Bali Post
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN PAING, 2 AGUSTUS 2010
a. Membuka ruas jalan baru 23,8% b. Peninjauan kembali trayek angkutan umum 50,0% c. Pembatasan kendaraan pribadi 26,2% Menurut Anda perlukah Bali melakukan kebijakan pembatasan atau pengaturan jumlah penumpang kendaraan pribadi untuk kelancaran operasional bus Sarbagita? a. Perlu b. Tidak c. Tidak tahu
72,6% 13,1%
Tidak tahu Yakin
14,3%
grafis/ de wiryawan
42,7% 39,4% 17,9%
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Perlu Ada Kantong Parkir di Dekat Halte
Yakinkah Anda pengoperasian bus Sarbagita akan efektif mengatasi kemacetan di jalur strategis lintas kota?
Tidak yakin
NOMOR 336 TAHUN KE 62
Sukseskan Operasional Bus Sarbagita
JAJAK PENDAPAT BALI POST Menurut Anda, apa yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan?
20 HALAMAN SEJAK 1948
Responden 200 orang
Dalam tiga bulan ke depan, Pemprov Bali akan meluncurkan pengoperasian bus Sarbagita. Bus ini akan melayani trayek baru yang dirintis dari Tabanan, Denpasar dan Gianyar. Terget program rintisan ini adalah mengurai titik kemacetan di kawasan Kuta, termasuk jalur menuju Nusa Dua. Solusi mengatasi kemacetan dengan pengoperasian bus Sarbagita oleh Pemprov Bali tampaknya kurang bergaung dan diyakini tak akan efektif. Masyarakat menilai pengoperasian bus Sarbagita harus diikuti dengan kebijakan lainnya dalam bidang transportasi. Kalau tidak, bus Sarbagita akan sama nasibnya dengan trayek umum lainnya. Apa saja model kebijakan susulan itu?
RESPONS publik atas solusi bus Sarbagita tak begitu menggembirakan. Ada 72,6 responden yang menyatakan tak yakin pengoperasian bus Sarbagita akan efektif mengatasi kemacetan di jalur strategis lintas kota. Mereka umumnya menilai budaya menggunakan kendaraan bus belum terbangun. Selain itu, responden menyatakan masyarakat ingin kenyamanan, kecepatan dan kepastian tiba di tempat kerja. Selain itu pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang tinggi juga akan makin menjadi-
kan lalu linta krodit. Sementara responden yang mengaku yakin bahwa bus Sarbagita akan mengatasi kemacetan mencapai 14,3 persen. Namun mereka berharap setelah pengoperasian bus ini ada kebijakan baru dalam penggunaan kendaraan pribadi. Setidaknya responden yang menyatakan ‘’yakin’’ ini berharap ada langkah yang digulirkan. Kenyamanan penumpang harus mendapat perhatian, selain tarif yang murah. Di samping itu, pemerintah semestinya menyediakan kantong-kantong parkir di dekat halte yang dila-
lui. Walaupun untuk ini pengguna parkir harus membayar retribusi. Alasan ini tentu masuk akal. Sebab, mereka yang menggunakan bus Sarbagita tentu tidak nyaman kalau mereka jalan kaki dari rumah menuju halte. Apalagi jarak rumahnya cukup jauh. Sementara responden yang mengaku tidak tahumenahu mencapai 13,1 persen. Jawaban ini tentu terkait dengan sosialisasi yang minim. Hal.19 Harus Jelas
FAKTA Obama Bosan dengan ’’BlackBerry’’-nya Washinton Sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berjuang keras untuk mempertahankan BlackBerry-nya. Tetapi sekarang — karena hanya 10 orang yang diberi izin mengirim e-mail ke peralatan supercanggih itu — orang nomor satu di Amerika tersebut mengaku ‘’tak menyenangkan’’. Hal.19 Siang Hari
Bali Post/afp
PALING BURUK - Ratusan orang di Pakistan sedang mengungsi ke atas jembatan yang putus. Bencana banjir yang melanda Pakistan kali ini termasuk sebagai salah satu bencana paling buruk di kawasan Asia. Korban tewas dari banjir bandang tersebut mencapai 1.100 orang.
