TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
MINGGU KLIWON, 6 FEBRUARI 2011
20 HALAMAN NOMOR 172 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Jagat Bali
Nakara Perunggu Simbol Penghormatan pada Leluhur BERTEPATAN dengan rahinan Purnama Kesanga yang jatuh pada 17 Februari mendatang, Pura Penataran Sasih yang terletak di Banjar Intaran Desa Pejeng Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, akan digelar karya padudusan. Pura kahyangan jagat ini merupakan salah satu pura yang memiliki jejak sejarah yang sangat panjang. Sayang, jejak sejarah yang panjang sebagaimana disebutkan banyak tokoh ini belum dirampungkan dalam suatu purana pura. Namun dari berbagai cerita tetua di Desa Pejeng, Pura Penataran Sasih yang juga kerap dikunjungi wisatawan dari berbagai mancanegara ini sangat banyak ditemukan peninggalan benda pada zaman
purbakala. Bahkan sebuah nakara perunggu yang menjadi pusat perhatian setiap pemedek dan wisatawan datang ke pura tersebut menjadi salah satu benda yang disakralkan oleh masyarakat Hindu. Menurut Wakil Parahyangan Bendesa Ageng Pejeng, Dewa Suardita, di pelinggih yang berisi nakara perunggu itu diyakini merupakan tempat beristananya Ratu Sasih tempat memohon keselamatan. Pelinggih yang terdapat nakara perunggu itu sebagai genderang masyarakat, yang juga merupakan simbol pemujaan terhadap para leluhur orang Bali. Cerita dan berbagai mitos yang muncul di masyarakat terhadap keberadaan nakara perunggu disebut ‘’Bulan Jatuh di
Pejeng’’ yang dikaitkan dengan cerita Maling Meguna. Ada pula yang mengaitkan dengan seorang Mahapatih Kerajaan Bali Kuno. Nakara perunggu itu sebagai subang (anting-anting), yang konon dikalahkan oleh Gajah Mada dengan taktik licik guna menguasai Bali. Hasil penelitian dari Balai Arkeologi, diperkirakan nekara perunggu itu berukuran 186,5 cm. Pada nekara tersebut terdapat hiasan kodok muka sebagai sarana penghormatan pada leluhur sebagai pelindung. Dalam kaitannya ini simbolis magis tersebut berfungsi sebagai media untuk memohon hujan. Hal.19 Peninggalan Prasasti
19 Krama Bali Ngotot Tak Mau Pulang
Mubarak Tunggu September Kairo Sekalipun diterjeng gelombang demonstrasi selama sebelas hari, Presiden Mesir, Hosni Mubarak, mengklaim bahwa Mesir akan semakin tenggelam dalam kekacauan jika dirinya mengundurkan diri. Mubarak juga mengatakan tak mau meninggalkan kursi kepresidenannya. Ia hanya bersedia mundur pada saat pemilu dilangsungkan September mendatang. Mubarak, Sabtu (5/2) kemarin, mengatakan pelayanannya untuk masyarakat telah berlangsung selama 62 tahun. Keinginan untuk berhenti kerap terbersit di pikirannya. Namun, dirinya meyakinkan bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat. Kalaupun ia memutuskan untuk berhenti, Mubarak menekankan keputusannya tersebut bukan untuk memuaskan tuntutan kelompok oposisi dan para demonstran antipemerintah. Bahkan, seruan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk segera melakukan transisi tidak digubrisnya. Menurutnya, Obama tidak memahami budaya Mesir dan tidak dapat memprediksi kekacauan yang akan terjadi jika dirinya mengundurkan diri. Mubarak juga membantah keterlibatan pemerintah dalam bentrokan yang terjadi antara demonstran dengan massa yang mengaku menjadi pendukungnya. Hal. 19 Lolos dari Pembunuhan
