Edisi 17 Januari 2011 | Balipost.com

Page 1

Bali Post

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

SENIN KLIWON, 17 JANUARI 2011

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 149 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Jajak Pendapat

Pembangunan Bandara Baru, Pesimis Dinikmati ”Krama’’ Bali BALI dijadwalkan mendapat tambahan bandara baru. Bandara bertaraf internasional ini direncanakan akan dibangun di wilayah Gerogak, Kabupaten Buleleng. Pembangunan bandara ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi Bali Utara termasuk mengantisipasi pertumbuhan wisatawan masuk Bali. Rencana ini pun mendapat dukungan dari sebagian besar responden. Namun, di balik itu, banyak responden yang mera-

gukan bahwa pembangunan bendara baru akan memberikan jaminan peningkatan taraf ekonomi dan kehidupan krama Bali. Banyak yang mengaku pesimis. Krama Bali malah khawatir pembangunan bandara ini hanya akan dinikmati pemilik modal dari luar Bali. Pandangan ini direpresentasikan dari hasil jajak pendapat Pusat Data Bali Post yang digelar selama sepekan di seluruh Bali. Jajak dengan pen-

gajuan kuisioner dan wawacara via telepon ini, mencatat bahwa terdapat 42 persen responden yang mendukung pembangunan bandara baru bagi Bali. Responden pada kelompok ini menilai percepatan pembangunan dan keseimbangan pembangunan ekonomi Bali Utara dan Selatan memang harus didukung infrastruktur yang memadai. Hal.19 Penegakan Hukum

Setujuhkan anda terhadap rencana pembangunan bandara internasinal baru di Bali? Tidak tahu Tidak setuju Setuju

20% 38% grafis/ de wiryawan

42%

FAKTA

Istri Gayus Sakit Jakarta (Bali Post) Istri Gayus HP Tambunan, Milana Anggraeni, batal menjalani pemeriksaan di Badan Reserse dan Kriminal Polri, Sabtu (15/1), karena sakit. ‘’Saya kemarin dapat info, Milana diperiksanya hari Sabtu tetapi yang bersangkutan berhalangan hadir dengan alasan sakit, jadi diundur,’’ kata Kepala Bagian Bali Post/ist Penerangan Umum Milana Anggraeni (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar, di Jakarta, Minggu (16/1) kemarin. Boy belum dapat kepastian rencana Milana akan menjalani pemeriksaan kembali. ‘’Saya belum tahu pasti kapan dilakukan pemeriksaan kembali, tetapi tentunya pada Minggu ini,’’ katanya. Hal.19 Rumah Tahanan

OPSI Marzuki Alie Siap Beberkan Dokumen Jakarta (Bali Post) Merasa sering disalahkan terkait pembangunan gedung baru DPR-RI, Ketua DPR-RI Marzuki Alie menegaskan kesiapannya membuka semua dokumen mengenai rencana pembangunan gedung tersebut kepada masyarakat secara transparan. ‘’Agar tidak ada lagi yang ditutup-tutupi dan manuvermanuver fraksi yang seolah menolak saat ini, padahal telah menyetujui semua putusan mengenai hal itu,’’ kata Marzuki dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (16/1) kemarin. Semua dokumen dimaksud mulai dari APBN yang sudah menjadi UU, paripurna renstra, keputusan BURT dan rapat konsultasi pimpinan DPR, pimpinan BURT dan pimpinan fraksi serta sekjen bersama tim teknis. Sebab, menurutnya, semua keputusan dan rapat itu dihadiri oleh seluruh anggota fraksi atau perwakilannya. Hal.19 Tidak Ikut

KABUPATEN

Bali Post/dar

TEGANG - Suasana di Banjar Getas Kawan, Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Minggu (17/1) kemarin tegang. Ketegangan akibat silang pendapat antardua kelompok masyarakat soal penguburan warga setempat. Tampak polisi berjaga-jaga dan warga memblokir jalan menuju setra (kuburan) dengan batu.

