Edisi 31 Oktober 2009 | Balipost.com

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU PAING, 31 OKTOBER 2009

Bali Perlu Budayakan Gerakan Hemat Air Denpasar (Bali Post) Bali sebagai pulau yang rawan amblesan dan terancam tenggelam jika fenomena pemanasan global makin kuat, mestinya melakukan berbagai gerakan peduli lingkungan. Dalam konteks yang lebih riil, Bali harus melakukan pembatasan yang lebih jelas dalam pengelolaan air bawah tanah (ABT). Hal mendesak yang perlu dilakukan Bali dalam penyelamatan tata guna air, termasuk manjaga sumber mata airnya adalah membudayakan gerakan hemat air. Langkah ini bisa dimulai dengan berbagai aksi nyata den-

gan melakukan proteksi terhadap kawasan hulu dan menyetop penyedotan ABT. Demikian ditegaskan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Departemen PU Ir. I Nyoman Ray Yusha, M.M., Jumat (30/10) kemarin. Ia mengatakan wacana krisis air dan amburadulnya pengelolaan ABT di Bali merupakan wacana kritis dan harus direspons secara arif. ‘’Air jangan dikelola dengan pendekatan ekonomi semata. Air adalah hak mendasar dan menjadi penyangga kebutuhan hidup. Hal. 19 Pertimbangan Ekonomis

OLAHRAGA

20 HALAMAN SEJAK 1948

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Dampak Perubahan Iklim bagi Bali

Pola Tanam Berubah, Turis Enggan Berjemur Bali baru saja menjadi tuan rumah sidang Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) ke-31 di Nusa Dua yang ditutup Kamis (29/ 10). Sidang yang dibuka Direktur IPCC Mr. Rajendra Pachauri itu telah menghasilkan Assessment Report yang ke-5 yang menjadi referensi untuk sidang UNFCCC di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009. Apa implikasinya bagi Bali?

Bali Post/dok

PANTAI LEBIH - Abrasi telah mengikis sawah di Pantai Lebih, Gianyar.

ISU penting yang kembali berembus di IPCC ke-31 adalah pemanasan global yang mendorong pencairan es di kutub. Implikasinya

ADIK KANDUNG ANGGORO WIDJOJO

Chandra dan Bibit Ganggu Penyidikan

Smansaka akan Balas Dendam Singaraja (Bali Post) Pertandingan final Liga Pelajar Bali Post (LPBP) V/2009 Kabupaten Buleleng antara tim SMAN 1 Gerokgak (Smarak) dan SMAN 1 Tejakula (Smansaka), Sabtu (31/10) sore ini, merupakan ulangan partai puncak tahun lalu. Saat itu Smansaka takluk 0-1 dan harus merelakan Smarak melaju ke babak grandfinal di Denpasar. Kali ini Smansaka tidak mau mengulangi kegagalan pada babak final 2008. Meski menyerah 1-4 pada penyisihan, SMAN 1 Tejakula tetap optimis untuk menjadi juara LPBP 2009 dan lolos ke Denpasar. ‘’Kami bertekad menjadi juara LPBP tahun ini,’’ kata Nyoman Agus Darmawan Bukian, pelatih tim Smansaka, Jumat (30/10) kemarin. Hal. 19 Pemain Lawan

Jakarta (Bali Post) -

Derasnya kecaman komponen masyarakat terhadap penahanan pimpinan KPK nonaktif Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto, ditanggapi Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri. Ia mengatakan, Polri menahan dua pimpinan KPK nonaktif itu karena keduanya telah mengganggu penyidikan.

Bali Post/ade

SMAN 1 Gerokgak vs SMAN 1 Tejakula (15.30)

REKAMAN KPK - Anggodo Widjojo (tengah) usai melaporkan kasus rekaman KPK yang menyebut-nyebut dirinya terkait perkara korupsi ke Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/10) kemarin. Anggodo Widjojo adalah adik kandung Direktur PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo yang terlibat kasus dugaan korupsi proyek sistem komunikasi radio terpadu di Departemen Kehutanan.

Kapolri Akui Belum Punya Bukti

Bali Post/kmb15

FINAL - Tim SMAN 1 Gerokgak (putih) dan SMAN 1 Tejakula bertemu lagi di babak final, Sabtu (31/10) sore ini.

”SIMPATI ANDA’’ GEMPA PADANG ATAS permintaan para pembaca dan atas kepedulian krama Bali pada saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa di Padang, Bali Post menerima sumbangan ”Simpati Anda untuk Gempa Padang’’. Sumbangan dapat dibawa langsung ke Sekretariat Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar atau dikirim ke BCA Cabang Denpasar dengan nomor rekening 0403555000. Blangko setoran mohon dikirim ke sekretariat redaksi dengan nomor faximile (0361) 227418.Terima kasih atas sumbangsih Anda, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita bersama.

