Edisi Senin 3 Agustus 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 313 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

senin umanis, 3 agustus 2020

BNNP Sosialisasi P4GN Manfaatkan Musim Layang-layang Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali memanfaatkan musim layang-layang untuk sosialisai kebijakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). BADUNG | HAL. 3

Distan Bali Wujudkan Sat Kerthi Lewat Pertanian Organik Sistem pertanian organik adalah salah satu cara Distan Pangan Provinsi Bali mewujudkan sat kerthi karena mengatur teknik bertani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. DENPASAR | HAL. 2

balipost http://facebook.com/balipost

BALI CATATKAN PASIEN SEMBUH 85,18 PERSEN

Denpasar (Bali Post) Penanganan Covid-19 di Bali terus bergerak ke arah yang lebih baik. Sekalipun masih ada tambahan kasus positif, akan tetapi angka kesembuhan juga melesat naik. Data terakhir per 2 Agustus 2020, jumlah kumulatif kasus positif di Bali sebanyak 3.488 orang. Dari jumlah itu, 2.971 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan di tingkat nasional, jumlah yang sembuh mencapai 67.919 orang dari kumulatif kasus positif sebanyak 109.934 orang. ‘’Persentase jumlah yang sembuh sekitar 85,18 persen, tertinggi di Indonesia. Nasional sebesar 61,78 persen dan Global sebesar 62,61 persen,’’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Minggu (2/8) kemarin. Menurut Koster, angka kematian tercatat sebanyak 48 orang juga dalam posisi terkendali. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di Bali telah dilakukan dengan baik. Pencapaian yang baik ini tidak lepas dari anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Ida Batara-Batari yang malinggih di Bali. ‘’Inilah hasil dari upaya secara niskala yang dilakukan selama ini. Secara sekala adalah berkat upaya dan kerja keras bersama semua pihak, Bapak Pangdam Udayana, Bapak Kapolda, Bapak Kajati, serta bupati/wali kota se-Bali dan para petugas medis, pengelola rumah sakit, dan para pihak lainnya,’’ paparnya.

OPINI

Pendidikan dan Resiliensi Ekonomi Oleh IGK Manila PANDEMI Covid-19 terus memaksa dunia pendidikan untuk berubah, menyesuaikan diri supaya tidak sekadar berjalan tetapi juga demi memastikan kualitas. Di tengah chaos atau ketidakmenentuan berbagai hal --seperti penyesuaian target pendidikan dan bagaimana proses pembelajaran harus dijalankan-- pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat peduli pendidikan terus ditantang untuk berinovasi. Sementara itu, kegagalan pertumbuhan ekonomi secara makro di tingkat nasional, yang bisa saja berujung pada resesi, terus membayang-bayangi kita. Sedangkan di daerah-daerah, penyelenggara pemerintahan mau tidak mau harus terus berjuang meminimalisasi dampak pandemi dalam kehidupan sehari-hari serta berusaha memfasilitasi penyesuaian diri masyarakat dalam tatanan kehidupan baru. Dalam hal ini, ketika Pendapatan Asli Daerah (PAD) berkurang drastis, dana dari pemerintah pusat menjadi andalan utama. Dengan sendirinya, ancaman resesi ini juga mengancam keberlanjutan pendidikan. Ketika kegiatan belajar-mengajar telah berantakan sejak awal pandemi, di mana secara ekonomi situasi dan kondisi negara dan daerah masih relatif stabil, tentu bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika tak ditemukan paradigma dan cara-cara baru dalam pendidikan di saat situasi dan kondisi ekonomi menjadi lebih buruk. Mencermati keadaan ini, hemat saya, kita perlu memperbarui atau menggeser sudut pandang. Pertama, menyikapi kesemrawutan penyelenggaraan pendidikan, seperti dalam hal apakah akan dilakukan fasilitasi pembelajaran tatap muka atau daring serta segala konsekuensi yang mengiringinya, perlu dilakukan perubahan paradigma, yakni dari pendidikan berbasis sekolah menjadi pendidikan berbasis masyarakat atau komunitas. Secara legal-formal, hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal. 7 Pendidikan Berbasis Masyarakat

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 2 AGUSTUS 2020 Ketut Yasa Astawa Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 50.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 63.485.000 Total Penerimaan Rp 63.535.000

Pencapaian yang sudah baik ini, lanjut Koster, harus ditingkatkan agar situasi di Bali semakin baik. Situasi dan kondisi yang semakin baik ini sangat diperlukan untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat Bali dan masyarakat luar Bali yang berkunjung ke Pulau Dewata. Mengingat, aktivitas pariwisata Bali untuk wisatawan domestik telah dimulai pada Sukra Pon Kulantir, 31 Juli 2020 lalu. Seperti diketahui, pariwisata adalah aktivitas yang memerlukan kepercayaan. ‘’Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kepercayaan

yang utama adalah penanganan Covid-19 dengan baik. Oleh karena itu, semua pihak harus mengikuti Protokol Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dengan tertib dan disiplin sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020,’’ terangnya. Koster menegaskan, para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali harus tertib dan disiplin. Demikian halnya masyarakat di Bali harus tertib dan disiplin agar situasi yang baik di Bali dapat dijaga dan terus ditingkatkan. Dengan demikian, maka harapan masyarakat agar kehidupan ekonomi Bali bisa bangkit dan bergairah kembali dapat diwujudkan dengan baik, sukses dan selamat. ‘’Marilah kita jaga secara bersama-sama Bali yang kita cintai ini agar masyarakat dapat beraktivitas dan aman dari penularan Covid-19,’’ tegasnya. (kmb32)

Rp 31,44 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak 155.116 rekening dengan nilai Rp 23,36 triliun telah mendapatkan restrukturisasi. Sementara itu, untuk Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Bali terdapat 30.472 rekening terdampak dengan nilai Rp 6,03 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak 18.332 rekening dengan nilai Rp 3,26 triliun telah mendapatkan restrukturisasi. Selanjutnya, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali, dari 10 bank umum yang telah melaporkan tercatat bahwa terdapat 103.670 rekening dengan nominal Rp

4,48 triliun yang terdampak. Dari jumlah tersebut sebesar 73.277 rekening dengan nominal kredit Rp 3,28 triliun telah mendapatkan restrukturisasi. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh 67 perusahaan pembiayaan diketahui bahwa untuk Provinsi Bali terdapat 109.224 rekening dengan besaran nominal pembiayaan Rp 6,67 triliun terkena dampak Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 83.013 rekening dengan nominal pembiayaan Rp 5,57 triliun telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi. PT Pegadaian yang berlokasi di Bali mencatat terdapat 2.708 nasabah dengan

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Sejak 31 Juli, Kunjungan Wisdom di Tanah Lot 1.524 Orang Sejak dibuka 31 Juli lalu, wisdom mulai ramai di Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Angka kunjungan wisdom di destinasi ternama di Tabanan ini menembus 1.524 orang, sedangkan wisman tercatat 19 orang. TABANAN | HAL. 4

Pengangguran Diarahkan Jadi Pekerja Mandiri Denpasar (Bali Post) Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sektor pariwisata di Bali. Praktis, ada banyak tenaga kerja di sektor tersebut yang dirumahkan hingga di-PHK oleh perusahaannya. Tetapi secercah harapan kini muncul dengan kembali dibukanya sektor pariwisata khusus untuk wisatawan domestik pada 31 Juli lalu. Paling tidak, hal ini dapat mengurangi jumlah pengangguran yang timbul sebagai dampak pandemi. ‘’Harapan kita, angka itu (jumlah tenaga kerja yang di-PHK atau dirumahkan red) sudah mulai berkurang,

tetapi detailnya perlu data dari kabupaten/kota,’’ ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, Minggu (2/8) kemarin. Menurut Arda, pihaknya akan meminta perkembangan itu dari kabupaten/kota seiring dengan dibukanya kembali sektor pariwisata. Sebab, angka-angka tenaga kerja yang dirumahkan dan di-PHK dilaporkan oleh masing-masing perusahaan terdampak ke kabupaten/kota. Hal. 7 Pemulihan Perekonomian Masyarakat

’’Harapan kita setelah dilatih, mereka bisa mengarah menjadi pekerja mandiri atau wirausaha.’’

’’Kita tetap prioritaskan protokol kesehatan. Tapi sejalan dengan upaya-upaya maksimal mengatasi dampak kesehatan, ekonomi mulai digerakkan.’’

Ida Bagus Ngurah Arda Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali

I Nyoman Sugawa Korry Wakil Ketua DPRD Bali

Industri Jasa Keuangan di Bali Telah Berikan Restrukturisasi

INDUSTRI jasa keuangan Bali telah melaksanakan restrukturisasi kepada debitur terdampak Covid-19. Data per Juli 2020 terdapat 235.279 rekening kredit perbankan terdampak senilai Rp 37,47 triliun. Dari jumlah tersebut, 173.448 rekening dengan nilai Rp 26,61 triliun telah mendapatkan restrukturisasi. Khusus untuk bank umum di Provinsi Bali, terdapat 204.807 rekening terdampak dengan nilai

’’OJK bersama industri jasa keuangan mendukung kebijakan pemerintah dalam meringankan beban konsumen yang terkena dampak Covid-19 melalui restrukturisasi atau keringanan pembayaran yang tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.’’ Elyanus Pongsoda Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara

nominal pembiayaan Rp 83,84 miliar yang terdampak. Dari jumlah tersebut sebesar 2.073 nasabah dengan nominal pembiayaan Rp 67,81 miliar yang mengajukan keringanan dan telah disetujui. Sedangkan PT Permodalan Nasional Madani yang berkantor cabang di wilayah Bali mencatatkan 273 nasabah dengan nominal pembiayaan Rp 55,96 miliar terdampak. Selanjutnya, dari jumlah tersebut sebanyak 220 nasabah dengan pembiayaan Rp 50,44 miliar telah mendapatkan keringanan. Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda, Jumat (31/7) menyampaikan, OJK bersama industri jasa keuangan mendukung kebijakan pemerintah dalam meringankan beban konsumen yang terkena dampak Covid-19 melalui restrukturisasi atau keringanan pembayaran yang tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menghindari adanya moral hazard sesuai dengan POJK No.11/POJK.03/2020. Elyanus Pongsoda menambahkan, pengajuan restrukturisasi atau keringanan oleh konsumen dapat diajukan

langsung ke industri melalui telepon, email, whatsapp atau sarana komunikasi digital resmi lain tanpa perlu datang langsung ke kantornya yang informasinya dapat diperoleh melalui website masing-masing industri. OJK mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap penawaran pengurusan kelonggaran pinjaman yang mengatasnamakan OJK. Elyanus Pongsoda mengatakan, OJK bahu-membahu dengan pemerintah, BI, dan LPS untuk menjaga stabilitas sistem keuangan seiring dengan penanganan krisis kesehatan yang berdampak kepada kondisi perekonomian. OJK juga telah melakukan pertemuan dengan sektor perbankan dan para pelaku usaha di sektor riil untuk memfasilitasi (link and match) kebutuhan sektor riil untuk kembali menggerakkan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan penempatan uang negara sebagaimana yang telah diatur dalam PMK Nomor 70 Tahun 2020. Hal. 7 Pemberian Kredit

Hari Ini, ’’Groundbreaking’’ Pembangunan Pelabuhan di Nusa Penida

Dihadiri Menhub, Anggaran Menggunakan Sistem ’’Multiyears’’ SEMPAT diundur karena pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran, pembangunan pelabuhan di Kecamatan Nusa Penida akhirnya terwujud. Pembangunan dua pelabuhan, bagian dari rencana pelabuhan segi tiga emas itu akan ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Senin (3/8) hari ini. Kepastian hadirnya Menhub itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di sela-sela mengecek persiapan acara di lokasi pembangunan Pelabuhan Sampalan, Minggu (2/8) kemarin. Dua pelabuhan yang akan dibangun dengan dana dari pusat yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Gede (Nusa Penida) dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan. Menurut

Bupati Suwirta, rencananya kedua pelabuhan tersebut dibangun dan selesai tahun ini. Mengingat situasi pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran, rencana pembangunannya sempat diundur dan baru bisa dilakukan saat ini. Anggaran kedua pelabuhan tersebut lebih dari Rp 190 miliar dengan pengerjaan secara sistem multiyears atau tahun anggaran 2020 dan tahun anggaran 2021. ‘’Untuk aset tanah dan perencanaan kami di kabupaten dengan dukungan penuh Gubernur Bali Wayan Koster dan dianggarkan kementerian. Untuk dana pembangunan Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 86 miliar dan Pelabuhan Bias Munjul Rp 105 miliar,’’ ujar Bupati Suwirta. Hal. 7 Meningkatkan Perekonomian

PELABUHAN - Bupati Suwirta saat mengecek rencana pembangunan pelabuhan, sekaligus persiapan menerima kunjungan Menteri Perhubungan.


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

Jaya Negara Serahkan Bibit Tanaman, Masker dan ’’Hand Sanitizer’’ di Banjar Kertasari Serangkaian Gerakan 1.000 Biopori, Dukung Pencegahan dan Ketahanan Pangan

Bali Post/ist

DITAHAN - Pencuri spesial burung ditahan di Mapolsek Denbar.

