Edisi Jumat 19 Juni 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

8 HALAMAN

NOMOR 280 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

jumat umanis, 19 juni 2020 Sekolah Negeri Arahkan Peserta PPDB Bermasalah ke SD Asal

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

Warga Satu Desa di Pupuan Di-‘’rapid Test’’

Pedagang Pasar Senggol Wajib Pilah Sampah

Sebanyak 70 warga satu desa di Kecamatan Pupuan menjalani rapid test yang dilaksanakan Satgas Kesehatan GTPP Covid-19 Kabupaten Tabanan, Kamis (18/6) kemarin.

Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP negeri di Denpasar dimulai Kamis (18/6) kemarin. Pihak sekolah mengarahkan peserta mendaftar secara online di rumah. Jika mengalami masalah, masyarakat disarankan minta bantuan ke SD asal.

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pusat-pusat keramaian di Klungkung ditekankan untuk tertib melakukan pengelolaan sampah. Pedagang di pasar senggol, misalnya, diwajibkan melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang.

TABANAN | HAL. 4

DENPASAR | HAL. 2

KLUNGKUNG | HAL. 5

Sikap Gubernur Diapresiasi Menparekraf KEPUTUSAN dan sikap hati-hati Gubernur Bali Wayan Koster merespons era baru dalam sektor kepariwisataan, diapresiasi Menparekraf RI Wishnutama Kusubandio. Pihaknya memuji dan memberikan apresiasi terhadap persiapan protokol menyambut tatanan kehidupan baru yang sudah dirancang dan disiapkan oleh seluruh pemerintah daerah di Bali dan para pelaku sektor pariwisata yang disaksikannya secara langsung selama kunjungan kerja (kunker). Senada dengan Gubernur Bali, Menteri yang akrab disapa Wishnutama ini juga menyampaikan pentingnya menjaga kondusivitas Bali dengan tetap menjaga kedisiplinan. Hal. 7 Mengamankan Pelaksanaan

’’Saya salut dengan kesiapan Bali, memang harus sudah seperti itu. Disiapkan dari jauh-jauh hari, untuk diterapkan saat dibuka kembali. Kita harus bisa membangun kepercayaan wisatawan, pariwisata itu bisnis kepercayaan. Kita harus bisa membangun dan menciptakan rasa aman dan nyaman para pelaku perjalanan wisata saat menikmati Bali. Nah, itu kan tahap lanjutan, sebelumnya saat dibuka untuk lokal itu kita review kembali bersama-sama, apakah pelaksanaannya sudah dijalankan dengan baik, kondusif apa belum, apakah masyarakatnya sudah disiplin.’’ Wishnutama Kusubandio Menparekraf RI

OPINI

Membicarakan Kematian Sendiri

KUNJUNGAN KERJA - Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan kerja Menparekraf Wishnutama Kusubandio, Rabu (17/6).

GUBERNUR KOSTER: TUNGGU BALI KONDUSIF

Gianyar (Bali Post) – Komitmen Gubernur Bali Wayan Koster menjaga Bali dijabarkan dengan kajian, pendekatan dan keputusan yang terukur. Bahkan, ketika banyak kalangan mendesak untuk mulai era baru dengan membuka sektor pariwisata, Gubernur Bali Wayan Koster masih mempertimbangkan berbagai aspek. Kondusivitas Bali menjadi tolok ukur dan prinsip kehati–hatian diterapkan. Sikap ini pun diapresiasi banyak pihak, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio.

