Edisi Kamis 9 Juli 2020 | balipost.com

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 293 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

kamis umanis, 9 juli 2020 Petugas di Gilimanuk Berkurang

menjadi peradaban baru bagi penduduk dunia.

Dukungan terhadap penerapan tatanan kehidupan era baru di Bali yang diumumkan Gubernur Bali Wayan Koster diapresiasi kalangan wakil rakyat. Legislator di Bali bahkan berharap penduduk Bali berada dalam komitmen yang sama.

Hal. 7 Bali Menuju Peradaban Baru

’’Pemerintah Indonesia dan Pemprov Bali khususnya sudah seoptimal mungkin melaksanakan upaya-upaya untuk mempersempit penularan. Langkah Gubernur Bali dalam hal ini sudah efektif dan kami dukung penuh.’’

’’Kami mendukung sepenuhnya, hal tersebut merupakan usulan dan dorongan dari DPRD. New normal agar dilaksanakan secara bertahap dan selektif.’’

Adi Wiryatama Ketua DPRD Bali

I Nyoman Sugawa Korry Wakil Ketua DPRD Bali

OPINI

Kenormalan Baru Pelaku Wisata Informal Oleh Dewa Gde Satrya

SEJUMLAH tempat wisata bersiap diri menyambut era kenormalan baru. Suasana dan perilaku baru mulai diadaptasi untuk menyambut kembali tamu wisatawan. Yang jelas, protokol kesehatan harus diterapkan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya bagi penyedia layanan, tetapi juga pasar wisatawan juga harus menyadari dan mengadaptasi diri dengan ketentuan baru tersebut.

Kecenderungan untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata serta usaha pariwisata perhotelan telah tumbuh. Secara serempak pelaku wisata bertransformasi dari quantity tourism ke quality tourism karena pandemi ini. Sejumlah jasa dan fasilitas yang dimiliki hotel misalnya, diberi treatment khusus penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Corona, mulai dari ruang pertemuan dan kamar, termasuk semua jenis pelayanan kamar (room service), air conditioning, binatu (laundry and dry cleaning), kasur tambahan (extra bed), perlengkapan tetap (fixture and furniture), fasilitas olah raga dan hiburan, termasuk sarana transportasi hotel untuk antar-jemput tamu.

Selain perhotelan, pekerja di sektor bisnis kepariwisataan lainnya seperti tour and travel, restoran, spa, airlines dan moda transportasi publik lainnya, serta destinasi wisata juga menampilkan performa baru di era baru.

Indikator kinerja utama untuk sektor pariwisata, yaitu jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung dan ikutan sektor pariwisata. Tenaga kerja langsung untuk sektor pariwisata di bidang akomodasi, travel agent, airlines dan pelayanan penumpang lainnya, termasuk tenaga kerja di sektor usaha restoran dan tempat rekreasi yang langsung melayani wisatawan. Tenaga kerja tidak langsung di sektor promosi pariwisata, furnishing/equipment, persewaan kendaraan, manufaktur transportasi. Tenaga kerja ikutan mencakup antara lain tenaga kerja pada sektor supply makanan dan minuman, wholesaler, computer utilities, dan jasa perorangan (Idrus, 2018).

Hal. 7 Kolaborasi untuk Memulihkan Pariwisata

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Dispar Monitoring Kesiapan Pengelola DTW Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Putu Sudama Diana melakukan mintoring untuk memastikan kesiapan pengelola DTW terkait pelaksanaan new normal di bidang pariwisata, Rabu (8/7) kemarin.

KLUNGKUNG | HAL. 5

JEMBRANA | HAL. 4

PENERAPAN Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali bergulir. Terhitung, Kamis (9/7) hari ini Bali melakukan langkah yang terukur dalam membangun keseimbangan kehidupan. Pembukaan Bali secara bertahap selektif dan terbatas ini pun diharapkan segera menginspirasi bangkitnya ketahanan kehidupan dari sisi ekonomi. Sedangkan ketahanan kehidupan dari sektor kesehatan kini sudah

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

Nusa Penida Siap Terapkan Tatanan Kehidupan Era Baru Nusa Penida siap menyambut dibukanya kembali pariwisata secara bertahap dengan penerapan standar new normal. Itu dilakukan guna mencegah terjadi penyebaran Covid-19.

Personel pemeriksaan yang ditempatkan di Gilimanuk sejak awal Juli berkurang. Namun, proses pemeriksaan orang yang masuk maupun keluar Bali polanya masih sama seperti sebelumnya.

Totalitas Dukungan Legislator

balipost http://facebook.com/balipost

BULELENG | HAL. 6

PENERAPAN TATANAN KEHIDUPAN ERA BARU (2-HABIS)

MENGAPRESIASI PARTISIPASI PUBLIK MENJAGA BALI

Bersinergi dan beradaptasi dengan situasi menjadi pilihan cerdas ketika pandemi Covid-19 tak bisa diprediksi kapan berakhir. Langkah-langkah terukur dan perumusan regulasi untuk menjalankan kehidupan harus dimulai. Dan, terhitung Kamis (9/7) hari ini, tatanan kehidupan era baru di Bali bergulir.

Partisipasi publik terhadap adaptasi kehidupan ini diharapkan optimal.

B

ali sebagai destinasi pariwisata dan memiliki fondasi struktur kemasyarakatan, menurut Gubernur Bali Wayan Koster, telah melakukan kajian dan evaluasi terhadap perkembangan Covid-19. Bali juga terus melakukan pemetaan daya tahan masyarakat Bali menghadapi beban ekonomi. ‘’Bali merangkul dan berkoordinasi dengan semua elemen untuk memulai tatanan kehidupan era baru. Pelibatan desa adat dalam hal ini juga akan terus dioptimalkan. Dukungan terhadap partisipasi publik ini kami apresiasi,’’ jelasnya.

Gubernur Koster menambahkan, desa adat sebagai salah satu kearifan lokal di Bali turut dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Ia pun menginstruksikan pembentukan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat di 1.493 desa adat. Satgas Gotong Royong selama ini juga bersinergi dengan relawan yang dibentuk desa/kelurahan. ‘’Saya

memandang bahwa desa adat itu adalah suatu institusi yang sangat penting dan strategis untuk bisa kita libatkan di dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19,’’ ujar Gubernur Koster dalam Dialog Khusus dengan Bali TV, di Jayasabha, Denpasar, Selasa (7/7).

Menurut Koster, pencegahan dan penanganan Covid-19 oleh Satgas Gotong Royong sejauh ini telah berjalan dengan sangat baik. Begitu juga tertib dan disiplin dalam menjaga wilayah, baik secara sekala maupun niskala. Termasuk

’’Satgas Gotong Royong sejauh ini telah berjalan dengan sangat baik. Begitu juga tertib dan disiplin dalam menjaga wilayah, baik secara sekala maupun niskala.

Termasuk mengatur krama agar tertib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19. Kearifan lokal desa adat benar-benar bisa diberdayakan untuk kepentingan negara secara luas dalam mengatasi pandemi Covid-19.’’

Wayan Koster Gubernur Bali mengatur krama agar tertib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

Kearifan lokal desa adat benar-benar bisa diberdayakan untuk kepentingan negara secara luas dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Hal. 7 Desa Adat Diminta Membuat ”Pararem”

Sejumlah Pantai Belum Dibuka Penuh

Bali Post/eka

PANTAI - Suasana Pantai Semawang yang masih sepi pengunjung. Kamis (9/7) hari ini, tatanan kehidupan era baru atau new normal di Bali akan dimulai secara bertahap.

Denpasar (Bali Post) – Tatanan kehidupan era baru atau new normal di Bali secara bertahap dimulai Kamis (9/7) hari ini. Akses ke ruang publik pun perlahan mulai dibuka, meski belum semuanya. Seperti di Denpasar, Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Sanur belum berencana membuka akses Pantai Matahari Terbit.

Kegiatan yang diizinkan masuk ke pantai hanya bagi masyarakat yang melaksanakan upacara dan pengiriman logistik ke

Nusa Penida.

Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Sanur I Ketut Karsa mengatakan, komponen pariwisata mendukung kebijakan Pemprov Bali tersebut. Namun, dalam penerapan era baru ini tetap melakukan pembatasan pengunjung masuk ke kawasan wisata Pantai Matahari Terbit dan sekitarnya. Hal ini mengingat Denpasar saat ini masuk zona merah penularan Covid-19, sehingga mayarakat yang ingin

berwisata ke Pantai Matahari Terbit tetap dilarang. ‘’Kami tetap membatasi kunjungan wisatawan lokal yang masuk ke Pantai Matahari Terbit 150 orang dan di Bangsal (pantai dekat Hotel Grand Inna Bali Beach) diizinkan 200 orang,’’ kata Karsa, Rabu (8/7) kemarin.

Menurut Karsa, di kawasan Pantai Matahari Terbit ada dermaga penyeberangan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Penumpang boat biasanya 100 orang, kini dibatasi 50

orang untuk menjaga social distancing. ‘’Wisatawan lokal yang berwisata ke Pantai Matahari Terbit dan sekitarnya juga wajib mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan pakai hand sanitizer,’’ ujarnya.

Sementara itu, penjaga pintu masuk Pantai Sindu, Ketut Sudarsa, didampingi Nyoman Nik Wiyasa mengungkapkan, akses masuk ke pantai masih ditutup meskipun akan diber-

lakukan new normal karena belum ada surat edaran untuk membuka wisatawan dan masyarakat lokal berolahraga dan berekreasi ke pantai. ‘’Sebelum ada surat resmi dari pemerintah membuka akses ke pantai, saya tetap tidak mengizinkan wisatawan atau masyarakat lokal ke pantai. Namun yang diizinkan masuk ke pantai, masyarakat yang menggelar upacara dan pemilik warung atau art shop,’’ ujar Sudarsa. (kmb12)

Penerapan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru

Gubernur Bali akan Tinjau Sejumlah Objek Wisata

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha.

2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 RABU, 9 JULI 2020

Yudi

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp

50.000

Rp 50.000 Rp 59.935.000 Rp 59.985.000

Bali Post/ist

Dewa Made Indra

Denpasar (Bali Post) – Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah menggelar upacara Pamahayu Jagat dalam rangka Penerapan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali bertepatan dengan Purnama Kasa, Minggu (5/7) di Pura Agung Besakih. Dua hari kemudian, Selasa (7/7), dilanjutkan melaksanakan rapat yang diikuti bupati/wali kota, Wakil Ketua DPRD dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Bali

di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar. Seluruh peserta menyepakati untuk secara resmi melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru mulai Kamis (9/7).

Untuk memastikan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru berjalan dengan baik, maka Kamis (9/7) ini Gubernur Bali bersama Forkopimda akan melaksanakan peninjauan langsung ke sejumlah objek wisata.

Sebelumnya, Gubernur Bali telah mengeluarkan Surat

Edaran Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru. ‘’Besok Gubernur bersama Forkopimda akan melaksanakan peninjauan lapangan terkait penerapan protokol tata kehidupan era baru. Beberapa objek yang akan dituju di antaranya Bali Safari Marine Park di Gianyar, Kertagosa di Klungkung, Mall Beachwalk dan Pantai Kuta, Badung,’’ ujar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Rabu (8/7) kemarin.

Dewa Indra mengatakan, pemberlakuan Tatanan Kehidupan Era Baru tersebut dilaksanakan mengingat dampak pandemi Covid-19 sudah cukup lama tanpa ada kepastian kapan akan berakhir.

Oleh karena itu, pemerintah perlu bersikap untuk menghidupkan kembali aktivitas perekonomian di Bali yang terpukul karena terhentinya sektor pariwisata.

Hal. 7 Patuhi Imbauan

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

KOTAK - Beberapa anak duduk di kotak physical distancing yang disiapkan Pemkot

68.079 31.585 3.359

Denpasar di Taman Kota Denpasar, beberapa waktu lalu. Penerapan kotak ini merupakan upaya

1.971 1.079 25

Masih Banyak Masyarakat Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Denpasar (Bali Post) – Bali akan memulai tatanan era baru dengan membuka sejumlah sektor, pada Kamis (9/7) hari ini. Tahapan itu dimulai dengan membuka aktivitas masyarakat lokal Bali.

Ada 14 sektor yang diizinkan untuk beraktivitas, kecuali pendidikan dan pariwisata. Namun hingga Rabu (8/7) kemarin, Bali masih mencatatkan kasus baru positif Covid-19.

Dilihat dari data https://pendataan.baliprov.go.id, jumlahnya mencapai 31 orang, sehingga kumulatif kasus di Bali mencapai 1.971 orang. Sedangkan kabar baiknya terdapat 45 pasien yang sembuh. Jadi kumulatif pasien sembuh di Bali mencapai 1.079 orang. Untuk kasus meninggal tidak ada penambahan, tetap 25 orang.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan ada 22.183 spesimen diperiksa, sehingga totalnya sebanyak 968.237.

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, ada penambahan kasus positif sebanyak 1.853 orang, sehingga kumulatifnya mencapai 68.079 kasus.

Yurianto melanjutkan, untuk yang sehat ada penambahan 800 orang sembuh, sehingga totalnya menjadi 31.585 pasien. ‘’Penambahan jumlah kasus yang mencapai 1.853 orang tidak serta merta meningkatkan hunian rumah sakit karena sebagian besar menunjukkan gejala ringan, sehingga disarankan melakukan isolasi mandiri,’’ jelasnya.

Kasus meninggal bertambah 50 orang, sehingga total kasus menjadi 3.359 orang. Sebanyak 34 provinsi sudah terdampak dengan 456 kabupaten/kota. Disebutkan sebanyak 38.498 orang masih dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.636 orang. ‘’Masih banyak masyarakat yang rentan tertular karena tidak mematuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker dengan benar masih banyak belum dilakukan. Tidak rajin mencuci tangan dan tidak menjaga jarak,’’ ujarnya. (kmb18)

Berdayakan Sekolah Swasta Denpasar (Bali Post) Kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran Baru 2020/2021 di Bali kembali kisruh. Ratusan orangtua dari berbagai kabupaten/kota protes karena putra-putri mereka tidak tertampung di sekolah negeri.

Mereka pun mengadu kepada wakil rakyat. Hasilnya, rombongan belajar (rombel) yang dirancang 36 murid per kelas, ditambah menjadi 40 murid.

Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD)RI, A.A. Gde Agung, yang salah satunya membidangi pendidikan angkat bicara soal kisruh PPDB di satuan pendidikan negeri di Bali. Menurut Bupati Badung periode 2005-2015 ini, kebijakan pemerintah kabupaten/ kota maupun Provinsi Bali tentang PPDB sudah bagus, sehingga harus secara konsisten dilaksanakan tanpa menghiraukan intervensi pihak lain.

Jika kapasitas di sekolah negeri dipaksakan akan terjadi pertaruhan kualitas pendidikan. Sebab, proses pembelajaran tidak akan maksimal dengan peserta didik yang overload. Oleh karena itu, pihaknya menganjurkan sebaiknya pemerintah kabupaten/kota (jenjang SD dan SMP), serta Pemprov Bali (SMA/SMK) untuk lebih memberdayakan sekolah swasta yang juga terbukti turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pembangunan sekolah negeri baru, menurutnya, juga kurang efektif. Mengingat terbatasnya lahan, khususnya Denpasar dan Badung. ‘’Kalau menurut saya, sebaiknya sekolah swasta diberi subsidi layaknya sekolah negeri, sehingga biayanya sama. Peran swasta juga tak boleh diabaikan,’’ tandas Gde Agung, Selasa (7/7).

