Edisi Kamis 18 Juni 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 279 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

kamis kliwon, 18 juni 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Disperindag Awasi Protokol Kesehatan di Pasar

Protokol Kesehatan DTW Skala Prioritas

Bongkar Muat Penumpang Dipercepat

Jumlah kasus Covid-19 karena transmisi lokal di Bali telah melampaui imported case. Penyebaran transmisi lokal terbanyak terjadi di pasar tradisional, sehingga Disperindag mengawasi penerapan protokol kesehatan di pasar.

Pemerintah sedang gencar menyosialisasikan program era baru atau new normal. Salah satu yang akan dibuka ketika diputuskan menjalankan tatatan normal baru yakni daerah tujuan wisata (DTW) atau objek wisata. TABANAN | HAL. 4

KMP Dharma Rucitra III hingga kini belum dievakuasi, sehingga mengakibatkan terjadi penumpukan truk pengangkut logistik di areal Pelabuhan Padangbai. Mencegah penumpukan kendaraan kian padat, proses bongkar muat penumpang dipercepat.

DENPASAR | HAL. 2

OPINI

Efektivitas Kefir Minuman Probiotik

Mantapkan Sinergi Tekan Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19

Oleh Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc. KEFIR, minuman probiotik dari susu fermentasi yang mengandung bakteri dan ragi yang baru mulai dikenal di Indonesia, sedangkan minuman ini sejak lama populer di Rusia, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Minuman tersebut terbuat bisa dari susu sapi, kambing, atau domba dan biji kefir atau bibit kefir. Dibangdingkan dengan minuman probiotik lainnya, kefir terlihat seperti yogurt. Tetapi, keduanya adalah minuman yang berbeda, meski sama-sama minuman probiotik, kefir berwujud cair seperti susu, sedangkan yoghurt lebih kental. Kefir memiliki rasa asam dan sedikit gas CO2 dan alkohol yang dihasilkan sebagai akibat aktivitas bakteri asam laktat, khamir dan bakteri asam asetat yang berasal dari biji kefir. Minuman probiotik ini sungguh menyegarkan dan menyehatkan. Minuman ini menyehatkan karena mampu meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam tubuh, ini terbukti dari penelitian dengan tikus, bahwa kadar SOD darah tikus diabetesi yang diberi kefir 3,6 cc/200 g bb meningkat sebesar 13,86 mU/ mL, sementara tikus diabetesi yang disuntik insulin meningkat sebesar 8,86 mU/mL, sedangkan tikus diabetesi yang tidak diberi kefir delta SOD darahnya 4,89 mU/mL. SOD (superoksida dismutase) adalah enzim yang berfungsi merusak radikal bebas superoksida, sehingga SOD mencegah kerusakan sel-sel tubuh. Terkait dengan pembersihan radikal bebas, kefir secara in vitro menunjukkan kemampuan untuk membersihkan/ menghancurkan senyawa radikal bebas DPPH dan superoksida, menghambat peroksidasi asam lemak. Selanjutnya dikatakan bahwa kefir mengandung senyawa peptida yang mampu mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas seperti superoksida. Hal. 7 Mempercepat Proses Penyembuhan

KARANGASEM | HAL. 6

Denpasar (Bali Post) – Peningkatan kasus Covid-19 akibat transmisi lokal terus terjadi di Bali. Menyikapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali menggelar rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, baik dari pihak pemerintahan kabupaten/kota se-Bali, TNI, Polri, para pengurus desa adat serta beberapa pihak terkait lainnya yang dilakukan via video conference/daring, Selasa (16/6). Pada kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa sejak tanggal 5 Juni 2020 tren kasus Covid-19 di Bali mengalami peningkatan pada transmisi lokal, di mana sebelumnya sejak Februari sampai awal Juni 2020 tren peningkatan kasus masih berasal dari para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dengan munculnya tren baru ini, Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa seluruh stakeholder harus kembali merapatkan barisan dan

memantik semangat. Pasalnya, menurut Dewa Indra, jika strategi penekanan penyebaran Covid-19 melalui PPLN bisa dilakukan melalui screening pintu masuk Bali, maka lain halnya dengan transmisi lokal yang sangat sulit untuk melakukan identifikasi dan sulit untuk menerapkan strategi pasti. ‘’Oleh karena itu, saya mengundang seluruh komponen atau stakeholder yang langsung terlibat dalam hal ini untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran, apa yang harus kita lakukan sebagai upaya menekan penyebaran transmisi lokal ini,’’ ujarnya. Lebih lanjut Dewa Indra juga menyampaikan bahwa update kasus Covid-19 per Selasa (16/6), di mana jumlah kumulatif pasien positif sebanyak 782 orang. Bertambah 22 orang yang terdiri dari satu orang WNA dan 21 orang WNI. Satu WNA positif karena terdampak transmisi lokal, sedangkan WNI positif terdiri dari satu orang PMI dan 20 orang transmisi lokal. Sementara jumlah pasien yang telah sembuh secara kumulatif berjumlah 510 orang. Pada hari ini bertambah sebanyak delapan orang, terdiri dari satu orang WNA dan tujuh orang WNI dari transmisi lokal. Jumlah pasien yang meninggal enam orang (tidak ada penambahan). Saat ini jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif)

