HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT WAGE, 30 JULI 2010
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
’’Kamulan Taksu’’ Tergerus Banjir
12 Titik Banjir di Denpasar
Dua SD Terendam Lumpur, 40 Orang Dievakuasi Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu (28/7) malam hingga Kamis (29/7) dini hari kemarin, tak ayal membuat sejumlah tempat di Denpasar tergenang air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar mencatat sedikitnya 12 titik lokasi tergenang air. Selain mengakibatkan sebuah sanggah/ merajan (tempat pemujaan keluarga - red) tergerus air, kerugian lain juga tidak kalah sedikit. Kerugian material akibat banjir itu diperkirakan Rp 1 miliar. Seperti apa kondisi pascabanjir kemarin?
BENCANA banjir besar yang menimpa di Denpasar sempat dialami warga di Sidakarya, Denpasar Selatan, beberapa tahun lalu. Meski tidak sebesar bencana banjir tersebut, peristiwa serupa hampir menimpa warga Denpasar, Kamis (29/7) kemarin. ‘’Air mulai masuk rumah sekitar pukul 01.00 wita, sesaat setelah kami tidur,’’ ujar Wayan Budi, warga Jalan Pura Demak. Derasnya air hujan malam itu, juga mengakibatkan sapi milik warga ikut tergerus air. Temuan tim SAR usai melakukan pertolongan ke kawasan banjir, tiga ekor sapi hanyut terseret arus. ‘’Sapi ini baru kami temukan pagi hari dan sudah mati,’’ ujar salah seorang anggota SAR, kemarin. Hal. 19 Diapit Sungai
LOKASI BANJIR D Jalan Pura Demak, (tiga ekor sapi mati). D Perumnas Monang-Maning. D Br. Buana Santi (10 orang dievakuasi). D Perumahan Gunung Sari. D Jalan Mahendradatta, Gang Manggis. D Jalan Buana Raya, depan Kantor Pos. D Jalan Gunung Talang (evakuasi 10 orang). D Jalan Tangkubanperahu (SD 11 dan SD 13 terendam). DJalan Gunung Agung (sebelah jembatan Tukad Mati, evakuasi 17 orang). DJalan Pudak yang menghubungkan Jalan Cokroaminoto dan Jalan Ken Arok, jebol. D Jalan Gunung Gede (evakuasi 3 orang). D Jalan Kebo Iwa Gang Citarum (palinggih tergerus).
Bali Post/edi
BERSIH-BERSIH - Sejumlah siswa dan guru SDN 11 Padangsambian, Kamis (29/7) kemarin melakukan bersih-bersih di ruang guru yang sebelumnya terendam air.
Denpasar (Bali Post) Hujan deras yang melanda Denpasar, Rabu (28/7) malam sampai Kamis (29/7) dini hari kemarin, mengakibatkan sejumlah kawasan terendam air. Bahkan, sebuah sanggah kamulan taksu milik Nengah Kari di Banjar Batu Kandik, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar, tergerus air. Akibat kejadian ini, empat unit palinggih, berupa palinggih kamulan, taksu, padma serta palinggih ratu gede, tergerus ke sungai. ‘’Ambruknya sanggah ini terjadi sekitar pukul 04.00 wita,’’ ujar Nengah Kari yang ditemui di sela-sela merapikan sebagian rumahnya yang ambrol. Selain sanggah (tempat pemujaan keluarga - red), satu unit dapur dan kamar mandi juga ambruk. Akibat besarnya air yang datang, atap palinggih milik Nengah Kari hanyut di sungai yang berada di sebelahnya. ‘’Ini peristiwa pertama sejak kami tinggal belasan tahun lalu,’’ kata Kari yang tinggal di Jalan Keboiwa Utara, Gg. Citarum 36 B ini. Nengah Kari menuturkan, hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 12.00 wita itu menyebabkan air Tukad Buana meluap. Bahkan, luapan air itu telah menggenangi empat rumah tetangganya. Hal. 19 Sungai Meluap
Sumber: BPBD Denpasar. grafis/de wiryawan
DPR Setuju Darmin Gubernur BI
LENSA
PDI-P dan Hanura ’’Walk Out’’
Bali Post/dok
Susilo Bambang Yudhoyono
Jakarta (Bali Post) Rapat Paripurna DPR, Kamis (29/7) kemarin, akhirnya menyetujui Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), meskipun diwarnai dua fraksi yang memilih meninggalkan sidang, yakni Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Hanura. Setelah kedua fraksi meninggalkan ruangan, pimpinan rapat Priyo Budi Santoso segera melanjutkan rapat dengan menanyakan kepada peserta rapat mengenai diterima tidaknya hasil Komisi XI DPR yang telah menyetujui Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia dengan sembilan catatan.