Spesialis Pencuri Burung Ditangkap Denpasar (Bali Post) Tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Barat (Denbar) menangkap pencuri spesial burung, I Kadek Yasa alias Kampret (22), asal Singaraja, Kamis (30/7) lalu. Residivis ini beraksi di delapan TKP di Denpasar dan Tabanan, salah satunya di Jalan Imam Bonjol, Gang Gunung Saba, Denbar. Pelaku mencuri seekor burung jenis murai batu, Selasa (28/7). ‘’Pelaku khusus menyasar burung yang harganya mahal. Ratarata burung curian dijual Rp 1 juta. Untuk menentukan sasaran, pelaku lebih dulu survei,’’ kata Kanit Reskrim Polsek Denbar AKP Andi Muh. Nurul Yaqin seizin Kapolsek AKP GAA Udayani Andi, Minggu (2/8) kemarin. Menurut AKP Andi, dalam menjalankan aksi, pelaku mengajak temannya berinisial WE yang bertugas sebagai joki. Korbannya, I Wayan Darmada (52). ‘’Pelaku melompati pagar rumah korban lalu mengambil burung tersebut beserta sangkar. Saat meninggalkan TKP, sangkarnya dibuang,’’ tegasnya. Korban tahu burung miliknya dicuri karena mendengar burung lainnya ribut. Saat dicek di teras rumahnya, ternyata satu burungnya yaitu murai batu medan ekor panjang warna hitam dada cokelat hilang bersama sangkarnya. ‘’Setelah menerima laporan kasus ini, kami melakukan penyelidikan. Tim kami mendapatkan informasi pelaku kos di Jalan Padma, Dentim. Kami langsung ke sana dan menangkap pelaku,’’ kata mantan Kasubag Humas Polresta. Saat diinterogasi, pelaku mengaku menjual burung milik korban Rp 1 juta kepada RS (53). Selain di TKP, pelaku juga beraksi di Jalan Batu Kandik mengambil dua ekor burung murai, Jalan Subur mendapatkan satu ekor burung murai, Jalan Ahmad Yani mengambil tiga ekor burung murai, Jalan Cokroaminoto mencuri satu ekor burung murai, Jalan Cekomaria mengambil dua ekor burung cucakrowo dan satu burung murai, wilayah Tabanan mendapatkan lima ekor burung murai dan Jalan Yeh Hoo mencuri satu ekor burung murai. Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Reza Hafidz Dwi Saputro menyampaikan pelaku merupakan seorang residivis kasus pencurian. ‘’Pelaku pernah ditangkap 1,5 tahun lalu. Saat ini pelaku diproses di Polsek Denbar dan temannya masuk DPO,’’ tutupnya. (kmb36)

111.455 68.975 5.236 3.488 2.970 48

Kasus Sembuh Lebih Banyak daripada Positif Baru

Denpasar (Bali Post) – Kasus positif Covid-19 di Bali masih bertambah puluhan orang per harinya. Pada Minggu (2/8), jumlah puluhan kasus masih dilaporkan. Dilaporkan tambahan 40 kasus terkonfirmasi positif baru. Dikutip dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, kumulatifnya mencapai 3.488 kasus positif. Kabar baiknya, kasus sembuh juga terus bertambah. Penambahannya pun lebih banyak dari kasus positif baru. Total terdapat 2.970 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Jadi, tercatat ada tambahan kasus sembuh sebanyak 46 orang. Dengan makin tingginya jumlah pasien sembuh, persentase kesembuhan di Bali kini sudah mencapai 85 persen, tepatnya 85,15 persen dari kumulatif kasus. Sementara itu, tidak ada dilaporkan kasus pasien meninggal. Jumlah kasus kematian tetap 48 orang (1,38 persen). Rinciannya 46 WNI dan 2 WNA. Kasus aktif kini berjumlah 470 orang (13,47 persen). Mereka berada di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Sementara itu, kasus tambahan positif harian di Indonesia belum juga menunjukan tanda-tanda penurunan. Pada Minggu (2/8) kemarin, terdapat tambahan positif sebanyak 1.519, sehingga kumulatifnya menjadi 111.455 orang. Untuk kasus sembuh juga bertambah sebanyak 1.056, sehingga totalnya menjadi 68.975 orang. Selanjutnya, kasus meninggal dunia tambahannya 43 orang. Kini totalnya menjadi 5.236 orang. (kmb18)

Topik : pengangguran diarahkan jadi pekerja mandiri

SEBAGAI upaya pencegahan dan mendukung terciptanya ketahanan pangan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19, Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara menyerahkan bibit tanaman pangan, masker dan hand sanitizer kepada masyarakat Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Minggu (2/8) kemarin. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan launching Gerakan Kertasari 1.000 Biopori yang turut dihadiri qnggota DPR-RI I Nyoman Parta. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Darsa, Camat Denpasar Selatan I Wayan Buda, Lurah Panjer Made Suryanata, Bendesa Adat Panjer A.A. Oka Adnyana serta masyarakat Banjar Kertasari. Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR-RI Nyoman Parta menjelaskan pentingnya menerapkan sistem resapan air berbasis biopori di masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air baku serta menjaga stabilitas air tanah. Mengingat saat ini Bali secara umum memang diketahui sedikit mengalami gangguan atas ketersediaan air tanah, sehingga dengan program biopori ini diharapkan dapat mengalirkan air kembali kedalam tanah. Sementara itu, Jaya Negara mengucapkan terima kasih atas kepedulian

semua pihak, termasuk anggota DPRRI Nyoman Parta terhadap stabilitas lingkungan di Kota Denpasar, utamanya dalam menjaga stabilitas air tanah. Terkait dengan bibit tanaman pangan, hand sanitizer dan masker, Jaya Negara mengatakan saat ini wabah pandemi Covid-19 masih terjadi. Kota Denpasar belum keseluruhan bebas dari ancaman penyebaran Covid-19, sehingga dengan masker dan hand sanitizer diharapkan mampu mendukung pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat. Jaya Negara menambahkan, ketahanan atau kemandirian pangan juga harus tercipta di masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan dapat secara mandiri melaksanakan penanaman bibit tanaman pangan. Hal ini tidak hanya di masa pandemi, melainkan secara berkelanjutan untuk memenuhi ketahanan pangan keluarga. ‘’Kami berharap bibit yang diserahkan dapat ditanam di pekarangan rumah masing-masing, sehingga dapat mendukung pemenuhan pangan skala perumahan. Selain itu, pencegahan penyebaran juga wajib dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin. Semoga bantuan yang diserahkan ini memberikan manfaat bagi masyarakat,’’ ujar Jaya Negara.

BANTUAN - Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara bersama anggota DPR-RI Nyoman Parta saat menyerahkan bantuan biopori dan bibit tanaman pangan di Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Denpasar, Minggu (2/8) kemarin. Klian Mona Banjar Kertasari I Gede Sulusi mengucapkan terima kasih atas bantuan biopori yang diserahkan anggota Fraksi PDI-P DPR-RI Nyoman Parta dan bantuan bibit tanaman pangan, masker dan hand sanitizer dari Wakil Wali Kota Denpasar Jaya Negara. Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat untuk mendukung

pencegahan dan ketersediaan pangan mandiri skala perumahan bagi masyarakat. ‘’Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diserahkan. Tentunya ini sangat bermanfaat, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Semoga wabah pandemi segera berlalu,’’ terangnya. (ad005)

Distan Bali Wujudkan ”Sat Kerthi” Lewat Pertanian Organik

Denpasar (Bali Post) -

Sistem pertanian organik adalah salah satu cara mewujudkan Sat Kerthi karena mengatur teknik bertani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sistem pertanian organik menekankan pada teknik budi daya dengan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, udara dan keracunan pada makhluk hidup. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., belum lama ini. Wisnuardhana melanjutkan, mengingat visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru menekankan pada kewajiban krama Bali menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk kesejahteraan lahir batin, maka Distan juga berupaya mendukung visi tersebut. Salah satunya melalui pertanian organik. Nilainilai yang terkandung dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali meliputi enam cara mencapai atau penyebab kesejahteraan yaitu Sat Kertih, terdiri dari Jagad, Jnana, Segara, Wana, Atma dan Danu Kerthi.

Dalam mengintensifkan pertanian organik di Bali telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan pemerintah Provinsi Bali melalui Distan dalam mengakselerasi dan sosialisasi penerapan sistem pertanian organik. Yaitu mengembangkan padi organik seluas 250 hektar (ha), bawang merah organik seluas 1 hektar, menyalurkan 30 paket Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim komoditi perkebunan berupa pengembangan pertanian organik integrasi

kopi dengan kambing. Tak hanya itu juga menyediakan pupuk organik bersubsidi dari program pupuk bersubsidi nasional sebanyak 3.639 ton, menyediakan dan menyalurkan bantuan berbagai jenis pestisida organik untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman. “Semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mengedukasi para petani bagaimana menyiapkan pupuk organik serta mengimplementasikan SOP pertanian organik di lahan usaha taninya,” ujarnya. Khusus untuk pengembangan bawang merah organik di tepian Danau Batur di Desa

Bali Post/ist

PANEN - Panen bawang merah organik di Kelompok Tani Karya Buahan, Desa Buahan, Kintamani, Bangli. Buahan, Kintamani, Bangli adalah salah satu upaya mewujudkan Danu Kertih. Yaitu upaya untuk petani bawang merah di sekitar Danau Batur dapat secara bertahap melaksanakan pertanian organik pada lahan usaha taninya sehingga tidak mengakibatkan pencemaran pada Danau Batur. Kesucian Danau

Batur dapat terjaga dan terpelihara secara berkelanjutan, yang telah memberikan kehidupan pada masyarakat sekitarnya. (kmb42) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

Pusat Perbelanjaan Bisa Jadi ”Trigger” Pertumbuhan Ekonomi

Denpasar (Bali Post)Pusat perbelanjaan seperti mall di era kebangkitan ekonomi dapat memicu pertumbuhan ekonomi Bali. Pasalnya, kontribusi pusat perbelanjaan salah satunya Plaza Renon pada setoran pajak Pemerintah Kota Denpasar hampir Rp 7 miliar per tahun. Co-founder Plaza Renon Made Bayu Adisastra mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak cukup besar bagi Plaza Renon dan tenant-tenant yang ada di dalamnya, karena penurunan pengunjung 90 persen di awal pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun sejak pelonggaran aktivitas masyarakat pada 9 Juli lalu, mulai terjadi peningkatan pengunjung sampai 30 persen dari kunjungan normal 5.000 orang per hari pada hari biasa dan 7.000 pengunjung di akhir pekan. “Dalam sebulan terakhir kunjungan mencapai 1.700 – 2.000 pengunjung per hari,” ujarnya, belum lama ini. Bayu mengatakan, meski Plaza Renon merupakan mall kecil, namun kontribusi pada PHR mencapai Rp 6 miliar pada tahun lalu

khusus dari tenant-tenant yang ada. Ditambah dengan kontribusi parkir Rp 880 juta, sehingga total kontribusinya pada PHR mencapai Rp 7 miliar. Menurutnya, tempat kecil seperti ini jika dikelola dengan baik bisa menjadi trigger untuk pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar. “Ini bisa menjadi potensi trigger pertumbuhan ekonomi yang bagus,” imbuhnya. Sebagai pengelola pusat perbelanjaan, ia berharap pemerintah juga memikirkan stimulus-stimulus moneter yang bisa diberikan untuk bantuan modal kerja kepada pusat perbelanjaan untuk memastikan tetap beroperasional dengan baik. Karyawan juga tetap bisa mendapatkan haknya dengan baik, sehingga konsumsi masyakat tetap terjaga. Peningkatan pengunjung ke mall sejak dibukanya aktivitas untuk warga lokal diakui memang belum diikuti pertumbuhan omzet masing-

masing tenant. Ada 56 tenant di Plaza Renon, 3 di antaranya tenant besar yaitu Cinepolis, Supermarket Papaya dan Amazon. “Dengan mengusung konsep meet, eat and fun, kami berharap pusat perbelanjaan seperti Plaza Renon ini bisa menjadi tempat berkumpul, meeting point dan bisa menjadi rumahnya komunitas di Denpasar,” ujarnya. Dibukanya aktivitas lokal termasuk Plaza Renon, ada tatanan kehidupan baru yang dilaksanakan mulai dari pengecekan suhu tubuh, penggunaan hand sanitizer, penggunaan masker, penyediaan tanda-tanda untuk menjaga jarak, termasuk menjadi Satgas Covid-19 untuk mencegah terjadinya kerumunan. “Penyesuaian terhadap protokol kesehatan mengharuskan kita juga berinvestasi pada alat dan bahan kesehatan, tapi kita juga ingin masyarakat yang datang aman dan nyaman,” imbuhnya. (kmb42)

Upaya Diversifikasi Pangan dengan Budi Daya Porang Denpasar (Bali Post)Isu kedaulatan pangan menjadi hangat ketika wabah Covid-19 menyerang Indonesia. Kekhawatiran kekurangan pangan menjadi isu utama di kala pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan. Namun sudah sejak lama upaya diversifikasi pangan dilakukan karena sumber karbohidrat tidak hanya nasi, tapi juga bisa dari bahan pangan lain seperti porang. Ketua Perkumpulan Petani Porang Bali (P3B), I Wayan Sunhantika, Minggu (2/8) kemarin mengatakan, tanaman porang selama ini kurang dimanfaatkan. Padahal porang merupakan sumber glukomanan. Glukomanan adalah karbohidrat yang banyak digunakan dalam

industri obat, makanan dan minuman, kosmetika, bahan perekat atau lem dan lain-lain. Selain itu, umbi porang juga memiliki mineral tinggi yang penting bagi metabolisme yaitu kalium, magnesium, dan fosfor. Pada beberapa tahun terakhir kebutuhan porang sangat besar. Porang merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi ekspor karena beberapa negara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan makanan maupun bahan industri. Indonesia mengekspor porang dalam bentuk gaplek atau tepung ke Jepang, Australia, Srilanka, Malaysia, Korea, Selandia Baru, Pakistan, Inggris dan Italia. Permintaan porang dalam bentuk segar

maupun chip kering terus meningkat. “Kebutuhan ini belum dapat dipenuhi karena di Indonesia porang belum dibudidayakan secara intensif dan masih sangat tergantung pada potensi alam, luas penanaman yang masih terbatas dan belum adanya pedoman budi daya yang lengkap,” ujarnya. Selain itu, juga disebabkan belum banyak masyarakat yang mengenal, umur tanaman yang relatif lebih lama dibandingkan jenis umbi dan palawija lain. Budi daya porang merupakan upaya diversifikasi bahan pangan serta penyediaan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai komoditi ekspor di Indonesia. Komposisi umbi porang bersifat rendah kalori, sehingga dapat

berguna sebagai makanan diet yang menyehatkan. Di Provinsi Bali, budi daya porang mulai dilakukan sekitar setahun yang lalu, meskipun sudah ada yang mulai menanam beberapa tahun yang lalu namun masih sangat sedikit. Mengingat budi daya porang baru dimulai maka sangat dibutuhkan pelatihan budi daya porang sehingga petani porang bisa mendapatkan hasil produksi umbi yang maksimal dan berkualitas sesuai dengan kualitas permintaan pasar ekspor. “Pelatihan budi daya porang sangat diperlukan agar petani porang bisa mendapatkan hasil produksi umbi dan bulbil yang maksimal dan berkualitas sesuai dengan permintaan pasar ekspor,” jelasnya. (kmb42)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

BNNP Sosialisasi P4GN Manfaatkan Musim Layang-layang Mangupura (Bali Post) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali memanfaatkan musim layang-layang tahun ini untuk sosialisasi. Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suasta-

wa, S.H. bersama personelnya menerbangkan layang-layang celepuk (burung hantu) berisi logo BNNP Bali di wilayah Desa Gulingan, Mengwi, Badung, Minggu (2/8) kemarin. Brigjen Suastawa menjelas-

Bali Post/ist

LAYANG-LAYANG - Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa (kanan) sebelum menerbangkan layang-layang.

