TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
RABU PAING, 19 JANUARI 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 151 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Terkait Pertemuan dengan Presiden
Tokoh Agama Nilai Tak Substantif Jakarta (Bali Post) Sejumlah tokoh agama menilai positif dialog yang telah dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyusul kritik yang disampaikan tokoh agama mengenai kebohongan publik. Namun, mereka menilai pertemuan itu belum menyentuh substansi permasalahan bangsa dan hal yang mengemuka masih jauh panggang dari api. Demikian penilaian Din Syamsuddin, KH Hasyim Muzadi dan Andreas Yewangoe, Selasa (18/1) kemarin. Inisiator tokoh lintas agama Din Syamsuddin mengatakan, pertemuan Presiden dengan tokoh lintas agama di Istana Negara, Jakarta, Senin malam normatif dan belum mencapai subtansinya. ‘’Pertemuan tadi malam saya sebut hangat, terbuka, tetapi belum subtantif,’’ kata Din yang juga Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antarperadaban (CDCC). Menurut Din, pertemuan tersebut diibaratkan masih di pintu gerbang, dengan demikian pihaknya mengapresiasi
adanya dialog lanjutan. Ia juga mengingatkan agar gerakan moral para tokoh lintas agama tidak dikaitkan dengan gerakan politik dan tidak dimaksudkan ke arah pemakzulan Presiden. Ia juga mengingatkan bahwa gerakan moral tokoh lintas agama tidak asal bicara, karena didukung oleh Badan Pekerja sekitar 65 lembaga masyarakat madani yang punya keahlian di bidang masingmasing. ‘’Dengan demikian kami mampu memberi data akurat, baik soal korupsi, kemiskinan, pengangguran hing-
Bali Post/ira
PEMBACA BALI POST - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno secara simbolis menerima sumbangan pembaca Bali Post dan pemirsa Bali TV sebanyak Rp 300 juta. Sumbangan itu diserahkan Pemred Bali Post Nyoman Wirata. Tampak Gubernur didampingi Sekda Sumbar Mahmuda Rifai.
Sumbangan Rp 300 Juta untuk Mentawai Diserahkan Padang (Bali Post) Sumbangan pembaca Bali Post dan pemirsa Bali TV untuk korban Mentawai, Senin (17/1) diserahkan oleh Pemred Bali Post Nyoman Wirata. Sumbangan sebesar Rp 300 juta itu secara simbolis diterima Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno selanjutnya diserahkan kepada Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Amril Saibi didampingi Plt. Sekretaris Daerak Tk. I Sumbar Mahmuda Rifai. Hal.19 Ikut Peduli
2
PIHAK Disdikpora Bali membantah adanya penyunatan dana tunjangan sertifikasi guru sampai Rp 10 miliar. Sangat disesalkan. Tidak ada pemotongan, itu murni dana yang dipasok pusat memang kurang, tidak mencukupi untuk membayar tunjangan profesi guru (TPG) selama 12 bulan penuh. Terus, apa lagi kata Kadisdikpora Bali?
KABUPATEN
Bali Post/ant
TOKOH AGAMA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) dan Wapres Boediono (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin seusai melakukan pertemuan, Selasa (18/1) dini hari.
Gayus Diduga Miliki Paspor Negara Guyana
FAKTA
KOTA
ga utang luar negeri. Tidak asal omong tetapi dasarnya data dan fakta,’’ katanya. Menurutnya, ketika bicara soal kemiskinan, pemerintah jangan hanya menyebut angka dan menyebut tentang keberhasilan dalam mengurangi kemiskinan, tetapi lihat bahwa memang benar banyak rakyat miskin. ‘’Lihatlah secara kualitatif juga, jangan hanya bicara kuantitatif. Banyak rakyat susah cari makan dan hanya makan tiwul,’’ katanya. Hal.19 Penuh Trik
4
NIAT baik pemerintah pusat untuk membantu pengadaan bibit pohon jati dan pohon sengon untuk kelompok petani di Kabupaten Buleleng terindikasi disalahgunakan oleh oknum pejabat untuk mendapatkan keuntungan. Bibit yang seharusnya diberikan secara gratis, belakangan diduga dijual kepada petani sehingga para petani pun protes dan sempat mengadu ke DPRD Buleleng.
