terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 246 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu paing, 6 mei 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Anggota Brimob Cek Terminal Mengwi
Cegah Monyet Kelaparan
Harga Kebutuhan Pokok Tak Menentu
Tim Subsatgas Brimob Operasi Ketupat Agung-2020 bersenjata laras panjang menggelar patroli malam ke Terminal Mengwi, Badung, Senin (4/5) lalu. Tujuannya selain mencegah gangguan kamtibmas, juga menyasar warga yang nekat mudik di tengah pandemi Covid-19.
Hewan dan binatang ikut terkena imbas wabah Covid-19. Monyet di Alas Kedaton, misalnya, kekurangan pasokan pakan karena tidak ada pengunjung setelah lokasi tersebut ditutup.
Harga kebutuhan pokok tidak stabil. Contohnya di Pasar Galiran, Klungkung, harga gula pasir mulai turun. Sebaliknya, harga bawang merah malah merangkak naik.
TABANAN | HAL. 4
BADUNG | HAL. 3
KLUNGKUNG | HAL. 5
Rp 23,38 Triliun Kredit Terdampak
IJK di Bali Telah Berikan Restrukturisasi Kredit ’’OJK bersama IJK mendukung kebijakan pemerintah dalam meringankan beban konsumen yang terkena dampak Covid-19 melalui restrukturisasi atau keringanan pembayaran yang tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menghindari adanya moral hazard.’’ Elyanus Pongsoda Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara
Disdikpora Siapkan Regulasi PPDB ’’Online’’ PANDEMI virus Corona atau Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bali, berdampak terhadap sektor pendidikan. Setelah memberlakukan belajar di rumah selama pandemi, pemerintah pusat kini merancang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring (online). Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudanaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika membenarkan ada kebijakan khusus terkait PPDB di tengah pandemi Covid-19. ‘’Ya, untuk PPDB Sekolah Dasar dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) kami masih merancang semuanya secara online mengacu pada kebijakan pusat, sehingga masyarakat bisa mendaftar dari rumah,”’’ ujar Widia Astika, Selasa (5/5) kemarin. Menurut Widia Astika, PPDB yang dilaksanakan secara daring ini guna menghindari kerumunan orang, sehingga menekan penyebaran wabah Covid-19. ‘’Kami sedang merancang peraturan bupatinya, juknis dan juklaknya,’’ ujarnya. Hal. 7 Penerapan Sistem Zonasi
OPINI
Menata Keberlanjutan Sektor Swasta
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan pemberian stimulus bagi industri jasa keuangan (IJK) dengan telah diterbitkannya dua Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yaitu POJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 untuk industri perbankan dan POJK Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank. Dengan dua POJK tersebut, industri memiliki keleluasaan dalam memberikan relaksasi kepada debitur terdampak Covid-19. Di Provinsi Bali sendiri, IJK
telah melaksanakan restrukturisasi. Demikian disampaikan Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda. Data yang berhasil dihimpun per 29 April 2020 terdapat 150.099 rekening kredit perbankan terdampak dengan besaran kredit Rp 23,38 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak 59.130 rekening dengan total kredit Rp 11,36 triliun telah mendapatkan restrukturisasi dari bank. Khusus untuk kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bank umum tercatat terdapat 62.913 rekening dengan nominal Rp 11,74 triliun yang terdampak. Dari jumlah tersebut sebanyak 32.874 rekening dengan nominal kredit Rp 6,95 triliun telah mendapatkan persetujuan
restrukturisasi. Menurut Elyanus Pongsoda, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali, dari delapan bank umum yang telah melaporkan tercatat bahwa terdapat 66.355 rekening dengan nominal Rp 3,10 triliun yang terdampak. Dari jumlah tersebut 16.681 rekening dengan nominal kredit Rp 997 miliar telah mendapatkan restrukturisasi. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh 47 perusahaan pembiayaan di Bali diketahui terdapat 39.747 rekening dengan besaran nominal pembiayaan Rp 2,33 triliun terkena dampak Covid-19. Dari jumlah tersebut, kata Elyanus Pongsoda, sebanyak 21.039 rekening dengan nominal pembiayaan Rp 1,33 triliun telah mendapat-
