Edisi 28 Januari 2011 | Balipost.com

Page 1

Bali Post

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 60.000 ECERAN Rp 3.000

Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT UMANIS, 28 JANUARI 2011

24 HALAMAN NOMOR 157 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

SBY: Jangan Kompromi pada Koruptor

KOTA

2

PENGADAAN mobil dinas (mobdin) DPRD Badung yang kembali dilaksanakan pada tahun anggaran 2011, dikhawatirkan bermasalah. Kekhawatiran ini muncul karena penganggaran tersebut terkesan memaksakan diri. Lembaga legislatif juga dituding tidak melaksanakan fungsi kontrolnya dengan baik sehingga anggaran semacam ini bisa lolos. Terus, apa maksud pengadaan mobil dipaksakan itu?

KABUPATEN

5

PUTUSAN lima bulan penjara yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Gianyar kepada penadah pratima, Roberto Gamba, dinilai telah menyakiti hati rakyat Bali, khususnya agama Hindu. Jaksa maupun hakim mengabaikan nilai-nilai spiritual atau benda suci yang sejak turun-temurun disakralkan oleh masyarakat Hindu Bali. Ada dugaan ada mafia di balik keputusan itu?

Bali Post/afp

BERTEMU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Prancis Nikolas Sarkozy bertemu di sela-sela acara World Economic Forum (WEF) di Congres Hall Kongres Zentrum, Davos, Swiss, Kamis (27/1) kemarin.

Davos Di tengah pro-kontra pembebasan Arthalita Suryani alias Ayin dari LP, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan statemen terkait pemberantasan korupsi. Dalam pidato khusus pada World Economic Forum (WEF) di Congres Hall Kongres Zentrum, Davos, Swiss, Kamis (27/1) kemarin, ia menyatakan tujuan pembangunan Indonesia itu hanya bisa berhasil melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan tanpa toleransi terhadap korupsi. Presiden juga mengajak dunia internasional bekerja sama mengatasi ketidakseimbangan atau ketimpangan ekonomi global dan mempercepat reformasi sektor keuangan serta institusi keuangan internasional. “Tentunya, seperti yang telah didiskusikan dalam G-20, kita harus bekerja sama untuk mengatasi ketidakseimbangan global. Juga ada kebutuhan untuk mempercepat kemajuan dalam sektor finansial dan institusi keuangan internasional sebelum krisis mendatang menimpa kita lagi,” kata Presiden dalam pidato berbahasa Inggris. Hal. 23 Kelompok G-20

Ayin Batal Bebas Tangerang (Bali Post) Rencananya Kamis (27/1) kemarin Arthalita Suryani (Ayin) bebas dari LP Wanita Tengerang. Namun pengacaranya, OC Kaligis, memastikan bahwa kliennya belum bisa bebas dari LP. ‘’Hak untuk mendapatkan pembebasan bersyarat seharusnya sudah keluar hari ini, tetapi klien saya masih saja bertahan di penjara,’’ kata OC Kaligis. Kaligis mengatakan masalah itu usai melihat langsung Ayin di LP Wanita Tangerang yang terletak di Jalan TMP Taruna, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang. Ayin merupakan terpidana kasus penyuapan terhadap jak-

sa Urip Tri Gunawan sebesar 660 ribu dolar AS, sehingga divonis selama 4,5 tahun terkait perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan pengusaha Syamsul Nursyalim. Namun, Ayin dipindahkan dari Rutan Pondok

Bambu, Jakarta Timur ke LP Wanita Tangerang karena kedapatan memiliki fasilitas mewah oleh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum melakukan sidak pada 10 Januari 2010. Hal. 23 Tak Layak

Posko Winasa Kumpulkan Tanda Tangan

LSM Bangun Posko Tandingan Negara (Bali Post) Sejak dibuka secara spontan Rabu (26/1) lalu, Posko Peduli Prof. Winasa yang berada di Jalan Udayana, Negara hingga Kamis (27/1) kemarin sudah mengumpulkan sekitar 1.000 tanda tangan. Tanda tangan itu dibubuhkan di kain warna putih dan dipasang di tembok-tembok Gedung Marhaen tersebut. Gedung ini sebelumnya juga merupakan posko pemenangan pasangan cabup-cawabup yang diusung Demokrat-Partai Golkar, Patriana Krisna-Ketut Subanda. Dari pantauan Bali Post siang kemarin, hanya terdapat beberapa orang yang menjaga posko. Mereka mengaku warga Jembrana dan merupakan pendukung pasan-

Bali Post/dok

Arthalita Suryani

gan Kartikajaya dan Cipta Negara (Jaya-Negara). Salah satu pendukung Dewa Darmada asal Mendoyo Dangin Tukad mengatakan ada beberapa yang sudah datang membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan moral. Rencananya para pendukung akan datang kemarin siang untuk bersamasama menjenguk di Rutan Negara. Di depan gedung tersebut juga terdapat spanduk berisi tulisan ‘’Tritura (tiga tuntutan rakyat)’’ dan berjejer di dalam gedung spandukspanduk lain berisi dukungan dan tanda tangan warga. Hal. 23 Posko Tandingan

Gayus Minta Denny Diganti

Bali Post/sur

PENDUKUNG - Posko Peduli Prof. Winasa yang berada di Jalan Udayana, Negara, menjadi tempat massa Winasa untuk mengumpulkan dukungan.

Ratna Jenguk Winasa Baju Tahanan Kekecilan Negara (Bali Post) Ratna Ani Lestari akhrinya menjenguk juga Prof. Winasa di Rutan Negara, Kamis (27/1) kemarin. Menurut informasi di rutan, dia membawakan suaminya makanan dan keperluan lainnya. Selain Ratna, juga menjenguk Patriana Krisna dan puluhan kerabat lainnya.

