Edisi Selasa 3 Nopember 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 64 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

selasa pon, 3 november 2020 Pilkada Perlu Kontribusi Seluruh ‘’Stakeholder’’ Keputusan untuk tetap mengadakan pilkada di tengah pandemi, membuat segala persiapan dilakukan dengan ketat. Pilkada diharapkan tidak menjadi klaster baru Covid-19.

Pengemban Pengamal Pancasila

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Ratusan Polisi Dites Swab

Logistik Pilkada Karangasem Mulai Berdatangan

Ratusan anggota Polres Badung dan Polsek jajarannya menjalani tes swab di RSD Mangusada Kapal, Badung, Senin (2/11) kemarin. Tes swab ini dilakukan untuk melakukan pencegahan Covid-19.

Logistik pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem yang akan digunakan untuk hajatan pencoblosan pada 9 Desember 2020 mulai berdatangan. Saat ini logistik yang sudah tiba di kantor KPU Karangasem baru tinta.

BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

KARANGASEM | HAL. 6

Bali/dok

Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

PANEN – Sejumlah petani sedang memanen tanaman padinya. Pada tahun 2020 ini, produksi beras di Bali turun 5.050 ton.

Produksi Beras Turun 5.050 Ton Pemerintah Fokus Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

PENINGKATAN daya beli masyarakat menjadi fokus pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Seminar Nasional Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), di Jakarta, Senin (2/11) kemarin. Airlangga Hartarto tidak menampik daya beli masyarakat di saat pademi Covid-19 ini memang masih rendah. ‘’Kita melihat bahwa ini yang harus kita perhatikan,’’ katanya. Airlangga Hartarto menambahkan, upaya untuk memperbaiki daya beli masyarakat dengan mendorong sisi permintaan melalui

realisasi bantuan sosial seperti program subsidi gaji dan semi-bansos seperti Kartu Prakerja. Saat ini subsidi gaji atau upah dianggarkan sebesar Rp 37,87 triliun dengan manfaat Rp 2,4 juta per pekerja. ‘’Targetnya adalah 15,7 juta pekerja yang masih menerima gaji dan aktif membayarkan iuran kesehatan. Untuk yang belum bekerja, pemerintah memberikan semi-bansos melalui Kartu Prakerja,’’ katanya. Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah juga mengeluarkan berbagai bantuan kepada pelaku usaha. Di antaranya kebijakan insentif perpajakan, subsidi bunga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), penempatan dana pada bank, dan penjaminan kredit UMKM. Tidak hanya itu, katanya, kepada sektor yang sama pemerintah juga memberikan banpres produktif, pembiayaan investasi kepada korporasi, penjaminan kredit korporasi, dan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pemberian pinjaman BUMN. Bantuan lainnya adalah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang merupakan bantuan sebesar Rp 2,4 juta per pelaku usaha yang diberikan kepada usaha ultra-mikro yang tidak sedang menerima kredit dari perbankan. Menurut Airlangga Hartarto, program tersebut sudah menyasar 12 juta pelaku usaha mikro, dengan anggaran awal sebesar Rp 22 triliun, dan kini mengalami perluasan menjadi Rp 28 triliun. Hal. 7 Realisasi Penempatan Dana

Pandemi Covid-19

Pengusaha Diharapkan Tak Mem-PHK Karyawan Denpasar (Bali Post) perusahaan melakukan efisiensi, Pelaku usaha di melakukan merger, kemudian peBali diharapkan tidak kerjanya kena hukuman berat,’’ melakukan kebijakan ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja pemutusan hubungan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bakerja (PHK) bagi karygus Ngurah Arda, Senin (2/11) awannya di masa pankemarin. demi Covid-19 ini. KenArda mengaku tidak bisa berdati dalam undangbuat banyak kalau PHK dilakuundang, pengusaha kan sesuai ketentuan tersebut. dapat melakukan PHK Ditambah lagi, pengusaha sudah dengan alasan-alasan membayarkan hak-hak pekerja, seperti memasuki batas sekalipun PHK dilakukan secara usia pensiun, masa konsepihak. ‘’Katakanlah karena trak habis, pekerja efisiensi, di undang-unmeninggal dunia, dang dimungkinkan atau pekerja seperti itu. Tetapi mengundursepanjang pekerja kan diri. menerima hak‘’Selain itu, haknya,’’ imada juga buhnya. penyebab Bali Post/dok Hal. 7 lain seperti Tak Puas Ida Bagus Ngurah Arda

Denpasar (Bali Post) Luas panen dan produksi padi di Bali pada tahun 2020 mengalami penurunan. Luas panen di Bali pada 2020 yakni 94.730 hektar dengan total produksi padi 570.319 ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada 2020 diperkirakan mencapai 319.978 ton, atau turun 5.050 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Bidang Produk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Sapto Wintardi menyampaikan, luas panen tahun 2019 yakni 95.319 hektar dan 2020

seluas 94.730 hektar. Terjadi penurunan 0,62 persen atau 589 hektar. Produksi padi mengalami penurunan 1,55 persen atau 9.001 GKG, di mana 2019 sebanyak 579.321 ton GKG menjadi 570.319 ton GKG pada 2020. Tahun 2020 juga terjadi pergeseran puncak panen yang tidak seperti biasanya terjadi pada April – Mei, namun terjadi pada Oktober. ‘’Masing-masing bulan dari Januari sampai Desember, ada perubahan yang sebelumnya luas panen tertinggi berada di April sekarang diperkirakan pada Oktober 2020,’’ ujarnya.