Mangupura (Bali Post) Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di Mesir hingga kini mencapai 6.500 orang. Dari jumlah tersebut, 1.500 orang TKI, 19 orang krama Bali yang ngotot tak mau pulang karena jaraknya jauh dari pusat kerusuhan. Rencananya Kementerian Luar Negeri akan memulangkan mereka secara bertahap. ‘’Dari catatan di Kementerian Tenaga Kerja, sekitar 1.000 orang berangkat secara berkelompok. Sedangkan 500 orang berangkat secara perorangan,’’ ungkap Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Muhaimin Iskandar, di Kuta, Sabtu (5/1) kemarin. Menteri yang akrab disapa Cak Imin ini menyatakan sempat melakukan komunikasi dengan sejumlah TKI yang ada di Mesir. Dari keterangan para TKI, kerusuhan massa hanya terjadi di kawasan Kota Kairo, Alexandria, dan Sues. Radius 30-40 kilometer dari tiga kota itu hampir tidak ada masalah. ‘’Tetapi kami ingatkan kalau ada peluang untuk pemulangan, segera dilakukan,’’ katanya. Menurutnya, warga Indonesia yang berada di Negeri Piramid tersebut masih mengalami kesulitan mengakses sarana komunikasi, termasuk para mahasiswa. Pemerintah pusat telah membuka jalur hotline resmi di Kedutaan Besar Indonesia di Kairo, Mesir. Hal.19 Sulit Dihubungi
Golkar Mau Buka-bukaan BPM/ist
Lima Perampok Diringkus Satu Ditembak Mati Denpasar (Bali Post)Warga Bali mulai percaya dengan kinerja aparat Kepolisian dalam menangkap pelaku perampokan yang marak terjadi belum lama ini. Beberapa hari melakukan penyelidikan, pasukan yang dikendalikan Kasat I AKBP Beny Arjanto berhasil mengendus persembunyian pelaku yang diduga kuat kawanan rampok yang beraksi di Kota Denpasar dan Badung. Lima pelaku perampokan pun diringkus di wilayah Lombok. Dari lima pelaku yang dibekuk, satu di antaranya ditembak mati. Sumber Bali Post di Polda Bali, Sabtu (5/2) kemarin, mengatakan pelaku
perampokan yang ditembak mati itu bernama Syahri alias Bedog. Jenazahnya kini berada di RS Sanglah. Polisi terpaksa menembak pelaku kare-
na berusaha kabur saat hendak diminta menunjukkan TKP. Tiga kali tembakan peringatan tidak dihiraukan, polisi
akhirnya membidik kakinya. Tetapi, ia juga tetap berusaha kabur, kata sumber di Polda Bali yang namanya diminta untuk dirahasiakan. Kejar-kejaran pun terjadi. Sambil berlarian, polisi terus melakukan penembakan ke arah pelaku. Akhirnya, pelarian pelaku terhenti ketika kepalanya kena tembak. Pelaku pun tewas di tempat lalu jenazahnya dilarikan ke RS Sanglah. Pelaku (Bedog, red) ini, ternyata residivis kasus yang sana, perampokan. Ia juga
sempat melakukan aksi perampokan di beberapa daerah di Bali. ‘’Bahkan, aksi perampokan di Denpasar dan Badung, akhir-akhir ini, pelakunya diduga kuat adalah Bedog,’’ ungkap sumber tadi. Penangkapan pelaku rampok itu berlangsung Sabtu (5/ 2) dini hari kemarin. Polisi yang melakukan lidik di Lombok melihat ada lima orang yang sedang berada di tempat penadah. Hal.19 Langsung Penyergapan
Adjie Sempat Jatuh di Ruang Keluarga
BPM/pik
PEMAKAMAN - Keluarga dan kerabat menghadiri pemakaman Adjie Massaid, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (5/2) kemarin.
AKTOR sekaligus anggota DPR, Adjie Massaid, meninggal dunia secara mendadak Sabtu (5/2) kemarin. Usai menjalani aktivitasnya sebagai anggota DPR, Adjie bermain futsal di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat (4/2) sore. Tidak seperti biasanya, Adjie bermain tidak sampai dua babak. Setibanya di rumahnya di Taman Cilandak, suami Angelina Sondakh itu mengeluh sesak napas dan sakit pada dadanya. Hingga akhirnya, Adjie yang kini juga menjabat manajer timnas U-23, terjatuh saat berada di ruang keluarga.
