Edisi Sabtu 19 September 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 27 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

sabtu pon, 19 september 2020 Pelanggaran Prokes Masih Terjadi di Pasar

balipost http://facebook.com/balipost

Warga Pertanyakan Pengerjaan Jembatan Kaliakah

Polres Badung gencar mengerahkan Bhabinkamtibmas mengawasi aktivitas di pasar tradisional karena masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes). BADUNG | HAL. 3

‘’Pemerintah daerah agar menjelaskan secara detail rencana pembangunan pusat-pusat karantina untuk isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala (orang tanpa gejala/OTG - red) dan gejala ringan. Ini penting untuk menghindari isolasi mandiri di rumah yang dapat menularkan penyakit kepada keluarga yang lain.’’

Pembangunan Jembatan Kaliakah yang menghubungkan jalan provinsi di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dipertanyakan warga. Pasalnya, tidak ada aktivitas pengerjaan di areal jembatan tersebut. JEMBRANA | HAL. 4

Denpasar (Bali Post) Sejumlah anggota DPRD Bali terkonfirmasi positif Covid-19 dan tengah menjalani karantina. Hal ini dibenarkan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama saat dikonfirmasi, Jumat (18/9) kemarin.

M

NASIONAL

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Beberapa Titik Trotoar di Penelokan Jebol Beberapa titik trotoar di Penelokan, Kintamani jebol. Kondisi itu sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak pejalan kaki yang melintas di jalur itu. BANGLI | HAL. 5

Delapan Anggota DPRD Bali Positif Covid-19

enurut Adi Wiryatama, ada delapan anggota dewan yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melaksanakan reses ke desa-desa. Awalnya sempat disebutkan sembilan orang, namun satu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

di antaranya masih belum bisa dipastikan Covid-19. Yang bersangkutan disebut hanya sakit demam berdarah. ‘’Setelah reses (baru ketahuan ada yang positif - red). Tapi, saat reses kita sudah terapkan protokol kesehatan, hanya dibatasi 25 orang. Kita sudah duduknya jauh-jauh, pakai masker,’’ ujarnya. Adi Wirya t a m a mengaku tidak bisa

memastikan di mana para wakil rakyat itu tertular Covid-19. Apakah memang saat reses atau di tempat lain. Terlebih, sebagian di antara mereka dalam keadaan sehat bugar. Namun, mereka tetap menjalani isolasi di tempat karantina. Sebagian lagi ada yang sakit, dikatakan sudah membaik ke adaannya. Selain delapan anggota dewan, dua orang staf di DPRD Bali juga ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’Makanya saya sudah perintahkan Sekwan, kemarin sudah disemprot semua tempat-tempat umum di DPRD,’’ imbuh politisi PDI-P ini.

Selain itu, lanjut Wiryatama, Dinas Kesehatan Provinsi telah diminta untuk melakukan rapid test terhadap seluruh staf di DPRD Bali. Aktivitas di DPRD Bali pun kini sudah dibatasi. Work from home atau bekerja dari rumah kembali diberlakukan. Koordinasi dilakukan via telepon. Nantinya, sidang paripurna ataupun rapat kerja akan

dilakukan secara virtual. Pihaknya juga menolak adanya kunjungan kerja dari luar. ‘’Hari ini (kemarin - red) seharusnya kita ada menerima dari Sulawesi Selatan. Padahal sudah janji, teman-teman saya itu, mohon maaf (akhirnya ditolak - red),’’ jelasnya. Hal. 7 Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

’’Aktivitas di DPRD Bali pun kini sudah dibatasi. Work from home atau bekerja dari rumah kembali diberlakukan. Koordinasi dilakukan via telepon.’’

’’Situasinya hampir samalah di semua daerah. Yang perlu dilakukan adalah tetap dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.’’

I Nyoman Adi Wiryatama Ketua DPRD Bali

I Nyoman Suyasa Wakil Ketua DPRD Bali

Cegah Klaster Pilkada

Perlu Standardisasi Bahan Masker Jakarta (Bali Post) – Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda’i berpendapat, pemerintah perlu membuat panduan mendetail mengenai masker kain yang direkomendasikan dipakai masyarakat. Panduan ini memuat soal bahan masker yang sebaiknya dipilih, jumlah lapisan kain, tingkat kerapatannya, misalnya dalam bentuk infografis atau melalui iklan layanan masyarakat. ‘’Karena masker kain yang beredar kan sangat banyak ya. Harus dikasih lihat maskernya, bentuknya seperti apa, harus ada contoh konkret. Masker beragam, bisa saja membuat masker sendiri. Kita support pemerintah keluarkan regulasi,’’ ujar Fajri Adda’i, Jumat (18/9) kemarin. Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan panduan mencegah infeksi termasuk mengenai pemakaian masker yang benar dan cara membuatnya sendiri di rumah, namun belum membahas detail mengenai bahan masker. ‘’Standardisasi kalau perlu,’’ katanya. Menurut Fajri Adda’i, sosialisasi mengenai masker juga perlu dilakukan secara ekstensif dan diulang-ulang, misalnya melalui iklan layanan masyarakat di televisi. Iklan ini bisa berdurasi pendek namun diulang-ulang, karena tak semua elemen masyarakat terakses media sosial. ‘’Perlu juga sering turun ke lapangan untuk menyentuh masyarakat yang kurang terakses media,’’ katanya mengingatkan. Belum lama ini, pemerintah melalui Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba karena tidak mampu melindungi diri dari penularan virus SARSCoV2 penyebab Covid-19. Masker scuba hanya terdiri dari satu lapisan kain elastis dan cenderung bisa menjadi longgar saat dipakai. Menurut Fajri Adda’i, masker ini tidak efektif melindungi diri dari paparan virus karena berbahan neoprene, cenderung elastis sehingga jika ditarik pori-pori kain akan membesar. ‘’Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya,’’ ujarnya. Pihak PT KCI bahkan pernah mengimbau para penumpang KRL commuterline tidak mengenakan masker ini. Terkait ini, menurut Fajri. bisa saja pemerintah akhirnya membuat regulasi mengenai masker scuba. Hal. 7 Menurunkan Risiko Penularan Covid-19