Soal Rekening Mencurigakan
SBY Minta Kapolri Tegas
Bali Post/ade
VONIS - Terdakwa Putri Munawaroh divonis tiga tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (29/7) kemarin. Istri dari teroris Susilo Adib ini secara sah dan meyakinkan ikut menyembunyikan gembong teroris Noordin M Top, Urwah dan Bejo di kediamannya.
KOTA
2
KAWASAN Kuta dan sekitarnya kembali kebanjiran. Air setinggi setengah meter menggenang di seputaran Jalan Dewi Sri hingga Seminyak sejak pagi kemarin. Banjir menyebabkan lalu lintas setempat lumpuh dan banyak kendaraan yang mogok. Saat banjir terjadi, hotel dan tempat usaha setempat kelabakan serta mengosongkan basement yang memang rentan tergenang. Sampai kapan kondisi seperti ini berlangsung?
KABUPATEN
4
TUJUH Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Buleleng terpaksa gigit jari karena tak mendapat tambahan anggaran dalam APBD Perubahan 2010 ini. Akibatnya, pegawai di SKPD tersebut terancam menganggur karena tidak memiliki program baru atau hanya melanjutkan program yang sudah ada. Pengangguran gaya baru?
Sebelum terjadi insiden keluarnya dua fraksi, rapat paripurna diwarnai interupsi dari sebagian anggota yang menolak serta menerima Darmin. Dalam interupsi tersebut, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Hanura mengusulkan agar dilakukan voting secara tertutup untuk mengakomodasi seluruh aspirasi yang berkembang. Sementara itu, Fraksi Demokrat dan Fraksi Partai Golkar mengusulkan agar dilakukan voting terbuka dengan pertimbangan memilih
kebijakan yakni keputusan Komisi XI, bukan memilih perorangan. Priyo kemudian memutuskan melakukan voting secara terbuka, yang membuat anggota Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Hanura memilih meninggalkan ruangan. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, fraksinya memilih walk out (WO) karena pimpinan sidang melakukan voting terbuka yang telah melanggar aturan tata tertib. Hal. 19 Siap Bekerja
Bali Post/ant
Darmin Nasution
DPR Bingung, Keterangan Jamwas-Jakgung Berbeda Jakarta (Bali Post) Komisi III DPR-RI akan minta klarifikasi Jaksa Agung (Jakgung) Hendarman Supandji dan Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy terkait adanya perbedaan pendapat di antara mereka mengenai keberadaan rekaman percakapan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ade Rahardja dan Ary Muladi dalam kasus Bibit Samad Rianto dan
Chandra M. Hamzah. Anggota Komisi III Daday Hudaya di Gedung DPR, Kamis (29/7) kemarin mengatakan, pernyataan Jamwas yang berbeda dengan Jaksa Agung menunjukkan lemahnya koordinasi antara atasan dan bawahan di jajaran Kejaksaan Agung. ‘’Saya terkejut dengan pernyataan Jamwas. Itu menunjukkan lemahnya koordinasi antara atasan dengan bawahan. Sebab, bagaimana pun pernyataan Marwan
bertentangan dengan pernyataan Jaksa Agung Hendarman Supandji saat RDP (rapat dengar pendapat) dengan Komisi III beberapa waktu lalu,’’ katanya. Dalam RDP, Jaksa Agung menyatakan rekaman pembicaraan itu ada. Sementara Marwan, yang saat kasus Bibit-Samad bergulir menjabat Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), menyatakan tidak mengetahui rekaman itu, padahal
Jaksa Agung mengaku mengetahui adanya rekaman itu dari Marwan. Menurut Daday, persoalan itu cukup serius dan Komisi III akan mengkonfrontir keduanya untuk memperjelas duduk permasalahan karena kasusnya kini tengah diproses di pengadilan. ‘’Kita akan konfrontir masalah itu,’’ ujar anggota Fraksi Partai Demokrat ini. Hal. 19 Indikasi Rekayasa
Kutuh Memanas
