terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 44 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT PON, 9 oktober 2020 Kesembuhan Pasien Covid-19 Capai 86 Persen
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Tidak Pakai Masker, Lima Orang Didenda Rp 100 Ribu Tim Satgas Covid-19 Klungkung menertibkan 10 orang pelanggar prokes. Lima orang di antaranya langsung dikenakan sanksi denda Rp 100 ribu.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Jembrana terus menunjukkan grafik meningkat. Data GTPP Covid-19 Jembrana per Kamis (8/10) kemarin, persentase kesembuhan pasien mencapai 86%.
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Belasan Ribu Warga Karangasem Belum Perekaman E-KTP Warga Karangasem sampai saat ini masih banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, ada belasan ribu warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP.
KLUNGKUNG | HAL. 5
JEMBRANA | HAL. 4
KARANGASEM | HAL. 6
Bali Post/ant
DEMO RICUH - Pengunjuk rasa yang menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law terlibat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10) kemarin. Demonstrasi tersebut berakhir ricuh.
Demo ’’Bali Tidak Diam’’ Sempat Rusuh Denpasar (Bali Post) – Aksi demonstrasi menolak pengesahan Undangundang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang digelar Aliansi ‘’Bali Tidak Diam’’ berlangsung panas, Kamis (8/10) kemarin. Massa dengan jumlah ratusan orang ini sempat bentrok dengan aparat. Akibatnya, aparat menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa. Dari pantauan di lapangan, para pengunjuk rasa memulai aksinya dengan berkumpul di depan Kampus Universitas Udayana (Unud) di Jalan Sudirman, Denpasar. Kemudian, mereka pecah jadi dua kelompok. Satu kelompok berada di depan Kampus Unud, sedangkan satu kelompok lagi bergerak menuju Kantor DPRD Bali. Massa yang ada
di DPRD Bali berkumpul di jalan dekat pertigaan Kantor DPRD Bali dan Gedung Keuangan Negara memblokir jalan tersebut. Saat menuju gedung dewan, massa terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian. Dari pantauan, ada rombongan mobil Brimob hendak melewati massa. Tiba-tiba mobil tersebut diserang massa. Sempat mereda beberapa waktu, setelah mobil berhenti dan menurunkan personel di jalan depan DPRD Bali sebelah utara. Massa yang menuju pintu masuk Kantor DPRD Bali melihat personel turun dengan membawa perlengkapan langsung menyerang petugas tersebut dengan botol air mineral dan kayu. Mendapati serangan massa secara tibatiba, polisi bergerak masuk
ke halaman Kantor DPRD lewat pintu utara sambil menembakkan gas air mata. Hujan gas air mata pun terjadi. Dari kejauhan, asap mengepul di antara massa dan aparat. Beberapa peserta aksi nampak terpapar. Massa akhirnya sampai di depan Gedung DPRD Bali. Tampak seorang peserta menaikkan bendera Merah Putih di gerbang, yang direspons oleh massa dengan menyanyikan lagu ‘’Indonesia Raya’’. Meski sempat rusuh, setelah aparat masuk ke Kantor DPRD, massa kembali melakukan aksi di depan pintu masuk Gedung DPRD sebelah barat. Mereka menolak pengesahan UU Cipta Kerja karena dinilai sangat merugikan buruh atau pekerja. (eka/kmb)
Mengoptimalkan Peran Desa Adat Atasi Pandemi
Denpasar (Bali Post) Peran desa adat di Bali dalam penanganan penyebaran Covid-19 beserta dampaknya begitu luar biasa. Pasalnya, sejak ditetapkan sebagai pandemi pada Maret 2020, desa adat di Bali membentuk Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royong berbasis Desa Adat. Satgas ini pun mampu menjadi garda terdepan dalam penanganan penyebaran dan dampak Covid-19. Bahkan hingga Juni 2020, kasus pandemi Covid-19 mampu ditekan meskipun Bali tidak melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Keberhasilan ini pun mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
N
