terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
8 HALAMAN
NOMOR 226 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Sabtu paing, 11 april 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
Warga Pendatang Diimbau Tidak Mudik Menyambut Lebaran mendatang, warga pendatang di Bali diimbau tidak mudik. Tujuannya agar penyebaran virus Corona tidak meluas. DENPASAR | HAL. 2
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Belasan Remaja Dibubarkan
Empat Pasien Positif Covid-19 Membaik
Belasan remaja tepergok kumpul di dam di wilayah Desa Adat Tegal, Darmasaba, Badung, Kamis (9/4) lalu. Bahkan, polisi menemukan dua botol arak. Mereka langsung dibubarkan oleh pecalang dan Bhabinkamtibmas. BADUNG | HAL. 3
Hingga Kamis (9/4) siang, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSU Negara masih empat orang, dua di antaranya pasangan suami-istri. Kondisi mereka semakin membaik. JEMBRANA | HAL. 4
KAPOLDA, PANGDAM DAN KAJATI KOMPAK SIAP AMANKAN KEBIJAKAN GUBERNUR BALI DALAM PENANGANAN COVID-19 GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali memperkuat upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dimantapkan dalam rapat di Jayasabha, Denpasar, Kamis (9/4). Ini merupakan rapat perdana Gugus Tugas sejak dibentuk sesuai isi Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 dan SE Mendagri Nomor 440/2622/SJ tanggal 29 Maret 2020. Gubernur Bali Wayan Koster selaku Ketua Gugus Tugas menyatakan pihaknya saat ini memang masih fokus pada percepatan penanganan Covid-19 agar semakin mantap dengan hasil yang baik. Pada tahap pertama ini, Pemprov Bali bahkan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 miliar. ‘’Anggaran itu diperoleh
dari revisi anggaran program dalam APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020 sesuai instruksi Mendagri,’’ ujarnya. Untuk tahap kedua, lanjut Koster, anggaran akan bertambah sesuai dengan kebutuhan yang menjadi prioritas penanganan Covid-19. Gubernur menegaskan dan memastikan sudah sangat siap mengalokasikan anggaran secara terarah, terukur, dan tepat sasaran dalam penanganan Covid-19. Selain itu, langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah penanganan dampak Covid-19 bagi masyarakat pekerja sektor informal, UMKM dan koperasi, serta pemulihan pariwisata dan perekonomian. Dalam rangka penguatan, pencegahan dan penanganan
Covid-19, mantan anggota DPR-RI ini juga mendorong masyarakat agar melaksanakan Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 Tahun 2020 dengan tertib dan disiplin. Termasuk menertibkan tempat-tempat hiburan dan keramaian. ‘’Masih banyak warga termasuk WNA yang berkeliaran tidak menggunakan masker,’’ katanya. Menurut Koster, pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Idianto, S.H., M.H. terkait pelaksanaan instruksi Gubernur ini di lapangan. Baik Kapolda, Pangdam maupun Kajati bahkan sudah memberi masukan guna memantapkan upaya bersama dalam penanga-
nan Covid-19 di Bali agar semakian baik. ‘’Terhadap kebijakan dan upaya yang akan dilakukan oleh Gubernur sebagai Ketua Gugus Tugas, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana dan Kajati Bali menyatakan dengan tegas akan mendukung penuh dan siap mengamankan agar semua berjalan lancar dan efektif, sehingga masalah pandemi Covid-19 segera berakhir khususnya di Bali dan di Indonesia pada umumnya,’’ paparnya. Di sisi lain, Koster juga meminta Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat supaya dipercepat agar berfungsi efektif dan optimal. Dalam hal ini melaksanakan tugas secara sekala dan niskala sesuai Keputusan Bersama Gubernur Bali dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali. Kemudian, bersama rela-
RAPAT - Suasana rapat perdana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Jayasabha, Denpasar, Kamis (9/4).
