Edisi Senin 6 Juli 2020 | balipost.com

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 292 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

senin Pon, 6 juli 2020 Sehari, Kerangka Manusia Ditemukan di Dua TKP

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

balipost http://facebook.com/balipost

Penanganan Abrasi Jineng Agung Diusulkan Tahun 2021

342 KK Warga Cegeng Jalani Karantina Sudah sepekan 342 KK di Banjar Dinas Cegeng, Desa Kertha Buana, Sidemen, Karangasem menjalani masa karantina wilayah. Namun, baru sekali Pemkab Karangasem mendistribusikan sembako kepada mereka.

Anggaran penanganan abrasi pantai di Jineng Agung, Gilimanuk, dipangkas. Diharapkan pembangunan tanggul pelindung abrasi itu bisa direalisasikan tahun 2021 mendatang.

Sabtu (4/7) lalu, ditemukan tengkorak manusia di areal Tukad Ayung, Banjar Parekan, Sibang Gede, Abiansemal. Tengkorak dan tulang manusia juga ditemukan di dekat Pura Bias Aud, Kerobokan Kelod, Kuta Utara.

JEMBRANA | HAL. 4 KARANGASEM | HAL. 6

BADUNG | HAL. 3

IKM Bali Didorong Gunakan Platform Digital

Upacara Yadnya ’’Pamahayu Jagat’’ di Pura Penataran Agung Besakih

Mohon Perlindungan, Komit Terapkan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Amlapura (Bali Post) Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri pelaksanaan upacara yadnya Pamahayu Jagat dan penerapan protokol tatanan kehidupan era baru yang dipusatkan di Pura Penataran Agung Besakih, Karangasem pada Redite Paing Sinta, Purnama Kasa, Minggu (5/7) kemarin. Upacara yang

dihadiri oleh semua elemen ini sebagai wujud komitmen untuk penerapan protokol tatanan kehidupan era baru di Bali.

Dalam sambutannya, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, upacara Pamahayu Jagat yang dilaksanakan ini merupakan aled rasa bhakti dan sukmaning manah atas anugerah Ida Hyang Widhi

Wasa, sehingga penanganan Covid-19 di Provinsi Bali telah berjalan dengan baik. Melalui upacara ini, pihaknya memohon izin dan restu, tuntunan, serta perlindungan kepada Ida Batara-Batari agar beliau berkenan memberikan anugerahnya yang terbaik.

Hal. 7 Masyarakat Produktif

Bali Post/kmb41

PAMAHAYU JAGAT - Gubernur Bali Wayan Koster memegang keris saat pelaksanaan upacara yadnya Pamahayu Jagat di Pura Penataran Agung Besakih, Minggu (5/7) kemarin.

OPINI

KETUA Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster bersama 500 orang peserta lainnya dari seluruh Indonesia berkesempatan mengikuti web seminar (webinar) yang digagas oleh Dewan Kerajinan Nasional dalam acara Bincang Sore yang mengambil tema ‘’Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Kerajinan, Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Melalui Platfrom Digital’’, Sabtu (4/7) sore.

Di sela-sela kegiatan menyimak seminar dari para narasumber, Ny. Putri Koster menyampaikan kepada awak media bahwa seminar yang menghadirkan beberapa narasumber ini memberikan inspirasi tersendiri baginya yang merupakan Ketua Dekranasda Provinsi Bali. Menurutnya,

di masa pandemi ini, seluruh industri kecil menengah (IKM) di Bali banyak yang mengalami penurunan pendapatan maupun produksi, baik dari industri fashion maupun perhiasan, juga termasuk karya seni murni seperti para pelukis Bali yang tidak bisa mengikuti pameran.

Untuk itu, dalam menghadapi kondisi di masa pandemi ini yang hampir semua IKM di berbagai daerah mengandalkan platform digital, maka Bali juga harus melakukan hal tersebut agar bisa terus berkembang dan berproduksi.

Hal. 7 Pelaku IKM

dr. Nyoman Suteja

Kenormalan Baru, Kebablasan dan Seleksi Alam Oleh Prof. Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A.

KEHIDUPAN normal baru (new normal) telah mulai diaplikasikan di Indonesia. Pemberlakuan aturan hidup normal baru ini tentu didasari oleh suatu alasan yang signifikan.

Bila kita mengacu pada aturan WHO, aturan hidup normal baru ini idealnya bisa dilakukan hanya pada daerah-daerah yang penyebarannya sudah melandai, mencapai 50% atau pada daerah zona hijau.

Beberapa tempat di Indonesia termasuk di Bali belum menunjukkan kondisi melandai, namum sebaliknya justru meningkat. Kondisi atau status kontradiktif ini mestinya tidak dimaknai dengan era kenormalan baru, apalagi dengan kelongaran-kelonggaran bahkan kebablasan, yang dapat membahayakan bukan hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain, yang berdampak pada menambahnya kasus penyebaran secara masif.

Di beberapa negara maju seperti Korea dan China, yang awalnya sudah memberlakukan lockdown saja kembali mengalami penyebaran tahap kedua, dan akhirnya membuat pemerintah kembali menutup tempat-tempat umum yang dianggap berpotensi sebagai transmisi baru, seperti penutupan sekolah, tempat kebugaran, dan tempat publik lainnya. Indonesia telah mengaplikasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota besar, bukan penutupan (lockdown). Kebijakan ini bisa dipastikan diambil dengan alasan-alasan yang sangat mendasar. Meski demikian, usaha yang telah maksimal dilakukan di negara kita ini tampaknya kurang berhasil, karena setelah sekitar tiga bulan diberlakukannya pembatasan-pembatasan dan juga PSBB, penyebaran virus justru masih meningkat dan ini juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan.

Sektor ekonomi adalah sektor yang paling terkena dampak.

Karena banyak perusahaan tidak beroperasi, mall dan supermarket serta tempat wisata tutup, sehingga banyak anggota masyarakat kehilangan pekerjaan (PHK), belum lagi pendapatan negara yang anjlok. Perubahan pemberlakukan status dari PSBB menjadi era kenormalan baru tampaknya dipicu suatu kondisi di mana sektor perekonomian yang semakin terpuruk tersebut.

Pemerintah tentu tidak ingin masyarakat semakin melarat.

Hal. 7 Pemberlakuan Era Kenormalan Baru

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha.

2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 5 JULI 2020 Darpa Darrell, Legian Kelod, Kuta Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

’’Saya minta para pelaku IKM Bali tetap mempertahankan kualitasnya, sehingga semakin banyak customer yang percaya dengan produk tersebut. Dengan demikian, IKM akan semakin berkembang maju.’’

Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster Ketua Dekranasda Provinsi Bali

’’Kita berharap semua tahapan itu dapat berjalan dengan baik.

Kita juga berharap semua masyarakat setiap melaksanakan kegiatan menerapkan protokol kesehatan tatanan kehidupan era baru secara tertib, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab.’’

Wayan Koster Gubernur Bali

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 5 9.735.000 Rp 5 9.835.000

Dokter Pertama di Bali Meninggal Terpapar Covid-19 Mangupura (Bali Post) –

Berita duka kembali menerpa dunia kesehatan di Bali. Direktur RS Puri Raharja, dr. Nyoman Suteja, meninggal dunia karena terpapar Covid-19 di RS PTN Unud, pukul 21.45 Wita, Sabtu (4/7). Almarhum merupakan dokter pertama di Bali yang meninggal akibat Covid-19.

Bali Post/ist

dr. Nyoman Suteja (alm)

Terkait kematian mantan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali ini, Direktur RS PTN Unud Dr. Dewa Putu Gede Purwa Samatra menyampaikan, sejak awal dinyatakan positif Covid-19, almarhum sempat dirawat di RS Wangaya beberapa hari. Akibat saturasi atau daya tangkap oksigen di paru-paru menurun, kemudian oleh RS Wangaya dikonsultasikan ke RS PTN Unud. ‘’Sempat dirawat di RS Wangaya, sebelum akhirnya dirawat di RS PTN Unud,’’ kata Purwa Samatra saat dikonfirmasi, Minggu (5/7) kemarin.

Purwa Samatra menambahkan, setelah sekitar seminggu dirawat di RS PTN Unud, kondisi almarhum

sempat membaik. Bahkan, saturasi oksigennya juga bagus. Selain itu juga mendapat perawatan khusus bahkan sempat dibawakan alat dari Jakarta. ‘’Setelah kondisi membaik, mulai rencana penyapihan pelanpelan. Namun, tiba-tiba Sabtu malam mendadak fungsi jantungnya terhenti.

Memang sejak awal terjadi gangguan di sistem pernapasan,’’ ujarnya seraya menambahkan, jenazah almarhum sudah dirujuk ke RS Sanglah sesuai dengan protokol kesehatan Gugus Tugas Provinsi.

Hal. 7 Kondisi Almarhum

HUT Ke-74 BNI

Pegawai BNI Kanwil Denpasar Bagikan 8.588 Paket Sembako SEBAGAI bagian dari aksi nyata membantu masyarakat yang terdampak wabah Covid-19, pegawai dan Serikat Pekerja (SP) BNI Kantor Wilayah Denpasar menyalurkan bantuan pangan bagi 8.588 warga di lingkungan wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Penyaluran ini merupakan rangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) ke74 BNI. Pendistribusian bantuan paket sembako tersebut mulai dilakukan secara serentak oleh Serikat Pekerja (SP) BNI di seluruh Indonesia, Minggu (5/7) kemarin. Untuk wilayah Denpasar, penyaluran dilaksanakan oleh Pemimpin BNI Wilayah Bali Nusra I Made Sukajaya secara simbolis di Ruang Ayodya, Kanwil Denpasar.

Menurut Sukajaya, sumber pendanaan untuk bantuan pangan tersebut adalah donasi para pegawai BNI yang kerap disebut BNI Hi-Mover. Dana donasi tersebut berasal dari Tunjangan Hari Raya (THR) para BNI Hi-Movers yang disisihkan untuk membantu upaya berbagai pihak dalam menekan peredaran Covid-19.

Sukajaya menambahkan, SP BNI menetapkan penyaluran dana donasi tersebut

untuk dua kelompok bantuan yaitu pertama untuk kesehatan dan kedua untuk bantuan pangan. ‘’Bantuan kesehatan kami salurkan pada rumah sakit, klinik, Palang Merah Indonesia (PMI), dan sarana lainnya. Bantuannya mulai dari penyediaan alat medis penanganan Covid-19, alat pelindung diri atau APD dan alat kesehatan lainnya. Sementara untuk bantuan pangan kami berikan paket sembako yang berisi beras, minyak, gula, serta pendukung kesehatan seperti vitamin dan masker sebagai suplemen kepada masyarakat yang membutuhkan,’’ ujarnya.

Sukajaya menambahkan, pendistribusian bantuan dilakukan atas kerja sama DPD SP BNI Kantor Wilayah Denpasar bekerja sama dengan segenap Dewan Pengurus Unit SP BNI Bali Nusra. Penyerahan bantuan di setiap daerah akan dilaksanakan oleh pengurus SP setempat.

Menurut Sukajaya, Serikat Pekerja BNI merupakan mitra strategis perusahaan dalam mengembangkan usaha. Serikat pekerja juga ikut serta berperan aktif dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda Indonesia

Bali Post/ist

PAKET PANGAN - Pemimpin BNI Kantor Wilayah Denpasar I Made Sukajaya menyerahkan paket pangan kepada masyarakat terdampak Covid-19. melalui penyaluran bantuan.

Sementara itu di bidang ekonomi, sebagai wujud dukungan pada UMKM, BNI telah memberikan restrukturisasi kredit sejak Maret 2020. Hingga saat ini hampir 100 persen proses restrukturisasi kredit selesai dilakukan. Ia berharap ketika kondisi normal akan kembali dilakukan review untuk menyesuaikan hasil dari restrukturisasi. ‘’Restrukturisasi ini untuk menyelamatkan UMKM, sehingga BNI juga terselamatkan, usaha itu tetap eksis dan mampu menggerakkan per-

ekonomian Bali khususnya,’’ ungkapnya.

Tidak hanya melakukan restrukturisasi, katanya, BNI juga akan menyalurkan kredit baru. Dalam tiga bulan ke depan, BNI akan melakukan ekspansi khususnya kepada segmen UMKM tujuannya untuk menggerakkan perekonomian Bali dan Nusra. Di semua wilayah Indonesia juga akan melaksanakan ekspansi kredit khusus untuk segmen UMKM. Sukajaya menegaskan, di usia 74, BNI tetap eksis, maju dan berkembang dan

selalu menjadi pilihan solusi keuangan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Di masa pandemi ini, ia selalu berharap bahwa nasabah akan mulai melakukan shifting transaksi dari transaksi manual ke transaksi echannel Bank BNI. Ada BNI direct untuk perusahaan, m-banking untuk individu yang bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan transaksi perbankan tanpa harus datang ke Kantor Bank BNI. ‘’Mudah aksesnya, nyaman dan aman,’’ imbuhnya. (kk)

Senin Pon, 6 Juli 2020

Rai Iswara: Sesuai Arahan Gubernur, Denpasar Fokus Swab Capai 3.559, Rapid Tembus 13.634 Orang Tangani Klaster Pasar dan Perjalanan Dalam Daerah Tes Masif Terus Digencarkan di Denpasar

FOKUS percepatan penanganan Covid-19 berbasis penemuan kasus yang digencarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar terus digencarkan. Di mana hingga saat ini tercatat sedikitnya 3.559 masyarakat Kota Denpasar sudah melaksanakan swab test dan 13.634 orang sudah melaksanakan rapid test.

Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Sri Armini saat dikonfirmasi, Minggu (5/7) kemarin menjelaskan, penemuan kasus menjadi fokus penanganan Covid-19 di Kota Denpasar.

Sehingga dengan adanya data kasus berdasarkan nama dan alamat, maka kebijakan yang tepat sasaran akan lebih mudah dirancang dan diterapkan. ‘’Hingga saat ini jumlah masyarakat Kota Denpasar yang sudah mengikuti tes swab sebanyak 3.559 orang, sedangkan yang mengikuti rapid test sebanyak 13.634 orang,’’ ungkap Sri Armini.

Ia mengatakan, jika mempedomani new normal indikator atau indikator adaptasi kebiasaan baru, maka dari segi pelaksanaan tes Kota Denpasar sudah memenuhi. Hal ini dilihat dari perhitungan indikatornya yakni 3.500 tes untuk 1.000.000 penduduk, maka angka yang dimiliki Kota Denpasar sudah memenuhi. Namun pihaknya tetap mewanti-wanti

RAPID TEST - Pelaksanaan rapid test di Pasar Desa Adat Ubung, beberapa waktu lalu. agar masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. ‘’Harus ada kesadaran yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga dari hulu dapat dicegah adanya penularan yang baru,’’ katanya. ‘’Kota Denpasar penduduknya 962.000 jiwa, sedangkan tes yang dilaksanakan sudah 3.559 orang, ini sudah memenuhi. Namun diperlukan penyeseuaian terhadap indikator lainnya untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru,’’ jelas Sri Armini.

