Edisi 24 Agustus 2010 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

SELASA WAGE, 24 AGUSTUS 2010

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 8 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Nasabah BRI Dirampok

Kerugian Rp 500 Ribu, Uang Rp 75 Juta Selamat Denpasar (Bali Post) Aksi perampokan terjadi Senin (23/8) siang kemarin di Jalan Pulau Moyo, Denpasar. Korbannya pasangan suamiistri (pasutri) I Ketut Suardaya dan Gusti Ayu Astini. Namun, perampok gagal membawa uang Rp 75 juta yang baru saja ditarik pasutri itu dari BRI. Perampok hanya menggondol tas yang berisi uang Rp 500 ribu dan sebuah ponsel. Aksi perampokan itu berlangsung pukul 11.00 wita.

Kejadiannya di Jalan Pulau Moyo, Denpasar, tepatnya di depan Ads Wet Game. Sebelumnya, pasutri yang tinggal di Jalan P Tendean Sudirman, Denpasar ini melakukan transaksi di BRI, Jalan Gajah Mada, Denpasar. Mereka menarik uang senilai Rp 75 juta. Uang itu akan digunakan untuk membangun rumah di Jembrana. Usai menarik uang, pasutri tersebut bermaksud mampir ke tempat usaha anaknya (Ads

Wet Game) di Jalan Pulau Moyo, Denpasar. Mereka mengendarai mobil Suzuki Swift. Begitu parkir di depan tempat usaha yang dikelola anaknya, Agus Darma Saputra (23), mereka dihampiri dua pria yang tidak dikenal yang mengendarai motor. ‘’Yang turun dari mobil ibu saya. Saya lihat ibu dan pelaku saling tarik tas,’’ kata Agus Darma saat ditemui di TKP. Hal.19 Menolong Ibu

Bali Post/eka

RAMPOK - Lokasi perampokan di Jalan Pulau Moyo, Denpasar, tepatnya di depan Ads Wet Game.

SBY Kritik Menterinya

Kasus Gayus

Jangan Diam dan ”Sembunyi’’

Uang 500 Ribu Dolar untuk Kabareskrim

LENSA SBY tentang Aulia Pohan

Sesuai Aturan

Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan pemberian remisi dan grasi terhadap terpidana kasus korupsi sudah sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan. Penegasan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono menepis isu yang berkembang bahwa pemberian remisi itu karena adanya intervensi dirinya sehingga besannya, Aulia Pohan, dapat menghirup udara bebas setelah dinyatakan bebas bersyarat. ‘’Tentang remisi dan grasi, apa yang kita lakukan sudah ada cantelan hukumnya, sistem dan aturan main yang ada,’’ kata Presiden Yudhoyono dalam pengantar rapat kabinet paripurna, Senin (23/8) kemarin. Presiden berharap terhadap isu-isu semacam itu, para menteri harus menjelaskan duduk persoalan dari tiap isu yang terjadi. ‘’Saya berharap Saudara sungguh tekun, sungguh proaktif, dan merespons masalah-masalah ini dengan baik, jangan bersembunyi,’’ kata Presiden. Tak Wajar Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai remisi enam bulan yang diberikan pemerintah kepada Aulia Pohan tidak wajar karena terlalu besar dan jauh dari rasa keadilan masyarakat. ‘’Tidak hanya Aulia, tetapi rekannya sesama mantan Deputi Gubernur BI yang terlibat,’’ ujarnya di Gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin. Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan bahwa Aulia Pohan yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak layak disebut sebagai koruptor. ‘’Aulia bukan koruptor. Tetapi dia ikut kena pasal. Koruptor itu kan makan uang negara, sementara dia cuma ikut membuat kebijakan,’’ kata Marzuki. Marzuki meminta semua pihak melihat kasus Aulia Pohan secara komprehensif dan tidak hanya sepotong-sepotong karena banyak juga orang yang terlibat korupsi hanya karena kesalahan administrasi. Menurutnya, remisi kepada Aulia Pohan tidak perlu dipermasalahkan karena telah memenuhi aturan dan Menkum HAM Patrialis Akbar juga telah menjelaskan secara rinci mengenai proses remisi tersebut, apalagi mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu bukan koruptor. (kmb4/010)

