Bali Post
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
SENIN KLIWON, 4 OKTOBER 2010
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 48 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Lagi, Polisi Tewaskan Dua Perampok Diduga Terkait Kasus CIMB Niaga Medan (Bali Post) Polisi kembali menembak mati dua anggota kawanan perampok bersenjata api di kawasan perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Minggu (3/10) kemarin. Dua kawanan perampok bersenjata itu tewas dalam baku tembak dengan personel gabungan Polda, Polres Serdang Bedagai dan Polres Tebing Tinggi pukul 11.00 WIB.
JAJAK PENDAPAT
Pengelolaan Tata Ruang Amburadul PERUBAHAN iklim yang ekstrem memicu berbagai bencana di tengah-tengah masyarakat. Kawasan pedesaan yang dulunya jarang dilanda banjir, kini makin sering terendam air. Banjir yang melanda Denpasar, Ubud termasuk Gunaksa, Klungkung layak dijadikan pelajaran bagi Bali untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Hal.19 Amat Lemah
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Baharudin Djafar membenarkan adanya dua anggota kawanan perampok bersenjata yang tewas ditembak pihak kepolisian. Sebelumnya, pihak kepolisian menembak mati empat anggota kawanan perampok bersenjata tersebut yang dikirim dalam dua kantong jenazah ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk diotopsi. Selain menewaskan empat orang, pihak kepolisian juga berhasil melumpuhkan dua anggo-
ta kawanan perampok itu, yang salah di antaranya dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut. Dalam penyergapan di Desa Dolok Sagala Kecamatan Dolok Masihul tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK-47, dua pucuk M16, dua pucuk pistol jenis FN, 700 butir amunisi dan empat magasin. Kapolda Sumut Irjen Pol. Oegroseno menjelaskan ada dua kawanan perampok yang ditembak. Satu anggota kepalanya hancur karena ledakan
granat. ‘’Kawanan perampok yang kepalanya pecah itu terkena ledakan granat yang dipegangnya sendiri,’’ kata Kapolda. Rencananya, kata Kapolda, granat itu akan dilemparkan ke arah personel kepolisian yang melakukan penyergapan. Namun karena dipegang terlalu lama, sementara pemicunya telah ditarik, akhirnya granat tersebut meledak dan mengenai anggota kawanan perampok itu. Hal.19 Kawanan Perampok
Bali Post/ant
PENYERGAPAN - Jenazah perampok yang ditembak polisi saat penyergapan di kawasan perbukitan Dolok Masihul, Sumatera Utara, Minggu (3/10) kemarin. Pada baku tembak itu dua perampok tewas.
Tabrakan KA
Dua Masinis Diberhentikan Sementara
Menurut Anda apakah sistem penanganan bencana/ tanggap bencana yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota sudah efektif?
Tidak tahu
Belum
Sudah 15%
26%
59% N=450
KABUPATEN
5
OKNUM pegawai PDAM Tabanan I Made Astina berulah di Kafe Jedut Desa Berembeng Selemadeg, Tabanan, Sabtu (2/10) malam sekitar pukul 23.30 .Garagara rebutan cewek. Ia melakukan penganiayaan dengan cara menikam menggunakan pisau lipat. Akibat ulahnya itu menyebabkan I Ketut Westra Rimbawa (30) beralamat di Mambang Selemadeg Timur, dan I Putu Rahmat Adiarta (36) dari Berembeng, Selemadeg mengalami luka tusuk pada perut kirinya.
GAYA HIDUP
18
PERNIKAHAN Happy Salma dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Max Kerthyasa, Minggu (3/10) kemarin, berlangsung di Puri Ubud, Gianyar. Happy Salma setelah prosesi pernikahan, kini mempunyai nama baru dengan sebutan Jro Wanasari. ‘’Nama saya sekarang Jro Happy Salma Wanasari,’’ katanya. Jro Happy Salma mengaku jika persiapan pernikahan ini sudah dilakukan sejak lama. ‘’Sekitar empat tahun, tetapi kita siapnya baru sekarang,’’ jelasnya.