Dengan pelaksanaan tes masif inilah mengakibatkan melonjaknya kasus. Hal ini lantaran semakin dicari, semakin ditemukan kasus. Hal ini harus dilaksanakan guna

FIGUR

Siswa Baru SMP PGRI 2 Denpasar Hanya Kena Rp 1-2 Juta LULUSAN SD di Denpasar yang tak diterima di SMP negeri kini sedang ditunggu kedatangannya di SMP PGRI 2 Denpasar. Seperti yang dilakukan siswa baru lainnya, pada PPDB 2020/2021 SMP PGRI 2 Denpasar memberi keringanan biaya pendidikan hanya Rp 1-2 juta. Bagi siswa baru KK Denpasar yang terdampak Covid-19 dikenakan Rp 1 juta dan Rp 2 juta bagi siswa di luar Covid.

Langkah prorakyat ini diambil Kepala SMP PGRI 2 Denpasar Dr. Gede Wenten Aryasudha, M.Pd., selain membantu masyarakat, sekaligus merevisi surat edaran sebelumnya didukung kebijakan YPLP Kota PGRI Denpasar untuk tidak lagi memungut uang gedung dan menunda uang pakaian. Ditegaskannya, siswa baru hanya dikenakan biaya pengembangan pendidikan Rp 1 juta bagi yang terdampak Covid sesuai SE Wali Kota dan Rp 2 juta bagi siswa lain. SPP pun tak naik, sementara biaya seragam akan dikomunikasikan setelah era new normal. Bagi siswa yang sudah membayar, uang kelebihannya akan dikembalikan. Termasuk, Aryasuda secara jujur akan mengembalikan dana tabungan pelepasan siswa yang batal digelar Rp 150.000. Saat ini, 97 siswa sudah mendaftar di SMP PGRI 2 Denpasar dari target 400 siswa. Untuk itu, Aryasuda mengajak warga Desa Adat Kesiman, Sumerta, Tonja, Penatih dan sekitarnya bergabung ke SMP PGRI 2 Denpasar. PPDB sesuai Mendikbud akan ditutup 13 Juli, namun pihaknya siap menampung siswa yang tak diterima di sekolah negeri agar tak sampai putus sekolah. Pendaftaran bisa lewat link ppdbonline.smppgri2dps.sch.id atau langsung ke Jalan Meduri Denpasar. SMP PGRI 2 Denpasar sejak lama dikenal sekolah berkualitas, tiap tahun membentuk dua kelas unggulan dan sarat dengan pendidikan karakter Ajeg Bali. Prestasi SMP PGRI 2 Denpasar yang terakhir adalah sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, sekolah ramah anak dan juara II Lomba PKTP dan Sekolah Sehat se-Bali. Guru dan kaseknya meraih predikat terbaik di Bali. Yang menarik, semua siswa masuk pagi karena dilengkapi 33 ruang kelas ber-AC dan LCD, didukung 67 guru, 80 persen dari SMPN 8 Denpasar. Siswanya banyak berprestasi di akademis, agama, budaya serta olahraga. Ini sesuai dengan visi ‘’SMP PGRI 2 Denpasar unggul dalam akademis, berlandaskan agama dan budaya berwawasan lingkungan’’ .Atas prestasi ini, Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar Nengah Madiadnyana mengaku lulusan SD yang tak diterima di negeri sangat tepat memilih SMP PGRI 2 Denpasar karena termasuk sekolah bermutu, berkarakter dan berprestasi. (ad046)

Topik : ikm bali didorong gunakan

platform digital

menghindari adanya lonjakan tanpa pemetaan yang jelas. ‘’Jika tidak dites, maka kita tidak mengetahui pemetaan untuk dilaksanakan tracing. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi ledakan kasus seperti bola salju, mengingat jumlah lansia yang berusia 45 tahun ke atas sebagai usia rentan di Kota Denpasar saat ini di kisaran 21,83 persen. Inilah yang wajib kita waspadai,’’ katanya. ‘’Dan kembali kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan masyarakat selama pelaksanaan tes masif ini, sehingga tidak terjadi penularan di tingkat keluarga dan percepatan penanganan dapat dioptimalkan,’’ ajak Sri Armini. (ad050)

PENINGKATAN jumlah kasus positif Covid-19 yang didominiasi dua klaster yakni penularan lingkup keluarga dan perjalanan dalam daerah di Bali membuat Pemkot Denpasar kembali merancang kebijakan.

Kali ini, guna mendukung penanganan kedua klaster tersebut, termasuk klaster pasar, Pemkot Denpasar merencanakan kembali melaksanakan pengetatan mobilitas penduduk. Baik di perbatasan ataupun di daerah tempat tinggal. Selain itu, pengecekan selektif juga akan dilaksanakan dengan menyasar pasar tumpah dan pedagang bermobil di beberapa ruas jalan di Kota Denpasar.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar yang juga Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara saat dikonfirmasi, Minggu (5/7) kemarin menjelaskan, beberapa minggu belakangan ini peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar didominasi klaster keluarga dan riwayat perjalanan dalam daerah dan klaster pasar rakyat. Untuk itu, pihaknya akan merancang dan menerapkan pengetatan mobilitas pendudu-

kan nonpermanen atau dengan riwayat perjalanan ke luar Kota Denpasar. ‘’Jadi atas koordinasi dan arahan Gubernur Bali beberapa hari yang lalu, kami akan melaksanakan pengetatan pasar tumpah dan pedagang bermobil di pinggir jalan juga akan dilaksanakan penataan dan pengecekan selektif,’’ ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk saat ini terkait dengan pasar tumpah dan pedagang bermobil di pinggir jalan, pihaknya mengaku sudah mulai diterapkan solusi yakni dengan memindahkan pedagang ke pasar rakyat yang masih tersedia tempat berdagang di seluruh wilayah Kota Denpasar. Meski demikian, untuk memantau pergerakan masyarakat keluar-masuk Kota Denpasar, diperlukan pengetatan perbatasan dan pintu masuk dengan target utama masyarakat yang b e r s t a t u s s e b a g a i p e d agang pasar. ‘’Jadi upaya ini akan kami laksanakan guna mendukung percepatan penanganan Covid-19, utamanya klaster perjalanan dalam daerah, keluarga dan pasar yang memiliki mobilitas yang tinggi,’’ ujar Rai Iswara.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat. Tak hanya di luar rumah, di dalam rumah juga penting untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan peluang penyebaran virus

sangat tinggi. Mengingat Denpasar memiliki angka kepadatan penduduk saat ini sebesar 7.535 jiwa/km 2. ‘’Ini harus menjadi catatan bersama. Mari lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan masyarakat, di mana pun dan kapan pun,’’ ajak Rai Iswara. (ad049)

AAN Rai Iswara

Covid-19 di Bali

Korban Meninggal Kini Menjadi 20 Orang Denpasar (Bali Post) Di tengah keputusan untuk memulai tatanan era baru pada 9 Juli, Bali justru terus mengalami penambahan pasien Covid-19 meninggal. Per Minggu (5/7) kemarin, dilaporkan ada tambahan dua orang meninggal. Sebelumnya pada Sabtu (4/7), Bali juga melaporkan dua pasien meninggal. Sebelumnya selama tiga hari berturut-turut, yakni Selasa, Rabu, dan Kamis, juga dilaporkan adanya tambahan pasien Covid-19 meninggal.

63.749 29.105 3.171 1.849 967 20

Untuk pasien meninggal terbaru, dari data di https://infocorona.baliprov.go.id merupakan warga Denpasar dan Badung. Dengan tambahan ini, kumulatif kasus meninggal di Denpasar mencapai 12 orang. Sementara di Badung sebanyak 4 orang. Selain Badung dan Denpasar, Gianyar dan Tabanan mencatatkan masing-masing 1 pasien Covid-19 meninggal.

Untuk itu, kumulatif meninggal di Bali sebanyak 20 orang. Rinciannya 18 WNI dan 2 WNA. Selain tambahan pasien meninggal, Bali juga mencatatkan penambahan kasus baru. Jumlahnya mencapai 52 orang. Kumulatif kasus positif mencapai 1.849 orang. Terdapat juga tambahan pasien sembuh sebanyak 30 orang. Kumulatif pasien sembuh menjadi 967 dari sebelumnya 937 orang. Kasus aktif atau masih dirawat dan menjalani karantina mencapai 862 orang. Rinciannya 859 WNI dan 3 WNA. Sementara itu, Indonesia kembali mencatatkan

kasus positif Covid-19 harian melampaui 1.600 orang.

Hal ini terungkap saat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, memaparkan update Covid-19 harian dalam konferensi pers streaming yang dipantau dari Denpasar, Minggu kemarin. Ia mengatakan, per pukul 12.00 WIB, 21.063 spesimen diperiksa. Total sebanyak 915.482 pesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, ada penambahan kasus positif sebanyak 1.607 orang, sehingga kumulatifnya mencapai 63.749 kasus.

Yurianto melanjutkan, untuk yang sehat ada penambahan 886 orang sembuh, sehingga totalnya menjadi 29.105 pasien. ‘’Angka sembuh rata-rata nasional 45,2 persen. Masih di bawah rata-rata global 56,1 persen,’’ jelasnya. Kasus meninggal bertambah 82 orang, sehingga total kasus menjadi 3.171 orang. (iah)

Tak Ada Temuan Penularan ASF dari Babi ke Manusia

Denpasar (Bali Post) Sejak akhir 2019, masyarakat peternak diresahkan dengan adanya dugaan African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika pada kematian massal babi di Bali. Namun virus ini tidak menular dari babi ke manusia (zoonosis). Maka dari itu, sampai saat ini tidak ada temuan kasus penularan dari babi ke manusia. ‘’Berdasarkan data yang ada, tidak pernah ada laporan kejadian suspect ASF pada manusia, artinya penyakit suspect ASF tidak menular pada ma-

nusia,’’ demikian ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., Minggu (5/7) kemarin.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang menangani fungsi kesehatan hewan terus memantau perkembangan kasussuspect ASF dan cenderung menurun drastis. Lebih lanjut disampaikan, pemerintah secara konsisten terus melakukan pengendalian dan menyosialisasikan tentang suspect ASF

kepada masyarakat melalui edaran dan juga sosialisasi secara langsung dan simulasi. ‘’Berbagai langkah kewaspadaan akan terus dilakukan oleh dinas untuk mengurangi potensi masuk dan menyebarnya penyakit hewan menular strategis dan zoonosis di wilayah Bali,’’ tegasnya.

Setelah ASF, kini muncul informasi di media sosial tentang virus flu babi (swine flu) yang dipublikasi oleh ilmuwan Tiongkok baru-baru ini.

Wisnuardhana menjelaskan, flu babi dan demam babi Af-

rika adalah dua penyakit yang berbeda.

Penyakit flu babi yang dilaporkan oleh ilmuwan Tiongkok adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis). ‘’Sedangkan kasus penyakit pada babi yang ada di Bali saat ini adalah suspect ASF yang diduga disebabkan oleh virus ASF, yang tidak dapat menular ke manusia,’’ tegasnya.

Pihaknya terus melakukan

koordinasi dengan BBVET Denpasar dalam kegiatan surveilance untuk deteksi dini penyakit tersebut. Di samping itu juga melakukan koordinasi dengan pihak katantina untuk selalu waspada di pintu-pintu masuk untuk mengawasi pemasukan hewan dan produk yang mempunyai potensi risiko membawa penyakit. ‘’Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait flu babi ini. Pemerintah akan terus memantau dan berupaya agar penyakit ini tidak terjadi di Bali,’’ pungkasnya. (kk)

Notaris Harus Laporkan Hal Mencurigakan Terkait TPPU Denpasar (Bali Post) Profesi seperti advokat, notaris, pejabat pembuat akta tanah, atau perencana keuangan sebetulnya berfungsi sebagai gatekeeper atau ‘’penjaga gerbang’’. Artinya, mereka dalam konteks positif akan menghalau hal-hal yang sekiranya mencurigakan untuk masuk.

Tetapi dalam konteks negatif, gatekeeper ini seringkali dimanfaatkan oleh mereka yang akan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). ‘’Sebagaimana kita ketahui, modus TPPU saat ini sudah beragam. Intinya adalah bagaimana si pemilik uang ini kemudian mengaburkan asal-usul harta kekayaannya,’’ ujar Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkum HAM Bali Constantinus Kristomo dalam dialog ‘’Kebijakan Pemerintah Dalam Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dan Pengguna Jasa Notaris’’ di Bali TV, Jumat (3/7).

Asal-usul harta yang dikaburkan itu pun, lanjut Constantinus, seolah-olah menjadi legal. Dalam UU No. 8 Tahun

2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, para gatekeeper wajib melapor. Sudah ada prinsip mengenali pengguna jasa. Kanwil Kemenkum HAM melakukan pengawasan untuk menjaga marwah profesi di bidang keuangan dan hukum seperti notaris sebagai gatekeeper. ‘’Jika kemudian para notaris ini mengikuti apa yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 2010, kemudian juga PP, Permen, sampai seterusnya ke bawah, maka dia akan terhindar dari kriminalisasi ketika ada TPPU,’’ jelasnya.

Menurut Constantinus, para gatekeeper kerap dimanfaatkan karena ada prinsip sekresi atau kerahasiaan. Namun dalam UU No. 8 Tahun 2010 juga telah diatur mengenai pengecualian.

Jadi, hal yang dilaporkan diatur agar tidak melanggar prinsip kerahasiaan dan tidak akan dipermasalahkan dalam konteks hukum. Berikutnya, akan dilindungi pula oleh PPATK mengenai kerahasiaan pelapor.

Beberapa hal mencurigakan yang harus dilaporkan notaris, misalnya ada office boy yang

didaftarkan sebagai direktur, identitas seperti KTP yang dicurigai palsu, atau transaksi di atas Rp 100 juta. ‘’Kita mendorong para notaris untuk melaporkan dalam konteks pencegahan TPPU dan pendanaan aksi terorisme,’’ tegasnya.

Direktur Perdata Kemenkum HAM RI Santun Maspari Siregar mengatakan, urgensi dari prinsip mengenali pemilik manfaat dan pengguna jasa notaris adalah mencegah adanya TPPU dan tindak pidana pendanaan terorisme, khususnya oleh korporasi. Notaris merupakan pintu utama masuk ke Ditjen Administrasi Hukum Umum bila ingin mendirikan perusahaan atau PT. Dengan kata lain, notaris merupakan corong dan partner Kemenkum HAM RI serta pemerintah secara umum.

Santun menambahkan, hal ini masih terkait dengan semangat Indonesia untuk kemudahan berusaha. Kemudian menaikkan ranking Indonesia dalam rangka kemudahan berusaha tersebut. Itu sebabnya, notaris wajib menerapkan prinsip mengenali pengguna jasa bagi

DIALOG - Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkum HAM Bali Constantinus Kristomo dalam dialog ‘’Kebijakan Pemerintah Dalam Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dan Pengguna Jasa Notaris’’ di Bali TV, Jumat (3/7). notaris. Untuk pengawasannya, sekarang masih didelegasikan ke Majelis Pengawas Notaris Daerah dan Majelis Pengawas Wilayah Notaris. ‘’Tidak semua tindakan hukum yang dilakukan oleh notaris itu harus dilaporkan, tetapi ada hal-hal tertentu ketika menyangkut transaksi keuangan mencurigakan,’’ jelasnya.

Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Bali I Made Hendra Kusuma mengatakan, TPPU dan pendanaan aksi terorisme erat kaitannya

dengan korporasi dalam konteks pemilik manfaat. Hasil dari TPPU disamarkan dalam bentuk korporasi, entah mendirikan PT, yayasan, perkumpulan dan lain-lain dengan atas nama orang lain. Dengan demikian, akan sangat sulit melacak pelaku, pemilik sebenarnya dan asetnya. ‘’Oleh karena itulah diperlukan adanya penetapan dari pemilik manfaat (korporasi) untuk mempermudah pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme,’’ jelasnya. (kmb32)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Senin Pon, 6 Juli 2020

Jaga Eksistensi Daerah Konservasi Bupati Badung akan Aktifkan Peran Jagawana BADUNG Utara sebagai daerah konservasi Kabupaten Badung dengan keberadaan hutan lindungnya akan terus dijaga eksistensinya dengan mengaktifkan jagawana. ‘’Untuk menjaga keberadaan daerah konservasi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tabanan, Buleleng dan Bangli, kita akan mengaktifkan peran jagawana yang dilengkapi dengan kendaraan operasional motor trail untuk memudahkan mereka dalam menjalankan tugasnya,’’ kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di sela-sela memimpin penanaman 400 pohon badung di pinggir ruas jalan Kantor Desa Pelaga-Bukian, Petang, Minggu (5/7) kemarin.

Kegiatan yang bertujuan melestarikan pohon badung yang kaya manfaat tersebut juga dihadiri Kadis LHK Wayan Puja, Kabag Humas Made Suardita, Camat Petang Wayan Darma, Camat Kuta Utara Putu Eka Parmana, Pj. Perbekel Pelaga, Pj. Perbekel Tibubeneng, Perbekel Dalung, Perbekel Canggu, Bendesa Adat Tandeg dan staf Desa Pelaga.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menyampaikan tentang betapa pentingnya keberadaan pohon bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebab, pohon mampu menghasilkan oksigen, air, menurunkan suhu udara dampak dari polusi

serta sebagai tempat hidup untuk beberapa makhluk lainnya. ‘’Di Bali kita ada perayaan Tumpek Uduh, otonan bagi tumbuhan. Ini wujud konsep hubungan manusia dengan lingkungan.

Bagaimana kita memanusiakan dan mendewakan tumbuhan untuk menjaga keharmonisan siklus hidup di alam semesta. Pohonpohon yang memiliki nilai ekologis tinggi akan terus kita lestarikan, seperti bambu yang bermanfaat untuk menyangga daerah jurang dan aliran sungai. Subak kita akan berikan pohon pule yang bermanfaat untuk menjaga keberadaan sumber mata air karena akarnya menghasilkan air. Demikian pula pohon badung yang menjadi ikon Kabupaten Badung akan terus kita lestarikan dan kembangkan di wilayah utara sampai selatan Kabupaten Badung. Kalau kita menyayangi alam maka alam akan memberikan kekuatannya untuk kita dalam upaya mewujudkan Badung hebat menuju Badung juara,’’ tegasnya.

Terkait pengembangan objek wisata di Badung Utara, Bupati menyatakan jembatan lama yang menghubungkan Desa Pelaga dan Belok akan ditata oleh Pemkab Badung menjadi sebuah kawasan wisata adventure dengan menyediakan lintasan ATV, sehingga objek wisata di Kabupaten Badung menjadi

lebih variatif. ‘’Jembatan lama yang di bawah akan kita tata menjadi objek wisata adventure dengan menyediakan jalur track ATV. Tempat untuk jualan pun akan kita sediakan sehingga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya,’’ katanya.

Pohon badung merupakan tanaman ikon dari Kabupaten Badung yang banyak tumbuh di pekarangan rumah dan kebun penduduk di pedesaan. Keberadaannya kini semakin langka karena pembudidayaan pohon badung sangat jarang dilakukan masyarakat.

Buahnya memiliki cita rasa unik. Kalau masih muda terasa asam dan bila telah matang terasa asam manis. Buah badung juga dapat diolah menjadi campuran jamu tradisional, sebagai obat pencahar, antimalaria, obat penurun demam, antiinflamasi, antipiretik dan mengobati penderita gangguan empedu.

Kayu dan kulitnya dipakai sebagai campuran pembuat warna hijau alami. Tumbukan bijinya digunakan untuk mengobati pembengkakan, gondok dan sariawan.

Sementara pucuk daun mudanya digunakan untuk mengobati diare. Selain itu, bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk struma dan parotitis. Masih banyak lagi kegunaan lain dari pohon langka yang sangat baik menyerap air hujan ini. (ad048)

Pendidikan

Peresmian China-ASEAN Cross-Cultural Institute di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana UNIVERSITAS Udayana melanjutkan hubungan kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok yang diwakili of Konsul Jenderal-nya di Bali, melalui pembentukan China-ASEAN Cross-Cultural Institute (CACI). Peresmian pendirian CACI ditandai penandatanganan prasasti yang dilakukan di Ruang Soekarno, Fakultas Ilmu Budaya, Jumat (3/7) lalu. Perwakilan pihak Republik Rakyat Tiongkok beserta undangan mengikuti serangkaian acara peresmian CACI secara daring.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas terbentuknya CACI serta fasilitas yang telah disiapkan untuk kebutuhan kantor CACI. Demikian pula bantuan dari perwakilan Pemerintah Rakyat Tiongkok untuk menyiapkan ruang kelas yang nyaman serta buku-buku panduan untuk mempelajari bahasa dan budaya China. ‘’Kami berharap ke depannya pemerintah China juga dapat memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang ingin belajar bahasa dan budaya China, sehingga Fakultas Ilmu Budaya bisa mempersiapkan diri membentuk Program Studi Bahasa China,’’ ujarnya.

Mrs. Jian Qin selaku Penasihat Menteri Misi China untuk ASEAN mengungkapkan rasa bahagia karena akhirnya program kerja sama antara Universitas Udayana dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dapat berlanjut lebih jauh lagi melalui diresmikannya CACI. Hubungan antara China dan ASEAN khususnya Indonesia telah terjalin sejak masa kerajaan, dan makin erat berlanjut pada kesempatan ini. ‘’Saya berharap CACI akan menjadi media bersama untuk melakukan penelitian bersama serta pemberdayaan sumber daya

Sepasang Kekasih Diduga Bunuh Diri

Mangupura (Bali Post) Sepasang kekasih, I Kadek Ardana (29) dan Kadek Suartini (28), ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Raya Kayu Tulang No.4 A, Canggu, Kuta Utara, Badung, Minggu (5/7) kemarin. Dugaan sementara mereka bunuh diri dengan cara minum cairan berbahaya.

PRASASTI - Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.dr.

A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). menandatangani prasasti peresmian pendirian CACI di Ruang Soekarno, Fakultas Ilmu Budaya, Jumat (3/7) lalu. manusia di kedua belah pihak,’’ katanya.

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar diwakili Plt. KJRRT Mr. Chen Wei turut menyampaikan rasa bahagia atas berdirinya CACI. Meski menjabat sebagai Plt. KJRRT, Mr. Chen Wei telah mengikuti perjalanan sebelumnya MoU antara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, Universitas Udayana dan Beijing University yang telah dilakukan sejak tahun 2019. Ia juga menyinggung hubungan antara Tiongkok dan Indonesia telah terjalin sejak lama. ‘’Konjen secara serius akan berkomitmen terus mendukung perkembangan CACI. Semoga berbagai rencana kegiatan dapat tercapai dalam waktu yang tepat dan menghasilkan sesuatu yang positif,’’ sebutnya.

Universitas Udayana yang mendapat kepercayaan mengelola program CACI berterima kasih kepada Konjen Republik Rakyat Tiongkok yang telah memfasilitasi segala bentuk kerja sama antara Universitas Udayana dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.

Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Konjen Republik Rakyat Tiongkok periode sebelumnya Mr. Gou Haodong yang telah menyelesaikan tugasnya di Bali dan sudah banyak memfasilitasi segala bentuk kerja sama. ‘’Kepada Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Konjen China di Bali, dan Pusat Studi Lintas Budaya Beijing University, kami mengharapkan keberadaan institut ini dapat terus didukung dan dibantu dalam rangka pelaksanaan program-program yang telah diinisiasi oleh para pendirinya,’’ ungkap Prof. Raka Sudewi.

Melalui pendirian institut ini, terbuka peluang bagi Universitas Udayana untuk melakukan berbagai kegiatan teknis dengan berbagai universitas di China dan ASEAN. Kerja sama dapat berupa penelitian bersama, pertukaran budaya, pelaksanaan pelatihan bahasa, konferensi atau seminar bersama dan kerja sama lainnya. (ad044)

Sehari, Kerangka Manusia Ditemukan di Dua TKP Mangupura (Bali Post) Bertepatan rahina Saraswati, Sabtu (4/7) lalu, ditemukan tengkorak manusia di areal Tukad Ayung, Banjar Parekan, Sibang Gede, Abiansemal. Tengkorak dan tulang manusia juga ditemukan di dekat Pura Bias Aud, Kerobokan Kelod, Kuta Utara. Tengkorak itu dilihat oleh warga yang sembahyang.

Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Oka Bawa, Minggu (5/7) kemarin, menyampaikan dua warga sebagai saksi, Made Alit Juni Setiawan (38) dan I Made Surata (50), dimintai keterangan terkait kejadian ini. Menurut kedua saksi, pukul 17.00 Wita bertempat di

TANAM POHON BADUNG - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat memimpin penanaman 400 pohon badung di pinggir ruas jalan Kantor Desa Pelaga-Bukian, Petang, Minggu (5/7) kemarin.

Pura Bias Aud sedang dilaksanakan persembahyangan hari Saraswati oleh warga Banjar Batu Belig. Salah satu anak warga yang mau melaksanakan persembahyangan yang tidak diketahui identitasnya bermain pasir di sebelah tembok panyengker Pura Bias Aud. Tanpa sengaja anak tersebut menemukan tengkorak manusia. ‘’Kejadian tersebut dilaporkan Polsek Kuta Utara lewat telepon,’’ ujarnya.

Atas kesepakatan adat Banjar Batu Belig, pukul 22.30 tengkorak dihanyutkan ke laut di depan Pura Bias Aud. Surata menerangkan, di area TKP sejak zaman dulu sering ditemukan

Bali Post/ist

OLAH TKP - Petugas melakukan olah TKP penemuan kerangka manusia di dekat Pura Bias Aud, Kerobokan Kelod, Kuta Utara.

kerangka manusia. Pasalnya, di sana merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra dan tahun 2012 dilaksanakan upacara Atma Kertih yang dipercaya diperuntukkan orang-orang yang sudah meninggal dan dikubur di area tersebut. Bila ke depannya ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut langsung dihanyutkan ke pantai di depan pura.

Sementara tengkorak manusia di pinggir Tukad Ayung, Desa Sibang Gede, Abiansemal, ditemukan pukul 15.00. Kronologinya, menurut keterangan saksi I Wayan Wardana (47) dan I Wayan Dana (50), pukul 10.00 mereka mencari layangan di ladang milik I Wayan Toko (55). Saat itulah mereka melihat tengkorak manusia. ‘’Karena ketakutan, kedua saksi (Wardana dan Dana - red) langsung pulang untuk menenangkan diri. Setelah tenang, mereka melaporkan penemuan tongkorak tersebut ke Klian Adat Banjar Pane,’’ tegas Iptu Oka Bawa.

Mereka bersama Klian Adat Banjar Pane I Made Natra, Bendesa Adat Sibang Gede dan Bhabinkamtibmas mendatangi TKP. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Abiansemal dan Polres Badung. ‘’Usai olah TKP, tengkorak dibawa ke RSD Mangusada, Kapal,’’ tandasanya. (kmb36)

‘’Dugaan awal mereka bunuh diri. Tapi kasus ini masih didalami penyelidikannya untuk mengungkap tindakan pidana sebenarnya yang terjadi,’’ kata Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Oka Bawa.

Menurutnya, kedua korban sama-sama asal Buleleng.

Kronologi penemuannya, pukul 10.30 Wita kakak Suartini, Putu Mertayasa (32), datang ke TKP bersama pamannya, Made Sukarma, untuk menengok korban karena sejak kemarin tidak bisa dihubungi.

Sesampai di TKP, mereka berusaha membuka pintu kamar korban akan tetapi terkunci. Melihat hal tersebut, Made Sukarma melihat ke dalam kamar lewat ventilasi. Saat itulah dilihatnya Ardana terbaring di lantai dalam posisi tengadah. ‘’Mertayasa mendobrak pintu kamar adiknya itu. Dia melihat adiknya tengkurap di kamar

mandi,’’ ujarnya.

Mertayasa langsung mengangkat tubuh adiknya dan membaringkan di lantai kamar di samping tubuh Ardana. ‘’Saat ditemukan, sepasang kekasih ini sudah meninggal dunia. Cairan yang ditemukan di TKP masih diselidiki,’’ tegasnya.

Hasil pemeriksaan Nengah Nuaja (55) selaku pemilik kos, pada 17 Juni 2020 pukul 09.30 Wita korban sempat datang ke rumahnya dan mengeluhkan listrik di kamarnya mati.

Nuaja lalu datang ke TKP dan mengecek listriknya ternyata memang mati. Selanjutnya ia menelepon petugas PLN. Petugas PLN yang melakukan pengecekan menyuruh menambah daya. ‘’Korban diberi tahu tetangga kosnya beli stavolt. Korban menuruti kata tetangga kosnya dan benar listriknya menyala,’’ ucap Oka. Sementara menurut A.A. Rendra Yonata, Klian Dinas

Bali Post/ist

EVAKUASI - Jasad sepasang kekasih dievakuasi dari kamar kosnya di Jalan Raya Kayu Tulang, Canggu, Kuta Utara.

Banjar Kayu Tulang, dirinya mendapat informasi dua hari lalu bahwa Ardana dan Suartini bertengkar.

Hasil olah TKP personel Polres Badung, saat ditemukan dari mulut Ardana keluar busa. Sementara kondisi Suartini ada luka bakar seperti sengatan benda panas di bagian pinggul kiri, lutut, betis dan paha, serta mengeluarkan kotoran bagian anus.

Barang bukti yang ditemukan di TKP berupa dua HP, dua botol air mineral berisi cairan warna biru, satu gelas warna merah dan kater di atas meja dapur serta botol air mineral berisi cairan warna merah muda. ‘’Dugaan awal mereka bunuh diri. Tapi kasus ini masih didalami untuk mengungkap tindakan pidana sebenarnya yang terjadi,’’ tandas Oka. (kmb36)

Residivis ’’Skimming’’ Asal Turki Ditangkap KASUS skimming kembali diungkap anggota Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Dodi Rahmawan, S.IK., M.H., Sabtu (4/7) lalu. Polisi menangkap residivis kasus skimming asal Turki Dogan Kimis (63) dan Noldy Wullur (49) asal Bandung, Jawa Barat. Mereka tepergok saat beraksi di ATM areal swalayan Pepito, Jalan Raya Tibubeneng, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Direktur Reskrimum

Polda Bali Kombes Pol. Dodi Rahmawan, Minggu (5/7) kemarin menyampaikan, berawal dari adanya informasi jika mesin ATM di TKP dipasang alat skimming dan hidden camera. ‘’Informasi tersebut langsung kami tindak lanjuti,’’ ujarnya. Berdasarkan informasi itu, Tim Resmob Ditreskrimum Polda Bali melakukan pengintaian seputaran lokasi tersebut.