Warga Segel Sekolah, Polsek Didemo Mangupura (Bali Post) Proses belajar-mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan, Kamis (29/7) kemarin, lumpuh. Pasalnya sejak Rabu (28/7) malam, sekolah tersebut disegel warga Kutuh, Kuta Selatan. Hal itu sebagai buntut protes warga terhadap Kepala SMAN 1 Kuta Selatan yang menjamin penangguhan penahanan tersangka pembakar sarana ngaben massal. Di lokasi, tepatnya di pintu gerbang SMAN 1 Kuta Selatan, warga memasang spanduk putih bertuliskan ‘’Sekolah Disegel, Pecat Wijana!’’ Warga juga menyerukan agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya. Sejumlah
NOMOR 333 TAHUN KE 62
warga mengenakan pakaian adat terlihat berjaga-jaga di depan sekolah. Sekolah terpaksa diliburkan. Siang kemarin juga dilakukan mediasi oleh pihak terkait di Kantor Perbekel Kutuh. Menurut informasi, penyegelan ini merupakan buntut kekecewaan warga Kutuh terhadap Kepala SMAN 1 Kuta Selatan I Ketut Wijana. Wijana menjadi penjamin penangguhan penahanan I Ketut Sutranta (60), tersangka pembakaran tempat pengabenan di Banjar Kaja Jati. Warga mendesak agar Sutranta dikembalikan ke tahanan. Sayangnya, begitu bebas, Sutranta langsung
menghilang sehingga membuat warga marah. Warga pun melakukan penyegelan sekolah untuk meminta pertanggungjawaban Wijana atas hilangnya Sutranta. Menindaklanjuti penyegelan sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung Tjok Raka Darmawan dan Camat Kuta Selatan I Wayan Wijana akhirnya melakukan pertemuan dengan prajuru Desa Adat Kutuh. Kepala Sekolah Ketut Wijana tidak hadir dalam dialog yang berlangsung alot tersebut. Namun pertemuan siang kemarin tidak membuahkan hasil. Bahkan segel belum dibuka oleh warga.
Dalam pertemuan itu, Bendesa Adat Kutuh Ketut Suwena dengan tegas meminta I Ketut Sutranta diproses secara hukum. Selain itu, juga meminta Disdikpora Badung mengevaluasi kinerja Kepala SMAN 1 Kuta Selatan. Atas desakan ini, Tjok Raka Darmawan menyatakan segera melaporkan kepada Bupati Badung. Dia juga berjanji akan mengevaluasi kinerja sang kepala sekolah. Dia juga meminta agar segel dibuka. ‘’lau sekolah disegel yang rugi anak didik,’’ ata Tjok Raka Darmawan, yang disambut dingin prajuru. Hal. 19 Minta Izin
Bali Post/ded
SEGEL - Sejumlah warga Kutuh memasang spanduk di depan SMAN 1 Kuta Selatan, Kamis (29/7) kemarin. Sekolah itu disegel warga, Rabu (28/7) malam.
Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memanggil Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri terkait kasus dugaan keberadaan rekening mencurigakan milik sejumlah perwira Polri atau yang dikenal dengan ‘’rekening gendut’’. ‘’Terkait masalah dugaan praktik mafia hukum dalam kepemilikan rekening di kepolisian, yang sering disebut rekening gendut perwira Polri, Presiden SBY telah memanggil dan meminta penjelasan dari Kapolri,’’ kata Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana dalam pesan singkatnya, Kamis (29/7) kemarin. Denny yang juga Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengatakan, pembicaraan antara Presiden dan Kapolri itu dilaksanakan pada Sabtu (24/7). Dalam pertemuan itu, Presiden Yudhoyono memerintahkan Kapolri untuk memperjelas dan mempertegas keterangan terkait masalah rekening itu kepada publik. ‘’Penjelasan yang diberikan oleh kepolisian sebelumnya masih mengundang pertanyaan,’’ kata Denny. Denny menjelaskan, Presiden menganggap penyelesaian kasus itu sangat penting supaya kepercayaan masyarakat kepada kepolisian tidak hilang. ‘’Bagaimana pun, tanpa kepercayaan masyarakat, kerja kepolisian akan banyak terkendala,’’ kata Denny menambahkan. Seperti diberitakan, Mabes Polri telah menerima 831 Laporan Hasil Analisis (LHA) transaksi keuangan yang mencurigakan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), 23 di antaranya adalah rekening anggota Polri. (kmb/ant)