Angelina langsung melarikan ke RS Fatmawati. Namun sayang, nyawa bintang film ‘Cinta dalam Sepotong Roti’ itu tak tertolong. Jenazah Adjie dikebumikan di TPU Jeruk, Jakarta Selatan. Ribuan warga menghadiri pemakaman mantan istri Reza Artamevia itu. Sepanjang kariernya, Adjie sudah membintangi beberapa film layar lebar, di antaranya, ‘’Rini Tomboy’’ dan ‘’Asmara’’. Adjie juga populer lewat perannya di sinetron ‘’Buku Harian’’. Pada 1999, Adjie menikah dengan Reza dan dikaruniai dua
anak, Zahwa dan Aaliya. Hubungan pernikahan Adjie dan Reza hanya bertahan empat tahun. Mereka bercerai pada 17 Januari 2005. Adjie kemudian menikah lagi dengan Angelina Sondakh pada 2009 lalu. Dari pernikahannya dengan Angie, Adjie mendapat seorang anak lakilaki, Keanu Jabaar Massaid. Angelina Sondakh, Puteri Indonesia 2001 yang menjadi istri almarhum Adjie Massaid, menyimpan kenangan indah tentang politisi Partai Demokrat ini. Hal.19 ’’Public Figure’’
Kekerasan Seksual pada Anak
Susah Diungkap, Sulit Dibawa ke Ranah Hukum TIDAK semua kasus kekerasan pada anak bisa diangkat ke muka publik dan dilaporkan ke pihak berwajib. Hanya sebagian kecil yang berani dilaporkan dan sebagian lagi justru ditemukan dari pemeriksaan medis yang kemudian diteruskan ke pihak berwajib oleh rumah sakit yang melakukan pemeriksaan.
BPM/dar
PURA - Pintu gerbang menuju Pura Penataran Sasih.
BPM/dok
TERSANGKA - Tersangka Codet pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur saat menghadiri persidangan.
Sangat jarang pihak keluarga dalam hal ini orang tua memiliki kesadaran sendiri untuk datang melaporkan kekerasan pada anaknya. Menurut Ketua Tim Terpadu Penanganan Korban Tindakan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP&A), dr. I.B. Putu Alit, SpF.DFM., kasus kekerasan baik rumah tangga maupun seksual bagaikan kotak pandora. “Kasusnya sangat susah diungkap karena kejadiannya di dalam rumah tangga yang sifatnya privasi,” ujar Alit saat ditemui Sabtu (5/2) kemarin. Untuk itu, ada beberapa langkah yang diambil jika
menghadapi kasus kekerasan pada anak yaitu dengan menggunakan privasi setting. Metode ini diterapkan untuk anak tiga tahun ke atas. Misalkan ada anak diantar oleh keluarganya. Kita melihat ada yang mencurigakan, maka prosesnya kita tanya dulu anak bersama pengantarnya. Setelah itu kita suruh pengantarnya keluar baru kita tanya anaknya sendiri. Jika keterangannya berbeda dan ternyata memang kasus kekerasan maka wajib dilaporkan, kata Alit yang juga Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah ini. Hal.19 Kondisi Mencurigakan
Jakarta (Bali Post) Kabar yang menyudutkan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), dalam pemberitaan kasus-kasus mafia perpajakan rupanya menjadi tantangan kader Partai Golkar di DPR untuk mendorong dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Angket Mafia Pajak. Melalui anggota fraksinya di DPR, Golkar akan membuktikan bahwa Ical bersih dari tuduhan terlibat dalam mafia pajak. ‘’Justru dulu kan taruhlah ketua umum kami, Pak Ical dituduh dalam mafia pajak. Sekarang kami mau buka-bukaan, tetapi kok sekarang kenapa malah yang lain mundur,’’ kata Penasihat Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, di sela-sela pemakaman anggota DPR Adjie Massaid di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Sabtu (5/2) kemarin. Priyo yang juga Wakil Ketua DPR-RI mengatakan pihaknya menghormati jika ada yang menolak pembentukan Pansus Angket Pajak, termasuk pendapat yang lebih memilih pembentukan Panitia Kerja (Panja) Pajak. Tetapi, menurutnya, untuk bisa membuktikan itu diperlukan pansus karena kewenangan angket lebih kuat daripada panja. ‘’Angket itu kan dulu sesungguhnya didorong dengan temanteman Demokrat juga Partai Amanat Nasional (PAN). Jadi kalau mau itu dituntaskan ya angket, kalau mau diambang-ambangkan ya lewat panja,’’ kritiknya. Dia mengingatkan, jika semangat pengungkapkan mafia pajak tidak serius dan penangannya hanya diserahkan kepada panja maka tujuannya tidak akan tercapai karena kewenangannya sangat terbatas. Hal.19 Bersifat Sektoral