Cegah Pengoplosan Elpiji FBR Vs Warga Rempoa
30 Diperiksa, Dua Tersangka Jakarta (Bali Post) Pacsabentrok antara ormas dari Forum Betawi Rempug (FBR) dengan warga Rempoa, Ciputat, Tangerang, kepolisian telah mengamankan 32 orang yang diduga menjadi pelaku kerusuhan. Polisi telah menetapkan dua dari 32 orang tersebut sebagai tersangka. ‘’Saat ini sudah dua orang yang jadi tersangka. Kemungkinan bertambah,’’ kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Boy Rafli Amar, Minggu (1/8) kemarin. Sementara 30 orang lainnya masih terus dilanjutkan pemeriksaannya dan tidak menutup peluang untuk ditetapkan sebagai tersangka. Seperti diketahui, bentrokan antara FBR dan warga Rempoa terjadi Sabtu (31/7) malam yang diawali pencopotan bendera FBR yang saat itu baru saja merayakan HUT. Hal.19 Harus Ditindak
KABUPATEN
Harga Gas 3 Kg dan 12 Kg Harus Sama Jakarta (Bali Post) Pemerintah didesak melakukan sistem distribusi tertutup untuk tabung elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi. Cara lain, dengan menyamakan harga elpiji 3 kg dan 12 kg kepada masyarakat. Solusi itu disampaikan mantan Komisi VII Bidang Energi DPR Tjatur Sapto Edy. Kata dia, selisih harga tabung 3 kg dan 12 kg cukup tinggi. Harga 1 kg gas di tabung gas melon Rp 4.250, sedangkan 1 kg gas di tabung 12 kg Rp
5.750. ‘’Selisih ini yang dimanfaatkan sejumlah agen untuk meraih keuntungan dengan mengoplos gas,’’ kata Tjatur dalam diskusi mingguan di Jakarta, Sabtu (31/7). Direktur Logam Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengakui sering menemukan kasus katup tabung gas dalam kondisi hancur. Pertamina sebagai pihak pengelola tabung selalu melakukan pemeriksaan rutin saat menerima tabung gas untuk diisi.
Putu menduga telah terjadi pengoplosan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di tingkat agen. Dia mengkhawatirkan saat masuk agen, segel tabung dibuka dan langsung dioplos. Akibatnya, masyarakat yang dirugikan karena menggunakan tabung gas dalam kondisi rusak. Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengutarakan, kasus kebocoran elpiji akan tetap terjadi sepanjang terjadi disparitas harga antara elpiji 3 kg
dengan 12 kg. Pasalnya, perbedaan harga elpiji akan memacu para spekulan melakukan over isi tabung (versitab) dari tabung 3 kg ke tabung isi 12 kg. ‘’Selisih antara kedua produk tersebut sebesar Rp 1.350/kg,’’ terangnya. Karenanya, ia pun berpendapat, pemerintah dapat mensubsidi elpiji 12 kg sehingga harganya disamakan dengan harga elpiji 3 kg yang lebih dahulu telah disubsidi. Hal.19 Minyak Tanah
Menang, Webber di Puncak Klasemen
4
UNTUK membebaskan kawasan Gianyar selatan yang kini melintang Jalan Ida Bagus Mantra dari ketentuan sebagai kawasan hijau, memerlukan pencabutan delapan aturan yang mengatur masalah pelestarian kawasan hijau. Meski kini marak dengan bangunan yang tak terkendali, dipastikan bangunan tersebut melanggar ketentuan delapan aturan yang ada. Di antaranya, ketentuan sepadan pantai, sepadan jalan, ketentuan batas kesucian pura, detail tata ruang provinsi, RTRW kabupaten dan sebagainya. Siapa pemiliknya? Bali Post/afp
Mark Webber
Budapest Mark Webber memenangi GP Hongaria, Minggu (1/8) malam kemarin. Kemenangan ini membawa driver Red Bull itu ke puncak klasemen. Webber finis pertama dalam balapan yang digelar di Hungaroring, dengan catatan waktu 1 jam 41 menit 05,571 detik. Kemenangan ini sekaligus mengantarkannya tampil menapaki klasemen sementara dengan poin 161. Ia unggul empat poin atas Lewis Hamilton yang dalam balapan ini harus out akibat mengalami masalah mesin. Ini merupakan kemenangan keempat yang didapatkan oleh Webber di balapan musim ini. Posisi kedua pada balapan itu ditempati Fernando Alonso (Ferarri), ketiga Sebastian Vettel (Red Bull), keempat Filipe Massa (Ferarri) dan kelima Vitaly Vetrov (Renault). Hal.19 Klasemen
Perintah Bupati Winasa
Baliho KPUD Diturunkan Satpol PP Negara (Bali Post) Sejumlah baliho sosialisasi jadwal Pilkada Jembrana yang dipasang KPUD Jembrana di sejumlah titik diturunkan oleh aparat Satpol PP Jembrana dan Kantor Perizinan Pemkab Jembrana, Minggu (1/8) kemarin. Menurut petugas Satpol PP, penurunan ini atas perintah Bupati Jembrana Gde Winasa. Dari pantauan Bali Post, tercatat tiga baliho — di Melaya, Taman Makam Pahlawan serta di samping Jembrana Tower — diturunkan Satpol PP. Mereka dipimpin Kasi Trantib Pol PP Made Tarma dan staf Kantor Perizinan Pemkab Jembrana