Luas produksi padi 2019, katanya, terjadi produksi tertinggi pada Mei dan paling rendah Februari 2019. Sedangkan pada 2020, terjadi pergeseran luas tanam dari Mei menjadi Oktober. Penurunan luas panen paling signifikan terjadi di Gianyar dengan penurunan 1.181 hektar, Buleleng turun 841 hektar, Klungkung dan Jembrana turun 418 hektar, dan Tabanan turun 124 hektar. Sementara penurunan produksi padi paling tinggi terjadi di Jembarana sebesar 7.315 ton, Tabanan turun 6.895 ton, Buleleng turun 4.756 ton, Gianyar

turun 2.854 ton, dan Klungkung turun 2.293 ton. Sapto Wintardi menambahkan, metode pengukuran yang digunakan berbeda dengan sebelumnya. Walaupun 2020 belum habis, namun dengan metode kerangka sampel area (KSA) dapat melihat kondisi ke depan untuk luas panen dan produksi padi ke depan. KSA adalah metode baru yang sebelumnya menggunakan metode yang lama yang disinyalir sudah tidak relevan lagi. Hal. 7 Hasil Panen

2021, Dana Desa Adat Tetap Dialokasikan

Denpasar (Bali Post) Dana untuk desa adat akan kembali dialokasikan dalam Rancangan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2021. Bantuan ini terkait penguatan tugas dan fungsi desa adat di Bali. Dengan demikian, pembangunan yang sudah dirancang oleh masing-masing desa adat dapat terlaksana dengan baik. ‘’Untuk tahun 2021, Pemprov Bali berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali akan memberikan kembali dana desa adat kepada 1.493 desa adat di Bali,’’ ujar Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Senin (2/11) kemarin. Menurut Kartika, Pemprov Bali memang berkewajiban mengalokasikan dana desa adat secara rutin setiap tahunnya. Pada APBD Induk 2021, dana yang dialokasikan sama seperti tahun ini yakni Rp 300 juta per desa adat. Sehingga total dana desa adat yang nanti dialokasikan mencapai sebesar Rp 4,479 miliar. Dana itu kemungkinan bisa ditambah lagi dalam Perubahan APBD 2021 dengan melihat perkembangan fiskal Pemprov Bali. ‘’Kalau ada, sangat dimungkinkan di perubahan juga akan mendapatkan tambahan dari alokasi APBD Semesta

Berencana,’’ terangnya. Kartika menambahkan, peruntukan anggaran itu antara lain untuk parahyangan, pawongan dan palemahan. Lantaran sekarang masih dalam situasi pandemi Covid-19, sebagian dari dana desa adat juga akan dipakai untuk pencegahan dan pengendalian wabah secara sekala dan niskala. Ditambah lagi sekarang seluruh desa adat sudah memiliki pararem gering agung Covid-19. Sementara ini belum ditentukan besaran dana desa adat yang bisa digunakan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada 2021 mendatang. ‘’Nanti kita berikan keleluasaan dari desa adat untuk memanfaatkan dana desa adat itu sesuai juknis. Kita sedang susun juknisnya secara proporsional,’’ paparnya. Kartika menambahkan, desa adat umumnya membuat perencanaan pembangunan satu tahun dan lima tahun. Salah satu

’’Peruntukan anggaran itu antara lain untuk parahyangan, pawongan dan palemahan. Lantaran sekarang masih dalam situasi pandemi Covid-19, sebagian dari dana desa adat juga akan dipakai untuk pencegahan dan pengendalian wabah secara sekala dan niskala.’’ I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali sumber pendanaannya adalah dana desa adat dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Di samping sumber pendanaan lain dari iuran atau paturunan krama desa adat, serta hasil usaha padruwen desa adat. Sementara ini, usaha padruwen desa adat baru ada satu yakni Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Tetapi, ke depan desa adat sudah berpeluang untuk membangun sektorsektor usaha riil di desa adat.

‘’Seperti toko-toko banten Bali, jasa bengkel, toko modern, dan sebagainya. Itu semua menjadi peluang yang sangat strategis bagi desa adat di Bali,’’ paparnya. Apabila ini berjalan, lanjut Kartika, tentu akan bisa menjadi sumber pendapatan asli desa adat. Dengan demikian, kesejahteraan krama desa adat dapat terwujud sesuai visi daerah ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. (kmb32)

Taat Prokes, Sektor Ekonomi Bisnis Perlahan Bangkit PANDEMI Covid-19 memukul berbagai sektor bisnis di dalam negeri. Tidak hanya bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), namun juga bisnis dengan skala besar. Oleh karena itu, agar bisnis UMKM dan bisnis skala besar kembali bergairah, menaati penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 wajib dilakukan saat ini. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Sebab, apabila kita bebas dari pandemi Covid-19, maka semua sek-

tor termasuk sektor ekonomi bisnis secara perlahan-lahan pulih kembali. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa Dr. I Made Sara, S.E., M.P. mengatakan hal itu, Senin (2/11) kemarin. Menurut Sara, pandemi Covid-19 memberi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah untuk menjaga eksistensi UMKM. Dibutuhkan solusi jangka pendek untuk membantu UMKM dan pekerja yang tergabung di dalamnya. Termasuk solusi

’’Apabila kita bebas dari pandemi Covid-19, maka semua sektor termasuk sektor ekonomi bisnis secara perlahan-lahan pulih kembali.’’ Dr. I Made Sara, S.E., M.P. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa jangka panjang. Terlebih jika dikaitkan dengan era industri 4.0 yang mensyaratkan ketersediaan teknologi digital untuk mendukung aktivitas ekonomi. ‘’Beberapa solusi perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi UMKM. Yang utama yaitu

menaati protokol kesehatan secara ketat. Di samping juga penundaan pembayaran utang atau kredit, bantuan keuangan, dan kebijakan struktural,’’ katanya. Hal. 7 Tak Perlu Panik


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.