Jakarta (Bali Post) Polri bekerja sama dengan ahli teknologi dan informasi menemukan wajah ‘’mirip’ Gayus HP Tambunan dan istrinya, Milana Anggraeni, di paspor negara Republik Guyana. ‘’Ahli teknologi dan informasi menemukan adanya paspor dalam konten surat elektronik tersangka Ari Nur Irwan yang dikirim John Jerome Grice,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar, di Jakarta, Selasa (18/1) kemarin. ‘’Wajah ‘mirip’ Gayus di dalam paspor tersebut atas nama Joseph Morris, sementara wajah ‘mirip’ Milana atas nama Ann Morris,’’ ujarnya. ‘’Paspor dalam konten milik Ari yang dikirim oleh John antara bulan Juli dan Agustus,’’ kata Boy. Polri saat ini melaksanakan
kerja sama internasional untuk mengungkap kasus Gayus dan mengejar John yang warga negara Amerika, masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). ‘’Kita juga masih melakukan penyidikan bekerja sama dengan ahli IT terhadap kualitas hubungan antara Ari dan John,’’ katanya. Dinonaktifkan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan sudah 16 staf Ditjen Imigrasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) dinonaktifkan. Penonaktifan ini terkait kepentingan penyelidikan kasus pemalsuan paspor atas nama Sony Laksono alias Gayus Halomoan Tambunana. ‘’Hingga pagi ini 16 petugas imigrasi sudah dinonaktifkan sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden,’’ kata Patria-
Istri Gayus Diperiksa 12 Jam
lis usai membuka Workshop Revisi Undang-undang Politik di Jakarta, Selasa (18/1) kemarin. Ke-16 staf tersebut, lanjutnya, berasal dari Kantor Imigrasi Jakarta Timur maupun Bandar Udara Soekarno-Hatta, dengan berbagai tingkatan jabatan mulai dari staf hingga setingkat supervisor. Ia mengatakan mereka yang dinonaktifkan terindikasi lalai terhadap tugas jabatannya. ‘’Kalau indikasi suapnya biar Mabes saja yang turun tangan dan akan menindaklanjutinya.’’ Ia mengatakan, walaupun sudah ada bukti terjadi pemalsuan paspor, kementeriannya tetap tidak akan mempercepat penggunaan epaspor. ‘’Kita tetap akan uji coba saja hingga 2012, tidak ada percepatan,’’ tegas Menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (kmb/ant)
Soal Instruksi Presiden
Kejakgung Sambut Positif, Polri Tambah Penyidik Jakarta (Bali Post) Kejaksaan Agung (Kejakgung) menyambut positif instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintahkan jajaran Kepolisian dan Kejaksaan Agung serta Kementerian Hukum dan HAM untuk mempercepat penuntasan kasus Gayus Tambunan. ‘’Kita respons dengan baik instruksi tersebut,’’ kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Babul Khoir Harahap, Selasa (18/1) kemarin. Terkait instruksi presiden yang memerintahkan meningkatkan sinergi antara penegak hukum dengan melibatkan Pusat Pencatatan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, ia mengatakan koordinasi dengan sesama penegak hukum itu akan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Polri juga berupaya mempercepat penuntasan kasus Gayus. ‘’Polri segera menuntaskan kasus-kasus yang ditangani dan terkait dengan instruksi presiden (inpres) dengan 12 butir pernyataan, maka Polri menindaklanjuti,’’ kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol. I Ketut Untung Yoga Ana, Selasa kemarin. Polri saat ini sedang menindaklanjuti inpres tersebut untuk segera menuntaskan sesuai target waktu. Kapolri sudah mulai mengumpulkan staf setelah rapat dengan Presiden pada Senin (17/1). ‘’Kemudian Selasa ini sudah ada penjabaran dari masing-masing pelaksanaan fungsi,’’ kata Yoga. Mengenai adanya penambahan penyidik dari wilayah, ia mengatakan, tambahan penyidik bukan hanya dari Pol-
da Metro Jaya. ‘’Pada dasarnya penanganan kasus-kasus tersebut tetap dilaksanakan sesuai struktural yang ada di Bareskrim,’’ katanya. Segera Tuntas Terkait instruksi itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRRI Jafar Hafsah mengemukakan, Presiden telah menunjukkan keseriusan pemerintah agar kasus tersebut segera dapat dituntaskan. ‘’Supaya kasus Gayus diproses dengan cepat, dengan cermat dan polisi bekerja dengan sigap serta cepat melaksanakan instruksi presiden tersebut,’’ katanya, Selasa kemarin. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan juga menyatakan instruksi presiden penuntasan kasus Gayus Tambunan adalah bentuk perhatian yang serius untuk menuntaskan kasus tersebut. (ant)
