terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 251 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu wage, 13 mei 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pintu Masuk Denpasar Diawasi Ketat
15 Sekolah Gelar PPDB ‘’Online’’
Petani Cabai Keluhkan Harga Anjlok
Menjelang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Denpasar, pengawasan pintu masuk Denpasar terus diperketat, terutama penggunaan masker.
Di Tabanan, hanya 15 SD dan SMP yang siap menggelar PPDB online. Sekolah lainnya masih melakukan PPDB secara manual.
Petani cabai mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. Hasil pertanian yang dulunya lancar disuplai ke hotel maupun restoran, kini hanya menumpuk di pasar dengan nilai jual rendah.
TABANAN | HAL. 4
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 5
Tekan Covid-19 Tanpa PSBB
Presiden Ingin Bali Jadi Percontohan PRESIDEN Joko Widodo secara khusus mengapresiasi sekaligus melayangkan pujian terhadap keberhasilan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Menurut Presiden, meskipun Bali tidak melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun Pulau Dewata nyatanya menunjukkan kemampuan yang memadai untuk menekan laju penyebaran virus yang bermula di Wuhan, Tiongkok itu. ‘’Saya kira kerja-kerja efektif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dalam penanganan Covid-19 bisa dijadikan contoh. Karena memang jika dilihat, Bali ini paling banyak turis dari Tiongkok, harusnya yang paling banyak terkena dampak itu Bali,’’ kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui video conference, Selasa (12/5) kemarin di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Jokowi dalam ratas yang didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin serta sejumlah menteri terkait dan gubernur mengatakan, langkah dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali sangat bagus sekali, terutama lewat satuan tugas berbasis desa adat. ‘’Satgas dalam lingkup desa adat ini merupakan langkah yang sangat baik dalam proses pembatasan
wilayah hingga proses isolasi jika ada peningkatan kasus. Cara-cara seperti inilah yang kita inginkan, karena mereka yang ada di tingkat yang paling bawah itu yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Saya kira jika semua desa, semua kampung melakukan hal itu (seperti di Bali - red) akan sangat memudahkan pengawasan, pengontrolan dan terbukti di Bali,’’ puji Presiden. Tingkat kesembuhan yang tinggi di Bali serta tingkat kematian yang rendah juga menjadi sorotan Presiden Jokowi sebagai bukti lain keberhasilan Bali dalam penanganan Covid-19. ‘’Saya kira provinsi lain bisa mengikuti apa yang dilakukan Bali,’’ harapnya. Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga mengakui kemampuan Bali dalam menahan laju penyebaran serta penanganan Covid-19. ‘’Buktinya menunjukkan bahwa angka positif di Bali terus berkurang, pasien di RS banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan angka kematian. Tentu ini harus kita hargai. Meskipun Bali tidak memilih PSBB, namun Bali telah melakukan upaya secara maksimal dengan mamanfaatkan kearifan lokal. Dengan menggerakkan desa adat dan pembentukan Satgas Gotong Royong, warga masyarakat berperan besar dalam keberhasilan
Bali,’’ beber mantan Komandan Paspampres ini. Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster melalui video conference dari Jaya Sabha, Denpasar melaporkan bahwa keberhasilan Bali dalam menekan laju penyebaran Covid-19 antara lain karena pihaknya melakukan kebijakan yang menekankan kepada arahan Presiden. Yakni pengendalian pergerakan masyarakat dan mengatur masyarakat agar tertib secara interaksi sosial guna menahan laju penyebaran Covid-19. Gubernur Koster mengatakan, Provinsi Bali memilih untuk tidak memberlakukan PSBB dengan berbagai pertimbangan. ‘’Namun kami memetakan permasalahan yang dihadapi Bali, sumber masalahnya di mana dan transmisinya seperti apa hingga bagaimana pula penanganan yang harus dilakukan,’’ jelasnya. Fokus penanganan kasus Covid-19 di Bali, menurut Gubernur Koster, adalah yang pertama menahan laju pertambahan pasien positif. ‘’Begitu muncul pertama kali di Bali, kami langsung mengeluarkan keputusan bersama Majelis Desa Adat dan PHDI untuk membentuk Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat. Desa adat kami jadikan pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat, melalui hukum
