HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
RABU PON, 24 FEBRUARI 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 185 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
PDI-P dan PKS
OLAHRAGA
Sepakat Proses Hukum Jakarta (Bali Post) Tidak semua fraksi menyebut nama-nama yang bertanggung jawab dalam kasus bailout Bank Century dalam pandangan akhir Pansus Angket Century di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (23/2) malam kemarin. Fraksi PDI-P dalam pandangan akhir melalui juru bicaranya, Maruarar Sirait, dengan tegas menyebutkan Boediono yang merupakan mantan Gubernur BI dianggap paling bertanggung jawab terkait pengucuran
dana talangan tersebut. Selain itu, mantan Ketua KSSK Sri Mulyani juga bertanggung jawab. ‘’Kami meminta agar dilakukan proses hukum terbuka terhadap para pejabat yang memegang posisi kunci pada periode pelangga-
ran tersebut dilakukan seperti mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua KSSK Sri Mulyani,’’ kata Maruarar. Nama lain yang disebut adalah mantan Deputi Gubernur Senior Miranda S.
Goeltom, Dir Pengawasan Bank I BI Sabar Anton Tarihorang juga ikut bertanggung jawab. Mantan Deputi Gubernur Senior Anwar Nasution juga masuk dalam daftar mereka yang ikut bertanggung jawab. Selanjutnya, ada nama Aulia Pohan dan mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Hal.19 Dapat Diproses
Bali Post/sep
PANSUS CENTURY - Anggota Pansus dari Fraksi PDI-P Maruarar Sirait berjabat tangan dengan Ketua Pansus Angket Bank Century DPR-RI Idrus Marham, Selasa (23/2) kemarin.
DILEMPARI BOM MOLOTOV
Bali Post/eka
BEREBUT - Pemain Sisma (merah) ketika berebut bola dengan pemain Smansaku pada LPBP, Selasa (23/2) kemarin.
Grandfinal LPBP V
Denpasar Tahan Badung, Buleleng Imbangi Tabanan L
t
os
P
PE
Denpasar (Bali Post) Kesebelasan SMAN 1 Gerokgak (Smarak) berhasil menahan imbang 2-2 (1-1) kesebelasn LIGA SMAN 2 Tabanan (Bisma) dalam Grandfinal Liga Pelajar A li JA Bali Post (LPBP) V/2009, Grup R Ba B, di Stadion Kapten Diptha, Selasa (23/2) kemarin. Hasil lainnya di Grup B, tim SMAN 7 Denpasar (Sisma) juga bermain imbang tanpa gol melawan juara bertahan SMAN 1 Kuta (Smansaku). Hal.19 Ritme Permainan
FAKTA
Bali Post/ant
BENTROK - Seorang polisi terbakar terkena bom molotov yang dilemparkan oleh warga saat terjadi bentrokan antara polisi dan warga di Makassar, Selasa (23/2) kemarin. Bentrokan terjadi karena ratusan warga menolak eksekusi ratusan rumah warga di Kecamatan Panakukkang, Makassar.
Jibril Bantu Noordin Rapat Komisi III F-PD Singgung Lapindo, Danai Aksi Terorisme Golkar Emosi
Bali Post/Bandung TV
MELUAS - Banjir di Bandung makin meluas.
Longsor di Bandung
Timbun 60 Orang Bandung (Bali Post) Sekitar 60 orang warga di sekitar Perkebunan Dewata Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Selasa (23/2) kemarin tertimbun longsor. ‘’Laporan sementara ada sekitar 60 orang yang tertimbun, longsoran berasal dari bukit di atas perkampungan warga,’’ kata Kapolres Bandung AKBP Imran Yunus. Kejadian longsor yang mengubur sedikitnya 30 rumah penduduk itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Lokasi kejadian sekitar 60 kilometer dari Kota Bandung. Ketinggian longsor mencapai 300 meter. ‘’Informasinya ketinggian longsor sekitar 300 meter, kebetulan rumah-rumah di sana panggung yang berada di lereng bukit,’’ kata petugas SPK Polsek Pasirjambu, Aiptu Yayan. Hal.19 Tim Evakuasi
KOTA
2
DINAS Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mendistribusikan hasil try out ujian nasional (UN) SMA/SMK kepada Disdikpora kabupaten/kota seBali, kemarin. Serupa dengan hasil try out UN tahun-tahun sebelumnya, mayoritas peserta UN tahun ini juga gagal memenuhi standar nilai minimal kelulusan yang dipersyaratkan. Dari sembilan kabupaten/ kota di Bali, Denpasar mencatat persentase kelulusan try out UN tertinggi dan Jembrana mencatat prestasi terkecil. Ada apa?