kan upaya memperkenalkan BNNP Bali ke masyarakat terus dilakukan dan memanfaatkan atau mengikuti perkembangan situasi. “Bulan-bulan ini adalah musim layang-layang, penggemarnya dari anak-anak sampai orangtua. Situasi ini kami manfaatkan membuat layanglayang agar BNNP Bali lebih dikenal seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya. Mantan Direktur Binmas Polda Bali itu menyampaikan, kegiatan ini merupakan inovasi untuk menyampaikan informasi lembaga BNNP Bali pada musim layang-layang yang dilakoni anak-anak sampai orang dewasa. Harapannya logo BNN dapat dilihat setelah layang-layang terbang. Jenderal bintang satu ini mengungkapkan tujuan dibuatnya layang-layang untuk memperkenalkan lembaga BNN dalam peranan dan kebijakannya yaitu Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Wilayah Desa Gulingan. Masyarakat setempat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. (kmb36)

Kedonganan Siap Menuju Desa Terbersih di Badung Tahun 2022 SAAT ini sampah masih menjadi persoalan di Kabupaten Badung, khususnya di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta. Dalam penanganan sampah, kita tidak bisa hanya berpatokan pada peran pemerintah. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangani sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, sejak tahun 2018, Desa Adat Kedonganan mencanangkan program menjadikan Kedonganan sebagai desa terbersih di Kabupaten Badung tahun 2022. Untuk memulai kesiapan menuju desa terbersih tahun 2022, program ini resmi di-launching di balai desa setempat, Sabtu (1/8). ‘’Akhir tahun 2018 sudah mulai digarap. Tahun 2020 ini terhambat akibat Covid-19, namun kami memberanikan diri segera memulai program ini dengan melakukan launching,’’ kata Bendesa Adat Kedonganan Dr. I Wayan Mertha, S.E., M.Si. di sela kegiatan. Beberapa kegiatan dilakukan terkait program ini. Menyiapkan lahan desa adat seluas 15 are untuk TPS3R. Selain itu, menyosialisasikan program ini sangat penting karena tidak mudah mengubah mindset masyarakat yang sebelumnya menghasilkan sampah, menumpuk dan membuangnya. Melalui program ini, masyarakat diajak memulai memilah sampah dari rumah tangga agar mudah diolah. ‘’Dengan launching ini maka ada komitmen dari prajuru adat, lurah, LPM, kepala lingkungan, klian adat Desa Adat

Bali Post/ist

SERTIJAB - Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf memimpin sertijab sejumlah pejabat di Makorem, Denpasar.

Covid-19 Belum Mereda Danrem Ingatkan Prokes

PANDEMI Covid-19 belum mereda dan masih membutuhkan perhatian semua pihak untuk bersama-sama mengatasinya. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus Corona tersebut. Oleh karena itu, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H. mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

SERAHKAN SERAGAM - Kepala Dinas LHK Badung Drs. I Wayan Puja, M.Si. menyerahkan seragam untuk petugas kebersihan, saat peluncuran program Kedonganan sebagai desa terbersih di Kabupaten Badung tahun 2022, Sabtu (1/8) lalu. Kedonganan untuk mewujudkan. Pada enam bulan pertama, masyarakat dari radius 50-100 meter di lingkungan balai desa akan dijadikan pilot project dengan membiasakan memilah sampah. Desa adat juga menyiapkan tong sampah yang diberikan gratis,’’ ujar Mertha. Menurutnya, program ini juga menggandeng donatur, terutama BUMN yaitu Pertamina Unit Ngurah Rai yang berkomitmen membantu setiap tahun. Pada tahap pertama dibantu 50 tong sampah. Selain itu, Rotary Club dan pemerintah selalu mendukung program desa untuk kebersihan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Drs. I Wayan Puja, M.Si. sangat mengapresiasi kegiatan pengelolaan kebersihan yang dilakukan Desa Adat Kedonganan. Untuk menyukseskan program ini, pihaknya akan terus

memberikan dukungan serta memfasilitasi yang tidak bisa dikerjakan oleh desa adat, seperti penanganan residu. Tak hanya itu, Pemkab Badung siap memfasilitasi tempat pengolahan sampah di Desa Adat Kedonganan. Sementara itu, Fasilitator Program Supardi Asmoro Bangun menyatakan pihaknya belajar dari Desa Padang Tegal, Ubud, dalam menerapkan pengelolaan kebersihan di Kedonganan. Desa Adat Padang Tegal memulai program kebersihan tahun 2012 dan pada 2015 terpilih menjadi desa terbaik kedua se-Indonesia dalam manajemen lingkungan. Desa Adat Kedonganan merupakan desa kedua yang dibangun setelah Padang Tegal. Peran desa adat dalam membuat aturan pengolahan sampah sangat dibutuhkan. (kmb/k150)

”Sunrise Art Project” Melihat Matahari Terbit di Pantai Kuta

DI tengah-tengah tatanan kehidupan era baru (new normal), seorang perupa asal Badung, Ketut Putrayasa, merancang event spektakuler bertajuk “Sunrise Art Project” di Kuta. Rencananya, ajang ini akan digelar pada awal tahun 2021. Sunrise Art Project adalah sebuah pergelaran seni rupa yang akan dikemas dalam pameran visual art yang melibatkan ratusan artisan untuk larut dalam berbagai kemungkinan kreatif untuk kemudian menjadi karya interaktif gigantik. Menariknya, event ini terbilang mustahil. Sebab, para peserta diajak menemukan kemungkinan adanya sunrise (matahari terbit) di Pantai Kuta. Padahal, secara alamiah sunrise terbit di timur. Sementara Pantai Kuta berhadapan dengan langit barat sehingga yang dimiliki hanya sunset alias matahari terbenam. Jadi, jika ada seseorang mengajak melihat-lihat sunrise di Kuta, itu ajakan gila, paradoks, bahkan kontradiksi. Pergelaran ini akan menjadi menarik, karena tidak hanya merepresentasikan nilai estetika formal, namun publik juga diajak menalarkan kembali kesadarannya mengenai makna Kuta di luar dari yang formal common sense. Dalam Sunrise Art Project ini, Putrayasa bukan memindahkan matahari untuk terbit di Kuta, tetapi mempresentasikan kata “sunrise” atau morning spirit untuk bisa hadir di pantai bagian barat, yakni Kuta. “Saya rasa ini akan menjadi sebuah keunikan tersendiri serta tantangan dalam mensublimasi ruang dan waktu menjadi sebuah metafora makna baru (new definition) dalam karya visual art dengan format kekinian atau kontemporer,” ujarnya belum lama ini. Sebagai seorang seniman yang biasa menjelajahi negara-negara di dunia lewat seni rupa, Putrayasa melihat Kuta dari perspektif seni adalah daerah yang unik. Di luar Kuta, masyarakatnya diterjemahkan atau dikondisikan oleh ruang, namun di Kuta menjadi sebaliknya, kosmologi ruang sebagai presentasi masyarakatnya. Kuta mewakili global city (metropolis) value. Sunrise Art Project dengan momen pandemi Covid-19 mencoba melukiskan kembali kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan oleh konversi istilah #New Normal. Event ini dipastikan spektakuler, karena akan melibatkan ratusan

Ketut Putrayasa

Bali Post/win

artisan dengan background yang berbeda. Mereka yang kebanyakan belum pernah mengenal dunia seni sama sekali diharuskan beradaptasi serta mengambil bagian dengan seni. Jadi, bisa dibayangkan akan menjadi cita rasa baru dalam khasanah seni rupa, sebuah kolaborasi yang cukup gila dan menantang. Menurutnya, event kolosal yang akan digelar di pusat kota internasional (global city) tujuan utamanya bukan untuk pariwisata, melainkan memulihkan rasa percaya di masa pandemi. “Kalau toh mampu membangkitkan tourism, hal itu merupakan bagian dari multiplier effect kesenian itu sendiri,” pungkas Putrayasa. (kmb/k100)

Hal itu disampaikan Danrem Brigjen Husein saat memimpin sertijab sejumlah pejabat di Makorem, Denpasar, Sabtu (1/8) lalu. “Bapak Danrem menekankan tugas kita adalah terus bersinergi dengan Gugus Tugas Covid-19 dalam menghadapi pandemi ini. Mulai dari bagaimana pelaksanaan protokol kesehatan hingga dalam upaya mendisiplinkan warga,” tegas Kapenrem 163/ Wira Satya Mayor Arm. Ida Bagus Putu Diana Sukertia, S.S., Minggu (2/8) kemarin. Mayor Bagus menambahkan, penerapan tatanan kehidupan era baru Bali dilun-

curkan melalui pembukaan wisatawan nusantara oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada 30 Juli 2020 di kawasan ITCD Nusa Dua. Oleh karena itu, Korem harus mendukung penuh kebijakan Pemerintah Provinsi Bali tersebut dalam rangka perubahan kehidupan pariwisata dan perekonomian Bali yang belakangan lesu akibat dampak Covid-19. “Ini merupakan langkah nyata Korem 163/ Wira Satya dalam membantu Pemerintah Provinsi Bali. Tentunya berpegang pada pedoman penerapan protokol kesehatan yang harus tetap menjadi perhatian kita,”

ujarnya. Terkait arahan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) tentang penyembuhan pasien Covid-19 dengan metode donor plasma konvalasen, ini juga menjadi atensi TNI-AD. Pihaknya bertugas menyosialisasikan dan mengajak mereka yang sebelumnya berstatus penderita atau pasien Covid-19. Setelah dinyatakan negatif atau sembuh, diharapkan dapat menjadi pendonor plasma dalam rangka membantu mereka yang saat ini berstatus pasien positif Covid-19. Pejabat yang melaksanakan sertijab, yaitu Ke-

pala Staf Korem 163/Wira Satya dari Letkol Kav. Jacob Janes Patty kepada Kolonel Infanteri Ida Bagus Ketut Surya W. yang sebelumnya menjabat sebagai Kapok Sahli Pangdam IV/Diponegoro. Kasiops Korem 163/Wira Satya dari Letkol Inf. Bayu Panji Bangsawan kepada Letkol Kav. I Made Bagus Suraputra. Kasipers Korem 163/Wira Satya dari Letkol Caj. Drs. I Putu Sutrisna kepada Kolonel Caj. Didin Rahmat Solahudin. Dua jabatan Dandim yang diserahterimakan yaitu Dandim 1617/Jembrana dari Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok kepada Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna. Dandim 1626/Bangli dari Letkol Inf. Himawan Teddy Laksono kepada Letkol Inf. I Gede Putu Suwardana. (kmb36)

Jukung Diterjang Ombak, Nelayan Selamat

Mangupura (Bali Post) – Seorang nelayan dikabarkan hilang saat melaut di perairan dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Minggu (2/8) kemarin. Korban bersama rekannya sebelumnya pergi mencari ikan seja, Sabtu (1/8) pukul 16.00 Wita. Saat akan kembali ke darat kira-kira pukul 03.00 Wita, tiba-tiba jukungnya dua kali diterjang ombak di posisi kurang lebih 100 meter sebelah selatan Bandara Ngurah Rai. Satu orang berhasil selamat dan berenang menggunakan life jacket menuju Pantai Kelan untuk meminta bantuan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, S.E., M.AP. selaku SMC mengungkapkan laporan terkait kejadian tersebut baru diterima pukul 09.50. “Informasi kami dapatkan dari laporan Bapak Nyoman Hitam yang diterima oleh petugas siaga. Identitas korban atas nama Bagas berusia 45 tahun asal Muncar,” jelasnya. Pada pukul 10.30, tim SAR gabungan melaksanakan pencarian menggunakan dua unit rubber boat di seputaran lokasi. Berselang 2 jam kemudian korban berha-

sil ditemukan dalam keadaan selamat di koordinat 08°45’16.40”S-115° 9’53.54”E. “Ia berusaha mengapung dengan berpegang pada kanti patahan jukung,” terang Darmada. Selanjutnya korban dibawa menuju Rumah Sakit Kasih Ibu menggunakan Ambulans Potensi SAR 115. Selama operasi SAR berlangsung turut terlibat pihak Pos TNI-AL Kedonganan, Lanal Denpasar, Polair Benoa, Bhabinkamtibmas Kedonganan, Potensi SAR 115, keluarga korban dan masyarakat setempat. (kmb23)

Berbagi dengan Anak Panti Asuhan

Astra Motor Bali Serahkan Daging Kurban Rayakan Idul Adha 1441 H MERAYAKAN hari raya Idul Adha 1441 H, Astra Motor Bali melalui ikatan karyawan melaksanakan kegiatan penyerahan daging kurban kepada enam panti asuhan, satu mushola di wilayah Pidada dan warga di sekitar TPA Suwung pada Sabtu (1/8) lalu. Sejalan dengan program semangat kurangi plastik, sebanyak 450 paket daging yang dikemas menggunakan besek (tempat yang dibuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat) dibagikan secara serentak. Acara didukung oleh tujuh Astra Motor Retail, yaitu Astra Motor Gunung Agung, Astra Motor Gunung Sanghyang, Astra Motor Cokroaminoto, Astra Motor Batubulan, Astra Motor Ubud dan Astra Motor Nusa Dua. Selanjutkan daging kurban didistribusikan ke masyarakat yang berada di ranking I sekitar perusahaan. Diawali pemotongan tiga ekor sapi yang dilakukan secara bergotong royong oleh Rohis (umat muslim Astra Motor) di halaman gudang one gate Astra. Kemudian secara simbolis dilakukan pembagian daging kurban kepada anak panti asuhan Monang Maning yang diundang secara khusus ke Gudang Astra. Selanjutnya pembagian paket daging disebar ke Panti Yappa Putra Sesetan, Yayasan Munawaroh Bali, Panti Yappa Putri Sesetan, Yayasan Silaturahmi Ubung dan TPA Suwung. Admin & Finance Manager Astra Motor Bali, Christian Surjadi, di selasela penyerahan paket daging kurban mengatakan, pada momen yang baik di hari raya Idul Adha ini, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada masyarakat, Astra Motor ingin saling berbagi dan menjalin ke-

DAGING KURBAN - Astra Motor Bali melalui ikatan karyawan menyerahkan daging kurban kepada enam panti asuhan, satu musholla di wilayah Pidada dan warga di sekitar TPA Suwung, Sabtu (1/8) lalu. bersamaan. Pemotongan hewan kurban dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan adaptasi kebiasaan baru, di antaranya jaga jarak, wajib menggunakan masker dan pembatasan jumlah penerima daging qurban secara simbolis. Menurut Ketua Rohis Astra Motor Bali, Oemar Syarif, kegiatan pembagian kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Melalui kesederhanaan dan semangat satu hati

berbagi, memaknai hari Idul Adha adalah berkurban untuk menyucikan hati dengan ikhlas menjadi simbol kepedulian antarsesama untuk saling berbagi. ‘’Semoga di hari suci ini kita saling memaafkan dan dapat menumbuhkan rasa kasih sayang serta peka terhadap lingkungan sekitar. Semoga kita semua bisa menjadi insan yang senantiasa meningkatan semangat kerukunan, mempererat tali persaudaraan dan toleransi,’’ ungkapnya. (bns)