Getas Kawan Tegang Lagi

Dipicu Soal Penguburan, Jalan ke ”Setra’’ Diblokir Gianyar (Bali Post) Ketegangan terjadi lagi di Banjar Getas Kawan, Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Minggu (17/1) kemarin. Kembalinya kelompok Dharmasanmata ke induknya, Banjar Getas Kawan, dalam kasus pemekaran banjar dinas, Agustus 2010, rupanya tak menyelesaikan persoalan. Ketegangan itu dipicu persoalan penguburan warga Dharmasanmata yang meninggal dini hari kemarin. Setelah kasus kedinasan, kini muncul persoalan adat. Persoalan itu adanya keinginan warga Getas Kawan agar warga Dharmasanmata tidak mengubur mayat di kuburan yang selama ini dipergunakan kelompok Dharmasanmata. Warga Getas Kawan menegaskan mayat Ketut Rai Muliana (30), PNS bertugas di Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gianyar itu, prosesi penguburannya dilakukan di kuburan Desa Adat Getas Kawan. Bendesa Desa Pakraman Getas Kawan Wayan Serikat mengatakan, keinginan warga Getas Kawan agar penguburan di kuburan lama. Keinginan warga Getas Kawan sangat

baik, karena ingin bersatu. ‘’Mengingat, menurut awigawig, siapa pun menempati karang desa harus ikut makrama,’’ jelasnya. Dikatakannya, dari awal kedua kelompok ini asalnya memang bersatu. Ke depan harapnya tetap bersatu. Di sisi lain, soal keberadaan kuburan Dharmasanmata, memang di-

masih ada kurang lebih tiga mayat warga Dharmasanmata. ‘’Karena sudah berlangsung demikian lama, maka kami tetap menguburkan mayat tersebut di kuburan milik Desa Pakraman Dharmasanmata,’’ jelas Bendesa Dharmasanmata Wayan Sudana. Selain kuburan, kelompok Dharmasanmata juga mempunyai Pura Kahyangan Tiga. Keberadaan desa adat ini sudah mendapatkan bantuan PHR serta sepeda motor untuk operasional bendesa. Hal.19 Desa Pakraman

Penanganan Bencana

Jangan Tergantung Pusat

4

DANA penanganan bencana alam yang dialokasikan dalam APBD Buleleng 2011 senilai Rp 3 miliar dinilai masih terlalu kecil. Untuk itu, Gubernur Bali saat memverifikasi APBD Buleleng 2011 minta agar dana penanggulangan bencana alam ditambah. Berapa tambahannya?

akui keberadaannya sudah lama. ‘’Tetapi sekarang karena dinas jadi satu, diharapkan adat juga jadi satu,’’ tambahnya. Ajakan dengan alasan mempersatukan dua kelompok warga yang sejak lama bertikai ini, mendapat penolakan dari kelompok Dharmasanmata. Dalam pertemuan di Balai Banjar Getas Kawan, kemarin, penolakan dilakukan dengan alasan bahwa kelompok Dharmasanmata sudah mempunyai kuburan yang dipergunakan sejak tahun 1967. Bahkan, di kuburan tersebut

Bali Post/ant

JEMBATAN PUTUS - Masyarakat mengamati jembatan Tlatar yang putus, di Soko, Sewukan, Dukun, Magelang, Minggu (16/1) kemarin. Jembatan putus akibat terjangan lahar dingin Merapi sehari sebelumnya.