Oleh John de Santo

SELAMA pandemi Covid-19, setiap hari kita meng-update berita dan menghitung jumlah kematian orang lain. Teknologi internet memungkinkan kita memuaskan rasa ingin tahu tentang berita ini. Kita cukup menjadi pengamat. Kematian menjadi urusan orang lain. Ia jauh dari kita. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Kematian bisa mendatangi kita kapan saja, di mana saja, melalui cara apa saja. Mungkin kita beruntung bakal menjadi penyintas Covid-19. Namun, kita memiliki alasan untuk merenungkan dan membicarakan kematian sendiri. Mengapa? Tak mengherankan bila dunia menggambarkan tahun 2020 sebagai annus horribilis, tahun yang mengerikan. Penduduk dunia yang terjangkit Covid-19 telah mencapai angka 4.100.599 dan meninggal sebanyak 280.431 orang, Worldometer (9/5). Di tengah pandemi Covid-19 ini, Indonesia juga kehilangan sejumlah tokoh masyarakat seperti Ashraf Sinclair, Glenn Fredly, Arief Budiman dan yang terakhir Didik Kempot. Kematian mereka semakin mendekatkan kita kepada peristiwa kematian. Begitu dekatnya kematian dengan kita. Meski demikian, umumnya kita menolak membicarakan kematian. Kita bahkan berpikir kematian itu urusan orang lain. Ia bukan urusan kita. Kalaupun menjadi urusan kita, ia masih jauh. Mengapa? Karena topik kematian menimbulkan rasa takut, amarah dan keputusasaan. Dan sesuatu yang tidak menyenangkan, sedapat mungkin dijauhkan. Thomas Fleischmann, dokter sekaligus Direktur Emergency Medical Unit di Jerman dan Swiss, melakukan riset jangka panjang terhadap lebih dari 2.000 pasien dengan penyakit mematikan (terminal illness) menyimpulkan empat cara manusia meninggal dunia. Pertama, sudden death. Orang yang tadinya sehat walafiat, tiba-tiba meninggal dunia mendadak. Hal. 7 Merumuskan Tujuan

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 KAMIS, 18 JUNI 2020 KSP Mekar Sari Artha dan Karyawan, Jembrana Rp 310.000 Jumlah Penerimaan Hari Ini Rp 310.000 Jumlah Penerimaan Sebelumnya Rp 57.995.000 Total Penerimaan Rp 58.305.000

‘’Bali belum akan membuka kembali keran pariwisata, apalagi untuk kunjungan turis internasional. Pasalnya, Bali saat ini masih berfokus pada upaya percepatan penanggulangan pandemi Covid-19, terlebih belakangan ini kasus transmisi lokal cenderung meningkat,’’ jelasnya saat menerima kunjungan kerja Menparekraf Wishnutama Kusubandio di Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud, Gianyar, Rabu (17/6). Meski begitu, menurut Gubernur Koster, Pemprov Bali tetap merancang berbagai langkah protokol menghadapi tata kehidupan baru (new normal) termasuk perencanaan kapan dan bagaimana penerapan protokol saat dibukanya sektor pariwisata. ‘’Melihat situasi di Bali secara umum, sesuai perkembangan Covid-19 yang masih dinamis, masih cukup

tinggi di beberapa wilayah di Bali, maka dari sisi kesehatan saya bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Provinsi - red) melihat dan mengambil sikap Bali memang belum layak dan belum kondusif untuk penerapan protokol kesehatan dalam konteks sektor pariwisata. Tapi, kami telah menyiapkan langkah-langkah protokol kesehatan sekiranya sektor pariwisata mulai dibuka,’’ tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini. Didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Gubernur Koster menyampaikan soal rencana tahapan-tahapan dibukanya sektor pariwisata Bali. Di antaranya, mulai 9 Juli pariwisata akan dibuka khusus hanya untuk pergerakan masyarakat lokal Bali pada beberapa sektor tertentu. Apabila situasi kondusif, maka kemudian dilanjutkan pada Agustus untuk wisatawan domestik Nusantara, dan untuk wisatawan internasional rencananya dibuka mulai September. ‘’Sekali lagi saya tegaskan, ini baru ancang-ancang, bukan jadwal yang pasti akan dilaksanakan. Jadi atau tidaknya ini dilaksanakan akan sangat