Negara Harus Hadir di Bali Denpasar (Bali Post) – Paparan Gubernur Bali Wayan Koster terkait akan kembalinya 20.000 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali menjadi wacana serius yang harus disikapi. Negara harus hadir mengatasi beban serius Bali ini. Kebijakan politik dan ketersediaan anggaran harus mulai dikalkulasi. Bahkan, yang paling mendesak dilakukan adalah segera memetakan beban ini. Pemetaan beban di tingkat desa adat, desa dinas serta kabupaten/kota harus dilakukan. Pakar Virologi FKH Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika kepada Bali Post, Kamis (9/4) mengatakan, kedatangan 20.000 PMI bagi Bali bukanlah masalah ringan. Ini tidak bisa disikapi dengan protokol kerja normatif. Pendekatan sosial kemanusiaan dan pendekatan ekonomi bahkan pendekatan kesehatan publik harus ditempuh. Hal. 7 Kebijakan Strategis
wan desa dan komunitas ma- dangkan bagi PDP, syarakat agar mengintensifkan disiapkan 32 kamar sosialisasi dan edukasi kepada (1 kamar dengan masyarakat. 1 tempat tidur). Upaya lainnya, dilakukan ‘’Tenaga medis pengawasan secara ketat dan yang disiapkan, pelaksanaan rapid test melalui dokter spesialis seBandara I Gusti Ngurah Rai, banyak 31 orang, Pelabuhan Gilimanuk, dan dokter umum sePelabuhan Benoa, khususnya banyak 44 orang, bagi pelaku perjalanan (PP). dan perawat se‘’Gugus Tugas juga memastikan banyak 83 orang,’’ kecukupan peralatan kesehat- tambahnya. an sesuai standar. Lalu, me- Hal. 7 nyiapkan hotel dan tambahan Dibiayai Penuh insentif secara khusus bagi para petugas medis,’’ imbuhnya. Sebelumnya, Koster telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dan penanganan Covid-19. Antara lain memastikan ketersediaan APD, masker, rapid test kit, dan ventilator, menyiapkan tempat karantina bagi pekerja migran Indonesia atau warga Bali sebagai pelaku perjalanan, menjadikan RSUP Sanglah sebagai tempat melakukan uji laboratorium bagi pasien Covid-19 sejak ’’Terhadap kebijakan dan upaya yang akan dilakukan 26 Maret 2020, serta oleh Gubernur sebagai Ketua Gugus Tugas, menjadikan RS PTN Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana dan Kajati Bali Unud sebagai Pusat Penanganan Covid-19 menyatakan dengan tegas akan mendukung penuh yang mulai beroperasi dan siap mengamankan agar semua berjalan lancar 7 April 2020. Sedikitdan efektif, sehingga masalah pandemi Covid-19 nya, ada 37 kamar segera berakhir khususnya di Bali dan di Indonesia yang sudah siap untuk merawat pasien positif pada umumnya.’’ serta sedang disiapkan 40 kamar lagi dengan Wayan Koster 65 tempat tidur. Se-
Ancaman terhadap Bali Berlanjut
Bali tampaknya belum bisa berharap jelas, kapan pandemi akan berakhir. Bahkan, kekhawatiran pandemi akan berlanjut menguat. Isyarat itu terbaca dari tingginya aliran pekerja migran Indonesia (PMI) Bali yang kembali dari daerah pandemi. Saat ini Bali juga masih berada pada sepuluh besar pasien positif Covid-19 di Indonesia.
J
ika dicermati paparan Gubernur Bali Wayan Koster, saat ini ada 20.000 PMI asal Bali yang berada di luar negeri. Ada 6.147 orang telah kembali terhitung 8
’’Karantina secara standar memang harus dilakukan. Tetapi, apakah 20.000 orang Bali sanggup mengatasi beban karantina ini, baik secara wilayah dan dana? Ini yang menjadi masalah serius.’’