SUMBANGAN MASUK SMA Negeri 1 Petang Keluarga Besar TK Negeri Pembina Denpasar Made Gejer Nyoman Kariana

Rp 1.194.500 Rp Rp Rp

700.000 500.000 300.000

Jumlah yang diterima hari Ini Rp 2.694.500 Jumlah muat sebelumnya Rp210.936.022 Jumlah seluruhnya Rp213.630.522

tentu saja kenaikan permukaan air laut sehingga ada sebagian daratan yang hilang. Bahkan, sudah banyak pulau kecil di dunia, terma-

suk di Indonesia yang tenggelam. Direktur Yayasan Wisnu I Made Suarnatha mengingatkan, pulau-pulau kecil di dunia, termasuk di Bali, rentan tenggelam sebagai dampak perubahan iklim. Peringatan ini mengemuka dalam seminar bertajuk ‘’Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Kepulauan dan Pesisir’’ yang digelar di Sanur bersamaan dengan IPCC ke-31 di Nusa Dua. Hal. 19 Satu Meter

Kapolri Bambang Hendarso:

Final LPBP V/2009 Buleleng

JADWAL FINAL, SABTU (31/10)

NOMOR 74 TAHUN KE 62

Bali Post/ant

PIMPINAN KPK - Kapolri Bambang Hendarso Danuri (kanan) menjelaskan latar belakang penahanan Bibit dan Chandra, Jumat (30/10) kemarin.

Jakarta (Bali Post) Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mengatakan penyidik Polri tetap meyakini bahwa dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif yakni Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto menerima uang suap. ‘’Memang sulit untuk menjerat seseorang dalam kasus suap jika tidak tertangkap tangan, tetapi kan ada saksi yang menguatkan,’’ katanya, Jumat (30/10) kemarin. Ia mengakui hingga kini Polri belum memiliki bukti bahwa ada suap senilai Rp 6,7 miliar pada Agustus dan September 2008 yang diduga diberikan kepada Chandra dan Bibit. ‘’Memang uang itu tidak sampai kepada keduanya, namun ada output dari upaya itu yakni adanya pencekalan,’’ katanya. Setelah ada pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan Djoko Tjandra maka KPK tidak melakukan tindakan hukum hingga satu

tahun berselang. ‘’Cekal sudah turun tetapi perkara tidak diproses. Kasusnya sendiri baru disidik setelah Polri bergerak mengusutnya,’’ katanya. Kapolri mengatakan, penambahan kasus suap dalam kasus ini bukan merupakan inisiatif penyidik tetapi atas saran Kejaksaan Agung dalam revisi berita acara pemeriksaan (BAP) pada penyerahan BAP tahap pertama. Awalnya, Polri hanya menjerat mereka dengan pasal 23 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Penyalahgunan Wewenang oleh pimpinan KPK. Ia mengakui dalam kasus ini Polri telah menetapkan Ari Muladi sebagai tersangka, namun bukan tersangka suap tetapi penipuan. Namun, Polri membebaskan Ari dari tahanan empat hari menjelang masa penahanan berakhir, sebab polisi kesulitan untuk melengkapi berkas. Hal. 19 Cekal Dicabut

Presiden Lawan Pembubaran KPK Jakarta (Bali Post) Desakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertemukan pimpinan KPK dengan kepolisian dan kejaksaan terkait penahanan Chandra dan Bibit, langsung ditolak Presiden. Demikian pula desakan agar Presiden memerintahkan Polri mengeluarkan SP3 atas kasus itu juga ditolaknya. Presiden Yudhoyono mengatakan, apabila ada pihak yang menginginkan dirinya menghentikan penyidikan atau mencabut penahanan terhadap Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, maka hal tersebut tidak dapat ia laku-

kan. ‘’Bila saya ikuti bagaimana saya meminta polisi dan jaksa atau KPK mengeluarkan SP3, bila itu terjadi maka sistem akan terganggu dan mengingkari sumpah,’’ jelasnya, Jumat (30/10) kemarin. Presiden menyampaikan pengertiannya bahwa masalah proses hukum Chandra dan Bibit menjadi mengemuka dalam perbincangan publik karena kebetulan keduanya adalah unsur pimpinan KPK dan banyak pihak yang mempercayai bahwa KPK tidak mungkin melakukan kesalahan atau korupsi. Hal. 19 Tidak Pernah

Bali Post/ant

CINTA KPK - Sejumlah aktivis di Jakarta berunjuk rasa menuntut agar KPK jangan dibubarkan, Jumat (30/10) kemarin.

Penegasan itu disampaikannya, Jumat (30/10) kemarin. Ketika itu ia didampingi Kepala Divisi Humas Irjen Pol. Nanan Soekarna, Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Irjen Pol. Dikdik Mulyana, Kepala Badan Intelijen Keamanan Irjen Pol. Saleh Saaf dan Kepala Divisi Pembinaan Hukum Brigjen Pol. Budi Gunawan. Penyidik Polri, menurut Kapolri, melakukan penahanan keduanya sejak 29 Oktober 2009 setelah melihat dinamika yang berkembang akhir-akhir ini yang dianggap telah mengganggu penyidikan. Dinamika yang berkembang telah membentuk opini publik bahwa penyidik Polri melakukan rekayasa dalam kasus itu dan

menyebarluaskan seolah-olah ada kriminalisasi KPK. Akibatnya, masyarakat dibuat bingung atas informasi yang terus berkembang. Dalam kondisi ini, penyidik Polri akan berada di pihak yang dirugikan karena bisa memengaruhi proses penuntutan. Ia juga mengakui bahwa sejak ditetapkan menjadi tersangka tanggal 15 September 2009, penyidik Polri tidak menahan Chandra dan Bibit karena yakin mereka tidak mengganggu penyidikan, tidak menghilangkan barang bukti dan tidak mengulangi perbuatannya kendati ancaman hukuman mereka lima tahun ke atas. Hal. 19 Ajukan Praperadilan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 31 Oktober 2009 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu