terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 291 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu umanis, 4 juli 2020
balipost http://facebook.com/balipost
Puluhan Tahanan Polda Dites Swab
Enam Warga Banjar Munduk Reaktif
Tim Dokpol Biddokkes Polda Bali melaksanakan tes swab terhadap 40 tahanan, Jumat (3/7) kemarin. Tes swab dilakukan sebelum tahanan tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Denpasar.
Rapid test massal dilakukan di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Jumat (3/7) kemarin. Dari 752 warga yang mengikuti rapid test, enam orang hasilnya reaktif.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
GTPP Covid-19 Gianyar Tutup Toko Bangunan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gianyar melakukan sterilisasi dan penutupan terhadap toko bangunan yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Gianyar, Jumat (3/7) kemarin.
JEMBRANA | HAL. 4
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 5
Gubernur Siapkan Tatanan untuk Membangun Usaha Rakyat Denpasar (Bali Post) – Sebanyak 45 ribu lebih pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), industri kecil dan menengah (IKM), serta sektor informal se-Bali menerima bantuan stimulus sektor ekonomi dari Gubernur Bali Wayan Koster. Penyerahan bantuan stimulus ekonomi membantu masyarakat kecil terdampak pendemi Covid-19 itu diserahkan langsung oleh Gubernur Koster secara simbolis kepada perwakilan sembilan kabupaten/kota se-Bali, di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Jumat (3/7) kemarin.
G
STIMULUS - Gubernur Bali Wayan Koster saat menyerahkan Bantuan Stimulus Usaha untuk sektor informal, pelaku UMKM, dan pelaku IKM di Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/7) kemarin.
OPINI
Potensi Politisasi Vaksin Covid-19 Oleh GPB Suka Arjawa
ADA kekhawatiran bahwa vaksin virus Corona akan menjadi komoditas politik di masa depan, atau saat penemuannya. Ini terjadi karena adanya perbedaan kemampuan setiap negara, setiap komunitas untuk mendapatkannya. Politik di sini, bisa jadi dalam bentuk monopoli, penguasaan, dan dominasi. Ada kabar yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat kini telah memborong ‘’bahan-bahan’’ (bahasa sederhananya) pembuatan vaksin tersebut dari seluruh dunia karena kemampuan modalnya untuk melakukan hal itu. Tetapi masih belum jelas apakah benar demikian sikap yang ditujukan oleh negara adidaya tersebut. Inilah persoalan lain yang dihadapi negara dan masyarakat dunia di masa depan. Seperti banyak yang sudah dibicarakan, bahwa hingga saat ini vaksin dari virus ini masih belum ditemukan dan negara telah berlomba-lomba untuk melakukan penelitian dan riset untuk dapat menghasilkan vaksin ini. Bagaimanapun, di samping mempunyai nilai ekonomis, vaksin ini akan mempunyai pengaruh politik dan prestise. Beberapa negara yang sudah disebutsebut bersaing untuk itu adalah Amerika Serikat, Jerman (dan negara Eropa lainnya) serta China. Jadi, riset terhadap vaksin ini mirip dengan persaingan negara untuk bisa mengelilingi angkasa (dimenangkan oleh Uni Soviet dengan Sputnik), lalu dibalas oleh Amerika Serikat dengan mendaratkan manusia di bulan (tetapi ada yang meragukan!), mendaratkan manusia di Mars yang sekarang jadi lomba juga dengan Amerika Serikat dengan China, atau mirip dengan lomba kepemilikan senjata nuklir pada masa Perang Dingin (yang hasilnya sama kuat antara Amerika Serikat dan Uni Soviet). Tetapi lomba penemuan vaksin jauh lebih mempunyai manfaat kesegeraan bagi umat manusia, yaitu penyembuhan dan penyelamatan umat manusia. Eksplorasi ruang angkasa juga mempunyai manfaat besar bagi umat manusia, tetapi masih jauh sekali di masa depan dari ukuran waktu manusia. Sebaliknya vaksin Covid-19 adalah kesegeraan. Hal. 7 Perkuat Kejujuran
JUMAT, 3 JULI 2020 PT BPR Adi Sedana Ayu Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
’’Sedang disiapkan tatanan untuk membangun usaha kecil, menengah dan koperasi di Bali. Mudah-mudahan bisa jalan dengan baik, karena saya yakin ini merupakan usaha rakyat yang akan menopang perekonomian kita di Bali ini.’’ Wayan Koster Gubernur Bali Bali agar bantuan yang disalurkan senilai Rp 1,8 juta per penerima itu harus diterima bersih tanpa potongan apa pun. Selain itu, Gubernur Koster juga menginstruksikan langsung Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali segera memfasilitasi pengajuan bantuan stimulus agar dapat direalisasikan secepatnya. ‘’Pak Kadis, saya minta segera direalisasikan, jangan lama-lama, jangan ribet-ribet,’’ tegasnya. Hal. 7 Pemprov Alokasikan Anggaran
Denpasar dan Klungkung Sinergikan Sektor Pertanian, Zona Merah Covid-19 Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif
Denpasar (Bali Post) Kasus Covid-19 di sejumlah kabupaten di Bali disebut sudah relatif stabil. Kecuali di Denpasar dan Klungkung yang masih menjadi zona merah, karena menyumbang cukup banyak angka transmisi lokal. Terutama dari kelompok orang tanpa gejala (OTG). ‘’Terutama sekali muncul paling banyak di Denpasar. Denpasar itu sudah semua kelurahan/desanya kena dan parah. Sudah dalam posisi yang menurut saya berbahaya,’’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster di Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/7) kemarin. Koster mengaku mengumpulkan pimpinan di Denpasar, termasuk Kapolres dan Dandim, Jumat malam. Tujuannya agar penanganan Covid-19 lebih cepat, tegas dan berani dengan melihat peta wilayah. Sedangkan penanganan di sejumlah kabupaten lain, dikatakan, sudah bagus. Di antaranya Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, dan Karangasem. ‘’Sudah stabil karena mau kerja cepat. Saya selalu bimbing, arahkan dan koordinasinya bagus. Yang masih berat dan paling berat, Denpasar dan Klungkung. Kemudian mulai membaik, Badung dan Gianyar,’’ jelasnya. Menurut Koster, Gianyar memang sempat mencatatkan penambahan 22 kasus positif Covid-19. Ini lantaran salah satu sumbernya adalah pedagang yang berjualan di Pasar Galiran, Klungkung. Penularan dari klaster tersebut
menyebar ke Karangasem, Bangli dan Gianyar. Untuk penanganan kasus Covid-19, mantan anggota DPR-RI ini menegaskan bahwa Pemprov Bali memback up penuh. ‘’Kalau perlu rapid test berapa pun, puluhan ribu, saya akan kasih. Kalau kurang tenaga medis, saya akan kasih tenaga medis. Kalau kurang uang, kita akan kasih uang. Tapi tentu harus koordinasi yang baik, komunikasi cepat dan cepat bertindak,’’ paparnya. Koster mengaku selama ini telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat supaya mendapatkan APD, rapid test kit, mesin PCR dan reagen. Belum lagi mencari bantuan dari pihak ketiga. Beruntung, Bali diprioritaskan oleh pemerintah pusat. Bahkan, semula dinilai baik penanganannya. Kendati sekarang, pihaknya mengakui Bali sudah kalah dengan Sumatera Barat, NTB, Kalimantan hingga DKI Jakarta, karena angka transmisi lokal belakangan meningkat. ‘’Di awal-awal, Bali itu masuk ranking 7 terbesar kasusnya. Kita tangani dengan baik, sampai ke peringkat 13, tingkat kesembuhannya 74 persen lebih, yang meninggal sedikit. Sekarang kita di posisi nomor 10,’’ terangnya. Selain kembali masuk ke 10 besar, lanjut Koster, tingkat kesembuhan juga turun menjadi 53 persen. Pihaknya kini mengejar agar penanganan Covid-19 bisa dipercepat. Hal ini membutuhkan komitmen dan daya juang yang sama dari semua pihak. (kk)
Bali Post/win
Dr. I Made Sara, S.E., M.P.
Denpasar (Bali Post) Sebagai salah satu destinasi wisata dunia, pembangunan Bali bertumpu pada pariwisata. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2020 mengalami kontraksi sebesar -1,14% (yoy), di mana kondisi ini secara umum disebabkan oleh menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, sehingga berdampak pada penurunan kinerja ekspor jasa. Sedangkan dari sisi lapangan usaha, melambatnya pertumbuhan ekonomi Bali bersumber dari terkontraksinya sektor-sektor pendukung pariwisata, seperti akomodasi dan makan minum, transportasi, industri dan perdagangan.
