Edisi Kamis 2 Juli 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 289 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

kamis wage, 2 juli 2020 Tahanan dan Penjaga Rutan Di-‘’rapid Test’’

balipost http://facebook.com/balipost

Wabup Suiasa Monitoring 22 Posko Satgas Covid-19 Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memonitoring 22 Posko Satgas Covid-19 di daerah Jimbaran dan Benoa, Selasa (30/6) malam.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan berupaya mencegah klaster baru Covid-19 yaitu tahanan di Rutan Polresta. Seluruh tahanan, penjaga rutan, personel Sathati dan pengantar makanan tahanan berjumlah 275 orang di-rapid test, Selasa (30/6) lalu.

Pertumbuhan Ekonomi Bali di Bawah Nasional

Agus Gede Hendrayana Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Bali

’’Kalau sudah minus, ya… resesi. Pada triwulan II ini kami memperkirakan ekonomi Indonesia juga negatif. Apalagi di Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.’’ Rizki Ernadi Wimanda Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali

OPINI

Pendidikan Bali pada Kenormalan Baru Oleh IGK Manila

PEMERINTAH baru saja mengeluarkan sebuah Keputusan Bersama — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri — pada 15 Juni 2020. Isinya tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa pandemi Covid-19. Keputusan ini pada dasarnya adalah konsekuensi yang tak bisa ditolak dari situasi pandemi. Pada bagian awal keputusan tersebut dinyatakan bahwa ‘’Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran’’. Mengikuti protokol kesehatan, proses pendidikan di semua tingkat tetap dijalankan pada tahun pelajaran 2020-2021. Panduan ini mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan di masa transisi ke arah kenormalan baru (new normal), mulai dari tahap-tahap sampai dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Potensi persoalan akan bermula dari kenyataan bahwa panduan ini sangat umum. Dari kacamata sekolah merdeka atau kampus merdeka — tagline kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini — keputusan bersama ini memberi porsi penentuan kebijakan yang besar pada daerah dan sekolah. Karena kebijakan otonomi pendidikan pada dasarnya memberikan kewenangan implementasi pada pemerintah kabupaten/kota, di tangan para pejabat daerah inilah selanjutnya proses dan kemajuan pendidikan bergantung. Tetapi ini tentu saja seperti pisau bermata dua. Pemerintah daerah yang visioner, tanggap dan cekatan akan melihat ini sebagai peluang untuk mengurus pendidikan di daerahnya secara kontekstual dan tepat guna, yakni sesuai pembacaan atas situasi, kondisi dan potensi wilayahnya. Sebaliknya, wilayah dengan pemerintahan daerah yang abai akan berisiko mempertaruhkan masa pendidikan satu tahun pelajaran bagi satu generasi. Hal. 7 Kecepatan dalam Penyesuaian Diri

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 RABU, 1 JULI 2020 Ni Ketut Padmi Rp 200.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 200.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 59.205.000 Total Penerimaan Rp 59.405.000

JEMBRANA | HAL. 4

Segera Realisasikan Proyek Pemerintah

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Bali Agus Gede Hendrayana mengatakan, akibat dampak pandemi Covid-19, pada triwulan I ekonomi Bali mengalami kontraksi pertumbuhan negatif 1,14 persen. Angka ini dinilai memprihatinkan. Sebab, pertumbuhan negatif ini baru pertama kali terjadi di Bali setelah 22 tahun (Bali pernah mengalami kontraksi pertumbuhan negatif 4,04 persen pada saat krisis moneter tahun 1998). Bahkan, tidak ada ekonomi di dunia yang bisa bertahan akibat dampak pandemi Covid-19 ini. ‘’Khusus di Indonesia, hanya Bali dan Yogyakarta (0,17 persen) yang mengalami

kontraksi pertumbuhan negatif yang begitu signifikan,’’ ujar Agus Gede Hendrayana pada Talkshow Merah Putih ‘’Prediksi dan Solusi Ekonomi Bali di Era New Normal’’, di Warung Bali Coffee 63 Denpasar, Rabu (1/7) kemarin. Agus Gede Hendrayana menambahkan, Bali yang pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata nasional, kali ini berada di bawah rata-rata nasional. Hal ini disebabkan ekonomi Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata. Sebab, yang paling terdampak dari pandemi Covid-19 ini adalah sektor tersier, yaitu pariwisata. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi eko-

nomi Bali pada triwulan II ini akan mengalami pertumbuhan negatif yang lebih besar dibandingkan triwulan I. Sebab, sejak April-Juni nyaris tidak ada kunjungan wisatawan ke Bali. Kendati demikian, sektor pertanian pada triwulan I masih tetap bertahan (0,06 persen). ‘’Namun, sektor pertanian tidak bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bali karena sektor pariwisata mendominasi ekonomi Bali,’’ katanya. Di era new normal ini, katanya, pihaknya berharap pertumbuhan sektor pertanian bisa didukung dari berbagai sektor. Hal. 7 Sektor Konsumsi Rumah

