terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 23 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu umanis, 12 september 2020
balipost http://facebook.com/balipost
Gendo Dkk. Protes Pembacaan Dakwaan Jerinx
Cegah Peredaran Narkoba Masuk Desa
Wayan Gendo Suardana, Sugeng Teguh Santoso, Agus Suparman, Gede Manik Yogiartha, dan beberapa pengacara lainnya, Jumat (11/9) kemarin menyambangi PN Denpasar. Mereka melayangkan surat keberatan dibacakannya dakwaan atas terdakwa Jerinx.
Peredaran narkoba kini merambah hingga pelosok desa. Menyikapi kondisi ini, BNN Kabupaten Badung melakukan antisipasi dengan cara menyambangi desa-desa wilayah Badung Utara.
KAWAL Empat Pilar Penyeimbang Ekonomi Bali P
engamat ekonomi Viraguna Bagoes Oka melihat perkembangan saat ini, pascakuartal I dan II 2020 ekonomi Bali terus menunjukkan terjadinya resesi semakin dalam. Bahkan, hingga September 2020 ekonomi Bali sudah masuk kategori depresi yang menunjukkan angka pertumbuhan -10,98%, tertinggi setelah
DKI Jakarta -8,22% dan DI Yogyakarta -6,7%. ‘’Kondisi ini menunjukkan ekonomi Bali semakin tertekan, dunia usaha dan kinerja ekonomi Bali menjadi terhenti, baik di-supply side maupun demand side (deadlock) akibat minat investasi tertahan (wait and see), serta kinerja lembaga keuangan khususnya perbankan yang statusnya quo (pembenahan
restrukturisasi kredit bermasalah yang berkelanjutan),’’ ujar Viraguna Bagoes Oka, Jumat (11/9) kemarin. Sementara itu, kata Viraguna, penyaluran kredit baru mengalami stagnan dan dunia usaha yang strategis masih kesulitan likuiditas, ditambah dengan stimulus, bantuan langsung tunai (BLT), program bantuan pemerintah terham-
’’Selama ini pariwisata berlari kencang meninggalkan tiga sektor lainnya, sehingga terjadi ketidakseimbangan ekonomi. Maka perlu mengurangi porsi pariwisata dalam struktur ekonomi Bali dan menyeimbangkan dengan porsi pertanian.’’
bat oleh lamban dan ketatnya birokrasi serta trauma ancaman risiko hukum. Dunia usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke bawah dan ekonomi kerakyatan di Bali saat krisis moneter 1998/1999 memang tidak terdampak. Namun kali ini, dunia UMKM dan ekonomi masyarakat terkecil pun mengalami pukulan telak, sehingga menderita depresi yang semakin tidak terbendung. Di sisi lain, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter hanya memiliki kewenangan terbatas untuk kebijakan moneter dalam pengendalian inflasi, interest dan exchange
rate berbasis makro prudensial. Sementara kewenangan pemberian likuiditas langsung sebagai lender of the last resort atau Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek untuk menggerakkan ekonomi/dunia usaha sudah tidak lagi. ‘’Kendati demikian, resesi seharusnya tidak perlu ditakutkan, sepanjang semua instrument monetary policy dan fiscal policy serta komponen otoritas BI, Kemenkeu, OJK, LPS, KKSK serta otoritas terkait memiliki satu komando lalu berkomitmen,’’ kata Viraguna. Hal. 7 Momen Lakukan Repositioning Pariwisata Bali
’’Segenap komponen pemerintah (eksekutif), legislatif dan yudikatif, lembaga keuangan (perbankan) dan dunia usaha harus bersatu padu, bergotong royong bahumembahu secara produktif sehingga adaptasi kehidupan baru dapat berjalan efektif, sehingga dunia usaha dan ekonomi nasional dan lokal Bali bisa bangkit secara nyata berbasis Sat Kerthi Loka Bali.’’
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pejabat Pemkab Jembrana Terkonfirmasi Covid-19 Kasus Covid-19 kembali melonjak di Kabupaten Jembrana, Jumat (10/9) kemarin. GTPP Covid-19 Jembrana mengumumkan penambahan kasus positif hingga belasan orang, termasuk pejabat tinggi di Sekretariat Daerah Jembrana. JEMBRANA | HAL. 4
BADUNG | HAL. 3
DENPASAR | HAL. 2
Denpasar (Bali Post) Pandemi Covid-19 sudah memporak-porandakan perekonomian Bali. Bahkan, Bali menjadi daerah yang paling tertekan di seluruh Indonesia, karena perekonomian Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata. Muncul banyak wacana terkait pemilihan sumber ekonomi untuk menghidupkan lagi Bali, termasuk mengawal empat pilar penyeimbang ekonomi Bali.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Kesehatan Jadi Prioritas Utama Denpasar (Bali Post) Bali saat ini tengah berupaya memulihkan kembali perekonomian setelah terpuruk karena pandemi Covid-19. Namun, kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam upaya tersebut. Hal ini ditegaskan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kamis (10/9) malam. ‘’Kesehatan adalah yang terdepan, bahkan jika dibandingkan dengan ekonomi,’’ ujarnya. Pria yang akrab disapa Cok Ace ini bahkan meyakinkan bahwa fasilitas kesehatan di Bali tetap siap merawat pasien Covid-19, kendati jum-
lah tempat tidur atau bed di rumah sakit sempat diberitakan hampir penuh. Mengingat, beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus di Bali utamanya karena transmisi lokal. Hal ini pun diakui oleh mantan Bupati Gianyar tersebut. Di masa awal pandemi, kasus cukup rendah karena sebagian besar berasal dari imported case. Namun, kini hampir 100 persen karena transmisi lokal. ‘’Angka kasus juga cukup tinggi beberapa hari terakhir. Namun, kami pastikan penanganan pasien dan ketersediaan kamar tetap jadi prioritas kami,’’ tegasnya. Hal. 7 Menurunkan Angka
’’Angka kasus juga cukup tinggi beberapa hari terakhir. Namun, kami pastikan penanganan pasien dan ketersediaan kamar tetap jadi prioritas kami.’’ Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Wakil Gubernur Bali
Viraguna Bagoes Oka Pengamat Ekonomi
Dr. Nyoman Sukma Arida Akademisi
144 Kasus Baru, 10 Pasien Meninggal Dunia
‘’Kita melihat pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, kita bergerak dalam satu bahasa dan satu tindakan, serta rapat koordinasi yang tadi dilakukan adalah untuk menyeimbangkan dan juga mengoordinasikan hal-hal yang menjadi masukan-masukan yang ada. Untuk kegiatan-kegiatan produktif tentunya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.’’