Melihat kondisi tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. I Made Sara, S.E., M.P. berharap pemerintah pusat maupun daerah yang mampu memberikan stimulus akibat macetnya ‘’keran’’ pariwisata. Apalagi, restrukturisasi atau refocusing anggaran tidak mampu membangkitkan perekonomian yang tiba-tiba lumpuh. Menurut Sara, sektor yang masih bisa dan sangat mungkin bisa digerakkan kembali yaitu sektor pertanian. Dikatakan, sektor ini tidak selalu bergantung pada sektor pariwisata. Bahkan ada yang menyarankan digitalisasi sektor pertanian, meskipun untuk melakukan hal itu tidaklah mudah. Lantaran kondisi terkadang memungkinkan masyarakat sudah enggan bertani, berkiblat ke sektor pariwisata lantas menjual lahannya. ‘’Untuk itulah perlu antisipasi pemerintah dengan menyetop pembangunan hotel, mengeluarkan moratorium pembangunan hotel, serta mendorong generasi muda mulai belajar bercocok tanam dengan selalu belajar dari beberapa negara yang sudah maju pengembangan sektor pertaniannya melalui digitalisasi atau yang lain,’’ ujar Sara, Kamis (2/7). Hal. 7 Membangun Ekonomi Kreatif
Desa Ujung Tombak Bangsa Dalam Pengendalian Krisis
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588
ubernur Bali Wayan Koster mengatakan, kebijakan ini dilakukan atas arahan Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Gugus Tugas Nasional untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Ditegaskan, pihaknya saat ini tengah memetakan masalah yang dihadapi sektor informal, UMKM, dan IKM serta koperasi. Seperti masalah bahan baku, permodalan, pendampingan, lembaga, pasarnya, hingga branding produk dan kemasannya. ‘’Sedang disiapkan tatanan untuk membangun usaha kecil, menengah dan koperasi di Bali. Mudahmudahan bisa jalan dengan baik karena saya yakin ini merupakan usaha rakyat yang akan menopang perekonomian kita di Bali ini,’’ ujarnya. Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengingatkan Dinas Koperasi Provinsi
Rp
280.000
’’Desa ini menjadi salah satu kekuatan yang kita miliki sekarang dalam menghadapi berbagai hal, termasuk dalam situasi krisis.’’
Rp Rp Rp
280.000 59.455.000 59.735.000
AAGN Ari Dwipayana Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kagamaa
Jakarta (Bali Post) – Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi dan kesehatan yang dampaknya tidak terbayangkan sebelumnya. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa melihat kembali kekuatan yang dimilikinya untuk bangkit melawan krisis. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Kagama AAGN Ari Dwipayana menegaskan hal itu dalam webinar Kagama bertajuk ‘’Desa Inklusif: Basis Solidaritas Bangsa’’, Kamis (2/7). Koordinator Staf Khusus Presiden RI ini mengungkapkan, kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit merupakan modal penting bagi setiap bangsa untuk menghadapi krisis. Dalam situasi sulit ini, desa memiliki posisi yang amat pent-
ing. Desa memiliki sumber daya dan kekuatan yang amat adaptif dalam menghadapi krisis. Meskipun ikut dihantam krisis, namun ada ketahanan yang dibangun masyarakat desa dalam menghadapi masamasa sulit. Kembali ke desa adalah salah satu cara untuk menata lagi strategi ke depan dalam membangun bangsa ini. ‘’Saya gembira teman-teman Kagama mulai melihat arti penting desa. Karena desa ini menjadi salah satu kekuatan yang kita miliki sekarang dalam menghadapi berbagai hal, termasuk dalam situasi krisis,’’ ujar alumnus Fisipol UGM angkatan 1990 ini. Dalam berbagai kesempatan, kata Ari, Presiden Jokowi menekankan strategi yang berbasis pada kearifan lokal dan melibat-
kan komunitas lokal untuk menangani persoalan kesehatan maupun ekonomi. Itulah sebabnya desa menjadi ujung tombak yang sangat penting dalam pengendalian krisis. Pria kelahiran Ubud, Bali ini menambahkan, saat ini yang dibutuhkan adalah solidaritas sosial. Yakni bagaimana elemen bangsa bisa saling bekerja sama, saling membantu, mengingatkan, menolong satu sama lain di tengah situasi yang sulit. Solidaritas sosial dapat terwujud jika terbentuk kesetaraan sosial dan sikap inklusif seperti keterbukaan menerima keragaman, perbedaan, dan menghargai bahwa setiap warga desa mempunyai peran dalam mengatasi persoalan bersama. Ari juga mendorong mun-
culnya inovasi. Di masa krisis ini, kreativitas perlu didorong untuk memunculkan inovasi. Berbagai inovasi yang muncul merupakan salah satu bentuk solidaritas yang inovatif, misalnya yang dilakukan oleh Kagama dengan program canthelan. ‘’Jadi, solidaritas itu perlu inovasi untuk dijalankan. Bagaimana Kagama bisa menginisiasi itu di berbagai tempat, dan bekerja sama dengan berbagai kelompok sosial dan masyarakat desa,’’ katanya. Ari meyakini bahwa pelajaran penting yang dapat diambil dari situasi krisis ini di tingkat desa, baik dalam bentuk membangun kesetaraan sosial, membangun solidaritas, dan inovasi merupakan modal yang sangat kuat di masa depan dalam menata desa yang lebih maju dan berjaya. (kk)