HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post
20 HALAMAN SEJAK 1948
NOMOR 1 TAHUN KE 62 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 90.000 ECERAN Rp 3.500
Pengemban Pengamal Pancasila
MINGGU UMANIS, 16 AGUSTUS 2009
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Luas Lahan dan Produksi Padi di Bali Tahun Luas (Ha) Produksi (ton) 2003
82.644
793.260
2004
82.095
788.360
2005
81.207
786.961
2006
80.997
840.891
2007
81.235
839.775 Sumber: Distan Bali
HIBURAN
18
BERAWAL dari ikut sekolah model saat liburan, Laura Basuki akhirnya bisa menjajaki dunia hiburan di Tanah Air. Wanita berdarah Vietnam ini mengatakan, “Film dan modelling punya kenikmatan tersendiri. Kalau di film itu karakter kita berubah-ubah, sedangkan modelling itu cuma membutuhkan satu karakter.” Lantas, mengapa ia menolak bermain di film bertema horor, komedi, dan seks?
BPM/dok
HIJAU - Padi menghijau nan asri di Jatiluwih, Tabanan. Jika hal ini tidak dijaga, jika masyarakat Bali meninggalkan pertanian, maka Bali akan hancur.
”Green Belt” Bali Terancam
Bila Tinggalkan Pertanian
Bali Dipastikan Hancur APA jadinya bila krama Bali meninggalkan sektor pertanian? Jawaban atas pertanyaa ini direspons dengan pernyataan sinis oleh pakar pertanian Unud. Tanpa pertanian, Bali menuju kehancuran. Tak hanya manusia Bali yang akan berhadapan dengan krisis pangan, upaya-upaya pelestarian budaya pun akan terkoreksi. Partanian adalah roh dari aktivitas kehidupan dan kebudayaan itu sendiri. Pandangan ini dikemukakan dua guru besar Unud
Prof. Made Merta dan Prof. Putu Gede Wirawan saat diskusi terbatas soal pertanian di warung Beras Bali di Jalan Sahadewa baru-baru ini. Dua dari 42 profesor pertanian Unud ini juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap cara pandang birokrat dan generasi muda Bali terhadap pertanian. Pertanian cenderung diposisikan sebagai sektor yang tak ekonomis sehingga banyak krama Bali melakukan pilihan pragmatis dengan
melirik pariwisata sebagai pilihan hidup. Ini adalah bagian dari ironi karena pertanian sejatinya merupakan sumber kehidupan itu sendiri. ‘’Tanpa pertanian, umat manusia tak akan bisa hidup,’’ ujar Prof. Merta dan Prof. Wirawan. Tantangan mendasar pertanian Bali saat ini, menurut kedua pakar pertanian ini adalah alih fungsi lahan, irigasi teknis yang terputusputus, harga produksi tak sebanding dengan biaya pengolahan serta tak adanya ke-
bijakan riil untuk menggiring generasi muda Bali untuk bertani. ‘’Birokrat cenderung memposisikan pertanian sebagai propaganda politik, sehingga implementasi dari percepatan peningkatan pendapatan sektor pertanian hanya wacana. Petani Bali tak akan pernah berdaya dan bangkit kembali jika dorongan dan kepedulian untuk membantu petani mengatasi masalahnya tak dilakukan,’’ tegas Merta. Hal.19 Revitalisasi
Nasib Pengadilan Tipikor
Tergantung Keberanian SBY Terbitkan Perppu Jakarta (Bali Post) Upaya untuk merampungkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) akan terkendala di DPR, sehingga akan lebih baik mengandalkan keberanian Presiden SBY untuk segera menerbitkan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang (Perppu).