Tak berselang lama, kedua pelaku datang dan lang-

sung masuk ke ATM. Pelaku mengambil alat deep skimming dan pada saat itu polisi langsung meringkusnya.

Saat diinterogasi, tersangka Dogan mengaku baru bebas dari Lapas Kerobokan, April lalu. Sedangkan Noldy mengaku bertugas mengantar Dogan saat memasang alat skimming.

Mereka mengaku telah memasang alat skimming sebanyak empat kali dan dua kali mengambil plat deep skimming.

Barang bukti yang diamankan yaitu satu laptop, satu haiden camera, tiga buah plat scemmer, empat HP, satu tang, satu cutter, satu paspor milik Dogan Kimis dan satu buku tabungan BCA. ‘’Modusnya pelaku memasang alat skimming berupa plat deep skimming di mesin ATM. Kasus ini masih kami kembangkan, apalagi salah satu pelaku (Dogan - red) residivis kasus skimming,’’ tegas Kombes Dodi. (kmb36)

Imigrasi Deportasi WNA Penyelenggara Yoga Massal Mangupura (Bali Post) Petugas Imigrasi Kelas I TPI Denpasar akhirnya melakukan deportasi turis penyelenggara yoga massal di House Of Om (PT Aum House Bali), Barakeh Wissam asal Suriah, Sabtu (4/7) lalu.

Plh. Rumah Detensi Imigrasi Denpasar Erna Loreta Silalahi didampingi Humas Kemenkum HAM Bali Surya Dharma mengatakan, Barakeh Wissam dikenai sanksi administratif yang berujung deportasi lantaran mengadakan kegiatan meditasi massal atau yoga di Ubud di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Erna Loreta Silalahi, WNA itu diterbangkan ke negara asalnya dari Bandara Internasional SoekarnoHatta dengan maskapai Malindo Air OD315. ‘’Kita telah berangkatkan yang bersangkutan. Dia juga melanggar Permenkes No.9 Tahun 2020,’’ ucapnya.

Hasil pemeriksaan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19

Bali Post/ist

DIDEPORTASI - Barakeh Wissam (tengah) asal Suriah saat dideportasi petugas Imigrasi.

Gianyar, Barakeh Wissam mengadakan kegiatan meditasi massal dengan jumlah peserta diperkirakan 60 orang.

Hal tersebut menjadi viral dan menimbulkan keresahan warga di tengah laranganlarangan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada masa pandemi Covid-19.

Sementara hasil pemeriksaan Imigrasi, kata Kakanwil Kemenkum HAM Bali Ja-

maruli Maniuruk, Barakeh Wissam berkewarganegraan Suriah pemegang ITAS investor dengan nomor register 2C12EB0367-T yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar berlaku dari 12 Desember 2019 sampai dengan 11 November 2021 dan menjabat sebagai Direktur dari House of Om (PT Aum House Bali).

Kegiatan tersebut tidak

mendapat persetujuan resmi dari desa adat setempat dan sifatnya hanya pemberitahuan secara lisan. Pelaksanaan kegiatan itu diduga menyalahi aturan protokol kesehatan Covid-19. Kegiatan di tengah pandemi Covid-19 dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

Barakeh Wissam juga dipandang tidak mematuhi Permenkes Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 dan Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 Tahun 2020 tentang Penguatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Bali yaitu mengenai pembatasan kegiatan yang melibatkan paling banyak 25 orang. ‘’Berdasarkan hal tersebut yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan Administratif Keimigrasian sesuai Pasal 75 ayat 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,’’ kata Jamaruli Maniuruk. (kmb37)

Senin Pon, 6 Juli 2020

Antisipasi Lonjakan Transmisi Lokal

Pendidikan

SMK TI Bali Global Denpasar Gelar Persembahyangan Pujawali, Saraswati dan ’’Pamelaspas’’ Gong MERAYAKAN hari suci Saraswati, SMK TI Bali Global Denpasar di bawah naungan Yayasan Widya Dharma Santi yang dibina Prof. Dr. I Made Bandem, M.A., Drs. I.B. Dharmadiaksa, M.Si.Ak., Dr. Dadang Hermawan dan Drs. Satria Dharma, menggelar persembahyangan bersama di Padmasana sekolah, Sabtu (4/7). Persembahyangan diikuti sejumlah staf manajemen SMK TI Bali Global Denpasar dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Persembahyangan dirangkaikan dengan piodalan atau pujawali Padmasana dan Ratu Gede sekaligus dilakukan Pamelaspasan Gong Sekolah. Pamelaspasan Gong dihadiri Pembina Yayasan Widya Dharma Santi Prof. Dr I Made Bandem, M.A. dan Wakil Ketua Yayasan I Made Marlowe Makaradwaja Bandem, B.Bus. Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd. mengatakan, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, persembahyangan hari suci Saraswati tetap dilakukan secara khusyuk mengedepankan protokol kesehatan. Menurutnya, Sang Hyang Aji Saraswati merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan, sehingga sangat relevan lembaga pendidikan merayakannya setiap enam bulan sekali. ‘’Kita bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena dengan turunnya ilmu pengetahuan ini kita bisa introspeksi diri bagaimana agar pendidikan ke depan lebih baik, sehingga bisa dicermati oleh generasi muda,’’ ujarnya.

Terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran Baru 2020/2021, dikatakannya, sebanyak 405 siswa baru telah melakukan registrasi dari 508 pendaftar sementara.

Target kuota siswa yang akan ditampung tahun ini sebanyak

RSUD Tabanan Tambah Kapasitas Ruang Isolasi Tabanan (Bali Post) -

Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabanan saat ini tengah fokus menuntaskan kasus transmisi lokal yang belakangan mengalami tren meningkat. Salah satunya dengan menambah 12 tempat tidur di ruang isolasi RSUD Tabanan.

BERSAMA - Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd. (kiri) bersama Pembina Yayasan Widya Dharma Santi Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. (tengah) dan Sekretaris Yayasan I Made Marlowe Makaradwaja Bandem, B.Bus. 504 dari 14 rombongan belajar (rombel) yang disiapkan.

Diharapkan masyarakat yang ingin menyekolahkan putraputrinya agar segera mendaftar karena pendaftaran berakhir pada 11 Juli 2020. Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara daring akan dimulai 13 Juli 2020.

Pihaknya berharap pelaksanaan PPDB tahun ini bisa dilakukan dengan baik, jujur dan transparan, sehingga baik sekolah negeri maupun swasta mampu mengelola sistem pendidikan dengan baik. ‘’Kami di sekolah swasta siap menampung siswa yang belum bisa ditampung di sekolah negeri,’’ pungkasnya.

SMK TI Bali Global Denpasar dengan moto ‘’Wiyata Prapti Waratmaja’’ merupakan satu-satunya SMK di Bali yang memiliki jurusan di bidang IT yang lengkap. Ada lima

jurusan yang dikembangkan, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Animasi dan Desain Komunikasi Visual.

Sekolah yang beralamat di Jalan Tukad Citarum No. 44 Panjer ini telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Di sekolah ini siswa tidak hanya diajak belajar dalam kelas, tetapi juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekstra dan intrakulikuler, antara lain Broadcasting (Penyiaran), English Club, Web Desain Club, Teater, Pesanthian, Pencak Silat, KSPAN, Jurnalistik, Basket, Bulu Tangkis, Cromematic dan Catur. Yang terbaru, siswa akan dikembangkan bakatnya di bidang seni gamelan Bali dan seni tari. Sebab, saat ini SMK TI Bali Global telah memiliki gamelan gong yang lengkap. (ad045)

Desain Embung Membran TTP Sanda Diubah

Tabanan (Bali Post) Kecamatan Pupuan yang dikenal dengan komoditi perkebunannya selama ini masih terkendala masalah pengairan. Pemkab Tabanan melalui Bapelitbang sejak tahun 2019 telah mengajukan usulan pembangunan embung membran yang berlokasi di kawasan TTP Sanda, Desa Sanda, Kecamatan Pupuan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Sampai saat ini rencana pembangunan embung ini masih terus berproses dan tengah dibuatkan desain ulang lantaran pergeseran lokasi.

Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja dimintai konfirmasinya, Minggu (5/7) kemarin, menerangkan rencana pembangunan embung membran di kawasan TPP Sanda dilakukan oleh pihak BWS Bali-Penida dengan pagu anggaran Rp 11 miliar, bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT Jangkar Sejati Utama dengan nilai kotraktual lebih kurang Rp 7,7 miliar. Rencananya pembangunan dikerjakan selama 6 bulan dengan SPK per tanggal 20 Juni 2020.

Pembangunan embung ini akan dimanfaatkan untuk pengairan perkebunan di Sanda dan sekitarnya. Jika proyek ini berhasil, ke depannya juga akan dibangun beberapa embung di kawasan Pupuan agar masalah pengairan untuk perkebunan bisa diatasi. ‘’Secara geografis Kecamatan Pupuan mengalami kendala air untuk perkebunan, sehingga kita buatkan

embung penampungan air hujan dan catchment area untuk sumber air yang selama ini terbuang,’’ ucap Wiratmaja.

Diterangkannya, rencana pembangunan embung membran yang berlokasi di kawasan TTP Sanda, Desa Sanda, dirancang dengan luasan tangkapan air 40 x 60 meter dan tinggi 5 meter. Total daya tampung 8.800 m3. Rencana awal bangunan embung berada di timur atau di hulu padmasana/tempat suci kawasan. Namun, setelah dilakukan survei kembali oleh pihak BWS Bali- Penida serta pertimbangn kearifan lokal, lokasi rencana awal dipindah atau mengalami pergeseran ke bawah lebih kurang 10 meter.

Oleh karena itu dibuat desain ulang dengan membuat bangunan embung dua buah yang luasnya sama 40 x 60 meter, tinggi 5 meter dan daya tampung 8.800 m3.

Seperti diketahui, Kabupaten Tabanan dipilih oleh Kementerian Pertanian menjadi lokasi Program Pengembangan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Pemkab Tabanan kemudian memilih tempat di Desa Sanda, Pupuan. Program pemerintah pusat ini bertujuan mengajak masyarakat berinovasi memanfaatkan teknologi modern, sehingga pertanian ke depannya akan semakin maju.

Untuk mendukung program tersebut tentunya ketersediaan air menjadi salah satu perhatian. (kmb28)

GTPP Covid-19 Tabanan melalui Juru Bicaranya yang juga Kepala Diskominfo Tabanan I Putu Dian Setiawan saat dimintai konfirmasinya, Minggu (5/7) kemarin, membenarkan adanya rencana penambahan kapasitas tempat tidur untuk penanganan pasien Covid-19 di RSUD Tabanan. Rumah sakit milik pemerintah ini yang sebelumnya hanya menyediakan 6 tempat tidur, nantinya akan memiliki kapasitas untuk 19 orang pasien. Sementara di UPTD RS Nyitdah, Kecamatan Kediri, awalnya disiapkan 100 tempat tidur, sampai saat ini sudah beroperasi 30. ‘’Untuk di RS Nyitdah masih terus dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan,’’ ucapnya.

Mantan Kabag Humas Pemkab Tabanan itu men-

gatakan, selain penambahan kapasitas ruang isolasi di RSUD Tabanan, Gugus Tugas melalui instansi terkait telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 mulai dari edukasi pada masyarakat tentang protokol kesehatan seperti sering cuci tangan dan penggunaan masker hingga tracing pada mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19. ‘’Satgas Kesehatan hampir tiap hari melakukan tracing menindaklanjuti adanya laporan penambahan pasien baru positif Covid-19. Artinya, saat ada hasil positif langsung dilakukan tracing,’’ terangnya.

Sementara itu, dari update data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tabanan hingga per Minggu kemarin, terjadi

Negara (Bali Post) – Penanggulangan abrasi pantai di Jineng Agung, Gilimanuk, sejatinya berjalan tahun 2020 ini. Namun, karena pandemi Covid-19, anggaran penanganan dipangkas. Diharapkan pembangunan tanggul pelindung abrasi di pantai yang berdekatan dengan Pelabuhan Gilimanuk ini bisa direalisasikan tahun 2021 mendatang.

Hal tersebut terungkap saat kunjungan Komisi III DPRD Provinsi Bali ke lokasi abrasi akhir pekan lalu.

Komisi III yang Diketuai IGA Diah Werdhi Srikandi WS bertemu masyarakat guna memastikan penanganan abrasi yang telah merenggut areal permukiman warga ini diprioritaskan. ‘’Abrasi

di sini (Jineng Agung) sudah bertahun-tahun. Tahun 2018 lalu saya sudah pernah ngecek dan mengusulkan ke BWS agar (penanganan) abrasi ini diprioritaskan,’’ terang Diah Srikandi.

Tindak lanjut usulan itu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida mengusulkan ke pusat tahun 2020 untuk penanganan abrasi sepanjang 700 meter. Akan tetapi karena pandemi, banyak anggaran yang dialihkan ke penanganan Covid di pusat. ‘’Anggaran BWS dipangkas Rp 75 miliar. Semoga tahun 2021 terealisasi,’’ ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Selama belum terealisasinya penanganan dari BWS, warga di Jineng Agung membentuk sekaa gotong royong untuk penanganan

Negara (Bali Post) – Mobil Kijang pelat merah (mobil dinas) yang sudah lama diparkir di area Timbangan UPPKB Cekik, Gilimanuk, terbakar pada Sabtu (4/7). Belum diketahui pasti penyebab mobdin DK 985 itu dilalap si jago merah.

Beruntung sebelum menjalar ke bagian bangunan lainnya, peristiwa itu bisa ditanggulangi. Petugas di areal kantor langsung berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia. Api bisa dipadamkan dengan dua unit

Bali Post/dok

DITAMBAH - Ruang isolasi di RSUD Tabanan yang rencananya ditambah 12 tempat tidur. penambahan dua orang pasien positif dari kasus transmisi lokal serta hasil tracing yang dilakukan oleh Gugus Tugas.

Salah satu pasien adalah tenaga kesehatan asal Kecamatan Kerambitan yang bekerja di salah satu rumah sakit di Denpasar dan kini sudah dirawat di RS Sanglah. Satu pasien lagi asal Kecamatan

Baturiti yang terpapar dari rekannya di wilayah Denpasar telah dirawat di RS Nyitdah. Meski ada penambahan, kabar baik juga disampaikan oleh GTTP Tabanan yaitu dua pasien positif dinyatakan sembuh. Pasien ini sebelumnya menjalani perawatan di UPTD RS Nyitdah dan RSUD Tabanan. (kmb28)

Penanganan Abrasi Jineng Agung Diusulkan 2021

Bali Post/kmb26

ABRASI – Sejumlah anggota Komisi III DPRD Bali mengecek lokasi abrasi di Pantai Jineng Agung, Gilimanuk. abrasi. Warga berupaya membuat tanggul berbahan seadanya seperti tumpukan kampil berisi material. Mereka mengharapkan air tidak menerjang langsung hingga ke permukiman warga. Saat air pasang, sejumlah rumah

terdampak bahkan jalan yang menghubungkan antarlingkungan telah putus.