Dikatakan, dasar pendidikan kita adalah education for all, sehingga semua anak bangsa berhak mendapatkan pendidikan yang layak sesuai kriteria masing-masing.

Jika sekali saja aturan dilanggar, pasti akan diikuti pelanggaran lain. ‘’Kasihan pemerintah sebagai eksekutor bingung nantinya,’’ ujar Gde Agung.

Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd. berharap pelaksanaan PPDB tahun ini bisa dilaksanakan dengan baik, jujur dan transparan. Sehingga baik sekolah negeri maupun swasta mampu mengelola sistem pendidikan dengan baik. ‘’Kami di sekolah swasta siap menampung siswa yang belum bisa ditampung di sekolah negeri,’’ pungkasnya. (win)

Topik : berdayakan sekolah swasta

Pemkot Denpasar dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Perlu Strategi Baru Pecahkan Masalah ’’Novelty’’ dan ’’Turbulency’’

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Selasa (7/7) mengatakan, salah satu turbulensi yang dihadapi adalah penyebaran Covid-19 secara cepat mewabah di seluruh dunia. Hampir 11 juta orang terinfeksi dan lebih dari 500.000 orang meninggal akibat virus ini.

Pertumbuhan ekonomi negara banyak yang menurun tajam. Ekonomi nasional juga melambat. Dari sektor internal Indonesia, aliran modal mulai masuk ke negara meski permintaan rumah tangga masih lemah. Tendensi panic buying juga sudah mulai menurun.

Manufacturing index membaik

meski masih ada risiko kontraksi. Kinerja ekspor membaik, namun hanya pada beberapa komoditas.

Ekonomi Bali mengalami kontraksi -1,14 persen (mtm) pada triwulan I 2020. Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi rumah tangga melambat, kinerja investasi melambat dari triwulan sebelumnya, kontraksi pada kinerja konsumsi pemerintah, dan net ekspor. Sedangkan dari sisi penawaran, kinerja ekonomi Bali bersumber dari lapangan usaha utama Bali yaitu akmamin cukup dalam menurun -9,11 persen, lapangan usaha pertanian, perdagangan, konstruksi, transportasi dalam

kondisi kontraksi.

Namun triwulan II 2020 akan terkontraksi lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya, karena pembatasan kegiatan yang semakin ketat. Kinerja konsumsi triwulan II diperkirakan terkontraksi. Survei konsumen yang dilaksanakan menunjukkan indeks keyakinan di Provinsi Bali pada April masih mengalami penurunan dan berada pada level pesimis yang lebih dalam serta kredit konsumsi melambat.

Konsumsi pemerintah pada triwulan II diperkirakan masih terbatas, kinerja ekspor juga diperkirakan mengalami kontraksi lebih dalam dari triwulan

I. Kinerja investasi juga diperkirakan terkontraksi. Sejalan dengan hal tersebut, kredit investasi juga melambat. Kinerja sektor perdagangan diproyeksi juga menurun. Sektor pertanian yang menjadi pengaman ekonomi Bali masih tumbuh positif karena harga GKP tumbuh 11 persen di tingkat petani, dan 24 persen tumbuh di tingkat penggilingan. Lapangan usaha konstruksi diproyeksi terkontraksi.

Berdasarkan survei BI pada Mei lalu, 78 persen mengalami penurunan pendapatan mencapai lebih dari 50 persen. Ia memperkirakan jika tidak ada program pemerintah, tingkat kemiskinan Bali 2020 bisa mencapai 6 persen. ‘’Namun kita berharap hal itu tidak terjadi mengingat pemerintah Bali memiliki beberapa jaring pengaman sosial, baik dari APBN, Kemenaker, Kemenpar, APBD,

Denpasar (Bali Post) Pemakaian baju oleh petugas di RS Sanglah selama bertugas di ruang p era wa t a n C ov id -1 9 ha rus terus diganti setiap

hari. Mulai dari baju, gaun, dan sebagainya. Menurut Kepala Instalasi Binatu RSUP Sanglah I Made Surata Witarsa, S.Kep, M.Kes., pakaian yang digunakan

petugas selama bertugas harus dibersihkan. Selain itu, ba ju ruma han yang dipakai oleh petugas dari rumah masing-masing juga dikelola dengan penanganan pencucian yang aman, agar saat pulang ke rumah tidak membawa virus.

Witarsa menjelaskan, Instalasi Binatu RSUP Sanglah tidak sebatas pada pencucian, tetapi juga menjamin kualitas dan standar cucian yang ada di rumah sakit.

Proses pencucian dibagi menjadi dua yaitu brush linen yang infeksius dan noninfeksius. Masing-masing ada standarnya. Untuk linen infeksius diproses sesuai dengan standar yang dianjurkan dengan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi). Baik dari penggunaan chemicalnya, mechanical-nya, kemudian time dan temperatur.

‘’Dalam pengolahan linen infeksius, kami juga menggunakan standar temperatur yang ada. Berkisar antara 70 sampai 90 derajat. Tapi tergantung juga pada jenis chemical yang digunakan.

Karena ada beberapa bahan chemical yang justru akan menjadi rusak ketika temperaturnya tinggi,’’ jelasnya, Rabu (8/7) kemarin.

Ia mengakui, memang terjadi peningkatan jumlah pencucian dalam beberapa waktu terakhir. Namun jumlah ini tidak saja merupakan tambahan linen dari perawatan Covid-19, melainkan secara keseluruhan. Instalasi yang bernama Binatu RSUP Sanglah ini, setiap hari mengerjakan hampir 1.300 kg pencucian linen, termasuk yang digunakan di ruang perawatan Covid-19.

Dalam pengerjaan, pi-

Denpasar (Bali Post) Tantangan ekonomi Indonesia, khususnya Bali, semakin besar. Kondisi yang selama ini disebut VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) kini telah berubah menjadi Turbulency, Uncertainty, Novelty dan Ambiguity (TUNA).

Maka dari itu, perlu strategi baru memecahkan masalah TUNA tersebut.

dan lainnya dapat menahan tingkat kemiskinan di Bali,’’ ujarnya.

Dari sisi tingkat pengangguran, Agustus 2020 diprediksi meningkat dari 1,21 persen menjadi 3,45 persen. Dengan adanya kebijakan pemerintah bisa menahan tingkat pengangguran. Dengan demikian keseluruhan tahun 2020, ia memproyeksikan ekonomi Bali akan mengalami kontraksi. ‘’Ini menurut saya dalam sejarah ekonomi Bali yang pertama kali di Bali,’’ ujarnya. Dengan dominasi sektor tersier (akmamin, informasi, komunikasi) perlu dilakukan reshaping strategi ekonomi baru. (kmb42)

haknya ada sebanyak 23 SDM yang mengerjakan sampai pukul 20.00 Wita, dibagi menjadi 2 shift. ‘’Kalau dulu hampir 1 ton, sekarang malah 1 ton 300 kg (1.300 kg) linen yang kita kelola dalam sehari,’’ Witarsa.

Saat ini, RSUP Sanglah memiliki 5 mesin cuci terdiri dari 3 mesin khusus linen infeksius dan 2 linen noninfeksius yang semuanya double barrier. Selama Covid-19, biasanya linen itu diantar petugas ruangan ke laundry rumah sakit.

Namun khusus linen infeksius dari ruang perawatan Covid-19, pihak Instalasi Binatu yang langsung jemput ke ruang perawatan Covid-19. ‘’Tujuannya adalah untuk keamanan. Jadi kami menggunakan prosedur cara menyimpannya,’’ terangnya. (kmb23)

Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391.

Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

RSUP Sanglah Kelola 1.300 Kg Pencucian Linen Setiap Hari

PENCUCIAN - Tempat pencucian linen di RSUP Sanglah.

Setelah IKIP PGRI Bali Jadi Universitas Mahadewa Indonesia

Mulai Terima Mahasiswa Baru di 13 Prodi, Yayasan Siapkan SPP Gratis

SEHARI setelah turunnya SK peningkatan status IKIP PGRI Bali menjadi Universitas Mahadewa Indonesia per 30 Juni, jajaran rektorat dan YPLP PT IKIP PGRI Bali langsung tancap gas. Mulai tahun ajaran baru ini Universitas Mahadewa Indonesia mulai menerima pendaftaran calon mahasiswa baru (penmaru) mulai Juni - Agustus 2020. Yang luar biasa, jika sebelumnya ketika bernama IKIP PGRI Bali membuka 9 prodi, kini 13 prodi.

Rektor Universitas Mahadewa Indonesia Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum. menjelaskan pihaknya kini memiliki dua fakultas yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik Informatika. Nah, lulusan SMASMK bisa menentukan di prodi yang disediakan, di antaranya Prodi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah Bali, Seni Rupa, Seni Tari, Drama dan Musik, Matematika, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Kesehatan Olahraga dan Rekreasi.

Sementara di Fakultas Teknik Informatika meliputi

Prodi Manajemen Informatika, Sistem Informasi dan D-3 Teknik Informatika. Ini artinya Universitas Mahadewa Indonesia tak hanya mencetak calon guru, namun juga SDM di bidang IT. Pendaftran penmaru, ditambahkan Ketua Panmaru Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si. dan Drs. Dewa Putu Juwana, M.Pd., bisa melalui online di web:ikippgribali.ac.id., atau langsung ke kampus pusat di Jalan Seroja, Tonja (dulu IKIP PGRI Bali).

Ditegaskan Rektor Made Suarta, dengan perubahan status menjadi Universitas Mahadewa Indonesia, berpeluang besar membuka program studi baru dan masyarakat semakin banyak mendapat pilihan guna mencetak SDM Bali yang profesional, unggul dan berkarakter.

Makanya kampus ini akan menjadi sentral studi lanjut pendidikan tinggi generasi milinial Bali.

Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, S.H., M.H., M.Pd. mengungkapkan rasa syukurnya lewat perjuangan berat dan mampu membawa kapal sampai ke

tujuan. Sebagai bentuk kepedulian yayasan di tengah pandemi Covid-19 membantu masyarakat dengan menyiapkan beasiswa dan SPP gratis pada program langka. Seperti Pendidikan Bahasa Daerah Bali dan Seni Rupa.

Diskusi Branding Setelah LLDikti Wilayah VIII menyerahkan SK izin perubahan pengabungan IKIP PGRI Bali dengan STMIK Kerta Wisata Denpasar menjadi Universitas Mahadewa Indonesia, kini muncul diskusi nama branding universitas ini. IGB Arthanegara dan Rektor Made Suarta melontarkan kajian spiritual dengan singkatan Umadewi (Universitas Mahadewa Indonesia). Nama ini guna menghormati Dewi Uma sebagai saktinya Dewa Mahadewa yang berkarakter jujur, disiplin dan adil. Sedangkan nama UMI dan MUI sudah dipakai pihak lain.

Sementara itu, Kepala LLDikti Prof. Nengah Dasi Astawa mengusulkan nama yang lebih gaul, bernuansa global

dan milenial yakni Mahadewa University disingkat MU of Indonesia. Sebab, pasar PTS ke depan tak hanya sekitar Bali, NTB dan NTT juga ke luar negeri. Alasan lain, nama MU juga sudah mendunia. MU of Indonesia diharapkan mampu merangkul anak muda Bali,

sebab ke depan universitas hasil marger ini bisa membuka prodi ilmu sosial lainnya seperti FE, FH, Administrasi Niaga, Administrasi Negara.

Di bidang eksata bisa berupa Prodi Statistik, Komputer dan sejumlah prodi S-2 Magister. (ad084)

DUET - Duet kuat Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali IGB Artanegara dan Rektor Made Suarta menyatukan tekad membawa Universitas Mahadewa Indonesia lebih maju.

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

Puluhan Orang Tewas Lakalantas Didominasi Tanpa Helm Mangupura (Bali Post) Perhatian publik masih fokus pada pandemi Covid-19, di sisi lain jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) cukup tinggi. Seperti di wilayah Polres Badung, kejadian lakalantas pada Januari-Juni 2020 sebanyak 76 kasus, sedangkan jumlah korban tewas 25 orang. ‘’Dominan korban meninggal tersebut tidak mengenakan helm. Saat ini pengendara sepeda motor pakai masker tapi tanpa helm. Ini yang sangat kami sayangkan,’’ kata Kasatlantas Polres Badung Achmad Fahmi Adiatma didampingi Kasubbag Humas Iptu Ketut Gede Oka Bawa, Rabu (8/7) kemarin.

Selain korban tewas terus meningkat, jumlah korban luka ringan juga tidak sedikit, yaitu 101 orang. Kondisi ini yang mestinya juga mendapat perhatian serius oleh seluruh lapisan masyarakat.

Seperti terlihat di beberapa jalan raya pada Selasa (7/7) lalu, ada pengendara yang tidak menggunakan helm. ‘’Di wilayah Kuta Utara paling parah dan kebanyakan warga negara asing,’’ ungkapnya.

Fahmi menjelaskan, akibat banyaknya pengendara sepeda motor meninggal akibat kecelakaan, pihaknya terus memberikan tindakan berupa teguran simpatik terhadap mereka yang tidak menggunakan helm. ‘’Korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas tanpa helm jauh melebihi Covid-19. Hingga saat ini korban jiwa akibat lakalantas se-Bali lebih dari 200 orang,’’ bebernya.

Pihaknya berkomitmen terus berusaha menertibkan masyarakat atau pengemudi yang melanggar lalu lintas. Selain itu, memberikan imbauan secara humanis terkait protokol kesehatan untuk mencegah korban lebih banyak lagi. (kmb36)

Bali Post/dok

PENUH PASIEN COVID-19 – Suasana depan RSD Mangusada. Rumah sakit pelat merah ini kini penuh oleh pasien suspect Covid-19, bahkan melebihi kapasitas yang disediakan.

Bali Post/ist

DITEGUR - Anggota Satlantas Polres Badung menegur pengendara motor tanpa helm.

Lab PCR RS PTN Unud Sudah Uji 8.000 Sampel Swab Mangupura (Bali Post) – Sejak beroperasi pada 12 Mei lalu, Laboratorium PCR RS PTN Universitas Udayana (Unud) sudah menguji 8.000 lebih sampel swab. Sebab, RS PTN Unud ditunjuk sebagai rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.

Menurut Direktur RS PTN Unud Dr. dr. DPG Purwa Samatra, Sp.S(K)., Selasa (7/7), saat ini pihaknya masih memiliki 800 pieces reagen. Untuk menjaga ketersediaan stok, RS PTN Unud masih menunggu kiriman tambahan reagen. Oleh kare-

nanya, pihaknya untuk sementara mengurangi penerimaan sampel swab.