KABUPATEN MANTAN Kabag Tata Pemerintahan dan Pembangunan (Tapem) Setda Bangli, I Made Sukarma Adiputra, sepertinya harus berurusan soal moralitas dan terancam bersentuhan dengan hukum. Pasalnya, semasa dia menjabat telah mengendapkan uang pesangon 13 sekdes senilai Rp 252 juta di Bangli hampir dua tahun lamanya. Dananya cair tahun 2008 dan baru dibayar Desember 2009.
4
Bali Post/ade
Muhammad Jibril
Jakarta (Bali Post) Muhammad Jibril benar-benar kenal Noordin M. Top. Namun tempat perkenalannya berbeda antara tuduhan jaksa dengan pengakuan terdakwa. Menurut JPU, terdakwa perkara terorisme itu berkenalan dengan bekas gembong teroris nomor satu di Indonesia ini di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten sekitar Agustus 2008. Dari pertemuan itulah, akhirnya Jibril bersedia menjadi penyandang dana bagi aksi pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009 lalu. Dalam dakwaan JPU Firmansyah di PN Jakarta Selatan, Selasa (23/2) kemarin, Jibril mendanai aksi biadab itu, diketahui dari barang bukti berupa surat elektronik (email) yang dikirimkan M. Jibril kepada adiknya, Ahmad Isrofil Mardhotillah, 23 Agustus 2008, yang saat itu berada di Mekkah, Arab Saudi. Atas alasan itu, penuntut umum meyakini bahwa terdakwa M. Jibril merupakan satu dari sekian orang yang ditugaskan Noordin M. Top untuk mencari dana. Bahkan, patut diduga keberangkatan M. Jibril dengan Syaifuddin Zuhri — yang juga terdakwa kasus serupa disidangkan secara terpisah — ke Mekkah, selain melaksanakan ibadah sekaligus untuk bertemu dengan Ubaid untuk mencari dana untuk kegiatan teror tersebut. Hal.19 KTP Palsu
Terkait Obsesi Pemprov Bali Punya Hotel
Bentuk Konsorsium Bangun ”Daerah Baru’’ PRO dan kontra mengenai obsesi Gubernur Bali Made Mangku Pastika memiliki hotel di kawasan elite terus bergulir. Kalangan pengamat ekonomi dan praktisi pariwisata memandang daerah baru perlu dibangun pariwisatanya. Pemerintah bisa menggerakkan investasi daerah baru tersebut dengan membentuk konsorsium swasta lokal. Selain untuk memeratakan pembangunan di Ball Selatan, Utara dan Bali Timur, juga untuk
mengimbangi serbuan investor luar. Demikian pendapat pengamat ekonomi Dr. Kembar Sri Budhi, praktisi pariwisata I Gusti Bagus Yudhara, MBA., Prof. Dr. Gde Sri Darma dan Prof. Dr. I Nyoman Budiana. Sri Budhi berpendapat, kalau ada kelebihan dana dari efisiensi pengelolaan keuangan daerah, bisa dimanfaatkan sebagai dana stimulus untuk membangun daerah tertinggal di Bali seperti Karangasem dan Bule-
leng. Cukup banyak aset di daerah itu bisa dibangkitkan dan dibangun fasilitas pariwisata. ‘’Kenapa stimulus dana itu tak diarahkan untuk membangun infrastruktur dan fasilitas di kawasan wisata baru, stop fasilitas pariwisata di Badung dan Denpasar sudah jenuh,’’ kata mantan Dekan FE Unud ini, Selasa (23/2) kemarin. Dia memandang distribusi/pemerataan pembanguann Bali jauh lebih penting ketimbang membangun atau memiliki
hotel di daerah yang sudah jenuh. Kembar Sri Budhi berpendapat, pemerintah sangat perlu mendorong pembangunan fasilitas pariwisata di Buleleng dan Karangasem. Pemerintah cukup sebagai fasilitator untuk menggerakkan potensi di sana. Pemerintah bisa membentuk konsorsium untuk mengajak pihak swasta merangsang pertumbuhan daerah baru. Hal.19 Potensi Ekonomi
Dulu, Jemari Tangannya Sering Kesemutan KETIKA ditemui pada pekan kedua Juni 2009 yang lalu, umur Nyonya Ni Made Sari sudah 72 tahun dan cucunya sudah tujuh orang. Dan menurut ibu empat anak ini, sudah sejak awal masa pensiunnya dulu ia menderita sakit yang membuat lutut dan betisnya sering mengalami pegal-pegal. Juga menurutnya, ia pensiun ketika berumur 56 tahun. Artinya, tentu saja sudah 16 tahun pegalpegal itu rajin merongrongnya. Untuk itu, selain berobat ke Puskesmas, ia mengaku sering mandi di laut. “Kata orang salah satu cara untuk mengatasi pegal-pegal itu adalah mandi di laut,” ujarnya.