tergantung situasi dan dinamika perkembangan Covid-19 di lapangan, terutama transmisi lokal di Bali. Saya sangat menerapkan prinsip kehati-hatian terkait pariwisata, dan Bapak Menteri pun memiliki pandangan yang sama. Jangan sampai terjadi gelombang kedua yang tentunya akan sangat susah dihadapi,’’ terang Gubernur Koster kepada awak media. Saat ini Pemprov Bali beserta pemkab/pemkot se-Bali, menurut Gubernur Koster, berkomitmen untuk fokus dalam penanganan penyebaran pandemi hingga situasi dinyatakan benar-benar kondusif tanpa ada lagi penyebaran transmisi lokal. ‘’Satu hal terpenting yang saat ini yang harus dan wajib dilaksanakan yakni bagaimana kita menciptakan situasi Bali yang benar-benar kondusif, aman dari Covid–19. Dan itu sangat tergantung dari disiplin masyarakat dalam penerapan protokol pencegahan pandemi ini. Para pelaku jasa pariwisata disiplin, masyarakat disiplin, ini perlu kita tertibkan bersama-sama, perlu upaya bersama-sama, supaya Bali cepat kondusif, dan pemerintah pun sudah menyiapkan tatanannya,’’ ujar mantan anggota DPR-RI ini. (kmb)

’’Sekali lagi saya tegaskan, ini baru ancang-ancang, bukan jadwal yang pasti akan dilaksanakan. Jadi atau tidaknya ini dilaksanakan akan sangat tergantung situasi dan dinamika perkembangan Covid-19 di lapangan, terutama transmisi lokal di Bali. Saya sangat menerapkan prinsip kehatihatian terkait pariwisata, dan Bapak Menteri pun memiliki pandangan yang sama. Jangan sampai terjadi gelombang kedua, yang tentunya akan sangat susah dihadapi.’’ Wayan Koster Gubernur Bali

Mendukung Gerakan Mengawal Bali

Pariwisata Hijau dan Kemandirian Ekonomi GERAKAN penyelamatan Bali kini bergulir. Tantangan yang menguat dan eksploitasi yang berlebihan terhadap Bali haruslah dikendalikan. Visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ mestinya menginspirasi kita berada dalam satu gerakan terkoordinasi menjaga Bali. Komitmen ini pun dipertegas Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB) I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom. dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) Prof. I Wayan

Suartana saat diwawancarai Bali Post secara terpisah, Kamis (18/6) kemarin. Kini, di tengah menguatnya tantangan pandemi ekonomi, Prof. Wayan Suartana mengakui tekanan ekonomi Bali menguat. Menurutnya, pada triwulan kedua sudah mengalami kontraksi di bawah nol atau sudah minus. Ini tentu menjadi hal yang kurang baik bagi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber ekonomi. ‘’Kondisi ini mestinya membangkitkan

semangat gotong royong menjaga perekonomian Bali. Situasi saat ini juga bisa dikelola untuk membangkitkan kemandirian ekonomi Bali dan budaya filantropi, budaya saling membantu atau kedermawanan krama Bali,’’ sarannya. Sektor pariwisata yang sudah mati suri sejak tiga bulan lalu, menurutnya, memang diharapkan agar bisa dikondisikan menjadi perekonomian Bali. ‘’Ini memang perlu pendekatan

khusus dan kehati-hatian. Bali perlu melakukan kajian yang jelas terkait rencana ini,’’ sarannya lagi. Menurut Suartana, untuk mengembangkan sektor lain, tentunya juga tidak akan bisa jalan jika sektor pariwisata tak bergerak. Pasalnya, seperti sektor pertanian, semua hasilnya yang dipasarkan untuk pariwisata, juga tidak bisa jalan. Hal. 7 Jadikan Satu Destinasi

’’Kondisi ini mestinya membangkitkan semangat gotong royong menjaga perekonomian Bali. Situasi saat ini juga bisa dikelola untuk membangkitkan kemandirian ekonomi Bali dan budaya filantropi, budaya saling membantu atau kedermawanan krama Bali.’’

’’ Pemprov Bali bersama Kementerian ESDM mendukung pembukaan prodi baru terkait energi bersih. Program ini tentunya untuk menjabarkan terkait ketahanan energi yang dicanangkan Gubernur Koster. Bali harus didesain bersih supaya lingkungannya bersih.’’

Prof. I Wayan Suartana Akademisi Universitas Udayana

I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom. Direktur Politeknik Negeri Bali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.