Edisi Kamis 4 Juni 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 267 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

kamis umanis, 4 juni 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Petugas Saring Arus Balik

Lima Warga Banyuwangi Diamankan

Pasokan Air Sering Keruh Saat Hujan

Operasi gabungan dilakukan di Jalan Raya Mengwitani, Mengwi, Badung, Rabu (3/6) kemarin. Warga yang datang dari mudik tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19 langsung dikembalikan ke daerah asalnya.

Lima warga Banyuwangi diamankan aparat Polres Jembrana. Mereka berupaya masuk Bali dengan menghindari pemeriksaan ketat di Gilimanuk.

Pasokan air yang diterima sejumlah pelanggan PDAM di wilayah kota Bangli sering keruh saat hujan. Itu diakui Direktur PDAM Kabupaten Bangli I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi.

JEMBRANA | HAL. 4 BADUNG | HAL. 3

OPINI

Instansi Pemerintah Masuki Tatanan Kehidupan Era Baru

Era Baru Pariwisata Budaya Oleh: I Wayan Ramantha

MULAI dari awal keberadaannya, pariwisata Bali telah didasari oleh budaya lokal. Berdasarkan catatan sejarah, budaya Bali menjadi penyebab Cornelius Houtman (kapten kapal laut Belanda) pada tahun 1597 tidak mau meninggalkan Pulau Dewata. Konon semua awak kapal pada waktu itu setuju dengan keputusan kapten, karena mereka sangat tertarik dan terpesona akan budaya Bali. Sejak itu hingga sekarang, pariwisata yang berkembang di Bali adalah pariwisata budaya. Kini hasil survei juga membuktikannya, di mana 65 persen dari wisatawan yang datang menyatakan ketertarikannya terhadap pariwisata Bali karena budayanya, 30 persen tertarik karena alamnya, dan 5 persen karena wisata buatan. Kita pun bangga, karena Bali menjadi panutan (role model) pengembangan pariwisata nasional. Kita bangga, karena Bali menjadi destinasi pariwisata terkemuka dunia. Berbagai penghargaan telah kita peroleh di bidang pariwisata. Semua itu karena pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Kini kita semua sedang memikirkan era baru kehidupan masyarakat Bali. Setelah tiga bulan lebih bekerja, belajar, beribadah, bahkan berbelanja dari rumah, memang saatnya kita memikirkan, salah satunya ekonomi Bali. Ekonomi regional Bali kini menjadi lebih berat dibandingkan dengan ekonomi nasional. Dalam 10 tahun terakhir, sebelum Covid-19, ekonomi Bali rata-rata tumbuh antara 0,5 sampai 1 persen di atas rata-rata nasional. Kini pada triwulan I 2020 menurut data BI, ekonomi nasional masih tumbuh 2,97 persen, sedangkan ekonomi Bali tumbuh minus (-) 1,14 persen. Penyebabnya sudah pasti, karena sektor pariwisata terkena dampak paling parah dari Covid-19. Berpikir tentang pariwisata ke depan, tentu tidak bisa lepas dari ciri normalitas kehidupan baru yaitu kebersihan, kesehatan dan keamanan. Sementara sebagian dari budaya Bali yang biasanya menjadi atraksi pariwisata, bertentangan dengan aspek-aspek itu. Budaya komunal masyarakat Bali yang begitu kental, nampak jelas dalam banyak pertunjukan seni tabuh, seni tari, upacara agama dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pembatasan jarak aman antarmanusia (social distancing/physical distancing). Karena itu pula muncul pertanyaan, terutama dari kalangan pelaku bisnis: masihkah pariwisata budaya kita punya ‘’nilai jual’’? Hal. 7 Pariwisata Ramah Lingkungan