KOTA

Jakarta (Bali Post) Banyaknya kritik yang dialamatkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir-akhir ini rupanya membuat dia gerah. Misalnya sorotan mengenai pemberian remisi, grasi dan kasus ‘’barter’’ tujuh nelayan Malaysia dengan tiga petugas KKP Indonesia. Presiden meminta para menterinya agar lebih responsif terhadap sejumlah isu dan menjelaskannya kepada masyarakat untuk mencegah kesimpangsiuran informasi. ‘’Saya berharap saudara sebagai bagian dari pemerintahan dan kabinet tekun dan proaktif respons masalah ini dengan baik, jangan bersembunyi dan diam,’’ kata Presiden saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (23/8) kemarin. Kata SBY, akhir-akhir ini media massa gencar menyuarakan kritik dan serangan terhadap pemerintah, kabinet, termasuk

4

PROGRAM bedah rumah Pemprov Bali di Nusa Penida, dikritik tokoh masyarakat setempat. Pasalnya, sasaran penerima bedah rumah kebanyakan merupakan titipan atau kerabat aparat desa. Termasuk dalam proses pengerjaannya, beberapa di antaranya disubkan kepada aparat desa. Di pihak lain, warga yang seharusnya berhak menerima bantuan bedah rumah, ternyata sama sekali tak tersentuh.

terhadap Presiden. ‘’Ini realitas politik,’’ katanya menegaskan. Kepala Negara menyatakan menteri dalam kabinet sepenuhnya bertanggung jawab kepada presiden, karena itu kepentingan partai hendaknya dikesampingkan. Ketika menjelaskan, saudara adalah menteri, bertanggung jawab kepada presiden, bukan parpol. Hal.19 Peran Menteri

Bali Post/ade

SIDANG - Terdakwa Andi Kosasih usai sidang, Senin (23/8) kemarin.

Dua Karyawan SPBU Dirampok Kerugian Rp 366 Juta Cirebon (Bali Post) Perampok bersenjata api beraksi di Cirebon, Senin (23/ 8) siang kemarin. Korbannya dua karyawan SPBU yang kala itu membawa uang Rp 366 juta. Kejadian di depan GKI Pengampon sekitar pukul 11.30 WIB, dan sempat terjadi dua kali tembakan, tetapi tidak sampai melukai korban.

Kapolresta Cirebon AKBP Heru Koco mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, pelaku perampokan menggunakan sepeda motor yang memepet korban yang menggunakan mobil Carry nomor polisi E 1609 AM. Dikatakannya, korban yang karyawan SPBU itu, saat melintas di Jalan Pengampon dipepet dua orang yang menggunakan sepe-

Susilo Bambang Yudhoyono da motor, lalu salah seorang di antaranya menembakkan pistol ke bagian depan mobil. Berhasil menghentikan mangsanya, laki-laki gondrong tersebut kemudian turun menghampiri korban sambil kembali melepaskan tembakan dan merampas dua tas di pangkuan Nasari. Setelah mengambil dua tas tersebut, pelaku kembali naik mo-

tor dan langsung kabur. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan dua butir selongsong peluru yang diduga dari pistol jenis FN yang digunakan pelaku untuk melumpuhkan korban. Kendaraan Carry dan korban kemudian dibawa ke Mapolresta Cirebon untuk diperiksa dan diminta keterangan guna penyelidikan. (ant)

2

PULUHAN Kepala Urusan (Kaur) se-Badung “menyerbu” kantor DPRD Badung, Senin (23/8) kemarin. Para kaur resah dengan turunnya Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) yang menyebutkan desa tidak termasuk instansi pemerintah. SK Menpan yang dipermasalahkan itu bernomor 5 Tahun 2010 tentang pendataan tenaga honorer yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah. Dengan tidak tercantumnya kaur, maka pendataan tenaga honorer dari kaur tidak dilakukan. Apa saja tuntutan para Kaur?