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

Pendidikan

Tetap Bersinar, SMP Dharma Wiweka Diharapkan Jadi Pioner Pencegahan Narkoba SAAT pandemi Covid-19, perayaan HUT Kemerdekaan RI tidak bakal dilakukan secara jor-joran dengan melibatkan masyarakat banyak. Menyambut Kemerdekaan RI ke-75, hal berbeda dan sangat positif dilakukan SMP Dharma Wiweka Denpasar bekerja sama dengan Yayasan Samsara. Pihak sekolah menyelenggarakan seminar dan tanya jawab dalam hal bahaya narkoba melalui P4GN. Acara tersebut diapresiasi banyak pihak, baik desa dinas, BNNP Bali maupun yayasan yang bergerak dalam bidang antinarkoba. Tak salah, dengan berlangsungnya P4GN pada Sabtu (1/8) lalu, diharapkan SMP Dharma Wiweka menjadi pioner dalam pencegahan narkoba, khususnya bagi kalangan remaja. Kepala SMP Dharma Wiweka Drs. I Nyoman Mariana, M.Si. mengatakan sangat tepat jika Yayasan Samasara memilih sekolah sebagai tempat sosialisasi. Sebab, para pelajar adalah generasi penerus bangsa yang harus sejak dini diberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba. “Prestasi yes, narkoba no,” ucap Mariana. Dikatakannya, anak-anak ini sedang berkembang, sehingga perlu kecerdasan mengetahui bahaya narkoba. Kasek pun berharap anakanak SMP menjadi bersinar, yakni bersih dari narkoba. Ide brilian menyasar anak SMP dalam penanggulangan narkoba tak lepas dari tokoh

Sejak 31 Juli, Kunjungan Wisdom di Tanah Lot 1.524 Orang

Tabanan (Bali Post) Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang di Kabupaten Tabanan disebut menuju Tabanan Aman dan Produktif, sejumlah objek wisata mulai dibuka setelah sekitar empat bulan ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19. Lima DTW di Tabanan dibuka untuk kunjungan wisatawan lokal pada 20 Juli dan wisatawan domestik (wisdom) pada 31 Juli.

SISWA - Para siswa SMP Dharma Wiweka saat mendengar penjelasan soal bahaya narkoba. antinarkoba yang kini menggerakkan Yayasan Samsara, I Made Belgi. ‘’Yayasan Samsara sangat mulia dan penuh pengorbanan, lepas dari unsur profit oriented. Kami mendukung secara penuh kegiatan ini. Momen seperti ini sangat tepat. Matur suksma Pak Belgi dan BNNP,” ujar Mariana. Ketua Yayasan Bali Samsara I Made Belgi didampingi Perbekel Pemogan Made Suwirya mengungkapkan, sosialisasi P4GN tersebut sebagai rangkaian peringatan HUT ke-75 RI. Pihaknya menilai edukasi mengenai bahaya, konsekuensi hukum serta cara pencegahan narkoba bagi generasi muda sangatlah penting. Jika bahaya narkoba sudah dipahami, niscaya generasi muda akan menjauhinya. Ia mengharapkan pemahaman mengenai P4GN dapat digetoktularkan oleh peserta, baik di tingkat sekolah, keluarga maupun lingkungan. “Saya ingin sekolah

ini mendapatkan predikat bersinar atau bersih dari narkoba. Semoga ini bisa terwujud,” kata Belgi. Sebagai tindak lanjut seminar antinarkoba itu, Belgi segera membentuk dan melantik satgas antinarkoba di sekolah tersebut. Berkomitmen tinggi memberantas narkoba, pihaknya melalui Yayasan Samsara juga akan berkoordinasi dengan Desa Adat Pemogan. Ia berharap besar wilayah Pemogan yang masuk zona merah, pelanpelan bisa bebas dari narkoba. “Kita mulai dari sekolah dan lingkungan sendiri. Saya harapkan generasi muda mengikuti dengan baik dan dipahami. Harapan kami, anak muda atau generasi muda yang cerdas dan bisa pertanggungjawabkan keilmuannya. Saya tidak mau ada yang terlibat narkoba. Mari wujudkan Pedungan dan Pemogan bersih dari narkoba (bersinar),” sambung Perbekel Suwirya. (ad004)

Wisdom sudah mulai ramai di sejumlah DTW seperti di Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Angka kunjungan wisdom di salah satu destinasi ternama di Tabanan ini menembus 1.524 orang, sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 19 orang. Namun, kunjungan menurun saat liburan Idul Adha yakni hanya 696 wisdom dan 50 orang wisman. ‘’Hari ini (Minggu kemarin - red) hingga siang hari kunjungan sudah di angka 324 orang domestik dan 7 mancanegara. Jumlah ini diprediksi terus bertambah,’’ terang Manager DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Minggu (2/8) kemarin. Total kunjungan terhitung 1-2 Agustus hingga pukul 13.00 Wita sebanyak 1.020 domestik dan 57 mancanegara. Kunjungan wisdom didominasi pelat nomor polisi Bali. Terkait protokol kesehatan (prokes), DTW Tanah Lot terus memperketat penjagaan. Ini juga untuk mencegah kemungkinan klaster baru. Sementara itu, kunjungan wisdom di DTW Ulun Danu Beratan belum mendominasi. ‘’Kunjungan masih didominasi lokal Bali. Kemungkinan bulan depan baru mulai ramai

Bali Post/kmb28

TANAH LOT - Suasana di DTW Tanah Lot pascadibuka kembali untuk kunjungan wisatawan domestik. domestiknya,’’ beber Manager DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika. Untuk menarik kehadiran wisatawan, manajemen DTW Ulun Danu Beratan berani memberi diskon harga tiket masuk asalkan pemandu wisata membawa tamu di atas

Yayasan Mahendradatta Siap Resmikan Kampus D Fakultas Teknik

Dekan FT Unmar Sukses Gelar Ujian Terbuka Prodi Doktor Ilmu Teknik FT Unud

UJIAN Terbuka Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Teknik Fakultas Teknik (FT) Unud ke-13 dilakukan oleh Ni Putu Suda Nurjani, S.T., M.T. yang sekaligus Dekan FT Universitas Mahendradatta (Unmar) di Gedung Aula Lantai 4 Wiswakarma FT Unud di Jalan PB Sudirman, Denpasar. Suda Nurjani membuat bangga civitas mahasiswa/i dan jajaran dekanat di Unmar. Kerja kerasnya meniti pendidikan di Prodi Doktor Ilmu Teknik Unud, ia sukses dan lulus dengan mengangkat judul disertasi ‘’Alterasi Ruang Pada Rumah Tradisional Bali di Kawasan Pariwisata Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali’’. Pengalamannya sebagai Dekan di FT Unmar menjadi modal semangat untuk mengasah kemampuan dan pendidikan yang lebih tinggi. Suda Nurjani mengambil beasiswa S-3 Unmar dan tuntas menyelesaikan studi dalam kurun waktu 3 tahun. Sebelumnya ia telah lulus mengikuti ujian tertutup (ujian akhir tahap I) pada 29 Juni 2020. Selanjutnya ujian terbuka dalam tiga tahap, yaitu persentasi disertasi dari promopenda, tanya jawab penyanggah, promotor dan kop promotor, serta terakhir tanya jawab para undangan dan akademik. Selama ujian terbuka, Suda Nurjani berhasil mempertahankan penalaran ilmiah dalam disertasi yang diangkat. Tiga rumusan masalah, yaitu (1) bagaimanakah klasifikasi fisik penyesuaian rumah tradisional Bali di Desa Canggu akibat penambahan fungsi wisata? (2)

faktor signifikan apa sajakah yang memengaruhi perubahan fungsi, nilai dan makna ruang tempat tinggal masyarakat Canggu? dan terakhir (3) bagaimanakah konsep alterasi ruang dalam rumah tinggal tradisional masyarakat Canggu akibat penambahan fungsi wisata. “Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena sebuah rumah tidak saja sebagai tempat bermukim, tapi bagi masyarakat Bali rumah memiliki makna yang spesifik. Di sana ada proses ritual, interaksi antarumat manusia, Tuhan dan lingkungan. Rumah berkembang sesuai peradaban manusia. Di Bali, rumah juga dapat sebagai tempat berlindung, upacara keagamaan dan tempat suci,” papar Suda Nurjani kelahiran Tabanan, 16 April 1987. Ia mengkaji bahwa permasalahan keuangan mulai muncul saat rumah tradisional di Bali sudah kian mulai dikomersialkan sebagai sebuah akomodasi wisata. Muncullah konflik yang mana pemangku kebijakan minta masyarakat Bali mempertahankan konsep rumah tradisionalnya. Penyesuaian rumah pun dilakukan masyarakat untuk menciptakan ruang-ruang baru ekonomi. Hal ini terkait konsep penelitian menyangkut alterasi ruang, penyesuaian rumah tradisional Bali dan adanya pariwisata di Desa Canggu. “Di sisi lain, muncul akomodasi rumah murah yang mendorong masyarakat memanfaatkan ruangruang kosong di lingkungan rumah tinggalnya (ekonomi),”

paparnya. Suda Nurjani mengangkat isu atau topik ini sebab penelitian dilakukan bertujuan memecahkan permasalahan terkait akomodasi wisata, terutama maraknya pariwisata murah, khususnya yang tengah dihadapi Pemkab Badung. “Rumah masyarakat Bali juga menghadapi fungsi konservasi, bagaimana menciptakan ruangruang lingkungan pada tempat tinggalnya. Di sisi lain, diwajibkan adanya (rumah) untuk fungsi ekonomi atau kebutuhan ekonomi penghuni,” ucapnya. Selain sebagai nelayan, masyarakat Canggu turut bergerak di sektor pariwisata guna menunjang ekonomi keluarga. “Keunikan bagi masyarakat Canggu yang melakukan perubahan terhadap ruang-ruang di lingkungan rumah, berasal dari golongan ekonomi ke bawah. Mereka membuat akomodasi pariwisata sebagai bentuk atau cara investasi jangka panjang,” tandasnya. Bagi Suda Nurjani, lulus ujian terbuka Program Doktor Ilmu FT Unud adalah perjuangan dan tantangan untuk generasi muda serta jajaran dosen Unmar. Hal itu harus terus diupayakan, terlebih Kampus Unmar sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Bali dan Nusa Tenggara, didirikan 17 Januari 1963 atas ide Presiden Pertama RI Bung Karno. Pihaknya berharap ke depannya lewat topik disertasi yang diangkat mampu memberi wawasan baru untuk masyarakat luas. Ia tidak lupa mengucapkan terima

kasih dan apresiasi atas bantuan dan sumbangsih Ketua Umum Yayasan Mahendradatta Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry WS, S.H.,

S.Sos., M.H., Rektor Unmar Dr. Putri Anggreni, S.E., M.Pd. serta seluruh jajaran dekanat di lingkungan Unmar. (ad009)

UJIAN TERBUKA - I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, S.Sos., S.H., M.H. (Ketua Umum Yayasan Mahendradatta) bersama Ni Putu Suda Nurjani, S.T., M.T. saat Ujian Terbuka Prodi Doktor Ilmu Teknik di FT Unud.

25 orang. Sejak DTW dibuka 20 Juli lalu, pengunjung mencapai 100 sampai 150 orang per hari. Menyusul meningkatnya jumlah kunjungan, pihaknya menyiapkan personel termasuk pecalang desa dibantu aparat TNI/Polri untuk melakukan patroli di seluruh

kawasan DTW Ulun Danu Beratan. Hal ini dimaksudkan agar seluruh tamu yang berkunjung tetap menerapkan prokes secara ketat. ‘’Sejauh ini tamu sudah mengikuti protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan,’’ terang Mustika. (kmb28)

Karantina Wilayah Selesai

Warga Dusun Munduk Gelar ’’Pacaruan’’ Negara (Bali Post) – Karantina wilayah di Dusun Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, berakhir 16 Juli lalu. Sehubungan telah ditutupnya karantina oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana, Desa Adat Dharma Kerti, Desa Kaliakah Kangin, menggelar upacara Pacaruan Pamarisudha Jagat Kali Senggara. Prosesi pacaruan yang di-puput para sulinggih dipusatkan di catus pata desa, Minggu (2/8) kemarin. Hadir Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Asisten I, I Nengah Ledang, Camat Negara I Wayan Andhy Anjasmara, Perbekel I Made Bagiarta dan Bendesa Kaliakah Kangin I Putu Suarka. Di sela-sela penyerahan bantuan dana upakara, Wabup Kembang Hartawan memberikan apresiasi kepada warga Dusun Munduk. Pasalnya, selama menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing senantiasa taat dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan oleh pemerintah. ‘’Kami sangat bangga kepada seluruh warga Dusun Munduk. Hasil karantina mandiri sangat memuaskan. Sam-

pai saat ini tidak ada lagi warganya yang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, kita (Jembrana) mendapat predikat terbaik di Indonesia dalam penanganan Covid-19,’’ ujarnya. Selain upaya sekala dengan mematuhi prokes, Wabup Kembang Hartawan juga mengapresiasi masyarakat Dusun Munduk dalam penanganan Covid-19 secara niska la. ‘’Melalui Pacaruan Pamarisudha Jagat Kali Senggara ini, kita samasama berharap krama Desa Kaliakah terhindar dari malapetaka/wabah,’’ tegasnya. Menurut Bendesa Adat Dharma Kerthi, I Putu Suarka, upacara pacaruan dilaksanakan atas petunjuk para sulinggih dan tokoh-tokoh desa yang diambil dari Lontar Ronggo Segoro. Setelah pacaruan di catus pata akan dilanjutkan ke setiap KK krama. Seluruh prosesi pacaruan di-puput tiga sulinggih yakni Ida Nabe Diana Parama Santika dari Geria Giri Sari, Dusun Munduk, Ida Sulinggih Rastra Guna Wibawa dari Geria Amerta Kumuma, Banjar Ceking, dan Ida Sri dari Geria Pande Wesi Tatasan, Desa Kaliakah. (kmb26)


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

Layangan Tersangkut, Listrik Padam di Wilayah Buruan dan Kelurahan Gianyar Gianyar (Bali Post) Layangan tersangkut di tiang listrik kembali terjadi. Akibat gangguan layangan itu mendadak aliran listrik pun stag, sehingga terjadi pemadaman di seputaran Desa Buruan dan Kelurahan Gianyar, Sabtu (1/8) malam. Setelah ditelusuri peristiwa itu disebabkan layangan tersangkut di tiang listrik di timur SPBU dekat Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Jalan By-pass Dharma Giri, Desa Buruan. Warga Kota Gianyar dikejutkan dengan listrik yang tiba-tiba padam, Sabtu (1/8) lalu sekitar pukul 20.02 Wita. Setelah ditelusuri, penyebab listrik padam itu lantaran sebuah layangan tersangkut di tiang listrik yang berlokasi di timur