Sampel swab yang sudah telanjur dikirim ke RS PTN Unud akan diterima. Namun, untuk yang belum di-swab agar ditunda dulu atau yang sudah mempunyai sampel supaya disimpan. ‘’Kalau sudah dikirim, akan disimpan dulu di RS PTN Unud, namun hasilnya tidak keluar tiga hari melainkan lebih lama sehari. Sebab, di lokasi pengiriman sedang diberlakukan PSBB,’’ jelasnya. (kmb23)

Pasien Covid-19 Bertambah RSD Mangusada Penuh

Direktur RSD Mangusada, dr. Ketut Japa, saat dimintai konfirmasinya, Rabu (8/7) kemarin menyatakan, jumlah pasien suspect Covid-19 yang dirawat di RSD Mangusada melebihi kapasitas yang disediakan. Saat ini persediaan bed dan ruang isolasi sudah penuh. ‘’Kami siapkan 9 bed, namun pasien suspect bertambah hingga mencapai 14 pasien, sehingga ditambah

lagi bed untuk penambahan pasien tersebut,’’ ungkapnya.

Pihaknya memiliki tiga ruangan untuk menangani pasien suspect Covid-19. Satu ruangan untuk isolasi dan dua ruangan untuk rawat inap. Namun, jumlah pasien yang mencapai belasan orang menyebabkan tempat yang disediakan tidak mampu menampung. ‘’Pasien saat ini dalam kondisi membaik.

Pasien sudah dirawat selama tiga hingga lima hari.

Semuanya masih menunggu hasil lab, karena lumayan lama keluarnya,’’ terang Ketut Japa.

Sebelumnya, Koordinator Kehumasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Badung IGN Jaya Saputra menjelaskan, Selasa (7/7) lalu terjadi penambahan 11 kasus positif,

sehingga total kasus positif Covid-19 di Badung menjadi 247 orang. ‘’Rinciannya, 64 orang PDP, 3 ODP, 164 OTG dan 16 PMI. Penambahan 11 kasus positif terdiri atas 8 OTG, yakni dari Kedonganan 1, Dalung 1, Darmasaba 4, Kerobokan Kaja 2, sedangkan 3 PDP dari Kedonganan, Gulingan dan Benoa,’’ paparnya.

Dari 247 orang positif tersebut, 8 meninggal dan 99 masih dalam perawatan. Sementara yang sembuh tercatat 140 orang termasuk tambahan dari Sembung, Getasan, Darmasaba, Legian dan Tuban. (kmb27)

Mangupura (Bali Post) Isu adanya pemotongan hak-hak pegawai di Kabupaten Badung menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, Bupati Badung dalam sejumlah kesempatan menyatakan keuangan Badung tidak mengalami defisit, bahkan masih memiliki cadangan dana mencapai Rp 500 miliar.

Hal itu bertolak belakang dengan isu pemotongan hak pegawai yang tersebar hingga ke media sosial. Penggalan pesan yang disebut-sebut resume hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung merinci tentang gaji kontrak 6 bulan ke depan dibayarkan 50 persen, perdin luar dan dalam daerah di semua PD dinolkan, honor tim nol semua dari yang terealisasi, perdin DPRD dipotong 50 persen dari pagu, semua santunan dipotong 50 persen, staf ahli dipotong 50 persen, kelompok

ahli 50 persen dan lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung I Made Wira Dharmajaya saat dimintai konfirmasinya, Rabu (8/7) kemarin mengatakan, rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung adalah rapat internal. Bahkan, mantan Sekwan Badung ini menegaskan pembahasan tersebut masih mentah alias belum final. ‘’Belum-belum… bahannya masih mentah, perlu kajian-kajian teknis. Semua itu masih dalam proses. Kami masih lakukan pembahasan perancangan,’’ jelasnya.

Menurutnya, segala sesuatu itu dinamis, karena masih dalam pembahasan atau kajian, sehingga benarbenar sesuai prioritas dan kebutuhan untuk penggunaan anggaran di Kabupaten Badung. ‘’Ini sebenarnya pembahasan internal, dan

semua masih berproses. Saya garis bawahi rapat kemarin hanya terbatas. Tim anggaran perlu dimatangkan lagi, dikaji, dibahas dan diperdalam,’’ tegasnya.

Disinggung mengenai kapan akan dibahas kembali mengenai Anggaran Perubahan Tahun 2020 yang dilakukan TAPD Badung, birokrat asal Sembung, Mengwi itu menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan. ‘’Jadi, kami menunggu perintah pimpinan saja,’’ ucap Wira Dharmajaya.

Seperti diberitakan, aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Badung resah. Pasalnya, beredar pesan berantai mengenai pemontongan gaji.

Wajar saja, pesan yang beredar di media sosial ini memotong 50 persen pendapatan mereka hingga enam bulan ke depan.

Pemotongan gaji hingga 50 persen tersebut kabarnya

telah dibahas dalam rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk perubahan anggaran tahun 2020, Senin (6/7) lalu. Namun, pembahasan dalam rapat tersebut belum diserahkan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. ‘’Kalau itu benar mending tidak usah kerja saja,’’ keluh salah seorang pegawai di lingkungan Puspem Badung, Selasa (7/7).

Dalam pesan yang beredar tersebut juga membahas pemotongan gaji kontrak, pemotongan perjalanan dinas dalam dan luar negeri semua perangkat daerah, honor tim dinolkan, perjalanan dinas DPRD Badung dipotong 50 persen dari pagu, semua santunan dipotong 50 persen, gaji staf ahli dipotong 50 persen, gaji kelompok ahli dipotong 50 persen. Namun, untuk perjalanan dinas Sekda Badung tetap. (kmb27)

Mangupura (Bali Post) Seorang wanita warga negara asing (WNA), Alena Kartaeva (27), menangis tersedusedu di depan warung makan di Jalan Braban, Kerobokan, Kuta Utara, Selasa (7/7) lalu.

Perempuan asal Rusia ini dijambret saat menuju rumah makan dan polisi sedang memburu pelakunya.

Informasi yang diperoleh, Rabu (8/7) kemarin, sebelum kejadian korban jalan kaki dari Villa Subali tempatnya menginap menuju rumah makan di Jalan Braban. Baru jalan sekitar 100 meter, tiba-tiba ada orang tidak dikenal menepuk punggungnya sangat keras yang mengakibatkan korban hampir jatuh. Saat itu pelaku lalu merampas iPhone milik korban senilai Rp 20 juta dan langsung kabur.

Warga sekitar TKP berusaha mengejar pelaku, tetapi keburu kehilangan jejak. Selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Utara, Rabu kemarin.

Kasatreskrim Polres Badung AKP Laorens R. Heselo mengatakan, sebelum kejadi-

an ini dilaporkan, pihaknya memerintahkan anggotanya menyelidiki kasus tersebut. ‘’Setelah kejadian ini di-share di medsos, anggota saya langsung ke TKP dan memeriksa saksi-saksi. Sambil menunggu laporan resmi dari korban, anggota saya sudah bergerak memburu pelaku,’’ tegasnya.

Tim Jatanras Polres Badung sedang melacak sepeda motor yang dipakai pelaku. ‘’Sudah ada petunjuk, tapi belum bisa kami sampaikan.

Saya perintahkan anggota mengupayakan segera mungkin mengungkap kasus ini.

Apalagi sudah ada dua kejadian (jambret) di wilayah tersebut,’’ ujar perwira asal Papua itu.

Kasus jambret ini merupakan kejadian kedua di wilayah Kuta Utara pada awal Juli.

Sebelumnya kasus jambret terjadi di sebelah barat jembatan Jalan Raya Semer, Kerobokan Kelod, Rabu (1/7) lalu. Korbannya Putu Rahayoni (36) luka parah akibat ditendang oleh penjambret. Salah satu tangannya patah dan harus dioperasi. (kmb36)

DIJAMBRET - WNA ini mengaku dijambret di Jalan Braban, Kerobokan, Kuta Utara.

Mangupura (Bali Post) Sejumlah rumah sakit umum yang menjadi rujukan pasien terindikasi (suspect) Covid-19 di Bali dinyatakan penuh. Tak kecuali Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung. Rumah sakit pelat merah ini kini penuh oleh pasien suspect Covid-19, bahkan melebihi kapasitas yang disediakan.

Soal Isu Potongan Gaji Bappeda Sebut Masih Mentah

Bali Post/ist

OBJEK WISATA - Wakapolres Badung Kompol Ni Putu Utariani didampingi Kabag Operasi Kompol Wayan Suana meninjau objek wisata di Petang.

Pengelola Objek Wisata Diharapkan Disiplin Terapkan Prokes

Mangupura (Bali Post) Penerapan tatanan kehidupan era baru dimulai pada Kamis (9/7) ini. Di wilayah Kabupaten Badung sejumlah objek wisata termasuk pantai resmi dibuka untuk umum dan wisatawan. Namun, Kabag Operasi Polres Badung Kompol I Wayan Suana mengatakan belum ada koordinasi terkait hal tersebut. Meski demikian, diharapkan pengelola objek wisata disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Sampai saat ini kami belum ada diajak koordinasi sehingga tidak tahu pantai mana saja yang akan dibuka,” tegas Kompol I Wayan Suana seizin Kapolres AKBP Roby Septiadi, Rabu (8/7) kemarin. Menurutnya, prokes dari pusat sampai daerah penerapannya sama. “Dari vidcon (video conference) yang saya ikuti beberapa waktu lalu, ada tiga tahap rencana pembukaan secara nasional. Kalau tidak salah tahap pertama yang dibuka adalah perkantoran. Kalau pembukaan objek wisata saya belum dapat informasi di mana saja,” tambahnya.

Mantan Kapolsek Kerambitan, Tabanan ini melanjutkan, terkait standar prokes sama yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, perilaku hidup bersih serta menghindari tangan menyentuh wajah, mata dan telinga. Selain itu, mengecek suhu tubuh dan menghindari kontak fisik saat memberi salam.

Dalam rangka menyongsong tatanan era baru, Polres Badung sudah menggelar simulasi penerapan prokes di objek wisata Carangsari, Petang.

Untuk mendisiplinkan masyarakat, pihaknya menerapkan pola di pintu masuk yaitu dijaga petugas keamanan dalam hal ini satpam, anggota TNI dan Polri. Selain itu, seluruh karyawannya wajib pakai masker, cuci tangan dan cek suhu tubuh sebelum masuk tempat kerja. Saat di ruang kerja, mereka melakukan sterilisasi ruangan dengan cara menyemprotkan disinfektan. Strerilisasi menggunakan disinfektan juga harus dilakukan di tempat duduk dan meja pengunjung.

“Disemprot disinfektan dan dilap agar benarbenar bersih. Komposisi tempat duduk juga diatur sesuai prokes Covid-19. Misalnya ada pengunjung kelelahan, pengelola harus menyiapkan kamar tempat istirahat. Tim medis juga disiapkan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan,” kata mantan Kapolsek Petang ini.

Sebelum meninggalkan objek wisata, pengunjung harus cuci tangan supaya tetap bersih ketika menuju objek lain. Pola ini mesti diketahui dan diterapkan setiap pengelola objek wisata.

Jangan fokus membersihkan orang lain atau pengunjung, sedangkan dirinya sendiri sebagai pelayan atau penyaji tidak steril. “Ini yang saya kira belum dilaksanakan maksimal di daerah.

Dalam rangka pendisiplinan masyarakat harus dikelola dengan baik oleh pengelola tempat wisata itu sendiri,” ungkapnya.

Prokes di pantai pun diharapkan diterapkan maksimal. Berhubung pantai merupakan tempat umum, pintu masuk dan keluar harus satu untuk memudahkan melakukan kontrol demi kenyamanan serta keselamatan wisatawan atau pengunjung. “Inilah tantangan kita, tidak hanya sebatas membuka. Untuk pengelola tempat wisata, mari terapkan disiplin protokol kesehatan ini. Fasilitas dalam rangka penerapan new normal dan prokes harus siap,” tandasnya.

Menurutnya, tugas polisi mendisiplinkan masyarakat tidak ringan, namun pihaknya tetap berpedoman pada senyum, sapa dan salam secara humanis saat melaksanakan tugas. Sebab, Polres berkomitmen secara bertahap menyadarkan masyarakat.

Terkait prokes di pasar tradisional, Kompol Suana berharap pengelola pasar lebih berperan.

Terutama terkait penataan jarak lapak dan jumlah pengunjung. “Soal masker sekitar 90 persen sudah pakai. Tugas kami adalah mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (kmb36)

Penjambret Wanita WNA Diburu

Bali Post/ist

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

Sekolah Diminta Gelar MPLS secara Webinar Tabanan (Bali Post) – Pendaftaran ulang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Tabanan berlangsung 9-11 Juli. Sementara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di tengah pandemi Covid-19 digelar pada minggu ketiga Juli, namun diperketat.

MPLS bisa dilakukan baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan I Nyoman Putra menjelaskan, pelaksanaan MPLS bisa dilakukan secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak sampai menjadi klaster baru nantinya.

Namun, pihaknya menekankan agar kegiatan MPLS dilakukan secara webinar, meski sifatnya tidak wajib.

“Kami sarankan agar MPLS pengenalan sekolah bisa dilakukan secara webinar. Misalnya, dalam sehari satu kelas yang masuk. Intinya, jamnya diatur oleh sekolah, jangan sampai ada kerumunan yang justru akan menimbulkan kluster penyebaran Covid-19 dari sekolah,” tegas Putra, Rabu (8/6) kemarin.

Pola baru yang diterapkan dalam kegiatan MPLS tahun ajaran 2020/2021 juga untuk mengantisipasi penyebaran

Covid-19 di sekolah. Apalagi dalam sepekan kasus transmisi lokal di Tabanan meningkat. “Instruksi tentang MPLS segera kami sampaikan kepada sekolah khususnya jenjang SMP. Biasanya kalau sudah diinstruksikan sekolah cepat bergerak,” katanya.

Terkait pelaksanaan webinar, Putra menjelaskan, siswa baru tetap di rumah, sedangkan materi webinar yang menjelaskan tentang lingkungan serta visi dan misi sekolah diatur di masing-masing sekolah.

Sementara itu, proses PPDB di Tabanan dinilainya berjalan lancar dan aman. Untuk mengatasi siswa yang tidak kebagian sekolah, SDN 1 Dajan Peken dan SMPN 2 Tabanan berencana menambah rombel.

“Penambahan rombel ini baru rencana karena sekarang masih proses daftar ulang. Siapa tahu tidak jadi nambah rombel karena siswa sudah ada yang daftar ke sekolah swasta,” ujarnya.

Menurutnya, Disdik menyiapkan rencana penambahan rombel sesuai amanat Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019. Peserta didik yang tidak mendapat sekolah sesuai zona diarahkan ke zonanya semula dan jika tidak memungkinkan diarahkan ke sekolah yang zonanya terdekat. (kmb28)

Negara (Bali Post) – Imbauan tinggal di rumah saja saat pandemi Covid-19 rupanya tidak berlaku bagi dua warga ini. Dua sejoli dari salah satu desa di Kecamatan Mendoyo yang sudah menikah ini nekat selingkuh di sebuah rumah di LC Dauhwaru, Kecamatan Negara. Apesnya, aksi mereka diendus keluarga masing-masing dan digerebek pada Senin (6/7) lalu.