Tapi, hasil yang didapat oleh hijau yang sudah di-mixed pensiunan bidan pada Dinas dengan bubuk kedelai tersebut, ia merasaKesehatan kan penyakitnya Provinsi Bali ini itu mulai berangtak sesuai densur ringan. “Segan harapannya. lain pegal-pegal Maka, ketika di kaki itu sudah mengenal Zenaberkurang, dulu 600 sekitar dua jari tangan saya bulan sebelum ini sering mengalwawancara ini ami kesemutan. berlangsung, penSekarang tidak duduk Gang Dua, lagi,” ungkapnya. Jalan Sumatera, Dari gejala Kota Denpasar, yang diungkapProvonsi Bali, ini Ni Made Sari kannya itu, bisa pun tertarik untuk mengonsumsinya. Walau- diduga bahwa penyakit yang pun hanya satu kali dalam mengganggu Nyonya Ni sehari, yaitu di pagi hari, men- Made Sari itu adalah remagonsumsi sari bubuk kacang tik. Menurut hasil peneli-
tian, diketahui bahwa umumnya rematik menyerang persendian, tapi ada kalanya juga menyerang struktur penunjang tubuh sekitar sendi, seperti otot dan tulang. Keluhan yang dirasakan adalah nyeri dan kaku, lalu terjadi pembengkakan, baik pada sendi maupun jaringan penunjang. Rematik kadang juga menyerang bagian tubuh lainnya, termasuk organ dalam. Itu sebabnya banyak penderita yang mengeluh ia juga dijangkiti penyakit lain. Rematik memiliki banyak tipe dan semuanya memiliki risiko. Hal. 19 Untuk Informasi
Jakarta (Bali Post) Rapat kerja Komisi III DPR dengan Kapolri di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (23/2) kemarin, diwarnai kericuhan setelah salah seorang anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Samsudin mempersoalkan perkembangan kasus Lapindo kepada Kapolri. ‘’Meski kasus Lapindo sudah di-SP-3-kan tetapi berdasarkan laporan dari Komnas HAM, ditemukan adanya pelanggaran HAM,’’ kata Didi. Namun, belum sempat Didi menuntaskan pertanyaannya, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Golkar menginterupsi meminta agar pertanyaan itu dihentikan. ‘’Dari meja pimpinan, saya mengiterupsi pertanyaan Saudara Didi. Saya sudah pahami pertanyaan ini. Anda jangan mengungkit-ungkit kasus Lapindo, karena itu berkaitan kasus. Kita sudah sepakat dalam raker ini tidak mengangkat kasus,’’ tegas Aziz sambil mengacungkan jari telunjuk ke arah Didi. Interupsi Azis Syamsuddin memicu emosi anggota F-PD lainnya. Anggota Komisi III dari F-PD Ruhut Sitompul meminta agar Ketua Komisi III Benny K. Harman tetap membolehkan rekannya menyelesaikan pertanyaannya. Pernyataan Ruhut didukung sejumlah anggota F-PD lainnya yang menyatakan bahwa sebelum persoalan Lapindo disebut Didi, sejumlah anggota lain juga menyinggung kasus-kasus lain tetapi tidak ada yang keberatan dan mengiterupsinya. Hal.19 Soal Kasus