April lalu dan rata-rata mereka kembali 600 orang per hari. Tingginya mobilitas PMI Bali yang kembali ini secara kemanusiaan memang tak masalah. Namun dari sisi upaya memutus mata rantai penularan wabah Covid-19, jelas perlu dipertanyakan. ‘’Bali memang akan masih menghadapi tan-
Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika
OPINI
Belajar dari ’’Ngusaba Dangsil’’ Oleh: GPB Suka Arjawa MASYARAKAT Bali sesungguhnya punya banyak kearifan lokal yang dapat diberdayakan dan dipakai legitimasi untuk menghadapi kehidupan sosial. Sayang sekali kemudian sebagian besar kearifan yang menjadi sumber daya sosial itu mandek, semata-mata karena perasaan, gengsi dan gugon tuwon ‘’mula keto’’. Kentara sekali kemudian masyarakat tidak berupaya memahami makna dan menelusuri sejarah munculnya kearifan tersebut. Akibatnya adalah kelabakan dan kelimpungan di masa kriris, dan yang paling celaka adalah semakin menghilangnya tanah leluhur berubah fungsi menjadi hotel (yang kini Anda sudah tahu sejauh mana manfaatnya bagi kehidupan sosial). Katakanlah yang paling sederhana dalam sebuah ritual. Masyarakat Bali mengenal kearifan nista, madya, utama. Jika dipadukan dengan kearifan yang lain misalnya strategi sosial, desa kala patra, maka tidak perlulah kemudian masyarakat membeli banten sampai satu truk engkel yang harganya belasan juta rupiah hanya untuk satu ritual. Hal. 7 Bentuk Penghormatan
90 Persen Hotel Tutup
Denpasar (Bali Post) Pandemi global Covid-19 sangat keras memukul sektor pariwisata. Terlebih bagi Bali, di mana 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali bergantung pada sektor tersebut. Sementara angka kunjungan wisatawan mancanegara terjun bebas dari belasan ribu per hari menjadi hampir tidak ada. Hal ini mengakibatkan hampir 90 persen hotel di Bali saat ini ditutup. ‘’Normalnya kalau melihat tahun 2019, Februari-Maret ini kunjungan wisatawan itu mencapai 11 ribu per hari. Kalau sekarang yang datang cuma 500, itu pun WNI. Kalau wisatawan mancanegara
sudah tidak ada lagi,’’ ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, di Denpasar, Kamis (9/4). Kalaupun ada satu atau dua WNA yang datang ke Bali, Astawa menyebut mereka adalah ekspatriat yang memang tinggal di Pulau Dewata. Kunjungan wisman yang hampir nol ini akibat Covid-19 yang sudah menginfeksi hampir semua negara di dunia. Sehingga negara-negara di dunia mengeluarkan kebijakan isolasi agar warganya tidak bepergian. Begitu pula dengan pemerintah Indonesia yang sementara ini juga masih menutup kunjungan turis ke dalam negeri. ‘’Praktis kun-
jungan kita sangat menurun,’’ katanya. Astawa memaklumi kebijakan yang diambil sejumlah negara termasuk Indonesia untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas lagi. Kendati, pihaknya mengakui keluhan-keluhan sudah mulai muncul di sektor pariwisata Bali. Mengingat, sektor ini menyerap tenaga kerja paling banyak. Baik itu dari masyarakat Bali maupun luar Bali. Tidak hanya pada hotel dan restoran, tetapi juga guide, travel agent, destinasi, hingga UMKM yang biasa menyediakan suvenir. Hal. 7 Melakukan Strategi
tangan serius terkait hal ini. Tanpa pendekatan yang jelas, potensi pandemi memang akan berlanjut,’’ ujar pakar virologi FKH Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika. Selain itu, potensi berlanjutnya ancaman terhadap Bali juga terbuka lebar mengingat kepatuhan krama Bali dan penduduk Bali terhadap social distancing masih rendah. Mobilitas penduduk di jalan ralatif meningkat belakangan ini. Kini, masih banyak warga Bali yang melintas di jalanan, seolah mereka merasa sudah aman. Padahal, ancaman penyebaran terus terbuka mengingat makin banyak orang yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Tidak hanya itu, kembalinya para santri dari daerahdaerah di Jawa yang juga merupakan daerah rawan Covid-19, juga patut mendapat pengawasan serius. Jika ini tak dikontrol secara jelas melibatkan desa adat, desa dinas dan terbangunnya kesadaran pribadi melakukan isolasi diri, maka Bali akan terjebak pada penularan Covid-19. ‘’Anca-
man memang makin terbuka. Kita harus tegas, dan kepatuhan terhadap social distancing harus dijabarkan,’’ sarannya. Mengingat sedemikian kuatnya potensi ancaman ini berlanjut di Bali, maka pembatasan mobilitas orang masuk dan keluar Bali harus segera dilakukan. Bali jangan sampai abai dan hanya bersandar pada aspek-aspek kemanusiaan dan ekonomi dalam hal ini. Kini, Bali harus mengedepankan penyelamatan nyawa manusia, bukan pada aspek lainnya. Bali juga harus segera melakukan langkah terukur yang efektif. Semua tindakan untuk menekan penyebaran Covid-19 harus terukur. Parameternya jelas dan rencana aksinya juga jelas. Ancaman ini jangan lagi dianggap sebagai ancaman yang akan berlalu dengan sendirinya. Mobilitas orang dari Jawa lewat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana dan dari Lombok via Pelabuhan Padangbai, Karangasem mestinya segera dibatasi. Hal. 7 Pendekatan Karantina
’’Dari data yang kami peroleh, hampir 90 persen saat ini hotel-hotel kita tidak ada tamu alias ditutup. Tetapi maintenance untuk pemeliharaan kebun, alat-alat, kebersihan, itu tetap masih berjalan.’’ I Putu Astawa Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Berita terkait di halaman 2