SPBU dekat Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Jalan By-pass Dharma Giri Gianyar. Petugas PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Gianyar pun segera melakukan perbaikan hingga listrik hidup kembali. Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gianyar Billy Ramadhana dikonfirmasi Minggu (8/2) kemarin menjelaskan, setelah padamnya listrik itu petugas langsung melakukan pengecekan. Alhasil ditemukan sebuah layangan di timur SPBU dekat Stadion Kapten Dipta. Pihaknya pun mengambil tindakan cepat dari temuan itu. ‘’Tindakan yang dilakukan adalah penurunan layangan itu serta penormalkan jaringan listrik. Nah pada pukul 20.13 Wita

listrik sudah normal kembali. Jadi padamnya selama 11 menit saja,’’ ujarnya. PLN ULP Gianyar sebetulnya sudah berulangkali mendapati kejadian serupa. Akhirnya pihak PLN sduah membuat surat pernyataan yang ditandatangani klian dinas setempat serta pemilik layangan. ‘’Kami buatkan surat pernyataan agar nantinya hal serupa tidak terjadi lagi,’’ katanya. Kerugian disebabkan dari peristiwa itu Rp 1,5 juta. Pihaknya juga mendata adanya kemungkinan kerusakan material yang ada di jaringan PLN. ‘’PLN sudah bersurat ke seluruh desa agar turut mengimbau masyarakat supaya tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik,’’ pintanya. (kmb35)

Sejak Mei, Tak Ada Laporan Kasus Kematian Babi

Bangli (Bali Post) – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli mencatat sejak pertengahan Mei lalu sudah tidak ada lagi laporan kasus kematian babi mendadak. Fakta itu berbeda dengan bulan sebelumnya. Kasus kematian babi itu dicurigai terjangkit oleh virus. Akibatnya, kematian babi cukup tinggi mencapai belasan ekor per hari. Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan, kasus kematian babi yang mengarah terjangkit oleh virus mulai banyak terjadi sejak Januari 2020 lalu. Kasus tertinggi bulan Februari hingga April. ‘’Kemudian sejak pertengahan Mei, sudah tidak ada laporan kematian babi itu,’’ kata Sarma, Minggu (2/8) kemarin. Menurutnya, nihilnya laporan kasus kematian babi sejak beberapa bulan terakhir itu, terjadi karena beberapa faktor. Pertama, populasi babi di masyarakat sudah menurun akibat banyaknya kasus kematian babi. Selain itu tingkat konsumsi babi di masyarakat meningkat. Faktor lainnya, ada kaitannya dengan pandemik Covid-19. Akibat pandemi Covid-19 itu lalu lintas orang dan barang menjadi menurun, sehingga hal itu mengurangi risiko penyebaran virus. ‘’Di samping itu juga, selama pandemik ini masyarakat intens melakukan

Kasus Bayi Tewas Terlindas Mobil Berakhir Damai

Bangli (Bali Post) -

Kasus bayi tewas terlindas mobil di Desa Sekardadi, Kintamani beberapa waktu lalu, berakhir damai. Keluarga korban sepakat tidak melanjutkan kasus itu ke ranah hukum. Peristiwa itu dianggapnya sebagai musibah. Kapolsek Kintamani Kompol I Made Raka Sugita mengatakan hal itu, Minggu (2/8) kemarin. Menurutnya, pascaperistiwa itu, keluarga pelaku didampingi Kanit Reskrim Polsek Kintamani mendatangi rumah keluarga korban di Banjar Bonyah, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem untuk melayat. Dalam pertemuan itu, terjalin komunikasi antara keluarga pelaku dan keluarga korban. Kedua pihak kemudian sepakat menyelesaikan kasus itu secara damai penuh suasana kekeluargaan. “Laporannya dicabut. Mengingat pihak keluarga pelaku sudah berniat baik membantu biaya segala prosesi korban,” ujarnya. Raka Sugita menilai dalam kasus itu, pelaku Made Agus Dwipayana tidak ada unsur kesengajaan menabrak bayi sebelas bulan itu. Bayi itu merupakan buah hati pasangan Gede Sabar dan Ni Kadek Indrayani. Di sisi lain ibu korban merasa bersalah karena lalai mengawasi anaknya. Anak seusia korban, kata Raka Sugita, harusnya terus mendapat pendampingan dari

orangtua. “Harusnya anak itu terus dalam pengawasan orangtuanya,” kata Raka Sugita. Pascakejadian itu, saat ini baik orangtua korban maupun pelaku dikatakan masih dalam keadaan shock. Sebagaimana diberitakan sebelumnya seorang bayi berusia sebelas bulan bernama Ni Putu Juliantari tewas terlindas mobil. Peristiwa nahas itu terjadi di garasi rumah milik majikan orangtua korban, di Desa Sekardadi, Kintamani, Senin (27/7).

Kronologi kejadian itu bermula saat Made Agus Dwipayana Putra, majikan orangtua korban, hendak membayar utang ke sebuah bank di Kayuambua. Saat itu pelaku masuk ke rumahnya melalui pintu gerbang depan rumahnya. Setelah membuka pintu gerbang, selanjutnya pelaku masuk ke garasi mengambil mobil yang akan dipakai ke bank. Sesaat setelah mengemudikan mobilnya dengan melaju mundur, pelaku merasa ada melindas sesuatu, sehingga pelaku keluar dari mobil un-

tuk mengeceknya. Pelaku terkejut karena ternyata sesuatu yang dilindasnya itu adalah bocah perempuan. Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Aparat Polsek Kintamani yang mendapat laporan peristiwa itu, langsung bergerak ke TKP bersama tim identifikasi Reskrim Polres Bangli dan petugas medis Puskesmas Kintamani VI. Di sana petugas melakukan oleh TKP dan pemeriksaan medis. Sejumlah saksi juga dimintai keterangannya. Di TKP polisi menemukan bekas lindasan mobil Grand Vitara warna silver bernopol DK 631 IN. Ban mobil itu berisi darah dan isi otak korban. Polisi kemudian mengamankan mobil serta darah dan isi otak korban itu. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSU Bangli untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara pelaku, saat itu diamankan di Polres Bangli. (kmb40)

Solar Tumpah di Jalan Sejumlah Pengendara Terjatuh

I Wayan Sarma penyemprotan disinfektan. Itu mungkin turut memengaruhi. Karena kan sama penyebabnya juga virus,’’ terangnya. Meski kasus kematian babi sudah menurun bahkan disebut nihil berdasarkan catatan yang dimilikinya, Sarma menambahkan, sejauh ini belum banyak peternak yang kembali menambah populasi ternak babinya. Kebanyakan peternak masih pikir-pikir untuk itu. Pihaknya pun merekomendasikan agar penambahan populasi babi itu dilaku-

kan enam bulan pascakasus kematian babi nihil. ‘’Itu dimaksudkan untuk memutus siklus penyebaran virus itu,’’ ujarnya. Wayan Sarma menambahkan, seiring berkurangnya kasus kematian babi, harga babi membaik. Saat ini harga babi per kilogramnya mencapai di atas Rp 30 ribu. Berbeda dengan sebelumnya. Saat kasus kematian babi banyak terjadi, kata Sarma, harga babi merosot hingga di bawah Rp 20 ribu per kilogramnya. (kmb40)

Gianyar (Bali Post) Warga diresahkan adanya solar yang tumpah di ruas Jalan Raya Wanayu, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Sabtu (1/8) lalu. Akibat ceceran solar itu, sejumlah pengendara motor sempat tergelincir. Menghindari terjadinya korban jatuh lebih banyak, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Gianyar lantas melakukan penyemprotan di sepanjang ruas jalan tersebut. Informasi dihimpun belum diketahui sejak kapan solar itu tumpah pada ruas jalan tersebut. Namun, diperkirakan solar itu tumpah Sabtu dini hari. ‘’Kemarin malam belum ada. Kemungkinan Sabtu dini hari,’’ ucap seorang warga Wanayu, Ngurah Wiweka. Diketahui, akibat ceceran solar itu sejumlah pengendara roda dua sempat tergelincir hingga jatuh. Akibatnya sejumlah warga mengalami luka-luka. ‘’Awalnya saya tidak tahu adanya solar di jalanan itu. Tadi saya lihat ada pemotor yang terjatuh. Ternyata disebabkan tumpahan solar yang cukup banyak di jalan,’’ katanya. Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko men-

SOLAR TUMPAH - Petugas melakukan penyemprotan untuk membersihkan solar yang tumpah di Jalan Raya Wanayu, Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Sabtu (1/8). gatakan, Minggu (2/8) kemarin, warga awalnya mengira solar itu merupakan tumpahan oli. Pihaknya bersama Sat Lantas Polres Gianyar pun langsung melakukan penanganan. ‘’Setelah kami cek ternyata

itu merupakan tumpahan solar. Satlantas Polres Gianyar dibantu Polsek Blahbatuh langsung melakukan atensi kemarin. Petugas Damkar juga melakukan penyemprotan untuk membersihkan solar tersebut,’’ ungkapnya.

Adanya tumpahan solar itu di jalan, merupakan ketidaksengajaan. Meski demikian polisi tetap melakukan penelusuran. ‘’Kami duga faktor ketidaksengajaan atau kelalaian,’’ tandasnya. (kmb35)

Bupati Suwirta Optimis Nusa Penida Segera Bangkit Setelah adanya deklarasi kepariwisataan yakni Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali, para pelaku pariwisata optimis bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Tidak terkecuali di Bumi Serombotan Klungkung, khususnya Kepulauan Nusa Penida. Secara umum akomodasi pariwisata maupun objek wisata di wilayah kepulauan ini sudah siap menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Sperti apa kesiapan Kepulauan Nusa Penida di bidang kepariwisataan itu?

NUSA PENIDA - Bupati Suwirta bersama sejumlah OPD saat turun ke Nusa Penida.

BUPATI Klungkung Nyoman Suwirta dalam sepekan terakhir ini secara maraton mencurahkan perhatiannya khusus untuk Nusa Penida. Bupati bolak-balik nyeberang ke Nusa Penida guna mengecek kondisi terakhir, selain memastikan

kesiapan seluruh komponen masyarakat, khususnya yang terjun langsung di bidang pariwisata. Agar benar-benar mampu menerapkan adaptasi kebiasaan baru ini, setelah Bali mulai membuka diri menerima kunjungan wisatawan Nusantara. Sehingga

geliat pariwisata bisa tetap berjalan dan tumbuh kembali menopang perekonomian warga dan daerah, walaupun pandemi Covid-19 belum berakhir. Ia sempat mengajak seluruh pimpinan lembaga yang tergabung ke dalam Forkopimda Klungkung memastikan situasi aman di Nusa Penida, sekaligus menyelesaikan ragam persoalan kewilayahan. Bahkan, Bupati Suwirta langsung ‘’berlari kencang’’ guna memastikan rencana pembangunan fisik yang sempat tertunda, agar bisa dilanjutkan kembali. Seperti proyek besar yang sudah diperjuangkan bertahun-tahun, pengerjaan dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Gede dan Pelabuhan Bias Munjul di

Nusa Ceningan. Akhirnya, proyek itu dipastikan bisa dikerjakan tahun ini. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi direncanakan turun Senin (3/8) ini membuka pengerjaannya. Proyek itu dibiayai secara multiyears dari pusat. ‘’Geliat pembangunan dan perkembangan pariwisata sudah mulai terlihat lagi di Nusa Penida. Para pelaku pariwisata di sini cukup antusias menyambut dibukanya kembali pariwisata. Mereka dan saya sama-sama optimis,’’ kata Suwirta, usai turun langsung ke Nusa Penida, Minggu (2/8) kemarin. Bupati Suwirta juga tak kalah antusias. Bahkan, langkah-langkah penataan objek wisata itu telah dipersiapkan kembali bagi Nusa

Penida. Setidaknya, kata Suwirta, tahun ini setiap objek wisata, gate-nya jelas, berikut kemasan di setiap objek sehingga wisatawan semakin antusias dan betah berwisata di Nusa Penida. Di tengah optimisme yang kembali pulih itu, ia tetap berharap agar pelaku pariwisata tidak lengah. Tetapi tetap menjaga kondusivitas wilayah Kepulauan Nusa Penida dan penerapan standar protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Bupati Suwirta yakin, Nusa Penida yang sempat berkembang pesat, akan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan. Asalkan semuanya berdisiplin terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di tengah adaptasi kebiasan baru ini. (gik)


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

Sosial

Made Urip Tak Berhenti Bagikan Bantuan 1 Ton Beras Perkuat Stimulus Pangan Krama Bali Terdampak Covid-19

KETUA DPP PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. kembali turun ke bawah alias ‘’turba’’. Made Urip (MU) tidak pernah berhenti membagikan bantuan stimulus penguatan pangan kepada warga ataupun krama Bali terdampak Covid-19. Bantuan berupa satu ton beras itu diterima krama adat dan para pecalang, khususnya Paguyuban Relawan Kebo Iwa. Bantuan itu diserahkan secara simbolis di Posko Satgas Gotong Royong Penanggulangan Covid-19 Desa Adat Bedha, Desa Bongan, Tabanan, Sabtu (1/8) lalu. Penyerahan bantuan anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan itu didampingi Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, S.Sos. bersama anggota Fraksi PDI-P DPRD Tabanan yang juga Ketua PAC PDI-P Tabanan I Wayan Widnyana, S.Sos. alias Regen disaksikan Bendesa Adat Bedha I Nyoman Surata bersama prajuru, kerta desa, klian adat, para pemangku, pecalang dan Relawan Paguyuban Kebo Iwa se-Desa Adat Bedha. Bantuan satu ton beras dari MU yang terpilih menjadi anggota