KABUPATEN

Jakarta (Bali Post) Gayus HP Tambunan dan Haposan Hutagalung, Senin (23/8) kemarin menjadi saksi untuk terdakwa Kompol Arafat di PN Jaksel. Dalam kesaksiannya, ia mengaku memberikan uang 500 ribu dolar AS kepada Haposan Hutagalung guna menyelamatkan dirinya dari ancaman ditetapkan sebagai tersangka. Disebutkan, menurut keterangan Haposan, uang itu diberikan kepada Kabareskrim saat itu. ‘’Saya tidak pernah menanyakan kepada Haposan apakah uang itu sampai ke orang yang dimaksud,’’ katanya dalam persidangan yang dipimpin hakim Haswandi. Sementara itu dalam sidang lainnya, jaksa penuntut umum mendakwa Andi Kosasih, terdakwa kasus pajak Gayus HP Tambunan, dengan dakwaan berlapis. Penuntut umum Mohammad Rum dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin kemarin mengatakan, terdakwa melakukan atau turut serta melakukan, dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan perkara korupsi atas nama tersangka Gayus HP Tambunan. JPU menyebutkan, April 2009, Gayus HP Tambunan mendapatkan informasi dari Bank Panin Cabang BEJ bahwa 10 rekeningnya telah diblokir oleh penyidik Mabes Polri karena dianggap merupakan transaksi yang mencurigakan dengan jumlah Rp 28 miliar. Gayus bersama-sama dengan Haposan Hutagalung dan Lambertus Palang Ama diduga membahas agar dirinya tidak ditahan dan dapat menyelamatkan uang miliknya yang diblokir oleh penyidik Bareskrim Polri, yakni dengan menyatakan uang yang diblokir itu adalah uang perjanjian pengadaan tanah dengan terdakwa. Mereka beralasan uang Rp 28 miliar itu merupakan uang perjanjian kerja sama pengadaan tanah dan pembangunan rumah toko (ruko) di Jakarta Utara. Pada 27 September 2009, terdakwa diperiksa sebagai saksi dan mengakui uang itu adalah miliknya. ‘’Sehingga uang sebesar 2,8 juta dolar AS dinyatakan bukan milik Gayus HP Tambunan dan tidak dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara tersebut,’’ katanya. (ant)

33 Penambang Selamat

Perlu Empat Bulan untuk Evakuasi Copiapo Sebanyak 33 pria penambang dinyatakan masih hidup setelah 17 hari terperangkap jauh di dalam tambang tembaga dan emas. Namun, mereka menghadapi tantangan berat karena penugas penyelamat menyatakan mereka memerlukan waktu empat bulan untuk membuat lubang tembusan bagi para penambang. Negeri Cili bersorak gembira Senin (23/8) kemarin setelah pengeboran kecil berhasil menembus batu karang keras sedalam 688 meter untuk bisa mencapai para penambang yang berkumpul. Mereka yang terjebak kemudian menuliskan dua catatan dan ditarik ke permukaan bumi. Dalam catatan bertuliskan ‘’semua

penambang berjumlah 33 orang selamat di tempat perlindungan’’. ‘’Hari ini (kemarin - red) Cili menangis haru,’’ tandas Presiden Sebastian Pinera. Lokasi yang sebelumnya sudah diwarnai keputusasaan, sontak berubah menjadi perayaan dengan barbecue oleh para keluarga diiringi lantunan musik, lilin dan bendera Cili. Namun di sela berita gembira tersebut, muncul kabar kurang menyenangkan karena petugas penyelamat memerlukan waktu sedikitnya empat bulan (hingga Natal) untuk membentuk lubang kedua dengan diameter 68 cm, cukup bagi para penambang untuk keluar satu demi satu. Hal.19 Waktu Lama

Bali Post/afp

GEMBIRA - Keluarga penambang bergembira ketika mendengar kabar bahwa keluarganya yang terjebak sejak 17 hari lalu selamat.

Bali Post/ant


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.