Didukung, Stimulus untuk Koperasi Denpasar (Bali Post) DPRD Bali mendukung kebijakan Gubernur Wayan Koster yang menggelontorkan bantuan stimulus usaha kepada 4.004 koperasi binaan provinsi dan kabupaten/ kota di tengah pandemi Covid-19. Seperti diberitakan, bantuan tahap pertama diterima 758 koperasi yang sudah memenuhi syarat sebagai penerima bantuan. Terdiri dari 93 koperasi binaan provinsi yang diberikan masing-masing Rp 30 juta dan 665 koperasi binaan kabupaten/kota yang menerima masing-masing Rp 10 juta. ‘’Ini merupakan kebijakan yang patut kita dukung bersama. Kebijakan ini sangat sejalan dengan dukungan DPRD Bali, melalui realokasi anggaran pada APBD Bali 2020 sebesar Rp 756 miliar,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Rabu (3/6) kemarin. Dari total realokasi anggaran Rp 756 miliar, lanjut Sugawa Korry, sebesar Rp 220 miliar digunakan untuk penanganan pemulihan bidang ekonomi sebagai dampak dari Covid-19. Dalam implementasinya, politisi Golkar asal Buleleng ini berharap dukungan stimulus untuk koperasi dapat digunakan sebaik-baiknya. ‘’Terutama untuk memperkuat jaringan usaha dalam rangka pelayanan kepada anggotanya,’’ jelasnya. Menurut Sugawa Korry, tidak hanya gerakan koperasi yang membutuhkan dukungan stimulus. Namun, dukungan stimulus penting juga segera direalisasikan untuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD), BUMDes dan UMKM lainnya. Stimulus tersebut mesti dibarengi pula dengan peningkatan kualitas SDM dan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi penyimpangan atas penggunaan dana bantuan tersebut. ‘’Membela, melindungi dan memberikan kesempatan berusaha yang konsisten terhadap mereka yang tergabung dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah kebijakan yang tepat untuk Bali, karena pada hakikatnya kekuatan ekonomi Bali mayoritas bertumpu pada sektor ini,’’ tegasnya. (kmb32)

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 RABU, 3 Juni 2020 Wijana Atmaja Rp 200.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

BANGLI | HAL. 5

Rp 200.000 Rp 51.245.000 Rp 51.445.000

ASN Ngantor Bergantian Mulai 5 Juni

’’Surat edaran ini mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 2020 sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut, menyesuaikan perkembangan situasi pusat dan daerah.’’ KETERANGAN PERS - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kepala BKD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana saat memberikan keterangan pers, di Jayasabha, Denpasar, Rabu (3/6) kemarin. Denpasar (Bali Post) Instansi pemerintah akan menjadi sektor pertama yang memasuki tatanan kehidupan era baru dalam kaitan new normal. Menyusul berakhirnya masa bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Kamis (4/6) ini, Gubernur Bali Wayan Koster juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Instansi Pemerintah.

‘’Surat edaran ini mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 2020 sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut, menyesuaikan perkembangan situasi pusat dan daerah,’’ ujar Koster didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kepala BKD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana saat memberikan keterangan pers, di Jayasabha, Denpasar, Rabu (3/6) kemarin. Menurut Koster, pengaturan tata kehidupan era baru dalam penyeleng-

Wayan Koster Gubernur Bali garaan pemerintahan dan pelayanan publik bertujuan untuk memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan efektif dalam mencapai kinerja instansi. Berikutnya, memastikan pelaksanaan pelayanan publik dapat berjalan dengan efektif, serta mencegah dan mengendalikan penyebaran serta mengurangi risiko Covid-19 di lingkungan Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota se-Bali. Hal. 7 Jalankan Protokol Kesehatan

Serius Garap Pertanian Denpasar (Bali Post) -

Bali yang bergantung pada sektor pariwisata berulangkali diuji oleh teror bom, bencana alam dan terakhir pandemi Covid-19. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, para pekerja pariwisata yang dirumahkan cenderung memilih pertanian sebagai aktivitas cadangan, sehingga pertanian menjadi andalan jika pariwisata terganggu.

Bali Post/nan

PERTANIAN – Masyarakat Bali diharapkan lebih serius menggarap sektor pertanian karena potensinya yang sangat besar.

Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, M.P. mengakui fenomena ‘’petani dadakan’’ tersebut. Hanya, ia mengklaim sebagian para petani di Bali kurang serius menekuni pertanian. Jika pariwisata kembali normal, ia memprediksi sektor yang identik dengan masyarakat pedesaan ini kembali ditinggalkan. Meskipun memilih profesi adalah hak prerogatif setiap individu, namun pihaknya mengajak warga yang terjun sebagai petani untuk lebih serius lagi, mengingat potensi pertanian sangat besar. ‘’Memilih profesi itu wajar. Apalagi mantan orang pariwisata yang dapat income lumayan, sekarang tiba-tiba jadi petani dengan lahan di bawah 10 are, pasti hasilnya jauh dari kerja pariwisata. Sehingga mereka akan memilih kembali kerja di bidang pariwisata,’’ ujar Pasek Mangku, Rabu (3/6) kemarin. Merespons minimnya serapan bahan pangan ke hotel dan restoran dewasa ini, katanya, para petani sebetulnya punya peluang bagus