DPR-RI selama lima kali periode itu, sebagai suatu stimulus memperkuat ketahanan pangan. Upaya itu sekaligus membantu krama adat, para pecalang serta Paguyuban Relawan Kebo Iwa menghadapi wabah Corona yang sampai saat ini belum bisa diketahui entah sampai kapan wabah itu akan berakhir. Penyerahan bantuan itu ditandai tatap muka singkat, sesuai protokol kesehatan Tatanan Kehidupan Era Baru yang dicanangkan Gubernur Bali Wayan Koster. Ketua Paguyuban Relawan Kebo Iwa, I Wayan Sukanada, S.Sn.., M.Pd., langsung berterima kasih atas bantuan Made Urip yang biasa dikenal sebagai Wakil Rakyat Sejuta Traktor tersebut. Pihaknya mengakui perhatian Made Urip sangat besar bagi para relawan selama ini, sehingga ke depannya bisa bekerja sama untuk terus membantu masyarakat. Bendesa Adat Bedha I Nyoman Surata menambahkan, bantuan Made Urip bagi krama Bali terdampak pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Apalagi dikatakan Made Urip sangat rajin turun memberikan

sembako, berupa beras termasuk bantuan untuk Paguban Relawan Kebo Iwa yang diserahkan bersama Made Dirga dan Wayan Regen untuk memperkuat ketahanan pangan. ‘’Saat ini kita sudah diberikan bantuan ketahanan pangan di Desa Adat Bedha. Masyarakat juga mengikuti protokol kesehatan dan program pemerintah untuk penguatan pangan,’’ paparnya. Hal itu dibenarkan Made Dirga, selaku petugas partai, mengakui selama ini Made Urip tidak hentihentinya membantu masyarakat. ‘’Tiap diundang selalu datang, dan bantuan juga selalu diberikan. Seperti bantuan beras ini, sudah setiap saat diberikan dan tidak kali ini saja. Tapi secara terus-menerus, sehingga kita sangat beruntung punya kader seperti Pak Made Urip ini,’’ tegas Made Dirga. Selama ini, kata Dirga, Gugus Tugas Gotong Royong sudah berbuat maksimal, sehingga semangat masyarakat jangan sampai kendur dan diturunkan untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran wabah virus Corona ini. Made Urip mengakui sengaja

bertatap muka merespons aspirasi yang disampaikan krama desa bersama pecalang, terutama para Paguyuban Relawan Kebo Iwa yang terdampak pandemi Covid-19. Apalagi kondisi saat ini ibarat mendayung dua karang antara kesehatan dan ekonomi karena keduanya harus jalan. ‘’Jika hanya salah satu yang jalan dampaknya sangat fatal dalam kehidupan. Untungnya langkah Pak Presiden Jokowi sangat tepat dan tidak buru-buru lockdown, karena seluruh dunia terdampak. Karena itu, stimulus ekonomi harus dijalankan dengan konsisten untuk pertumbuhan dan pergerakan ekonomi kita,’’ ujar Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian, Pangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup ini, sekaligus mengucapkan terima kash kepada 38 banjar di Desa Adat Bedha, karena selalu setia memberikan dukungan suara setiap hajatan pemilu. ‘’Karena tanpa dukungan ini tidak mungkin bisa duduk sampai lima periode. Ke depan mari kita makin intens berkoordinasi untuk mendapat bantuan dari pusat,’’

SERAHKAN BANTUAN - Ketua DPP PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. kembali turun menyerahkan bantuan untuk krama Bali terdampak Covid-19. beber politisi senior asal Desa Tua, Marga, Tabanan itu. Bantuan beras itu, dikatakan, nilainya sangat kecil berupa satu ton atau sebanyak 200 bungkus. Sejatinya, kondisi pangan sangat

luar biasa dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Apalagi seluruh dunia sudah diberikan peringatan terhadap ancaman krisis pangan, sehingga negara lain harus melakukan proteksi pangan. (ad010)

Tingkatkan Kualitas Layanan Setiap Kecamatan Dibentuk Pos Damkar

Made Subur

Bali Post/ kmb38

Singaraja (Bali Post) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mulai meningkatkan kualitas pelayanan penyelamatan bencana kebakaran. Wilayah topografi yang luas selama ini menjadi penyebab kualitas pelayanan belum maksimal. Persoalan itu saat ini mulai dipecahkan. Caranya, di setiap kecamatan dibentuk Pos Pemadam Kebakaran (Damkar). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Made Subur akhir pekan lalu mengatakan, selama ini persoalan yang belum terpecahkan adalah upaya pemadaman yang selalu terlambat. Alasannya, lantaran jarak pos damkar dengan lokasi kejadian yang jauh. Tak pelak, setiap kejadian kebakaran batas waktu penanganan selalu lebih dari standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan regulasi. Masalah ini, diakui Subur, dapat ditangani dengan membentuk pos damkar di setiap kecamatan. Saat ini baru ada dua pos yaitu di Kubutamabahan dan di Seririt. Pos yang sudah ada itu belum cukup, sehingga dirinya memprogramkan membentuk pos yang sama di Kecamatan Tejaku-

la, Kubutambahan, Sawan, Sukasada, Buleleng, Banjar, Busungbiu, dan Kecamatan Gerokgak. Di setiap kecamatan ini akan dibentuk pos damkar yang mewilayahi desa/kelurahan yang ada. Nantinya, setiap pos ini ditugaskan satu orang kepala pos (kapos) yang merupakan ASN, dan dua staf administrasi. ‘’Setelah pembentukan lembaga dan sumber daya manusianya, maka setiap pos itu ditugaskan melakukan pendataan potensi rawan kebakaran hutan dan lahan dan merencanakan penyusunan jalur evakuasi,’’ tambah Subur. Sementara untuk kelengkapan sarana, Subur menyebut tidak harus setiap pos di kecamatan itu didukung mobil pemadam kebakaran. Menggenapi, sarana dasar untuk pencegahan kebakaran itu, sebenarnya dengan kerja sama baik pemerintahan desa dan kelurahan. Setelah pos damkar di kecamatan terbentuk, bersama pemerintahan desa dan kelurahan, dilakukan pencegahan kalau terjadi bencana kebakaran bangunan atau kebakaran hutan termasuk lahan. Penanganan awal ini dilakukan menggunakan mesin pompa air dan tandon air yang diangkut armada mobil di desa/kelurahan, sehingga titik api yang masih kecil bisa dipadamkan, sembari menunggu bala bantuan mobil pemadam dari pos induk di kabupaten. Setelah keberadaan pos damkar kecamatan ini terbentuk, Subur menyebut langkah berikutnya melengkapi sarana pendukung. Ini seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) hingga mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas yang menyesuaikan kondisi di lapangan. Pemenuhan sarana ini tidak saja melalui APBD Buleleng, namun akan diusulkan ke pemerintah pusat. Partisipasi pihak ketiga melalui Corporate Social Responsibility (CSR) akan terus digalang, sehingga dirinya yakin sarana pemadaman ini bisa terus ditambah. (kmb38)

Besakih dan Lempuyang Mulai Dikunjungi

Amlapura (Bali Post) Pascamembuka objek wisata untuk warga lokal Bali sejak 9 Juli lalu, Pemprov Bali mulai membuka kunjungan wisatawan nusantara, Kamis (31/7) lalu, untuk memulihkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-29. Sejumlah objek wisata seperti Pura Besakih dan Pura Lempuyang mulai didatangi pengunjung walau belum banyak. Ketua MO Pura Agung Besakih, Jro Mangku Wayan Ngawit, mengatakan Minggu (2/8) kemarin pascadibukanya kunjungan wisatawan nusantara, objek Pura Agung Besakih mulai didatangi pengunjung. Hanya, jumlah pengunjung belum begitu banyak. ‘’Perlahan pengunjung mulai datang ke Besakih masih dominan bersama rombongan,’’ ucapnya. Sejatinya pascadibukanya kunjungan wisatawan lokal sejak 9 Juli lalu, kata Jro Mangku Ngawit, ada saja pengunjung widsom maupun wisman ke Besakih. Hanya karena secara resmi kunjungan wisdom itu baru diberlakukan per 31 Juli, makanya belum begitu banyak yang datang ke

MASIH TUTUP - Situasi restoran di wilayah Tulamben Kubu. Sejumlah hotel dan restoran masih memilih tutup karena mereka mengandalkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Hotel dan Restoran di Tulamben Masih Tutup

Bali Post/kmb41

Amlapura (Bali Post) -

Kendati kunjungan untuk tamu lokal dan nusantara telah dibuka pemerintah, namun sejumlah hotel dan restoran di objek wisata Tulambem masih memilih tutup. Penyebabnya, mereka selama ini mengandalkan kunjungan wisatawan mancanegara yang baru buka September depan. Ketua Paguyuban Pengusaha di Tulamben, Kecamatan Kubu, Jro Mangku Nengah Putu, mengatakan selama ini hotel dan restoran di wilayah Tulamben mayoritas menarima wisatawan mancanagera. Namun saat ini pemerintah baru membuka untuk kunjungan lokal Bali dan wisatawan nusantara.

‘’Karena pemerintah baru membuka tamu untuk lokal dan nusantara, jadi hotel dan restoran di Tulamben masih belum berani buka. Kami hanya mengandalkan kunjungan turis mancanegara. Sedangkan kunjungan wisman baru September mendatang. Karena itu, sementara pengusaha memilih belum mem-

buka restoran maupun hotelnya,’’ Ucapnya. Nengah Putu menambahkan, para pelaku usaha belum membuka usaha mereka karena pertimbangannya lebih banyak mengandalkan wisman. Sedangkan sampai saat ini tamu belum ada yang datang. Keputusan itu tentu bukan tanpa alasan.

Mereka menimbang efisiensi anggaran selama pandemi ini. Pengusaha tentu memilih mementingkan pemasukan daripada harus mengeluarkan biaya operasional, apalagi saat tamu sepi. ‘’Biaya operasional itu begitu mahal. Satu hotel bisa mengeluarkan biaya Rp 25 30 juta per bulan termasuk listrik, air, kebersihan, bahan makanan, dan gaji karyawan. Maret lalu beberapa mencoba bertahan namun akhirnya satu per satu rehat di bulan April akibat kondisi Corona itu,’’ jelasnya. (kmb41)

10 ASN Lamar Lelang JPT Pratama

Bali Post/kmb41

PURA AGUNG BESAKIH - Pengunjung saat berada di Objek Wisata Pura Agung Besakih. Besakih. ‘’Kalau dikalkulasi kunjungan wisdom ke kawasan Besakih per harinya hanya 11-13 orang pengunjung. Berdasarkan data, total kunjungan dari 9 - 31 Juli ke Besakih 556 orang, terdiri dari wisman 256 orang dan wisdom 300 orang. Kita harap Agustus ini, jumlah kunjungan meningkat karena sudah resmi dibuka untuk wisatawan nusantara,’’ harap Jro Mangku Ngawit sembari menyatakan terkait penerapan protokol kesehatan di kawasan Besakih, pihaknya

sudah menyiapkan tempat cuci tangan, thermogun, hand sanitizer sudah tersedia di objek wisata. Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati menjelaskan, kalau objek wisata Pura Lempuyang juga sudah dikunjungi. Hanya jumlahnya masih minim. ‘’Kunjungan memang sudah ada, tetetapi jumlahnya sedikit. Kita harap perlahan ada peningkatan jumlah pengunjung ke objek wisata Pura Lempuyang,’’ harapnya. (kmb41)

Singaraja (Bali Post) Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama nampaknya dijadikan momentum strategis para aparatur sipil negara (ASN) di Buleleng untuk meningkatkan jabatannya. Terbukti dalam lelang JPT Pratama tahun 2020 ini sebanyak 10 ASN telah mendaftar. Dari 10 ASN itu rinciannya dua orang melamar jabatan direktur utama (dirut) RSUD Buleleng. Sedangkan jabatan kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) masing-masing diperebutkan empat pelamar. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng Gede Wisnawa, Minggu (2/8) kemarin mengatakan, untuk jabatan dirut RSUD Buleleng, dua orang pelamar sudah mendaftar. Keduanya masing-masing dr. Sucipto, S.Ked., M.AP. dan dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD. Sesuai regulasi, setiap jabatan panitia seleksi (pansel) menetapkan kuota pelamar di setiap jabatan yang dilelang itu adalah minimal empat orang. Itu artinya, pelamar untuk jabatan dirut RSUD ini masih kurang. Meski demikian, di hari terakhir jadwal pendaftaran Senin

(2/8) hari ini, kuota minimal itu dapat dipenuhi. Sementara jabatan kepala Dinsos, sebelum masa akhir pendaftaran kuota sudah terpenuhi. Empat ASN yang telah mendaftarkan diri adalah I Putu Kariaman Putra, S.Sos., M.M. (sekarang menjabat Sekretaris Dinsos). Ir. Nyoman Widarma, Yayan Sutrisna, S.Sos. dan Made Supartawan (saat ini bertugas sebagai Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Pengawasan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buleleng). Kondisi yang sama juga terjadi pada jabatan kepala Disdikpora. Untuk jabatan ini empat ASN telah mendaftarkan diri. Mereka itu yaitu I Gede Arya Suardana AP, M.M., I Gusti Made Suryawan, S.H., Nyoman Armaja, S.Pd., M.Pd. dan Made Astika, S.Pd., M.M. ‘’Selama pendaftaran sampai menjelang ditutup dua jabatan sudah memenuhi kuota. Dan tinggal menunggu pemenuhan kuota jabatan dirut RSUD. Kami optimis kuota yang sudah ditentukan terpenuhi, sehingga tidak ada perpanjangan pendaftaran,’’ katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, BKPSDM melaksanakan lelang Jabatan Pimpi-

Bali Post/kmb38

TERIMA 10 ASN - BKPSDM telah menerima 10 ASN yang akan mengikuti seleksi lelang JPT Pratama Tahun 2020. nan Tinggi (JPT) Pratama tahun 2020. Pendaftaran lelang ini dimulai dari 24 Juli 2020 sampai Senin (2/8) hari ini. Lelang ini dikebut, karena Bupati Putu Agus Suradnyana tidak ingin terlalu lama lowong tiga jabatan tersebut. Dalam menunggu pejabat definitif itu, Bupati menugaskan pejabat pelaksana tugas (Plt - red). (kmb38)

