Edisi Kamis 12 Agustus 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 321 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

rabu kliwon, 12 agustus 2020 Pelaku Pemalsuan Suket ‘’Rapid Test’’ Disidang Kasus pemalsuan surat keterangan (suket) rapid test di Pelabuhan Gilimanuk mulai disidangkan Pengadilan Negeri (PN) Negara. Tujuh terdakwa yang diamankan Polres Jembrana disidang dengan tiga berkas berbeda. JEMBRANA | HAL. 4

balipost http://facebook.com/balipost

Pandemi Covid-19, Target PAD 2021 Dirancang Turun Target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 hanya dirancang Rp 119 miliar. Jauh menurun dibanding target PAD tahun 2020 yang mencapai Rp 160 miliar.

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Lagi, Warga Minta Paksa Jenazah Dibawa Pulang Kasus warga yang meminta secara paksa pemulangan jenazah dari RSUD Karangasem kembali terjadi, Selasa (11/8) kemarin. Kali ini, warga asal Banjar Moncol, Desa Pedahan, Tianyar Tengah, Kubu yang meminta secara paksa pemulangan jenazah dari RSUD Karangasem.

BANGLI | HAL. 5

KARANGASEM | HAL. 6

Gubernur Koster Motivasi Perajin Tetap Berkarya

‘’Persoalan yang dialami di birokrasi dalam hal penanganan Covid-19 antara lain lambannya proses perencanaan dan penganggaran, data yang tidak akurat, hingga keterlambatan pengadaan barang dan jasa.’’

Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI

Selasa, 11 Agustus 2020

Denpasar (Bali Post) Kehadiran pemerintah kini sangat diharapkan oleh para perajin di Bali. Tidak hanya untuk membantu stimulus atau sembako, tetapi juga dalam mempromosikan hasil karya para perajin setelah ikut terpuruk karena terdampak pandemi Covid-19 seperti dialami perajin patung di Desa Pakudui, Tegallalang, Gianyar. ‘’Bali hidupnya dari pariwisata, saya bergerak di bidang pendukung pariwisata. Ketika pariwisata tidak berjalan, pembeli patung garuda hampir tidak ada. Kalaupun ada, sangat sedikit dan akhirnya dijual murah,’’ ujar seniman patung garuda I Made Ada di sela-sela melakukan audiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar, Selasa (11/8) kemarin.

Menurut Ada, para perajin terus berproduksi selama pandemi. Terlebih, ada anjuran untuk tetap berada di rumah. Imbasnya, pemasaran menjadi tidak seimbang dengan produksi yang cenderung berlebihan atau overproduksi. Ia sendiri terpaksa merumahkan puluhan pematung akibat terdampak pandemi Covid-19. ‘’Bulan DesemberJanuari lalu, saya kurang lebih memiliki 35 pematung. Tapi sekarang hanya tinggal 5 orang. Saya tidak berani mengajak banyak-banyak, takut tidak bisa bayar dan jadi masalah,’’ jelasnya. Ada menambahkan, para perajin di Desa Pakudui dan sejumlah desa lain di Tegallalang sebelumnya telah dibantu

sembako lewat dana CSR perbankan yang disalurkan melalui Pemprov Bali. Sekarang pihaknya mengharapkan pemerintah dapat membantu mempromosikan karya-karya perajin. Selain itu, dapat memberikan sertifikat penerapan protokol tatanan kehidupan era baru khususnya bagi Desa Pakudui. ‘’Kami sudah menyiapkan protokol itu, tapi kan perlu dikoreksi lagi apa kekurangannya oleh pemerintah, sehingga bisa mendapatkan sertifikat bahwa siap dikunjungi,’’ terangnya. Gubernur Bali Wayan Koster memotivasi para perajin agar tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19. Mantan anggota DPR-RI ini bahkan langsung merencanakan kunjungan ke tempat seniman patung garuda, I Made Ada, di Desa Pakudui, Tegallalang, Gianyar. Hal. 7 Membantu Promosi

’’Saya kira harus dipromosikan sebagai satu produk kerajinan rakyat yang menjadi bagian dari industri kerajinan rakyat berbasis budaya branding Bali.’’