6.978 orang. Selain itu terdapat 92 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih sedikit dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 5.529 orang. Kasus aktif sebanyak 1.288 orang. Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah,
Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Secara nasional, kasus Covid-19 masih bertambah dengan jumlah di atas 3.000 orang per Jumat kemarin. Jumlahnya mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya. Hal. 7 10 Provinsi
Menteri Koordinator Perekonomian RI Kamis, 10 September 2020
Denpasar (Bali Post) – Bali masih melaporkan kabar duka karena bertambahnya korban jiwa Covid-19, Jumat (11/9) kemarin. Jumlah kumulatif kasusnya pun kini hampir mencapai 7.000 orang. Website infocorona milik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengalami error dan hanya menunjukkan angka 0 kasus. Namun dari data yang diakses di https://pendataan.
baliprov.go.id, terlihat bahwa sudah ada update terbaru untuk hari ini. Mengutip data tersebut, terdapat penambahan korban jiwa akibat Covid-19 sebanyak 10 orang. Kumulatif korban jiwa Covid-19 kini mencapai 161 orang dari sehari sebelumnya 151 orang. Rinciannya 159 WNI dan 2 WNA. Bangli kembali mencatatkan kasus meninggal terbanyak dengan jumlah tiga
orang. Terdapat dua kabupaten yang melaporkan kasus kematian sebanyak dua orang, yakni Gianyar dan Buleleng. Sedangkan tiga kabupaten melaporkan tambahan satu kasus yakni Jembrana, Badung, dan Klungkung. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 144 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai
Meningkat, Jumlah Orang Alami Gangguan Psikis BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 Ary
Rp
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp 10.000 Rp 67.486.000 Rp 67.496.000
10.000
WABAH Covid-19 tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga berdampak pada psikis seseorang. Berdasarkan data pasien yang dikonsultasikan ke dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) terjadi peningkatan jumlah pasien. ‘’Indikasi ke-
naikan kasus gangguan psikis untuk pasien bukan rawat inap RS atau isolasi pemerintah, ada,’’ ujar Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUP Sanglah Dr. dr. AA Sri Wahyuni, Sp.KJ., Jumat (11/9) kemarin. Covid-19 bagi pasien yang pencemas dan panik, 20 persennya menjadi kambuh dengan gejala baru. Bahkan, muncul diagnosis baru yaitu obsesive compulsive disorders. ‘’Mereka bolakbalik berpikir dan bertindak tentang kebersihan seperti mencuci tangan, bahkan bolak-balik 5 sampai 10 menit,’’ ujarnya. Meski penelitian tentang tingkat gangguan psikis seseorang di tengah wabah Covid-19 sedang berjalan, kata Sri Wahyuni, namun dari yang dikonsultasikan ke psikiater RSUP Sanglah, rata-rata mengalami gang-
guan penyesuaian kondisi dengan reaksi cemas, gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas dan depresi. Dikatakan, pandemi ini membuat masyarakat senantiasa menjadi waspada. Rasa kewaspadaan ini memicu hormon kortisol meningkat yang diproduksi otak, lalu muncullah gangguan cemas. ‘’Jika kondisi ini berlangsung lama, akan mengganggu keseimbangan serotonin dan dopamin sehingga mengalami gangguan depresi,’’ jelasnya. Jika seseorang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala akan muncul berbagai reaksi marah, menurutnya, itu normal. Karena orang tersebut merasa sudah menjalankan protokol kesehatan, namun muncul kekecewaan bahwa dirinya sampai terinfeksi. Hal inilah yang menimbulkan kemarahan dalam
diri orang tersebut. ‘’Segala perubahan yang terjadi dalam diri dipengaruhi neurotransmitter di otak. Kondisi ini menimbulkan penurunan kondisi fisik, apalagi muncul sulit tidur. Walaupun diisolasi di hotel yang fasilitasnya cukup mapan, namun orang tersebut tetap merasakan suasana berbeda,’’ ungkapnya. Bahkan, meskipun usai menjalani isolasi dan telah sembuh dari Covid-19, akan mengalami dampak psikis lanjutan. Beberapa pasien yang datang pasca-isolasi di hotel ada yang datang ke tempat praktik swastanya dengan gejala trauma seperti sulit tidur, takut keluar rumah, takut mendengar suara ambulans, takut dijemput petugas. Hal. 7 Pencegahan dengan Protokol Kesehatan