Si perempuan yang berinisial A merupakan istri salah satu tokoh desa adat, sedangkan sang pria berinisial B adalah pemilik bengkel las di Kecamatan Mendoyo. Informasi, keduanya digerebek oleh kedua belah pihak keluarga bersama petugas kepolisian. Saat itu mereka sedang melakukan hubungan mesum dan direkam sebagai bukti.

Menurut sumber, kencan mereka diendus oleh keluarga

si laki-laki yang merupakan salah seorang pengusaha.

Setelah diikuti hingga di rumah tempat kencan, pihak keluarga sah laki-laki menelepon keluarga perempuan yang diselingkuhi. Begitu suami pelaku perempuan datang, kedua belah pihak lantas menggerebek pasangan selingkuh yang dalam kondisi telanjang. Keduanya kemudian dibawa ke Polres Jembrana. ‘’Sudah dilaporkan ke polisi,’’ terang NG, salah seorang keluarga yang terlibat perselingkuhan.

Kapolsek Mendoyo Kompol Made Karsa saat dimintai konfirmasinya, Rabu (8/7) kemarin, menyebut kasus perselingkuhan itu ditangani oleh Polres Jembrana. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita membenarkan pihaknya tengah menangani perkara tersebut. (kmb26)

Selingkuh, Dua Sejoli Digerebek Pasangan Sah

Agama

Petugas di Gilimanuk Berkurang Proses Pemeriksaan Tetap Sama

Negara (Bali Post) – Pelaku perjalanan melalui Pelabuhan Gilimanuk, baik masuk maupun keluar Bali tetap wajib menyertakan surat keterangan (suket) rapid test. Syarat ini harus dipenuhi seluruh pelaku perjalanan termasuk sopir dan kernet kendaraan barang dan angkutan umum.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana, Rabu (8/6) kemarin mengatakan, personel pemeriksaan yang ditempatkan di Gilimanuk sejak awal Juli ini berkurang dibandingkan pascaLebaran. Meski begitu, proses pemeriksaan polanya masih sama seperti sebelumnya, baik untuk orang yang masuk maupun keluar Bali. Salah satu syarat wajib yang harus dibawa adalah surat kesehatan sehat bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test nonreaktif dan masih berlaku. ‘’Itu masih wajib dipenuhi semua pelaku perjalanan. Sejak 1 Juli lalu ada pengurangan personel termasuk di kami (BPBD). Ini dilakukan seiring mulai sadarnya warga menaati protokol kesehatan salah satunya rapid test,’’ ujar Eko yang saat ini menjabat Kepala Badan Kesbangpol Jembrana.

Menurutnya, pola pemeriksaan di pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk dilapisi pos pemeriksaan di pertigaan

Cekik. ‘’Pemeriksaan tidak ada berubah. Hanya memang ada personel kami yang ditarik karena para pelaku perjalanan sudah menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan mengikuti protokol yang ditentukan,’’ tambahnya.

Memasuki penerapan era baru atau new normal, sesuai instruksi pemeriksaan masih tetap sama. Termasuk kewajiban rapid test yang wajib dipenuhi termasuk oleh sopir dan kernet kendaraan barang.

Selama dua pekan berjalan, pelaku perjalanan sudah menyadari dan melengkapi syarat wajib itu. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan bersama.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha ketika diwawancarai terkait persiapan Bali Era Baru atau New Normal menyatakan, pemerintah daerah melalui sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) tengah melakukan persiapan.

Sekda Jembrana mengarahkan OPD agar menyesuaikan dengan SE Gubernur Bali tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru. Sejumlah

Bali Post/kmb26

PEMERIKSAAN – Pemeriksaan dokumen rapid test yang wajib dipenuhi pelaku perjalanan di Gilimanuk. sektor dijabarkan dalam surat tersebut. ‘’Masing-masing sektor ada protokol tatanan kehidupan era baru. Kami arahkan mengikuti itu. Khusus pada pintu masuk Bali

di Gilimanuk, kami tetap mengikuti arahan provinsi,’’ terangnya.

Sementara di pemerintahan, lanjut Bupati Artha, pada Senin mendatang para ASN

di lingkup Pemkab Jembrana mengenakan seragam ASN. Tidak lagi memakai kemeja putih dan celana panjang yang diterapkan selama pandemi Covid-19. (kmb26)

Transmisi Lokal Tinggi

Tabanan Belum Mau Buka Pariwisata

Tabanan (Bali Post) Bupati Tabanan Ni Putu Wiryastuti memastikan belum akan membuka kembali pariwisata di wilayah Kabupaten Tabanan, meski Pemerintah Provinsi Bali mulai menerapkan tatanan kehidupan baru atau new normal pada 9 Juli 2020. Ini dikarenakan angka kasus transmisi lokal memperlihatkan tren meningkat, sesuai perkembangan data GTPP Covid-19 Tabanan.

Meski demikian, Bupati Eka menegaskan protokol kesehatan di tiap kawasan objek wisata untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah siap. ‘’Belum untuk pariwisata. Sesuai arahan Bapak Gubernur Bali, penerapan new normal

hanya untuk perdagangan, pertanian dan perkebunan.

Pariwisata kemungkinan dibuka tanggal 31 Juli mendatang tergantung perkembangan selanjutnya,’’ terangnya melalui pesan singkat, Rabu (8/7) kemarin.

Ditambahkannya, penerapan tatanan kehidupan baru yang diawali sektor perdagangan, pertanian dan perkebunan bukan berarti masyarakat atau pelaku ekonomi bebas melakukan apa pun tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Masyarakat tetap harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Transmisi

lokal yang cenderung meningkat belakangan ini disebabkan mulai berkurangnya disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. ‘’Sekarang kembali kepada kewaspadaan dan disiplin diri.

Protapnya sudah jelas dan ada di mana-mana. Kita tentu tidak bisa melarang mereka bekerja karena menyangkut mata pencaharian. Jadi, untuk menekan kasus transmisi lokal ini kebijakannya harus sadar diri sendiri. Sebanyak apapun kebijakan yang dibuat kalau tidak disiplin dan komitmen tentu akan sulit,’’ ujar Bupati Eka. Disinggung apakah saat era baru pariwisata diterapkan para wisatawan wajib memba-

wa surat kesehatan rapid test, Bupati Eka mengatakan belum ada kesepatan mengenai hal tersebut. Tetapi di luar Bali kemungkinan sudah ada kesepatan soal itu. Walau demikian, pengukuran cek suhu tubuh wajib diberlakukan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada, membuat keputusan membuka kembali pariwisata perlu berhatihati lantaran angka kasus transmisi lokal masih tinggi.

Meskipun pariwisata belum dibuka, Dinas Pariwisata sudah memberikan arahan yang mengacu pada protokol kesehatan kepada seluruh DTW, akomodasi pariwisata dan desa wisata.

‘’Kami berharap pariwisata di Tabanan baik DTW, akomodasi maupun desa wisata berkomitmen penuh menjaga pembangunan dan jalannya pariwisata yang aman, sehat dan nyaman,’’ ungkapnya.

Manajer Operasional DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika, saat dihubungi mengaku siap kapan pun pemerintah akan membuka kembali kawasan objek wisata. Protokol kesehatan sudah siap diterapkan termasuk mengantisipasi jika menemukan wisatawan yang suhu tubuhnya tinggi saat pengecekan di pintu masuk. Sementara penerapan e-ticketing masih penjajakan dengan pihak perbankan. (kmb28)

Gusti Wedakarna Pimpin Agnihotra pada Setahun Wafatnya Ratu Biang

Dirikan Yayasan I Gusti Ayu Suwitry dan Target Bangun Rumah Sakit Khusus Penderita Diabetes

PURI TEGEH KORI – Rangkaian acara peringatan Setahun Wafatnya Ratu Biang di Puri Tegeh Kori (atas).

Tampak Jero Melati, Gusti Ayu Wastu Mangga, Gusti Ayu Sita Wedastiti sebagai founder Yayasan I Gusti Ayu Suwitry.

Tanggal 7 Juli 2020, tepat setahun berpulangnya Ratu Biang I Gusti Ayu Suwitry, seorang tokoh wanita PNI Bali yang sangat setia mendampingi perjuangan Shri Wedastera Suyasa (Ketua PNI Bali dan Tokoh Veteran Bali). Berpulangnya IGA Ayu Suwitry kini diperingati dengan khusyuk dan sakral yakni dengan mengadakan persembahyangan bersama ring Merajan Puri Tegeh Kori Badung. Persembahyangan disertai persembahan upacara Agnihotra oleh para Hotri yang diikuti putranda, cucunda dan keluarga besar puri termasuk keenam putra-putri Ratu Biang yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, S.E.(MTRU), M.Si., Dr. IGA

Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E., M.M., IGA Sri Wichaya Gangga Dewi Wedasteraputri Suyasa, S.H., M.Kn., IGA Dewi Wastu Manggala Wedasteraputri Suyasa, S.Sos., M.H., Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry MWS, S.Sos., S.H., M.H. dan IGA Sita Wedastiti Wedasteraputri Suyasa, S.E., M.H. Adapun makna Agnihotra tersebut adalah memohon kepada Dewa Api untuk mengantarkan doa dari warih agar atma orangtua dapat semakin sempurna di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Uniknya, sebelum upacara Agnihotra, didahului pembacaan Kitab Suci BhagawadGita yang langsung dipimpin oleh Shri I Gusti Ngurah Arya

Wedakarna. Dalam kesempatan itu juga ditandatangani Akta Yayasan I Gusti Ayu Suwitry. Nantinya yayasan sosial ini akan bergerak dalam bidang kemanusiaan termasuk rencana mendirikan Rumah Sakit/Diabetic Center sebagaimana amanat swargi Ratu Biang.

Sebagaimana disampaikan oleh I Gusti Ayu Sita Wedastiti yang ditunjuk menjadi Ketua Yayasan, segera setelah Yayasan IGA Suwitry ini disahkan, maka rencana kerja untuk mendirikan Pusat Kesehatan/Diabetic Center termasuk rumah sakit akan mulai dijalankan.

“Orangtua kami meninggal karena penyakit gula, penyakit diabetes dan ini menjadi perhatian bagi kami. Sejak

berita ini tersebar, banyak masyarakat khususnya mereka yang memiliki keluarga menderita penyakit gula menyampaikan harapan pada keluarga Puri Tegeh Kori agar bisa lebih banyak membantu masyarakat khususnya penderita diabetes.

Bukan saja pengobatan, tapi juga pada pendidikan dan upaya preventif agar rakyat Bali semakin sadar.

Ini bagus ya, agar ke depan masyarakat Bali semakin mengusung pola hidup sehat,’’ ungkap Gusti Ayu Sita yang merupakan putri bungsu almarhum.

Ia pun berjanji akan mewujudkan cita-cita untuk mendirikan klinik atau rumah sakit khusus bagi penderita diabetes. “Astung-

kara, banyak teman kami di dalam negeri dan di luar negeri yang concern terkait isu ini. Kita akan wujudkan segera ya, mohon doa restu. Intinya kami ingin berbagi bahwa jangan sampai masyarakat Bali terkena diabetes. Apalagi penyakit gula ini sudah di-recognize sebagai salah satu sumber kematian yang paling banyak di zaman sekarang. Banyak rakyat Bali yng tidak paham akan diabetes ini. Dikiranya penyakit keturunan tapi justru lebih banyak disebabkan oleh pola hidup. Ngiring buat masyarakat jadi sehat,’’ ujar Gusti Ayu Sita (Ketua Yayasan) didampingi Turah Bhisma Vedanta (Sekretaris) dan IGA Wastu Mangga (Bendahara Yayasan). (ad085)

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

Majukan SMKN 3 Sukawati, Alumnus Resmikan Kantor Sekretariat Istakari BERTEPATAN hari raya Pagerwesi, Ikatan Siswa Tamatan Konservatori Bali (Istakari) melakukan peresmian Sek-

retariat Istakari yang berlokasi di SMKN 3 Sukawati, Rabu (8/7) kemarin. Di kesempatan itu juga digelar rapat khusus, memba-

has sejarah panjang SMKN 3 Sukawati dan eksistensinya sampai saat ini.

Hadir pada kesempatan itu

PERESMIAN SEKRETARIAT - Terlihat Ikatan Siswa Tamatan Konservatori Bali (Istakari) melakukan peresmian Sekretariat Istakari yang berlokasi di SMKN 3 Sukawati, Rabu (8/7) kemarin.

Pengurus Yayasan Istakari meliputi Ketum Wayan Madra Ariasa, Ketua I Yayasan Istakari Jro Mekel Made Sukadha, S.ST. dan Ketua III Yayasan Istakari I Gusti Agung Prama Sumadi yang juga Kepala SMKN 3 Sukawati. Hadir dua guru besar selaku penasihat yakni Prof. Dr. I Made Bandem dan Prof. Wayan Dibia.

Kepala SMKN 3 Sukawati I Gusti Agung Prama Sumadi mengungkapkan, saat ini sekolahnya masih tetap eksis.

Bahkan, setiap tahun rutin mendapat juara tingkat nasional. Termasuk rutin memeriahkan PKB serta HUT Kota Gianyar. Ditambahkan, sekolah ini juga memperoleh akreditasi A tahun 2015 lalu dalam penilaian yang dilakukan setiap lima tahun sekali. ‘’Kami sering dapat juara festival seni tingkat nasional.

Seperti saat penampilan 2018

dan 2019 kami juara tingkat nasional seni tari dan karawitan,’’ katanya.

SMKN 3 Sukawati juga memiliki sejarah panjang dalam melahirkan seniman besar di Bali, khususnya Gianyar. Keberadaan SMKN 3 itu, mulai Kokar yang berdiri sejak 1960 di Jalan Ratna, Denpasar. Kemudian 1975 diubah menjadi SMKI (Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia). Sekolah itu selanjutnya pindah ke Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati pada 1986 dan menjadi SMKN 3 Sukawati pada 1997. Kini sekolah ini mengembangkan empat kompetensi. Seperti Kompetensi Tari, Karawitan, Pedalangan dan Musik Non-Klasik. Kini para alumnus Kokar membangkitkan kembali Istakari, dan sekarang kami resmikan Sekretariat Istakari,’’ katanya.

Prof. Bandem selaku salah satu alumnus memberikan

Antrean Truk Berkurang di Tukad Unda Semarapura (Bali Post) Truk besar yang antre di sepanjang jalur By-pass Prof. I.B Mantra -- akibat kapal dievakuasi di dermaga Padangbai -- sempat mengular hingga melewati jembatan panjang Tukad Unda, Selasa (7/7). Bahkan, penumpukan itu terjadi pada dua pos sebelumnya, yakni Pos Yeh Banges dan Pos Tihingadi. Namun, antrean parah itu sudah mulai berkurang per Rabu (8/7) kemarin.

Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Made Teja Dwi Permana mengatakan arus kendaraan truk menuju Pelabuhan Padangbai mulai membaik. ‘’Proses evakuasi di dermaga Padangbai nampaknya sudah mulai ada kemajuan. Antrean truk besarnya sudah mulai berkurang. Pos 3 sudah mulai kosong. Saat ini antrean hanya sampai di Tihingadi,’’ kata AKP Teja Permana.

