terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 72 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
kamis paing, 12 november 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Koleksi Benda-benda Pelaku Sejarah Dipamerkan di Bajra Sandhi
Antisipasi Sampah Kiriman, LHK Badung Siagakan Petugas
Bupati Gianyar Berkomitmen Penuh terhadap Program P4GN
UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali menggelar pameran koleksi benda-benda pelaku sejarah. Pameran yang dibuka bertepatan Hari Pahlawan, 10 November itu akan berlangsung hingga 20 November mendatang.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung menyiagakan petugas. Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan sampah, termasuk sampah kiriman yang mengakibatkan banjir saat musim hujan.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra, SST. Par., M.AP. berkomitmen penuh dalam Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Kabupaten Gianyar.
DENPASAR | HAL. 2
BADUNG | HAL. 3
GIANYAR | HAL. 5
bali era baru lahirkan SDM ’’Entrepreneur’’
Denpasar (Bali Post) Tahun 2020 merupakan dua tahun kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Hal ini menjadi kajian yang menarik untuk dibahas berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) oleh Pemerintah Provinsi Bali terhadap pengembangan SDM. Bali hidup dari sektor pariwisata, tetapi pariwisata juga seharusnya memberi kontribusi terhadap kebangkitan SDM Bali yang mampu menumbuhkan jiwa entrepreneur generasi muda Bali agar tidak hanya menjadi penonton.
D
ewan Pembina Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa menegaskan, berbagai Peraturan Gubernur (Pergub) Bali yang telah dikeluarkan Gubernur Koster telah mampu merangsang tumbuhnya jiwa-jiwa entrepreneur. IHGMA sendiri, katanya, memiliki divisi pengembangan SDM (sumber daya manusia). ‘’Tugas IHGMA adalah memberdayakan anggota GM (general manager - red). Jika GM sudah diberdayakan, di-upgrade skill dan knowledge-nya, tentunya mereka juga akan bisa meng-upgrade memberinya atau karyawannya,’’ ujar Darma Suyasa, Rabu (11/11) kemarin. Menurut Darma Suyasa, salah satu misi IHGMA adalah membentuk GM lokal mampu bersaing di pasar global, sehingga pengembangan SDM menjadi hal yang sangat krusial dan essensial yang harus dilakukan. Ia mengatakan, saat ini GM
A.A. Puspayoga Dianugerahi Bintang Mahaputera A.A. Gede Ngurah Puspayoga sangat bersyukur atas anugerah tanda dianugerahi tanda kehormatan Bintang kehormatan Bintang Mahaputera dari Mahaputera oleh Presiden RI Joko Presiden Joko Widodo tersebut. Suami Widodo dalam upacara Penganugerahan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dan Perlindungan Anak pada Kabinet Tahun 2020 Indonesia Maju yang digelar di I Gusti Ayu Bin’’Saya bersyukur atas tanda Istana Negara, tang Darmawati kehormatan Bintang Mahaputera ini Jakarta, Rabu ini mengaku (11/11) kema- dan berdoa agar selalu diberikan jalan senantiasa berrin. Putra Bali doa agar selalu terbaik, begitu juga terus bekerja yang menjabat diberikan jalan sesuai kemampuan saya.’’ sebagai Menterbaik dan terteri Koperasi us bekerja sesA.A. Gede Ngurah Puspayoga dan UKM RI uai kemampuan. pada Kabinet ‘’Saya bersyukur Kerja ini menerima anugerah tersebut atas tanda kehormatan Bintang Mabersama 70 tokoh lainnya dalam upacara haputera ini dan berdoa agar selalu yang menerapkan protokol kesehatan diberikan jalan terbaik, begitu juga secara ketat. terus bekerja sesuai kemampuan saya,’’ A.A. Ngurah Gede Puspayoga usai me- ujarnya. nerima Bintang Mahaputera dari Pres- Hal. 7 iden Joko Widodo mengatakan, dirinya Kriteria Pemberian Tanda Jasa
Budaya
Seni Virtual Efektif Wadahi Seniman Saat Pandemi Covid-19