kan persetujuan restrukturisasi. PT Pegadaian yang berlokasi di Bali mencatat terdapat 502 nasabah dengan nominal pembiayaan Rp 23,51 miliar yang terdampak. Dari jumlah tersebut, sebesar 16 nasabah dengan nominal pembiayaan Rp 0,57 miliar yang mengajukan keringanan dan telah disetujui. Sedangkan PT Permodalan Nasional Madani yang berkantor cabang di wilayah Bali mencatatkan 331 nasabah dengan nominal pembiayaan Rp 71,04 miliar terdampak. Selanjutnya, dari jumlah tersebut, sebanyak 34 nasabah dengan pembiayaan Rp 8,86 miliar telah mendapatkan keringanan. Elyanus Pongsoda menegaskan, OJK bersama IJK mendukung kebijakan pemerintah dalam merin-
gankan beban konsumen yang terkena dampak Covid-19 m e l a l u i r e s t r u k turisasi atau keringanan pembayaran yang tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menghindari adanya moral hazard. Dikatakan, pengajuan restrukturisasi atau keringanan oleh konsumen dapat diajukan langsung ke industri melalui telepon, email, whatsapp atau sarana komunikasi digital resmi lain tanpa perlu datang langsung ke kantornya yang informasinya dapat diperoleh melalui website masing-masing industri. OJK mengimbau masyarakat untuk tetap berhatihati terhadap penawaran pengurusan kelonggaran pinjaman yang mengatasnamakan OJK. (ad046)
PERBANKAN BERSINERGI MENGAWAL PETANI BALI Denpasar (Bali Post) Sinergi mewujudkan ketahahan pangan Bali kini menjadi gerakan bersama. Dukungan terhadap petani Bali dengan menyerap produksi sektor pertanian bangkit. Ke depan hal ini mestinya dikelola secara lebih terukur. Dukungan sektor keuangan termasuk perbankan dalam menyiapkan pemodalan petani terus dikondisikan.
K
’’Dalam kondisi wabah, BNI turut berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi Bali dan masyarakat. Melalui bantuan-bantuan bahan pangan, secara tidak langsung juga membantu UMKM dan petani Bali.’’ I Made Sukajaya Pemimpin BNI Wilayah Denpasar
omitmen untuk mendukung ketahanan petani Bali sebagai salah satu pemasok cadangan pangan utama di Bali disuarakan perbankan. Bahkan dalam kondisi abnormal akibat Covid-19, sektor perbankan tetap berkomitmen membantu ekonomi masyarakat. Bahkan, di Bali sinergi sektor perbankan dipertegas. Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk bangkit dan membangun kepedulian. Perbankan, termasuk sejumlah BUMN dan BUMD yang beroperasi di Bali bersinergi untuk menyiapkan kemandirian pangan Bali. Era baru ketahanan ekonomi Bali pasca-Covid-19 terus digerakkan. Mitigasi daya dukung sektor pertanian diharapkan bergerak pada perencanaan dukungan permodalan yang kuat. Pemimpin BNI Wilayah Denpasar I Made Sukajaya mengatakan, dari sisi pembentukan
aset dan penyaluran kredit, pihaknya siap melakukan ekspansi secara selektif. Langkah ini untuk menggerakkan perekonomian di Bali. ‘’Penyaluran kredit selektif karena kita harus survive dengan menjaga kualitas dari aset-aset kita,’’ ujar Sukajaya kepada Bali Post, Selasa (5/5) kemarin. Nantinya di era baru ini, kata Sukajaya, pihaknya akan melakukan pemetaan kembali sektor yang dibiayai termasuk sektor pertanian. ‘’Nanti kita petakan dulu pengaruhnya setelah Covid-19 ini seperti apa? Sebenarnya dari sekarang kita sudah melakukan pemetaan mana yang berdampak berat, sedang dan ringan dan setelah Covid-19,’’ ungkapnya. Menurut Sukajaya, pasca-Covid-19 pun akan terus dilakukan pemetaan karena BNI menaruh portofolio sektor secara berimbang. ‘’Sehingga ketika terjadi sesuatu di sini, aset kita secara over all tetap masih tumbuh dengan bagus,’’ imbuhnya. Dalam kondisi wabah, katanya, BNI turut berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi Bali dan masyarakat. Melalui bantuan-bantuan bahan pangan, secara tidak langsung juga membantu UMKM dan petani Bali. Hal. 7 Mendukung Kebangkitan