Meski demikian, pihak kepolisian tidak kehilangan fokus mengatur kendaraan besar ini. Truk-truk besar yang tiap hari datang parkirnya harus diatur agar rapi. Selain itu tidak membahayakan pengguna jalan lain pada jalur cepat ini.

Sebelumnya, Kapolres Klung-

kung AKBP Bima Aria Viyasa mengakatan Polres Klungkung telah menyiapkan tiga pos antrean untuk truk logistik yang akan menyeberang ke Lombok. ‘’Kami senantiasa berkoordinasi dengan Polres Karangasem, yang juga berjaga di Pos Yeh Malet (perbatasan KarangasemKlungkung) demi kelancaran antrean,’’ kata AKBP Bima Aria Viyasa.

Setiap harinya, dia mengatakan selalu menyiagakan sebanyak 15 personel Lantas dan Sabhara di sekitar jalur antrean truk, untuk melaksanakan penyekatan agar tertib dan aman.

Adapun tiga pos telah disiapkan pihak kepolisian tersebut adalah di simpang Yeh Banges, simpang empat Tihingadi dan

simpang empat Dukuh atau sebelah barat jembatan panjang Tukad Unda. ‘’Sejak awal siapkan tiga pos untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang, sehingga tidak mengganggu arus kendaraan lain, khususnya dari arah Denpasar menuju Karangasem,’’ tegasnya.

Salah satu sopir truk logistik Syafudin Amiruloh (34) asal Lombok Barat sempat mengeluhkan lamanya proses evakuasi kapal karam di Padangbai. Hal itu yang membuat aktivitas penyeberangan tersendat. Tetapi, dia mengaku merasa terbantu adanya penyekatan dari kepolisian. Sehingga dapat mencegah terjadinya saling salip dan membuat antrean lebih teratur.

Dua Dermaga Direvitalisasi

POLISI ANTUR TRUK - Personel polisi saat mengatur truk saat parkir agar rapi.

Pihak kepolisian juga mengantisipasi dengan mengingatkan setiap sopir saat tertidur, ketika antrean harus bergerak, agar segera siap-siap dengan cara berkeliling menggunak-

an pengeras suara. Sehingga mencegah terjadi keributan antarsopir yang sedang samasama mengantre menunggu giliran menuju pelabuhan. (kmb31)

Tenaga Kesehatan Dijadikan Pegawai Kontrak

Dishub Siapkan Tempat Sandar Sementara Diskes dan BKDPSDM Lakukan Pendataan

Bangli (Bali Post) Revitalisasi dua dermaga penyeberangan di Danau Batur, Kintamani akan direalisasikan dalam waktu dekat ini.

Untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan selama proses revitalisasi berlangsung, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangli akan menyiapkan tempat sandar sementara untuk boat yang selama ini beroperasi di Danau Batur itu.

Kepala Dishub Kabupaten Bangli I Gede Redika mengatakan, dua dermaga penyeberangan yang direvitalisasi itu menelan anggaran Rp 10 miliar. Selain Dermaga Penyeberangan di Kedisan juga Dermaga Penyeberangan di Kuburan Terunyan. Revitalisasi kedua dermaga itu akan dilaksanakan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII. Sebagaimana informasi yang diterimanya. Sejauh ini rencana revitalisasi itu masih tahap persiapan tender.

Untuk merevitalisasi dermaga itu, kata Redika, aset dermaga wajib diserahkan Pemkab Bangli ke pemerintah pusat terlebih dahulu.

Pihaknya memastikan setelah proses revitalisasi selesai, maka pemerintah pusat akan menyerahkan kembali aset itu ke daerah untuk dikelola Pemkab Bangli. Kepastian itu disampaikannya karena pihak

DERMAGA KEDISAN - Kondisi Dermaga Penyeberangan Kedisan di Danau Batur, Kintamani.

Kementerian sudah sepakat menggeser posting rekeningnya dari yang sebelumnya di belanja modal menjadi belanja hibah. Dengan syarat Pemkab sanggup memelihara dan mengoperasikan dermaga itu.

“Jaminannya sudah ditaruh ke belanja hibah. Kami sekarang masih harus memenuhi hal-hal yang menjadi persyaratan Kementerian,” terangnya.

Kegiatan revitalisasi itu diperkirakan mulai berjalan beberapa bulan lagi. Selama proses pembangunan berlang-

sung kata Redika, pihaknya akan menggeser aktivitas penyeberangan. Sementara, disiapkan tempat sandar agar aktivitas penyeberangan di Danau Batur bisa tetap berjalan.

“Kami akan geser di sekitar lokasi dermaga sekarang,” ujarnya. Kata Redika revitalisasi dermaga itu direncanakan dua tahap dan berlanjut pada tahun berikutnya. Di tahap kedua, nantinya kegiatan yang dilakukan adalah finishing dermaga Kedisan, serta revitalisasi dermaga di pusat Desa Terunyan. (kmb40)

Bangli (Bali Post) – Rencana Bupati Bangli I Made Gianyar mengangkat tenaga pengabdi kesehatan menjadi pegawai kontrak telah ditindaklanjuti Dinas Kesehatan bersama Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kabupaten Bangli. Sejauh ini proses pendataan tenaga pengabdi sudah dilakukan. Pengangkatan akan diusulkan pada anggaran perubahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. Nengah Nadi, Rabu (8/7) kemarin mengatakan, rencana pengangkatan pengabdi kesehatan menjadi pegawai kontrak masih sedang berproses. Langkah yang dilakukan, yakni pendataan bersama BKDPSDM. Nadi belum bisa memastikan kapan pengangkatan akan dilakukan. Pihaknya mengusulkan pada anggaran perubahan tahun ini. Terkait berapa jumlah tenaga pengabdi yang diangkat, Nadi tidak bisa menyebutkan. Alasannya, akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. ‘’Estimasinya berapa perlu anggaran, kita belum tahu. Kapan SK-nya.

Tunggu perintah bupati,’’ ujarnya. Tenaga pengabdi yang akan diusulkan diangkat menjadi pegawai kontrak berdasarkan rekomendasi kepala puskesmas.

Bupati Made Gianyar saat menerima audensi perwakilan Forum Pengabdi Tenaga Kesehatan Bangli, memberi apresiasi kepada para pengabdi tenaga kesehatan di Bangli yang selama ini sudah bersedia merelakan waktunya melayani masyarakat. Meskipun bayaran yang diterima sekadar. Made Gianyar mengatakan sejatinya ia sudah lama memikirkan apa yang menjadi harapan para tenaga pengabdi kesehatan di Bangli ini.

Berapa lama masa pengabdian harus dimiliki tenaga pengabdi itu untuk bisa menjadi tenaga kontrak, Bupati asal Desa Bunutin itu menyerahkan hal teknisnya ke BKDPSDM. Ia ingin tenaga kesehatan yang jadi tenaga kontrak benar-benar mau bekerja melayani masyarakat.

Soal berapa jumlah yang akan dijadikan tenaga kontrak daerah, ia menyerahkannya ke Kadis Kesehatan. (kmb40)

apresiasi terkait peresmian Sekretariat Istakari di SMKN 3 Sukawati. Dikatakan, SMKN 3 Sukawati selama ini sudah memiliki banyak keunggulan.

Namun keunggulan itu harus disampaikan lagi ke masyarakat. Meski demikian, sekolah ini juga perlu membuat analisis.

Semacam studi kelayakan sebagai bahan evaluasi ke depan. ‘’Jadi sejarah sekolah ini harus ditulis dengan berbagai keunggulannya selama ini,’’ katanya.

Sementara itu, Prof. Wayan Dibia mengatakan, keberadaan Istakari akan menjadi suatu keuntungan luar biasa, kalau organisasi ini jalan dengan baik. Ditekankan, organisasi ini menjadi tamengnya SMKN 3 Sukawati, karena lembaga ini bisa mengarahkan kepala sekolah terhadap hal tertentu.

Apalagi bila muncul gagasan berupa studi kelayakan yang bisa dijadikan pegangan menga-

rahkan SMK ini ke depan. ‘’Jadi tepat sekali memberikan ruangan untuk Istakari. Kebetulan masih ada orang yang mencintai Kokar. Momennya juga tepat, mengambil hari suci Pagerwesi, memagari diri tetap mencintai Kokar walaupun transformasi cukup banyak,’’ katanya.

Terkait krisis, Prof. Dibia mengaku sudah lama mendengar sejumlah persoalan.

Namun, diakui, memang belum ada solusi. Ia setuju bila semua persoalan dihadapi SMKN 3 Sukawati ini dipetakan. ‘’Saya setuju kalau semua krisis ini dipetakan. Misalnya guru, guru apa saja tidak ada sampai tenaga administrasi yang tidak ada. Termasuk rasio fasilitas dengan jumlah muridnya. Saya pikir ini bisa menjadi bahan yang baik mengajukan proposal ke Pemkab, Pemprov hingga pemerintah pusat,’’ katanya. (ad086)

Merugi Jual Makanan, Sudarma Banting Setir Jual Olahan Kelapa

Gianyar (Bali Post) Berbagai usaha rumahan kini mulai ditekuni masyarakat. Seperti I Wayan Sudarma yang menjual dan mengolah buah kelapa menjadi beragam produk. Pria 53 tahun asal Desa Batuan Kecamatan Sukawati itu menekuni bisnis mengolah buah kelapa setelah kewalahan menjual makanan.

Sudarma mengaku memilih kelapa, karena kelapa itu memiliki banyak fungsi. Mulai dari pujer, buah, serabut, termasuk cangkang kelapa itu bisa dimanfaatkan. Namun selama pandemi Covid-19, diakui permintaan buah kelapa menurun. Alasannya, aktivitas keagamaan dibatasi. ‘’Sebelum Covid-19, pendapatan per hari bisa sekitar Rp 350.000. Sekarang menurun, paling cuma Rp 50.000,’’ ungkapnya.

Meski demikian, Sudarma mengaku tetap bersyukur karena saat pandemi ini yang paling laris adalah serabut kelapa.

Itu sejalan dengan aktivitas masyarakat yang ramai memanggang selama dirumahkan. ‘’Saat ini paling laris sambuk, karena banyak yang manggang di rumah,’’ jelasnya.

Dikatakan, sambuk dijual seharga Rp 5.000 per renteng.

Biasanya, satu orang minimal membeli dua renteng.

Sambuk itu digunakan untuk memanggang. Dari produk

olahan kelapa itu yang tidak kalah laris adalah arang alias batok kelapa.

Menurutnya, memang hampir tidak ada bagian kelapa yang terbuang. ‘’Hanya airnya saja yang sering dibuang. Namun selebihnya bisa dimanfaatkan,’’ ujarnya.

Selain menjual kelapa bijian, serabut, dan arang, ia juga mengolah kelapa menjadi minyak tandusan. Proses mengolah minyak tandusan itu dilakukan istrinya, Ni Ketut Jariani.

Tidak hanya itu, Sudarma juga menjual pujer atau bibit kelapa.

Peminatnya adalah para penghobi bonsai. Per bibit dijual bervariasi, mulai Rp 15.000 hingga Rp 150.000. ‘’Paling langka ini yakni pujer nyuh bulan kembar.

Dari seribu kelapa belum tentu ada seperti ini,’’ ujarnya.

Kadangkala, ia juga menerima pesanan nyuh mulung, nyuh bojog, hingga nyuh rangda. Menurutnya, ada beragam jenis nyuh atau kelapa bahkan jika dihitung lebih dari 25 jenis. ‘’Hanya yang paham dan tahu fungsi nyuh mulung itu saja yang tertarik. Khasiatnya nyuh mulung itu memang sangat luar biasa. Selain digunakan mengolesi keris, juga para balian menggunakan sebagai minyak pijat. Balian banyak ke sini mencari nyuh mulung atau tandusan dari kelapa nyuh mulung,’’ tandasnya. (kmb35)

BISNIS JUAL KELAPA - Setelah warung makanannya merugi, di tengah pandemi Covid-19, I Wayan Sudarma banting setir. Ia memilih bisnis menjual kelapa dari pujer, serabut, batok hingga kelapa spesial di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, beberapa waktu lalu.

Pariwisata Nusa Penida Dibuka

Siap Terapkan Tatanan Kehidupan Era Baru Provinsi Bali telah memastikan pariwisata Bali dibuka kembali Kamis (9/7) ini. Klungkung dengan destinasi andalan Nusa Penida, siap menyambut dibukanya kembali pariwisata secara bertahap dengan penerapan standar new normal. Itu dilakukan guna mencegah terjadi penyebaran Covid-19. Apakah ada pengecualian, ketika standar new normal itu diterapkan saat pengangkutan penumpang boat?

DALAM tatanan kehidupan normal baru di Bali, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan, secara umum ada 14 poin penting dalam aplikasinya. Mulai pelaksanaan keagamaan, adat budaya, pelayanan publik, transportasi dan perekonomian hingga kegiatan pariwisata. Khusus kegiatan pariwisata, penerapannya dilakukan secara bertahap. Diawali wisatawan lokal Bali. Kemudian, 31 Juli dibuka pariwisata nusantara.

Dan 11 September, baru pariwisata mancanegara.

Bupati Suwirta langsung melakukan rapat persiapan memasuki tatanan kehidupan normal baru di Ruang Praja Mandala Pemkab Klungkung bersama pihak terkait, Rabu (8/7) kemarin. Khususnya saat dibukanya kembali akses pariwisata ini. Dikatakan, menyambut pembukaan dengan pola new normal itu perlu persiapan matang. Apalagi pariwisata sempat terjeda selama hampir lima bulan. Penerapan new normal diambil di tengah catatan kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Suwirta menegaskan, new normal dalam arti luas, diawali membuka semua akses, baik pasar, kegiatan masyarakat umum, unit-unit usaha transportasi umum baik darat maupun laut. Kemudian kembali menambah tempat-tempat cuci tangan di setiap umum.

Baru memasuki pariwisata yang dibuka secara bertahap, dengan penerapan standar protokol pencegahan Covid-19.

Kehidupan masyarakat kembali berjalan normal, dengan penambahan standar penerapan itu.

Wajib menggunakan masker saat keluar rumah dan di tempat umum, rajin mencuci tangan hingga tertib melakukan jaga jarak minimal satu meter. Selain itu, khusus aspek pariwisata, ada sedikit perubahan pada pelaksanaan transportasi laut dari dan menuju Nusa Penida.

Penerapan pengangkutan penumpang di fast boat itu diberlakukan normal. ‘’Peng-

gunaan syarat keterangan bebas corona juga ditiadakan untuk masyarakat Bali,’’ kata Suwirta.

Ini berlaku bagi masyarakat, baik yang melakukan kegiatan wisata maupun urusan adat di Pulau Nusa Penida.

Suwirta menegaskan dalam surat edaran menuju new normal, menurutnya, tidak ada disebutkan adanya penggunaan rapid test atau bebas Corona untuk penyeberangan, baik datang ke Bali ataupun menyeberang antarpulau di Bali, salah satunya ke Nusa Penida. ‘’Jadi, nanti tidak ada lagi rapid test maupun tes swab massal. Khawatirnya bisa disalahgunakan perusahaan tertentu,’’ ujarnya.