PERTUMBUHAN ekonomi Bali triwulan II 2020 diprediksi akan menurun lebih dalam. Ada yang mengatakan penurunan mencapai -9,5 persen sampai -9,1 persen. Namun kondisi pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang sangat dinamis, sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipastikan. Terlepas dari proyeksi, optimisme harus dibangun dengan upaya-upaya menggerakkan ekonomi. Salah satu upaya yang mampu menggerakkan banyak sektor adalah pembangunan infrastruktur, properti, konsumsi pemerintah dan belanja modal pemerintah segera direalisasikan. ‘’Proyekproyek pemerintah yang telah dirancang sebelumnya diharapkan segera direalisasikan agar mampu menggerakkan ekonomi Bali,’’ kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Selasa (30/6). Triwulan II 2020, kata Trisno Nugroho, pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan mengalami kontraksi yang lebih dalam dari triwulan I 2020 yang -1,14 persen. Dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen mengalami kontraksi, kecuali konsumsi rumah tangga. Demikian juga dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh lapangan usaha utama Bali mengalami kontraksi kecuali pertanian dan konstruksi. ‘’Proyeksi pertumbuhan triwulan II memang tidak mudah. Kami terus mengkalibrasi hitungan-hitungan. Memang triwulan II, pertumbuhan melambat lebih dalam dari triwulan I,’’ ujarnya. Dengan mulai dibukanya kegiatan ekonomi terutama wisata untuk wisatawan lokal pada 9 Juli, Trisno Nugroho menilai akan mulai ada pertumbuhan di triwulan III. Meski pertumbuhannya minus, namun akan lebih baik dari triwulan II. Triwulan IV, ekonomi Bali

Denpasar (Bali Post) Masyarakat dari kelompok usia 45 tahun ke atas cukup banyak terjangkit Covid-19 di Bali. Hal ini diduga masih terkait dengan klaster pasar tradisional. Mengingat, pedagang dan pengunjung pasar didominasi oleh kelompok usia rentan tersebut. ‘’Biasanya yang berjualan dan pengunjung kebanyakan ibu-ibu yang usianya masuk kelompok rentan dalam penularan Covid-19,’’ ujar Ketua

Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam siaran pers Pemprov Bali, Selasa (30/6). Menurut Dewa Indra, waktu perawatan pasien kelompok rentan terbilang lebih lama karena imun tubuh sudah menurun seiring usia. Berbeda dengan proses penyembuhan pada pasien sebelumnya yang sebagian besar masih muda. Hal itu memberi gambaran bahwa kasus positif Covid-19 di Bali telah menyentuh lapisan kelompok lanjut usia (lansia), yang sekali kena akan lebih sulit untuk sembuh dan dapat mengancam keselamatan jiwa mereka. ‘’Kelompok ini wajib kita lindungi, oleh sebab itulah kita harus lebih fokus memberi perhatian pada pen-

guatan sistem pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional,’’ jelasnya. Dewa Indra menambahkan, pasar tradisional merupakan tempat yang rentan sebagai penularan Covid-19. Sebagaimana diketahui, sangat sulit menerapkan protokol kesehatan physical distancing pada jam buka pasar. Klaster pasar belakangan bahkan mendominasi penambahan kasus positif Covid-19 di Bali. Sejumlah pasar yang menjadi klaster penyebaran Covid-19, yaitu Pasar Kidul Bangli, Pasar Bondalem Buleleng, Pasar Kumbasari Denpasar dan Pasar Galiran Klungkung. ‘’Klaster Pasar Kumbasari bahkan menjadi penyumbang terbesar penambahan angka positif Covid-19 di Kota Denpasar,’’ katanya.

Dewa Indra menyebut, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di pasar tradisional menjadi fokus dan perhatian Gugus Tugas, baik provinsi maupun kabupaten/ kota. Agar pengawasan dapat dilakukan dari hari ke hari, Sekda Provinsi Bali ini mendorong dibentuknya satgas/ posko di setiap pasar tradisional. Baik yang dikelola oleh pemerintah maupun desa adat. Dalam pembentukan satgas/posko ini, pengelola pasar dapat berkoordinasi dan berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri, Disperindag dan desa adat. Satgas inilah yang nantinya setiap hari bertugas mengawasi dan mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung pasar dalam penerapan protokol kesehatan. ‘’Ingatkan soal

PANDEMI Covid-19 benar-benar meluluhlantakkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Terlebih Bali yang selama ini sangat mengandalkan dan bergantung dari sektor pariwisata. Ancaman krisis bukan lagi di depan mata, tetapi dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat. Pemberlakuan new normal dinilai tidak serta merta bisa memulihkan keadaan. Lalu, bagaimana prediksi ekonomi Bali dan solusi yang bisa ditawarkan di era new normal?