sebanyak 266 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering. ‘’Dari data tersebut bisa kita lihat hari ini (Selasa - red) terjadi lagi penambahan 22 orang transmisi lokal, jika dihitung dengan persentase, di mana kumulatif dari penyebaran transmisi lokal sebanyak 59,08 persen. Jika kita teliti lebih jauh, transmisi lokal ini penyebarannya paling banyak terjadi di pasar dan ini menimbulkan cluster baru yang sangat berisiko,’’ terang Dewa Indra. Pada kesempatan itu muncul sejumlah usulan dari beberapa komponen, di antaranya SOPS Kodam IX/Udayana yang mengatakan bahwa salah satu strategi yang harus dilakukan adalah penguatan dalam kontroling, khususnya di area pasar tradisional yang merupakan tempat pertemuan orang banyak. ‘’Perlu adanya posko khusus yang terdiri dari semua komponen pemerintah, TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan dan sosialisasi di pasar, karena biasanya jika se-

seorang sudah ada ada di pasar, maka protokol kesehatan akan diabaikan meskipun para petugas sudah menyediakan tempat cuci tangan atau sarana yang lainnya. Jadi, perlu dilakukan upaya penegasan,’’ ungkapnya. Menanggapai beberapa usul dari berbagai pihak, Sekda Dewa Indra selaku pimpinan rapat menyimpulkan beberapa hal yang akan segera ditindaklanjuti. Pertama, upaya pencegahan transmisi lokal harus dilakukan secara bersama-sama dengan memantapkan sinergitas antarkomponen. Khususnya terkait dengan upaya pencegahan di pasar maka Dinas Perindag Provinsi Bali segera melakukan koordinasi dengan Disperindag kabupaten/kota untuk melakukan upaya pengawasan dan sosialisasi secara masif di pasar-pasar. Kedua, diperlukan

’’Jika kita teliti lebih jauh, transmisi lokal ini penyebarannya paling banyak terjadi di pasar dan ini menimbulkan cluster baru yang sangat berisiko.’’ Dewa Made Indra Sekda Provinsi Bali

Pilkada 9 Desember 2020

Petisi Penolakan Diteken 15.000 Orang

Debat Virtual dan Tps Khusus Disiapkan

OPTIMISME KPU Bali dalam mengelola pilkada saat pandemi tetap harus diapresiasi. Namun, aspirasi publik juga tetap harus dihormati. Setidaknya, merespons pilkada yang dipastikan bergulir 9 Desember 2020, pengamat politik Dr. Kadek Dwita Apriani, S.Sos., M.IP. mengatakan, sebanyak 15.000 orang di Bali tidak setuju apabila pilkada serentak dilaksanakan 9 Desember 2020. Bahkan, mereka telah menandatangani petisi penolakan tersebut, karena mereka khawatir terjadi second wave Covid-19 di Bali. Kekhawatiran mereka juga tertuju

Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di enam kabupaten/kota di Bali (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Bangli) dipastikan akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Namun teknisnya berbeda dari pilkada sebelumnya, di mana protokol kesehatan pandemi Covid-19 akan diutamakan. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini belum mengalami tren penurunan di Bali. Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gde Lidartawan mengatakan hal itu pada Talkshow Merah Putih ‘’Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19’’ di Warung 63 Denpasar, Rabu (17/6) kemarin.

L

’’Meskipun proses sosialisasi dilakukan secara virtual, tidak akan mengurangi kualitas pilkada. Bahkan, dari hasil survei yang telah dilakukan, sebanyak 70% responden menyatakan siap datang ke TPS pada saat pencoblosan nanti.’’

’’Meskipun kasus pandemi Covid-19, khususnya transmisi lokal di Kota Denpasar terus meningkat, pilkada dipastikan akan digelar 9 Desember mendatang. Bahkan, simulasi pilkada tetap akan dilakukan.’’

I Dewa Agung Gde Lidartawan Ketua KPU Provinsi Bali

I Wayan Arsa Jaya Ketua KPU Kota Denpasar

idartawan menegaskan, tidak ada celah atau alasan pilkada serentak di Bali akan ditunda hingga tahun 2021. Kecuali, keadaan memaksa yang diputuskan oleh pemerintah pusat. Sebab, persiapan dan tahapannya telah dilakukan dengan matang. Baik dari segi anggaran (kecuali Kabuapten Tabanan), proses maupun teknisnya. Bahkan, sebagai tahap awal seluruh anggota KPU Provinsi Bali dan kabupaten/kota penyelenggara pilkada telah di-rapid test, dan hasilnya negatif semua. Para Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP) nantinya juga akan di-rapid test sebelum terjun ke lapangan. Para petugas ini juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Menurut Lidartawan, sosialisasi pilkada akan dilakukan secara virtual (online). Hanya sosialisasi yang bersifat mendesak yang akan dilakukan secara bertatap