Putu Sudharma. Sementara puluhan baliho pencitraan bergambar sejumlah bakal calon bupati dari partai maupun independen tidak diturunkan. Menurut jajaran Satpol PP, penurunan ini bukan untuk menertibkan tetapi merelokasi. Sebab, titik lokasinya dianggap tidak sejalan dengan estetika dan membahayakan pengguna jalan. ‘’Kalau di Mendoyo banyak terjadi korban tabrakan saat menyeberang, karena mungkin membaca baliho jadwal ini. Kalau di sini (di samping Jembrana Tower - red) karena jalur utama civic centre dinilai mengganggu estetika,’’ tandas staf Satpol PP
Putu Sudharma. Sedangkan yang satu titik di perempatan Taman Makam Pahlawan merupakan areal larangan pemasangan baliho komersial. Menurutnya, penurunan ini bukan merupakan penertiban baliho milik KPUD Jembrana, melainkan hanya relokasi. Dua mobil patroli Satpol PP dan satu truk sampah dikerahkan untuk menurunkan baliho sosialisasi Pilkada Jembrana ini. Disinggung dengan baliho-baliho selain KPUD yang juga tarpampang di sejumlah titik rawan, mereka mengatakan segera menyusul dibongkar. ‘’Kami diperintahkan yang ini (KPUD) dulu, yang lain menyusul,’’ tambah-
nya. Penurunan baliho ini terbilang aneh atau dicari-cari. Sebab, saat pilpres dan pileg setahun lalu sejumlah baliho sosialisasi KPUD juga dipasang di lokasi yang sama namun tidak diturunkan oleh pemkab. Pun penurunan ini dilakukan beberapa hari setelah pemkab melayangkan gugatan kepada KPUD terkait tahapan Pilkada Jembrana. Ketua KPUD Jembrana Putu Wahyu Dhiantara mengatakan belum tahu pasti alasan penurunan, kemungkinan terkait peraturan bupati (perbup) yang dibuat menjelang pilkada. Hal.19 Perintah Bupati
Bali Post/sur
DITURUNKAN - Sejumlah aparat Satpol PP menurunkan baliho sosialisasi jadwal Pilkada Jembrana yang dipasang KPUD di Jalan Sudirman, Negara.
Di Pakistan
Banjir, 1.100 Tewas Peshawar Bencana banjir yang melanda Pakistan termasuk sebagai salah satu bencana paling buruk di kawasan Asia. Korban tewas dari banjir bandang tersebut mencapai 1.100 orang, Minggu (1/8) kemarin, dan penyebaran penyakit menular seperti kolera mulai bermunculan. Warga miskin menjadi korban paling menderita dan mereka kebingungan mencari tempat berlindung dari guyuran hujan mengerikan. Total sebanyak 1.100 nyawa melayang akibat hujan lebat, banjir bandang dan tanah longsor sekitar provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, dan sedikitnya 47 korban tewas di Kashmir. Menurut PBB, lebih dari 1 juta orang terkena dampak amukan alam ini dengan kondisi ribuan rumah dan dataran pertanian sangat luas rusak di wilayah Pakistan yang sudah kacau balau oleh serangan militan ekstrem. ‘’Ini adalah banjir terburuk di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan dalam sejarah negara,’’ terang Menteri Informasi Mian Iftikhar Hussain. Ratusan korban selamat menemukan tempat berlindung di sekolahsekolah Peshawar (kota utama di Pakistan barat laut) dan Muzaffarabad (ibu kota Kashmir-Pakistan) setelah meloloskan diri dari banjir sambil menggendong anakanaknya. Tayangan TV dan foto yang menyebar di kalangan media memperlihatkan warga menaiki tembok dan atap rumah mereka saat luberan banjir deras mengamuk menelan pedesaan. Muqaddir Khan (25) menyelamatkan diri bersama 9 sanak famili di Peshawar mengatakan ia sudah kehilangan segalanya. ‘’Saya banting tulang bekerja di Saudi Arabia selama
3 tahun dan membangun sebuah kios kecil. Namun tempat usaha saya kini tinggal kenangan, banjir menggerusnya hanya dalam hitungan menit,’’ isak Khan. Razia Bibi (48) mengatakan ia bersama keluarga tak tidur semalam suntuk melihat level air terus meningkat. ‘’Rumah saya sekarang total tenggelam dan kami hanya bisa menyelamatkan diri dengan membawa beberapa benda berharga,’’ tuturnya. Biro Cuaca Pakistan menerangkan terjadi curah hujan ‘’tak biasa’’ dengan kepadatan 312 mm selama 36 jam di barat laut, namun dalam beberapa hari ke depan curah hujan diprediksi sudah melemah. Sementara di negeri tetangga Afghanistan, banjir bandang juga mengamuk dan menewaskan 65 orang. Ada 1.000 keluarga terkena dampaknya. Lebih dari 3.700 rumah dihanyutkan banjir di Pakistan dan jumlah orang yang kehilangan tempat tinggalnya terus bertambah. ‘’Luberan air menghancurkan ladang pertanian di Desa Nowshera,’’ jelas Hussain. ‘’Tim penyelamat juga mencoba mengevakuasi 1.500 wisatawan yang terjebak di distrik Kalam dan Behrain wilayah Swat.’’ Hal.19 Komisi Eropa