’’Pertanian Bali ke depan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi sambil menunggu pemulihan sektor pariwisata. Kami juga telah bergerak membantu mendukung ketahanan pangan Bali dengan membeli produk pertanian lokal. Produk petani Bali kami salurkan bagi warga terdampak Covid-19 di Desa Abuan, Bangli.’’ I Nyoman Sudharma Direktur Utama Bank BPD Bali
Oleh: I Wayan Ramantha
VIRUS Corona atau Covid-19 adalah penyakit yang tidak pernah terbayangkan bagi setiap umat manusia, termasuk mereka yang ahli pada bidang kesehatan. Bencana yang ditimbulkannya dalam jangka pendek telah berimplikasi pada perubahan drastis dalam waktu yang amat singkat di berbagai bidang. Kontak sosial dan ekonomi antarsesama yang biasanya di Bali demikian padat, hampir 24 jam dalam sehari, seketika harus dibatasi. Sekolah dan kantor ditutup sehingga siap atau tidak, kita mesti belajar, bekerja, sembahyang dan bahkan berbelanja dari rumah. Pasar dan toko, jam operasionalnya dibatasi, para pengusaha menjadi kelabakan, tidak hanya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga pengusaha besar sangat merasakan dampaknya. Bahkan perusahaan yang terkait dengan pariwisata seperti hotel, vila dan toko oleholeh, tanpa diimbau pun mereka akan tutup karena tidak hanya sepi, tetapi memang kosong pengunjung. Hal. 7 Kebijakan Menjaga
Penelusuran Covid-19 Terstruktur, Masif dan Sistemik
Tidak Terbit Terkait Hari Raya Waisak 2564, Bali Post tidak terbit pada Kamis (7/5). Bali Post terbit kembali Jumat (8/5) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan pemasang iklan mohon maklum. Berita-berita terkini Bali Post dapat diikuti di portal Balipost.com dan BALI POST NEWS di Bali TV. Penerbit
Oleh : Gusti Ngurah Mahardika PANDEMI Covid-19 tampaknya masih akan berlangsung lama. Kapan dan bagaimana ujung akhirnya, secara virologi,
sulit ditebak. Jika tidak dilakukan dengan tegas, dampak sosial dan ekonomi bisa sangat parah. Daerah Bali sudah menerapkan pembatasan sosial setidaknya sudah selama dua bulan. Masa itu bahkan sudah diperpanjang dua kali. Letupan masih sering terjadi. Letupan yang lebih besar bisa saja terjadi jika tidak diintervensi dengan baik. Walaupun panduan intervensi yang tepat tidak ada, keberhasilan beberapa negara di Asia bisa kita adopsi di Bali. Penelusuran kontak (contact tracing) dilakukan dengan sangat ketat di Singapura, Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan. Agar lebih mudah diingat, saya sebut saja Contact Tracing yang TSM, yaitu Terstruktur, Masif, dan Sistemik, istilah yang viral pada pilpres lalu. Terstrukur yang dimaksud adalah penelusuran yang terencana dari provinsi sampai kabupaten sampai desa, banjar, dan
akhirnya rumah tangga. Masif dimaksudkan bahwa strateginya dilakukan secara serentak dengan koordinasi yang kuat. Sistemik maksudnya dengan menggunakan sistem penentuan risiko penularan menjadi Generasi satu (G1), kedua (G2) dan ketiga (G3). Kita berperang welawan virus, bukan orang. Hanya virus Corona atau Covid-19 selalu disebarkan oleh orang. Pembawa bisa tanpa gejala atau gejala ringan. Data dari Tiongkok menunjukkan hanya sekitar 10-20% yang tertular perlu perawatan rumah sakit. Kita tidak akan pernah tahu siapa yang membawa virus. Syukurnya, virus akan kalah jika pembawa melakukan karantina baik. Jika pembawa taat melakukan karantina, mereka bahkan tembok penghalang kokoh penyebaran Covid-19. Hal. 7 Rumah Sakit Khusus
‘’G2 adalah mereka yang kontak dengan G1. Semua anggota keluarga G1 supaya jujur dengan siapa mereka kontak dalam 1-14 hari terakhir. Jika teridentifikasi, semua anggota keluarganya tergolong generasi kedua atau G2. Perlakuan monitoring, perawatan, karantina mandiri sama dengan G1. Jika anggota G2 ada yang positif, seluruh anggota keluarga berubah status menjadi G1.’’