardji untuk memperkuat dakwaannya terhadap hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) tersebut. Dalam keterangannya di hadapan majelis hakim yang diketuai Djufriadi, saksi Tesa Mahardika menyatakan, setelah menerima informasi adanya transaksi suap, KPK memulai penyelidikan terhadap Ibrahim pada 29 Maret 2010. Sehari setelahnya, sejumlah tim pengintai mengawasi aktivitas Ibrahim. ‘’Kami dapat informasi akan ada penyerahan uang. Kami sudah diperlihatkan foto wajah terdakwa,’’ kata penyidik KPK ini. Keterangan Tesa itu diperkuat pengakuan HN Christian. Dijelaskannya, penangkapan hakim tinggi TUN itu dilaksanakan di kawasan Cempaka Putih. Pengintaian terhadap Ibrahim dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB dari kantor PT TUN di Jalan Cikini Raya. Selanjutnya pada pukul 10.00 WIB, kedua saksi menggunakan mobil terpisah, langsung membuntuti dua mobil yang ditumpangi seorang yang akan menyerahkan uang yakni pengacara PT Sabar Ganda (SG) Adner Sirait. Terdakwa menumpangi mobil Innova warna hitam bernomor polisi B 1750 KI bersama sopirnya, Mursalim. Sedangkan Adner Sirait mengendarai mobil Honda Jazz dengan pelat nomor B 2922 BO. Kedua mobil kemudian berhenti di Jalan Mardani Raya, tepat di depan gedung sebuah SMP. Di lokasi itulah, Adner menyerahkan bungkusan plastik warna hitam kepada Ibrahim. Bungkusan berisi uang Rp 300 juta yang terdiri atas pecahan Rp 50 ribu (4.200 lembar) dan pecahan Rp 100 ribu (900 lembar). Hal.19 Kedua Saksi
Kasus Gayus Bali Post/ade
TUNJUKKAN FOTO - Chandra Hamzah (kiri) dan Bibit Samad Riyanto menunjukkan foto ketika Bibit berada di Peru.
Pos Indonesia Terima Penghargaan ”Quality Management Certification’’ INDONESIA dalam hal ini Ditjen Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Kominfo RI menjadi tuan rumah sidang Asian-Pacific Postal Union Executive Council (APPU-EC) pada 21-25 Juni 2010 di Nusa Dua, Bali. Penyelenggaraan sidang APPU-EC menjadi sangat menarik mengingat terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Kongres ke-4 APPU pada tahun 1981 atau hampir tiga dasawarsa yang lalu di Yogyakarta. Sidang APPU-EC 2010 di Bali dihadiri 155 delegasi dari 28 negara anggota APPU yakni Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Cina, Fiji, India, Indonesia, Iran,
Jepang, Korea Selatan, Laos PDR, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam. Hadir juga perwakilan dari APPUBureau dan UPU serta 10 organisasi/negara peserta sebagai observer. Di hari pembukaan event tersebut, Deputy Director General of UPU Mr. Guozhong Huang memberikan sertifikat penghargaan UPU kepada Indonesia dan lima negara angota APPU lainnya yakni Malaysia, Maldives, Mongolia, Laos PDR, dan Sri Lanka. Hal.19 Era Persaingan
Bali Post/ist
PENGHARGAAN - Deputy Director General of UPU Guozhong Huang menyerahkan penghargaan UPU kepada Pos Indonesia yang diterima Dr. I Ketut Mardjana, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero).
Lagi, Pegawai Pajak Tersangka Jakarta (Bali Post) Maruli Pandapotan Manurung akan memenuhi panggilan sebagai tersangka terkait kasus Gayus Tambunan, di Markas Besar Polri, Selasa (22/6) ini. Pengacaranya, Juniver Girsang, mengatakan Maruli akan datang dan menjelaskan semua yang dia ketahui dan rasakan, besok pukul 09.00. Juniver, Senin (21/6) kemarin menuturkan, surat penetapan tersangka terhadap kliennya berdasarkan surat pemanggilan Nomor: S.Pgl/502/VI/2010/Pidkor dan WCC ditandatangani Ketua Tim Penyidik Independen Polri Inspektur Jenderal Pol. Mathius Salempang tertanggal 18 Juni 2010. Juniver mempertanyakan penetapan tersangka penyidik terhadap Maruli karena kliennya itu bekerja sesuai prosedur untuk meneliti surat keberatan, termasuk pengabulan permohonan PT Surya Alam Tunggal (SAT). Sebelumnya, penyidik menduga Maruli terkait kasus korupsi dan menerima suap dari PT SAT sebesar Rp 290 juta untuk mengabulkan permohonan keberatan wajib pajak. Maruli diduga menerima suap saat menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Sub-Direktorat Penelaah dan Keberatan Banding Direktorat Pajak. Maruli juga termasuk 10 pejabat Direktorat Pajak yang dinonaktifkan karena diduga terkait Gayus Tambunan soal mafia perpajakan. (ant)