Penerapan Relaksasi Pajak PADA situasi normal business as usual, negara melakukan pemungutan pajak sebagai salah satu sumber pendapatan untuk membiayai pengeluaran. Baik pengeluaran untuk menjalankan tugas-tugas rutin maupun pengeluaran guna melaksanakan pembangunan. Kondisi berbeda dialami saat ini. Dalam situasi pandemi, fokus negara beralih dari fungsi pajak sebagai sumber pendapatan negara menjadi fungsi regulasi. Pajak dilihat sebagai fungsi regulasi umum digunakan dalam rangka memberikan stimulus perekonomian. Langkah ini ditempuh sebagai upaya penyelamatan sumbersumber ekonomi sekaligus memastikan keberlangsungan dunia bisnis dalam menghadapi pandemi. Salah satu langkah pemerintah yang belakangan hangat menjadi perbincangan adalah pemberian insentif atau relaksasi di bidang perpajakan. Berbagai pilihan kebijakan yang dapat ditempuh seperti (1) penyesuaian tarif, (2) penyederhanaan administrasi, (3) hingga percepatan proses pengembalian pajak. Saat ini paling tidak terdapat tiga kebijakan di bidang perpajakan yang telah dikeluarkan pemerintah sebagai respons atas pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir. Pertama, Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Dalam Perppu ini setidaknya terdapat empat hal terkait dengan bidang perpajakan, yaitu (a) Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan dalam negeri dan BUT, dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun 2020-2021, 20% mulai tahun 2022, fasilitas tarif 3% lebih rendah bagi wajib pajak go public yang memenuhi kriteria; (b) Perlakuan perpajakan dalam kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE); (c) Perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan dan (d) Pemberian kewenangan kepada Menteri Keuangan untuk memberikan fasilitas kepabeanan. Hal. 7 Peran Sektor Perpajakan
S
alah satu yang mengemuka dalam rapat tersebut, yakni pengenaan sanksi dalam kegiatan PKM. Terutama untuk sanksi adat. Diharapkan penerapan sanksi adat pada saat pandemi Covid-19 ini diseragamkan di semua desa adat. Hal ini untuk menghindari adanya persoalan di lapangan. ‘’Kita berharap dalam pandemi Covid-19 pengenaan sanksi adat agar diseragamkan. Ini akan kita minta kepada Majelis Desa Adat Denpasar untuk memfasilitasinya,’’ ujar Toya yang juga Asisten I Setda Kota Denpasar. Sementara untuk di kawasan perbatasan, kata Toya, Dishub akan membuat pos pantau. Dalam rancangan awal dibuat di 11 titik, kini ada penambahan menjadi 16 titik yang dinilai strategis untuk pemantauan. Ditekankan, dalam PKM ini tidak ada penutupan. Semua aktivitas berjalan seperti biasa, hanya dilakukan pembatasan. Termasuk sektor perekonomian masih tetap jalan. Karena itu, bagi perusahaan
Rp Rp
1.000.000 1.000.000
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp Rp Rp
2.000.000 5.875.000 7.875.000
yang memiliki karyawan agar membekali mereka dengan surat tugas atau surat keterangan agar mereka bisa bekerja. ‘’Surat keterangan itu akan dibuatkan oleh masing-masing tempat mereka bekerja. Itu saja sudah cukup. Karena tujuan mereka keluar rumah sudah jelas, bekerja,’’ kata Toya didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai. Toya menegaskan, sejatinya apa yang dilakukan saat ini oleh beberapa desa adat sudah merupakan PKM. Hanya, dengan keluarnya Perwali ini akan menegaskan kembali dan memiliki payung hukum yang jelas. ‘’Selama ini semua dalam bentuk instruksi ataupun imbauan. Sekarang sudah dipertegas dengan payung hukum,’’ ujarnya. Ditanya soal waktu pelaksanaan PKM, Toya menegaskan, sebaiknya bisa bersamaan, karena efektivitasnya akan lebih baik bila dilakukan bersama. Direncanakan perwali ini akan ditandatangani per 15 Mei. Artinya, saat itu sudah
bisa dilakukan. ‘’Kita berharap desa yang transmisi lokalnya cukup banyak, lebih fokus untuk melakukan PKM,’’ pintanya. Sementara itu, Bendesa Adat Renon Made Sutama menyambut baik rencana Perwali tentang PKM tersebut. Ia menegaskan, hal ini merupakan tingkat kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19. Bahkan, di Renon pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya terkait pelaksanaan perwali. Misalnya, dalam hal kegiatan panca yadnya, pihaknya sudah membuat surat kesepakatan dengan paiketan pemangku agar lebih mudah sosialisasi di masyarakat. Pasalnya, kegiatan panca yadnya ini akan terus ada. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Lurah Renon. Karena dalam rancangan perwali yang diterimanya, ada terkait dengan kegiatan ekonomi, yakni pasar desa. ‘’Yang jelas, kami menunggu nomor perwali saja, karena Renon sudah siap untuk melakukannya,’’ tegasnya. (kmb12)
’’Yang jelas, kami menunggu nomor perwali saja, karena Renon sudah siap untuk melakukannya.’’