Komisi III dan sejumlah anggota DPRD berinisiatif memberikan donasi untuk meringankan sekaa gotong royong warga itu. (kmb26)

APAR milik kantor.

Informasi yang didapat, kebakaran diketahui sekitar pukul 10.37 Wita. Kendaraan roda empat itu diparkir tepat di sebelah gudang genset timbangan UPPKB Cekik dan toilet. Mobil dalam kondisi rusak diparkir di TKP sudah

sejak tiga tahun dan tidak pernah dihidupkan.

Api diketahui datang dari atap tempat parkir lalu merembet turun dan menyebabkan kebakaran mobil pada bagian jok dan bodi. Begitu diketahui terbakar, petugas langsung memadamkan api menggunakan perangkat APAR yang disediakan di kantor. Sepuluh menit kemudian api berhasil dipadamkan.

Diduga api berasal dari arus pendek listrik pada kabel listrik yang ada pada atap tempat parkir.

Kepala Satpol PP Jembrana Made Leo Agus Jaya membenarkan adanya kejadian kebakaran mobil itu dan menerima laporannya.

Penanganan sudah dilakukan secara manual dengan APAR di kantor setempat.

Pihaknya akan mengecek kesiapan APAR di titik-titik yang diperlukan. ‘’Kami upayakan koordinasikan dengan perizinan agar APAR menjadi syarat dan masuk di cek list persyaratan dalam perizinan tertentu,’’ terang mantan Camat Jembrana ini. (kmb26)

Mobil Dinas di Jembatan Timbang Terbakar

Bali Post/kmb26

TERBAKAR - Petugas berupaya memadamkan api pada mobil yang terbakar di Kantor UPPKB Cekik, Gilimanuk.

Senin Pon, 6 Juli 2020

Diduga Sakit Jantung Kambuh Jro Mangku Dalem Meninggal di Kolam Semarapura (Bali Post) – Jro Mangku Dalem Pemuteran, Banjar Losan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, ditemukan meninggal di dalam kolam di areal pura setempat, Minggu (5/7) pagi. Dia ditemukan sudah di dalam kolam oleh warga sekitar yang hendak melakukan persembahyangan terkait Purnama Kasa. Jro Mangku saat walaka bernama Made Ariana Adi (60) ini meninggal diduga sakit jantungnya mendadak kambuh.

TIRTA EMPUL - Terlihat pamedek ‘’malukat’’ ke Pura Tirta Empul dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Minggu (5/7) kemarin.

Dikawal Ketat Polisi, Warga ’’Malukat’’ di Pura Tirta Empul

Gianyar (Bali Post) Warga dikawal ketat pihak kepolisian saat melakukan prosesi malukat Banyupinaruh di Pura Tirta Empul, Desa Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring, Minggu (5/7) kemarin. Warga yang datang malukat sesuai ketentuan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Kepada warga yang datang dibagikan kartu antrean di pintu utama pura itu. Namun jumlahnya dibatasi 100 kartu saja.

Kasubbagdalops Bag Ops Polres Gianyar AKP Yuliana Lomi menjelaskan, warga yang datang mengikuti proses pangelukatan hingga persembahyangan di Pura Tirta Empul sudah menjalankan protokol kesehatan. Para pamedek yang datang sudah mengikuti ketentuan yang ditetapkan guna mengantisipasi pandemi Covid-19.

‘’Saat pangelukatan Banyupinaruh sekaligus persembahyangan Purnama di Pura Tirta Empul itu sudah mengikuti protokol kesehatan,’’ terangnya.

Prosesi diawali pamedek yang tangkil menerima kartu berwarna dari petugas untuk bisa masuk ke pintu utama pura. Disediakan 100 kartu saja dari desa setempat. Karena itu, pamedek hanya dibatasi sesuai jumlah kartu. Selain warga harus antre, pamedek juga wajib mengikuti protokol kesehatan, cuci tangan, cek suhu tubuh, dan jaga jarak.

Namun warga yang hendak sembahyang di jeroan pura hanya boleh 30 orang. Mereka duduk sesuai tanda yang sudah diberikan. Sedangkan di tempat pangelukatan hanya dilakukan 20 orang. ‘’Semua tahapan itu dilakukan secara bergiliran.

Pamedek selama di areal pura

tetap diberikan imbauan agar mengedepankan protokol kesehatan,’’ paparnya.

Bendesa Adat Manukaya Let Made Mawi Arnata mengatakan pihaknya turut serta mengawal prosesi hari raya Saraswati hingga Banyupinaruh, dengan mengerahkan satgas gotong royong dan petugas gabungan untuk berjaga di areal pura. Banyupinaruh itu dimulai pukul 08.00 sampai pukul 20.00. ‘’Untuk mengawasi kami turunkan 200 petugas dari unsur Polsek Tampaksiring, pecalang dan satgas. Penjagaan sesuai arahan Kapolres, mulai pintu masuk hingga meninggalkan areal pura,’’ jelas Made Mawi Arnata.

Warga yang ingin malukat diharapkan warga datang kapan saja. ‘’Setiap hari merupakan waktu yang baik untuk malukat,’’ jelasnya. (kmb35)

Membeludak, Kunjungan ke Pantai Klotok Gugus Tugas Waswas

Sehari setelah perayaan hari raya Saraswati, Pantai Klotok, Desa Gelgel, Klungkung, dipadati pengunjung, Minggu (5/7) kemarin. Membeludaknya kunjungan ini, membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klungkung waswas. Sebab, sebagian besar dari mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bagaimana euforia warga di Pantai Klotok ketika momen Banyupinaruh sehari setelah hari raya Saraswati itu?

AREAL Pantai Klotok ini penuh dengan pengunjung dari Klungkung maupun dari luar Klungkung. Mereka mendatangi pantai ini untuk malukat sekaligus berekreasi. Areal pantai ini tetap ramai, meski gelombang cukup besar. Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung Putu Suarta sebagai Seksi Pengamanan dalam Gugus Tugas dihubungi Minggu kemarin mengaku sangat khawatir melihat membeludaknya kunjungan.

Ada yang melakukan persembahyangan ke pura.

Tidak kalah ramai dengan yang beraktivitas di tepi pantai.

Situasi ini, menurutnya, jelas sudah tidak mengindahkan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Baik menggunakan masker hingga jaga jarak antarwarga. Situasi demikian sudah sulit dicegah.

Petugasnya di lokasi setempat hanya tetap menjalankan tugas untuk mengedukasi warga agar tetap waspada. Ingat memakai

masker dan jaga jarak. ‘’Apalagi gelombangnya besar. Ini sesungguhnya sangat berbahaya.

Kami ingatkan warga agar tetap berhati-hati,’’ kata Suarta.

Dari garis pantai seluruh Klungkung, Pantai Klotok dikatakan paling ramai. Sementara pantai lainnya seperti Goa Lawah, Kusamba, Sidayu, Lepang hingga Tegal Besar relatif sepi.

Ketua Satgas Gotong Royong Desa Gelgel Gede Eka Semayaputra mengatakan, terkait hal ini sesungguhnya sudah ada pararem bahwa areal pantai sementara tertutup untuk warga luar Desa Adat Gelgel. Tetapi, dalam situasi seperti saat ini, pihaknya juga tidak berani melarang, walaupun pararemnya jelas disebutkan seperti itu. Tetapi, pihaknya mengedepankan imbauan, jaga jarak dan memakai masker. ‘’Peringatan untuk tidak beraktivitas di Pantai Klotok maupun Pantai Batu Tumpeng

KLOTOK - Warga saat memadati Pantai Klotok.

sudah kami pasang di lokasi.

Kalau untuk warga kami tetap harus jaga jarak dan pakai masker. Namun untuk warga luar tertutup,’’ jelasnya.

Terhadap membeludaknya kunjungan ke Pantai Klotok, dia mengaku sudah menyampaikan isi pararem-nya seperti itu.

Guna menyikapi ini, pihaknya sudah membahasnya kembali dengan desa adat. Termasuk memerankan para pecalang.

Pihaknya menegaskan akan melakukan evaluasi kembali.

Situasi ini juga menjadi perhatian khusus pihak kepolisian.

Menurut Kepala Bagian Operasi Polres Klungkung Kompol I Gede Made Surya Atmaja, euforia warga ditakutkan tidak mengindahkan rambu-rambu larangan mandi di laut dan sosialisasi new normal. Demikian pula edukasi yang diberikan berupa ajakan serta mengingatkan para pengunjung pantai dalam pencegahan Covid-19.

Di antaranya dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Selain itu, dari catatan tahun sebelumnya, saat perayaan seperti ini beberapa kali terjadi peristiwa warga terseret ombak karena mandi teralu ke tengah laut. Tidak itu saja, saat kondisi cuaca buruk, masih ada warga nekat ‘’menantang’’ ombak hingga yang bersangkutan terseret arus bahkan hingga meregang nyawa. ‘’Kami siap siaga dalam menjaga situasi sekitar agar aman. Ini sangat rawan sekali,’’ tegasnya. (gik)

Kadus Losan Ketut Suetana saat dihubungi, Minggu kemarin, membenarkan peristiwa ini. Dia mengatakan peristiwa nahas itu diketahui pertama kali oleh A.A. Kompyang Witiari bersama suaminya, Made Kariasa, sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu sepasang suami-istri yang tinggal di sebelah pura itu hendak melakukan persembahyangan di Pura Dalem Pemuteran.

Saat masuk ke areal pura, tibatiba Kompyang kaget melihat Jro Mangku sudah berada di dalam kolam dalam kondisi tak sadarkan diri.

Dalam situasi panik, dia memanggil suaminya dan memberitahukan kepada warga sekitar, untuk segera menolong Jro Mangku. Kabar ini dengan cepat menyebar kepada warga sekitar, aparat desa hingga ke pihak kepolisian. Sejumlah personel polisi pun, dikatakan Suetana, sempat terjun ke TKP, mengevakuasi Jro Mangku. Namun, nyawanya sudah tak tertolong lagi. Dia sudah dinyatakan meninggal di TKP. Suetana menambahkan, Jro Mangku awalnya sedang melakukan rutinitasnya sebagai pangayah Pura Dalem Pemuteran, membersihkan di areal pura, karena hari raya purnama. Sebab, saat

purnama, biasanya banyak umat Hindu datang melakukan persembahyangan. ‘’Saat mabersih di taman, diduga saat itu sakit jantung Jro Mangku kambuh. Kemudian jatuh ke areal kolam hingga tenggelam,’’ kata Suetana.

Usai melakukan olah TKP, jenazahnya langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Klungkung. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh Jro Mangku. Pihak keluarga pun, dikatakan Suetana, sudah menerima kepergiannya dengan ikhlas. Korban meninggalkan istri dan satu anak perempuan yang sudah menikah. Mereka cukup kaget mendengar kepergian Jro Mangku akibat sakit jantungnya kambuh di areal pura.

Mengenai proses penguburannya, pihaknya mengaku masih menunggu koordinasi dengan prajuru desa adat setempat, karena statusnya sebagai seorang pemangku. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak keluarganya, guna mempersiapkan sarana yang dibutuhkan dalam proses penguburan.

Apalagi, dalam situasi pandemi, proses penguburan jenazah harus mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (kmb31)

TIBA DI RSUD - Jenazah Jro Mangku Dalem Pemuteran saat tiba di RSUD Klungkung.

Putus Transmisi Lokal dari Dua Nakes

GTPP Gianyar Tutup Puskesmas Sukawati 1 Gianyar (Bali Post) Usai menutup usaha Toko Bangunan Harum Jaya di Kelurahan Gianyar, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gianyar kini berencana melakukan penutupan terhadap Puskesmas Sukawati 1, Senin (6/7) ini. Agenda ini dilakukan karena terjadinya transmisi lokal yang melibatkan hampir seluruh tenaga kesehatan di puskesmas tersebut.

Ketua Harian GTPP Covid-19 Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, Minggu (5/7) kemarin, pihaknya berencana menutup pelayanan Puskesmas Sukawati 1 mulai Senin hari ini. Upaya ini dilakukan dalam rangka memutus penyebaran mata rantai Covid-19. ‘’Ya… betul ditutup, guna memotong mata rantai penyebaran melalui transmisi lokal,’’ katanya.

Dikatakan, saat ini sudah terjadi transmisi lokasi di Puskesmas Sukawati

1 melalui dua orang tenaga kesehatan (nakes). Nakes Puskesmas Sukawati 1 itu dinyatakan positif Sabtu (4/7) malam yakni berinisial NWM. Nakes 46 tahun diketahui sempat kontak erat dengan NKS yang juga merupakan nakes yang sudah dinyatakan positif pada 28 Juni lalu.

Satu lagi nakes Puskesmas Sukawati 1 yang dinyatakan positif berinisial NMLP. Nakes 26 tahun ini merupakan menantu NKS. ‘’Transmisi lokal di Puskesmas Sukawati 1 sebanyak dua orang, yang salah satunya adalah menantu klaster berinisial NKS,’’ imbuhnya.

Tim GTPP Gianyar pun sudah melakukan tracing terhadap kedua nakes yang baru diketahui positif Covid itu. Hasil penelusuran dipastikan mereka telah melakukan kontak erat dengan kurang lebih 25 nakes di Puskesmas 1. ‘’Makanya perlu dilakukan penutupan sambil

menunggu hasil rapid test dan swab kepada 25 nakes dalam rangka memutus terjadinya pengembangan klaster, ‘’ tegas Wisnu Wijaya.

Diketahui sudah terjadi penularan terhadap sejumlah anggota keluarga dari NKS. Seperti suami berinisial IWS (58) dan anak kandung IMAY (25) yang berstatus pegawai honorer Pemprov Bali.

Karena itu dipandang penting mengambil langkah pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. ‘’Seluruh keluarga sudah dikarantina di Hotel Ramada, Jalan Sunset Road,’’ katanya.

Wisnu Wijaya juga mengungkapkan kekhawatiran bisa menyebar ke Puskesmas 2 Sukawati. Namun pihaknya sudah melakukan tracing dan rapid hingga swab. ‘’Sudah kita tangani, makanya Puskesmas 2 Sukawati masih belum perlu ditutup,’’ katanya. (kmb35)

’’Pamedek’’ Numplek Saat Banyupinaruh

Diterapkan Protokol Kesehatan di Tirta Sudamala

PAMEDEK DIATUR - Sejumlah pamedek melakukan persembahyangan dengan jarak yang telah diatur di Tirta Sudamala saat hari Banyupinaruh, Minggu (5/7) kemarin.

Bangli (Bali Post) – Protokol kesehatan Covid-19 diterapkan Banjar Adat Sedit terhadap pamedek yang datang sembahyang dan malukat di Tirta Sudamala. Seperti terlihat saat hari Banyupinaruh, Minggu (5/7) kemarin. Pamedek yang datang diwajibkan melalui pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki areal pura dan tempat malukat. Jarak pamedek saat bersembahyang juga diatur.