’’Bali hidupnya dari pariwisata, saya bergerak di bidang pendukung pariwisata. Ketika pariwisata tidak berjalan, pembeli patung garuda hampir tidak ada. Kalaupun ada, sangat sedikit dan akhirnya dijual murah.’’

Wayan Koster Gubernur Bali

I Made Ada Seniman Patung Garuda

Disdikpora Siapkan Juknis Pembelajaran Tatap Muka

NA S I O NA L

Birokrasi Lambat Sumbat Penyerapan Anggaran Covid-19 Jakarta (Bali Post) – Kinerja birokrasi yang lambat dan rumit menjadi hambatan bagi penyerapan anggaran penanganan pandemi Covid-19 yang cukup besar dialokasikan oleh pemerintah, khususnya di sektor kesehatan dan ekonomi. Hal itu dikatakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Penyederhanaan Birokrasi secara virtual di Jakarta, Selasa (11/8) kemarin. Menurut Ma’ruf Amin, pemerintah telah mengalokasikan anggaran cukup besar, sekitar Rp 695 triliun untuk memulihkan kedua sektor tersebut. Salah satu sumbatannya adalah birokrasi yang lambat merespons keadaan dan menyikapi urgency yang terjadi. Dikatakan, persoalan yang dialami di birokrasi, dalam hal penanganan Covid-19 tersebut, antara lain lambannya proses perencanaan dan penganggaran, data yang tidak akurat, hingga keterlambatan pengadaan barang dan jasa. ‘’Beberapa permasalahannya adalah lambatnya proses perencanaan dan penganggaran, ketidakakuratan data, jam kerja (WFH-WFO) yang tidak selaras antara K/L (kementerian/lembaga nonkementerian - red) atau pemda yang berkaitan, kelambatan pengadaan barang dan jasa serta overlapping program kegiatan antar-K/L dan pemda,’’ jelasnya. Oleh karena itu, Wapres meminta seluruh K/L dan pemda tetap meningkatkan kinerja di tengah pandemi Covid-19. Kondisi pandemi juga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan penyederhanaan birokrasi lewat penyesuaian kerja. ‘’Tingkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) aparatur, lakukan kolaborasi kerja. Birokrasi harus mampu melakukan berbagai inovasi dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, mudah, murah sekaligus akuntabel dan mengikuti protokol kesehatan,’’ tegasnya. Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, upaya penyederhanaan birokrasi terus berjalan di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa aparatur sipil negara (ASN) menyesuaikan jam dan sistem kerja. Hingga akhir Juli, penyederhanaan jabatan struktural ke fungsional di K/L dan pemda telah mencapai 68 persen, dengan memangkas jabatan eselon III, IV dan V. Proses reformasi birokrasi tersebut diprediksi dapat mencapai targetnya pada akhir 2020, kata Tjahjo. “’’Di tengah pandemi, di sisa waktu yang dimiliki, kita harus disiplin dengan protokol kesehatan. Kami cukup optimistis bahwa penyederhanaan kelembagaan ini akan bisa selesai pada akhir tahun,’’ ujar Tjahjo. (ant)

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.

Denpasar (Bali Post) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali kini sedang menyusun petunjuk teknis (juknis) pembelajaran tatap muka di sekolah. Sebelum memulai kembali pembelajaran tatap muka, juga akan dikeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali terkait izin melaksanakan kegiatan tersebut. Tatap muka di sekolah nantinya tetap dilakukan secara selektif dan ketat.

Bali Post/dok

TATAP MUKA - Disdikpora Bali sedang menyusun petunjuk teknis pembelajaran tatap muka di sekolah. Pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan secara selektif dan ketat.