Guna menyempurnakan penerapan new normal ini, Suwirta menambahkan, akan ada surat tambahan yang dikeluarkan pada hari kerja, Kamis (9/7). Agar nantinya dalam penerapan di lapangan disempurnakan. (gik)

RAPAT NEW NORMAL - Bupati Suwirta saat memimpin rapat persiapan new normal di Ruang Praja Mandala, Pemkab Klungkung, Rabu (8/7) kemarin.

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

Kapal Karam di Padangbai Terapung Sempurna Amlapura (Bali Post) Sejak dua pekan lalu, tim evakuasi kerja ekstrakeras melakukan proses evakuasi terhadap KMP Dharma Rucitra III yang karam di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Manggis, Karangasem. Syukurnya, Rabu (8/7) kemarin tim evakuasi telah berhasil mengembalikan posisi kapal yang sebelumnya miring, kemudian kapal itu sudah bisa terapung sempurna.

Berdasarkan pantauan di lokasi kemarin, petugas terlihat sibuk dengan job-nya masingmasing. Para petugas ada yang memindahkan ratusan unit drum-drum yang sebelumnya diikat di sebelah kiri badan kapal itu. Drum-drum itu digunakan sebagai alat bantu menyeimbangkan kapal dari kemiringan. Kapal kemudian dipindahkan ke areal parkir dermaga memakai alat berat.

Bodi kapal dan lainnya juga dicek dengan alat berat.

Koordinator tim evakuasi, Abdul Khalik, mengatakan proses evakuasi yang dilakukan sudah memasuki hari ke-18.

Bodi kapal berhasil diapungkan sempurna kemarin (Selasa – red) pukul 20.00 Wita. ‘’Setelah tim berhasil mengapungkan bodi kapal sempurna, kemudian langsung dilakukan kontrol,’’ ucapnya.

Khalik menambahkan, saat

Bali Post/kmb41

MENGAPUNG SEMPURNA - KMP Dharma Rucitra III yang karam di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Manggis, Karangasem akhirnya mengapung sempurna, Rabu kemarin. ini petugas kembali melakukan kontrol ulang terhadap semua dinding kapal yang ada di bawah permukaan air maupuan di dekat air, agar dalam penarikan kapal itu nanti bisa selamat sampai tujuan. ‘’Kita masih menunggu biro klarifikasi Indonesia dari Kementerian Perhubungan untuk pengecekan kapal sebelum kapal itu ditarik ke Surabaya.

Kita harus memastikan lebih dulu kelayakan kapal itu benarbenar sudah baik dan bisa ditarik ke Surabaya. Kapan kapal itu siap, maka segera akan ditarik,’’ jelas Abdul Khalik.

KSOP Pelabuhan Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan, pihaknya tetap menunggu proses evakuasi selesai dilakukan untuk pengoperasian kembali dermaga II. Semuanya tergantung tim evakuasi. ‘’Kita tunggu kapal itu ditarik ke luar dermaga, maka saat itulah baru dermaga II itu bisa dioperasikan lagi.

Semoga kapal itu segera bisa ditarik. Dengan begitu dermaga II bisa dibuka kembali. Penting cepat dibuka, untuk memperlancar atrean truk logistik yang hingga kini masih terjadi,’’ ucapnya. (kmb41)

Dua PDP Positif Covid-19 di Buleleng

Singaraja (Bali Post) swab kedua hasilnya berubah menjadi positif.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Co- Dengan hasil itu, tim medis kemudian merujuk vid-19 Buleleng mencatat tambahan dua pasien pasien menjalani karantina di RSP Giri Emas. terkonfirmasi positif Corona Virus Disease ‘’Pasien ini memang sudah PDP. Dan hasil tes (Covid-19). Pasien pertama adalah ibu hamil spesimen swab positif, sehingga yang bersangdari Kecamatan Seririrt. Sedangkan satu kasus kutan terkonfirmasi positif Covid-19,’’ katanya. lainnya adalah pencari kerja (naker - red) asal Sementara PDP kode 129 diketahui berasal Kecamatan Buleleng. dari Kecamatan Buleleng. Kasus ini ditemuKedua pasien dalam pengawasan (PDP) kan ketika pasien itu melakukan tes spesimen masing-masing kode 127 dan PDP kode 129 swab PCR mandiri sebagai itu menjalani treatment pengobatan di Rumah syarat berangkat ke JaSakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan karta untuk bekerja.

Sawan. Di sisi lain, pasien yang sembuh masih Setelah samsama dengan sebelumnya yaitu sebanyak 90 pel swab diuji di orang.

Rumah Sakit Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Universitas Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Udayana (RS Suyasa, M.Pd. membenarkan tambahan dua PTN Unud) Denorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pasar, hasilnya itu. Menurutnya, sesuai tracing dan rekam positif Covid-19. medik PDP kode 127 dinyatakan terkonfirMenyusul hasil masi positif Covid-19 itu sebelumnya meruitu, pasien ini kepakan PDP dengan rapid test antigen reaktif. mudian dikembaSaat itu, pasien yang sedang hamil itu akan likan ke Buleleng memeriksakan kandungannya ke RSUD Bulemengikuti karantina leng. Dokter kemudian melakukan rapid di RSP Giri Emas. test antigen. Setelah diuji sampel (kmb38) darahnya dinyatakan reaktif, sehingga dilanjutkan dua kali tes swab PCR. Hasil uji laboratorium terhadap sampel swab pertama hasilnya negatif. Namun pengujian sampel Drs. Gede Suyasa, M.Pd

Dua Pendaki Tersesat Akhirnya Ditemukan Amlapura (Bali Post) Setelah melakukan pencarian beberapa jam, petugas Basarnas Karangasem akhirnya menemukan dua pendaki yang tersesat di lereng Gunung Agung, Rabu (8/7) kemarin. Kedua pendaki itu yakni Ketut Wiyasa (57) asal Tabanan dan Made Ayu Widiasari (56) dari Denpasar ditemukan di dasar jurang dengan kondisi kedinginan akibat diguyur hujan lebat.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Widnyana mengatakan, setelah melakukan pencarian beberapa jam, petugas akhirnya menemukan kedua pendaki yang tersesat itu. Kedua pendaki itu saat turun diduga kehilangan arah jalur turun akibat terpisah dari sembilan orang rombongannya, yang total berjumlah 11 orang termasuk dua korban yang tersesat itu. ‘’Keduanya ditemukan sekitar pukul 16.11 Wita. Mereka ditemukan di dasar jurang dengan kondisi kedinginan akibat diguyur hujan lebat di lereng Gunung Agung. Keduanya selamat,’’ ucapnya.

Ngurah Eka mengatakan,

proses pencarian dilakukan sekitar dua jam. Keduanya ditemukan di ketinggian sekitar 2.700 dpl. ‘’Sekarang petugas tengah mengevakuasi keduanya menuju ke bawah. Sekitar pukul 19.00 Wita baru nyampai di Pura Pasar Agung,’’ jelasnya.

Nekat Mendaki Di tengah situasi Gunung Agung masih level III (Siaga) masih saja ada warga nekat melakukan aktivitas pendakian ke puncak. Tersesatnya dua pendaki itu lantaran mereka terpisah dari rombongannya.

Akibatnya mereka tidak tahu jalan turun.

Ngurah Eka mengatakan, kedua pendaki itu awalnya naik ke puncak Gunung Agung itu

Bali Post/ist

DITEMUKAN - Petugas akhirnya menemukan kedua pendaki yang tersesat itu. bersama rombongan sebanyak 11 orang, Selasa (7/8) lalu.

Rombongan kembali turun Rabu (8/7). Namun, dua orang terpisah dari rombongan saat mereka menuruni lereng Gunung Agung.

Pihaknya, kata Gusti Ngurah Eka, sempat kesulitan

menelusuri keberadaan kedua korban itu. Sebab, di lereng Gunung Agung cuaca hujan disertai kabut tebal. ‘’Syukur keduanya akhirnya ditemukan.

Keduanya ditemukan di dasar jurang dalam kondisi basah kuyup kedinginan,’’ ujar Gusti Ngurah Eka (kmb41)

Dispar Monitoring Kesiapan Pengelola DTW di Buleleng Singaraja (Bali Post) Sedikitnya lima lokasi Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Buleleng dijadikan sampel pemantauan kesiapan pengelola menghadapi new normal.

Khusus pembukaan new normal di bidang pariwisata dibuka serentak Kamis (9/7) hari ini. DTW yang dimaksud adalah Desa Wisata Sambangan (Kecamatan Sukasada), Air Sanih (Kecamatan Kubutambahan), Pantai Lovina (Kecamatan Buleleng), dan Pemandian Air Panas Banjar (Kecamatan Banjar).

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Buleleng Putu Sudama Diana melakukan mintoring memastikan kesiapan pengelola DTW terkait pelaksanaan new normal di bidang pariwisata, Rabu (8/7) kemarin. Menurutnya, menjelang pembukaan new normal bidang pariwisata, pihaknya gencar melakukan koordinasi dan komuniaksi dengan para pengelola DTW di Bali Utara. Secara umum pengelola DTW di Bali Utara siap membuka kembali aktivitas wisata di DTW dengan sejumlah batasan yang sudah ditentukan.

Dikatakan, para pengelola DTW itu sendiri sudah menyiapkan saranaprasarana mendukung penerapan

protokol kesehatan. Seperti yang dianjurkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Mulai disiapkan tempat cuci tangan lengkap hand sanitizer dan alat mengukur suhu tubuh para pengunjung. Selain itu, para petugas di DTW sendiri sudah menyiapkan alat pelindung diri (APD). Bahkan, untuk membantu penambahan APD, Dispar telah membantu APD kepada 10 DTW di Bali Utara. ‘’Secara umum pengelola DTW sudah menyiapkan sarana yang diwajibkan. Seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermogun, dan APD,’’ katanya.

Terkait kewajiban pengelola DTW mendapatkan sertifikat pemberlakuan new normal, birokrat asal Desa Sepang Kecamatan Busungbiu ini menyebut, pengelola DTW sudah ada yang mengajukan pemohonan sertifikat secara online lewat website Dispar Buleleng.

Sejak dibuka 6 Juli 2020 lalu, beberapa sertifikat sudah diterbitkan. Rencananya sertifikat itu akan diserahkan secara simbolis besok bersamaan road show kunjungan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ke Buleleng. Dengan pembukaan new normal bidang pariwisata

serentak hari ini, Sudama mengaku DTW di daerahnya tetap ada batasan dengan kewajiban mengikuti protokol kesehatan. ‘’Sesuai kebijakan Pemprov Bali, besok (Kamis 9/7 hari ini - red) DTW akan dibuka, walau sertifikat pemberlakuan new normal belum diajukan, sebab hanya kewajiban moral pengelolanya. Kaitan sertifikat itu bukan menyangkut legalisasi pengelolaan DTW,’’ tegasnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sambangan, Kadek Dedy Sastra Wirawan, mengaku siap membuka sejumlah lokasi DTW di desanya. Sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pmerintahan desa, pecalang desa adat, dan Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 di Desa Sambangan. Koordinasi ini menyangkut kesiapan menerapkan protokol kesehatan kepada wisatawan yang akan berkunjung. ‘’Kalau memang besok (Kamis 9/7 hari ini - red) dibuka, kami siap termasuk syarat penerapan protokol kesehatan itu kami penuhi. Kami siapkan masker, seandainya ada wisatawan yang tidak memakai masker saat berkunjung,’’ jelasnya. (kmb38)

Pagerwesi di Singaraja, Warga Gelar Tradisi ’’Munjung’’ di Setra Tradisi menghaturkan banten punjung di kuburan (setra) saat hari raya Pagerwesi masih tetap dijalankan warga di Bali Utara. Hanya, karena sudah semakin sering digelar upacara ngaben massal, sehingga jenazah yang tadinya belum diaben sudah banyak yang diaben. Akibatnya, sekarang warga banyak yang tidak menghaturkan punjung saat Pagerwesi ke setra. Masyarakat cukup menggelar persembahyangan di sanggah merajan atau pura dadia. Bagaimanakah kemeriahan warga menghaturkan benten punjung dewasa ini, apakah secara kuantitas sama dengan tahun-tahun sebelumnya?

PANTAUAN Bali Post di Setra Desa Adat Buleleng, Rabu (8/7) kemarin, sejak pagi warga menggelar persembahyangan di pura umum di Buleleng atau pura dadia masing-masing. Setelah menyelesaikan prosesi persembahyangan di pura umum atau pura dadia, umat melanjutkan menggelar persembahyangan ke setra.

Umumnya, yang sembahyang di setra itu adalah warga yang punya keluarga meninggal,

namun belum diprosesi ngaben.

Merekalah yang menghaturkan banten punjung di setra itu.

Warga menggelar pesembahyangan di setra itu secara mandiri tanpa dipimpin pemangku. Mereka mendoakan sanak keluarga yang meninggal dunia agar mendapat tempat di sisi Tuhan. Selain itu, keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa dituntun, mendapat kerahayuan dan diberikan kemudahan menjalani kehidupan

sehari-hari.

Selesai sembahyang, dengan suka cita warga mengonsumsi bahan banten punjung yang telah dihaturkan itu. Konon, cara ini dipercaya sebagai ungkapan syukur warga dengan anggota keluarga yang telah meninggal dunia bersamasama merayakan hari raya dengan penuh suka cita.

Klian Desa Adat Buleleng Kecamatan Buleleng Jro Nyoman Sutrisna, M.M. men-

gatakan, tradisi menghaturkan banten punjung pada hari raya Pagerwesi itu sudah ada sejak lama. Bahkan, tidak diketahui entah tahun berapa persembahyangan nasi punjung itu dilakukan di setra itu kepada keluarga yang sudah meninggal, namun belum diaben itu. Beberapa tahun sebelumnya, memang banyak warga mempersembahkan punjung.

Ini karena waktu itu banyak anggota keluarga yang telah meninggal dunia hanya dikubur saja dan belum diaben.

Beberapa tahun berikutnya karena upacara ngaben massal sering dilaksanakan dan juga banyak warga melaksanakan ngaben mandiri. Dengan sendirinya semakin banyak jenazah yang semula hanya dikubur justru sudah diaben. Otomatis kian berkurang juga yang melaksanakan tradisi menghaturkan banten punjung ke

setra. ‘’Dibandingkan tahun sebelumnya sekarang agak berkurang. Sebab, saat ini semakin banyak warga yang sudah menggelar upacara ngaben.

Bagaimanapun tradisi ini tetap harus dilestarikan,’’ katanya.

Terkait persembahyangan di masa pandemi Covid-19, mantan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Buleleng ini mengatakan secara penuh aturan protokol kesehatan diterapkan dalam persembahyangan Pagerwesi kemarin.

Upaya itu dilakukan dengan cara umat diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta jaga jarak. ‘’Tentu protokol kesehatan itu kami terapkan.

Namun selama persembahyangan umat mengikuti dengan baik protokol kesehatan itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid -19,’’ jelasnya. (mud)

Bali Post/ist

HATURKAN BANTEN PUNJUNG - Setiap hari raya Pagerwesi setiap tahunnya, warga menghaturkan banten punjung untuk keluarga yang belum diaben.