RSUD Buleleng Difungsikan Tangani Pasien Covid-19 Penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19 selama ini di Buleleng dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan. Namun beberapa kasus pasien selain terinfeksi Covid-19, mereka juga kerap menderita penyakit penyerta. Untuk kasus pasien yang menderita penyakit penyerta itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan merawat pasien itu di RSUD Buleleng. Bagaimanakah solusi penanganan kasus positif Covid-19 yang juga diikuti penyakit penyerta di Den Bukit itu? SEKRETARIS Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. mengatakan Minggu (2/8) kemarin, sejak empat bu-

lan penanganan wabah Covid-19 di RSP Giri Emas. RS itu memang merupakan rujukan Covid-19. Selain itu, sesuai instruksi Kementerian Kesehatan (Ke-

menkes) dan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, RSUD juga menjadi rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali Utara. Setiap ada kasus konfirmasi Covid-19 maka ditangani di RSP Giri Emas. Sejalan dengan perkembangan beberapa kasus yang terjadi, pasien sendiri tidak saja terinfeksi Covid-19. Beberapa penyakit penyerta kerap juga dibawa para pasien itu. Karena di RSP Giri Emas hanya fokus melakukan treatment pengobatan virus Corona saja, sehingga penyakit penyerta yang dialami pasien itu tidak bisa ditangani di RSP Giri Emas. ‘’Ada kasus

di mana pasien terkonfirmasi, suspect dan probable juga menderita penyakit p e ny e rt a . Ka l a u d i R SP pasien menjalani treatment Covid-19. Sudah tentu penyakit penyertanya kurang maksimal dirawat di sana, sehingga kemudian Bupati menginstruksikan melakukan perubahan skema penanganan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta di rumah sakit,’’ katanya. Mulai Senin (3/8) hari ini, kata Gede Suyasa, Gugus Tugas mengeluarkan kebijakan menangani pasien Covid-19 yang mengalami penyakit penyerta itu akan dirawat di RSUD Bule-

leng. Sesuai revisi lima Kemenkes tentang protokol Covid-19, maka pasien dengan status simtomatik, asimtomatik dengan penyakit penyerta akan ditangani di RSUD. Untuk pasien dengan status seperti probable, suspect tanpa penyakit penyerta baru akan ditangani di RSP Giri Emas. ‘’Jadi penanganannya akan disesuaikan dengan kondisi klinis pasien,’’ jelansya. RSUD Buleleng, kata Gede Suyasa, juga ditugaskan melaksanakan tindakan kedokteran berupa disinfeksi terhadap jenazah yang terpapar virus Corona. RSUD dapat melaksanakan

tindakan ini karena sudah memiliki dokter forensik. Dengan layanan disinfeksi, maka jenazah pasien Covid-19 akan ditangani dengan teknik kedokteran guna mencegah penularan virus Corona. ‘’Hanya rumah sakit yang ada instalasi forensik yang melakukan disnfeksi jenazah pasien Covid-19, sehingga mulai sekarang kalau ada pasien meninggal, maka dilakukan disnfeksi untuk mencegah penularan virus,’’ katanya. Dokter Forensik RSUD Buleleng dr. Klarisa mengatakan, disnfeksi sendiri tidak hanya dilakukan sebagai tindakan kedokteran

dengan membersihkan tubuh jenazah. Dokter juga memasukkan cairan khusus untuk meminimalisir kemungkinan penularan virus Corona lewat udara. Meski demikian, tindakan disnfeksi ini tidak menjamin 100 persen virus tidak menular. Nantinya, setiap jenazah dengan riwayat positif Covid-19 tidak langsung dikubur atau kremasi dalam hitungan waktu empat jam, tetapi bisa dititipkan di rumah sakit. Terkait daya tampung, Klarisa menyebut khusus pasien terinfeksi virus Corona, di kamar jenazah bisa menampung hingga empat jenazah. (mud)


Senin Umanis, 3 Agustus 2020

Pemulihan Perekonomian Masyarakat secara Bertahap Meningkatkan Perekonomian Setelah itu, barulah kabupaten/kota melaporkan ke provinsi. Data terakhir, ada 75 ribu lebih tenaga kerja yang di-PHK dan dirumahkan karena Covid-19. Kendati sebagian dari jumlah itu ada pula tenaga kerja dari luar Bali. ‘’Ini kan sektor pariwisata juga baru dibuka. Kita tunggu nanti sambil jalan,’’ jelasnya. Arda mengaku optimis jumlah tenaga kerja yang menganggur akan mulai berkurang. Terlebih dengan bertambahnya jumlah penerbangan setelah sektor pariwisata kembali dibuka untuk domestik. Sebelumnya, telah ada program Kartu Prak-

erja untuk membantu tenaga kerja yang dirumahkan dan di-PHK, baik di sektor formal maupun informal. Kemudian, ada pula bantuan sosial tunai dan kini pihaknya juga sedang bersiap-siap untuk membuka pelatihan kerja dengan anggaran dari pusat. ‘’Harapan kita setelah dilatih, mereka bisa mengarah menjadi pekerja mandiri atau wirausaha,’’ imbuhnya. Menurut Arda, pelatihan yang diberikan tidak jauh dari pariwisata sebagai unggulan di BLK. Namun, tidak menutup kemungkinan juga diberikan keterampilan seperti reparasi TV dan sound system, kelistrikan, sepeda motor, serta teknik pendinginan AC dan kulkas yang banyak sekali peminatnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry menilai positif kebijakan Pemprov Bali membuka kembali sektor pariwisata khususnya untuk domestik. Ini sekaligus menjadi langkah awal untuk secara bertahap membuka kesempatan kerja dan berusaha. Pihaknya mengharapkan agar peluang kerja di kapal-kapal pesiar juga dapat ditindaklanjuti. ‘’Kita tetap prioritaskan protokol kesehatan. Tapi sejalan dengan upaya-upaya maksimal mengatasi dampak kesehatan, ekonomi mulai digerakkan,’’ ujar politisi Golkar itu. Sugawa Korry menambahkan, perekonomian masyarakat memang harus dipulihkan secara bertahap sejalan dengan

upaya pemerintah untuk segera menemukan vaksin Covid-19. Penguatan daya tahan ekonomi masyarakat juga untuk menjawab kekhawatiran adanya resesi. Di samping membangkitkan lagi pariwisata, stimulus untuk UMKM agar tetap dijalankan dengan profesional. ‘’Pelaku UMKM yang diberikan stimulus hendaknya mereka yang betul-betul memenuhi syarat mendapat stimulus, jangan atas dasar kepentingan politik termasuk pilkada,’’ jelasnya. Sugawa Korry menegaskan, pemerintah harus komit membangkitkan ekonomi daerah melalui UMKM. Salah satunya, bisa diwujudkan dengan menambah penyertaan modal di Jamkrida. Tidak hanya oleh Pemprov,

tetapi juga pemerintah kabupaten/kota. Pasalnya, Jamkrida merupakan solusi bagi UMKM dengan usaha layak tetapi tidak bankeable untuk bisa mendapatkan dukungan modal. ‘’Saya melihat komitmen kabupaten/ kota untuk memperkuat gearing ratio terhadap Jamkrida Bali Mandara masih sangat rendah, padahal UMKM-UMKM tersebut berada di kabupaten/kota,’’ terangnya. Di sisi lain, lanjut Sugawa Korry, evaluasi atas strategi pembangunan ekonomi Bali juga harus terus ditindaklanjuti dengan konsisten. Di mana muaranya nanti adalah keseimbangan struktur ekonomi Bali, khususnya antara pertanian dan pariwisata. (kmb32)

Konten-konten yang dipelajari di sekolah, misalnya, sebagian besar berjarak dari realitas sosial di mana para murid hidup. Dalam paradigma yang baru, meskipun independensi sekolah tetap dijalankan, interdependensi berarti membangun dan mengembangkan kolaborasi antara sekolah dan lingkungan di mana sekolah itu berada serta lingkungan di mana murid-murid hidup. Lingkungan di sini mencakup lingkungan keluarga, sosial atau komunal serta lembaga kultural apa pun yang ada di dalamnya. Dari segi kurikulum, pendidikan berbasis masyarakat bertujuan sekaligus untuk mengembangkan kecerdasan praktis dan teoretis. Belajar dalam konteks sosial di mana mereka hidup, murid-murid belajar mengembangkan kemampuan belajar, menggunakan pengetahuan, menyelesaikan masalah, serta membangun identitas diri. Keberhasilan atau perkembangan kemampuan murid-murid bukan hanya dilihat dalam ranah akademik, yang biasanya direpresentasi oleh berbagai mata pelajaran, akan tetapi meliputi perkembangan kreativitas dan pertumbuhan kemampuan memilih dan membuat keputusan (personal will-power). Jika dalam pendidikan berbasis sekolah fokus utama adalah pada pengembangan kemampuan intrapersonal atau dalam diri, pendidikan berbasis masyarakat mensyaratkan perkembangan kemampuan interpersonal atau luar diri. Dengan kata lain, murid-murid secara langsung belajar dan berlatih supaya memiliki

daya bersosialisasi (sociability) dan daya menyesuaikan diri dalam satu lingkungan hidup sosial (adaptability). Kedua, jika aspek ekonomi pendidikan sebelumnya lebih dilihat dalam bentuk ‘’pendidikan bergantung pada ekonomi’’, saat ini pendidikan harus bisa dilihat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan resiliensi ekonomi. Artinya, pendidikan bisa saja menjadi cara untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk secepatnya keluar dari berbagai kesulitan ekonomi. Dalam hal ini, kita bisa bercermin pada masa lampau, misalnya pada masa di mana rata-rata setiap anggota satu keluarga ikut bekerja dan berkontribusi bagi ketahanan ekonomi (economic security) keluarga. Partisipasi anak-anak, sesuai dengan umur dan kemampuan mereka, pada dasarnya tidak hanya dilihat sebagai kontribusi ekonomis, tetapi juga sebagai cara belajar dan berlatih secara nyata untuk mampu bertahan hidup. Namun, tradisi ini berangsur menghilang, terutama ketika anak-anak yang berkategori usia sekolah hanya fokus untuk bersekolah dalam arti yang sempit. Bersekolah diartikan terbatas menjadi semata-mata belajar di gedung-gedung atau ruangan yang dibangun terpisah dari kehidupan sosial langsung. Bersekolah menjadi cara untuk mendapatkan ijazah, bukti fisik yang dianggap sebagai tanda bahwa seseorang telah memiliki kualifikasi tertentu. Sebagai akibatnya, anakanak seperti mengalami sterilisasi, bahwa kecerdasan identik

dengan nilai-nilai mata pelajaran yang rendah atau tinggi, bukan daya dan keterampilan hidup. Pada sebagian anakanak, waktu tanpa kegiatan bermanfaat menjadi lebih banyak. Ketika selesai bersekolah, mereka canggung, tak sedikit yang menjadi pengangguran, atau bahkan mengklaim bahwa dengan adanya ijazah mereka berhak untuk mendapat status sosial atau posisi pekerjaan yang tinggi. Di masa kini pun, sebenarnya, di samping tetap bersekolah, masih cukup banyak keluarga yang menerapkan pola pendidikan rumahan, di mana anak-anak berkontribusi bagi ketahanan ekonomi keluarga sekaligus belajar kecakapan hidup secara langsung. Ini misalnya masih terjadi di lingkungan keluarga para petani, pedagang serta profesi-profesi lainnya yang bisa melibatkan anak-anak. Pendidikan yang melatih anak-anak secara langsung untuk bertahan hidup ini tentu saja harus mewaspadai terjadinya eksploitasi. Karena tujuan dan konteksnya adalah pendidikan, tujuan kontribusi ekonominya harus disesuaikan. Di sini, hemat saya, kemitraan atau kerja sama antara pengelola sekolah dan para guru dengan orangtua, serta keterlibatan tokoh-tokoh dan lembagalembaga sosio-kultural menjadi amat penting. Dalam praktiknya, seperti dalam situasi pandemi saat ini, pengelola sekolah dan guruguru harus membangun komunikasi yang efektif dengan para orangtua dan secara perlahan

dengan tokoh-tokoh dan lembaga sosio-kultural di mana anakanak bertempat tinggal. Selain dengan menjadikan mereka bagian dari satu tim fasilitator pendidikan anak-anak, mereka juga sekaligus menjadi pengawas supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Bagi penyelenggara pemerintahan, di mana penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya telah mengalami otonomisasi yang luas, pemerintah daerah harus membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai. Ketimbang sibuk dengan kehebohan soal pilihan belajar tatap-muka atau daring, di mana asumsi dasarnya masih berupa fasilitasi pendidikan dalam bentuk persekolahan fisik, pemerintah daerah lebih baik bergerak maju. Sebagai tahap awal, bisa diterbitkan peraturan gubernur, peraturan bupati atau peraturan wali kota yang mengatur tentang penyesuaian fasilitasi proses pendidikan dengan kebutuhan ketahanan ekonomi dan resiliensi sosial. Ini sesuai dengan bunyi Pasal 38 ayat (2) UU No. 20/2003, bahwa ‘’Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/ madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.’’

KEHILANGAN

SERVICE

Pendidikan Berbasis Masyarakat Dalam Pasal 1, misalnya, terdapat definisi dari apa yang disebut sebagai pendidikan berbasis masyarakat yang merupakan ‘’…penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.’’ Sementara itu, dalam Pasal 55 dinyatakan bahwa ‘’Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.’’ Dalam pendidikan berbasis sekolah yang telah melekat erat dalam benak kita selama ini, pendidikan pada dasarnya dijalankan oleh lembaga bernama sekolah. Lembaga-lembaga ini, negeri maupun swasta, didirikan dan dibiayai oleh pemerintah dan partisipasi masyarakat. Karena perkembangan organik sistem sosial, sekolah seolaholah menjadi ‘’pabrik’’ yang menghasilkan output berupa lulusan-lulusan. Namun, kalau kita bertanya secara mendasar, yakni apakah output dari ratusan ribu sekolah yang ada di Indonesia ini memiliki akar yang kuat dalam masyarakat di mana mereka hidup serta berkontribusi signifikan secara langsung secara komunal, jawabannya akan sulit didapat. Sekolahsekolah, dalam penyelenggaraannya, telah menjadi sangat independen, dan mengalami pengurangan interdependensi.