Berdasarkan pantauan, pengecekan suhu tubuh dilakukan pecalang banjar adat setempat. Di pos pengecekan, pamedek juga disediakan hand sanitizer dan masker. Pamedek yang masuk ke tempat persembahyangan dibatasi maksimal 25 orang. Tempat duduknya juga diatur dengan cara memberikan tanda silang.

Agar tidak berjubel dalam satu areal, persembahyangan dan ritual malukat di pancoran digilir.

Klian Banjar Adat Sedit Jero Mangku Nengah Armada ditemui di lokasi men-

gatakan, pamedek mulai berdatangan silih berganti ke Tirta Sudamala sejak pagi hari. Bahkan ada juga yang datang sejak malam sebelumnya. Jika dibanding enam bulan lalu sebelum wabah Corona, menurutnya, jumlah pamedek yang datang untuk malukat di hari Banyupinaruh kemarin tidak begitu ramai. ‘’Yang datang kebanyakan dari seputaran Bangli. Dari luar ada, tapi tidak banyak,’’ ujarnya.

Kata dia, Tirta Sudamala statusnya masih ditutup sejak tiga bulan lalu.

Namun pihaknya tidak bisa melarang pamedek yang ingin bersembahyang dan melakukan ritual malukat. Karenanya pihaknya melakukan persiapan supaya kegiatan persembahyangan dan malukat di hari Banyupinaruh bisa tetap berjalan sesuai protokol kesehatan. ‘’Kami didukung penuh Satgas Desa Adat dengan penyediaan masker dan alat cek suhu. Bagi pamedek yang tidak pakai masker, kami berikan masker,’’ terangnya. (kmb40)

Senin Pon, 6 Juli 2020

12 Orang Positif Covid-19 di Karangasem

Pendidikan

Setengahnya Merupakan Nakes

Amlapura (Bali Post) Warga positif Covid-19 di Kabupaten Karangasem terus saja bertambah.

Dari data per Sabtu (4/7), tercatat ditemukan sebanyak 12 kasus warga positif Covid-19. Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, Minggu (5/7) kemarin menjelaskan, dari 12 kasus baru itu, enam orang merupakan tenaga kesehatan (nakes).

TINJAU UTBK - Jajaran ISI Denpasar saat meninjau pelaksanaan UTBK hari pertama di Kampus ISI Denpasar, Minggu (5/7) kemarin.

ISI Denpasar Gelar UTBK

Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat JAJARAN Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mulai melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Tahun 2020, Minggu (5/7) kemarin. Standar protokol kesehatan Covid-19 pun diterapkan dengan ketat.

Protokol kesehatan untuk 2.815 calon peserta sudah tampak sejak memasuki pintu gerbang kampus. Peserta diukur temperatur tubuhnya oleh pengawas yang bersiaga dan wajib menggunakan masker. Pengawas itu sebelumnya telah di-rapid test oleh petugas kesehatan.

Di depan laboratorium yang digunakan untuk pelaksaaan UTBK sudah tersedia wastafel untuk tempat mencuci tangan dan cairan hand sanitizer. ‘’Secara teknis semuanya sudah sesuai sistem nasional dan standar-standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19,’’ ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiwaan dan Alumni ISI Denpasar Prof.

Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes. di sela-sela meninjau pelaksanaan UTBK hari pertama.

Lebih jauh dikatakannya, sebelum pelaksanaan UTBK pihaknya sudah sowan ke Puskesmas Dentim untuk mengantisipasi jika ada kondisi yang tidak diinginkan pada peserta.

Pihak puskesmas yang posisinya dekat dengan Kampus ISI Denpasar pun menyatakan siap setiap saat. Selain itu, pihaknya telah mengantongi izin pelaksanaan UTBK dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Prof. Artayasa menambahkan, peserta UTBK yang temperatur tubuhnya di atas 37,5 derajat, sesuai ambang batas yang ditetapkan LTPMT, dapat dipindahkan mengikuti sesi berikutnya. ‘’Yang berhalangan karena sakit, bisa mengikuti sesi force majeur atau diarahkan ke sesi kedua. Itu sudah ada sistemnya tersendiri. Bisa saja suhu tubuh peserta meningkat karena sebelumnya melalui perjalanan jauh. Mudah-mudahan 100 persen bisa mengikuti UTBK kali ini,’’ ucapnya didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Komang Sudirga serta Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr. A.A. Gede Bagus

Udayana.

Peserta UTBK juga telah diatur jarak tempat duduknya sesuai protokol kesehatan.

Dalam jeda pergantian sesi dilakukan disinfeksi atau sterilisasi ruangan untuk menjamin kenyamanan dan rasa aman bagi peserta UTBK. Intinya, selain memenuhi protokol kesehatan, secara teknis semuanya sudah disiapkan dengan baik, mulai dari server, perangkat komputer hingga genset untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik.

Prof. Artayasa menambahkan, UTBK kali ini merupakan bagian dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun Akademik 2020/2021. Peserta memperebutkan 40 persen dari total 700-an kursi mahasiswa baru di ISI Denpasar. ‘’Kami berharap pelaksanaan UTBK berjalan lancar keseluruhan sesinya hingga akhir bulan ini,’’ tandasnya.

Koordinator Pelaksana UTBK ISI Denpasar I Ketut Adi Sugita, S.Sos., M.M. mengatakan, UTBK di kampus setempat menggunakan empat laboratorium dengan total 110 komputer.

UTBK dibagi dua tahap. Tahap pertama berlangsung 5-14 Juli dan tahap kedua digelar 20-29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan 20 Agustus 2020.

Pihaknya juga menyiapkan sesi force majeur untuk antisipasi jika terjadi bencana yang dijadwalkan 29 Juli - 1 Agustus 2020. ‘’Penyelenggaraan UTBK tahun ini di tengah pandemi Covid-19 paling unik, tidak bisa seperti biasanya. Sesi pelaksanaan UTBK dipotong, materinya dikurangi, tidak selengkap tahun-tahun sebelumnya,’’ jelasnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, S.E., M.M. Koordinator TIK UTBK ISI Denpasar Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. menambahkan, dua server yang disiapkan di-back-up dua server lagi. Pelaksanaan UTBK tahap pertama pada 5-14 Juli dibagi 19 sesi, sedangkan tahap kedua pada 20-19 Juli dibagi sembilan sesi. (ad047)

Tertular Melalui Klaster Keluarga

Sehari, Tiga Pasien Positif Covid-19 Singaraja (Bali Post) Penularan virus Corona (Covid-19) melalui klaster keluarga banyak ditemukan di Buleleng. Buktinya, Sabtu (4/7) lalu ditemukan tiga orang pasien dari Kecamatan Buleleng positif terinfeksi Covid-19. Seorang di antaranya tertular melalui transmisi lokal, sedangkan dua orang sisanya melalui klaster keluarga dekat.

Data yang dikumpulkan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, tiga pasien terkonfirmasi positif itu adalah pasien dalam pengawasan (PDP) kode 120, 121, dan PDP kode 112. Setelah ada tambahan tiga kasus baru, Minggu (5/7) kemarin, Gugus Tugas tidak menemukan lagi tambahan, sehingga saat ini total pasien positif Covid-19 sebanyak 99 orang.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. men-

gatakan, dari tracing di lapangan, sebelum dinyatakan positif tertular virus Corona, PDP kode 120 menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng.

Saat itu pasien menunjukkan gejala demam, batuk dan filek. Karena keluhan itu mirip pasien terinfeksi virus Corona, dokter kemudian melakukan rapid test antigen. Hasilnya reaktif, pasien itu menjalani tes spesimen swab PCR pertama hasilnya negatif. Setelah kembali dilakukan tes spesimen swab PCR kedua, berubah hasilnya positif, sehingga pasien itu langsung menjalani karantina di RSP Giri Emas.

Lalu PDP kode 121 diketahui tertular Covid-19 setelah kontak langsung dengan PDP 115 yang sudah dinyatakan sembuh. Pasien ini sendiri adalah anak dari PDP yang sudah sembuh. Dia positif tertular virus Corona setelah hasil rapid test antigen

Drs. Gede Suyasa, M.Pd

reaktif dan tes spesimen swab PCR positif. PDP 112 itu diketahui adalah menantu dari PDP 115. Pasien ini tertular setelah sempat kontak langsung dengan PDP yang sudah sembuh itu. ‘’Kemarin (Sabtu 4/7 - red) sempat ada tambahan tiga pasien baru dan dirawat di RSP Giri Emas. Setelah sempat bertambah, hari ini (Minggu 5/7) tidak ada penambahan baru,’’ katanya.

Menurut Gede Suyasa, khusus tiga kasus terkonfirmasi positif ini tim surveillance menemukan penularan virusnya berada pada klaster keluarga. Namun di mana sumber para pasien ini tertular, Gugus Tugas masih melakukan tracing.

Setiap warga diingatkan senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan. ‘’Sekarang muncul klaster penularan keluarga. Ini artinya kita dituntut waspada.

Sekarang di keluarga pun harus wajib menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, dan juga memakai masker keluar rumah,’’ jelasnya.

Sabtu (4/7), terdapat seorang pasien dinyatakan sembuh. PDP kode 115 menjalani karantina di RSP Giri Emas sejak 30 Juni 2020 lalu. Setelah tiga kali menjalani tes swab PCR, sampelnya dua kali berturut-turut dinyatakan negatif. Dengan tambahan pasien sembuh itu, sampai kemarin jumlahnya masih sama yaitu sebanyak 90 orang. ‘’Yang sembuh ini awalnya dirawat di RSUD lalu akan menjalani operasi usus buntu.

Setelah rapid test reaktif dan swab positif, lalu tiga hari dikarantina yang bersangkutan sembuh. Saat ini sudah diizinkan pulang,’’ tegasnya. (kmb38)

‘’Ada enam orang tenaga kesehatan yang terpapar transmisi lokal, tiga di Dinas Kesehatan dan tiga lainnya tenaga kesehatan di RSUD Karangasem,’’ ucap Putra Pertama.

Menurutnya, dari 12 tambahan kasus positif itu, tiga orang di Kecamatan Sidemen, yakni dua orang berada di Banjar Cegeng, Desa Kertabuana, dan seorang di Desa Lokasari. Ketiganya

adalah pasien perempuan, berusia antara 47 tahun dan 50 tahun, serta 44.

Dari Kecamatan Karangasem terdapat lima kasus. Dua orang berasal dari Banjar Timbrah, Desa Pertima. Masing-masing pasien perempuan berusia 54 tahun dan laki 59 tahun, seorang dari Kelurahan Subagan dan satu orang dari Kelurahan Karangasem. Keduanya pasien perempuan berusia 27

tahun dan 33 tahun.

Di Kecamatan Bebandem terdapat seorang kasus positif transmisi lokal. Pasien laki-laki usia 58 tahun itu berasal dari Desa Bungaya Kangin. Sedangkan di Kecamatan Manggis, ditemukan satu kasus yakni remaja laki-laki berusia 19 tahun. Dia berasal dari Desa Gegelang.

Sementara di Kecamatan Abang ditemukan ada dua kasus baru. Satu kasus

berada di Desa Ababi dan Desa Nawakerti, Kecamatan Abang. Keduanya adalah pasien laki-laki berusia 68 tahun dan 19 tahun. ‘’Kasus positif ini semuanya transmisi lokal. Dari kasus ini ada 60 orang kontak tracing. Selanjutnya mereka di-rapid test. Dengan tambahan 12 kasus ini, maka secara keseluruhan kasus positif Covid-19 di Karangasem bertambah menjadi 94 orang. Sedangkan yang sembuh sebanyak enam orang, sehingga pasien sembuh menjadi 54 orang dan masih pemantauan 48 orang,’’ jelas Putra Pertama. (kmb41)

342 KK Warga Cegeng Jalani Karantina Baru Sekali Pemkab Salurkan Sembako

Amlapura (Bali Post) Sudah sepekan ini sebanyak 342 KK warga Banjar Dinas Cegeng, Desa Kertha Buana, Sidemen, Karangasem menjalani masa karantina wilayah. Namun, karena baru sekali Pemkab Karangasem mendistribusikan sembako kepada mereka, hal itu membuat warga mulai gelisah lantaran kekurangan sembako.

Pasalnya, bantuan kedua yang sangat diharapkan segera turun, sejauh ini belum terealisasi.

Klian Banjar Dinas Cegeng I Ketut Sulendra, Minggu (5/7) kemarin mengatakan, 342 KK sudah sepekan menjalani masa karantina wilayah. Dari sepekan karantina yang sudah dilalui itu, sayangnya Pemkab Karangasem baru sekali saja mendistribusikan bantuan sembako.

Bantuan itu diberikan kepada warga pada 27 Juni 2020 lalu. ‘’Bantuan yang diberikan itu berupa lima kilogram beras, mi instan, satu liter

minyak goreng dan gula kepada masing-masing KK. Padahal, sumbangan sembako itu sangat tidak men-

cukupi untuk kebutuhan sehari-hari apalagi selama sepekan. Untung saja ada sumbangan pihak ketiga

berupa beras, tetapi juga tidak mencukupi. Sebab, tidak ada lauk-pauknya,’’ keluhnya.

Sulendra mengatakan kebutuhan lauk-pauk, susu dan pampes untuk bayi dan malah belum ada. Atas kondisi ini, pihaknya berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan warganya yang sedang menjalani karantina wilayah ini. ‘’Selama warga menjalani karantina wilayah ini butuh makan. Mereka tidak boleh keluar rumah.

Jadi, pemerintah wajib memenuhi kebutuhan warga saat dipaksa karantina,’’ harapnya.

Satgas Desa Kertha Buana I Nengah Mandi berharap Pemkab Karangasem yang memberlakukan karantina wilayah terhadap Banjar Dinas Cegeng wajib memenuhi kebutuhan warga selama 14 hari masa karantina itu. ‘’Jangan sampai lepas tangan dan pemerintah hanya menyerahkan kepada satgas di desa,’’ tegasnya. (kmb41)

itu, draf sertifikat juga sudah disiapkan. Dengan demikian, tinggal menunggu usulan sertifikat dari pelaku usaha akomodasi pariwisata di Bali Utara. ‘’Dispar telah ditugaskan segera menyampaikan surat edaran kepada pelaku usaha akomodasi pariwisata.

Diharapkan bisa bulan ini, sehingga bulan ini pelaku pariwisata bisa mengajukan permohonan dan membuka usahanya,’’ katanya.

Pemprov Bali, kata Gede Suyasa, menggulirkan kebijakan new normal bidang

pariwisata itu untuk mengembalikan laju perekonomian masyarakat yang dari dulu memang mengandalkan sektor pariwisata. Selama pandemi Covid-19, sektor ini terpuruk.

Objek wisata yang terdaftar ditutup. Situasi ini berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) atau banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan.

Dengan ditetapkanya new normal itu, maka perekonomian diharapkan kembali bergerak. Akomodasi wisata yang nantinya telah diizinkan buka

dituntut menerapkan skema protokol kesehatan. Untuk menjamin akomodasi wisata di daerah bebas Covid-19, maka salah satu syaratnya adalah pelaku pariwisata sendiri memiliki sertifikat pemberlakuan new normal bidang pariwisata. ‘’Kita berharap pelaku pariwisata di daerah kita bisa memiliki sertifikat ini, dan sesuai kewenangan untuk hotel nonbintang sampai bintang dua sertifikatnya diterbitkan di kabupaten. Kami belum dapat berapa usulan yang masuk ke tim ferivikasi,’’ jelasnya. (mud)

Bali Post/ist

SEMBAKO - Pemerintah baru sekali menyalurkan bantuan kepada warga Cegeng yang sudah sepekan menjalani karantina. Pemkab Karangasem diharapkan kembali menyalurkan sembako.