Tidak hanya sembahyang di atas liang kubur, warga mengonsumsi sarana banten punjung yang telah dipersembahkan kepada para leluhur itu.

Kamis Umanis, 9 Juli 2020

Insentif untuk Penggunaan Kendaraan Listrik Denpasar (Bali Post) Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai menjadi salah satu upaya untuk menjadikan Bali sebagai provinsi ramah energi dan ramah lingkungan. Hal ini bahkan sudah dipayungi Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019. ‘’Produsen makin banyak mengembangkan berbagai produk, dan di Bali sendiri sudah ditindaklanjuti oleh PLN yang menempatkan be-

berapa titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),’’ ujar anggota Fraksi NasDem-PSI-Hanura DPRD Bali I Wayan Arta saat membacakan pandangan umum fraksi di DPRD Bali, belum lama ini.

Menurut Arta, harga kendaraan listrik, khususnya roda dua, sudah mulai dalam jangkauan. Sedangkan roda empat hybrid ataupun yang menggunakan tenaga listrik juga sudah mulai beragam. Namun, pihaknya melihat para pemilik

kendaraan listrik ini belum mendapat insentif berupa keringanan pajak kendaraan bermotor. ‘’Sebagai daya tarik awal dan menggalakkan demam kendaraan listrik tersebut, alangkah baiknya ada insentifinsentif agar terjadi gelombang peminat yang lebih besar,’’ jelas politisi Hanura ini.

Arta menambahkan, pengembangan sektor energi di Bali yang lebih baik tentunya akan memerlukan investasiinvestasi. Bukan hanya dari

pemerintah, melainkan swasta hingga investor asing. Kendati tidak antipati dengan kehadiran investasi asing, Fraksi NasDem-PSI-Hanura mengingatkan agar ada transparansi, tidak pilih kasih, dan partisipasi dari investasi dalam negeri hendaknya lebih besar daripada asing. ‘’Jangan sampai niat kita yang menginginkan kemandirian dalam bidang energi, justru malah terjebak dan dikendalikan oleh investasi asing,’’ tandasnya. (kmb32)

‘’Saya mohon agar dalam melaksanakan aktivitas tetap menerapkan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru

secara tertib, disiplin, dan dengan rasa penuh tanggung jawab, seperti selalu memakai masker/pelindung wajah, menjaga jarak, tidak berkerumun, rajin mencuci tangan, dan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS), serta menjaga daya tahan tubuh,’’ pintanya.

Dewa Indra juga memohon kepada krama Bali agar dalam beraktivitas selalu mematuhi imbauan, arahan, dan kebijakan pemerintah

pusat, TNI/Polri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, Majelis Desa Adat, dan majelis keagamaan, sehingga bisa produktif dan aman dari Covid-19. (kk)

Patuhi Imbauan dan Kebijakan Pemerintah

Kolaborasi untuk Memulihkan Pariwisata

Perhatian patut ditujukan pada sektor informal dalam mata rantai pariwisata, di antaranya UMKM penyedia makanan dan minuman, pedagang suvenir dan jasa transportasi di tempat-tempat wisata, jasa perorangan dan pekerjaan informal lainnya yang turut serta dalam mata rantai pariwisata, tidak boleh luput dari kesadaran akan penerapan protokol kesehatan ini. Kebiasaan menggunakan masker dalam memberikan layanan, mencuci tangan, menjaga jarak, penyemprotan disinfektan, termasuk mengukur suhu tubuh, merupakan hal mendasar yang harus diterapkan di pelaku pariwisata sektor informal.

Setiap upaya untuk memastikan keselamatan para penyedia jasa pariwisata di satu sisi, dan membangun kepercayaan serta menjamin keselamatan pasar wisatawan di sisi lain, merupakan kolaborasi untuk memulihkan pariwisata kita.

Indonesia punya ‘’mantra’’ yang memberi tuntunan akan terpenuhinya harapan-harapan itu, Sapta Pesona Wisata. Kiranya new normal mengobarkan lagi implementasi Sapta Pesona Wisata pada setiap penyedia jasa pariwisata dan wisatawan. Implementasi Sapta

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA

Dicari Pelaksana Lapangan min SMK Tehnik Sipil Pengalaman min 5th, Hub.085225972222 B.BP.001.07.20.0000082

Dicari Waiter & Orang Ngerti Dasar Masak.Hub:08123802293 B.BP.001.07.20.0000060

Pesona Wisata, khususnya keamanan, ketertiban dan kebersihan, merupakan penghargaan produsen terhadap konsumen untuk menjamin keamanan produk dan jasa wisata.

itu memiliki relevansi dengan realitas saat ini.

Kita bisa menduga, meski hidup secukupnya dan tak mengelakkan dari biaya hidup yang melambung tinggi, tukang becak Jogja mensyukuri hidup dengan mengapresiasi seni. Kerap kali, apresiasi seni diidentikkan hanya bisa dilakukan oleh elite. Namun di Jogja tidak demikian. Becak-becak di sana, seperti divisualisasikan dalam buku ‘’Waton Urip’’, tampak artistik. Banyak lukisan atau gambar yang mempercantik bodi becak, merupakan refleksi dari empunya.

Tak hanya tampak superfisial, apresiasi seni juga mewarnai laku hidup mereka. Kita tentu lebih appreciate dengan orang yang tidak mengeluh dan tampak ceria meski memendam banyak masalah, karena orang tersebut menyebarkan energi positif. Dibandingkan orang yang menggerutu, mudah marah, dan mudah tersinggung. Persis seperti itulah, dasar seni yang cukup kuat mendarat di kalangan tukang becak di Jogja membuat wisatawan senang mendapat layanan yang ramah, jujur dan helpful dari mereka.

Andaikan tukang becak itu punya filsafat, itu adalah banyu mili. Rezekinya tukang becak seperti mbanyu mili.

Kendati tidak besar, rezeki

mereka selalu mengalir. Memang mili sendiri berarti terus mengalir, walau tidak deras, seperti sungai kecil, yang kendati sedikit airnya tiada henti mengalir. Berdampingan dengan mbanyu mili, adalah ilmu waton urip.

Jangan disalah sangka, seakan waton urip adalah asal hidup, atau hidup semaunya.

Waton urip adalah berani hidup tanpa memberontak terhadap hidup. Apa yang diberikan hidup, diterima. Apa yang tidak diberikan hidup, jangan diminta (Sindhunata, SJ, 2005: 25).

Kita meyakini otoritas terkait memperhatikan dan memiliki keseriusan untuk menolong para pahlawan pariwisata yang terpuruk dengan keadaan saat ini. Dengan semangat mbanyu mili, sekiranya rezeki mengalir dari pertolongan pemerintah dan semua pihak yang memiliki niat baik. Hal yang juga penting adalah memastikan keamanan dan keselamatan jiwa raga setiap tukang becak di mata rantai pariwisata dan penumpang becak wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan.

IT tamat SMK atau diploma berbagai jurusan fresh graduate baru tamat untuk kerja, magang multi media. Email: sdm@balitv.tv

Konstruksi baja dan aluminium tukang las. Ayo gabung.

Lamaran lengkap CV email: sdmydn63@gmail.com

DIJUAL MOBIL

G.15

Farmasi produk-SMK Farmasi baru tamat bergabung untuk usaha farmasi herbal. Lamaran lengkap CV email: sdmydn63@gmail.com

Tukang Becak Di antara pekerja pariwisata level terbawah adalah pengayuh becak wisata. Di beberapa kawasan wisata kehadiran mereka menjadi daya tarik, yang sepadan dengan moda transportasi lokal/tradisional lain seperti andong.

Dalam buku berjudul ‘’Waton Urip’’ karangan Romo Sindhunata, SJ (2005), meninggalkan pesan tukang becak di Jogja bukan berarti ‘’asal hidup’’ tetapi ‘’hidup tanpa memberontak terhadap hidup’’.

Di tengah kehidupan keras dan berkekurangan, ternyata tukang becak Jogja mampu mentransedensikan kesulitan hidup dan meloloskan diri dari kekejaman dunia. Para tukang becak itu berani hidup tanpa memberontak pada kehidupan.

Strateginya adalah memaksimalkan kekuatan-kekuatan unik seperti solidaritas sosial, keberanian, keuletan, integritas, kebaikan hati, pengendalian diri, dan rendah hati.

Inilah rupanya yang mampu membuat tukang becak Jogja meloloskan diri dari kekejaman dunia. Refleksi filosofis

Agricultural- Sarjana 1 jurusan Produksi Pangan domisili Tabanan tertarik untuk pengolahan produksi ketahanan pangan, padi dan orti serta organik biodinamik. Lamaran lengkap CV email: sdmydn63@gmail.com G.18

G.17

G.20

KEHILANGAN Hilang SHM No.HM 07705/ Peguyanan Kangin Luas.300 M2 An.Drs.I Nengah Narsa,SH.MH

STM arus kuat dan lemah untuk teknisi dan operator produksi serabutan teknologi pertanian dan multi media. Lamaran lengkap CV email: sdmydn63@gmail.com

Hlg Sertipikat HGB 153-Tibubeneng Ls.140m2 An.Muhtar Siregar

G.19

B.BP.001.07.20.0000080

B.BP.001.07.20.0000083

Penulis, Dosen Hotel & Tourism Business, Fakultas Pariwisata, Universitas Ciputra Surabaya

TOYOTA

Toyota Yaris 1.5 AT’2011 HP/WA 081 338 344 155 B.BP.001.07.20.0000016

BIRO JASA Sy Siap Bantu bayarkan,Laporkn Pajak Toko CV, PT, Akte, NPWP SIUP. HP:081.338.344.155 B.BP.001.06.20.0000130

PROPERTY DISEWAKAN RUMAH

Kont.Rmh Blok JJ37,3KT, 2KM Dalung Permai 087861366610 B.BP.001.07.20.0000055

Desa Adat Diminta Membuat ”Pararem” Pencegahan Covid-19 Kini, desa adat, desa dan kelurahan juga diajak berpartisipasi dalam penerapan tatanan kehidupan Bali era baru tahap pertama. ‘’Saya sudah meminta Majelis Desa Adat Provinsi bersama Kepala Dinas PMA agar desa adat itu membuat pararem pencegahan Covid-19,’’ jelasnya.

Perkembangan terakhir, lanjut Koster, sebanyak 1.443 dari total 1.493 desa adat di Bali sudah menyelesaikan pararem tersebut. Artinya, hanya tinggal 50 desa adat yang belum merampungkan. Pihaknya menargetkan desa adat yang masih belum itu sudah menyelesaikan Rabu (8/7). Dengan demikian, pararem dapat diberlakukan

secara serentak se-Bali pada Kamis ini bertepatan dengan dibukanya tatanan kehidupan era baru tahap pertama untuk masyarakat lokal. ‘’Desa adat bisa mengatur dan memberikan sanksi kepada krama yang melanggar. Selama ini desa adat cukup tegas bisa menjalankan arahan melalui surat edaran yang kita keluarkan sejak Maret lalu,’’ terangnya.

Mantan anggota DPR-RI ini mengaku sangat membutuhkan keberadaan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat.

Walaupun ngayah, satgas tetap dibantu dengan bantuan biaya operasional. ‘’Tempo hari kita bantu dengan biaya operasional yang ada di desa adat. Dari Rp 300 juta bantuan dana desa adat, Rp 50 juta digunakan untuk operasional Satgas Gotong

Royong,’’ paparnya.

Lantaran dana itu sudah dipakai sejak Maret lalu, Koster menyebut kini sudah habis. Bahkan, desa adat bisa jadi sudah kekurangan.

Oleh karena itu, desa adat ke depan akan dibantu biaya operasional masing-masing Rp 50 juta dalam APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020.

Dengan kata lain, total anggaran yang disiapkan Rp 74,5 miliar. ‘’Cukup besar.

Tapi, apa pun juga saya akan mengupayakan karena ini penting. Kalau desa adat kita bergerak secara optimum, bersinergi dengan desa/kelurahan, aparat TNI/Polri dan komponen masyarakat di wilayahnya, itu jauh lebih efektif,’’ tegasnya. (kk)

Bali era baru - red). Artinya, kita melakukan kegiatan sebagaimana mestinya tapi tetap mengikuti protokol kesehatan,’’ jelas politisi PDI-P asal Tabanan ini.

Menurut Wiryatama, tanpa ada wabah pun kalau masyarakat tidak peduli dengan masalah kesehatan juga bisa terkena sakit. Bali bisa mencontoh warga Jepang yang jauh sebelum pandemi memang sudah disiplin memakai masker dan menjaga kebersihan. Hal ini bisa dicontoh demi kesehatan bersama.

Sementara itu, Sugawa Korry mengatakan, tatanan kehidupan Bali era baru terbagi dalam tiga tahapan.

Skema tahap pertama, aktivitas dibatasi secara selektif hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali. Setelah nanti dievaluasi, tahapan berikutnya akan dilanjutkan untuk wisatawan domestik pada 31 Juli,

dan wisatawan mancanegara pada 11 September. ‘’Kami mendukung sepenuhnya, hal tersebut merupakan usulan dan dorongan dari DPRD. New normal agar dilaksanakan secara bertahap dan selektif,’’ tegasnya.

Selain itu, lanjut Sugawa Korry, dengan berpedoman pada protokol dan SOP Covid-19 yang ketat, sektor yang dibuka agar diawali dengan verifikasi yang ketat mengenai kelayakannya oleh instansi terkait. ‘’Khusus untuk pariwisata diawali dengan lokal dulu, lalu dievaluasi, baru berlanjut untuk wisatawan Nusantara.

Setelah itu dievaluasi lagi, baru dibuka untuk wisatawan mancanegara,’’ papar politisi Golkar ini.

Secara umum, Sugawa Korry menilai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Bali sudah berjalan dengan baik. (kk)

Bali Menuju Peradaban Baru

Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama dan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry menyatakan Bali sudah berada pada jalur yang tepat untuk menuju peradaban baru.

Kepada Bali Post, pimpinan DPRD Bali ini mengatakan dukungan totalitas DPRD Bali atas langkah Gubernur Bali Wayan Koster akan dijabarkan dalam bentuk dukungan anggaran termasuk dalam menjaga stabilitas sosial. ‘’Pemerintah Indonesia dan Pemprov Bali khususnya sudah seoptimal mungkin melaksanakan upayaupaya untuk mempersempit penularan. Langkah Gubernur Bali dalam hal ini sudah efektif dan kami dukung penuh,’’ ujar Adi Wiryatama.