OLAH RAGA LPBP V/2009 Denpasar
Sisma Rebut Juara L
Po
PE
st
Denpasar (Bali Post) Setelah dua kali gagal, kesebelasan SMAN 7 Denpasar (Sisma) akhirnya mampu menjadi LIGA juara Liga Pelajar Bali Post (LPBP). Sisma tampil sebagai A li JA a R B jawara LPBP V/2009 Kota Denpasar setelah mengatasi SMAN 2 Denpasar (Resman) dengan skor 5-4 lewat adu penalti pada final di Stadion Ngurah Rai, Sabtu (15/8) kemarin. Sisma merupakan sekolah ketiga yang mampu menjuarai LPBP Denpasar. Dua SMA lainnya adalah Resman dan SMA Dwijendra (Dwisma). Resman berjaya pada LPBP I/2005, II/2006 dan III/2007, sedangkan Dwisma menguasai LPBP IV/2008. Kemenangan atas SMAN 2 kali ini sekaligus merupakan revans atas kekalahan SMAN 7 pada final LPBP II/2006 lalu. Tiga tahun lalu, Sisma menyerah 1-4 (1-1) dari Resman juga lewat adu penalti. Duel Sisma kontra Resman yang dipimpin wasit Ali Bacho diakhiri dengan adu kiper karena hingga usainya waktu 2 x 40 menit kedudukan tetap imbang tanpa gol. Hal.19 Algojo Keenam
Penegasan tersebut dikemukakan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas di Jakarta, Sabtu (15/8) kemarin. ‘’Kalau mengandalkan DPR sekarang jelas tidak mungkin. Kita mengandalkan keberanian Presiden untuk menerbitkan perppu,’’ kata Erry. Pesimisme Erry be-
rangkat dari sisa waktu yang tersedia dari anggota DPR saat ini yang sedang membahas RUU Pengadilan Tipikor. Sesuai tahapan pemilu, anggota DPR periode 2004-2009 ini akan habis masa keanggotaannya per 1 Oktober 2009. Dengan sisa waktu yang hanya sekitar satu bulan lebih itu, sulit mengharapkan RUU bisa selesai, apalagi jika anggo-
ta DPR tersebut tidak terpilih lagi. ‘’Karena DPR sekarang tinggal sedikit. Banyak yang tidak terpilih lagi. Alasan kedua, waktu (penyelesaian RUU, red) terlalu mepet, dengan segala reses dan peristiwa-peristwa yang terjadi. Bahkan Oktober sudah diganti DPR yang baru,’’ kata Erry. Erry beralasan, perppu
SALAH satu kekuatan Bali di masa lalu adalah masyarakat dan alamnya yang dikelola secara berkelanjutan (sustainable). Terutama dengan sistem pertanian subaknya yang terkenal. Berbagai tradisi leluhur yang diniatkan untuk menjaga lingkungan pun beranjak dari tradisi yang berbasis pertanian. ‘’Kendati tradisi tersebut masih berlanjut sampai kini, namun makin kehilangan makna karena telah terjadi pergeseran realitas alam Bali yang makin menggalaukan,’’ kata pengamat lingkungan A.A. Raka Dalem. Direktur Walhi Bali, Agung Wardana, pernah mengingatkan, alam punya cara sendiri untuk “membalas” ulah manusia. Bali yang pernah memiliki sekitar 500 sungai dan anak sungai yang bersumber dari danau dan gunung yang terletak di kawasan Bali Tengah. Membujur dari timur di kawasan Kintamani, Bangli dan kawasan Karangasem hingga barat di kawasan hutan Bali Barat. Akibat kerusakan hutan, yang masih dialiri air hanya 300 sungai dan anak sungai. Yang lebih memprihatinkan, yang paling merasakan kurangnya pasokan air ini adalah komunitas petani. Akibat sumber air yang makin terbatas, mengeringnya sekitar 200 sungai dan anak sungai mengakibatkan debit air yang dikelola subak-subak juga berkurang secara signifikan. Bahkan, ratusan subak sama sekali sudah tak berfungsi karena tak lagi dialiri air. Ancaman memburuknya kualitas lingkungan di Bali bukannya tidak disadari oleh para pemimpin kita. Sebelum terpilih menjadi Gubernur Bali dan Wagub Bali, Mangku Pastika dan Puspayoga pernah “menjual program” untuk mengamankan kawasan green belt (sabuk hijau) utama pulau ini. Spririt utamanya, Pastika - Puspayoga berikhtiar mengembalikan sumber daya air di Bali. Ia menekankan adanya perbaikan manajemen pengelolaan hutan-hutan yang menjadi daerah resapan air. Hal.19 Distorsi
adalah jalan keluar yang paling optimis jika DPR gagal merampungkan RUU Pengadilan Tipikor. Seperti diketahui, batas waktu terbentuknya Pengadilan Tipikor sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) adalah akhir 2009. ‘’Belum hadirnya UU Pengadilan tipikor sangat menghambat langkah KPK memerangi korupsi. Itu sangat-sangat menghambat,’’ ingatnya. Hingga saat ini, DPR masih kukuh menolak Perppu Pengadilan Tipikor. Hal.19 Tidak Menghendaki
Ingat 76 Deret Angka dalam 60 Detik