Bona Paputungan

Magelang (Bali Post) Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, penanganan bencana menjadi tanggung jawab pemerintah. Walau demikian, pemerintah daerah jangan selalu tergantung kepada pemerintah pusat. ‘’Pemerintah itu ada pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten serta kota - red). Untuk penanganan bencana lahar dingin seperti ini cukup kabupaten dan kecamatan, tidak harus pusat terus-menerus. Nanti daerah bagaimana kalau selalu melimpahkan ke pusat,’’ katanya di Magelang, Minggu (16/1) kemarin. Sama seperti PMI, katanya, penanganan banjir lahar dingin itu tugas PMI Cabang Kabupaten Magelang. Ia mengatakan hal tersebut usai meninjau lokasi bencana lahar dingin Merapi di Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Ikut mendampingi dalam kunjungan tersebut antara lain Ketua PMI Jawa Tengah Sasongko Tedjo dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Magelang Eko Triyono. Hal.19 Lahar Dingin

Sita Dokumen Pajak Gayus

Ciptakan Lagu ”Gayus’’, Mendadak Tenar Polisi Dinilai Lambat LAGU berjudul ‘’Andai Aku Jadi Gayus Tambunan’’ yang diciptakan musisi Gorontalo, Bona Paputungan, hangat dibicarakan. Apalagi di Gotontalo, lagu itu langsung ngetop. Penciptanya juga langsung tenar, termasuk nongol di televisi nasional karena ada ancaman per telepon terhadap dirinya. Para sopir becak motor (bentor) berulang kali memutar lagu itu sambil mengemudikan kendaraan. ‘’Lagunya enak dan pas sekali dengan kondisi di Indonesia saat ini, apalagi diciptakan oleh musisi asal Gorontalo,’’ ujar seorang sopir bentor, Sabtu (15/1). Dikatakannya, lagu tersebut layak diapresiasi karena lahir dari ketidakpuasan masyarakat atas bobroknya penegakan hukum saat ini.

Tak hanya itu, fenomena lagu ‘’Andai Aku Jadi Gayus Tambunan’’ tersebut menjadi perbincangan hangat di situs jejaring sosial. Terlebih Bona Paputungan mengaku sering diteror sejumlah orang sejak lagu itu diberitakan oleh beberapa televisi nasional. Lagu itu menggambarkan sepak terjang Gayus yang bebas melakukan apa pun, meski menjadi tersangka kasus penggelapan pajak. Bahkan, sang pencipta lagu juga berperan sebagai pemeran videoklip, yang tampak mirip dengan Gayus Tambunan. Lagu berdurasi 4 menit 47 detik yang diposting di YouTube pada 14 Januari dan itu kini diunggah lebih dari 7.480 orang. Video yang diunggah di YouTobe ini memang cukup

Bali Post/ist

Bona Paputungan menggelitik. Intinya, Bona menceritakan kisahnya ketika mendekam di terali besi sejak 11 Maret 2010. Dia menyindir perlakuan istimewa yang di-

terima terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan ketika menjalani masa tahanan. Hal.19 Mudah Pelesiran

Jakarta (Bali Post) Wakil Koordinator ICW Emerson F Yuntho menilai langkah kepolisian menyita 151 dokumen terkait penyelidikan kasus pajak Gayus Tambunan, terlambat. Masalahnya, pihak kepolisian sudah menyelidiki kasus pajak itu sejak pertengahan 2010. ‘’Kenapa polisi baru minta sekarang? Saya menduga ini ada persaingan, ketika KPK mengusut, polisi takut tersalip KPK,’’ kata Emerson usai diskusi di LBH Jakarta, Minggu (16/1) kemarin. Menurut Emerson, polisi sejak awal terkesan ogah-ogahan mengusut perusahaan penyuap Gayus. Namun, ketika KPK mulai gencar, justru polisi buru-buru ‘’mengamankan’’ situasi. Ia juga menilai KPK akan kesulitan jika semua dokumen tentang perusahaan pajak Gayus disita polisi. ‘’Polisi harus serahkan dokumen. Jangan hanya menyita dokumen untuk menghindari kesan ditutup-tutupi,’’ tegasnya. Dalam kasus ini, kepolisian juga belum terlepas dari konflik kepentingan. Indikasi keterlibatan petinggi kepolisian masih tetap ada terkait dengan kasus yang menyita perhatian publik ini. Hal.19 Mabes Polri

Bali Post/ist

Gayus Tambunan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.