’’New Normal’’ Bidang Pariwisata Buleleng Siapkan Tim Verifikasi

Masa kehidupan normal dalam tatanan baru atau lebih dikenal istilah new normal akan ditetapkan melalui kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pada 9 Juli 2020 mendatang.

Pembukaan masa kehidupan normal ini salah satunya mencakup bidang pariwisata. Khusus di bidang pariwisata, setiap usaha akomodasi pariwisata diwajibkan memiliki sertifikat yang menyatakan usaha bersangkutan bebas penyebaran virus Corona.

Terkait sertifikat bebas penyebaran virus itu, lalu bagaimanakah respons dan implementasinya di lapangan?

MENUNGGU usulan sertifikat bebas penyebaran virus itu, Buleleng telah mempersiapkan tim verifikasi yang dikoordinir Dinas Pariwisata (Dispar).

Sekab Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., Minggu (5/7) kemarin mengatakan, kabupaten diberikan kewenangan menerbitkan sertifikat penerapan new normal bidang pariwisata untuk hotel bintang satu, bintang dua dan hotel nonbintang.

Nantinya, para pelaku usaha akomodasi wisata itu wajib mengajukan usulan kepada pemerintah daerah. Usulan itu kemudian diverifikasi untuk mengecek persyaratan dan kesiapan hotel bintang satu, bintang dua dan hotel nonbintang menerapkan protokol kesehatan.

Saat ini anggota tim verifikasi melibatkan para staf di Dispar yang telah mendapatkan Training of Trainer (ToT - red) dari Pemprov Bali. Selain

Senin Pon, 6 Juli 2020

Awasi 154 Objek Wisata

Polres Badung Kerahkan 180 Personel

Mangupura (Bali Post) Polres Badung akan menerjunkan personelnya untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes), terkait dibukanya kembali objek wisata di Badung. Di wilayah Badung terdapat 154 objek wisata yang akan diawasi.

Polres akan mengerahkan 180 personel ke objek wisata tersebut. Personel tersebut bertugas memberi jaminan keamanan dan mengawasi penerapan prokes.

Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi didampingi Kasubbag Humas Iptu Ketut Oka Bawa mengatakan, sejak pemerintah mengumumkan adanya pandemi Covid-19, pihaknya langsung turun ke masyarakat mengimbau agar disiplin menerapkan prokes hingga menyalurkan bantuan sembako. ‘’Kami terus mengajak dan mengingatkan masyarakat agar berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat selama masa pandemi Covid-19 harus terus digaungkan,’’ kata Kapolres Roby, belum lama ini.

Menangani masalah ini, menurut Roby, Polres Badung tidak bisa bekerja sendiri. Pihaknya akan terus bersinergi dengan TNI maupun instansi terkait khususnya Dinas Pariwisata

Bali Post/ist

PROKES – Aparat kepolisian mengimbau warga disiplin menerapkan prokes.

Badung dalam mendukung pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat guna mempercepat pulihnya sektor pariwisata. ‘’Hingga saat ini, Polri masih melaksanakan Operasi Aman Nusa II 2020. Kami tetap melakukan pengawasan dan mengamankan proses era baru di tengah pandemi Covid-19,’’ tegasnya.

Roby mengharapkan para pelaku usaha parawisata ikut mengindahkan imbauan pemerintah dalam menjalankan usahanya di kehidupan normal yang baru. (kmb36)

Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19

‘’Pamahayu Jagat sebagai tanda alam kembali normal sekaligus mohon perlindungan supaya kembali harmonis seperti sebelumnya,’’ ujarnya.

Koster menambahkan, pihaknya terus berupaya dengan sebaik-baiknya dalam menangani Covid-19 seraya dalam waktu bersamaan pihaknya melakukan aktivitas demi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Aktivitas itu harus dilakukan secara bertahap, selektif, dan terbatas dengan melaksanakan protokol tatanan kehidupan era baru untuk masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

Menurut Koster, ada tiga tahapan yang dilaksanakan.

Pertama, melaksanakan aktivitas secara terbatas dan selektif

hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali, mulai tanggal 9 Juli 2020 yang bertepatan dengan hari baik. Untuk tahapan pertama ini, sesuai dengan arahan Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, pelaksanaan tatanan era baru yang diizinkan adalah adat agama, keuangan, perindustrian, perdagangan, logistik, transportasi, koperasi, UMKM, pasar tradisional, pasar modern, restoran dan warung, pertanian, perkebunan, kelautan/ perikanan dan perternakan, jasa dan kontruksi. Sementara untuk sektor pendidikan dan sektor pariwisata belum diberlalukan karena masih menunggu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk tahap kedua, melaksanakan aktivitas secara lebih luas, termasuk sektor pariwisata, namun hanya terbatas

untuk wisatawan nusantara, mulai diberlakukan 31 Juli mendatang. Dan tahapan ketiga, melaksanakan aktivitas secara lebih meluas di sektor pariwisata termasuk untuk wisatawan mancanegara akan diberlakukan mulai 11 September. Ini kurun waktu 42 hari dari tahap kedua pada 31 Juli. ‘’Kita berharap semua tahapan itu dapat berjalan dengan baik. Kita juga berharap semua masyarakat setiap melaksanakan kegiatan menerapkan protokol kesehatan tatanan kehidupan era baru secara tertib, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab. Mulai dari selalu memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, tidak berkerumun, berperilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga daya tahan tubuh,’’ tegasnya. (kk)

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS PTN Unud dr. IW Aryabiantara, Sp.An.KIC. mengatakan, sebelum dinyatakan meninggal du-

nia, kondisi almarhum sempat berat. Namun setelah dilakukan perawatan di RS PTN Unud dan terapi khusus, kondisinya sempat membaik.

Bahkan, karena kondisi membaik, pihak RS sudah melepas alat.

Setelah alat dilepas, kata

Aryabiantara, almarhum sempat ngobrol. Namun dalam waktu satu jam, kondisi kembali memburuk. ‘’Itu ciri khasnya Covid-19. Meski kita sudah prepare, bahkan terapi yang dilakukan termasuk yang paling lengkap,’’ ujarnya. (kmb23)

Kondisi Almarhum Sempat Membaik

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA

DIJUAL MOBIL

Cari Tukang Jahit,Tukang Sablon yg bisa Gambar Telp.755204

Toyota Inova’2010 Barang Bagus Harga Miring HP.081 338 344155

TOYOTA

B.BP.001.07.20.0000038

Operator produksi dupa diutamakan pernah kerja di home industri pembuatan dupa. Info di WA: 0851 0888 0888

G.15

Konstruksi Baja, Tukang Las kerja di Tabanan. Lamaran SMS/WA 0851 0888 0888

G.17

Waker , Berkebun Bertani, Pelihara Sapi untuk di Canggu .

Lamaran HP/WA 0851 0888 0888

G.18

DIJUAL MOBIL TOYOTA

T.SientaG’16 Akh,Matic,Htm,prb Avanza G’18,Low KM,08113892238

B.BP.004.07.20.0000043

SERVICE

B.BP.001.07.20.0000017

PROPERTY DIJUAL RUMAH

Djl/dikon rmh Br.Lt2 Jl.Pegang saan Timur Renon 081283948163 B.BP.001.07.20.0000040

PROPERTY DISEWAKAN RUMAH

Dikon Rmh 3KT Gg.Tiying Gading Jl.Pulau Galang, 081283948163 B.BP.001.07.20.0000041

Dikont Rumah Lt.2 3KM Jl.Subak Dalam Gg.22 Hub:081283948163 B.BP.001.07.20.0000042

Pelaku IKM Diminta Pertahankan Kualitas

‘’Saya dengan Kepala Disperidag Provinsi Bali sudah melakukan diskusi bagaimana cara kita untuk membuat suatu karya seperti mendorong para IKM agar bisa tampil dalam dunia digital ini. Misalnya saja membuat pameran lukisan digital karena para pelukis sudah tidak bisa untuk pameran saat pandemi. Nah, hal-hal seperti ini sedang kita bahas, dan secepatnya semoga kita bisa realisasikan, sehingga bisa mengakomodasi para IKM kita untuk memamerkan produknya dalam dunia digital,’’ ujar Ny. Putri Koster yang dikenal sebagai pelaku seni multitalenta ini.

Di samping itu, ia juga menyampaikan bahwa salah satu yang harus dijaga para IKM dalam promosi di dunia digital adalah kualitas produk.

Menurutnya, ketika customer membeli produk yang dilihat fotonya bagus di ranah online, namun saat produknya datang ternyata kualitasnya tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan foto yang dipajang,

maka akan mengecewakan konsumen. Untuk itu, menjaga kepercayaan masyarakat sangat penting saat bergerak dalam promosi digital. ‘’Saya minta para pelaku IKM Bali tetap mempertahankan kualitasnya, sehingga semakin banyak customer yang percaya dengan produk tersebut. Dengan demikian, IKM akan semakin berkembang maju,’’ katanya.

Sebelumnya, acara webinar dibuka oleh Ketua Umum Dekranas Ny. Wury Mar’uf Amin yang sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta yang berasal dari Dekranasda dari berbagai daerah, anggota Ikatan Kerajinan Masyarakat binaan Dekranasda serta para peserta lainnya yang telah mengikuti webinar ini.

Ny. Wury Mar’uf Amin menegaskan, kerajinan sebagai subbagian ekonomi kreatif yang berperan meningkatkan daya saing Indonesia seperti batik, tenun, kayu, dan lainnya. Di mana potensi kerajinan ini tersebar di seluruh daerah

yang ada di Indonesia, tentu kualitasnya tidak diragukan lagi dan acapkali bisa bersaing dengan dunia internasional.

Namun, katanya, adanya Covid-19 ini tentu berdampak luas pada semua sektor termasuk IKM. Dari data Dinas Perindustrian semua provinsi di Indonesia, terdapat 1 juta lebih IKM dengan 34,2 juta tenaga kerja yang terdampak akibat pandemi ini. Kalau dilihat dari estimasi kerugian sekitar Rp 18,29 triliun. Dari IKM yang ada, sekitar 15,93 persen kerajinan dan 54,14 persen pangan.

Sedangkan estimasi kerugian untuk kerajinan sekitar Rp 700 miliar. Dampak Covid-19 telah mengakibatkan omzet penjualan menurun, turunnya daya beli masyarakat, kesulitan bahan baku, proses produksi menurun sekitar 50 persen, termasuk juga giliran waktu kerja dan kesulitan membayar kredit usaha.

Dengan berbagai dampak yang dialami IKM di Indonedia, maka ia berharap webinar ini dapat membantu para IKM untuk beradaptasi dengan tatanan

baru dan meningkatkan omzet, yakni menggunakan platform digital untuk pemasaran. Untuk mendukung hal tersebut, ia menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei 2020, Presiden Jokowi telah meluncurkan program ‘’Bangga Buatan Indonesia’’. Gerakan nasional ini bertujuan untuk mendukung partisipasi masyarakat akan dampak Covid-19. Di mana memasuki era new normal dapat mengubah pola belanja masyarakat yang tadinya konvensional beralih ke digital.

Untuk itu, ia berharap para perajin sektor kerajinan harus ikut dalam kampanye tersebut.

Dalam seminar yang dihadiri oleh Ketua Harian Dekranas Ny. Tri Tito Karnavian, juga menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya, yaitu Samuel Wattimena yang merupakan perancang busana, Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenkraf Josua Simanjuntak, serta Kepala Kebijakan Publik dan Pemerintah Shopee Indonesia Radityo Triatmojo. (kk)

Belum lagi masyarakat yang semakin tidak tahan untuk lebih lama lagi tinggal di rumah dengan berbagai alasan. Salah satunya yang paling mendasar adalah kebutuhan primer.

Dengan pemberlakuan era kenormalan baru tersebut, tempat-tempat publik seperti mall dan supermarket, termasuk tempat-tempat wisata, dibuka kembali. Adapun aturan-aturan yang ditegakkan pada era kenormalan baru tidak jauh berbeda dengan di masa pandemi.

Perbedaannya adalah terdapatnya kelonggaran-kelonggaran, yaitu tempat publik dibuka, lalu masyarakat diizinkan untuk melakukan perjalanan yang penting, namun tetap mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan WHO, yaitu jaga jarak (physical distancing), pakai masker, dan sering cuci tangan, serta aturan-aturan lainnya seperti ibu hamil dan anak-anak di bawah 5 tahun dilarang ke tempat umum.

Kelonggaran aturan yang diberlakukan oleh pemerintah dengan membuka tempattempat publik pada situasi yang belum menunjukkan melandainya penyebaran virus

sebenarnya adalah sebuah kondisi yang hendaknya kita maknai dengan penegakan disiplin yang lebih tinggi. Mengapa demikian? Karena bila kita berani ke tempat-tempat publik, apalagi dengan tidak mengikuti aturan yang ketat, maka kemungkinan kita terpapar virus akan semakin tinggi.

Hal ini bisa dibuktikan dari kasus-kasus penularan yang semakin tinggi di tempat-tempat umum. seperti kasus yang terjadi di sebuah pesta pernikahan yang terjadi di Jawa Tengah.

Sebuah kegembiraan yang ingin dibagikan berubah menjadi sebuah duka, karena banyak orang yang terpapar dan bahkan harus kehilangan nyawa.

Kasus tersebut adalah salah satu contoh kelonggaran yang diberikan pemerintah, namun bablas, karena aturan tidak ditegakkan dengan maksimal.

Kebablasan sering membawa dampak yang kurang baik bahkan penyesalan. Tentu kasus tersebut kita maknai sebagai pembelajaran. Bahwa bila kita ingin selamat, disiplin untuk selalu mengikuti aturan-aturan hendaknya dilaksanakan. Niat untuk berbagi kebahagiaan

dapat berubah menjadi duka nestapa berkepanjangan bila kita melanggar aturan. Intinya, disiplin tinggi dalam mengikuti aturan sesungguhnya adalah sebuah upaya untuk saling menjaga dan menghormati kesehatan orang lain.

Era kenormalan baru ini bisa dikatakan sebagai era seleksi alam atau bahkan hukum rimba. Artinya bahwa siapa saja yang sadar melakukan aturan-aturan dengan disiplin tinggi maka mereka dapat terhindar dari virus dan bisa jadi pemenang atau terselamatkan.

Sebaliknya bila kita melanggar aturan, apalagi sengaja melang-

gar alias menyepelekan aturan (bahasa Bali: maboya), maka cepat atau lambat mereka yang tidak punya daya tahan, apalagi ada penyakit pendamping atau bahkan lansia, maka kecenderungan terinfeksi akan semakin tinggi. Seleksi alam atau hukum rimba memang sedang berjalan dalam kasus ini.

Hanya mereka yang menegakkan aturan dan yang kuat daya tahannya yang dapat terhindar atau menang melawan virus Corona yang berbahaya.