Dana Punia Pura Gunung Raung UPACARA Panca Wali Krama Panyegjeg Jagat di Pura Kahyangan Jagat, Pura Agung Gunung Raung, Taro, Gianyar akan dilangsungkan 23 Maret 2011. Serangkaian upacara yang baru pertama kali diadakan sejak abad ke-8, Bali Post membuka dana punia. Dana punia bisa berupa uang, beras sarana upacara lainnya. Untuk itu bagi masyarakat yang ingin madana punia, silakan menghubungi Sekretariat Bali Post (0361-225764) atau Sekretariat Bali TV (0361-426949)
Bali Post/rtr
KERETA API - Evakuasi Kereta Api (KA) Argo Anggrek pascatabrakan dengan Senja Utama di dekat Stasiun Petarukan, Kabupaten Pemalang, di Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (3/10) kemarin. Pada peristiwa itu 36 orang tewas dan ratusan luka-luka.
Belum Ada Lembaga Negara Bebas Korupsi Jakarta (Bali Post) Tidak ada satu pun lembaga negara maupun partai politik yang bebas dari korupsi. Bahkan, korupsi yang dilakukan tidak sekadar memenuhi kebutuhan hidup akibat gaji yang kurang, tetapi sudah mengarah pada penumpukan kekayaan yang membabi buta. Demikian penegasan pengamat politik Bonny Hargens, Minggu (3/10) kemarin. Kalau korupsi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup maka Indonesia tidak akan terpuruk seperti saat ini. Coba lihat saja berapa banyak pegawai pemerintah mulai dari level biasa sampai pejabatnya memiliki kekayaan yang jauh di atas penghasilannya. Persoalan ini, menurut Boni, bisa menjadi PR ke depan bagi calon Kapolri maupun Jaksa
Agung yang saat ini sedang ditunggu masyarakat. Karena perilaku korupsi yang sudah melembaga diawali dari sebuah kepemimpinan. Logikanya, tidak ada bawahan yang berani korupsi jika tidak melihat atasannya yang juga melakukan korupsi. ‘’Ini bukan tuduhan tetapi logika saja,’’ katanya. Menurutnya, masyarakat sampai kapan pun tidak akan percaya bahwa pimpinan tertinggi di Polri, di Kejaksaan maupun lembaga negara apap un akan bisa menegakkan hukum dan mampu memberantas korupsi di jajarannya, kalau pungli masih merajalela di unit-unit maupun satuan kerja di tiap lembaganya. Hingga saat ini, korupsi dilakukan oleh PNS maupun politisi parpol yang menjadi pejabat negara, dengan memanfaatkan kewenangan
yang dimilikinya. Menurut pengajar dari Universitas Indonesia (UI) ini, tidak ada satu pun pejabat saat ini yang bertindak atau berpikir untuk membela rakyat. Semua program pemerintah hanya baru bisa jalan jika pejabat besangkutan mendapatkan proyek dari program rakyat tersebut. Hal ini membuat semua lembaga negara seperti tidak menjalankan fungsinya, sehingga kejadian demi kejadian terjadi beruntun. Boleh jadi ini sebuah skenario betapa lemahnya pemerintahan saat ini yang ingin ditunjukkan oleh pihak ketiga, tetapi bisa juga hal ini karena dampak otomatis dari kondisi seperti ini. ‘’Yang jelas, seluruh hal yang tidak beres adalah produk dari korupsi,’’ ujarnya. (kmb4)
Pemalang (Bali Post) Direktur Keselamatan dan Teknis Sarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto D. mengatakan akan memberhentikan sementara dua masinis Argo Anggrek yang diduga telah menyebabkan kecelakaan kereta api di Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. ‘’Kami akan memberhentikan sementara kedua masinis itu hingga batas yang belum ditentukan,’’ katanya saat meninjau lokasi tabrakan KA Argo Anggrek dengan Senja Utama di dekat Stasiun Petarukan, Kabupaten Pemalang, di Pemalang, Minggu (3/ 10) kemarin. Saat ini, katanya, dua masinis yaitu M. Kholik dan H. Jiono sedang menjalani pemeriksaan di Polres Pemalang sehingga mereka harus diberhentikan sementara dari tugasnya. Hal.19 Hasil Penyelidikan
Terkait Ancaman RMS