Bali Post/ina

PERTANIAN - Sejumlah petani sedang memanen jeruk Kintamani. Sektor pertanian diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bali di masa pandemi Covid-19 ini.

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

GTPP Jembrana ’’Tracking’’ 30 Warga GTPP Covid-19 Kabupaten Jembrana melakukan tracking terhadap 30 orang. Sebanyak 26 orang menjalani rapid test, sisanya langsung dites swab.

BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

’’Sektor pertanian tidak bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bali karena sektor pariwisata mendominasi ekonomi Bali.’’

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

’’Proyek-proyek pemerintah yang telah dirancang sebelumnya diharapkan segera direalisasikan agar mampu menggerakkan ekonomi Bali.’’ Trisno Nugroho Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berpotensi menguat namun pertumbuhan diprediksi masih minus. ‘’Walaupun pertumbuhannya dinamis, dengan dibuka 9 Juli, kegiatan antarkota/kabupaten akan lebih cair, tapi kemungkinan masih kontraksi,’’ jelasnya. Trisno Nugroho berharap pemerintah mulai merealisasikan anggaran khususnya dari refocusing anggaran baik untuk penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial, penanganan sektor ekonomi, anggaran belanja rutin, anggaran belanja modal. Dengan dibukanya aktivitas ekonomi terutama pariwisata, ia meminta agar semua pelaku usaha, terutama pelaku usaha pariwisata, bersiap dengan protokol kesehatannya. (may)

penggunaan masker yang baik dan benar, arahkan pengunjung pasar agar mencuci tangan ketika masuk dan ke luar pasar. Khusus untuk cuci tangan, Satgas juga punya tugas memastikan ketersediaan air dan sabun cuci tangan. Jangan sampai mengarahkan namun airnya tak mengalir, sabun juga habis,’’ terangnya. Untuk mengetahui apakah pasar terpapar Covid-19 atau tidak, Dewa Indra menyarankan untuk dilakukan rapid test. Rapid test bisa dilakukan dengan pola pengambilan sampel dengan memilih beberapa pedagang. ‘’Jika kedapatan satu saja hasil reaktif, maka harus ditindaklanjuti dengan rapid test massal,’’ katanya. Hal. 7 Terapkan Sistem Jual Beli

Kasus Positif Covid-19 Sentuh Kelompok Lansia

Optimalkan Kapasitas RS Rujukan

Denpasar (Bali Post) Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali masih menunjukkan tren peningkatan. Kendati demikian, Pemprov Bali belum berencana untuk membuat rumah sakit (RS) darurat penanganan Covid. Namun, lebih mengoptimalkan kapasitas di RS rujukan dan tempat karantina yang ada. ‘’Mudah-mudahan tidak (tidak sampai membuat RS darurat - red). Kita optimalkan tempat karantina,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, Rabu (1/7) kemarin. Menurut Suarjaya, sejumlah tempat karantina yang disiapkan Pemprov Bali untuk merawat pasien positif orang tanpa gejala (OTG) berkapasitas 600 tempat tidur. Saat ini 430-an tempat tidur sudah terisi. Sedangkan di RS, tem-

pat tidur yang disiapkan pada semua RS rujukan berjumlah 455. Perkembangan terakhir masih tersisa 130-an tempat tidur di RS untuk merawat pasien positif dengan gejala. ‘’Masih terkendali dengan sirkulasi penanganan yang bergejala di RS, tanpa gejala di tempat karantina. Dengan cara itu bisa kita kendalikan,’’ jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, hasil tracing selama ini lebih banyak menemukan OTG positif Covid-19. Konsekuensinya, mereka dirawat di tempat karantina karena OTG dalam keadaan sehat atau tanpa gejala. Oleh karena itu, tempat karantina untuk OTG sudah terus ditambah yang awalnya hanya disiapkan di Bapelkesmas. Kini sudah bertambah di Wisma BPK Pering, Wisma Bima I dan II, serta dua hotel. ‘’Dari hari ke hari jumlahnya meningkat terus. Tetapi tidak usah khawatir, perintah untuk melakukan tracing masif terus dilakukan. Kalau ini kurang, kami sudah punya cadangan (tempat karantina) berikutnya,’’ ujarnya. (kk)

’’Kelompok ini wajib kita lindungi. Oleh sebab itulah kita harus lebih fokus memberi perhatian pada penguatan sistem pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional.’’ Dewa Made Indra Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.