muka, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Meskipun proses sosialisasi dilakukan secara virtual, tidak akan mengurangi kualitas pilkada. Bahkan dari hasil survei yang telah dilakukan, sebanyak 70% responden (pemilih) menyatakan siap datang ke TPS pada saat pencoblosan nanti. Dalam proses kampanye masing-masing kandidat, katanya, KPU Bali juga telah membuat formatnya. Para kandidat agar tidak melakukan euforia berlebihan saat kampanye yang melibatkan banyak massa dan diharapkan berkampanye melalui media massa dan media sosial dengan membuat semacam film pendek terkait visi-misinya menjadi calon pemimpin. Pada saat debat kandidat juga dilakukan secara virtual, sehingga masing-masing pendukungnya cukup menyaksikan lewat video streaming. Kampanye menggunakn baliho berbahan plastik juga dilarang

suatu upaya pengawasan atau kontrol yang kuat di lingkungan pasar yang melibatkan untur TNI/Polri, sehingga penegasan terhadap masyarakat yang belum patuh terhadap protokol kesehatan dapat dilakukan. Hal. 7 Penguatan Satgas

untuk mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai. Lidartawan menambahkan, masyarakat yang akan datang ke TPS juga harus mengikuti protokol kesehatan. Selain harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum nyoblos, pemilih juga akan dicek suhu tubuhnya. Bagi pemilih yang suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat Celcius, telah disiapkan bilik khusus untuk nyoblos. Sehingga jaminan tidak tertularnya masyarakat yang datang ke TPS bisa dipastikan. ‘’Mari kita buktikan kualitas pilkada kita di Bali di tengah pandemi Covid-19 ini. Para kandidat harus menunjukkan kualitasnya, meskipun tidak harus dilakukan secara euforia. Cukup pastikan pemilih dengan visi-misinya, meskipun melalui virtual, apalagi semua masyarakat sudah memiliki media sosial di HP mereka,’’ ujarnya. Hal. 7 Memastikan Validitas

kepada kualitas kandidat dan kualitas penyelenggara pemilu. Sebab, teknisnya dan format pilkada di tengah pandemi Covid-19 berbeda dengan pilkada sebelumnya. Dwita Apriani menambahkan, apabila pilkada serentak di Bali diundur hingga tahun 2021, maka banyak konsekuensi yang harus ditanggung. Pertama, apakah pandemi Covid-19 ini akan berakhir pada tahun 2021. Tentu belum diketahui secara pasti. Hal. 7 Politisasi Bansos

’’Ada beberapa kekhawatiran akan muncul, yaitu meningkatnya biaya politik dan politisasi bansos, terutama bansos Covid-19. Sehingga diperlukan pengawasan yang lebih ketat lagi oleh Bawaslu untuk meminimalisir terjadinya politisasi bansos Covid-19.’’ Dr. Kadek Dwita Apriani, S.Sos., M.IP. Pengamat Politik

Tangani Covid-19

Pemprov Maksimalkan Dukungan ke Tim Medis

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 RABU, 17 JUNI 2020 Ketut Suwitra Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp

500.000

Rp 500.000 Rp 57.495.000 Rp 57.995.000

Dewa Kresna

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Bali melalui Gubernur Bali Wayan Koster sangat komit dalam percepatan penanganan Covid-19. Tidak hanya memberikan bantuan moral, namun juga bantuan material. Langkah yang diambil sebagai upaya penanggulangan Covid-19 ini, tidak hanya untuk mendukung penanganan kasus, namun juga untuk membantu terkait permasalahan ekonomi. Untuk penanganan Covid-19, Pemprov Bali memberi perhatian penuh terhadap

tenaga medis yang dalam hal ini sebagai garda terdepan penanganan pasien. Tidak hanya bantuan alat pelindung diri, namun juga dukungan lainnya. Dikonfirmasi terkait dukungan Pemprov Bali ini, Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna mengatakan, RSUP Sanglah sangat terbantu atas bantuan yang sudah diberikan. Misalnya, terkait bantuna tambahan ruang isolasi sebagai tempat penanganan pasien Covid-19. Dikatakan, saat awal kasus Covid-19 merebak, RSUP

Sanglah hanya memiliki sebanyak empat ruang isolasi. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah pasien Covid-19 dan bantuan dari Pemprov Bali, kini RSUP Sanglah memiliki 71 ruangan isolasi bertekanan negatif. ‘’APD juga kami mendapat bantuan dari Pemprov Bali, sehingga dalam pelayanan pasien Covid-19 dapat berjalan dengan baik,’’ ujarnya. Dewa Kresna menambahkan, pihaknya juga sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Pemprov Bali. Sep-

erti bantuan penginapan di hotel untuk para petugas yang menangani Covid-19. Hal ini tentu sangat berperan untuk mencegah penularan Covid-19 ke keluarga petugas. Ini juga sekaligus memudahkan kerja petugas karena hotelnya dekat dengan RSUP Sanglah. ‘’Pola istirahat petugas kami menjadi lebih baik karena pulang dan berangkat kerja tidak memakan waktu yang lama. Dan sekaligus di hotel ini juga disiapkan konsumsi untuk petugas RS,’’ bebernya. (kk)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.