dengan memanfaatkan hasil panen. Salah satu contoh membuat cabai bubuk dalam kemasan. Ia menilai setiap varietas yang dihasilkan bisa diolah menjadi bahan makanan yang tahan lama, namun tidak mengurangi kualitas. Menurut Pasek Mangku, ketidakseriusan petani Bali terlihat dari harga dan kualitas hasil panen yang kalah bersaing dari produk pertanian luar. Misalnya pisang. Pisang yang datang dari luar Pulau Dewata harganya lebih murah dan kualitasnya cenderung lebih unggul ketimbang pisang dari Bali. ‘’Ini disebabkan petani Bali tidak konsisten, tidak ada kontinuitas penanaman,’’ ujarnya. Terkait perhatian pemerintah, Pasek Mangku mengaku sudah maksimal. Berbagai program bantuan telah dikucurkan kepada kelompok tani. Jumlahnya pun tergolong besar. Tetapi, kelemahannya ada pada proses pendampingan. Mestinya pemerintah terus melakukan pendampingan hingga suatu kelompok benar-benar mandiri, barulah menyasar ke-

lompok lain. ‘’Jangan ibaratnya bayi yang belum bisa jalan sudah ditinggalkan,’’ kata akademisi dari Buleleng ini mengingatkan. Kemandirian Pangan Sementara itu, Koordinator Prodi Magister Sains Pertanian Program Pascasarjana Unwar Prof. Dr. Ir. I Gede Suranaya Pandit, M.P. mengatakan, Indonesia, khususnya Bali, selama ini masih sangat tergantung pada impor komoditas pertanian strategis. Padahal, Bali memiliki potensi besar pada bidang pertanian apabila digarap maksimal. Bahkan, mampu mewujudkan kemandirian pangan, khususnya dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini menuju kehidupan era baru. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kata Suranaya Pandit, pemerintah telah mencanangkan new normal life atau di Bali dikenal dengan istilah kehidupan era baru. Hal. 7 Mewujudkan Kemandirian Pangan

Kedisiplinan Diri Kunci Menuju Kehidupan Era Baru WACANA new normal life atau di Bali dikenal dengan istilah kehidupan era baru terus mengalir di tengah pandemi Covid-19. Sementara para ahli berupaya keras menemukan vaksinnya. Di Indonesia, Presiden Jokowi mengajak masyarakat hidup berdamai dan berdampingan dengan Covid-19. Oleh karena itu, perlu penumbuhan kesadaran diri masing-masing individu masyarakat Indonesia untuk mengimplementasikan ajakan new normal life tersebut. Mengingat, sebagian besar masyarakat kita masih heteronom, yaitu melakukan sesuatu karena disuruh atau dipaksa oleh orang lain atau suatu peraturan,

bukan karena kesadaran sendiri (otonom). Salah satunya, mengikuti dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk Bali, meskipun telah mendapat apresiasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Seperti apa new normal life berjalan di tengah pandemi Covid-19? Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat

Unud Dr. dr. Made Ady Wirawan, M.PH., Ph.D. mengatakan, kehidupan kenormalan baru atau new normal life merupakan upaya yang tengah ditargetkan pemerintah menuju kehidupan normal yang sesungguhnya. Padahal, sesungguhnya kehidupan new normal telah dilakukan sejak munculnya pandemi Covid-19, yaitu dengan physical/social distancing dalam tatanan individu dan keluarga sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Untuk melonggarkan kebijakan physical/social distancing dalam menyambut kehidupan new normal, katanya, ada enam syarat minimal yang harus dipenuhi.

Ida Bagus Yudha Triguna

Made Ady Wirawan

Pertama, transmisi lokal harus terkontrol. Di Bali, sejak pertama kali muncul kasus pasien positif Covid-19 (11 Maret 2020), hingga saat ini laju transmisi lokal masih terjadi. Meskipun, reproduk-

si efektifnya di bawah satu kasus (satu pasien positif Covid-19 hanya bisa menularkan ke 0,72 kasus). Hal. 7 Komitmen Memperkuat Disiplin Diri


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.