Patriana Krisna membenarkan sempat mengunjungi ayahnya di Rutan Negara. Menurutnya, apa yang menimpa ayahnya ini merupakan cobaan yang harus dilewati dan ke depan pihaknya bisa lebih mawas diri. Hal. 23 Mengurus Bapak

Negara (Bali Post) Hari pertama Winasa di Rutan Negara sebagian besar dihabiskan menerima tamu. Sejumlah sanak keluarga dan rekan-rekan silih berganti menjenguk Winasa. Kepala Keamanan Rutan Negara I Made Ardana ditemui kemarin mengatakan, selama berada di dalam tahanan kegiatan Winasa sesekali ngobrol dengan teman satu sel dan tidur. Saat pagi hari kemarin Winasa juga ikut senam pagi sekitar 15 menit berbaur den-

gan seluruh napi yang menghuni rutan. Di dalam tahanan, lanjutnya, kondisi Winasa baik saja hanya terlihat sedikit batuk-batuk. Setelah senam, Winasa juga ikut bekerja bakti bersih-bersih di areal rutan bersama napi lainnya. Winasa juga sesekali berinteraksi dengan napi lainnya. ‘’Pak Winasa ikut kerja bakti, memungut daun-daun kering dan selanjutnya istirahat,’’ tandasnya. Hal. 23 Celana Pendek

Perampokan di Bali Merebak

Polisi Harus Bertindak Cepat AKSI perampokan di Kota Denpasar, Badung dan di daerah lainnya di Bali, kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Betapa tidak, secara terus-menerus aksi perampokan terjadi, namun aparat kepolisian tetap tidak bisa berbuat banyak. Buktinya, dari sekian kasus perampokan yang terjadi, hanya satu yang berhasil ditangkap. Sementara kasus yang lainnya masih gelap hingga sekarang. Contohnya, tiga kasus perampokan di SPBU (Kedewatan, Udayana dan Sibang). Yang terakhir, kasus perampokan warga asal Australia di Banjar Tiying Tutul, Perere-

nan, Desa Mengwi, Kabupaten Badung. Semua kasus ini terbilang kasus yang berstandar besar dan satu pun pelakunya belum berhasil diidentifikasi polisi. Praktis, masyarakat pun makin dihantui rasa waswas jika aparat kepolisian tak segera mengungkap kasusnya. Praktisi hukum I Made Suardana, S.H. menilai kamtibmas Bali, khusunya di Kota Denpasar dan Badung, sudah makin tidak aman. Kasus perampokan yang terjadi secara bertubi-tubi menunjukkan lemahnya pengamanan aparat kepolisian. Apalagi, pelaku perampokan sekarang ini

menyasar SPBU, minimarket yang buka 24 jam, vila-vila yang dihuni warga asing. ‘’Pelaku perampokan kini sasarannya berbeda. Dulu sasarannya bank, nasabah yang usai menarik uang di bank, toko emas dan lainnya. Sekarang beralih ke SPBU dan minimarket yang buka 24 jam,’’ kata Suardana yang juga Ketua Ikadin Bali ini, Rabu (26/1). Artinya, lanjut Suardana, aparat kepolisian mestinya telah melakukan antisipasi sejak dulu. Misalnya, melakukan pengecekan terkait standar keamanan di minimarket yang buka semalaman, SPBU atau

tempat usaha lainnya yang kemungkinan menjadi sasaran perampok. Bayangkan saja, aksi perampokan di SPBU sampai terjadi tiga kali. Mestinya, satu kali saja terjadi kasus perampokan di SPBU, polisi sudah melakukan ancang-ancang strategi pengamanan. Caranya, koordinasi dan kumpulkan seluruh pengusaha SPBU di Bali untuk bisa memenuhi standardisasi keamanan. Maraknya aksi kriminalitas yang menyasar vila di Bali akhir-akhir ini juga mendapat perhatian serius kalangan pelaku pariwisata. Mereka menilai kinerja pihak kepolisian

dalam mengatasi setiap tindak kejahatan di Bali masih lemah. ‘’Keseriusan polisi dalam menangani tindak kriminal yang merebak perlu digenjot, agar rasa aman kembali dirasakan masyarakat. Polisi tak bisa mengelak dari tanggung jawab ini,’’ ungkap Ketua DPP HPI Nyoman Kandia di Denpasar, Rabu (26/1). Menurutnya, aksi kriminalitas yang membahayakan masyarakat dan wisatawan asing di Bali benar-benar menjadi pekerjaan rumah serius bagi kepolisian untuk mengungkapnya. Hal. 23 Ada Kendala

Jakarta (Bali Post) Terpidana kasus mafia hukum Gayus HP Tambunan menyatakan Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana sebaiknya diganti. ‘’Satgas baik, Denny yang tidak baik,’’ kata Gayus usai memberikan kesaksian dalam sidang kode etik dan profesi dengan terperiksa AKP Sri Sumartini di gedung Trans National Crime Center Mabes Polri, Rabu (26/ 1) malam. Ia mengatakan, Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hu-

kum (Satgas PMH) dalam menjalankan tugasnya sudah benar, hanya ada beberapa anggota yang tidak benar. ‘’Daripada membubarkan Satgas, Denny saja yang diganti,’’ kata Gayus. Gayus bersaksi dalam sidang Sri Sumartini selama lima jam dan meninggalkan gedung TNCC pada pukul 21.15 WIB dengan pengawalan tujuh anggota dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Hal. 23 Mantan Penyidik


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.