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 Wibusiwi, Denpasar Timur

Rp

50.000

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

50.000 67.716.000 67.766.000

KPU Tak Toleransi Arak-arakan Kandidat Denpasar (Bali Post) Sejak awal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah menyampaikan kepada para kandidat yang mengikuti Pilkada 2020 agar memperhatikan protokol kesehatan dan tidak melibatkan orang dalam jumlah banyak. Akan tetapi, masih ada saja kandidat y a n g

dinilai bengkung (membandel - red). Oleh karena itu, mulai dari penetapan calon hingga kampanye nanti, KPU akan tegas menegakkan hal tersebut untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19 lewat klaster pilkada. ‘’Tidak ada lagi toleransi. Yang boleh ke KPU, berjalan atau apa pun itu hanya yang akan masuk ke Kantor KPU. Tidak ada pengikut lagi, tidak ada arak-arakan,’’ ujar Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa A g u n g Gede Lidar-

25 Hari Berturut-turut Covid-19 Renggut Korban Jiwa Denpasar (Bali Post) – Kasus kematian akibat Covid-19 masih dilaporkan Bali, Jumat (18/9) kemarin. Ini berarti sudah 25 hari berturut-turut Covid-19 merenggut korban jiwa di Pulau Dewata. Jumlah kasus baru pun kembali bertambah dengan jumlah puluhan orang, sehingga kumulatif kasus Covid-19 melampaui 7.500 orang. Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, penambahan korban jiwa akibat Covid-19 mencapai lima orang. Ada tiga kabupaten yang bertam-

bah korban jiwanya. Kabupaten yang menjadi penyumbang kasus meninggal terbanyak pada Jumat kemarin adalah Gianyar dan Karangasem. Keduanya sama-sama melaporkan dua kasus meninggal. Untuk Gianyar, tambahan korban jiwa sebanyak dua orang ini sudah dua hari berturut-turut dilaporkan. Karangasem pun demikian, namun sehari sebelumnya, kabupaten yang masuk kategori zona merah ini mencatatkan satu kematian baru. Sementara itu, Denpasar kembali melaporkan tambahan kasus kematian. Jum-

lahnya mencapai satu orang. Kumulatif kasus meninggal mencapai 199 orang (2,64 persen). Rinciannya 197 WNI dan 2 WNA. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 51 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 7.543 orang. Selain itu terdapat 94 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih banyak dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 6.073 orang (80,51 persen). Hal.7 Jumlah Pasien Sembuh

tawan, Jumat (18/9) kemarin. Begitu ada arak-arakan, lanjut Lidartawan, maka aparat kepolisian akan langsung membubarkan. Begitu pula saat kampanye, baik di dalam maupun di luar ruangan, hanya lebih satu orang saja dari ketentuan juga akan dibubarkan. Menurutnya, sudah bukan zamannya lagi pilkada di Bali melibatkan massa dan membuat keramaian. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini. Lagi pula, hal itu juga akan bertentangan dengan para kandidat yang merupakan calon-calon pemimpin. Apalagi sebagian dari mereka juga merupakan bagian dari Gugus Tugas. ‘’Kan tidak seharusnya berbuat seperti itu. Sementara rakyatnya disuruh tidak berkerumun, dia sendiri buat kerumunan,’’ jelasnya. Menurut Lidartawan, beberapa kandidat sudah bersepakat untuk tidak membuat baliho tambahan. Seperti di Denpasar, menyusul di Bangli dan lainnya. Artinya, model daring atau digital akan lebih banyak digunakan pada saat kampanye nanti. Tak hanya

tegas kepada para kandidat, Lidartawan menyebut jajaran penyelenggara di KPU juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Kemudian, melakukan rapid test secara rutin. Hal ini demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Bali. ‘’Kuncinya adalah semua harus taat protokol kesehatan, maka pilkada akan dapat diselenggarakan dengan baik. Kalau calon-calonnya sekarang ngeyel dan terus tidak taat, ya… KPU bisa saja menunda dengan pertimbangan,’’ paparnya. Lidartawan menambahkan, pilkada bisa saja ditunda kalau situasi memang genting. Akan tetapi, sekarang belum ada opsi itu. Dengan kata lain, pilkada tetap akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang. Pihaknya optimis mampu mencapai target 85 persen partisipasi pemilih. Segala upaya dilakukan KPU dalam rangka sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat. ‘’Kita akan berusaha semaksimal mungkin. Dengan data pemilih sudah bagus, banyak dicoret yang enggak ada, kemungkinan partisipasi akan juga tetap tinggi,’’ tegasnya. (kmb32)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.