desa adat di Bali selalu siap ngayah untuk bangsa dan negara. Dalam menghadapi pandemi Covid-19, desa adat di Bali selalu kompak bersinergi dengan aparat desa, pemerintah dan aparat keamanan dengan membentuk Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat. Bahkan, Satgas ini mampu menekan penyebaran pandemi Covid-19. Oleh karena itu, katanya, di masa kehidupan new normal ini mengoptimalkan peran desa adat dengan mengaktifkan kembali Satgas Gotong Royong Desa Adat akan mampu menekan penyebaran Covid-19. Karena melalui desa adat, krama desa adat akan patuh terhadap aturan-aturan yang dibuat desa adat. ‘’Di sinilah pentingnya mengoptimalkan kembali peran desa adat untuk memberikan edukasi, pengawasan dan kesadaran kepada krama desa adatnya agar mematuhi dan menaati protokol kesehatan. Mari kita tegakkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas, sehingga pandemi Covid-19 bisa terkendali,’’ tegasnya. (win)
amun, setelah dibukanya tatanan kehidupan era baru (new normal) pada Juli 2020, tren kasus positif Covid-19 meningkat. Bahkan, korban meninggal terinfeksi Covid-19 terus mengalami lonjakan setiap harinya. Mengoptimalkan kembali peran desa adat pun dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dengan menggelontorkan dana desa adat tambahan sebesar Rp 50 juta per desa adat. Harapannya, desa adat mampu mengajak krama-nya untuk taat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) di dalam melakukan aktivitasnya, sehingga penyebaran kasus Covid-19 di Bali mampu diminimalisasi. Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet dalam Focus Group Discussion (FGD) Tanggap Covid-19 di Warung 63 Denpasar, Kamis (8/10) kemarin, mengatakan semangat ngayah desa adat di Bali sudah terbentuk sebelum NKRI ini ada. Bahkan, ada tidak adanya bantuan,
Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet
Bangkitkan Satgas Gotong Royong
Bali Post/eka
DEMONSTRAN - Sejumlah demonstran menghindari asap gas air mata saat aksi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Bali, Kamis (8/10) kemarin.
BENDESA Adat Intaran, Sanur, I Gusti Agung Alit Kencana, mengakui sejak diberlakukan tatanan kehidupan era baru (new normal), penyebaran Covid-19 semakin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap pandemi Covid-19 sudah berakhir. Bahkan, penerapan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) tidak ditaati di masa kehidupan new normal. Oleh karena itu, untuk menekan penyebaran Covid-19 tersebut, Desa Adat Intaran terus berupaya mengingatkan kepada krama-nya agar mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, bagi krama yang tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dikenakan denda 5 kilogram beras. Begitu juga dalam pelaksanaan upacara panca yadnya agar
tidak melibatkan krama yang terlalu banyak untuk menghindari kerumunan. ‘’Kita mengombinasikan antara pergub, perwali, dan pararem, sehingga saat ini krama Desa Adat Intaran sudah mulai mematuhi dan menaati protokol kesehatan saat melakukan aktivitas,’’ ujar Alit Kencana dalam Focus Group Discussion (FGD) Tanggap Covid-19, di Warung 63 Denpasar, Kamis (8/10) kemarin. Sementara itu, Wakil Bendesa Adat Kesiman Drs. I Wayan Sukana, M.Si. mengatakan, agar masyarakat taat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), desa adat harus hadir di tengahtengah masyarakat. Sebab, krama desa adat akan taat terhadap aturan atau pararem ketika desa adatnya hadir di tengah-tengah mereka. Hal. 7 Menekan Penyebaran Covid-19
I Gusti Agung Alit Kencana
Drs. I Wayan Sukana, M.Si.
SUMBANGAN SEMBAKO PEDULI BALI DAMPAK COVID-19 Pesan Ibu, Berbicara Berdua Juga Wajib Pakai Masker BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588
KAMIS, 8 OKTOBER 2020 Putra Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp Rp Rp Rp
10.000 10.000 71.361.000 71.371.000
RENCANA pembukaan pariwisata untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada September lalu, terpaksa harus ditunda. Pasalnya, peningkatan atau penyebaran kasus Covid-19 masih berlangsung atau belum sepenuhnya bisa dikendalikan. ‘’Memang penyebabnya masih banyak masyarakat yang enggan mengikuti aturan protokol kesehatan,’’ ujar anggota DPRD Tabanan Ni Made Rahayuni, S.Sos., Kamis (8/10) kemarin.
Hal. 7 Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan
’’Meskipun berbicara atau bertatap muka berdua, janganlah membuka masker. Saat berkomunikasi dengan orang lain, kita wajib tetap mengenakan masker.’’ Ni Made Rahayuni, S.Sos. Anggota DPRD Tabanan