Sejalan dengan itu, lanjut Wiryatama, masyarakat harus membiasakan diri menghadapi situasi pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 dalam kesehariannya. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. Demikian pula membiasakan diri untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk meningkatkan kewaspadaannya, karena belum diketahui kapan pandemi ini akan berakhir. ‘’Saya menyambut baik usaha Gubernur Bali, Pak Koster, untuk menerapkan new normal (tatanan kehidupan

Kamis umanis, 9 Juli 2020 Harian untuk Umum

Bali Post

Pengemban Pengamal Pancasila

Terbit Sejak 16 Agustus 1948

Tajuk Rencana Tetap Waspada Mengelola Tatanan Kehidupan Era Baru BALI secara bertahap akan memulai aktivitas pariwisata secara resmi hari ini, 9 Juli. Era baru ini pun dibarengi dengan bertumbuhnya harapan terjadinya perbaikan ekonomi. Banyak harapan sebenarnya yang dimunculkan oleh banyak pihak, terutama insan pariwisata. Baik sebelum akan dibuka, sedang dibuka dan selanjutnya. Tak perlu diurai lagi betapa menderitanya masyarakat dunia akibat wabah Covid-19 ini. Apalagi Bali, yang sangat mengandalkan kehidupannya dari bisnis pelesir ini.

Ketika mulai memasuki empat bulan masa pandemi, kebanyakan pengusaha industri sudah mengharapkan agar pemerintah Bali segera membuka jalur bisnis ini. Harapan bisa saja, tetapi tentu kondisi di lapangan secara objektif akan menentukan kebijakan tersebut. Apakah akan dibuka, secara bertahap, ataukah menunggu momen yang lebih pas dan masuk akal.

Di tengah kurva perkembangan virus Corona yang belum melandai tentu pemerintah sangat berhati-hati untuk meluluskan permintaan tersebut. Masih perlu dikaji dan dimatangkan lagi dengan syarat-syarat yang sangat ketat.

Ini merupakan pengalaman pertama kali, tenu juga bagi masyarakat dan pemerintah di dunia bagaimana dilematisnya wabah ini. Ketika perekonomian ditutup untuk mencegah penyebaran virus, ekonomi ambruk. Ketika masa penutupan akan diakhiri tentu bayang-bayang akan merebaknya kasus ini semakin menghantui. Benar-benar dilematis. Dan persoalan kemudian menjadi sangat ‘’biasa’’ manakala masyarakat mulai apatis, putus asa dan frustrasi. Apakah mati kelaparan ataukah mati karena virus. Tidak ada bedanya.

Tentu pemerintah tidak boleh larut dalam hal ini. Mesti dan harus mengikuti prosedur yang sangat ketat dan matang. Kalau kemudian diputuskan 9 Juli, tentu sudah ada pertimbangan yang sangat khusus dan mendalam, matang dan terintegrasi.

Sudah diperhitungkan masak-masak. Cuma sekarang, semua mesti sadar. Protokol kesehatan sangat mutlak. Tidak boleh abai dan tenggelam dalam euforia atas dibukanya pintu pariwisata ini. Meski secara perlahan, bertahap dan sangat selektif.

Jangan lupa pula, masyarakat turistik juga masih mengalami masa traumatik, masa dalam kondisi kendala psikis. Jadi tidak mungkin kita berharap terlalu tinggi bahwa turis domestik, apalagi mancanegara, akan otomatis mengalir. Kita mesti camkan pada diri sendiri dan tidak bosan-bosan saling mengingatkan untuk tetap di jalur protokol kesehatan. Penyadaran ini mesti dilakukan kepada pihak atau komponen pariwisata.

Mulai dari tingkat yang paling rendah sampai yang tertinggi.

Mari kita songsong pariwisata Bali di era baru dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Harapan yang dibayangi dengan ancaman tentu harus membangkitkan kesadaran kita untuk waspada.

Ke depan Bali dan penduduk Bali memang harus melakukan adaptasi secara totalitas. Kita tak boleh lagi terbuai oleh bayangan masa keemasan pariwisata Bali. Kalaupun masa jaya itu akan datang lagi, maka kita harus sabar melewati waktu. Untuk itulah kesabaran dan pengendalian diri tetap harus menjadi identitas diri. Mungkin bisa juga untuk sementara waktu kita mencari sektor alternatif sebagai kekuatan baru menghadapi tatanan kehidupan era baru.

S URAT PEMBACA

Pembaca Bali Post bisa mengirimkan surat pembaca berupa; ide, keluhan dan saran terhadap pelayanan publik, infrastruktur maupun hal lain yang menyangkut kepentingan publik melalui WA di nomor 0816581142. Sertakan foto KTP atau ID lain yang masih berlaku.

Bersyukur, Kenormalan Baru Dibuka Belakangan ini memang banyak yang memperdebatkan efektivitas karantina wilayah dan berbagai program lain yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19. Namun, di tengah polemik itu, saya tetap berharap kita membangun kesadaran dan mendukung semua upaya membantu pemerintah menekan peredaan Covid-19. Saya yang sudah empat bulan tinggal di rumah karena dirumahkan, tetap berharap terbaik. Kenormalan baru yang kini digulirkan pemerintah, semoga membuka harapan baru bagi kami untuk bangkit dan bekerja kembali. Intinya mudah-mudahan kita semua dalam lindungan Tuhan. Saya juga bersyukur pemerintah Bali sudah melakukan pendekatan ritual secara niskala untuk membantu krama Bali aman dari wabah ini. Tujuan dari Pamahayu Jagat di Pura Besakih tentu agar kita bersama bisa melewati tantangan yang ada. Saya juga berharap kita jangan terlalu larut dalam polemik dan mari kita menyambut kenormalan baru dengan optimis. Saya juga yakin Pemerintah Provinsi Bali melakukan upaya terbaik untuk kepentingan menjaga Bali. Bagi wisatawan domestik yang akan datang ke Bali juga sudah diingatkan untuk mematuhi protokol tatanan kehidupan era baru. Saya mendukung toleransi pemerintah dalam hal ini, bahwa dalam suasana tekanan pandemi Covid-19, kita diberikan ruang untuk melakukan upaya-upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

I Kadek Permana Bangli, Bali

POJOK

Kalangan legislator mendukung penerapan tatanan kehidupan era baru.

- Totalitas dan kompak jaga Bali. *** Sejumlah pantai di Denpasar belum dibuka penuh.

- Era baru setengah hati. *** Nusa Penida siap terapkan tatanan kehidupan era baru.

- Era baru tanpa wisatawan.

Grafis : Putu Suarsana/Bali Post

Kesadaran Kolektif Cegah Covid-19 SELAMA hampir dua pekan belakangan, Denpasar terus berada pada peringkat pertama yang menyumbang tambahan kasus Covid-19 terbanyak di Bali.

Menyikapi kondisi tersebut, anggota DPRD Bali dapil Kota Denpasar AAN Adhi Ardhana pun menilai motivasi masyarakat Denpasar untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah, bahkan hampir tidak ada. Dia menyebut, boleh saja bekerja atau membuka usaha, namun hendaknya jangan berpikir pendek. Protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 harus tetap dilaksanakan agar angka kasus bisa dikendalikan. Netizen merespons komentar anggota dewan tersebut.

Di akun Facebook @balipost, netizen menyampaikan, memang benar masih ada masyarakat yang tidak peduli dengan protokol kesehatan. Buktinya, cukup banyak ditemukan masyarakat berkerumun di tempat makan atau di fasilitas publik tanpa tujuan jelas. Netizen pun kembali mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Tanpa kesadaran kolektif, Bali akan sulit bangkit dari keterpurukan. Selain itu, pemerintah diharapkan punya komitmen kuat dalam menangani virus ini beserta dampaknya terhadap perekonomian. Jangan sampai pemerintah terkesan galau atau bahkan justru melanggar ketentuan yang dibuat, sehingga membuat kepercayaan masyarakat berkurang. Berikut komentar sejumlah netizen.

Gede Tatar Batring Kalau hanya sebatas ngomong sambil ngopi, apa susahnya. Coba suruh kasih solusi, terus tindakan nyata ke masyarakat, pasti gak mau. Palingan masyarakat tertentu saja.

Ni Putu Dian Pratiwi Siapa yang gak ngizinin kerja? Kerja kan hal yang penting dan mendesak juga untuk menyambung kehidupan.

Coba dibaca dulu beritanya. Ini kan berita penekanannya di protokol kesehatan. Kurangnya kesadaran. Kalau mau kerja silakan, mau dagang silakan. Gitu maksudnya. Asalkan mematuhi protokol kesehatan.

Cita Juliana Sebenarnya tinggal dilihat data pasien yang positif, apakah mereka tidak menjalankan protokol kesehatan dengan benar atau tidak. Tinggal di-

paparkan hal tersebut, sampaikan bagaimana fakta di lapangan. Dari mana asal mula penyebarannya, apakah dari PMI, dari pendatang atau memang dari transmisi lokal. Karena jika menyebut kesadaran rendah tanpa menunjukkan data dan analisis di lapangan ujung-ujungnya masyarakat akan terus berdebat.

Aditya Sattvika Fungsi edukasi pemerintah terhadap masyarakat tidak berjalan, justru masyarakat menjadi apatis bahkan tidak percaya dan tidak patuh.

Surya Jaya Pemimpinnya saja melanggar imbauan yang dia bikin sendiri pak, kenapa justru menyalahkan masyarakat?

Muh Legy Saya belum pernah baca ada imbauan dilarang bekerja, yang disoroti

itu yang duduk-duduk di kafe, minumminum arak di trotoar, enggak pakai masker, sentuh benda sembarangan enggak pernah cuci tangan. Saya menduga itu yang dimaksud kesadaran rendah. Hal seperti ini sebenarnya sangat tidak perlu diperdebatkan, mau komentar apa pun boleh. Yang kita semua perlukan adalah hasil akhirnya yaitu untuk tetap sehat demi diri sendiri dan keluarga.

buka tetap tidak pulih, makin terpuruk pariwisata kita. Lebih baik sekarang berdisiplin dulu.

Smara Jaya Ada benarnya motivasi rendah bukan saja Denpasar tetapi seluruh Bali.

Kalau sudah kena baru panik. Sekarang transmisi lokal terus meningkat dan korban meninggal juga bertambah. Jelas, menanggulangi Corona tidak bisa hanya petugas gugus tugas.

Ini memerlukan kesadaran kolektif masyarakat. Ini penyakit menular, tidak bisa bergaya individualis ala Amerika. Walau secara pribadi merasa kebal dan sehat, tapi bagaimana dengan orang lain, dengan keluarga.

Kalau kita individualis dan egois, yang penting kita sehat dan kuat dan masih muda, tidak perlu mempertimbangkan orang lain yang tua, dst. itulah gaya Amerika, kebebasan individu adalah hal yang utama. Sebaliknya, kita tengok Jepang. Pemerintah Jepang dengan santainya Corona, tidak ada rapid test, sudah gitu kotanya sangat padat di dunia. Tetapi karena di situ ada kesadaran kolektif untuk berdisiplin di mana disiplin sudah masuk budaya, maka korban pun sangat kecil di sana. Sekarang di Bali harus berhitung, kalau kesadaran kolektif ini lemah, penularan semakin banyak. Nanti walau pariwisata di-

Piron Ginting Bukan motivasinya rendah, tapi sudah jengah menghadapi ketidakpastian. Cuma disuruh di rumah saja, kalau orang berduit sih oke saja. Banyak orang kerja siang untuk makan sore. Tiap hari begitu, masih mending kalau dikasih ngutang di warung. Tapi kasihan juga warung kalau diutangi terus.

Made Budiyasa Putra Banyak pembenaran karena harus bekerja dan sebagainya. Padahal sering kita lihat orang kumpul-kumpul bukan karena bekerja, tapi hal yang gak penting seperti nongkrong ataupun minum.

Made Yogi Karena pemerintah dan wakilnya di dewan semua kebingungan. Selalu bikin masyarakat bingung dengan aturan atau imbauan yang tidak jelas.

Wayan Kresna Putra Memang rendah bisa dilihat dari banyaknya yang tidak pakai masker maupun cuci tangan.

Budi Arsana Pintar menyalahkan, Gilimanuk buka beginilah jadinya. Tidak ada solusi apa-apa pemerintah ini.

Wiarsana Iwayan Warga Denpasar adalah warga multidaerah. Ada yang patuh, ada yang cuek. Bahkan enggak makai masker.

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Desa Adat Bebalang Bangkitkan ’’Magoak-goakan’’ Lewat Sekaa Sebunan Desa Adat Bebalang berkeinginan membangkitkan sebuah tradisi yang sudah punah yakni Magoak-goakan. Dulunya, Magoak-goakan rutin diadakan krama Desa Adat Bebalang setiap tahun, tepatnya sehari setelah hari raya Nyepi. Tradisi ini akan dibangkitkan kembali untuk memupuk rasa kebersamaan krama, di samping disiapkan sebagai pelengkap atraksi wisata.

S

eperti yang diungkapkan Bendesa Adat Bebalang Sang Putu Suteja, Rabu (8/7) kemarin. Dia menuturkan, magoak-goakan dulunya rutin diadakan setiap tahun. Dalam tradisi itu, krama Desa Adat Bebalang baik muda maupun tua berbaur menjadi peserta.

Terakhir kali magoak-goakan diadakan puluhan tahun yang lalu. ‘’Terakhir kalau tidak salah waktu saya masih SMP. Sudah lama tidak pernah lagi diadakan,’’ ungkap pria 65 tahun itu.

Padahal, menurutnya, magoak-goakan sarat makna kebersamaan. Magoak-goakan menjadi momen krama berbaur tanpa ada mengenal status sosial. Karenanya pihaknya ingin mengembang-

kitkan lagi magoak-goakan yang kini sudah punah.

Sejalan dengan program wajib gubernur, Desa Adat Bebalang akan membangkitkan magoak-goakan melalui kegiatan pembinaan/pelatihan sekaa sebunan. Di mana pada tahun ini kegiatan pembinaan/pelatihan sekaa sebunan telah dirancang sebagai salah satu program Desa Adat Bebalang yang akan dilaksanakan dengan dukungan anggaran dari Pemprov Bali. ‘’Kami ingin membangkitkan magoak-goakan yang sudah punah. Untuk itu, kami sudah porsikan anggaran Rp 10 juta. Mudahmudahan bisa

’’Kami ingin membangkitkan magoak-goakan yang sudah punah. Untuk itu, kami sudah porsikan anggaran Rp 10 juta. Mudahmudahan bisa terwujud.’’

Sang Putu Suteja

TIRTA SUDAMALA - Suasana objek wisata religi Tirta Sudamala. terwujud,’’ terangnya.

Jika sudah bangkit, magoak-goakan juga akan dijadikan sebagai atraksi daya tarik wisata.

Desa Adat Bebalang selama ini memiliki objek wisata religi yakni Patirtan Sudamala.

Rencananya desa adat

yang memiliki 900 KK krama itu akan mengembangkan potensi wisata religi lainnya yakni pemandian Pangsut.

Sang Putu Suteja sangat mengapresiasi berbagai kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang dituangkan dalam visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Utamanya kebijakan dalam rangka penguatan desa adat. Kini desa adat bisa melaksanakan kegiatannya baik di bidang prahyangan,

Bali Post/ina

pawongan maupun palemahan dengan dukungan penuh dari pemerintah.

Menurutnya, kebijakan Gubernur yang dituangkan dalam berbagai program selama ini mampu mengembalikan taksu Bali. ‘’Saya sangat respek sekali dan setuju dengan kebijakan Gubernur,’’ kata Suteja. Desa Adat Bebalang pun telah menjalankan program-program sebagaimana yang diarahkan Gubernur Bali. (ina)