Rabu Ini, Kasus Winasa Dilimpahkan
Tak Datang, Diancam Ditangkap Denpasar (Bali Post) Penyidik Dit. Reskrim Polda Bali telah merampungkan berkas tersangka mantan Bupati Jembrana Prof. I Gede Winasa. Penyidik pun bakal melimpahkan berkas, barang bukti serta tersangka Winasa ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Rabu (19/1) hari ini. Pelimpahan berkas rencananya akan dilakukan pukul 11.00 wita. Apabila Winasa tidak datang, polisi mengancam melakukan penangkapan. Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. I Gde Sugianyar, Selasa (18/1) kermain, dilimpahkannya berkas, barang bukti serta tersangkanya karena sudah dianggap lengkap. ‘’Besok (hari ini) rencananya akan dilimpahkan ke
Kejati Bali. Semuanya sudah siap,’’ kata Kombes Sugianyar didampingi Dir. Reskrim Polda Bali Kombes Pol. Eddy Sumitro Tambunan, Selasa kemarin. Guna memperlancar pelimpahan, penyidik pun telah mengirim surat kepada yang bersangkutan. Intinya, Winasa diminta untuk hadir di Polda Bali lantaran berkas dan barang buktinya akan dilimpahkan. Surat panggilan itu sudah dikirim beberapa hari lalu. ‘’Penyidik, dalam hal ini Sat. IV Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Dit. Reskrim Polda Bali sudah bersurat kepada yang bersangkutan. Tinggal menunggu kedatangannya saja,’’ terangnya. Bagaimana jika Winasa
tidak memenuhi panggilan itu? Mantan Kapolresta Balikpapan ini dengan tegas mengatakan, penyidik mempunyai prosedur hukum dalam menjalankan tugas. Jika tidak datang, tentunya yang bersangkutan akan dijemput paksa alias ditangkap. ‘’Surat yang telah dikirim itu di dalamnya juga ada perintah penangkapan. Tunggu besok saja,’’ pungkasnya. Sugianyar menambahkan, polisi juga telah melakukan antisipasi terhadap kasus mantan penguasa dua periode di Bumi Makepung itu. ‘’Kami sudah mengirim surat pencekalan ke imigrasi. Artinya, dia tidak akan bisa pergi ke luar negeri,’’ imbuhnya. (kmb21)
Bali Post/dok
Sugianyar
Jakarta (Bali Post) Istri Gayus Tambunan, Milana Anggraeni, menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Bareskrim Polri. ‘’Milana diperiksa oleh penyidik dengan 40 pertanyaan,’’ kata kuasa hukum Milana, Hotma Sitompul, Senin (17/1) malam. Milana berstatus sebagai saksi terhadap kepergian dan paspor yang digunakan oleh suaminya. Dia menjalani pemeriksaan dengan 40 pertanyaan dari penyidik. ‘’Pertanyaan masih sekitar paspor dan sepengetahuan dia tentang pembuatan paspor,’’ katanya. Hotma mengatakan kepergian Milana hanya menemani suaminya ke beberapa negara yang dikunjungi Gayus. Hotma juga membantah kalau kliennya ini mendapat bekingan dari beberapa jenderal di Mabes Polri. Milana datang memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri sekitar pukul 10.45 WIB selesai pemeriksaan pada pukul 23.11 WIB dengan mengenakan jilbab merah dan baju gamis hijau. Milana diperiksa sebagai saksi terkait kasus terdakwa Gayus yang keluar dari Rumah Tahanan Markas Komando (Rutan Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok dan bersama Milana pergi pelesiran ke beberapa negara. Vonis Gayus Sementara itu, terdakwa Gayus HP Tambunan akan divonis oleh majelis hakim PN Jakarta Selatan, Rabu (19/1) hari ini. Hal.19 Sudah Siap
Anggota Brimob Tewas Ditembak Bogor (Bali Post) Brigadir Meri Amara, anggota Satuan II Pelopor Brimob Polri, Senin (17/1) dini hari tewas ditembak. Terkait pembunuhan itu, Polri membentuk tim buru sergap melacak keberadaan pelaku. “Kita bentuk tim buru sergap Brimob untuk membantu Polres Bogor melacak keberadaan pelaku,’’ kata Pengelola Informasi dan Dokumentasi Korps Brimob AKBP Budiman, Selasa (18/1) kemarin. Brigadir Meri Amara tewas ditembak pelaku pencurian di rumah Ny. E.M. Yulianti di Kampung Cibeber, Bogor, Jawa Barat. Budiman mengatakan, jenazah korban setelah diotopsi diberangkatkan ke kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan untuk disemayamkan. Budiman mengatakan, Brigadir Meri berada di rumah Eem dalam rangka tugas menjaga rumah tersebut untuk sementara waktu. ‘’Dia diberbantukan di sana, malam itu dia sedang bertugas jaga,’’ kata Budiman. Hal.19 Ruang Jaga