Boy Jayawibawa

1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588

Desak Wati

Rp

50.000

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp 50.000 Rp 64.435.000 Rp 64.485.000

Denapasar (Bali Post) Sampai tanggal 7 Agustus 2020, jumlah merchant QRIS Bank BPD Bali sudah mencapai kurang lebih 6.274 merchant aktif. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha akan pentingnya digitalisasi transaksi menuju tatanan kehidupan era baru. Direktur Operasional Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa mengatakan, berbagai inovasi muncul seiring perkembangan teknologi di masa pandemi seperti saat ini. Pelaku usaha dituntut untuk membuka mata terhadap fenomena revolusi digital yang telah melahirkan great shifting pola hidup dan budaya baru agar bisa survive dan tumbuh positif di tengah persaingan yang semakin ketat, inovasi dan kreasi menjadi modal utama. ‘’Bali, sebagai daerah destinasi wisata dituntut untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengunjungnya terutama dalam segi layanan berbasis digital. Untuk itu, Bank BPD Bali bersama dengan Bank Indonesia dalam mendukung penerapan tatanan kehidupan era baru me-launching Layanan Sistem Pembayaran berbasis QRIS pada UMKM di Kabupaten Bangli belum lama ini,’’ kata Setia Yasa,

Sektor Pertanian Tak Boleh Berhenti Beraktivitas

Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui :

SELASA, 11 AGUSTUS 2020

I Gusti Putu Budiartha

‘’Di Bali kan berbasis desa, jadi tentu ada yang merah, kuning atau hijau. Di sanalah kita akan selektif membuka tatap mukanya,’’ ujar Kepala Disdikpora Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa dikonfirmasi, Selasa (11/8) kemarin. Sesuai dengan apa yang disampaikan Mendikbud RI, lanjut Boy, sekolah di zona hijau dan kuning kini boleh melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal. 7 Memetakan Zona Sekolah

Digitalisasi Destinasi Wisata dan UMKM

BALI merupakan daerah agraris karena sebagian besar penduduknya menggantungkan mata pencaharian di sektor pertanian, sehingga Gubernur Bali Wayan Koster memerin-

tahkan sektor yang tidak boleh berhenti beraktivitas selama pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan pertanian, meskipun sektor lain diharapkan juga tidak boleh berhenti beraktivitas. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan hal itu saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, Selasa (11/8) kemarin. Dalam masa pandemi Covid-19, kata Wisnuardhana, sektor kesehatan berupaya untuk mengendalikan dan mencegah

perluasan virus. Sedangkan di sektor pertanian berupaya agar ketersediaan pangan masih tercukupi untuk krama Bali. Di samping itu, petani yang terkena dampak juga bisa diantisipasi dan jangan sampai kesejahteraannya menurun. Terkait dengan hal itu, Wisnuardhana mengaku pihaknya banyak melakukan refocusing kegiatan, menyesuaikan dengan kebutuhan seperti penyediaan pangan dan meningkatkan pendapatan di sektor pertanian. ‘’Sesuai dengan instruksi Gubernur, kita melakukan penyesuaian kegiatan melalui refocusing kegiatan,’’ ujarnya.

Menurut Wisnuardhana, kalangan petani baik petani penggarap maupun petani pemilik lahan serta buruh tani juga terkena dampak karena pemasaran hasil pertaniannya terhambat. Pasalnya, selama ini produk petani Bali ini sebagian besar terserap di hotel, restoran dan katering (horeka) termasuk juga pasar rakyat. Hal. 7 Mengembangkan Kegiatan

Bali Post/ist

Ida Bagus Gede Setia Yasa

Selasa (11/8) kemarin. Setia Yasa menambahkan, sebelumnya kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di beberapa tempat seperti Desa Wisata Blimbingsari (Jembrana), Monkey Forest (Ubud), Yeh Malet, Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Bali di antaranya Rumah Sakit Bali Mandara, Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, dan Rumah Sakit Puri Raharja. ‘’Cashless transaction berbasis digital seperti QRIS dalam penerapan tatanan masyarakat era baru menjadi pilihan utama dalam bertransaksi,’’ ujarnya. Hal. 7 Memberikan Kumudahan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.