Belanda Jamin SBYAman Jakarta (Bali Post) Pemerintah Belanda menegaskan kepada pemerintah Indonesia bahwa Belanda tidak mengenal keberadaan kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) yang mengancam akan menangkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat melakukan lawatan ke Belanda pekan depan. ‘’Dalam menanggapi pernyataan John Wattilete yang menyebut dirinya sebagai Presiden RMS, pemerintah Belanda telah menegaskan kepada pemerintah Indonesia melalui KBRI di Den Haag, bahwa mereka tidak mengenal (recognize) RMS,’’ kata Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu (3/10) kemarin. Menurut Faiza, pernyataan itu kemungkinan hanyalah publisitas RMS. Pemerintah Belanda, kata Faiza, juga menegaskan bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas
dan pengamanan penuh. Sebelumnya (BP, 3/10) sebagaimana dilaporkan sejumlah media, Kelompok RMS meminta agar Presiden RI Yudhoyono ditangkap saat melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri Belanda, 5-9 Oktober. Tuntutan penangkapan itu disampaikan melalui kort geding (prosedur dipercepat) ke pengadilan, demikian Presiden RMS John Wattilete yang juga seorang advokat dalam pernyataan di teletext televisi publik NOS, Sabtu (2/10). Wattilete juga menginginkan agar Presiden RI menjelaskan di mana mantan Presiden RMS Soumokil dimakamkan. Gerakan separatis RMS berhasil ditumpas oleh TNI pada 1952, dua tahun setelah RMS diproklamirkan oleh Dr. Christiaan Robert Steven Soumokil pada 25 April 1950. Hal.19 Dieksekusi Mati
Ditetapkan sebagai Tersangka
Winasa Tuding Ulah Lawan Politiknya Informasi adanya petinggi Jembrana yang terseret menjadi tersangka kasus korupsi pabrik kompos (BP, 2/10) benar adanya. Petinggi Jembrana yang dimaksud adalah Bupati Jembrana I Gede Winasa. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi yang merugikan negara Rp 3 miliar lebih. Lalu apa kata Winasa dengan statusnya tersebut?
BUPATI Prof. Winasa menyatakan telah mendengar bahwasanya ia ditetapkan sebagai tersangka. Namun, ia mengaku belum melihat fisik surat yang menetapkan dirinya sebagai tersangka. ‘’Saya sudah mendengar hal tersebut, tetapi belum menerima secara fisik surat panggilan itu,’’ jelasnya. Ia juga belum dapat memastikan apakah akan menghadiri pemanggilan di Polda Bali pada Kamis (7/10) mendatang. ‘’Saya belum bisa memastikan akan datang dan masih akan mengoordinasikan dengan pengacara saya,’’ katanya. Terkait perubahan statusnya dari saksi menjadi tersangka, Bupati Winasa melontarkan pembelaan tentang putusan pengadilan terhadap dua
terdakwa kasus kompos. Dalam putusan itu, menurutnya, tidak ada unsur korupsi tetapi kesalahan prosedur yakni pelanggaran Keppres 80. Bila memang dirinya terlibat, semestinya sudah dari dulu dinyatakan tersangka. Ia mensinyalir ada skenario dari lawanlawan politiknya untuk menjatuhkannya. Apalagi saat ini anaknya, Gede Patriana Krisna, ikut menjadi calon bupati dalam Pilkada Jembrana. Hadiri Wisuda Seperti diberitakan sebelumnya, tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Dit Reskrim Polda Bali, Jumat (1/10) lalu mendatangi kantor Bupati Jembrana untuk menyerahkan surat pemanggilan pemeriksaan.
Winasa diundang untuk diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi pabrik kompos. Status ini meningkat setelah sebelumnya hanya menjadi saksi. Kepala Satuan IV Tipikor Dit Reskrim Polda Bali AKBP Komang Suwirya mengatakan, surat pemanggilan itu diantar langsung ke Pemkab Jembrana. Pemanggilan pemeriksaan sebagai tersangka sesuai surat itu akan dilakukan pada Kamis (7/10) nanti. Surat panggilan yang tertanggal Jumat, 1 Oktober 2010 dengan nomor S.Pgl/8902/IX/ 2010/Dit Reskrim itu secara jelas menyebutkan bahwa Bupati Winasa diperiksa sebagai tersangka. Hal.19 Tidak Bertemu
Bali Post/sur
SURAT PANGGILAN - Sejumlah penyidik Tipikor Polda Bali seusai menyerahkan surat panggilan Bupati Winasa, Jumat (1/10) lalu.