I Made Sutama Bendesa Adat Renon
’’Kita berharap dalam pandemi Covid-19 pengenaan sanksi adat agar diseragamkan. Ini akan kita minta kepada Majelis Desa Adat Denpasar untuk memfasilitasinya.’’ I Made Toya Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar
Perekonomian Bali Menyusut -1,14 Persen, Pertanda Apa?
Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588
SELASA, 12 Mei 2020
Wayan Koster Gubernur Bali
Denpasar (Bali Post) Rencana pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masing-masing desa/kelurahan semakin dimatangkan oleh tim Pemkot Denpasar. Beberapa poin yang tertuang dalam draf petunjuk teknis (juknis) masih perlu direvisi dan perbaikan, karena beberapa usulan kembali mengemuka dalam rapat gabungan instansi terkait, Senin (11/5). Rapat yang dipimpin Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar I Made Toya melibatkan beberapa kepala OPD, Camat, serta beberapa instansi terkait lainnya.
BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19.
IB Wija Tirtayatra Yadnyasari Group
’’Begitu muncul pertama kali di Bali, kami langsung mengeluarkan keputusan bersama Majelis Desa Adat dan PHDI untuk membentuk Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat. Desa adat kami jadikan pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat.’’
Seragamkan Sanksi Adat PKM
OPINI
Oleh: Made Satria Pramanda Putra
adat, agar masyarakat tertib dan disiplin dan untuk mengendalikan pergerakan masyarakat,’’ jelas mantan anggota DPR-RI tiga periode ini. Ia menambahkan, mereka ini bekerja siang-malam dengan membentuk posko-posko gotong royong di semua desa adat serta mengendalikan masuk-keluarnya masyarakat ke lingkungan desa adat masing-masing. Dijelaskannya pula, saat ini di desa adat ada dua kegiatan utama terkait penanganan Covid-19, yakni kegiatan secara niskala atau ritual keagamaan sesuai dengan kepercayaan dan kearifan lokal masyarakat Bali serta kegiatan sekala. ‘’Kegiatan niskala yang dilaksanakan di tingkat desa adat tersebut sangat membantu, dan kami jadwalkan (kegiatan niskala - red) sampai wabah Covid-19 ini berakhir,’’ terangnya. Hal. 7 Kualitas Pelayanan
Oleh : Adi Nugroho Kepala BPS Bali
BEBERAPA hari lalu (5 Mei 2020) BPS Provinsi Bali mengumumkan pertumbuhan ekonomi Bali triwulan (atau kuartal) I tahun 2020 minus 1,14%. Capaian pertumbuhan minus yang hampir terlupakan pernah dialami Bali, karena telah lebih dari 20 tahun tidak terjadi lagi sejak krisis moneter 1998. Bahkan ketika Bali diguncang bom yang mengguncang dunia sebanyak dua kali, keduanya tidak sampai membuat pertumbuhan perekonomian Bali menjadi negatif. Tidak terlalu sulit diduga bahwa menyusutnya perekonomian Bali kali ini terutama disebabkan oleh merebaknya
wabah penyakit akibat virus Corona baru (Covid-19) yang menyebabkan dibatasinya pergerakan masyarakat dalam rangka mencegah atau mengurangi penyebaran pandemi yang dirasa sangat mengancam ini. Sebagai daerah kunjungan wisata, Bali langsung merasakan akibat penurunan pergerakan ini, karena hampir seketika jumlah kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik nusantara, langsung terjun bebas. Padahal biasanya secara simultan, pariwisatalah yang menyumbang tidak kurang dari separuh perekonomian Bali. Pertumbuhan ekonomi se-
cara umum adalah istilah yang biasa digunakan untuk menunjukkan perubahan volume ekonomi suatu wilayah (atau negara) antarwaktu. Jika volume ekonomi tahun ini lebih besar dari volume periode sebelumnya disebut tumbuh positif. Sebaliknya jika lebih kecil, maka disebut sebagai tumbuh negatif. Seperti yang dialami Bali pada periode kuartal I tahun 2020 ini. Volume perekonomiannya lebih kecil 1,14% dibandingkan dengan volume ekonomi Bali Triwulan I tahun sebelumnya (2019). Hal. 7 Mengganggu Perekonomian
’’Bali menyusut, turun -1,14%. Ini sungguh tidak biasa. Dalam 22 tahun terakhir perekonomian Bali tidak pernah terpuruk seperti ini, bahkan ketika menghadapi dua kali ujian berat melalui terorisme bom seperti diuraikan di atas. Kalau kemudian timbul pertanyaan ‘Ini pertanda apa?’ agaknya kewaspadaan perlu segera ditingkatkan.’’