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA Dicari Pembantu Rumah Tangga Hub.082161876124

B.BP.001.08.20.0000003

DIJUAL MOBIL DAIHATSU

Taft Independent Tahun 97 Hubungi:08123948303 (WA) B.BP.001.07.20.0000331

PROPERTY DIJUAL RUMAH

Djl Rmh/LT 3Are Lnt 2,LB 432M2 SHM,13KT, Hrg 3,2M Jln 8 mtr Citarum Renon, Hub.08123829471 B.BP.001.08.20.0000001

Tlh Hilang Buku KIR an: I Made Artana,Hlng Seputaran Bakas Klk

B.BP.165.07.20.0000333

PENGUMUMAN Pengumuman.Berdasarkan Akta PembubaranCV.KasabiancaNomor 01 tanggal 13 Juli 2020, membubarkan dan menunjuk Made Ari Astani sebagai likuidator CV. Kepada pihak yang mempunyai ke pentingan hutang/piutang harap segera menghubungi likuidator CV.Kasabianca,tlp.081337964946 Jl.Basangkasa 21,Seminyak-Kuta

B.BP.004.07.20.0000137

BERAS BALI BALI BERAS Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588

G.01

KEHILANGAN Hlg Anjing htm pth sktr Jl.Ns Kambangan087862070887,imbalan B.BP.001.08.20.0000006

CABE BALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588

G.02

SERVICE

Penulis, Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem

Masyarakat Klungkung

Bupati Suwirta menambahkan, apa yang dilakukan pemerintah dengan membangun dua dari tiga rencana pelabuhan segi tiga emas ini adalah upaya terbaik. Diharapkan dukungan masyarakat agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan lancar, sehingga dengan dibangunnya pelabuhan ini mampu meningkatkan geliat ekonomi Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida. ‘’Dengan pelabuhan ini yang nantinya terintegrasi dengan pelabuhan lainnya mampu memberikan daya ungkit yang lebih besar terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten Klungkung

khususnya di Nusa Penida,’’ harapnya. Sementara itu, didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, PPK Balai Pengelola Transportasi Darat Robet Taufan, Kepala Dinas Perhubungan Nyoman Sucitra dan Camat Nusa Penida Komang Widiyasa Putra, Bupati Suwirta melakukan pengecekan terakhir pada lokasi dan kesiapan acara. Sejumlah tempat ditinjau langsung Bupati Suwirta, di antaranya Lapangan Umum Nusa Penida sebagai rencana tempat pendaratan helikopter rombongan Menhub, tempat transit rombongan di Kantor Camat Nusa Penida dan lokasi pembangunan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida. (ad008)

Menurut Elyanus Pongsoda, pelaksanaan pemberian kredit modal kerja untuk menggerakkan sektor riil khususnya untuk UMKM didukung dengan program penjaminan sebagaimana yang telah diatur dalam PMK Nomor 71 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Kini, OJK tengah menyiapkan berbagai kemungkinan untuk mengeluarkan kebijakan relaksasi lanjutan mengenai jangka waktu restrukturisasi, batas minimal pemberian kredit,

serta dukungan kepada sektor ekonomi yang menjadi pengungkit bergerak kembalinya pertumbuhan ekonomi. OJK mencatat dampak pandemi Covid-19 memberikan tekanan terhadap sektor jasa keuangan, meskipun dari berbagai indikator dan profil risiko, kondisi stabilitas sistem keuangan sampai saat ini tetap terjaga dengan kinerja intermediasi yang positif. Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan semester pertama 2020 tumbuh sejalan dengan perlambatan ekonomi. Untuk Provinsi Bali, di tengah situasi pandemi ini, kinerja perbankan terutama untuk bank umum periode Juni 2020 masih dalam kondisi yang sehat dan kondusif. (ad007)

Pemberian Kredit Modal Kerja


Senin umanis, 3 agustus 2020 Harian untuk Umum

Bali Post

Pengemban Pengamal Pancasila

Terbit Sejak 16 Agustus 1948

Tajuk Rencana Kualitas Pendidikan Tanggung Jawab Bersama PANDEMI Covid-19 mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan. Sejak berabadabad lamanya pendidikan baik formal maupun nonformal selalu menggunakan pengajaran tatap muka. Kini karena virus Corona, yang mensyaratkan penjarakan sosial dan fisik sebagai pencegahan penularan, maka tatap muka secara langsung antara siswa dan guru tak bisa dilakukan. Sistem pengajaran melalui virtual, meski telah didukung ketersediaan teknologi, karena berbagai faktor belum begitu meyakinkan dapat menjamin kualitas. Adaptasi kebiasaan baru yakni hidup berdamai dengan virus Corona tidak mudah diimplementasikan. Covid-19 adalah kondisi yang belum pernah dialami kehidupan manusia modern kapitalis yang menjadikan kerumunan sebagai basis pergerakan ekonomi, sosial dan kebudayaannya. Hampir seluruh kehidupan di era kapitalisme bertumpu pada pergerakan, pertemuan dan berkumpulnya manusia. Maka penjarakan sosial dan fisik sesungguhnya melumpuhkan dan melemahkan seluruh sektor, termasuk pendidikan. Langkah mencari format baru sistem pengajaran perlu secepatnya dilakukan. Pemerintah yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab tentang pendidikan dituntut mencari solusi atas masalah yang ditimbulkan oleh kewajiban melakukan penjarakan sosial dan fisik. Terlebih lagi pandemi Covid-19 belum pasti kapan akan berakhir. Sistem virtual jelas tidak memenuhi persyaratan mengingat adanya ketimpangan infrastruktur teknologi dan kemampuan ekonomi. Pendidikan pada dasarnya adalah tanggung jawab bersama. Karena itulah kualitas pendidikan adalah beban banyak pihak, tidak hanya pemerintah. Selama sistem pengajaran virtual, mungkin baru orangtua yang ‘’dipaksa’’ terlibat dalam pendidikan anak. Sementara lingkungan masyarakat sekitar termasuk lembaga-lembaga sosial tidak banyak berpartisipasi. Dalam konteks Bali, keterlibatan lembaga adat seperti banjar baru sebatas penyediaan wi-fi gratis untuk mendukung belajar anak secara virtual. Ke depan, keterlibatan masyarakat untuk ikut bertanggung jawab atas kualitas pendidikan perlu diperluas. Jika sistem yang terstruktur dan legal seperti pendidikan berbasis komunitas belum bisa dilakukan dengan cepat, partisipasi yang bersifat dukungan dapat dilakukan. Dalam praktiknya dukungan itu dapat berupa penyediaan dan pemanfaatan sarana milik lembaga sosial yang telah ada. Implementasinya bisa berupa penggunaan balai banjar atau wantilan sebagai tempat belajar di mana tidak hanya untuk belajar mata pelajaran sekolah melalui virtual, tetapi juga belajar hal lain seperti kemampuan bertahan hidup (life skill). Tujuan pendidikan tidak hanya sebatas kemampuan akademik, tetapi lebih luas adalah kemampuan bertahan hidup. Paulo Freire dalam bukunya ‘’Pendidikan Kaum Tertindas’’ menggolongkan sistem pendidikan menjadi antidialogika dan dialogika. Antidialogika menghasilkan penindasan, sementara dialogika menjadikan pendidikan sebagai pembebasan. Dialogika berarti pendidikan yang melibatkan kerja sama, persatuan, organisasi dan perpaduan kebudayaan. Peran masyarakat luas adalah partisipasi pendidikan yang dialogika. Pandemi Covid-19 adalah momentum yang tepat untuk mewujudkannya.

S URAT PEMBACA

Pembaca Bali Post bisa mengirimkan surat pembaca berupa; ide, keluhan dan saran terhadap pelayanan publik, infrastruktur maupun hal lain yang menyangkut kepentingan publik melalui WA di nomor 0816581142. Sertakan foto KTP atau ID lain yang masih berlaku.

Mungkinkah Kembali ke Era Normal Lama? Kasus Covid-19 di Bali masih terus bertambah. Perkembangan ini tentu membuat kita tetap harus lebih waspada memasuki tatanan era baru. Kehatian-hatian dalam melakukan kegiatan sehari-hari sebagai bentuk ketahanan ekonomi juga harus tetap dilakukan. Bahkan, jika perlu hati-hati dan tetap patuhi protokol kesehatan harus menjadi budaya hidup kita. Yang saya ingin tanyakan kepada pemerintah, apakah mungkin kita akan kembali ke gaya hidup normal seperti sebelum Covid-19. Jika memungkinkan apa yang kami perlu lakukan sebagai warga? Terus terang jika hidup tatanan era baru tetap harus dilakukan pembatasan interaksi rasanya kita akan tetap berada dalam perasaan waswas. Terlebih kini kita belum mampu menyadarkan banyak rekan kita tentang perlunya pakai masker. Memakai masker mungkin standar paling mudah sebenarnya kita patuhi, namun terasa sulit ketika ada orang merasa aman dan tak perlu menggunakannya. Jadi saya harap ada ketegasan untuk memastikan orang patuh menggunakan masker. Jika tak ada ketegasan, rasanya kita akan terus berhadapan dengan situasi sulit. Ni Made Pertiwi Denpasar, Bali

POJOK

Bali catatkan pasien Covid-19 sembuh 85,15 persen. - Bali layak dicontoh. *** Pengangguran diarahkan jadi pekerja mandiri. - Peluang kerja belum jelas. *** Pertanian organik, upaya Distan Pangan Bali wujudkan sat kerthi. - Berdayakan petani Bali.

Ilustrasi : Tomik Cahya/Bali Post

Jangan Sampai BST/BLT Salah Sasaran ANGGOTA DPRD Bangli I Made Sudiasa belum lama ini mengaku menerima banyak keluhan dari warga terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dikucurkan Kementerian Sosial bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Bantuan berupa uang tunai Rp 600 ribu seharusnya diterima warga sebanyak tiga kali. Namun banyak warga yang hanya menerimanya sekali. Kasus seperti ini banyak dialami warga di Desa Undisan, Tembuku. Bahkan di desa tempat tinggalnya itu, ada sekitar 75 warga yang hanya mendapat BST satu kali, hanya pada Juli. Sebagai wakil rakyat, Sudiasa pun mempertanyakan kenapa bisa terjadi perbedaan antara kebijakan Presiden dengan fakta di lapangan. Ada warga yang menerima BST tiga kali, dua kali dan hanya sekali. Lalu ke mana uang yang seharusnya diterima warga itu? Tentunya hal ini dinilai ada yang tidak beres dalam pencairan BST. Atas statemen itu, banyak netizen yang meresponsnya di akun Facebook @balipost. Ada yang berkomentar bahwa tidak hanya di Kabupaten Bangli dinilai seperti itu, tetapi kabupaten lain juga harus dicek penyalurannya. Jangan sampai BST atau BLT yang merupakan bantuan pusat ini salah sasaran. Berikut komentar netizen lainnya. Tony Partha Hampir semua daerah seperti ini, tolong dicek ke kabupaten lain.

Dewa Fanilly BST (Bantuan untuk Saudara Terdekat), begitu saja komentarnya.

Wayan Sadra Sudah mendarah daging bagi petugas yang membagikan uang BLT buat masyarakat miskin, pasti sudah seret keluarnya kan?

Yuliati Ayu Sudah untung dapat sekali daripada dapat bikin rekening BPD, tapi BLT tidak pernah ditransfer sampai sekarang.

Yan Santra Dan saya tak pernah merasakan BST dan BLT. Bagus Yadnya Sekali diambil heeeeee. Wira Senthana Bali Di rumah saya, malah yang punya rumah bertingkat yang dapat BLT…! Ada Iya… banyak yang terima cuman sekali, tetapi sekali setiap bulannya. Inyoman Lidek Artawan Ada yang lolos terus/tidak pernah dapat. Komang Putra Bantuan apa pun dari pemerintah jangan sampai ada yang salah sasaran.

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Desa Taman Selaraskan Antara Budaya dan Prokes Covid-19 VIRUS Corona atau Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, tak kecuali di Bali. Khusus di Desa Taman, Abiansemal, Badung, masyarakatnya harus beradaptasi dalam kondisi pandemi seperti ini. Pj. Perbekel Taman I.B. Wisnawa Kesuma, Minggu (2/8) kemarin, tak menampik jika masyarakat di Desa Taman harus beradaptasi dengan adanya pandemi Covid-19. ‘’Kita tidak bisa lepas dari aktivitas budaya, meski di tengah pandemi. Namun kami mencoba menyelaraskan kedua itu. Jadi aktivitas budaya, adat tetap jalan, tentunya dengan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, pakai masker, dan tidak melibatkan orang banyak,’’ ungkapnya. Sejak awal bertugas, pria yang akrab disapa Gus Wis ini mengatakan, penanggulangan pandemi Covid-19 di Desa Taman menjadi prioritas. Salah satunya membentuk Tim Relawan Penanggulangan Covid-19 dengan pembagian tugas masing-masing dan penuh semangat serta tanggung jawab. ‘’Pertama-tama saya memperkenalkan diri dan menitip diri sambil menggali informasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat serta lembaga dan aparatur pemerintahan di Desa Taman. Berbagai masukan dan rencana pengembangan desa saya dapatkan sesuai dengan budaya dan tradisi masyarakat setempat yang sudah terprogram maupun yang akan direncanakan ke depannya,’’ paparnya. Menurutnya, Desa Taman memiliki wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduknya sangat banyak, di mana terdapat 12 banjar dinas dan 3 desa adat. Karena itu, pihaknya selalu bersinergi penuh dengan Satgas Gotong Royong di masing-masing desa adat yang ada di Desa Taman. ‘’Dalam pelaksanaan kegiatan adat maupun upacara yadnya, kami selalu berkoordinasi dengan prajuru desa

SEMBAHYANG - Sejumlah warga melaksanakan persembahyangan di salah satu pura di Desa Taman, Abiansemal, Badung. adat agar berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan,’’ ujarnya. Selain s e l a l u berkomunikasi dan berkoordinasi, pihaknya juga melak-

sanakan patroli bersama, keliling desa sesuai jadwal, melaksanakan penyemprotan disinfektan massal sesuai jadwal, melakukan sidak pasar dan selalu mengingatkan warga untuk mematuhi segala imbauan pemerintah dan mengikuti protokol kesehatan. ‘’Kami didukung penuh oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas di dalam menjalankan segala bentuk imbauan dan instruksi dari pemerintah,’’ katanya. Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan bilik sterilisasi dan tempat cuci tangan beserta kelengkapannya di perbatasan desa dan tempat

strategis lainnnya. Juga membekali petugas yang berjaga dengan masker dan hand sanitizer untuk warga yang lupa menggunakannya. ‘’Kami selalu mengikuti perkembangan informasi dari pusat maupun daerah terkait perkembangan Covid-19 untuk dapat diinformasikan kembali ke seluruh warga melalui tim relawan dan Satgas Gotong Royong di Desa Taman,’’ jelasnya. Selain penanganan Covid-19, Gus Wis bersama-sama perangkat desa juga berupaya menggarap potensi Desa Taman. Sebab, sangat banyak potensi yang dapat ditingkat-

’’Dalam pelaksanaan kegiatan adat maupun upacara yadnya, kami selalu berkoordinasi dengan prajuru desa adat agar berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan.’’ I.B. Wisnawa Kesuma

kan, seperti di bidang seni, kerajinan dan olahraga yang sangat baik dan bagus. ‘’Secara umum masyarakat Desa Taman lebih banyak bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Dengan luas wilayah yang sebagian besar berupa persawahan dan tegalan hampir rata-rata aktivitas warga bercocok tanam dan memelihara ternak,’’ sebutnya. Lebih jauh diterangkan, dari potensi tersebut dalam berbagai acara musyawarah desa dari usulan serta ide tokoh masyarakat akan dirancang ke depannya untuk menjadikan Desa Taman sebagai desa ternak. Hal ini ditunjang dengan adanya kelompokkelompok tani dan ternak yang sudah berkembang dan mendapat binaan dari berbagai pihak terkait untuk dikembangkan lebih lanjut. ‘’Upaya ini dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Taman,’’ pungkasnya. (par)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.