DINAS Kebudayaan Provinsi Bali terus mengupayakan agar para seniman tetap kreatif di tengah pandemi Covid-19. Termasuk bisa memberikan hiburan berbagai karya seni yang bermutu kepada masyarakat Bali. Dalam hal ini, seni virtual dinilai paling efektif untuk mewadahi kreativitas para seniman. ‘’Melalui UPTD Taman Budaya, kami telah mewadahi sebanyak 80 sanggar, kelompok, komunitas, sekaa, dan yayasan seni untuk menampilkan peragaan dan pementasan kesenian dengan menggunakan media virtual,’’ ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Wayan ‘’Kun’’ Adnyana, Rabu (11/11) kemarin. Menurut Kun, pentas seni virtual telah dilakukan sejak pertengahan Juni hingga 3 November 2020 lalu melalui kanal YouTube
Disbud Prov. Bali. Kendati lewat virtual, para seniman tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengimplementasikan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Bali. Sebagai contoh, dalam satu frame tidak boleh menampilkan pemain lebih dari 10 orang dan properti yang digunakan tidak boleh berbahan plastik sekali pakai sesuai dengan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Para seniman juga mengeksplorasi berbagai sudut bangunan hingga koleksi yang dimiliki Taman Budaya. Hal ini sekaligus untuk membangun perspektif baru mengenai keberadaan Taman Budaya sebagai Rumah Kreasi. ‘’Dengan melihat karya seni virtual yang telah ditampilkan itu, kita tidak saja bisa melihat arsitektur Taman Budaya yang indah dan megah, tetapi tersimpan upayaupaya kreatif baru, berangkat dari keberadaan arsitektur di Taman Budaya,’’ kata pria yang juga akademisi di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini. Kun mencontohkan karya seni virtual yang ditampilkan Pancer Langiit, begitu apik menyambungkan antara suasana air terjun kemudian kembali ke Candi Bentar Taman Budaya. Dalam pementasan langsung, akan menjadi hal yang sulit untuk menampilkan hal itu. Hal. 7 P r o s e s Transformasi
hotel yang ada di Bali sebagian besar adalah orang lokal yang bekerja di hotel bintang 4 dan 5, bahkan chain internasional, meskipun masih ada ekspatriat. Namun, GM ekspatriat itu pun bukannya tidak berkontribusi terhadap pengembangan SDM Bali. ‘’Jika dilihat dari sisi positif, SDM lokal dapat belajar dari SDM ekspatriat tersebut baik terkait etos kerja dan sebagainya,’’ katanya. Darma Suyasa menambahkan, pengembangan SDM GM ini sejalan dengan program Pemprov Bali di masa Bali Era Baru, yakni mengembangkan SDM yang berjiwa entrepreneur. Karena dalam pelatihan dan pemberdayaan skill SDM GM, mencakup di dalamnya jiwa entrepreneurship. Di hotel sendiri, jiwa entrepreneurship secara tidak langsung telah diasah. ‘’Dalam industri hotel, tentunya mengejar profit, memaksimalkan revenew, mengontrol cost, monitor exspend sehingga menghasilkan profit,’’ katanya. Secara alamiah, lanjut
’’Hal ini menciptakan peluang-peluang usaha dan merangsang munculnya jiwa wirausaha, sehingga sudah tepat yang dilakukan Gubernur Bali. Tinggal konsisten, kontrol, monitor.’’ I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa Dewan Pembina IHGMA Bali Darma Suyasa, sudah terjadi proses entrepreneurship di dalamnya (intrapreneurship). Sementara pengembangan keluar, perlu dilakukan pelatihan-pelatihan yang bisa difasilitasi oleh pemerintah. Kerja sama yang terbangun antara pariwisata dengan bidang atau sektor di luar pariwisata juga akan merangsang tumbuhnya jiwa entrepreneur pada sektor di luar pariwisata. Salah satu syarat hotel
lolos verifikasi CHSE (Clean, Health, Sustainable, Environment) dalam formulir verifikator, sesuai dengan Pergub Bali, salah satunya ada unsur pemanfaatan produk lokal. ‘’Ini menjadi salah satu daya dorong agar pariwisata bisa menyerap produk industri apa pun yang ada di Bali. Jangan sampai pariwisata hanya menjadi leading sector. Hal. 7 Jangan Ada Dikotomi