ABG Asal Kuta Masuk ”Guinness World Records” Gianyar (Bali Post) Dominic Brain, anak baru gede (ABG) berusia 12 tahun asal Kuta, Kabupaten Badung, Bali, berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia “Guinness World Records” setelah berhasil menunjukkan kemampuannya mengingat 76 deret angka hanya dalam 60 menit. Anak dari Gidion Hindartho itu masuk dalam buku catatan rekor dunia, setelah menunjukkan kemampuannya pada acara pemecahan rekor yang dilaksanakan di
sebuah taman satwa di Gianyar, Sabtu (15/8) kemarin. Perwakilan Guinness World Records Asia, Alex Iskandar Liew, selain memuji kemampuan yang ditunjukkan Dominic Brain, juga menilai hal itu sebagai rekor unik, mengingat umur yang bersangkutan masih tergolong anak-anak menuju remaja. Meski begitu, rekor dunia yang dipecahkan Dominic Brain diperkirakan akan banyak mengundang munculnya penantang baru yang akan berusaha mengungguli
rekor tersebut. “Keunikannya karena pemecah rekor itu masih sangat muda, 12 tahun. Usaha untuk mampu mengingat seratus angka bukanlah hal yang gampang,” ujar Alex Iskandar Liew. Menurutnya, kemampuan Dominic Brain luar biasa, sebab dalam waktu yang sangat singkat mampu mengingat sampai 76 deret angka. Kemampuan seperti itu jarang dimiliki oleh anakanak seusianya, dan jika ada yang ingin menyamai atau bahkan mengungguli, memerlukan waktu belajar yang
cukup lama. Sementara Gidion Hindartho mengatakan meski anaknya mampu mencatatkan rekor dunia, namun dirinya tidak terlalu memberikan target pada Brain, kecuali hanya akan mengarahkan untuk mencapai cita-citannya. Dia mengaku selama ini hanya melatih daya ingat Brain melalui suatu metode latihan kemampuan daya ingat, yang sebenarnya dapat dilakukan oleh semua orang. Hal.19 Kekuatan Otak
21 Agustus, KPU Tetapkan Hasil Penghitungan Tahap Ketiga
BPM/edi
SANG JUARA - SMAN 7 Denpasar (Sisma) akhirnya mampu menjadi juara Liga Pelajar Bali Post (LPBP) V/2009 Kota Denpasar
Tidak Terbit Terkait hari Proklamasi Kemerdekaan RI Senin (17/8) besok, yang juga merupakan libur nasional, Bali Post tidak terbit. Bali Post akan terbit kembali seperti biasa mulai Selasa (18/8). Untuk itu, pelanggan dan relasi iklan agar maklum. Penerbit
Jakarta (Bali Post) Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung KU, Jakarta, Sabtu (15/ 8) kemarin, memutuskan penetapan hasil penghitungan alokasi kursi tahap ketiga dilaksanakan pada Jumat (21/8) mendatang. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan rapat pleno berpendapat penetapan penghitungan seluruh tahapan KPU itu tetap dilaksanakan meski tanpa Kabupaten Tulang Bawang, Lampung yang belum selesai. Hafiz menjelaskan mekanisme penghitungan kursi tahap ketiga sesuai dengan apa yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Penghitungannya adalah dengan
menghitung sisa suara di seluruh daerah pemilihan di Indonesia. Kemudian, kursi yang didapat akan didistribusikan ke dapil yang memiliki sisa kursi. Sebelumnya, MK membatalkan Keputusan KPU Nomor 259/Kpts/KPU/Tahun 2009 tentang penetapan perolehan kursi partai politik terkait perhitungan suara tahap ketiga. MK menilai KPU salah dalam menerapkan pasal 205 ayat 5, ayat 6 dan ayat 7 Undang-Undang No. 10 Tahun 2008. Menurut MK, penghitungan tahap ketiga dilakukan apabila setelah perhitungan tahap kedua masih terdapat sisa kursi yang belum teralokasikan di daerah pemilihan provinsi yang bersangkutan.
Kemudian, apabila provinsi hanya terdiri dari satu daerah pemilihan, sisa kursi langsung dialokasikan kepada partai politik sesuai dengan urutan perolehan sisa suara terbanyak. Hafiz mengatakan untuk dapil di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, tidak akan diikutsertakan dalam penghitungan kursi tahap ketiga karena penghitungan suara ulang di sana selalu tertunda dan tidak memiliki pengaruh dalam penetapan kursi. Hafiz mengatakan dalam pleno penghtungan tahap ketiga itu, KPU akan melibatkan MK, namun KPU masih mempertimbangkan melibatkan partai politik. Hal.19 Demo KPU
BPM/ade
PLENO KPU - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary didampingi anggota KPU Andi Nurpati (kanan) saat rapat pleno untuk membahas mekanisme penghitungan kursi DPR tahap ketiga di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8) kemarin.