Pemberlakuan Era Kenormalan Baru

Penulis, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha

senin Pon, 6 Juli 2020 Harian untuk Umum

Bali Post

DATA COVID-19

Pengemban Pengamal Pancasila

Terbit Sejak 16 Agustus 1948

Tajuk Rencana Kecerdasan Beradaptasi dengan Peradaban Baru PERADABAN baru datang. Setidaknya itu yang diprediksi dan diyakini akan terjadi. Kegagalan kita lepas dari ancaman Covid-19 menuntut manusia beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ini juga menuntut terjadinya perubahan perilaku manusia termasuk gaya hidupnya. Peradaban baru dengan teori baru akan memaksa manusia berbuat melakukan langkah–langkah inovatif. Tetapi apa pun bentuknya sebuah dunia yang hidup dan terus bergerak menuntut adaptasi yang cerdas. Manusia tak bisa hidup dengan seleranya ketika dunia atau bumi sudah melakukan evolusi. Bumi dengan segala variannya kini memaksa menusia bergerak dengan pendekatan baru.

Yang kita tahu, saat ini Covid-19 memang belum kunjung melandai. Pasien Covid terus meningkat, kematian juga bergerak naik. Bahkan, usia terpapar tak lagi golongan usia tua, kini tua muda bahkan remaja juga terpapar. Jadi, asumsi tentang Covid-19 juga terus bergeser. Tak ada teori pasti yang bisa mendeteksi dan memastikan usia rentan dan usia tak rentan. Apalagi memastikan kapan akan berakhir. Semua bergerak secara alami dan manusia masih saja terjebak dengan model bertahannya. Diam di rumah, jaga jarak dan pakai masker. Ini mungkin sangat elementer. Adaptasi harus dimulai dan cara melindungi diri harus dirumuskan secara lebih detail. Kehidupan tak akan pernah damai dan tenang. Terlebih kini Covid-19 kita sudah yakini akan menjadi teman hidup kita.

Kalau ditinjau hanya dari sudut pandang kesehatan, bekerja dan beraktivitas lainnya dari rumah, memang yang paling aman. Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang membiayai kebutuhan masyarakat dan belanja pemerintah, manakala kondisi keuangan negara dan daerah seperti terurai di atas? Jawabannya hanya satu. Roda ekonomi harus berputar, tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Disiplin masyarakat menjadi kata kunci, agar kesehatan bisa sejalan dengan kebutuhan ekonomi.

Terkait dengan era baru dari sisi pendidikan, ekonomi dan pariwisata, modelnya tentu beragam. Namun, pengelolaan era baru terkait pemulihan ekonomi relatif akan lebih sulit. Secara ekonomi Bali lebih sulit pulih dibandingkan dengan nasional.

Dulu pertumbuhan ekonomi Bali di atas rata-rata nasional karena pariwisata. Sekarang minusnya akan lebih tinggi juga karena pariwisata. Ekonomi kita dari dulu pincang. Kepincangan antara sektor pertanian dan pariwisata, sudah berlangsung lama. Demikian pula kepincangan antara wilayah selatan dengan utara, timur dan barat. Ibarat lari untuk segera pulih, yang pincang pasti sulit berlari.

Karena itu, kini saatnya semua kalangan bersatu, sepaham untuk fokus, menjadikan Bali lebih baik di kemudian hari.

Makanya, perlu kita renungkan bersama dan kerjakan bersama bahwa untuk Bali, sektor pariwisata memang harus tetap tumbuh, tetapi yang berkualitas. Prof. Ramantha, Guru Besar Universitas Udayana, dalam satu artikelnya yang dimuat Bali Post -- Siap atau Tidak Siap Era Baru Harus Dicoba -- mengingatkan bahwa Bali sebagai Island of God jangan terhenti di tingkat teks, tetapi harus sampai di tingkat konteks. Sulit memang. Apalagi kalau ingin memuaskan kepentingan semua pihak, yang satu dengan yang lainnya belum tentu sama. Pemerintah, tentu diharapkan tegas dalam menetapkan pariwisata untuk Bali. Bukan Bali untuk pariwisata. Pemikiran untuk mengembangkan sektor pertanian melalui seminar, lokakarya, artikel ilmiah dan bahkan hasil studi banding, kalau dibukukan mungkin sudah menjadi ribuan jilid. Herannya, dalam setiap diskusi ataupun artikel, tidak satu pun ada yang berpikiran negatif untuk mengembangkan sektor primer ini. Tetapi sayang, pada pelaksanaannya selalu tertatih-tatih (kalau tidak boleh dikatakan nol). Sekarang yang diperlukan sebetulnya eksekusi, bukan diskusi. Misalnya, pemerintah menganggarkan 10 persen APBD untuk mengembangkan sektor pertanian.

S URAT PEMBACA

Pembaca Bali Post bisa mengirimkan surat pembaca berupa; ide, keluhan dan saran terhadap pelayanan publik, infrastruktur maupun hal lain yang menyangkut kepentingan publik melalui WA di nomor 0816581142. Sertakan foto KTP atau ID lain yang masih berlaku.

Wisata Alam dan Pantai Saya sempat membaca berita bahwa dalam waktu dekat wisata kawasan pantai dan wisata alam akan dibuka dengan standar protokol kesehatan yang jelas. Ini membuat saya sempat ragu-ragu mengingat wisata alam dan pantai cenderung mengundang kehadiran orang yang banyak dan biasanya tenaga pengawasan di kawasan pantai dan wisata alam relatif terbatas.

Namun, ketika saya membaca pendapat ahli filologi bahwa dari beragam kawasan wisata hanya dua kawasan ini yang paling aman menjadi tempat rekreasi saat pandemi. Membaca hal ini saya berharap pemerintah jangan fokus mengejar target terjadi pemulihan pariwisata, sementara rakyat kecil akan berhadapan dengan masalah dampak dari pembukaan kawasan. Bali saat ini harus lebih jelas melakukan keberpihakan pada masyarakat Bali dalam menjaga kawasannya, sehingga keuntungan yang dinikmati pemodal di sektor pariwisata bisa dinikmati juga oleh krama Bali. Saat ini, misalnya, ketika pandemi melanda dan ekonomi terpuruk saya tidak mendengar pemilik-pemilik hotel besar di Bali berbagi untuk rakyat Bali. Mereka mungkin hanya peduli dengan karyawannya. Itu pun mungkin. Mudahmudahan ke depan pasca-era baru ini keberpihakan pada upaya pelestarian pantai dan alam Bali bisa lebih jelas. Saya juga berharap pejabat di Bali saat merekomendasikan perizinan di sektor ini tetap mengingatkan dan mewajibkan pemodal berbagi dengan upaya-upaya pelestraian alam Bali.

POJOK

I Wayan Arsana Gianyar, Bali

Pelaku industri kecil dan menengah di Bali didorong gunakan platform digital.

- Dukungan modal juga ditunggu. *** Awasi 154 objek wisata, Polres Badung kerahkan 180 personel.

- Wisatawannya masih takut. *** Putus transmisi lokal dari tenaga kesehatan, GTPP Gianyar tutup Puskesmas Sukawati 1.

- Pastikan nakes juga terlindungi.

Grafis : Tomik/Bali Post

Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan KASUS Covid-19 di Bali terus mengalami peningkatan. Bahkan, pada 4 Juli 2020, Bali masuk lima besar tambahan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Selain itu, angka kematian pasien Covid-19 juga merangkak naik, termasuk terjadi pada insan yang bergerak di bidang kesehatan. Perkembangan kasus ini tentu sangat disayangkan, apalagi Gubernur Bali Wayan Koster menyebut transmisi lokal sulit diredam terutama di Kota Denpasar dan Klungkung. Pihaknya pun mengaku akan terus berupaya keras agar mampu mengendalikan kasus Covid-19. Menyikapi persoalan tersebut, sejumlah netizen menyampaikan komentarnya di akun Facebook @balipost. Di satu sisi, sebagian netizen mempertanyakan kesigapan pemerintah di Bali dalam penanganan Covid-19. Mereka meminta pemerintah daerah kompak dan sejalan dalam membuat kebijakan, termasuk dalam penerapannya. Diharapkan tidak ada aturan yang saling tumpang tindih atau bertolak belakang yang justru akan membuat masyarakat bingung dan serba salah dalam beraktivitas. Di sisi lain, beberapa netizen kembali mengingatkan pentingnya kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Masyarakat harus cerdas menyikapi informasi dan tidak mudah terpengaruh, sehingga justru menyepelekan kasus kesehatan skala dunia ini. Ingatlah bahwa belum ada vaksin untuk menjinakkan virus ini, sehingga paling tidak, disiplinkan diri, terapkan protokol kesehatan demi kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang-orang terdekat. Berikut komentar sejumlah netizen.

Nyoman Suartina Kalau sudah begini siapa yang salah? Siapa yg disalahkan?

Komang Gun Lihat dong Bali, cara penanganan sangat bagus, dapat lima besar.

Suteja Gloyoh Waduh, seperti lalat bertambah banyak saja ini.

Arick Nuza Dulu Bali dibilang paling bagus penanganannya. Sekarang malah masuk lima besar dan nunggu juara saja.

Gus Putra Sanjungan dulu salah.

Surya Wardana Sebentar lagi masuk tiga besar.

Made S Wijaya Mungkin kurang imbauan.

Woody Van Manik Tahu kenapa, karena masyarakat dan generasi terlalu percaya omongan artis yang enggak punya kredibilitas dalam hal kesehatan dan percaya tentang isu konspirasi, sehingga menyepelekan Covid-19.

Tidak mempercayai media dan tidak

mempercayai anjuran kesehatan dari tim gugus tugas. Kalau masyarakat enggak disiplin mengikuti protokol kesehatan, sekarang serahkan ke desa adat untuk menentukan zona merah sampai hitam dikarantina.

Made Chan Makanya ikuti imbauan pemerintah, jangan dengarkan para penyinyir yang hanya mementingkan diri sendiri.

pintar,

Ade Putra Kalau bikin peraturan harus sejalan dan seirama. Kalau sudah begini siapa yang disalahkan, coba anda pikirkan sendiri.

Gusti Arya Gendis Takut boleh, tetap ikuti imbauan pemerintah. Siapa yang mau ke rumah sakit, biarpun akan sembuh.

Semoga musibah ini berlalu.

I Komang Riawan Paling bagus menyimak. Komen anehaneh, takut salah paham. Kita selalu menaati aturan, yang membuat aturan apa sudah mengikuti? Mohon kesehatan saja.

Salam rahayu sameton, jaga kesehatan.

IMade Dharma Adiputra Karena semua sudah susah dikasih tahu.

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Delodberawah Pertahankan ’’Taksu’’ Desa di Kawasan Pariwisata DESA Adat Delodberawah merupakan salah satu desa adat di Kabupaten Jembrana memiliki wilayah yang ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata (DTW).

Meski memiliki potensi DTW, Desa Adat Delodberawah tetap mengawal adat dan kearifan lokal desa dengan sejumlah program yang dijalankan. Salah satu yang dilakukan bersama desa dinas adalah membangun patung buaya yang berada di pintu masuk wilayah Desa Delodberawah.

Patung buaya ini memiliki ‘’keistimewaan’’ di Desa Delodberawah dan disucikan bagi krama desa setempat. ‘’Patung buaya itu memiliki cerita berkaitan dengan panglingsir Desa Delodberawah. Sudah puluhan tahun berdiri dan sekarang dibuat lebih megah lagi,’’ ujar Bendesa Delodberawah I Nengah Milodana. Bagi krama Delodberawah, patung b u a y a ini sakral

dan memiliki taksu menjaga masyarakat sekitar.

Sehingga setiap rahinan, baik Galungan, Kuningan ataupun purnama tilem, krama rutin menghaturkan doa keselamatan di patung buaya tersebut.

Milodana menjelaskan, patung buaya ini sebelumnya sudah ada sejak tahun 1960an. Buaya sejatinya ada kaitannya dengan panglingsir salah satu Banjar Telepus.

Karena kesakralannya, setiap orang yang melewati atau warga yang hendak keluar dan datang ke Delodberawah sudah dengan sendirinya permisi melewati pertigaan jalan tersebut. ‘’Karena ini disucikan warga, ketika ada rencana membangun lebih megah patung itu kami di desa adat sangat mendukung. Karena itu salah satu bentuk menjaga keistime-

PATUNG BUAYA – Patung Buaya di Desa Delodberawah disucikan krama desa setempat dan memiliki keistimewaan. waan Delodberawah. Dan bagi krama dan generasi penerus kami harapkan tetap untuk menjaga ini,’’ tandas Milodana yang pernah menjabat klian adat ini.

Karena keistimewaannya itu, warga dari luar Delodberawah yang masuk ke desa baik berkunjung juga sudah terbiasa permisi di patung tersebut. ‘’Termasuk setiap sekaa makepung yang akan bertanding di Sirkuit Delodberawah, sudah terbiasa untuk ngaturang banten di sana sebelum berlomba,’’ tambahnya. Dipercaya

’’Kami di desa adat diperhatikan dan mendorong kami agar lebih hati-hati mengelola anggaran.

Fungsinya sangat bagus, apa yang kita programkan khususnya untuk adat bisa berjalan dan mendapat dukungan.’’

I Nengah Milodana

warga, setiap orang yang melewati patung tersebut akan merasakan atmosfer yang berbeda.

Saat ini, Desa Adat Delodberawah memiliki 560 KK yang terbagi di enam banjar adat. Di antaranya Banjar Adat Telepus, Tegalsari, Berawantunjung, Bayur, Kertayasa dan Banjar Adat Sa nd a t . De ng a n kond isi pandemi Covid-19 ini, desa adat berupaya melakukan penyesuaian penanganan bersama desa dinas melalui Satgas Gotong Royong sesuai instruksi Provinsi Bali. Khusus untuk desa adat, pecalang aktif melakukan pengawasan secara bergiliran, khususnya di kawasan wisata pantai dan sekitarnya.

Dengan adanya visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ menuju Bali Era Baru yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster, desa merasa sangat diperhatikan. ‘’Kami di desa adat diperhatikan dan mendorong kami agar lebih hati-hati mengelola anggaran. Fungsinya sangat bagus, apa yang kita programkan khususnya untuk adat

bisa berjalan dan mendapat dukungan,’’ aku Milodana.

Beberapa program yang sudah dirancang Desa Adat Delodberawah sebelumnya masih bisa berjalan. Seperti kelanjutan pembangunan di Pura Dalem meskipun ada penyesuaian untuk penanganan Covid-19.

Desa juga sedang menata LPD Desa Adat sebagai lembaga penunjang perekonomian krama desa adat. ‘’Program yang kita jalankan tidak lain untuk desa dan krama Adat Delodberawah. Apa yang menjadi potensi desa kita berupaya kembangkan dengan tetap menjaga adat dan budaya kami,’’ tegasnya. Desa adat juga sangat mendukung dan berkolaborasi dengan program Desa Dinas Delodberawah untuk pengembangan pariwisata Pantai Delodberawah. Rencananya selain patung buaya, di Catus Pata (barat Pura Dalem) juga akan dibangun patung Catur Muka. Sehingga semakin menguatkan akar adat dan budaya Delodberawah sebagai salah satu kawasan wisata di Jembrana. (olo)