Badai Pandemi Terjang Pekerja Pariwisata
Denpasar (Bali Post) Sektor pariwisata paling merasakan dampak pandemi Covid-19. Bahkan, sektor ini seakan mati suri. Seluruh komponen pendukung pariwisata Bali merasakan dampaknya. Bahkan, kalangan pekerja pariwisata mengalami dan menjadi orang tanpa gaji (OTG). Kondisi ini sepintas nampak sebagai lelucon. Namun, sejatinya menyimpan segudang permasalahan sosial yang cukup dalam. Ketua PD Federasi Serikat Pekerja Pariwisata-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP-Par SPSI) Daerah Bali Putu Satya Wira Marhaendra mengungkapkan hal itu pada Focus Group Discussion (FGD) Tanggap Covid-19 dengan topik ‘’Nasib Pariwisata Bali di Tengah Badai Covid-19’’ di Warung 63 Denpasar, Rabu (11/11) kemarin. Satya Wira mengatakan, saat ini kondisi ekonomi pekerja pariwisata sangat terpuruk. Bahkan, harta kekayaan yang dimiliki seperti emas dan cincin kawin sudah banyak dibawa ke Pegadaian agar bisa bertahan hidup. Selain karena
FGD - Suasana FGD Tanggap Covid-19 ‘’Nasib Pariwisata Bali di Tengah Badai Covid-19’’ di Warung 63 Denpasar, Rabu (11/11) kemarin. tidak bekerja lagi, kondisi itu juga disebabkan karena sebagian besar dari mereka tidak tersentuh bantuan pemerintah pusat maupun daerah. Kondisi ini dipandangnya sangat tidak adil bagi pekerja pariwisata. ‘’Bantuan dari pemerintah itu bagus, tapi tidak terkoordinasi dengan baik. Pusat gelontorkan Bantuan Stimulus Upah (BSU) ini bagus, tapi persyaratan melalui kepesertaan di BPJS
Ketenagakerjaan, maka jadi masalah,’’ ujarnya. Berdasarkan data BPS per Februari 2020, katanya, pekerja pariwisata di Bali berjumlah 1,2 juta. Namun, yang ter-cover di BPJS Katenagakeejaan hanya 400 ribu, sehingga 800 ribu tidak ter-cover oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meneriman BSU. Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan
komunikasi bersama asosiasi. Nasib serupa juga dialami para pramuwisata yang tergabung dalam HPI Bali. Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta mengatakan, ada tiga klaster anggota yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi. Hal. 7 Memperjuangkan Kesejahteraan Anggota
Desak Pariwisata Internasional Segera Dibuka MENYIKAPI kondisi tersebut, ketiga asosiasi yang bergerak di bidang pariwisata ini mendesak pemerintah untuk segera membuka pariwisata internasional. Sebab, langkah ini menjadi salah satu solusi agar Bali keluar dari keterpurukan ekonomi. Apabila tidak ada kepastian, kondisi ini akan semakin mengkhwatirkan. ‘’Kalau sampai Januari pariwisata Bali belum dibuka, Bali akan mengalami degradasi luar biasa. Dalam sembilan bulan saja, dampaknya luar biasa,’’ kata Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta. Menurut Nuarta, ketidakpastian membuka pariwisata internasional juga bukan pilihan yang terbaik. Maka, Bali harus berani mengambil risiko demi pulihnya ekonomi.
‘’Harapan kami, pemerintah pusat dan daerah agar mempertimbangkan persoalan ini. Kami juga berharap pemerintah dapat menyampaikan informasi yang valid terkait kapan pariwista internasional itu dibuka. Sebab, ini akan jadi
I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa
perdebatan,’’ katanya seraya berharap wacana dibukanya pariwisata internasional pada 1 Desember mendatang itu benar. Harapan serupa juga dilontarkan Ketua PD FSP-Par SPSI Daerah Bali Putu Satya Wira Marhaendra. Dikatakan,
Bali tidak boleh telalu lama ribut memilih kesehatan atau ekonomi. Sebab, perdebatan itu justru akan menjadi masalah baru. Hal. 7 Mendukung Penerapan Prokes
Putu Satya Wira Marhaendra
I Nyoman Nuarta